Professional Documents
Culture Documents
lalu telah berhasil menurunkan angka kelahiran dan kematian sehingga mampu menghambat laju pertumbuhan penduduk dari 2,3% pada periode 1971-1980 menjadi 1,4% per tahun pada periode 1990-2000. Walaupun demikian, jumlah penduduk Indonesia masih akan terus bertambah. Di daerah yang pertumbuhan penduduknya telah menurun, terjadi perubahan struktur umur penduduk yang ditandai dengan penurunan proporsi anak-anak usia di bawah 15 tahun disertai dengan peningkatan pesat proporsi penduduk usia kerja dan peningkatan proporsi penduduk usia lanjut (lansia) secara perlahan.
Sedangkan di daerah yang tingkat pertumbuhan penduduknya masih tinggi, proporsi penduduk usia 014 tahun masih besar sehingga memerlukan investasi sosial dan ekonomi yang besar pula untuk penyediaan sarana tumbuh kembang, termasuk pendidikan dan kesehatan.
Daerah yang berhasil menekan laju pertumbuhan penduduk menghadapi tantangan baru dimana peningkatan yang pesat dari proporsi penduduk usia kerja akan berdampak pada tuntutan perluasan kesempatan kerja. Disamping itu telah terjadi pergeseran permintaan tenaga kerja dengan penguasaan teknologi dan matematika, yang mampu berkomunikasi, serta mempunyai daya saing tinggi di era globalisasi. Kesemuanya ini berkaitan dengan program bagaimana menyiapkan calon pekerja agar mempunyai kualitas tinggi, dengan ketrampilan yang memadai.
Saat ini setiap tahunnya terjadi kelahiran sekitar 4,5 juta bayi. Bayi-bayi ini akan berkembang dan mempunyai kebutuhan yang berbeda sesuai dengan peningkatan usianya. Pada saat ini dari 100 persen anak-anak yang masuk sekolah dasar, 50% diantaranya tidak dapat melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi setelah lulus SMP. Mereka akan putus sekolah dan menuntut pekerjaan padahal tidak
mempunyai ketrampilan yang memadai. Sempitnya lapangan kerja membuat para pemuda-pemudi putus sekolah menciptakan pekerjaannya sendiri di sektor informal.
Pertumbuhan penduduk, kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah, dan sempitnya kesempatan kerja merupakan akar permasalahan kemiskinan. Jadi aspek demografis mempunyai kaitan erat dengan masalah kemiskinan yang dihadapi di Indonesia pada saat ini. Daerah miskin sering ditinggalkan penduduknya untuk bermigrasi ke tempat lain dengan alasan mencari kerja. Mereka dapat berpindah secara permanen, menjadi migran ulang-alik, menjadi migran sirkuler yakni bekerja di tempat lain dan pulang ke rumahnya sekali dalam beberapa minggu atau beberapa bulan, atau menjadi migran musiman, misalnya bekerja di kota setelah musim tanam dan musim panen.
Kemiskinan berkaitan erat dengan kemampuan mengakses pelayanan kesehatan serta pemenuhan kebutuhan gizi dan kalori. Dengan demikian penyakit masyarakat umumnya berkaitan dengan penyakit menular, seperti diare, penyakit lever, dan TBC. Selain itu, masyarakat juga menderita penyakit kekurangan gizi termasuk busung lapar, anemi terutama pada bayi, anak-anak, dan ibu hamil. Kematian bayi adalah konsekuensi dari penyakit yang ditimbulkan karena kemiskinan ini (kekurangan gizi menyebabkan bayi rentan terhadap infeksi).
Keluarga mempunyai tanggung jawab terhadap pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar anggotanya seperti pendidikan, kesehatan, dan lingkungan hidup. Oleh karenanya diperlukan pemberdayaan keluarga terutama melalui peningkatan akses terhadap informasi tentang permasalahan ini.
Kesimpulannya adalah bahwa pertumbuhan penduduk berkaitan dengan kemiskinan dan kesejahteraan masyarakat. Pengetahuan tentang aspek-aspek dan komponen demografi seperti fertilitas, mortalitas, morbiditas, migrasi, ketenagakerjaan, perkawinan, dan aspek keluarga dan rumah tangga akan membantu para penentu kebijakan dan perencana program untuk dapat mengembangkan program pembangunan kependudukan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang tepat sasaran.
Perkembangan Jumlah Penduduk Indonesia dalam Kaitannya dengan Perkembangan Penduduk Dunia
Jumlah penduduk suatu Negara atau wilayah dapat diketahui secara resmi dari publikasi hasil sensus penduduk.Jumlah penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk. Perubahan keadaan penduduk tersebut dinamakan dinamika penduduk. Dinamika atau perubahan penduduk cenderung kepada pertumbuhan.
Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau negara. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei penduduk. Jumlah penduduk Indonesia sejak sensus pertama sampai dengan sensus terakhir jumlahnya terus bertambah. Sensus pertama dilaksanakan pada tahun 1930 oleh pemerintah Hindia Belanda. Sedangkan sensus yang pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia adalah pada tahun 1961, 1971, 1980, 1990 dan yang terakhir 2000. Sensus di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan waktu pelaksanaan sensus di Indonesia diadakan sepuluh tahun sekali. Perbandingan jumlah, kepadatan dan laju pertumbuhan penduduk Indonesia dengan beberapa negara lain : a. Indonesia dengan Negara ASEAN 1. Jumlah penduduk : Indonesia menempati urutan pertama dalam kelompok negara ASEAN 2. Kepadatan penduduk : Indonesia berada pada urutan ke-5, yaitu 114 jiwa per km2, Singapura memiliki kepadatan penduduk paling tinggi dan Brunei Darussalam memiliki kepadatan penduduk terendah 3. Pada tahun 2005, laju perumbuhan penduduk Indonesia menempati urutan ke-6 (1,45% per tahun), setelah Laos (2,3% per tahun) Filipina (2,0% per tahun) Malaysia (1,80% per tahun), Brunei Darussalam (1,9% per tahun), Kamboja (1,8% per tahun) serta Singapura dan Thailand (0,8% per tahun b. Indonesia dengan Negara-negara di Dunia 1. Jumlah penduduk Indonesia berada pada urutan ke-4 (215,27 ju ta jiwa), setelah Cina (1,306 milyar jiwa), India (1,068 milyar jiwa) dan Amerika Serkat (295 juta jiwa) pada tahun 2005.
2. Negara terpadat penduduknya adalah Macao (22.260 jiwa per km2), setelah itu Monako(16.135 jiwa per km2) dan Singapura (7.461 jiwa per km2). Indonesia memiliki kepadatan penduduk jauh di bawah ketiga negara tersebut, yaitu sebesar 341 jiwa per km Di negara-negara ASEAN, beberapa negara pertumbuhan penduduknya masih tergolong tinggi. Akan tetapi secara keseluruhan persentase pertumbuhan penduduk telah mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Jumlah dan Pertumbuhan Penduduk Negara Dunia Tahun 2005 Cina dan India adalah dua negara yang jumlah penduduknya terbesar, bukan hanya di Asia tetapi juga di dunia dan sudah berusaha menekan laju pertumbuhan penduduknya. Pertumbuhan penduduk di negara-negara Afrika dan Timur Tengah umumnya masih sangat tinggi dan berada di atas Indonesia serta negara Amerika Serikat, Eropa dan Rusia umumnya sangat kecil. Unsur-unsur Dinamika Penduduk A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dinamika Penduduk Jumlah penduduk dapat mengalami perubahan dari waktu ke waktu yaitu bertambah atau berkurang. Dinamika penduduk atau perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu : a. Kelahiran (natalitas) b. Kematian (mortalitas) c. Migrasi (perpindahan) Jumlah kelahiran dan kematian sangat menentukan dalam pertumbuhan penduduk Indonesia, oleh karena itu kita perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kelahiran dan kematian. Faktor yang menunjang dan menghambat kelahiran (natalitas) di Indonesia adalah sebagai berikut: a. Penunjang Kelahiran (Pro Natalitas) antara lain : 1. Kawin usia muda
2. Pandangan banyak anak banyak rezeki 3. Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah 4. Anak merupakan penentu status social 5. Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki. b. Penghambat Kelahiran (Anti Natalitas) antara lain : 1. Pelaksanan Program Keluarga Berencana (KB) 2. Penundaan usia perkawinan dengan alasan menyelesaikan pendidikan 3. Semakin banyak wanita karir. Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) : 1. angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk 2. angka kelahiran sedang, apabila antara 30 40 per 1000 penduduk 3. angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk Faktor yang menunjang dan menghambat kematian (mortalitas) di Indonesia, adalah sebagai berikut : a. Penunjang Kematian (Pro Mortalitas) antara lain : 1. Rendahnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan 2. Fasilitas kesehatan yang belum memadai 3. Keadaan gizi penduduk yang rendah 4. Terjadinya bencana alam seperti gunung meletus, gempa bumi, banjir 5. Peparangan, wabah penyakit, pembunuhan
b. Penghambat Kematian (Anti Mortalitas) antara lain : 1. Meningkatnya kesadaran penduduk akan pentingnya kesehatan 2. Fasilitas kesehatan yang memadai 3. Meningkatnya keadaan gizi penduduk 4. Memperbanyak tenaga medis seperti dokter, dan bidan Penggolongan angka kelahiran kasar : 1. angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk 2. angka kematian sedang, apabila antara 10 20 per 1000 penduduk 3. angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk B. Piramida Penduduk Komposisi penduduk adalah struktur penduduk yang didasarkan atas kriteria tertentu, Seperti komposisi geografis, biologis dan sosial. Komposisi penduduk geografis didasarkan atas pemilahan karakteristik lokasi seperti penduduk perkotaan dan pedesaan. Komposisi penduduk biologis, misalnya didasarkan atas usia dan jenis kelamin. Komposisi social didasarkan atas atribut social seperti status kawin,tingkat pendidikan dan mata pencaharian. a. Bentuk-bentuk Piramida Penduduk Bentuk piramida penduduk dibadakan menjadi tiga macam yaitu : 1. Bentuk Limas (Expansive), menunjukkan jumlah penduduk usia muda lebih banyak dari pada usia dewasa maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat tinggi, contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria, Brazil. 2. Bentuk Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia muda seimbang dengan usia dewasa, sehingga pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya: Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia.
