You are on page 1of 84

DESKRIPSI SINGKAT

MATA DIKLAT EOP INI MEMBAHAS


PENGERTIAN ETIKA DAN MORALITAS, MANFAAT ETIKA ORGANISASI, DIMENSI DAN PRINSIP-PRINSIP ETIKA ORGANISASI PEMERINTAH SERTA PERMASALAHAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN ETIKA ORGANISASI PEMERINTAH

HASIL BELAJAR

MAMPU MENGETAHUI PRINSIP-PRINSIP ETIKA

ORGANISASI PEMERINTAH

INDIKATOR HASIL BELAJAR


SETELAH MENGIKUTI DIHARAPKAN MAMPU: PEMBELAJARAN INI PESERTA

1. MAMPU MENDESKRIPSIKAN PENGERTIAN ETIKA DAN MORALITAS; 2. MAMPU MENYIMPULKAN DIMENSI ETIKA ORG. PEM;

3. MAMPU MENGIDENTIFIKASI PRINSIP2 ETIKA ORG. PEM;


4. MAMPU MENGANALISIS MASALAH2 YANG BERHUBUNGAN DENGAN ETIKA ORG. PEM;

5. MAMPU MENERAPKAN CARA-CARA MENINGKATKAN STANDAR ETIKA ORG. PEM.


CP 6289.8629.6000 www.muskawikar@gmail.com

MATERI POKOK
1. PENGERTIAN ETIKA DAN MORALITAS 2. DIMENSI ETIKA ORG. PEMERINTAH 3. PRINSIP-PRINSIP ETIKA ORG. PEMERINTAH 4. ANALISIS MASALAH2 YANG BERHUBUNGAN DENGAN ETIKA ORG. PEMERINTAH 5. CARA-CARA MENINGKATKAN ETIKA ORG. PEM STANDAR

Etika
Yunani: Ethos kebiasaan atau watak

Perancis: Etiquette kebiasaan atau cara bergaul berperilaku yang baik

Etika secara umum diartikan sebagai nilai-nilai normatif atau pola perilaku seseorang atau sesuatu badan / lembaga organisasi sebagai suatu kelaziman yang dapat diterima umum dalam interaksi dengan lingkungannya
CP 6289-8629.6000 www.muskawikar@gmail.com

Latin: Moralitas Mos (jamak: mores) cara hidup atau kebiasaan.

Inggris: Morale semangat atau dorongan batin dalam diri seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

Pengertian moralitas lebih dipahami sebagai nilai-nilai tertentu yang diyakini oleh seseorang atau organisasi tertentu sebagai sesuatu yang baik atau buruk, sehingga bisa membedakan mana yang patut dilakukan dan mana yang tidak sepatutnya dilakukan

Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa:

Moralitas cenderung lebih merujuk Etika lebih dipahami sebagai nilaikepada nilai-nilai yang diyakini nilai perilaku yang ditunjukkan dan menjadi semangat dalam diri oleh seseorang atau sesuatu seseorang atautertentu organisasi sesuatu organisasi dalam untuk melakukan lingkungan. interaksinya dengan atau tidak melakukan sesuatu.

Konsepsi etika dan moralitas


Etika berkenaan dgn disiplin ilmu yg mempelajari ttg nilai-nilai yg dianut oleh manusia dan dlm hal ini etika merupakan salah satu cabang filsafat. Etika merupakan pokok permasalahan dlm disiplin ilmu itu sendiri yaitu nilai-nilai hidup dan hukum-hukum yang mengatur tingkah laku manusia. Moral dalam pengertian umum menaruh penekanan kepada karakter atau sifat-sifat individu yang khusus, diluar ketaatan kepada peraturan.
Moral merujuk kepada tingkah laku yang bersifat spontan seperti rasa kasih, kemurahan hati, kebesaran jiwa dsb.

