You are on page 1of 87

MANUSIA DAN TUGASNYA A. Quran surat Al Baqarah (2): 30 Tentang Manusia sebagai Khalifah 1. Bacalah QS.

Al Baqarah (2): 30 dengan tartil sesuai dengan ilmu Tajwid 1. Penjelasan Tajwid Lafal Hukum membacanya Alasan Bacaan qaala fathah pada huruf qaf Mad tabii panjang dua harakat bertemu alif mati Mad jaiz muttasil Ikhfa Idgam bigunnah Mad jaiz munfasil lilmalaaaaaikati panjang 5 harakat jaailun fi dibaca samar May nun sukun tidak dibaca Inniiiii alamu panjang 5 harakat setelah mad ada hamzah dalam satu lafal tanwin dhummah bertemu dengan fa nun mati bertemu ya setelah mad ada hamzah tidak dalam satu lafal

Kegiatan Siswa Lafal Pernyataan Fathah mengadap alif yang mati Setelah Mad ada hamzah dalam satu lafal Tanwin fathah menghadap qaf Kasroh menghadap ya sukun Huruf nun disyiddah ( ditasydid)

Hukum bacaan ........ ..... ...... ...... ...

Cara membacanya ......... ......... ...... ...... .....

2.

Terjemahan Per-kata

sesungguhnya Aku

kepada para malaikat

Tuhanmu

berfirman

dan tatkala

mereka berkata

khalifah

bumi

di

menjadikan

dan menumpahkan

di dalamnya

orang yang akan merusak

di dalamnya ( bumi)

mengapa Engkau akan menjadikan

dan kami mensucikan Engkau

dengan memuji Engkau

kami bertasbih

dan kami

darah

kalian ketahui

apa yang tidak

Aku lebih mengetahui

Sungguhnya Aku

Dia berfirman

3. Terjemahan ayat Terjemahan Q.S. Al Baqarah, 2: 30. adalah : Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirkan kepada para Malaikat, Aku hendak menjadikan khalifah*) di bumi Mereka berkata, Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu? Dia berfirman, Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui *) Khalifah bermakna pengganti, pemimpin atau penguasa 4. Kandungan Ayat Kandungan Al-Quran Surat Al Baqarah ayat 30 adalah : o Allah mengabarkan kepada Malaikat tentang rencananya menciptakan makhluk yang dinamakan manusia menjadi khalifah di bumi. o Para Malaikat ingin mengetahui secara pasti dengan mengajukan pertanyaan Apakah Allah akan menciptakan makhluk di bumi yang akan berbuat kerusakan dan pertumpahan darah? Padahal mereka ( para Malaikat ) merupakan makhluk yang senantiasa bertasbih, menyucikan Allah, mentaati perintah-Nya dan tidak mendurhakai-Nya.

o Ketidak tahuan para Malaikat dan kekhawatirannya setelah mendapatkan penjelasan dari Allah, bahwa Allah lebih mengetahui dari apa yang telah di ketahui para Malaikat.

5.

Penjelasan : Quran surat Al Baqarah adalah surat yang ke 2 terdiri atas 286 ayat diturunkan di Madinah yang sebagian besar diturunkan pada permulaan tahun Hijriyah, kecuali ayat ke 281 diturunkan di Mina pada Hajji Wada (Haji Nabi Muhammad yang terakhir). Surat Al Baqarah termasuk golongan ayat-ayat Madaniyyah, merupakan surat yang terpanjang diantara surat-surat yang ada dalam Al Quran, dan di dalamnya terdapat pula ayat yang paling panjang yaitu ayat yang ke 282. Dinamakan Al Baqarah yang berarti sapi betina karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (lihat ayat yang ke 67 s/d 74), dimana dijelaskan bagaimana watak orang Yahudi pada umumnya Pada ayat ke 30 dalam surat ini menjelaskan kedudukan manusia sebagai khalifah di muka bumi yaitu manusia diberi tugas untuk memelihara dan melestarikan alam, menggali, mengelola, dan mengolah kekayaan alam untuk dimanfaatkan demi kesejahteraan segenap manusia dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Untuk mewujudkan tugas yang mulia tersebut, manusia selama hidup di dunia diwajibkan meningkatkan kemampuannya baik fisik maupun rohaninya kearah yang lebih maju baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi. Dalam menjalankan tugas hidupnya manusia diharuskan menjauhi sifat-sifat yang buruk yang menjadi penyebab kerusakan tata hubungan antara manusia seperti pertumpahan darah maupun kerusakan alam. Oleh karena itu senantiasa manusia dianjurkan selalu ingat kepada Allah dengan berzikir, bertasbih, dan selalu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjahui segala larangan-larangan-Nya. a. Terjemahnya Ingatlah ketika Tuhan-Mu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman: Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.