3. Bentuk Batu Nisan (Constructive), menunjukkan jumlah penduduk usia tua lebih besar dari pada usia muda, jumlah penduduk mengalami penurunan, contohnya: negara-negara yang baru dilanda perang.
Negara-negara berkembang pada umumnya memiliki piramida penduduk berbentuk limas, sedangkan negara-negara maju umumnya berbentuk granat atau batu nisan. Ciri-ciri struktur penduduk pada tiap bentuk piramida : 1. Piramida Penduduk Expansif memiliki ciri-ciri : a. Sebagian besar berada pada kelompok penduduk muda b. Kelompok usia tua jumlahnya sedikit c. Tingkat kelahiran bayi tinggi d. Pertumbuhan penduduk tinggi 2. Piramida Penduduk Stasioner memiliki ciri-ciri : a. Penduduk pada tiap kelompok umur hampir sama b. Tingkat kelahiran rendah c. Tingkat kematian rendah d. Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat 3. Piramida Penduduk Constructive memiliki ciri-ciri : a. Sebagian besar penduduk berada kelompok usia dewasa atau tua b. Jumlah penduduk usia muda sangat sedikit
c. Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding dengan tingkat kematian d. Pertumbuhan penduduk terus berkurang
Ledakan Penduduk Ledakan penduduk adalah suatu peristiwa kependudukan yang menunjukkan adanya peningkatan jumlah penduduk secara drastic dan pesat.Pertumbuhan penduduk di setiap negara akan berdampak pula terhadap pertumbuhan penduduk dunia secara keseluruhan. Menurut Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) yang menangani masalah kependudukan melaporkan bahwa pada tahun 2003 jumlah penduduk dunia 6,3 milyar. Menurut Thomas Robert Malthus dalam Essay on the Principle of Population (1798), dikatakan bahwa penduduk bertambah menurut deret ukur dan bahan makanan bertambah menurut deret hitung . Dengan demikian pertumbuhan penduduk lebih cepat dari pada produksi makanan yang dibutuhkan. Jika hal ini terus menerus dibiarkan maka akan terjadi ledakan penduduk. Ledakan penduduk sebagai akibat pertumbuhan penduduk yang cepat seperti itu memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan sosial-ekonomi masyarakat dan hal inipun membuat pemerintah berusaha untuk mengatasinya ledakan penduduk tersebut. a. Dampak Ledakan Penduduk antara lain : 1. Jumlah pengangguran semakin meningkat 2. Kekurangan pangan yang menyebabkan kelaparan dan gizi rendah 3. Kebutuhan pendidik, kesehatan dan perumahan sukar diperoleh 4. Terjadinya polusi dan kerusakan lingkungan
5. Tingkat kemiskinan semakin meningkat b. Usaha mengatasi Ledakan Penduduk antara lain : 1. Memperluas lapangan kerja melalui industrialisasi 2. Melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) 3. Meningkatkan produksi pangan sesuai kebutuhan penduduk 4. Melaksanakan program transmigrasi 5. Menambah sarana pendidikan dan perumahan sederhana Migrasi Penduduk Migrasi merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi. Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap. 1. Jenis-jenis Migrasi Migrasi dapat terjadi di dalam satu negara maupun antarnegara. Berdasarkan hal tersebut, migrasi dapat dibagi atas dua golongan yaitu : a. Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu : 1) Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran 2) Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang melakukan emigrasi disebut emigrant
3) Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya b. Migrasi Nasional atau Internal, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara. Migrasi nasional /internal terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut : 1) Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Terjadinya urbanisasi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain sebagai berikut : 1. Ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan upahnya tinggi 2. Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi 3. Ingin mencari pengalaman di kota 4. Ingin lebih banyak mendapatkan hiburan dan sebagainya 2) Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Transmigrasi pertama kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal dengan nama kolonisasi. Berdasarkan pelaksanaannya, transmigrasi di Indonesia dapat dibedakan atas : 1. Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan tertentu, seperti penduduk yang terkena bencana alam dan daerah yang terkena pembangunan proyek 2. Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang atas kemauan dan biaya sendiri 3. Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain dalam propinsi atau pulau yang sama 4. Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh pemerintah 3) Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap. Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi.