Moralitas mempunyai makna yang lebih khusus sebagai bagian dari etika. Moralitas berfokus kepada hukum-hukum dan prinsip-prinsip yang abstrak dan bebas. Orang yang mengingkari janji dapat dianggap sebagai orang yang tidak bisa dipercaya atau tidak etis. Orang yang menyiksa anak atau meracuni mertua bisa disebut tindakan tidak bermoral. Tekanannya dari kedua tindakan tersebut bertumpu pada unsur keseriusan pelanggaran Moralitas lebih abstrak dibandingkan dengan moral. Perbuatan yang sesuai moralitas tidak sepenuhnya bermoral dan sebaliknya.

Prinsip-Prinsip Etika

KEINDAHAN (BEAUTY)

etika organisasi

15

etika organisasi

16

etika organisasi

17

etika organisasi

18

Liberty (kebebasan)
- Setiap orang bebas bertindak menurut pilihannya sendiri - Pilihannya tidak mengganggu kebebasan orang lain - Bertanggungjawab atas perbuatannya.
etika organisasi 19

KEBENARAN (Truth)

Doktrin etika dapat diterima oleh masyarakat apabila kebenaran di dalamnya dapat dibuktikan

etika organisasi

20

SIMPULAN Etika yang disusun sebagai aturan hukum yang mengatur jalan hidup dan kehidupan manusia, masyarakat, organisasi, instansi pemerintah, PNS dan sebagainya harus benar2 menjamin terciptanya keindahan, keadilan, persamaan, kebaikan, kebebasan, dan kebenaran bagi setiap orang.
etika organisasi 21

KESETIAAN
KESEJAHTERAAN

KEBERHASILAN KEKAYAAN
PERSAUDARAAN

KEDAMAIAN
PERSAHABATAN

KEBAHAGIAAN KEARIFAN KEADILAN PERSATUAN KETENARAN

KEBEBASAN KEJUJURAN KEUNGGULAN

KEBENARAN KEBERSAMAAN TANGGUNGJAWAB

KESEHATAN KETEGASAN

STATUS KEMERDEKAAN

PENGHARGAAN EFISIENSI

KEHORMATAN DIRI KEAMANAN

STABILITAS KELUARGA

KESEIMBANGAN
KASIH SAYANG HARGA DIRI KEPASTIAN MASA DEPAN REPUTASI HAK ASASI BERGUNA BAGI ORANG LAIN DISIPLIN PRIBADI

PENGHARAPAN
PERHATIAN KETULUSAN JAMINAN EKONOMI KREDIBILITAS INTEGRITAS MELAYANI PADA SESAMA KETEGASAN

IMAJINASI
KEAKRABAN PENGABDIAN MEMBANTU ORANG LAIN KREATIVITAS KEHARMONISAN BERKORBAN BAGI ORANG LAIN KELUHURAN BUDI

KESERASIAN
PENGETAHUAN TOLERANSI MENGHORMATI SESAMA KEKUASAAN KETENANGAN KELANGSUNGAN HIDUP KEIKHLASAN

Etika Kehidupan Berbangsa


Bahwa etika kehidupan berbangsa dewasa ini mengalami kemunduran yang menyebabkan krisis multi dimensional Penyebab dari Dalam negeri : 1.Lemahnya penghayatan dan pengamalan agama 2.Dampak diberlakunya sistem sentralisasi 3.Tidak berkembangnya pemahaman akan kebinekaan dan kemajemukan

4.Ketidakadilan ekonomi bagi masyarakat


5.Kurangnya keteladanan dari pimpinan dan tokoh
bangsa

6.Tidak berjalannya penegakan hukum secara optimal 7.Adanya keterbatasan kemampuan budaya lokal dan
nasional dalam merespon pengaruh negatif dari luar

8.Meningkatnya prostitusi, media pornografi, perjudian,


narkoba

Pokok-Pokok Etika Kehidupan Berbangsa

Etika Organisasi Pemerintahan

Karakteristik Anggota Birokrasi


Bebas dari segala urusan pribadi (Personally Free) Mengerti tugas dan ruang lingkup jabatannya Mengerti dan dapat menerapkan kedudukan hukumnya dalam organisasi Bekerja berdasarkan perjanjian (kontrak kerja) dengan kompetensi tertentu Dipromosikan berdasarkan prestasi dan kompetensi Diberikan kompensasi berdasarkan standar Mendahulukan tugas pokok dan fungsinya Ditempatkan dengan struktur karir yang jelas Berdisiplin dalam perilaku kerjanya

