You are on page 1of 4

Alat Membangun Jaringan Intranet

KAWASAN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Kawasan Teknologi PembelajaranDefinisi AECT 1994, dirumuskan berlandaskan lima bidang garapan dari Teknologi Pembelajaran, yaitu : Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan dan Penilaian. Kelima hal ini merupakan kawasan (domain) dari bidang Teknologi Pembelajaran. Di bawah ini akan diuraikan kelima kawasan tersebut, dengan sub kategori dan konsep yang terkait :1. Kawasan DesainYang dimaksud dengan desain disini adalah proses untuk menentukan kondisi belajar dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk. Kawasan desain bermula dari gerakan psikologi pembelajaran, terutama diilhami dari pemikiran B.F. Skinner (1954) tentang teori pembelajaran berprogram (programmed instructions). Selanjutnya, pada tahun 1969 dari pemikiran Herbert Simon yang membahas tentang preskriptif tentang desain turut memicu kajian tentang desain. Pendirian pusat-pusat desain bahan pembelajaran dan terprogram, seperti Learning Resource and Development Center pada tahun 1960 semakin memperkuat kajian tentang desain. Dalam kurun waktu tahun 1960-an dan 1970-an, Robert Glaser, selaku Direktur dari Learning Resource and Development Center tersebut menulis dan berbicara tentang desain pembelajaran sebagai inti dari Teknologi Pendidikan.Aplikasi teori sistem dalam pembelajaran melengkapi dasar psikologi pembelajaran tersebut. Melalui James Finn dan Leonard Silvern, pendekatan sistem pembelajaran secara bertahap mulai berkembang menjadi suatu metodologi dan mulai memasukkan gagasan dari psikologi pembelajaran.Perhatian terhadap desain pesan pun berkembang selama akhir 1960-an dan pada awal 1970-an. Kolaborasi ... Read More Strategi Pembelajaran Bagi Anak Autis Perilaku pada anak yang dengan kebutuhan khusus seperti autis merupakan hal penting, namun persoalan-persoalan mendasar yang ditemui di Indonesia menjadi sangat krusial untuk ditangani terlebih dahulu. Beberapa fakta yang dianggap relevan dengan masalah autis di Indonesia diantaranya adalah: Belum adanya petunjuk penanganan yang sesuai di Indonesia sebab tidak cukup hanya mengimplementasikan petunjuk penanganan dari luar yang penerapannya tidak selalu sesuai dengan kultur kehidupan anak-anak Indonesia, Masih banyak kasus-kasus autis yang tidak di deteksi secara dini sehingga ketika anak menjadi semakin besar, maka semakin kompleks pula persoalan yang dihadapi orang tua. Para ahli yang mampu mendiagnosa autis, informasi mengenai gangguan dan karakteristik autis serta lembaga-lembaga formal yang memberikan layanan pendidikan bagi anak dengan autis belum tersebar secara merata di seluruh wilayah di Indonesia. Permasalahan akhir yang juga penting adalah sedikit pengetahuan baik secara klinis maupun praktis yang didukung dengan adanya validitas data secara empirik (Empirically Validated Treatments/EVT) dari penanganan-penanganan masalah autis di Indonesia. Autis dapat terjadi pada masyarakat dari berbagai kalangan, baik dari kalangan sosio-ekonomi mapan maupun masyarakat yang kurang mampu, dari semua etnis. Istilah Autisme berasal dari kata "Autos" yang berarti diri sendiri "Isme" yang berarti suatu aliran. Berarti suatu paham yang tertarik hanya pada dunianya sendiri. Autistik adalah suatu gangguan perkembangan yang kompleks menyangkut ... Read More MENINGKATKAN BELAJAR ANAK TUNAGRAHITA DEGAN MEDIA AUDIO VISUAL MENINGKATKAN BELAJAR ANAK TUNAGRAHITA DEGAN MEDIA AUDIO VISUAL Dalam peningkatan mutu belajar dan pengenalan ilmu pengetahuan terhadap anak berkebutuhan khusus, khususnya anak tunagrahita atau anak dengan hambatan intelegensi ini perlu adanya pembelajaran yang lebih modern. Dengan berkembangnya komunikasi dan teknologi yang semakin canggih ini banyak anak berkebutuhan khusus ini yang belum begitu mengenalinya,sebab dalam pembelajrannya masih dilakukan dengan cara cara lama yang telah di buktikan dan perkembangannya pun hanya itu itu saja, maka dari itu dengan adanya teknologi yang canggih ini anak perlu di ubah dalam pembelajarannya dengan cara menggunakan media audio visual agar anak merasa jenuh dalam belajarnya. Media audio visual ini banyak macamnya dengan mengenalkan macam macam buah

