Professional Documents
Culture Documents
A MOTIVATION
dan Teknologi semakin meningkat, segala aspek kehidupan menuntut masyarakat khususnya masyarakat Indonesia untuk mampu bersaing di kancah Nasional maupun Internasional. Tuntutan penguasaan IPTEK itulah yang menjadikan alasan utama penguasaan bahasa asing bagi seluruh lapisan masyarakat indonesia khususnya remaja yang merupakan tonggak harapan bagi kemajauan bangsa Indonesia. Penguasaan bahasa asing tidaklah cukup pada bahasa inggris, yang eksistensi dan urgensi-nya sudah lebih awal terihat, akan tetapi bahasa asing lain pun harus diperhatikan kehadirannya. Salah satunya adalah bahasa Jerman.
Bahasa Jerman adalah bahasa kedua setelah bahasa Inggris yang menjadi bahasa pengantar utama dalam proses hubungan internasional baik itu sebagai personal communication, bussiness communicaton maupun politics communication di Eropa. Prosentasi penggunaan bahasa yang mendominasi di Eropa adalah Bahasa Inggris sebanyak 50%, Bahasa Jerman 34%,dan Bahasa Perancis 30%(sumber: Studio d A1 hal.49.). penggunaa bahasa Jerman meliputi Jerman, Swiss, Austria, Italia (Bolzano-Bolzen), Liechtenstein, Luksemburg, Perancis (Alsace-Lorraine), Belgia, Denmark, Polandia, dan Namibia. Bahasa ini masih dituturkan secara terbatas Argentina selatan dan beberapa masyarakat Amish di Amerika Serikat. Bahasa ini pernah menjadi bahasa pengantar ilmu pengetahuan di akhir abad ke-19.
Hal tersebut yang menjadi alasan penulis untuk meneliti lebih jauh mengenai sejauh mana motivasi remaja untuk mempelajari bahasa Jerman, khususnya pembelajaran disekolah. Seperti yang dipaparkan oleh Riska
Destrsia(Hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar menyimak:2010)bahwa terdapat kontribusi positif antara motivasi belajar dan hasil belajar sebesar 36%. Sehingga diharapkan dari penelitian ini akan
mampu mengetahui tingkat motivasi siswa dan mampu menemukan metode yang lebih efektif guna meningkatkan potensi SDM masyarakat Indonesia agar mampu terjalih hubungan lebih baik antara Jerman dan Indonesia hingga pada akhirnya akan kembali kepada sebuah tujuan filosofis yakni membangun Indonesia lebih maju.
Di bidang ekonomi dan perdagangan, hubungan bilateral Indonesia-Jerman terus menunjukkan tren peningkatan. Neraca perdagangan RI-Jerman bulan Januari - rp228 miliar Jerman hapus utang indonesia Agustus 2011Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Jerman sekitar 4,59 milyar dollar AS dengan perincian eksporkomitmen untuk menghapus utang memberikan Indonesia sebesar 2,33 milyar dollar AS dan impor Indonesia Rp228 miliar sebesar 18,8 juta Euro atau senilai sebesar 2,26 dolar AS miliar. kepada Indonesia sebagai bagian kesepakatan antar kedua negara untuk melakukan "debt swap". Hal tersebut ditandai dengan penandatangan perjanjian pelaksanaan program "debt swap" antara Kepala Bagian Bank Pembangunan Jerman KfW, Uwe Ohls dan Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto di Jakarta, Kamis.
MASALAH PENELITIAN
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
IDENTIFIKASI MASALAH
Masalah dalam penilitian ini adalah mengetahui berapa besar motivasi siswa SMA Angkasa terhadap pembelajaran Bahasa Jerman di sekolah dan mengetahui metode apa saja yang mampu meningkatkan motivasi siswa dalam mengembangkan kemampuan ber-bahasa Jermannya.
BATASAN MASALAH
Agar pembatasan masalah dalam penelitian ini lebih terarah serta cara pemecahannya dapat disampaikan dan diterima dengan jelas,maka perlu dilakukan pembatasan masalah.Masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah motivasi siswa SMA Angkasa terhadap pembelajaran bahasa Jerman di sekolah
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka permasalahan penilitian dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanan motivasi siswa SMA Angkasa dalam mempelajari bahasa Jerman? Apa saja metode pemebelajaran yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa terhadap bahasa Jerman? Apa saja upaya yang sebaiknya dilakukan untuk meningkatkan motivasi siswa SMA Angkasa dalam mempelajari bahasa Jerman?