ASAS UMUM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN


(ETIKA Birokrasi , Gering Supriyadi )

Asas Kepastian hukum (Principle of Legal Security)

Asas Keseimbangan (Principle of Proportionality)


Asas Kesamaan dalam pengambilan keputusan (Principle of Equality)

Asas Bertindak cermat (Principle of Carefulness)


Asas Motivasi Motivation) dalam mengambil keputusan (Principle of

Asas Tidak mencampuradukan kewenangan (Principle of Non Misuse of Competence)


Asas Permainan yang layak (Principle of Fair Play)

Asas Keadilan dan kewajaran (Principle of Reasonable or Prohibition of Arbitrariness) Asas menanggapi penghargaan (Principle of Meeting Raised Expectation) Asas meniadakan akibat suatu keputusan (Principle of Undoing the Consequencies of Annuled Decision )

Asas Perlindungan atas pandangan/cara hidup pribadi (Principle of Protecting the Personal Way of Life )
Asas Kebijaksanaan (Principle of Sapientia)

Asas penyelenggaraan kepentingan umum (Principle of Public Service)

2.Asas Tertib Penyelenggaraan Negara 3.Asas Kepentingan Umum 4.Asas keterbukaan 5.Asas Proporsionalitas 6.Asas Profesionalitas 7.Asas Akuntabilitas

1.Asas Kepastian Hukum

Etika dalam jabatan


KEWAJIBAN SETIAP PENYELENGGARA NEGARA
1. SUMPAH / JANJI 2. BERSEDIA DIPERIKSA KEKAYAAN (LUMALAH) 3. MELAPORKAN DAN MENGUMUMKAN KEKAYAANNYA 4. TIDAK MELAKUKAN KKN 5. MELAKSANAKAN TUGAS SECARA PROPORSIONAL 6. MELAKSANAKAN TUGAS DGN PENUH TG. JAWAB 7. BERSEDIA MENJADI SAKSI DALAM PERKARA KKN

PP 53 TAHUN 2010 Disiplin Pegawai

Kewajiban Pegawai Negeri Sipil


1. Mengucapkan sumpah/janji PNS; 2. Mengucapkan sumpah/janji jabatan; 3. Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, UUD Negara RI Tahun 1945, NKRI dan Pemerintah; 4. Menaati segala ketentuan peraturan perundang-undangan; 5. Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggungjawab;

PP 53 TAHUN 2010 Disiplin Pegawai

Kewajiban Pegawai Negeri Sipil


6. Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS; 7. Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang, dan/atau golongan; 8. Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan; 9. Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara;

PP 53 TAHUN 2010 Disiplin Pegawai

Kewajiban Pegawai Negeri Sipil


10.Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil; 11.Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja; 12.Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan; 13.Menggunakan dan memelihara barang-barsang milik negara dengan sebaik-baiknya;

PP 53 TAHUN 2010 Disiplin Pegawai

Kewajiban Pegawai Negeri Sipil


14.Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat; 15.Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas; 16.Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; dan 17.Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

PP 53 TAHUN 2010 Disiplin Pegawai

Larangan Pegawai Negeri Sipil


1. Menyalahgunakan wewenang; 2. Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain; 3. Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau organisasi internasional; 4. Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing, atau lembaga swadaya masyarakat asing;

PP 53 TAHUN 2010 Disiplin Pegawai

Larangan Pegawai Negeri Sipil


5. Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah; 6. Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain yang secara langsung atau tidak langsung merugikan Negara.

