You are on page 1of 21

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Nutrisi adalah zat kimia organik atau anorganik yang ditemukan dalam makanan untuk fungsi tubuh yang sebaik-baiknya. Makanan itu sendiri mempunyai manfaat yaitu untuk memelihara proses tubuh dalm pertumbuhan dan perkembangan, memelihara energy guna melakukan kegiatan fisik seharihari. Selain nutrisi yang akan kita bahas adalah mengenai keseimbangan cairan tubuh bagi manusia. Cairan merupakan subtansi penting bagi tubuh. Oleh karena itu, cairan selalu dipertahankan dalam keseimbangan tubuh. Kebutuhan cairan merupakan bagian dari kebutuhan dasar manusia. Hampir 90% dari berat badan tubuh manusia merupakan cairan.

B. Tujuan 1. Membentuk sikap tanggung jawab dari setiap mahasiswa untuk menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. 2. Untuk mempelajari Nutrisi dan Cairan Tubuh Manusia

BAB II PEMBAHASAN

A. Oksigen Oksigen atau zat asam dalam ilmu kimia adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Sedangkan Oksigen dalam ilmu biologi merupakan kebutuhan fisiologis yang paling penting. Tubuh bergantung pada oksigen dari waktu kewaktu untuk bertahan hidup. Oksigen Sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh. Bila kebutuhan dalam tubuh berkurang maka akan terjadi kerusakan jaringan otak dan bila berlangsung lama akan terjadi kematian. Ada beberapa jaringan oksigen, seperti otot skelet dapat bertahan beberapa waktu tanpa oksigen melalui metabolisme anaerob (sebuah proses dimana jaringan ini menyediakan energi mereka sendiri tanpa adanya oksigen.) Jaringan yang melakukan hanya metabolisme aerob, prosesnya membentuk energi dengan adanya oksigen, bergantung secara total pada oksigen untuk bertahan hidup.

Oksigen harus secara adekuat diterima dari lingkungan ke dalam paruparu, pembuluh darah dan jaringan. Pada beberapa titik kehidupannya, klien beresiko untuk tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen mereka. Kebutuhan tersebut mungkin akut, seperti pada henti jantung atau kronik seperti penyakit emfisema. Seseorang yang kekurangan O2 akan mengalami hipoksia. Proses pemenuhan kebutuhan O2 dapat dilakukan dengan cara pemberian O2 melalui saluran pernafasan,pembebasan saluran pernafasan dari sumbatan yang menghalangi masuknya O2,memulihkan dan memperbaiki organ pernafasan agar berfungsi secara normal. Prosedur yang digunakan: Kanula dan masker, fisioterapi dada, dan cara suction. Oksigen dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal sari suatu proses difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut. Kecepatan difusi oksigen dari udara, tergantung sari beberapa faktor, seperti kekeruhan air, suhu, salinitas, pergerakan massa air dan udara seperti arus, gelombang dan pasang surut. ODUM (1971) menyatakan bahwa kadar oksigen dalam air laut akan bertambah dengan semakin rendahnya suhu dan berkurang dengan semakin tingginya salinitas. Pada lapisan permukaan, kadar oksigen akan lebih tinggi, karena adanya proses difusi antara air

dengan udara bebas serta adanya proses fotosintesis. Dengan bertambahnya kedalaman akan terjadi penurunan kadar oksigen terlarut, karena proses fotosintesis semakin berkurang dan kadar oksigen yang ada banyak digunakan untuk pernapasan dan oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik Keperluan organisme terhadap oksigen relatif bervariasi tergantung pada jenis, stadium dan aktifitasnya. Kebutuhan oksigen untuk ikan dalam keadaan diam relatif lebih sedikit apabila dibandingkan dengan ikan pada saat bergerak atau memijah. Jenis-jenis ikan tertentu yang dapat menggunakan oksigen dari udara bebas, memiliki daya tahan yang lebih terhadap perairan yang kekurangan oksigen terlarut. Kandungan oksigen terlarut (DO) minimum adalah 2 ppm dalam keadaan nornal dan tidak tercemar oleh