b.

Isi kandungan QS. Al Baqarah (2) : 30 Dalam ayat ini Al-Quran menceritakan tentang penciptaan Adam as. Yang mendapat tugas sebagai kholifah dari Allah swt. Manusia bukan hasil kemajuan perkembangan dari asal jenis hewan, melainkan sejak semula ia dijadikan dari jenis (dzarrah) hayat yang mandiri, terpisah dari jenis hayat makhluk lain (QS. Nuh (71):13-18). Sebagai Kholifah dituntut adanya interaksi antar sesama dan alam sekitar sesuai petunjuk Ilahi yang tertera dalam wahyunya. Perhatikan QS. Az Zukhruf (42):32. Suasana dialog tercipta antara Allah swt dengan malaikat karena adanya perbedaan persepsi dan sudut pandang, sehingga terkesan terkesan seolah-olah makhluk ( manusia) yang akan diciptakan sudah dikenal atau diketahui tabiatnya oleh malaikat. Keberatan yang disampaikan malaikat memberi pelajaran yang berharga bahwa, manusia yang bertugas sebagai kholifah ada yang berhasil memerankan (QS. Al-Jin (72):16 dan QS. AlFath (48):29 dan ada pula yang gagal (QS. Thaha (20):117-119.

Adapun pertanyaan yang di ajukan malaikat tentang keberatan atasterciptanya manusia, bukan berdasarkan iri hati atau menentang kehendak Allah swt. Namun sekedar menginginkan penjelasan dari hikmat ketuhanan yang masih belum diketahui sehubungan dengan penciptaan Adam as. Sebab tidak mungkin malaikat menentang Allah swt.

c. Perilaku yang mencerminkan QS. Al Baqarah (2): 30 1. Ide dan gagasan harus disampaikan dan disosialisasikan terlebih dahulu, kemudian disaring
dari beragam pandangan , lalu diambil kesimpulan yang membawa maslahat bersama. 2. Menghindari sikap yang diktator dalam mengelola setiap bentuk kepemimpinan, meski ia berada diatas angin kemenangan dan berpijak dijalan yang benar. 3. Mengisi hidup dengan benar, karena setiap muslim memiliki peran dimuka bumi, yaitu sebagai khalifah. Namun peran ini harus sejalan dengan kedudukannya sebagai hamba Allah. 4. Tetap berperilaku sebagai manusia yang memiliki jasmani dan Rahani, tarikan positif berhadapan dengan negatif. Jangan terlalu menjulang sehingga menyamai malaikat, begitu pula dihindari perilaku yang beakibat meluncur kebawah sehingga menjadi dibawah binatang. B. QS. Adzariyat (51) : 56 Tentang Tujua Hidup Manusia Bacalah ayat berikut sesuai dengan kaidah ilmu tajwit Cara membaca wamaa dibaca panjang 2 harakat khalaqqtu huruf Qaf diba-ca memantul aljinna hurul al dibaca jelas walinssi liyabuduun dibaca panjang 2,4 atau 5 harakat Alasan fathah pada huruf mim berte-mu alif mati qaf bertanda sukun huruf al berha-dapan dengan huruf jim Huruf nun menghadap sin sukun

Penjelasan Tajwid Lafal Hukum Bacaan Mad tabii qalqalah al qamariyah Ikhfa Mad arid lissukun

dummah pada huruf dal meng-hadap wau mati dan huruf nun yang diwaqafkan

1.