PP 53 TAHUN 2010 Disiplin Pegawai

Larangan Pegawai Negeri Sipil


7. Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan; 8. Menerima hadiah atau sesuatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/ atau pekerjaannya; 9. Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;

PP 53 TAHUN 2010 Disiplin Pegawai

Larangan Pegawai Negeri Sipil

10.Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani, sehingga mengakibatkan kerugian bagi pihak yang dilayani; 11.Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;

PP 53 TAHUN 2010 Disiplin Pegawai

Larangan Pegawai Negeri Sipil


12.Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden, DPR, DPD, atau DPRD dengan cara: a.Ikut serta sebagai pelaksana kampanye; b.Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS; c.Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/atau d.Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara;

PP 53 TAHUN 2010 Disiplin Pegawai

Larangan Pegawai Negeri Sipil


13.Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara: a.Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau b.Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat

PP 53 TAHUN 2010 Disiplin Pegawai

Larangan Pegawai Negeri Sipil


14.Memberikan dukungan kepada clon anggota DPD atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai foto kopi KTP atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang-undangan; dan 15.Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah, dengan cara: a. Terlibat dalam keigatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah;

PP 53 TAHUN 2010 Disiplin Pegawai

Larangan Pegawai Negeri Sipil


b. Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye; c. Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama kampanye; dan/atau d. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat

Norma-norma sebagai pedoman sikap tingkah laku dan perbuatan PNS yang diharapkan dan dipertanggung-jawabkan dalam melaksanakan tugas pengabdiannya kepada bangsa, negara, masyarakat dan tugas-tugas kedinasan organisasinya serta pergaulan hidup sehari-hari sesama PNS dan individu-individu di dalam masyarakat.

Maksud Kode Etik PNS


Untuk memberikan arah dan pedoman bagi

PNS dalam bersikap, bertingkah laku dan


berbuat baik didalam melaksanakan tugas

maupun pergaulan sehari-hari.


CP 6289-8629.6000 www.muskawikar@gmail.com

Tujuan Kode Etik PNS


Untuk menjaga integritas, martabat,
kehormatan, citra dan kepercayaan PNS melaksanakan setiap tugas, wewenang, kewajiban dan tanggungjawab kepada negara, pemerintah dan sesama PNS, masyarakat, organisasi.

Maksud Pembinaan jiwa korps


Untuk membina karakter / watak, rasa persa-tuan dan kesatuan, solidaritas, kebersamaan, kerjasama, tanggungjawab, dedikasi, kreativitas, kebanggaan dan rasa memiliki organisasi PNS dalam melaksanakan tugas pengabdiannya ke-pada bangsa dan negara, pemerintah, organisasi dan masyarakat yang diharapkan dapat menjadi keteladanan dan dapat dipertanggung-jawabkan.

Tujuan Pembinaan jiwa korps


Untuk mewujudkan budaya kerja yang dijiwai oleh rasa persatuan dan kesatuan, solidaritas, kebersamaan, kerjasama, tanggungjawab, dedikasi, kreativitas, kebanggaan dan rasa memiliki organisasi PNS sehingga terwujud PNS yang bermutu tinggi dan sadar akan kedudukan dan tanggungjawabnya sesuai nilainilai moral yang disepakati bersama selaku unsur aparatur negara

Hubungan PNS dengan Tuhan Yang Maha Esa Negara Pemerintah Organisasi Masyarakat Diri Sendiri
Next

Pokok-pokok kode etik PNS

hubungan PNS dengan tuhan yme


Setiap PNS wajib: Bertaqwa kepada Tuhan YME dengan memilih agama sesuai dengan keyakinannya masing-masing Bersikap hormat menghormati antar sesama warga negara pemeluk agama/kepercayaan terhadap Tuhan YME dan melaksanakan kerukunan antar umat beragama dalam semangat persatuan dan kesatuan Menghayati dan mentaati serta mengamalkan sikap kapatutan, kelayakan dan tata nilai yang berlaku dan berkembang di dalam masyarakat sesuai nilai-nilai agama yang ada sebagai bagian dari jati diri dan integritas PNS