senyawa beracun (toksik). Kandungan oksigen terlarut minimum ini sudah cukup mendukung kehidupan organisme. Idealnya, kandungan oksigen

terlarut tidak boleh kurang dari 1,7 ppm selama waktu 8 jam dengan sedikitnya pada tingkat kejenuhan sebesar 70 %. KLH menetapkan bahwa kandungan oksigen terlarut adalah 5 ppm untuk kepentingan wisata bahari dan biota laut. Oksigen memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan, karena oksigen terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan anorganik. Selain itu, oksigen juga menentukan khan biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau anaerobik. Dalam kondisi aerobik, peranan oksigen adalah untuk mengoksidasi bahan organik dan anorganik dengan hasil akhirnya adalah nutrien yang pada akhirnya dapat memberikan kesuburan perairan. Dalam kondisi

anaerobik, oksigen yang dihasilkan akan

lebih sederhana dalam

bentuk nutrien dan gas. Karena proses oksidasi dan reduksi inilah maka peranan oksigen terlarut sangat penting untuk membantu mengurangi beban pencemaran pada perairan secara alami maupun secara perlakuan aerobik yang ditujukan untuk memurnikan air buangan industri dan rumah tangga. Sebagaimana diketahui bahwa oksigen berperan sebagai pengoksidasi dan pereduksi bahan kimia beracun menjadi senyawa lain yang lebih sederhana dan tidak beracun. Disamping itu, oksigen juga sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk pernapasan. Organisme tertentu, seperti

mikroorganisme, sangat berperan dalam menguraikan senyawa kimia beracun rnenjadi senyawa lain yang Iebih sederhana dan tidak beracun. Karena peranannya yang penting ini, air buangan industri dan limbah sebelum dibuang ke lingkungan umum terlebih dahulu diperkaya kadar oksigennya.

B. Nutrisi Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer Konstantinides). Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsinya (Cristian dan Gregar 1985). Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh

menggunakannya. Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh.

Tubuh manusia memiliki kebutuhan esensial terhadap nutrisi, walaupun tubuh dapat bertahan tampa makana lebih lama dari pada tampa cairan. Seperti kebutuhan fisiologis lainnya kebutuhan nutrisi mungkin tidak terpenuhi pada manusia dengan berbagai Proses metabolik tubuh mengontrol pencernaan, menyimpan zat makanan dan mengeluarkan produk sampah. Mencerna dan menyimpan zat makanan adalah hal yang penting dalam memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Kadang-kadang perawat membantu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi melalui pengajaran. Misalnya : seorang dewasa dengan gangguan nutrisi ; lebih dari kebutuhan tubuh dan didiagnosis DM trgantung insulin perlu diajarkan untuk menyeimbangkan kebutuhan nutrisi, pemasukan insulin, dan kebiasaan berolah raga. Untuk membantu klien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi mereka, seorang perawat harus mengerti proses pencernaan dan proses metabolik tubuh. Perawat bisa menggunakan beberapa nutrisi tambahan dan tehnik untuk memperbaiki defisit nutrisional Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.

Jenis-jenis Nutrien yaitu : Karbohidrat Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.

Karbohidrat dibagi atas : a. Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa). b. Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa. c. Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces Lemak Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan gliserol dengan asam-asam lemak.

Fungsi lemak : 1. Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan memberikan 9 kal/gr. 2. Ikut serta membangun jaringan tubuh. 3. Perlindungan. 4. Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh. 5. Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa lapar kembali segera setelah makan.

6. Vitamin larut dalam lemak. Protein Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi protein : 1) Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses pengausan yang normal. 2) Protein menghasilkan jaringan baru. 3) Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin. 4) Protein sebagai sumber energi. Vitamin Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh. Ada 2 jenis vitamin : a. Vitamin larut lemak yaitu vitamin A, D, E, K. b. Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi harus ada didalam diet setiap harinya).