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: Mengetahui sejauh mana motivasi siswa SMA ANGKASA dalam mempelajari bahasa jerman Mengupayakan metode yang tepat untuk memotivasi siswa untuk lebih tertarik lagi mempelajari bahasa jerman Mengupayakan siswa untuk meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari bahasa Jerman
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorangagarmaumelaksanakansesuatu.
Upaya menggerakan motivasi Upaya Pemberiaan Harapan Upaya Pemberian insentif Upaya Pengaturan tingkah laku siswa
Peneliti mengggunakan metode deskriptif kualitatif agar memperoleh pemahaman yang menyeluruh, utuh dan mendalam tentang fenomena yang diteliti. Penelitian ini dikatakan sebagai penelitian deskriptif kualitatif karena ... Metode penelitian ini memiliki pola kerja memecahkan masalah yang aktual dengan jalan yang berurutan mulai dari mengumpulkan, menyusun, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menginterpretasikan (Surakhmad, 1980:139)
SUMBER DATA
Sumber data yang kami gunakan dalam pengumpulan data berasal dari data pada angket yang telah kami sebarkan di SMA Angkasa. Dari penyebaran angket tersebut kami memperoleh sebanyak 85 angket dan kami 25 angket yang cukup mewakili dari data-data yang kami dapatkan dari keseluruhan angket. Datadata yang kami gali dari angket tersebut yaitu mengenai motivasi siswa terhadap pembelajaran Bahasa jerman disekolah dan bagaimana cara meningkatkan motivasi para siswa
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mempermudah dirinya dalam melaksanakan tugas mengumpulkan data (Arikunto, 1993:153) Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti sebagai instrumen utama. Instrumen pendukungnya berupa angket.
Bentuk Angket
Format Angket
BENTUK ANGKET
Bentuk angket berupa soal yang diberikan kepada responden berupa pertanyaan dengan beberapa jawaban yang dapat responden pilih. Empat soal berupa jawaban opsional dan lima soal berupa essay, untuk mempermudah pengelompokan dalam proses interpretasi data.
1. Bahasa asing apa yang kalian pelajari di sekolah? -Jepang -Jerman -Arab lainlain(sebutkan) 2. Bahasa asing apa yang paling kalian sukai? -Inggris -Jerman -Jepang -Lain-lain(sebutkan) 3. Menurut kalian seberapa penting mempelajari bahasa jerman di sekolah? -Tidak penting -Penting -Sangat penting Alasan 4. Menurut kalian bagaimana tingkat kesulitan bahasa Jerman? -Mudah -Sedang -Sulit Alasan 5. Berapa lama kalian mempelajari bahasa Jerman? 6. Apakah kalian mempelajari bahasa Jerman di luar jam sekolah? 7. Apakah kalian tertarik untuk mempelajari bahasa Jerman lebih dalam lagi?
8. Apa saja sumber yang kalian pakai dalam mempelajari bahasa Jerman? 9. Metode pembelajaran yang seperti apa yang kalian sukai?
1 ANGKET 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 A B C A B
2 C A B
3 C A
4 B A
5 B A
6 B A
7 B A
8 B
Pertanyaan yang pertama kami ajukan pada angket adalah pembelajaran bahasa asing yang disukai siswa. Berdasarkan hasil perhitungan kami dari 25 Responden dari SMA Angkasa, diperoleh 3 orang menyukai bahasa Inggris atau 12% dan 14 orang menyukai bahasa Jerman atau 56%, 4 orang siswa menyukai bahasa Jepang atau 16%. Sedangkan 4 orang lainnya atau 16% menyukai bahasa Inggris dan bahasa Jerman
Berdasarkan hasil perhitungan kami dari 25 responden siswasiswi SMA Angkasa, diperoleh 19 orang atau76% menyatakan bahwa Bahasa Jerman Penting untuk dipelajari, dan 6 orang atau 24% menyatakan bahwa bahasa Jerman sangant penting untuk dipelajari, dan 0% atau tidak ada satu respondenpun yang menyatakan bahwa bahasa Jerman tidak penting untuk dipelajari.
Berdasarkan hasil perhitungan kami dari 25 responden, 4 orang atau 16% menyatakan bahwa bahasa Jerman mudah untuk dipelajari, dan 17 orang atau 68% menyatakan bahwa tingkat kesulitan dalam mempelajari bahasa jerman adalah sedang. Sedangkan 4 orang lainnya atau 16% menyatakan bahasa Jerman sulit untuk dipelajari.