Selain jenis migrasi yang disebutkan di atas, terdapat jenis migrasi yang disebut evakuasi. Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena adanya ancaman akibat bahaya perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional maupun internasional. 2. Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Migrasi Secara umum faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya migrasi, adalah sebagai berikut : a. Faktor ekonomi, yaitu ingin mencari kehidupan yang lebih baik di tempat yang baru b. Faktor keselamatan, yaitu ingin menyelamatkan diri dari bencana alam seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, gunung meletus dan bencana alam lainnya c. Faktor keamanan, yaitu migrasi yang terjadi akibat adanya gangguan keamanan seperti peperangan, dan konflik antar kelompok d. Faktor politik, yaitu migrasi yang terjadi oleh adanya perbedaan politik di antara warga masyarakat seperti RRC dan Uni Soviet (Rusia) yang berfaham komunis e. Faktor agama, yaitu migrasi yang terjadi karena perbedaan agama, misalnya terjadi antara Pakistan dan India setelah memperoleh kemerdekaan dari Inggris f. Faktor kepentingan pembangunan, yaitu migrasi yang terjadi karena daerahnya terkena proyek pembangunan seperti pembangunan bendungan untuk irigasi dan PLTA g. Faktor pendidikan, yaitu migrasi yang terjadi karena ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi Dampak Migrasi Penduduk Migrasi penduduk baik internal atau nasional maupun eksternal atau internasional masing-masing memiliki dampak positif dan negatif terhadap daerah asal maupun daerah tujuan. a. Dampak Positif Migrasi Internasional antara lain : - Dampak Positif Imigrasi
1. Adanya penanaman modal asing yang dapat mempercepat pembangunan 2. Adanya pengenalan ilmu dan teknologi dapat mempercepat alih teknologi 3. Dapat menambah rasa solidaritas antarbangsa 4. Dapat membantu memenuhi kekurangan tenaga ahli - Dampak Positif Emigrasi 1. Dapat mengurangi ketergantungan tenaga ahli dari luar negeri, terutama orang yang belajar ke luar negeri dan kembali ke negara asalnya 2. Dapat memeperkenalkan kebudayaan ke bangsa lain 3. Dapat menambah devisa bagi negara terutama dari penukaran mata uang asing b. Dampak Positif Migrasi Nasional antara lain : - Dampak Positif Transmigrasi 1. Dapat mempercepat pemerataan persebaran penduduk 2. Dapat meningkatkan produksi pertanian seperti perluasan perkebunan kelapa sawit, karet, coklat dan lain-lain 3. Dapat mengurangi pengangguran bagi daerah yang padat penduduknya 4. Dapat memenuhi kekurangan tenaga kerja di daerah tujuan transmigrasi 5. Dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat terutama transmigran - Dampak Positif Urbanisasi 1. Dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja di kota 2. Mengurangi jumlah pengangguran di desa
3. Meningkatkan taraf hidup penduduk desa 4. Kesempatan membuka usaha-usaha baru di kota semakin luas 5. Perekonomian di kota semakin berkembang C. Dampak Negatif Migrasi Internasional antara lain : - Dampak Negatif Imigrasi 1. Imigran yang masuk adakalanya di antara mereka memiliki tujuan yang kurang baik seperti pengedar narkoba, bertujuan politik, dan lain-lain. 2.Masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa - Dampak Negatif Emigrasi 1. Emigran tidak resmi dapat memperburuk citra negaranya. 2.Kekurangan tenaga terampil dan ahli bagi negara yang ditinggalkan d. Dampak Negatif Migrasi Nasional antara lain : - Dampak Negatif Transmigrasi 1. Terbengkalainya tanah pertanian di daerah trasmigrasi karena transmigran tidak betah dan kembali ke daerah asalnya 2. Adanya kecemburuan sosial antara masyarakat setempat dengan para transmigran
1. Produktivitas pertanian di desa menurun 2. Meningkatnya tindak kriminalitas di kota 3. Meningkatnya pengangguran di kota 4. Timbulnya pemukiman kumuh akibat sulitnya mencari perumahan 5. Lalu lintas di kota sangat padat, sehingga sering menimbulkan kemacetan lalu lintas. 6. Berkurangnya tenaga terampil dan terdidik di desa e. Usaha-usaha untuk Menanggulangi Permasalahan Migrasi Beberapa usaha pemerintah untuk menanggulangi permasalahan migrasi, adalah sebagai berikut : 1. Persebaran pembangunan industri sampai ke daerah-daerah 2. Peningkatan pendapatan masyarakat desa melalui intensifikasi dan Koperasi Unit Desa 3. Pembangunan fasilitas yang lebih lengkap seperti pendidikan dan kesehatan 4. Pembangunan jaringan jalan sampai ke desa-desa sehingga hubungan antara desa dan kota menjadi lancar 5. Meningkatkan penyuluhan program Keluarga Berencana untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk di pedesaan Faktor Pendorong & Penarik Migrasi Pada dasarnya ada dua pengelompokan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi, yaitu faktor pendorong (push factor) dan faktor penarik (pull factor). Faktor-faktor pendorong (push factor) antara lain adalah:
Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti menurunnya daya dukung lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu, atau bahan dari pertanian. Menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat asal (misalnya tanah untuk pertanian di wilayah perdesaan yang makin menyempit). Adanya tekanan-tekanan seperti politik, agama, dan suku, sehingga mengganggu hak asasi penduduk di daerah asal. Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan. Bencana alam seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau panjang atau adanya wabah penyakit. Faktor-faktor penarik (pull factor) antara lain adalah: Adanya harapan akan memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf hidup. Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik. Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik lainnya. Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan, pusat kebudayaan sebagai daya tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar.