C. Cairan dan Elektrolit Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit di dalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostatis. Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air ( pelarut) dan zat tertentu (zat terlarut). Elektrolit adalah zat kimia yang menghasilkan partikel-partikel bermuatan listrik yang disebut ion jika berada dalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya; jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya. Cairan tubuh dibagi dalam dua kelompok besar yaitu : cairan intraseluler dan cairan ekstraseluler. Cairan intraseluler adalah cairan yang berda di dalam sel di seluruh tubuh, sedangkan cairan akstraseluler adalah cairan yang berada di luar sel dan terdiri dari tiga kelompok yaitu : cairan intravaskuler (plasma), cairan interstitial dan cairan transeluler. Cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler, cairan intersitial adalah cairan yang terletak diantara sel, sedangkan cairan traseluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna.

Proportion Of Body Fluid Prosentase dari total cairan tubuh bervariasi sesuai dengan individu dan tergantung beberapa hal antara lain : a. a.Umur b. b.Kondisi lemak tubuh c. c.Sex Pada orang dewasa kira-kira 40 % baerat badannya atau 2/3 dari TBW-nya berada di dalam sel (cairan intraseluler/ICF), sisanya atau 1/3 dari TBW atau 20 % dari berat badannya berada di luar sel (ekstraseluler) yaig terbagi dalam 15 % cairan interstitial, 5 % cairan intavaskuler dan 1-2 % transeluler. Elektrolit Utama Tubuh Manusia Zat terlarut yang ada dalam cairan tubuh terdiri dari elektrolit dan nonelektrolit. Non elektrolit adalah zat terlarut yang tidak terurai dalam larutan dan tidak bermuatan listrik, seperti : protein, urea, glukosa, oksigen, karbon dioksida dan asam-asam organik. Sedangkan elektrolit tubuh mencakup natrium (Na+), kalium (K+), Kalsium (Ca++), magnesium (Mg++), Klorida (Cl-), bikarbonat (HCO3-), fosfat (HPO42-), sulfat (SO42-). Konsenterasi elektrolit dalam cairan tubuh bervariasi pada satu bagian dengan bagian yang lainnya, tetapi meskipun konsenterasi ion pada tiap-tiap bagian berbeda, hukum netralitas listrik menyatakan bahwa jumlah muatanmuatan negatif harus sama dengan jumlah muatan-muatan positif.

10

Komposisi dari elektrolit-elektrolit tubuh baik pada intarseluler maupun pada plasma terinci dalam di bawah ini : No. Elektrolit Ekstraseluler Intraseluler Plasma Interstitial 1. Kation : Natrium (Na+) 144,0 mEq 137,0 mEq 10 mEq Kalium (K+) 5,0 mEq 4,7 mEq 141 mEq Kalsium (Ca++) 2,5 mEq 2,4 mEq 0 Magnesium (Mg ++) 1,5 mEq 1,4 mEq 31 mEq

2. Anion : Klorida (Cl-) 107,0 mEq 112,7 mEq 4 mEq Bikarbonat (HCO3-) 27,0 mEq 28,3 mEq 10 mEq Fosfat (HPO42-) 2,0 mEq 2,0 mEq 11 mEq Sulfat (SO42-) 0,5 mEq 0,5 mEq 1 mEq Protein 1,2 mEq 0,2 mEq 4 mEq

a. Kation : Sodium (Na+) : - Kation berlebih di ruang ekstraseluler - Sodium penyeimbang cairan di ruang eesktraseluler - Sodium adalah komunikasi antara nerves dan musculus

11

- Membantu proses keseimbangan asam-basa dengan menukar ion hidrigen pada ion sodium di tubulus ginjal : ion hidrogen di ekresikan - Sumber : snack, kue, rempah-rempah, daging panggang. Potassium (K+) : - Kation berlebih di ruang intraseluler - Menjaga keseimbangan kalium di ruang intrasel - Mengatur kontrasi (polarissasi dan repolarisasi) dari muscle dan nerves. - Sumber : Pisang, alpokad, jeruk, tomat, dan kismis. Calcium (Ca++) : - Membentuk garam bersama dengan fosfat, carbonat, flouride di dalam tulang dan gigi untuk membuatnya keras dan kuat - Meningkatkan fungsi syaraf dan muscle - Meningkatkan efektifitas proses pembekuan darah dengan proses pengaktifan protrombin dan trombin - Sumber : susu dengan kalsium tinggi, ikan dengan tulang, sayuran, dll.