1/4

ataupun nama nama buah dengan beserta gambarnya. Media audio visual ini lebih cenderung kearah bermain sambil belajar sebab anak tidak akan merasa jenuh dalam belajarnya. Bagi anak tunagrahita belajar itu adalah hal yang paling membosankan sebab anak tunagrahita ini cenderung lebih cepat lelah dalam beraktivitas maka dari itu media audio visual ini akan lebih praktis dalam pembelajrannya. Guru dalam membelajarkan anak tunagrahita ini tidak perlu bersusah payah mencari dan mencetak gambar gambar tersebut, guru hanya menyiapkan peralatan yang dibutuhkan dan tidak perlu memegang alat alat peraganya. Guru ... Read More Pentingnya LIFE SKILL Anak Berkebutuhan Khusus Di Masa Depan Di SLB Aisiyah Krian Sidoarjo mengajarkan anak berkebutuhan khusus keterampilan dalam bentuk ekstrakulikuler. Anak dapat memilih keterampilan tersebut sesuai kemampuan serta minat dan bakat yang mereka peroleh sehingga anak mampu mengembangkan potensi sesuai dengan keinginannya. Anak berkebutuhan khusus yang ada di SLB Aisiyah rata rata memiliki keterampilan sendiri. Pentingnya keterampilan untuk anak berkebutuhan khusus ialah dapat memberikan pengalaman kepada mereka kelak. Dengan keterampilan ini Anak diharapkan setelah lulus dari SLB Aisiyah Krian dapat membuka lapangan pekerjaan sendiri dan dapat hidup mandiri tanpa bantuan orang lain. Lulusan dari SLB Aisiyah Krian ini banyak yang langsung terjun ke dalam masyarakat dalam bidang pekerjaan. Karena SLB Aisiyah juga menjalin kerja sama dengan Dinas Ketenagakerjaan Kab. Sidoarjo, Sehingga anak lulusan dari sekolah ini dapat langsung terjun ke pabrik pabrik yang membutuhkan karyawan. Tentunya ada syarat syarat tertentu yang harus dipenuhi anak berkebutuhan khusus lulusan SLB Aisiyah Krian.LIFE SKILL mengajarkan keterampilan hidup bagi ABK yang sudah menginjak usia dewasa, namun tidak bisa mengikuti pendidikan di sekolah umum. Special Edukasi Life skill yang ada di SLB Aisiyah Krian mengajarkan dan mengupayakan agar ABK mempunyai keterampilan khusus untuk bekal hidupnya nanti.Created by : Aldina Surya Murni ( PLB 10 ) ... Read More MENENTUKAN MEDIA PEMBELAJARAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS Media pembelajaran merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pembelajaran, dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa sehingga dapat mendorong proses pembelajaran. Pembuatan media harus disesuaikan dengan kebutuhan anak dan sesuai dengan teknologi modern yang berkembang pada saat ini. Media mempunyai fungsi yang sangat besar dalam kegiatan pembelajaran, dintaranya yaitu media pembelajaran sebagai perantara penyampai atau menyebarkan ide, gagasan, ataupun pendapat dalam belajar sehingga yang dikemukakan tersebut sampai pada penerima yang dituju yaitu anak-anak berkebutuhan khusus. Dalam menentukan dan memilih media tidak boleh seenaknya saja, harus dengan adanya pertimbangan yang matang. Banyak hal yang harus dipertimbangkan yaitu, menentukan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, disesuaikan dengan karakteristik siswa, dapat meningkatkan minat dan kemampuan siswa, memilih waktu yang tepat, ketersediaan bahan dalam pembuatan media dan mempunyai mutu tehnis yang baik. Media pembelajaran memilki banyak jenis dan masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh karena itu guru perlu memahami karakteristik media itu agar dapat memilih media sesuai dengan tujuan pembelajaran. Model media pembelajaran berdasarkan karakteristiknya digolongkan menjadi dua bagian yaitu, Media dua dimensi dan media tiga dimensi. Media dua dimensi meliputi media grafis, media bentuk papan, dan media cetak. Sedangkan media tiga dimensi edapat berwujud sebagai benda asli baik hidup atau ... Read More e-Learning untuk Anak Berkebutuhan Khusus Sesuai dengan perubahan jaman, saat ini teknologi semakin maju. Bukan hanya budaya dan tradisi saja yang mengalami perubahan, begitu juga dengan pendidikan. Pendidikan mengalami perkembangan dalam kegiatan belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar saat ini telah banyak dimasuki oleh dunia teknologi. Seperti program e-Learning merupakan pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet. E-Learning sering pula dipahami sebagai suatu bentuk pembelajaran berbasis web yang bisa diakses dari intranet di jaringan lokal atau internet. Sebenarnya materi