Terjemahan Per-kata

supaya mereka menyembahKu

melainkan

dan manusia

jin

Aku menciptakan

dan tidak

2.

Terjemahan ayat Terjemahan Q.S. Az Zariyat, 51 : 56 adalah : Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepadaKu.

3.

Kandungan ayat Kandungan Al Quran Surah Az-Zariyat, 51 : 56 adalah tentang pemberitahuan dari Allah SWT bahwa maksud dan tujuan diciptakan makhluk berupa jin dan manusia ialah agar mereka beribadah kepada-Nya. Maksudnya agar mentaati semua perintah-Nya dan menjahui segala larangan-nya. o Menurut pengertian bahasa kata ibadah berarti : taat, patuh, tunduk, dan menurut. Allah SWT menciptakan jin dan manusia agar beribadah kepada-Nya, maksudnya agar taat dan patuh segala perintah-perintah-Nya, dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya. o Pengertian ibadah dapat dibedakan ibadah mahdhah dan ibadah ghairu mahdha. Ibadah mahdhah adalah bentuk ibadah yang berhubungan antara manusia dengan Allah, seperti salat, puasa, haji dan lain-lain. Sedangkan ibadah ghoiru mahdhah adalah bentuk ibadah yang berupa aktivitas manusia yang baik dengan niat mencari ridlo Allah, seperti bekerja, belajar, sillaturrahmi dan lain-lain. o

4.

Penjelaasan Quran surat Al Baqarah adalah surat yang ke 2 terdiri atas 286 ayat diturunkan di Madinah yang sebagian besar diturunkan pada permulaan tahun Hijriyah, kecuali ayat ke 281 diturunkan di Mina pada Hajji Wada (Haji Nabi Muhammad yang terakhir). Surat Al Baqarah termasuk golongan ayat-ayat Madaniyyah, merupakan surat yang terpanjang diantara surat-surat yang ada dalam Al Quran, dan di dalamnya terdapat pula ayat yang paling panjang yaitu ayat yang ke 282. Dinamakan Al Baqarah yang berarti sapi betina karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (lihat ayat yang ke 67 s/d 74), dimana dijelaskan bagaimana watak orang Yahudi pada umumnya Pada ayat ke 30 dalam surat ini menjelaskan kedudukan manusia sebagai khalifah di muka bumi yaitu manusia diberi tugas untuk memelihara dan melestarikan alam, menggali, mengelola, dan mengolah kekayaan alam untuk dimanfaatkan demi kesejahteraan segenap manusia dalam rangka beribadah kepada Allah SWT. Untuk mewujudkan tugas yang mulia tersebut, manusia selama hidup di dunia diwajibkan meningkatkan kemampuannya baik fisik maupun rohaninya kearah yang lebih maju baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi. Dalam menjalankan tugas hidupnya manusia diharuskan menjauhi sifat-sifat yang buruk yang menjadi penyebab kerusakan tata hubungan antara manusia seperti pertumpahan darah maupun kerusakan alam. Oleh karena itu senantiasa manusia dianjurkan selalu ingat kepada Allah dengan berzikir, bertasbih, dan selalu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjahui segala larangan-larangan-Nya. Q.S. Al Mukminun, 23 : 12-14 Tentang Asal Kejadian Manusia Bacalah ayat berikut dengan tartil,fasih. Kemudian salin kembali ayat-ayatnya dengan benar dan baik.

B.