BAB 2 DINAMIKA PENDUDUK Permasalahan Kependudukan di Indonesia, A. Dampak, dan Upaya Mengatasinya
survei penduduk.
1. Sensus Penduduk
a. Metode Householder
b. Metode Canvaser
a. Sensus De Facto
b. Sensus De Jure
penghitungan.
2. Registrasi Penduduk
perencanaan kemasyarakatan.
penduduk.
1. Kuantitas Penduduk
a. Jumlah Penduduk
samping.
3. Survai Penduduk
kombinasi.
tiga di Benua Asia setelah RRC dan India, serta menempati urutan
tabel berikut!
1 ) Dampak
2 ) Upaya Penanggulangan
b. Pertumbuhan Penduduk
1 ) Dampak
2 ) Upaya Penanggulangan
berikut ini.
dihambat.
c . Persebaran/Kepadatan Penduduk
Pertanian
penduduk fisiologis.
km2.
permasalahan kependudukan.
1 ) Dampak
2. Kualitas Penduduk
a. Masalah Pendidikan
2 ) Upaya Penanggulangannya
berikut ini.
daerah-daerah terpencil.
masyarakat.
1 ) Dampak
2 ) Upaya Penanggulangan
kurang mampu.
b. Masalah Kesehatan
penduduk suatu negara. Dalam hal ini, tingkat kesehatan dapat diindikasikan
ke tahun.
tahun 1971 menjadi 65,43 tahun pada tahun 2000. Akan tetapi,
1 ) Dampak
dan kreatifitasnya.
2 ) Upaya Penanggulangan
berikut ini.
oleh masyarakat.
miskin (prasejahtera).
daya alam yang tidak merata di tiap daerah, ataupun karena ketidakseimbangan
1 ) Dampak
2 ) Upaya Penanggulangan
Amerika Serikat.
sosial.
sasaran pembangunan.
pembangunan.
Keterangan:
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
Keterangan:
I = Jumlah imigrasi
E = Jumlah emigrasi
Keterangan:
L = Jumlah kelahiran
M = Jumlah kematian
I = Jumlah imigrasi
E = Jumlah emigrasi
Contoh:
Jawab:
Pa = L M
= 1.300.000 700.000
= 600.000 jiwa
Pm = I E
= 20.000 15.000
= 5.000 jiwa
P = (L M) + (I E)
= 600.000 + 5.000
= 605.000 jiwa
Penduduk
a. Kelahiran (Natalitas/Fertilitas)
kelahiran umum.
CBR = LP
1.000
Keterangan :
1.000 : Konstanta
macam.
- CBR <>
berikut ini.
ASBR = i
P 1.000
Keterangan :
umur tertentu
pertengahan tahun
- 1.000 : Konstanta
GFR =
Keterangan :
1.000 = Konstanta
kelahiran.
usia pernikahan.
CDR = MP
1.000
Keterangan :
1.000 = Konstanta
macam.
ASDR =
MP
i 1.000
Keterangan :
1.000 = Konstanta
IMR =
Keterangan :
dan sebagainya.
sehat.
sudah baik.
c . Migrasi
yang didatangi.
kelahiran dan data kematian penduduk selama periode tahun 2007. Diskusikan hasil data
yang kalian peroleh dengan kelompok belajar kalian, kemudian hitunglah angka kelahiran
kasar (CBR), angka kelahiran khusus (ASBR), angka kelahiran umum (GFR), angka kematian
kasar (CDR), angka kematian khusus (ASDR) dan angka kematian bayi (IMR) selama
periode tahun tersebut dan buatlah kesimpulan dari hasil perhitungan kalian!
dan stasioner.
kelompok umur tua (65 tahun atau lebih) sebesar 4,54%. Kondisi ini
tidak berbeda jauh dengan keadaan pada tahun 1980 dan 1990.
