You are on page 1of 22

Pemerintahan Daerah di Indonesia

Pertemuan 4 Politik dan Pemerintahan Lokal ANDRI RUSTA

Struktur pemerintahan lokal Fungsi Pemerintahan lokal Kewenangan Pemerintahan lokal

Sejarah pemerintahan daerah


Pasal 18 UUD 1945 sebelum amandemen:
Pembagian daerah Indonesia atas daerah besar dan kecil, dengan bentuk susunan pemerintahannya ditetapkan dengan undang-undang, dengan memandang dan mengingati dasar permusyawaratan dalam sistem pemerintahan negara, dan hak-hak asal usul dalam daerah yang bersifat istimewa

Pemerintah daerah dibentuk dengan dua dasar : 1. Dasar permusyawaratan (bersendikan demokrasi) 2. Hak asal-usul dalam daerah yang bersifat istimewa. Tidak dijelaskan dengan detail apa yang dimaksud dengan daerah kecil. Sedangkan daerah besar mengacu kepada provinsi.

Perubahan ke-2 UUD 1945


Pasal 18 (1) Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota mempunyai pemerintah daerah, yang diatur dengan undang-undang. (2) Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. (3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilihan umum. (4) Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis. (5) Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat. (6) Pemerintah daerah berhak menetapkan peraturan daerah dan peraturan-peraturan lain untuk melaksanakan otonomi dan tugas pembantuan. (7) Susunan dan tata cara penyelenggaraan pemerintahan daerah diatur dalam undangundang.

Pasal 18A (1) Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah. (2) Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adil dan selaras berdasarkan undang-undang. Pasal 18B (1) Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang. (2) Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang.

Daerah otonom, daerah administrasi dan daerah istimewa


Daerah otonom : dilakukan desentralisasi teritorial, pemerintah pusat hanya mengawasi agar semuanya berjalan dengan peraturan perUU-an yang ada. Daerah administrasi : wilayah kerja pejabat pusat yang ditempatkan di daerah. Tidak desentralisasi tapi dekonsentrasi. Contohnya ? Daerah istimewa (khusus) : daerah yang diperbolehkan menyelenggarakan pemerintahan sendiri berdasarkan hukum adat masing-masing. Contoh ?

Hubungan pusat dan daerah


Tampak dalam mekanisme hubungan di bidang otonomi, dekonsentrasi, medebewind, susunan organisasi, keuangan, dan pengawasan. Tugas pembantuan : melaksanakan peraturan lebih tinggi dengan disertai sumber daya tapi tanpa kekuasaan. Pengawasan :
Represif : menangguhkan, menunda, membatalkan peraturan perundang-undang yang dibuat daerah. Preventif : pencegahan agar perda yang dibuat tidak menyimpang dari koridor dan rambu-rambu pemerintah pusat.

Hubungan pusat dan daerah


Tampak dalam mekanisme hubungan di bidang otonomi, dekonsentrasi, medebewind, susunan organisasi, keuangan, dan pengawasan. Tugas pembantuan : melaksanakan peraturan lebih tinggi dengan disertai sumber daya tapi tanpa kekuasaan. Pengawasan :
Represif : menangguhkan, menunda, membatalkan peraturan perundang-undang yang dibuat daerah. Preventif : pencegahan agar perda yang dibuat tidak menyimpang dari koridor dan rambu-rambu pemerintah pusat.

Mekanisme bidang keuangan :


Sumber utama keuangan pemda : pajak dan retribusi. Masih dibutuhkan bantuan pemerintah pusat, didapat melalui subsidi dan dana perimbangan.

SISTEM ADMINISTRASI PEMERINTAHAN DAERAH


kesatuan yang utuh antara berbagai komponen dalam pemerintahan daerah yang melakukan proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian untuk mencapai tujuan pemerintahan daerah. Komponen penting dalam sistem administrasi pemda :
Kewenangan Organisasi Keuangan Kepegawaian.

Kewenangan
Bersumber dari rakyat dilimpahkan kepada presiden. Kemudian presiden melimpahkan sebagain kewenangannya ke daerah melalui desentralisasi, dekonsentrasi, medebewind. Pemerintahan daerah menyelenggarakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangannya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh Undang-Undang ini ditentukan menjadi urusan Pemerintah pusat.

Struktur Pemerintah Provinsi Menurut UU No.22/1999 jo UU No.32/2004

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN


Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. 6 kewenangan pemerintah pusat :
Politik luar negeri Pertahanan keamanan Peradilan - moneter dan fiskal - agama - kewenangan lain.

Urusan pemerintah pusat


Urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah sebagaimana meliputi: a. politik luar negeri; b. pertahanan; c. keamanan; d. yustisi; e. moneter dan fiskal nasional; dan f. agama.

16 kewenangan pemerintahan provinsi


a. perencanaan dan pengendalian pembangunan; b. perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang; c. penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; d. penyediaan sarana dan prasarana umum; e. penanganan bidang kesehatan; f. penyelenggaraan pendidikan dan alokasi sumber daya manusia potensial; g. penanggulangan masalah sosial lintas kabupaten/kota; h. pelayanan bidang ketenagakerjaan lintas kabupaten/kota; i. fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil, dan menengah termasuk lintas kabupaten/kota; j. pengendalian lingkungan hidup; k. pelayanan pertanahan termasuk lintas kabupaten/kota; l. pelayanan kependudukan, dan catatan sipil; M. pelayanan administrasi umum pemerintahan; n. pelayanan administrasi penanaman modal termasuk lintas kabupaten/kota; o. penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya yang belum dapat dilaksanakan oleh kabupaten/kota ; dan p. urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.