b.Anion : Chloride (Cl -) : - Kadar berlebih di ruang ekstrasel - Membantu proses keseimbangan natrium - Komponen utama dari sekresi kelenjar gaster - Sumber : garam dapur

12

Bicarbonat (HCO3 -) : Bagian dari bicarbonat buffer sistem - Bereaksi dengan asam kuat untuk membentuk asam karbonat dan suasana garam untuk menurunkan PH. Fosfat ( H2PO4- dan HPO42-) : - Bagian dari fosfat buffer system - Berfungsi untuk menjadi energi pad metabolisme sel - Bersama dengan ion kalsium meningkatkan kekuatan dan kekerasan tulang - Masuk dalam struktur genetik yaitu : DNA dan RNA.

Perpindahan Cairan dan Elektrolit Tubuh Perpindahan cairan dan elektrolit tubuh terjadi dalam tiga fase yaitu : a.Fase I : Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal. b.Fase II : Cairan interstitial dengan komponennya pindah dari darah kapiler dan sel c.Fase III : Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke dalam sel. Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam

13

cairan tubuh ikut berpindah. Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan cara : Diffusi Filtrasi Osmosis Aktiv Transport

Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria dewasa hamper 60% dari berat badannya adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55% air dari berat badannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi air tubuh meliputi: 1. Sel-sel Lemak Mengandung sedikit air, sehingga air tubuh menurun dengan peningkatan lemak tubuh 2. Usia Sesuai aturan, air tubuh menurun dengan peningkatn usia. Bayi prematur, mungkin mengandung iar sebanyak 80% dari berat badannya. Sedangkan bayi lahir cukup bulan kira-kira 70% dari berat badannya. Dengan usia 6 bulan sampai 1 tahun, air tubuh menurun kira-kira 60%, dengan sedikit reduksi lebih lanjut selama masa kanak-kanak. Lansia dapat mengandung 45% sampai 55% air dari berat badannya.

14

Usia Bayi Prematur 3 bulan 6 bulan 1-2 tahun 11-16 tahun Dewasa Dewasa Gemuk Dewasa kurus

Kilogram Berat Badan (%) 80 70 60 59 58 58-60 40-50 70-75

Electrolyte Composition of Body Fluid Electolyte Plasma(mEq/L Interstetiel (mEq/KgH2o) Intracelluler (mEq/KgH2o)

Cation: Na+ K+ Ca2+ Mg2+ Total Anion: ClHCO3Protein Others Total 103 25 17 8 153 117 28 9 154 3 7 45 155 210 142 4 5 2 153 145 4 3 2 154 10 159 1 40 210

Komposisi Cairan Tubuh Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substansi terlarut (zat terlarut):

15

1. Air adalah senyawa utama dari

tubuh manusia.

Rata-rata

pria

Dewasa hampir 60% dari berat badannya adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55% air dari berat badannya. 2. Solut (terlarut) Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut (zat terlarut): elektrolit dan non-elektrolit. a) Elektrolit :Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan menghantarkan arus listrik. Kation : ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam larutan. Kation ekstraselular utama adalah natrium (Na+), sedangkan kation intraselular utama adalah kalium (K+). Anion : ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion ekstraselular utama adalah klorida ( Cl ), sedangkan anion intraselular utama adalah ion fosfat (PO4-). b) Non-elektrolit : Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak

berdisosiasi dalam larutan. Non- elektrolit lainnya yang secara klinis penting mencakup kreatinin dan bilirubin. Fungsi Cairan Tubuh Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel Mengeluarkan buangan-buangan sel Mmbentu dalam metabolisme sel Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit
16

Membantu memelihara suhu tubuh Membantu pencernaan Mempemudah eliminasi Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM).