hubungan PNS dengan negara


Setiap PNS wajib: Taat kepada Pancasila dan UUD 1945 dengan selalu mencoba memahami nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya melaksanakan dan mengamalkannya Menghayati, mentaati, melaksanakan dan mengamalkan sumpah/janji PNS yang pernah diucapkan dalam wujud sikap, perilakunya dan perbuatan sehari-hari baik dalam melaksanakan tugas maupun dalam pergaulannya sehari-hari

hubungan PNS dengan negara


Setiap PNS wajib: 3. Menjunjung tinggi martabat dan kehormatan bangsa dan negara dengan menjaga, memelihara, mempertahankan unsur-unsur dan simbol-simbol negara sesuai kemampuan dan bidang tugasnya 4. Mengutamakan kepentingan negara, bangsa, pemerintah dan masyarakat di atas kepentingan pribadi atau golongan yang diwujudkan dengan tekad dan kerja keras tanpa pemikiran dengan tujuan hasilnya akan menguntungkan dirinya

Pokok-pokok kode etik PNS

hubungan PNS dengan negara


Setiap PNS wajib: 5. Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi kepada Negara yang diwujudkan dengan sikap, perilaku dan perbuatan yang mencerminkan jawaban akan kebutuhan kegiatan negara 6. Memegang rahasia negara 7. Menghindarkan diri dari perbuatan tercela yang berdampak pada kehormatan bangsa

Pokok-pokok kode etik PNS

hubungan PNS dengan pemerintah


Setiap PNS wajib: Setia dan taat pada Pemerintah RI dengan wujud melaksanakan tugas dan akewajiban pemerintah sesuai dengan bidang tugasnya Membela, menjunjung tinggi kehormatan negara dan Pemerintah RI dengan wujud melaksanakan bela negara dan pemerintahan dalam bentuk pemikiran dan lainnya sesuai kebutuhan yang ada Meningkatkan dan mengembangkan profesionalitas dirinya baik melalui pendidikan formal maupun nonformal yang diwujudkan dengan ketekunannya memperluas dan mendalami lingkup bidang tugasnya, sehingga terlihat kecakapan dan keterampilannya dalam menjalankan tugas dan akewajibannya

hubungan PNS dengan organisasi


Setiap PNS wajib: Memelihara keutuhan, kekompakan, persatuan Korps PNS dalam semangat persatuan dan kesatuan bangsa Memegang teguh norma kedinasan, patuh dan taat kepada pimpinan serta menjunjung tinggi sikap dan kehormatan PNS yang diwujudkan dengan menjalankan tugas dan akewajibannya dengan baik dan sesuai dengan hirarki yang ada

hubungan PNS dengan organisasi


Setiap PNS wajib: 3. Memelihara dan menjaga keutuhan asset organisasi yang ada sebagaimana miliknya sendiri 4. Mengutamakan kepentinganorganisasi di dalam melaksanakan tugas serta senantiasa siap sedia berbakti dalam tugas dan fungsi organisasi yang diwujudkan dengan ketekunannya dalam melaksanakan tugas sebagai pencerminan dan kepentingan organisasi

hubungan PNS dengan organisasi


Setiap PNS wajib: 5. Memberi suri tauladan yang baik sesuai norma kepemimpinan terhadap bawahan, menggugah semangat ditengah-tenah bawahan serta mempengaruhi dan memberi dorongan dari belakang terhadap bawahan dalam lingkungan organisasi profesinya 6. Mempunyai sikap berani mengawasi, memberi koreksi kepada bawahan dan sebaliknya secara santun dan transparan terhadap sikap, perilaku, perbuatan yang dianggap tercela dalam satu ikatan organisasi

hubungan PNS dengan organisasi


Setiap PNS wajib mempunyai:
7. Sikap loyal yang timbal balik dari atasan terhadap bawahan dan dari bawahan terhadap atasan dan kesamping dengan cara bertenggang rasa terhadap kebutuhan klebersamaan dalam mewujudkan tujuan kedinasan

8. Kesadaran dan kemampuan untuk membatasi penggunaan dan segala kekayaan kedinasan sesuai perencanaan, pelaksanaan dan tujuan kedinasan

