You are on page 1of 6

I.

PENDAHULUAN
Teologi berasal dari dua kata Yunani, yaitu: theos yang artinya Allah; dan logos artinya perkataan, uraian ,pikiran, atau ilmu. Sehingga, teologi berarti pengetahuan yang rasional tentang Allah dan hubungannya dengan karya-Nya seperti yang dipaparkan dalam Alkitab. Teologi adalah suatu usaha untuk memberikan penjelasan tentang Allah dengan cara yang tertatur dan rasional, sehingga dapat menyajikan kebenaran dan penjelasan secara metodologis. Sehingga dalam mempelajari teologi dan tidak melakukan interpretasi yang salah, hendaknya kita melihat isi Alkitab berdasarkan naskahnya, sejarahnya, penulisnya, dan tujuan penulisan naskah tersebut.

Pada abad ke-21, muncul ciri khas berteologi yang baru, yaitu yang tidak semakin kembali kepada Allah. Hal ini disebabkan oleh karena berkembangnya teologi secular, sejarah, sosial dan pluralisme. Dimana teologi lebih dimotivasi oleh adanya keinginan untuk menyatukan konteks sekuler dan sakral, dan dimotivasi oleh adanya keinginan untuk berteologi dari konteks kondisi dunia yang mengalami perubahan sosial dan budaya, daripada keinginan untuk berteologi dari teks Alkitab itu sendiri. Fenomena ini menunjukan bahwa telah terjadi degradasi penghormatan terhadap posisi alkitab di dalam umat Kristiani masa kini dan minimnya keotoritasan Alkitab sebagai wahyu Allah sendiri.

Wahyu allah diberikan kepada manusia agar manusia dapat mengenal maksud dan kehendak Allah yang sesungguhnya, dan semua ini tertulis di dalam Alkitab. Sehingga, Alkitab menjadi satu-satunya sumber ajaran dan kepercayaan Kristen. Formulasi ajaran dan teologi Kristen yang kian menjadi subyektif karena tidak lagi berbasis secara mutlak dari Allah ini akan berkurang jika teologi kembali berpijak kepada Alkitab (back to the bible). Alkitab bukan saja dapat menjadi sumber normatif bagi ajaran Kristen, tetapi juga dapat menjadi jawaban bagi setiap pertanyaan teologi dan mendukung berkembangnya ajaran-ajaran teologi. Alkitab sebagai Wahyu dan Firman Allah sehingga Alkitab berotoritas untuk memperkenalkan Allah dan kehendaknya. Dengan begitu, maka alkitab adalah sumber dari kehidupan orang Kristiani.

THE INSPIRATION OF SCRIPTURE ANDREA FERALDHO (07120100007)

Pertanyaan kemudian mulai bermunculan dan semakin banyak orang yang mempertanyakan, apa yang mendasari anggapan orang percaya bahwa Alkitab adalah wahyu Allah? Bukankah Alkitab ditulis oleh manusia? Mengapa disebut sebagai Firman Allah yang tertulis, sedangkan tidak semua kata merupakan kutipan langsung dari perkataan Allah? Semakin banyak orang yang mempertanyakan kebenaran dan keaslian dari Alkitab, sehingga sebagai orang percaya, tidak cukup hanya mengetahui apa yang kita percayai, tetapi kita juga dituntut untuk mengetahui alasan mengapa kita percaya apa yang kita percayai.

II. ISI
Dalam mempelajari Alkitab, satu kata yang berperan penting adalah inspirasi. Inspirasi, seperti pada ayat yang ditulis oleh Rasul Paulus dalam 2 Tim 3:16, yakni, Segala tulisan diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk , menunjukan bahwa penulis-penulis Alkitab menuliskan apa yang mereka tulis bukan karena keinginan mereka sendiri, melainkan karena mereka berada dalam naungan Allah ketika Allah memilih mereka untuk menuliskan wahyu-Nya.

Inspirasi berarti proses dimana Roh Kudus mempengaruhi para penulis kitab, sehingga tulisan mereka dapat dengan akurat menjelaskan wahyu Allah dan mengkomunikasikan kehendak Allah kepada umat-umatnya. Dalam translasi bahasa inggris, 2 Tim 3:16 tertulis, All scripture is God breathed and is useful for Kata God breathed disini berarti penghembusan Allah kepada penulis pilihannya melalui Roh Kudus, sehingga orang tersebut menulis dengan kualitas, pengelihatan, ketetapan, dan otoritas yang tidak mungkin ada dalam kalimat atau tulisan orang lain yang tidak digerakkan oleh Roh Kudus. Disini Allah menafaskan firman-Nya, sehingga Allah adalah pengarang Alkitab sendiri, dan Alkitab adalah Firman Allah. Allah memilih penulis yang tepat pada waktu yang tepat agar Firman-Nya tetap dapat tersampaikan dengan sempurna.