2/4

e-Learning tidak harus didistribusikan secara on-line baik melalui jaringan lokal maupun internet, distribusi secara off-line menggunakan media CD/DVD pun termasuk pola e-Learning. Dalam hal ini aplikasi dan materi belajar dikembangkan sesuai kebutuhan dan didistribusikan melalui media CD/DVD, selanjutnya pembelajar dapat memanfatkan CD/DVD tersebut dan belajar di tempat di mana dia berada.Desain e-learning bagi ABK dimodifikasi sesuai dengan keterbatasan yang dimiliki oleh ABK, misalnya untuk anak tunanetra maka bentuk e-learning berbentuk taktual dan bersuara misalnya pearngkat lunak screen reader Thunder yang digunakan untuk mengubah teks pada layar menjadi suara atau pengunaan keyboard Braille. Sedangkan bagi tunarungu, e-learning didesain menggunakan bahasa isyarat sebagai interfacenya baik ... Read More PERMASALAHAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS USIA DINI Anak berkebutuhan khusus mencakup anak yang memiliki kebutuhankhusus yang bersifat permanen akibat kecacatan tertentu (anak penyandang cacat)dan anak berkebutuhan khusus yang bersifat temporer.A. Hambatan BelajarIstilahhambatan belajar (learning barrier)merupakan istilah yang multidimensional dan sifatnya kompleks. Hambatan belajarmerupakan manifestasi dari adanya gangguan dalam pemrosesan informasi karenafaktor internal ataupun eksternal, sehingga individu gagal dalam mengubah obyekeksternal atau kejadian tertentu (input) menjadi suatu bentuk kognitif sesuaidengan aturan aturan tertentu (output).Secara umumterdapat beberapa kata kunci yang merujuk kepada terjadinya hambatan belajar. Pertama adanya kesenjangan (disparity, discrepancy, imbalance,insufficiencies, atau gaps) antara prestasi nyata dengan potensi yangdimilikinya. Kedua, prinsip adanyagangguan dalam proses belajar. Termasuk dalam hal ini adalah faktor memory, closure, dan feedback. Ketiga, prinsipbahwa hambatan tersebut terjadi karena sebab sebab langsung ataupun tidaklangsung dari adanya hambatan dalam penglihatan, pendengaran, motorik,keterbelakangan mental, gangguan emosional, kemiskinan lingkungan, budaya, danekonomi.B. Hambatan BelajarHal antarahambatan belajar dan hambtan perkembangan tidak dapat dipisahkan, karena salingberkaitan, namun secara konseptual keduanya dapat dibedakan. Cara baru dalammemandangan keragaman perilaku dan perkembangan, pada hakekatnya dibangun berdasaratas sejumlah asumsi bahwa : 1. Perkembangan manusia dipandang sebagai suatu pribadi dalamperspektif lingkungannya. 2. Perbedaan lingkungan individu dan pengalaman keluarga sangatmenentukan oerkembangan yang terjadi pada anak. 3. Setiap lingkungan berisi faktor faktor resiko dan pelindung yangdapat membantu dan menghambat prose perkembangan. 4. Antara ... Read More Teknologi informasi dan komunikasi bagi anak berkebutuhan khusus Pembelajaran bagi anak berkebutuhan khusus ditekankan pada keterampilan-keterampilan dan penguasaan tehnologi informasi dan komunikasi. Upaya tersebut sebagai langkah untuk meningkatkan kompetensi anak-anak berkebutuhan khusus untuk bisa mandiri dengan mengembangkan potensi yg mereka miliki. Namun,orientasi pembelajaran anak-anak berkebutuhan khusus untuk lebih menguasai keteramilan-keterampilan dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) itu hingga saat ini masih menghadapi kendala, selain minimnya sarana dan prasarana workshop beragam keterampilan,persoalan yg cukup serius adalah kurangnya guru-guru yg mampu mengerjakan keterampilan-keterampilan yg dikembangkan dalam pendidikan anak-anak berkebutuhan khusus di seluruh indonesia. "Pendidikan kita itu di ujungnya atau hasil lulusannya belum memberikan kompetensi-kompetensi yg dibutuhkan untuk hidup atau belum bisa membuat anak mandiri. Karena itu, fokus pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus sejak tahun 2006 mulai diarahkan untuk memperkuat kompetensi-kompetensi yg dibutuhkan dalam hidup. Sekitar 39 jenis keterampilan diajarkan dalam pendidikan khusus," kata Eko Djatmiko Sukarso, Direktur Pembinaan Sekolah Luar Biasa Depdiknas di Jakarta,Senin (26/3/2012). Menurut Eko,pendidikan bagi anak-anak berkebutuhan khusus bukan hanya meliputi penyandang cacat yg mengenyam pendidikan di sekolah-sekolah luar biasa. Pendidikan dengan cara yg khusus juga dibutuhkan untuk melayani anak-anak cerdas istimewa atau berbakat istimewa,anak-anak tenaga kerja indonesia(TKI) di daerah perbatasan dan di luar negeri, anak-anak jalanan, anak-anak dalam lembaga tahanan masyarakat,anak-anak korban bencana alam,anak-anak penderita HIV/AIDS,anak-anak pelacur,anak-anak korban perdagangan ...

3/4

Read More

4/4

You might also like