Pokok-pokok kode etik PNS

hubungan PNS dengan organisasi


Setiap PNS wajib mempunyai: 9. Kemauan, kerelaan dan keberanian untuk mempertanggung jawabkan tindakan-tindakannya dengan kesiapan memberi penjelasan dan pertanggungjawaban secara transparan atas perbuatan yang dilakukan 10.Kemauan, krelaan dan keikhlasan untuk pada saatnya menyerahkan tanggungjawab dan kedudukannya kepada generasi berikutnya dengan tanpa harus mempertahankannya dengan segara cara.

Pokok-pokok kode etik PNS

hubungan PNS dengan masyarakat


Setiap PNS: Sebagai anggota masyarakat wajib mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan dirinya sediri, seseorang atau golongan yang diwujudkan dengan memberikan pelayanan secara cepat, murah dan benar Harus menjaga integritas, martabat dan wibawa sebagai aparatur negara dengan berperilaku yang baik di tengah-tengah masyarakat dengan memperhatikan budayak, tradisi, kebiasaan, adat istiadat yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat

Pokok-pokok kode etik PNS

hubungan PNS dengan diri sendiri


Setiap PNS wajib:
Menjaga kesehatannya dengan sempurna untuk menunjang pekerjaan sehari-harik baik sebagai PNS mapun kehidupan pribadi dan rumah tangganya

Membina kehidupan dirinya dan keluarganya dengan sebaik-baiknya sehingga dapat menjunjung kelancaran pelaksanaan tugas sebagai PNS

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Etik PNS

Setiap pegawai negeri sipil harus memahami dan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, menjunjung tinggi ketidak berpihakan terhadap semua golongan, masyarakat, individu, serta tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan

Pelaksanaan Tugas dan Tanggung jawab Etik PNS

Setiap pegawai negeri sipil harus menunjukkan akuntabilitasnya dengan mempertanggung jawabkan seluruh pelaksanaan tugas yang dibebankan kepadanya baik kepada bangsa dan negara maupun masyarakat melalui pimpinan atau atasan langsungnya

Pembinaan
Setiap pegawai negeri sipil harus senantiasa membina jiwa korps dengan menciptakan dan memelihara kesetiakawanan, kekompakan, dan kesatuan Korps Pegawai Negeri Sipil dalam hubungan kedinasan yang meliputi:

1.Hubungan PNS selaku bawahan terhadap


atasan

2.Hubungan PNS terhadap sesama PNS 3.Hubungan PNS selaku atasan terhadap
bawahan

4.Sikap, tingkah laku dan perbuatan PNS


terhadap organisasi dan masyarakat

Kami anggota KORPRI yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME adalah insan yang:
1.Setia dan taat kepada Negara Kesatuan dan Pemerintah RI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 2.Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara serta memegang teguh rahasia jabatan dan rahasia negara 3.Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat diatas kepentingan pribadi dan golongan 4.Bertekad memelihara persatuan dan kesatuan bangsa serta kesetiakawanan Korpri 5.Berjuang menegakkan kejujuran dan keadilan serta meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme

Etika pegawai negeri sipil


Pegawai negeri sipil sebagai unsur aparatur negara adalah abdi negara dan abdi masyarakat. Kedudukan PNS dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan negara. Sebagai abdi negara seorang PNS terikat dengan segala aturan hukum dan perundang-undangan yang berlaku, yang mengatur jalannya pemerintahan dan hubungan antara pemerintah dengan PNS yang bersangkutan.