Meskipun Allah mengontrol penulisnya, namun para penulis tetap menggunakan pikiran dan kepribadian mereka sendiri selama proses penulisan tersebut. Hal ini terlihat jelas dalam perbedaan gaya tulisan dan pendekatan yang digunakan oleh masing-masing penulis, juga detail yang ditulis oleh para penulis
THE INSPIRATION OF SCRIPTURE ANDREA FERALDHO (07120100007)

dalam kitabnyaMelalui

keunikan pribadi para penulis, Allah tetap dapat

menyampaikan firman-Nya. Dengan demikian, Alkitab memuat hal-hal yan gmemukau pada intelektual, namun orang-orang biasapun tetap dapat membaca dan memahaminya. Karena adanya gaya pribadi penulis dalam penulisan Alkitab, maka Alkitab memiliki dwi natur, yaitu sepenuhnya Ilahi dan sepenuhnya manusiawi. Dari aspek ilahinya, alkitab memuat kebenaran yang proposisional yang tidak lekang oleh waktu, sedangkan dari aspek manusiawinya, Alkitab memuat unsur kecakapan sastra dan pengalaman pribadi para penulis. Meskipun Alkitab juga terdiri dari pengalaman pribadi para penulis, tidak berarti bahwa Alkitab memiliki kesalahan. Mengingat bahwa pengontrol utama dari Alkitab adalah Allah, dan Alkitab merupakan buku tentang Allah, tidak mungkin Allah membiarkan adanya kesalahan dalam penulisan tentang-Nya. Karena Allah itu benar, maka Alkitab juga penuh kebenaran. Beberapa orang menemukan adanya kesalahan pada alkitab. Contohnya, pada Kis 9:7 dan Kis 22:9, dimana sekelibat terlihat seperti terjadi adanya sebuah kontradiksi mengenai perubahan Saulus. Pada ayat awal, dikatakan bahwa orangorang yang berjalan bersama Saulus mendengar suara yang berbicara pada Saulus, namun pada ayat berikutnya, dikatakan bahwa mereka tidak mendengar suara tersebut. Beberapa orang yang skeptis menganggap bahwa alkitab tidak konsisten. Namun yang terjadi sebenarnya adalah, sebuah kata Yunani yang digunakan dalam deskripsi ayat tersebut memiliki dua arti, yaitu voice dan sound. Sehingga, dapat diartikan bahwa orang yang berjalan bersama Saulus tersebut mendengar suara, namun tidak mengerti apa yang diucapkannya. Cukup banyak kesalahan seperti ini yang terjadi di dalam penulisan Alkitab. Hal ini dapat terjadi karena translasi ke berbagai bahasa, dimana satu negara memiliki kosa kata lebih sedikit dari negara lain, atau karena latar belakang dari penulis, contoh, Lukas sebagai seorang dokter menuliskan kitabnya dengan lebih detail, dibandingkan Matius yang adalah seorang pemungut cukai. Oleh sebab itu, hendaknya jangan sampai kesalahan kecil ini membuat orang tidak percaya dan menganggap bahwa Alkitab penuh dengan kesalahan yang menyesatkan. Jangan sampai hal ini membuat kebenaran Alkitab diragukan. Karena yang terpenting bukan detail dari setiap cerita, melainkan apa inti yang ingin disampaikan oleh Allah melalui penulis.

THE INSPIRATION OF SCRIPTURE ANDREA FERALDHO (07120100007)

Alkitab tentunya tidak ditulis berdasarkan sudut pandang dari sains. Alkitab ditulis jauh sebelum zaman sains modern, sehingga Alkitab tidak ditujukan pada para scientist melainkan untuk orang-orang biasa. Jika Alkitab ditulis dengan bahasa sains dan berdasarkan sains dan filosifi, maka alkitab akan sulit dimengerti oleh orangorang pada zaman Alkitab ditulis, dan tentunya teori sains zaman tersebut tidak akan cocok dengan kehidupan zaman kini. Ditambah, menyadari bahwa buku-buku pengetahuan sains diperbaharui setiap generasi dengan sangat cepat karena adanya penemuan-penemuan baru, tetapi Alkitab adalah sebuah buku yang tidak pernah direvisi untuk sekian juta tahun, namun masih tetap dianggap sangat bermanfaat dan sangat menyentuh orang-orang masa kini, sama seperti Alkitab menyentuh hati orangorang ribuan tahun yang lalu.