Penjelasan Tajwid Lafal Hukum Bacaan qalqalah Ikhfa gunnah Idgham bigunnah Izhar Kegiatan Siswa Lafal Pernyataan Qaf disukun ( mati) Nun sukun menghadap tha Fathah berdiri pada huruf nun Nun sukun bertemu sin Tanwin kasroh menghadap mim 1. Terjemahan Per-kata

Cara membaca walaqadd huruf dal dibaca memantul minssulalatin nun mati dibaca samar Summa mim bertasydid dibaca dengung qaraarimm dibaca terpadu dengan mim

Alasan huruf dal ditan-da sukun huruf nun mati bertemu sin mim bersyiddah tanwin kasroh menghadap mim

Khalqan akhara Tanwin fatkhah Tanwin fatkhah menghadap dibaca jelas hamzah Hukum bacaan ...... .... .... .... ... Cara membacanya ...... ..... .... .... ....

Dari tanah

Dari saripati

manusia

Kami telah menciptakan

Dan sungguh

Yang kuat/kokoh

dalam tempat

Air mani

Kami jadikannya

kemudian

segumpal darah itu

lalu Kami ciptakan

segumpal darah

air mani (sperma )

kemudian Kami ciptakan

lalu Kami bungkus

tulang belulang

segumpal daging itu

lalu Kami ciptakan

segumpal daging

Maha suci Allah

makhluk lain

kemudian Kami jadikan

dengan daging

tulang itu

Pencipta

paling baik

2. Terjemahan ayat Terjemahan Q.S. Al Mukminun, 23 : 12-14 adalah : Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal ) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani ( yang disimpan) dalam tempat yang kokoh ( rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha suci Allah, Pencipta yang paling baik. 3. Kandungan Ayat Kandungan Al-Quran Surat Al Mukminun ayat 12 14 adalah : o Penegasan Allah bahwa manusia merupakan makhluk ciptaan-Nya yang asal kejadiannya dari tanah. o Informasi dari Allah SWT tentang proses kejadian manusia ketika masih ada dalam kandungan. Proses kejadian manusia ketika masih dalam kandungan sebagai berikut : 1. Allah SWT menjadikan saripati tanah yang terdapat dalam tubuh manusia sebagai nutfah ( spermatozoa), yang kemudian ditumpahkan kedalam qarar ( rahim atau kandungan). 2. Allah SWT merubah nutfah menjadi alaqah yang berbentuk gumpalan darah menyerupai buah lecis atau lintah. 3. Dari alaqah Allah SWT menjadikannya sebagai mudgah yaitu segumpal daging menyerupai daging yang telah hancur berkas dikunyah. 4. Dari mudgah Allah SWT menjadikannya sebagai idzam yaitu tulang belulang yang menjadi rangka. 5. Kemudian Allah SWT menjadikannya sebagai makhluk lain yaitu manusia dengan segenap anggota-anggotanya. 4. Penjelasan :

Quran surat Al Mukminun adalah surat yang ke 23 yang terdiri atas 118 ayat, tergolong surat-surat Makkiyah. Dinamai Al Mukminun karena permulaan surat ini menerangkan bagaimana seharusnya sifat-sifat orang yang mukmin yang menyebabkan keberuntungan mereka di akherat dan ketentraman jiwa mereka di dunia. Demikian tingginya sifat-sifat itu, hingga ia telah menjadi pengikut bagi Nabi Muhammad s.a.w. Bagaimana menurut pandangan ilmu kedokteran tentang proses kejadian manusia itu? Allah memberikan anugrah kepada manusia sejak lahir tiga hal, yaitu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. Dengan tiga hal tersebut manusia akan menjadi makhluk yang paling sempurna. Menurut para ulama bahwa pendengaran merupakan alat untuk mendengar seruan di dunia dan akherat. Dalam perkembangan organ bayi bahwa pendengaran itu lebih dahulu berfungsi dari pada mata. Dalam ilmu Embriologi janin ketika masih ada di rahim ibunya, mereka telah mendengarkan pesan-pesan yang diberikan melalui ibunya. Kemudian barulah mata itu berfungsi ketika bayi itu telah lahir di dunia, sehingga bayi itu dapat melihat apaapa yang ada di sekelilingnya. Barulah pada perkembangan berikutnya bayi itu bisa berfungsi hati nuraninya yang terdiri dari otak dan hatinya. Berdasarkan penelitian yang ilmiah di bidang kedokteran ditemukan bahwa otak manusia terdiri dari beberapa kepingan, yaitu keping otak bagian depan, dahi, pelipis, dan belakang. Kepingan-kepingan itu menjadi pusat berbagai macam indra manusia. Kepingan-kepingan itu mengalami perkembangan menuju kesempurnaan sesuai dengan derap perkembangan manusia sejak lahir sampai tua. Gambar perkembangan janin dalam kandungan C. 5. QS.Adz dzariyat: 56 Tentang Tujuan hidup manusia Bacaan dan Penjelasan Tajwid Bacalah ayat berikut dengan tartil,fasih. Kemudian salin kembali ayat-ayatnya dengan benar dan baik.