Carilah data komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin berdasarkan hasil
sensus penduduk tahun 1980 dan 1990! Gambarkanlah piramida penduduknya, dan
bandingkan dengan pola piramida penduduk tahun 2000! Apa yang dapat kalian
simpulkan?
Ketergantungan D.
SR = MF
100
Jawab: SR = MF
100 = 101.641.570
SRi = i
MF
100
MF
100
(10 - 14)
F 100 = 11.201.588
DR =
Jawab:
DR =
= 63.205.600 + 9.580.100
133.057.300 100
= 72.785.700
133.057.300 100
= 54,70 55
1. Migrasi Lokal/Nasional
a. Sirkulasi
b. Urbanisasi
berikut ini.
Faktor pendorong:
sektor pertanian;
kehidupan di desa.
Faktor penarik:
daerah ke daerah lain pada awal pekan dan akan kembali pada
c . Ruralisasi
Faktor pendorong:
Faktor penarik:
d. Transmigrasi
2. Migrasi Internasional
Penanggulangannya F.
Pernahkah kalian mendengar istilah imigran atau emigran gelap? Carilah makna kata
tersebut, persiapkan diri kalian jika sewaktu-waktu bapak/ibu guru menunjuk kalian
1. Sirkulasi
prasarana transportasi.
asli.
2. Urbanisasi
kesejahteraan keluarganya.
pembangunan.
pengangguran.
3. Transmigrasi
antarsuku bangsa.
desa.
memusat di Jakarta.
Diskusikan dengan kelompok belajar kalian tentang dampak positif dan dampak negatif
dari migrasi internasional! Buatlah sebuah resume tentang hasil diskusi kalian!
negara di dunia, yang secara garis besar dapat dibedakan menjadi masalah
yang tinggi, serta kepadatan dan persebaran penduduk yang tidak merata.
penduduk menurut umur dan jenis kelamin pada saat tertentu. Berdasarkan
* Rasio jenis kelamin (sex ratio) merupakan angka perbandingan antara jumlah lakilaki
yang belum dan tidak produktif dengan jumlah penduduk yang produktif.
administrasi tertentu, baik untuk tinggal sementara atau pun menetap. Migrasi
Renungkanlah!
berkaitan dengan kualitas penduduk. Sejauh ini pemerintah kita sudah ber-upaya
dengan maksimal. Berkaitan dengan hal tersebut kita sebagai generasi muda yang
merupakan bagian dari penduduk Indonesia hendaknya terus mengasah diri dan
terus belajar meningkatkan serta mengembangkan potensi diri agar kelak tidak
menjadi beban negara tetapi dapat menjadi bagian dari sumber daya manusia yang
1. Made adalah orang Bali asli, sudah dua tahun ia kuliah di Universitas Indonesia
(UI) Jakarta. Pada waktu pelaksanaan sensus ternyata Made ikut disensus
a. convasser c. de jure
tentang sifat dan perilaku penduduk yang dilakukan dengan sistem sampel
a. mencanangkan program KB
produktif
10. Penundaan usia pernikahan yang dilakukan oleh seseorang karena alasan
.... .
a. antinatalitas c. antimortalitas
b. pronatalitas d. promortalitas
11. Metode sensus yang paling tepat digunakan untuk melakukan pencatatan
b. canvaser d. de jure
12. Berikut ini yang bukan termasuk dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan
13. Upaya-upaya pemerintah berikut ini yang paling tepat untuk mengatasi
a. mencanangkan program KB
a. konstruktif
b. stasioner
c. ekspansif
d. konvensional
merupakan ... .
16. Kondisi penduduk yang dicirikan dengan kelahiran dengan kematian relatif
a. konstruktif c. ekspansif
b. stasioner d. konvensional
a. urbanisasi c. ruralisasi
b. transmigrasi d. sirkulasi
18. Merebaknya berbagai sektor informal dan munculnya slum area di daerah
b. urbanisasi d. emigrasi
19. Apabila diketahui angka sex ratio daerah X adalah 90, maka dapat disimpulkan
bahwa ... .
20. Pak Nababan adalah orang Sumatra Utara asli, namun sudah tiga tahun ia
a. imigrasi c. emigrasi
b. emigrasi d. remigrasi
2. Coba carilah data jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin di
***
Sumber :
http://www.edu2000.org/portal/
bentuknya suatu negara. Penduduk bersifat dinamis, artinya senantiasa berubah sesuai dengan keadaan atau kondisi zaman. Perubahan tersebut dapat bertambah ataupun berkurang. Perubahan inilah yang dimaksud dengan dinamika penduduk. Studi kasus : sesus penduduk: perhitungan jumlah penduduk Dalam jangka waktu tertentu Pendapat : jadi di dalam suatu bangsa jumlah penduduk bisa saja bertambah dan berkurang itu bisa terjadi karena ada nya kelahiran dan juga kematian.