Beberapa bukti terjadi adanya inspirasi dalam penulisan Alkitab, sehinga Alkitab dapat dipercayai dengan sepenuhnya (trustworthy). Bukti pertama adalah adanya kesamaan tema. Alkitab terdiri dari 66 kitab yang ditulis oleh 40 orang penulis yang hidup pada era berbeda-beda, atau era yang sama namun tidak saling mengenal satu sama lain. Para penulis memiliki profesi yang berbeda dengan tingkat intelektual yang berbeda, sehingga mereka juga memiliki alur cerita dan gaya bahasa yang berbeda, ditambah dengan penulisan seluruh kitab yang memakan waktu sekitar 1600tahun, namun masing-masing kitab memiliki tujuan yang sama yaitu menyatakan kemuliaan Allah dan keselamatan manusia melalui Yesus Kristus. Allah yang mengilhami para penulis sehingga mereka dapat menuliskan kitab-kitab itu dengan tema dan tujuan yang sama. Selain adanya kesamaan tema, ada juga ketajaman isi. Dimana Alkitab tidak menutupi kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh para penulisnya. Contohnya, Daud berselingkuh dan Daud menuliskan hal tersebut dalam Alkitab. Adakah manusia yang begitu jujur sehingga dia akan membongkar seluruh aib dirinya sendiri sekalipun tidak ada yang menanyakan tentang hal itu? Mengapa aib-aib tersebut dibongkar? Hal ini terjadi tentu karena Allah sendiri yang menuntun setiap tulisan yang ada di Alkitab dan Alkitab bukan datang dari manusia melainkan dari Allah, sehingga di dalamnya terdapat tulisan yang mengungkapkan kekurangan manusia.

Wahyu datang kepada penulis Alkitab dan inspirasi bertugas untuk meneruskan wahyu itu hadir dalam bentuk tulisan. Inspirasi tidak hanya sebatas
THE INSPIRATION OF SCRIPTURE ANDREA FERALDHO (07120100007)

tibanya ide pada manusia, tetapi juga termasuk membimbing dalam penulisan seluruh Kitab Suci (full-plenary inspiration). Artinya, Allah tidak hanya mengkomunikasikan inti pesan yang seharusnya dicatat oleh manusia, namun ia juga ikut terlibat dalam pencatatan Kitab Suci. Allah membimbing dan mengarahkan pada penulis agar tidak menyimpang dari kebenaran Allah yang seharusnya ditulis. Sehingga Alkitab adalah sebuah wahyu yang tidak bisa dipisahkan dari inspirasi. Kesatuan yang unik mulai dari kejadian sampai Wahyu menunjukan peranan inspirasi dalam penulisan Alkitab.

III. PENUTUPAN
Sebagai penutup, Alkitab memang adalah sebuah buku yang patut dipercayai dan dapat dipercaya karena inspirasi yang diberikan oleh Allah melalui Roh Kudus dalam penulisannya. Kebenaran Alkitab didukung dengan beberapa bukti internal dalam Alkitab seperti (1) kesamaan tema, (2) ketajaman isi, dan (3) bagaimana Alkitab dapat terus digunakan dan diaplikasikan isinya sejak beberapa abad yang lalu hingga hari ini, bagaimana Alkitab tetap terasa baru dan tetap bisa merubah hati setiap orang yang membaca sejak dulu hingga hari ini. Jika bukan karena Allah sendiri yang bekerja dalam penulisan Alkitab, makan hal ini tidak akan sempurna. Kebenaran Alkitab juga didukung karena karakteristik Allah yang adalah benar dan tidak pernah salah, maka Alkitab juga adalah sebuah kitab yang benar dan tidak pernah salah.

Jika ada kesalahan dalam Alkitab, hal tersebut mungkin adalah kesalahan penyalinan atau kesalahan dalam interpretasi. Oleh sebab itu, dalam menginterpretasi Alkitab hendaknya kita memiliki iman polos seperti anak-anak yang percaya tanpa mempertanyakan, dan membaca dengan mengetahui konteks sejarah dan latar belakang penulis. Dengan begitu, maka tulisan dalam Alkitab akan menjelaskan dirinya sendiri dan menunjukan otoritasnya, dan kesalahan dalam menginterpretasi akan diminimalisir. Hendaknya jangan mencari kesalahan dalam Alkitab karena Alkitab tidak bisa salah. Karena kebenarannya inilah alasan mengapa orang-orang Kristiani percaya pada Alkitab. Tepat seperti dikatakan Garret Green: The doctrine of scripture account three closely interrelated qualities of the Bible: its inspiration, its unity, and its authority.

THE INSPIRATION OF SCRIPTURE ANDREA FERALDHO (07120100007)

IV. DAFTAR PUSTAKA


Boettner, Louis. The Inspiration of Scripture. Grant M. Robert. & Tracy, David. A Short History of the Interpretation of the Bible, USA: Fotress, 1993. Lukito, Daniel Lukas. Pengantar Teologi Kristen I. Bandung; Yayasan kalam Hidup Warfield, B. B. The Inspiration and Authority of the Bible, Philadelphia: P&R, 1948.

THE INSPIRATION OF SCRIPTURE ANDREA FERALDHO (07120100007)

You might also like