Pentingnya Etika

Etika, adalah sikap dan perilaku yang menunjukan kesediaan dan kesanggupan seseorang secara sadar untuk mentaati ketentuan atau norma kehidupan yang berlaku

Mengapa etika diperlukan


Etika berkaitan dengan perilaku Etika merupakan kesepakatan, pemahaman, prinsip dan ketentuan lain Etika perlu dianalisa dan dikaji ulang agar tetap relevan dan memperkaya makna kehidupan Etika merupakan nilai hakiki dari kehidupan sesuai dengan keyakinan agama,pendangan hidup,dan sosial

Manfaat Etika

Menjalin kebersamaan Empati Kepedulian Kedewasaan Orientasi organisasi Respect

M anfaat E tika
Kebajikan Integritas Inovatif Keunggulan Keluwesan Kearifan

Kode Etik Administrasi American Society for Public Administration Publik 1. Pelayanan kepada masyarakat di atas pelayanan diri
sendiri 2. Kedaulatan ada di tangan rakyat 3. Semua tunduk kepada hukum 4. Manajemen efektif dan efesien dasar bagai administrasi negara 5. Sistem kecakapan, kesempatan yang sama dan asasasas itikad baik akan didukung

Kode Etik Administrasi 6. Penyuapan, KKN, Publik konplik kepentingan tidak akan
diterima 7. Pelayanan kepada masyarakat harus berdasarkan sifat keadilan, keberanian,kejujuran 8. Tidak pernah membenarkan cara-cara yang tidak bermoral 9. Administrator tidak hanya terlibat pencegahan hal yang salah, tetapi juga mengusahan yang benar

PNS adalah warga NKRI berdasarkan Pancasila, yang bertaqwa

kepada Tuhan YME PNS adalah unsur aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat PNS menjungjung tinggi kehormatan negara, pemerintah dan martabat PNS PNS memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan sebaikbaiknya PNS memelihara keutuhan, kekompakan, persatuan dan kesatuan negara dan bangsa Indonesia serta Korps Pegawai Negeri Sipil

Ciri-Ciri Kepemimpinan Aparatur yang Ideal

Memiliki kompetensi yang diperlukan untuk secara kreatif mampu menyelesaikan berbagai permasalahan dan tantangan akibat dari perubahan yang cepat dan penuh ketidakpastian

Dapat dilakukan dengan jalan:

1.Persepsi dan pemahaman tentang kepemimpinan itu


sendiri 2.Tingkat motivasi yang tinggi 3.Kekuatan dan daya emosi untuk mengelola kecamasan 4.Keterampilan baru dalam mengkaji berbagai asumsi budaya 5.Kemampuna untuk menyertakan pihak lain 6.Kesanggupan dan kesedian berbagi kekuasaan

Ciri-ciri kepemimpinan dari segi Kompetensi


(Fransces Hesselbein )

Memiliki kesadaran diri Kemampuan mengelola perubahan Mempunyai visi kedepan Mempunyai kejelasan system Berorientasi kepada pengguna jasa Keterbukaan Memiliki kepercayaan Menggunakan kekuasaan secara arif

ETIKA KEPEMIMPINAN APARATUR YANG IDEAL

Kepekaan terhadap lingkungan strategis Pengayoman dan Pelindungan atas Moral


Masyarakat Keterbukaan pikiran Memperhatikan Aspirasi Masyarakat

Penyelenggaraan Negara yang bersih dari KKN

Asas kepastian hukum Asas tertib penyelenggaraan negara Asas Kepentingan Umum Asas Keterbukaan Asas proporsionalitas Asas profesionalitas Asas Akuntabilitas

Munafik Enggan bertanggungjawab Berjiwa feodal Percaya tahayul Artistik Berwatak lemah

Etos Kerja Profesional


1. Kerja adalah rakhmat, aku bekerja tulus penuh syukur, 2. Kerja adalah amanah, aku bekerja benar penuh tanggungjawab 3. Kerja adalah panggilan, aku bekerja tuntas penuh integritas, 4. Kerja adalah aktualisasi, aku bekerja keras penuh semangat, 5. Kerja adalah ibadah, aku bekerja serius penuh kecintaan. 6. Kerja adalah seni, aku bekerja penuh kreatif penuh suka cita, 7. Kerja adalah kehormatan, aku bekerja tekun penuh kenggulan, 8. Kerja adalah pelayanan, aku bekerja sempurna penuh
kerendahan hati

84

You might also like