JENIS-JENIS PYRAMID PENDUDUK Piramida penduduk adalah diagram batang komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin dan umur yang disusun horizontal. Berdasarkan bentuknya, piramida penduduk dibedakan sebagai berikut. 1) Piramida penduduk bentuk kerucut atau limas. Bentuk piramida ini menggambarkan pertumbuhan penduduk yang cepat karena terjadi penurunan tingkat kelahiran bayi dan anak-anak, tetapi tingkat fertilitas masih tinggi. 2) Piramida penduduk bentuk pucuk granat. Bentuk piramida ini menggambarkan angka kelahiran dan tingkat kelahiran yang rendah. 3) Piramida penduduk bentuk kepala nisan. Bentuk piramida ini menggambarkan tingkat kelahiran mengalami penurunan yang tajam dan tingkat kematian yang sangat rendah.
Piramida penduduk dapat dibedakan pula atas tiga macam, yaitu ekspansif, konstruktif, dan stasioner. Piramida ekspansif adalah piramida yang terjadi apabila sebagian besar penduduk berada pada kelompok usia muda. Adapun piramida konstruktif adalah piramida yang terjadi apabila kelompok usia muda jumlahnya sedikit, sedangkan piramida stasioner adalah piramida yang terjadi apabila banyaknya penduduk dalam setiap kelompok usia relatif sama. Adapun yang dimaksud dengan komposisi penduduk adalah susunan atau tata susun penduduk suatu negara atau suatu wilayah berdasarkan kriteria tertentu. Komposisi penduduk dapat dikaji dengan tujuan sebagai berikut. 1) Setiap penduduk memiliki usia dan jenis kelamin yang berbeda sehingga memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda pula. 2) Menata sarana dan prasarana kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa sesuai dengan perkembangan penduduk. 3) Mengendalikan dan memantau pemanfaatan sumber daya alam agar dapat hidup berkelanjutan. Studi kasus : Pendapat : kita jadi bisa menjelaskan suatu perkembangan yang terjadi pada penduduk dalam suatu gambar/diagram
PIRAMIDA STASIONER,MUDA DAN TUA Bentuk piramida stasioner terjadi jika jumlah penduduk pada tiap kelompok umur (muda, dewasa, dan tua) relatif seimbang. Bentuk piramida ini dicirikan dengan bentuk yang relatif sama atau
rata di tiap kelompok umur. Pada umumnya, bentuk piramida semacam ini terdapat di negara-negara Eropa yang telah lama maju serta mempunyai tingkat kelahiran dan tingkat kematian yang rendah.
masih tergolong penduduk muda. Ini terlihat dari persentase penduduk pada kelompok umur muda (0-14 tahun) sebesar 30,43%, sementara kelompok umur tua (65 tahun atau lebih) sebesar 4,54%. Kondisi ini tidak berbeda jauh dengan keadaan pada tahun 1980 dan 1990. Namun demikian, bila dilihat tren pada kelompok umur muda menunjukkan penurunan persentase, sementara, pada kelompok umur tua menampakkan kenaikan persentase yang berarti jumlah penduduk lanjut usia semakin meningkat. Bentuk piramidanya pun tidak lagi menunjukkan bentuk piramida muda (ekspansif) murni, karena kakikaki atau dasar piramida tidak lagi menunjukkan data terbesar. Studi kasus : Pendapat : bisa menggolongkan penduduk usia muda dan penduduk usia tua sumber : www.google.com
Salah satu manfaat vitamin K adalah meningkatkan penggumpalan dan pembekuan darah dalam tubuh. Vitamin K juga tak lepas dari ketiga jenisnya yaitu vitamin K1 yang disebut phytonadione, vitamin K2 yang disebut menaquinone, dan vitamin K3 yang disebut menadione. Dari ketiga jenis vitamin K tersebut, semuanya memiliki perbedaan sumber yang didapatkannya. Kali ini kami akan membahas manfaat pemberian vitamin k pada bayi yang baru lahir.
Manfaat Vitamin K
Manfaat vitamin K jelas sebagai pembekuan darah dan juga berperan dalam proses pembentukan tulang dengan kalsium. Jika pada orang dewasa, bagi mereka yang telah mengkonsumsi vitamin K, tentu saat terjadi pendarahan luka luar yang tidak begitu parah, pemulihannya pun akan segera cepat terjadi. Ini juga berdampak pada mereka yang jarang mengkonsumsi vitamin K adalah adanya kelainan tulang. Diketahui bahwa orang yang hanya mengkonsumsi makanan tinggi kalsium dan tinggi badan tidak berkembang ideal, maka diyakini kurang mengkonsumsi vitamin K. Sehingga mengkonsumsi vitamin K pun jadi penting bagi anak-anak yang ingin memiliki tumbuh kembang tinggi badan yang optimal. Kelebihan vitamin K pun tidak baik. Tapi kasus kelebihan vitamin K lebih jarang dibandingkan dengan kasus kekurangan vitamin K. Tapi tetap harus diperhatikan.