Kurang dari satu tahun (<1 tahun) Lebih dari atau sama dengan satu tahun ( 1 tahun)
Berdasarkan hasil perhitungan kami dari 25 responden, didapatkan bahwa sebanyak 17 orang atau 68% mempelajari bahasa jerman kurang dari satu tahun. Dan 8 orang atau 32% mempelajari bahasa Jerman lebih dari atau sama dengan 1 tahun.
Mempelajari bahasa Jerman diluar sekolah Tidak mempelajari bahasa Jerman diluar sekolah
Berdasarkan hasil perhitungan kami dari 25 responden, bahwa sebanyak 5 orang atau 20% resonden ikut serta dalam pembelajaran bahasa Jerman diluar sekolah, dan 20 orang atau 80% responden tidak mengikuti pembelajaran bahasa Jerman diluar sekolah.
Berdasarkan hasil perhitungan kami dari 25 responden, bahwa sebanyak 19 orang atau 76% tertarik untuk mempelajari bahasa Jerman. Dan 6 orang atau 24% tidak tertarik untuk mempelajari bahasa Jerman.
Berdasarkan hasil perhitungan kami dari 25 responden, bahwa sebanyak 16 orang atau 64% responden menggunakan media cetak sebagai sumber dalam mempelajari bahasa Jerman sedangkan sebanyak 4 orang atau 16% responden menggunakan sumber diluar media cetak (internet, guru, teman dll), 4 orang atau 16% menggunakan media cetak dan selain media cetak, sedangkan 1 orang atau 4 % tidak menggunakan sumber apapun dalam mempelajari bahasa Jerman selain materi dari guru.
Berdasarkan hasil perhitungan kami dari 25 responden, sebanyak 18 orang atau 72% memilih metode santai dalam mempelajari bahasa Jerman, dan 5 orang atau 20% memilih metode serius sesdangkan 2 orang atau 8% menyukai metode serius tapi santai dalam mempelajari bahasa Jerman.
1.Dari hasil penelitian kami, dapat disimpulkan bahwa 56% dari 25 siswa yaitu sebanyak 18 orang menyukai pelajaran bahasa Jerman. Walaupun demikian 3 orang diantaranya merasa kesulitan dalam mempelajari bahasa Jerman, sedangakan 15 orang lainnya mengaku tidak merasa kesulitan. 2.Ketertarikan siswa terhadap pelajaran bahasa Jerman tidak sepenuhnya mendorong mereka untuk mempelajari bahasa Jerman di luar sekolah, hanya 3 orang yang mempelajari di liuar sekolah sedangkan 15 orang lainnya tidak mempeluajari bahasa Jerman di luar sekolah.
KESIMPULAN
3. Sebanyak 83,3 % atau 15 siswa menggunakan media cetak sebagai Referensi yang digunakan untuk menunjang pembelajaran bahasa Jerman. Sedangkan 16.7% atau 3 orang menggunakan media lain selain media cetak. Adapun, sebanyak 72,2% atau 13 dari 18 siswa yang menyukai bahasa jerman lebih memilih metode pembelajaran yang santai dan 5 orang lainnya atau sebayak 27,8% memilih metode pembelajaran yang serius.
SARAN
Di era globalisasi ini tuntutan penguasaan bahasa asing sangatlah penting, untuk itu kami mengingatkan kepada para siswa untuk mencoba menekuni lebih jauh pembelajaran bahasa asing selain materi yang diberikan oleh guru di sekolah. Penguasaan bahasa asing saat ini tidaklah cukup dengan bahasa Inggris, terutama jika melihat hubungan bilateral antara Indonesia dengan Jerman saat ini cukuplah banyak, diantaranya mulai banyaknya pertukaran pelajar atau beasiswa penuh ke Jerman. Oleh karena penguasaan bahasa Jerman sangatlah penting, untuk para pelajar seyogyanya mampu untuk mulai menyukai dan mempelajari bahasa Jerman.
Merujuk kepada hasil penelitian kami bahwa sebagian besar siswa menyukai metode santai, kami menyarankan kepada para pendidik untuk menggunakan metode yang lebih interaktif agar tercipta suasana belajar yang disukai siswa, untuk mengetahuinya pendidik bisa mengajukan pertanyaan langsung kepada siswa terkait metode santai seperti apa yang disukainya.