D. Intake dan Output Intake Cairan Selama aktivitas dan temperatur yang sedang seorang dewasa minum kira-kira 1500 ml per hari, sedangkan kebutuhan cairan tubuh kira-kira 2500 ml per hari sehingga kekurangan sekitar 1000 ml per hari diperoleh dari makanan, dan oksidasi selama proses metabolisme. Output Cairan Kehilangan cairan tubuh melalui empat rute (proses) yaitu : a. Urine Proses pembentukan urine oleh ginjal dan ekskresi melalui traktus urinarius merupakan proses output cairantubuh yang utama. Dalam kondisi normal output urine sekitar 1400-1500 ml per 24 jam, atau sekitar 30-50 ml per jam pada orang dewasa. Pada orang yang sehat kemungkinan produksi urine bervariasi dalam setiap harinya, bila aktivitas kelenjar keringat meningkat maka produksi urine akan

17

menurun sebagai upaya tetap mempertahankan keseimbangan dalam tubuh. b. IWL (Insesible Water Loss) IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit. Melalui kulit dengan mekanisme diffusi. Pada orang dewasa normal kehilangan cairan tubuh melalui proses ini adalah berkisar 300-400 ml per hari, tetapi bila proses respirasi atau suhu tubuh meningkat maka IWL dapat meningkat. c. Keringat Berkeringat terjadi sebagai respon terhadap kondisi tubuh yang panas, respon ini berasal dari anterior hypotalamus, sedangkan impulsnya ditransfer melalui sumsum tulang belakang yang dirangsang oleh susunan syaraf simpatis pada kulit. d. Feses Pengeluaran air melalui feses berkisar antara 100-200 ml per hari, yang diatur melalui mekanisme reabsorbsi di dalam mukosa usus besar (kolon)

18

Intake Dan Output Rata-Rata Harian Dari Unsur Tubuh Yang Utama
Intake (Range) AIR (ml) Air minum = 1400 1800 Airdalam makanan= 700 1000 Air hasil oksidasi = 300 - 400 Output (range) 1.Urine = 1400 1.800 2.Faeces = 100 3.Kulit = 300 - 500 4.Paru-paru = 600 - 800

TOTAL

2400 -3200

TOTAL = 2400 3200 Output (range) q Urine = 65 (50-100) q Faeces = 5 (2-20) Urine = 90 (50-120) Faeces = 10 (2-40) q Urine = 10 (2-20) q Faeces = 20 (2-50) q Urine = 3(0-10) q Faeces = 12 (2-30)

Intake (range) Natrium(mEq)=70 (50-100) Kalium (mEq) = 100 (50-120) Magnesium (mEq) = 30 (5-60) Kalsium (mEq) Protein (g) Nitrogen (g) Kalori = 15 (2-50) = 55 (30-80) = 8 (4-12) = 1800-3000

Insensible Loss (IWL) Merupakan Kehilangan cairan melalui kulit (difusi) & paru Untuk mengetahui Insensible Loss (IWL) dapat menggunakan penghitungan sebagai berikut : DEWASA ANAK = 15 cc/kg BB/hari = (30 usia (th)) cc/kg BB/hari

Jika ada kenaikan suhu : IWL = 200 (suhu badan sekarang 36.8C)

19

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa nutrisi dan cairan tubuh sangat diperlukan dalam proses metabolisme tubuh. Zat makanan yang diperlukan tubuh manusia yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Fungsi zat-zat tersebut adalah untuk memelihara proses tubuh dalm pertumbuhan dan perkembangan, memelihara energy guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari. Cairan dalam tubuh terdiri dari cairan intraselular dan cairan ekstrselular. Cairan intraselular adalah cairan yang berada didalam sel dan cairan ekstraselular adalah cairan yang berada di luar sel. Cairan dalam tubuh di pengaruhi oleh fator-faktor usia, suhu, diet, stress, dan sakit. Cairan tubuh membantu menjamin lingkungan internal yang stabil. B. Saran Masih banyak pembahasan tentang Kebutuhan Fisik yang belum dapat penulis sebutkan dalam penulisan makalah ini, hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu pembahasan yang lebih luas sangat dibutuhkan demi kesempurnaan pengetahuan kita dalam mempelajari ilmu kesehatan.

20

DAFTAR PUSTAKA Hidayat , Azis, Alimul, Keterampilan Dasar Praktek Klinik,Penerbit Salemba Medika : Jakarta Horne, M Mima, keseimbangan cairan,elektrolit&asam basaedisi II,EGC:Jakarta.

21

You might also like