Sistem pencernaan pada bayi masih steril dan tidak adanya bakteri sintesis vitamin K yang bisa memproduksi vitamin K2. ASI oleh ibunya pun hanya mengandung sedikit vitamin K, ini memang telah diteliti karena kebanyakan ASI sedikit mengandung vitamin K. Sehingga diperlukan tambahan vitamin K dari luar atau biasanya langsung sintesis yaitu vitamin K3. Atau pada banyak kasus, malah memberikan suntikan vitamin K1. Tentu diupayakan tubuh si bayi agar mampu mensintesa vitamin K1 tersebut tidak melalui usus. Bayi dapat mengalami pendarahan dalam karena berbagai macam sebab. Seperti adanya
indikasi penyakit bawaan atau karena guncangan dari orang tuanya saat menggendong. Untuk itulah pemberian vitamin K pada bayi sangat diperlukan. Atau bayi mengalami penyakit sukarnya pembekuan darah. Dokter tetap akan memberikan vitamin K ini agar penyakit sukarnya pembekuan darah dapat diobati.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pendarahan pada bayi bisa disebabkan banyak hal. Bisa terjadi begitu saja. Karena bayi yang ditarik dari rahim dan pemotongan tali pusar atau plasenta pastilah mengalami pendarahan. Kemudian organ seperti mata, otak, saluran pencernaan pun bisa mengalami pendarahan. Bayi belum memiliki tubuh yang berkembang dengan baik sehingga hal ini dimungkinkan terjadi. Akibat defisiensi vitamin K juga bisa terjadi pendarahan pada bayi.
Tanda-tandanya jika saluran pencernaan mengalami pendarahan adalah adanya muntah darah atau berak darah. Jika terjadi pada kulit, maka kulit akan berwana keunguan atau kecoklatan. Jika terjadi pada otak, maka bentuk otak akan membenjol, bayi terus menerus menangis disertai muntah-muntah. Jika dibiarkan bisa menyebabkan kecacatan saat tumbuh dewasa bahkan kematian. Terjadi masalah pada bayi ini hendaknya dikonsultasikan terus dengan dokter anda. Jangan sampai anda membiarkan masalah pada bayi anda hingga berlarut-larut.
Bentuk-bentuk Vitamin K
Diketahui juga diawal bahwa bentuk-bentuk vitamin K ini ada berbagai macam. Ada tiga macam yaitu vitamin K1 (phytonadione), vitamin K2 (menaquinone), vitamin K3 (menadione). Vitamin K1 adalah bentuk dasar dari vitamin K. Terdapat langsung pada sayuran hijau. Vitamin K2 merupakan vitamin yang
dibentuk secara normal bersama bakteri di dalam usus. Sedangkan vitamin K3 merupakan vitamin K sintesis atau merupakan penambahan dari bentuk vitamin K karena sengaja dibuat untuk kebutuhan bayi. Walaupun vitamin K3 sudah jarang digunakan dalam suntik bayi karena yang digunakan sekarang adalah suntik vitamin K1 pada bayi. Dari struktur kimia vitamin K tersebut, vitamin K3 adalah vitamin K yang memiliki struktur kimia paling sederhana.
Untuk pemberian vitamin K pada bayi yang baru lahir adalah dengan cara suntikan. Untuk lokasi yang jauh dari rumah sakit atau bidan pun tetap harus diberikan suntikan vitamin K agar mengurangi angka kematian pada bayi dan kecatatan. Untuk itu vitamin K suntik dosis 10 mg/1 ml. Diberikan biasanya setelah 1 jam setelah melahirkan. Cara pemberiannya yaitu disediakan 1 injeksi suntik baru, dengan ukuran 1 ml dan masukkan dosis 1 mg vitamin K1. Kemudian disinfeksi dilakukan dengan alkohol 75% seperlunya. Suntikan diberikan pada paha kiri bayi secara intra muskular. Kemudian tanda vital bayi di periksa untuk mengetahui adanya efek akibat pemberian vitamin K1 ini setelah 1 jam pemberian obat. Perlu diperhatikan cara pemberian ini mintalah dokter atau bidan yang melakukannya.
Dengan demikian, pentingnya pemberian vitamin K pada bayi sudah anda ketahui. Untuk itu jagalah ibu hamil serta masa persalinan dan bayi serta balita anda untuk tumbuh kembang sehat serta terhindar dari berbagai macam jenis kecatatan fisik maupun mental serta jauh dari penyakit. Artikel ini dimaksudkan agar semakin banyak yang paham bahwa makanan sehat bervitamin penting bahkan sejak bayi.