Urusan pemerintahan provinsi yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kondisi, kekhasan, dan potensi unggulan daerah yang bersangkutan.

16 kewenangan pemerintahan kabupaten/kota


a. perencanaan dan pengendalian pembangunan; b. perencanaan, pemanfaatan, dan pengawasan tata ruang; c. penyelenggaraan ketertiban umum dan ketentraman masyarakat; d. penyediaan sarana dan prasarana umum; e. penanganan bidang kesehatan; f. penyelenggaraan pendidikan; g. penanggulangan masalah sosial; h. pelayanan bidang ketenagakerjaan; i. fasilitasi pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah; j. pengendalian lingkungan hidup; k. pelayanan pertanahan; l. pelayanan kependudukan, dan catatan sipil; m. pelayanan administrasi umum pemerintahan; n. pelayanan administrasi penanaman modal; o. penyelenggaraan pelayanan dasar lainnya; dan p. urusan wajib lainnya yang diamanatkan oleh peraturan perundangundangan.

2. Organisasi
Pemerintah provinsi adalah local self government sekaligus local state government. Sementara pemkab/kota adalah daerah otonom berdasarkan asas desentralisasi. Susunan pemerintah daerah : Kepala daerah dan DPRD. Kepala daerah membentuk sekretariat daerah, dinas, lembaga teknis sebagai pelaksana kebijakannya. Apa beda dinas, kantor dan badan ?

BADAN : merupakan UNSUR PENYELENGGARAAN pemerintah daerah. Badan dipimpin oleh seorang Kepala Badan, dan Kepala Badan dalam menjalankan tugasnya berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur (atau bupati/Walikota) melalui Sekretaris Daerah. Pada BADAN daerah dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis tertentu untuk melaksanakan kegiatan teknis operasional/dan atau penunjang. DINAS : merupakan UNSUR PELAKSANA OTONOMI DAERAH, dan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi dan tugas perbantuan (dari Pem Pusat). Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur (Bupati/Walikota) melalui Sekretaris Daerah. Contoh : Dinas Kelautan dan Perikanan, menjalankan tugas otonomi daerah dan juga tugas perbantuan dari Pemerintah Pusat (Kementerian Kelautan dan Perikanan). KANTOR : merupakan UNSUR PENDUKUNG TUGAS KEPALA DAERAH, mempunyai tugas penyusunan kebijakan daerah yang bersifat spesifik. Kantor dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang dalam melaksanakan tugasnya berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur (Bpati/Walikota) melalui Sekretaris Daerah.

kewenangan yang dilimpahkan kepada gubernur selaku wakil pemerintah pusat (PP 39/2001)

Aktualisasi nilai-nilai Pancasila sebagai Dasar Negara dan Undang-Undang Dasar 1945 serta sosialisasi kebijaksanaan nasional di daerah: koordinasi wilayah, perencanaan, pelaksanaan, sektoral, kelembagaan, pembinaan, pengawasan, dan pengendalian; Fasilitas kerja sama dan penyelesaian perselisihan Daerah dalam wilayah kerjanya; Pelantikan bupati/walikota; Pemeliharaan hubungan yang serasi antara pemerintah dengan daerah otonom di wilayahnya dalam rangka memelihara dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia: Fasilitas penerapan dan penegakan Peraturan Perundang-Undangan; pengkondisian terselenggaranya pemerintahan daerah yang baik, bersih, dan bertanggung jawab, baik yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Daerah maupun Badan Legislatif Daerah; Penciptaan dan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban umum; Penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan lainnya yang tidak termasuk dalam tugas instansi lain; Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota; Pengawasan represif terhadap Peraturan Daerah, Keputusan Kepala Daerah, dan Keputusan DPRD, serta Keputusan Pimpinan DPRD Kabupaten/Kota; Pengawasan pelaksanaan administrasi kepegawaian dan karir pegawai di wilayahnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan Pemberian pertimbangan terhadap pembentukan, pemekaran, penghapusan, dan penggabungan daerah.

3. Keuangan
Sumber pendapatan daerah :
Pendapatan asli daerah sendiri
Hasil pajak daerah Hasil retribusi daerah Hasil perusahaan daerah

Dana perimbangan dari pusat


Bagian daerah dari penerimaan PBBM, Bea tanah bangunan dan penerimaan dari SDA. DAU DAK

Pinjaman daerah Lain-lain pendapatan daerah yang sah.

4. kepegawaian
Daerah mempunyai kewenangan untuk mengangkat, memindahkan, memberhentikan, menetapkan pensiun, gaji, tunjangan dan kesejahteraan pegawai, serta diklat berdasarkan kebutuhan dan kemampuan daerah yang ditetapkan perda berdasarkan peraturan per-UU-an. Pengawasan dilakukan pemerintah pusat.

You might also like