Penjelasan Tajwid Lafal Hukum Bacaan Mad tabii qalqalah al qamariyah Ikhfa

Cara membaca wamaa dibaca panjang 2 harakat khalaqqtu huruf Qaf diba-ca memantul aljinna hurul al dibaca jelas walinssi

Alasan fathah pada huruf mim berte-mu alif mati qaf bertanda sukun huruf al berha-dapan dengan huruf jim Huruf nun menghadap sin sukun

Mad arid lissukun

liyabuduun dibaca panjang 2,4 atau 5 harakat

dummah pada huruf dal meng-hadap wau mati dan huruf nun yang diwaqafkan

1.

Bacaan dan Penjelasan Tajwid Bacalah ayat berikut dengan tartil,fasih, perhatikanlah adab dan sopan santun ketika membaca Al Quran.

Lafal

Penjelasan Tajwid Hukum Bacaan Tafkhim Idgham silain Iqlab Izhar syafawi mutamasCara membaca wallohu huru lam dibaca tebal Akhrajakummin Mimmbutuuni Nun mati berubah suara mim ummahaatikum laa menyuarakan mim dengan jelas Assama hurul lam mati tidak dibaca Syai-an Alasan Lam jalalah didahului harakat fatkhah Huruf mim menghadap mim Nun mati menghadap huruf ba Mim mati huruf lam Huruf al dengan sin bertemu bertemu

Al syamsyiyah Mad layyin Kegiatan Siswa Lafal Pernyataan alif lam ( al ) menghadap hamzah Tanwin fathah menghadap wau alif lam menghadap hamzah Mim sukun menghadap ta Mad menghadap nun

Mad ya berada setelah fatkhah

Hukum Bacaan .... .... .... ....

Cara membaca ...... ...... ...... ......

yang diwakafkan

....

......

1.

Terjemahan Per-kata

tidak

ibu-ibu kalian

dari perutperut

mengeluarkan kalian

dan Allah

pendengaran

bagi kalian

dan Dia jadikan

sesuatu

kalian mengetahui

(kalian) bersyukur 2.

agar kalian

dan hati / akal

dan penglihatan

Terjemahan ayat Terjemahan Q.S. An Nahl, 16 : 78 adalah : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, agar kamu bersyukur.

3. Kandungan ayat o Allah SWT memberitahukan kepada manusia bahwa setiap manusia itu dilahirkan dari perut ibunya dalam keadaan tidak berilmu pengetahuan. o Kemudian Allah SWT memberi manusia pendengaran, penglihatan, dan hati ( qalbu) sebagai alat untuk memperoleh ilmu pengetahuan. o Agar manusia sadar bahwa kesempurnaan fisik dan panca indera yang dimilikinya itu dapat dipergunakan untuk mengabdi kepada Allah SWT, sehingga mereka mau bersyukur kepada-Nya. 4. Penjelasan Surat An Nahl terdiri atas 128 ayat, termasuk golongan surat Makiyyah. Dinamakan An Nahl yang berarti lebah seperti dinyatakan dalam surat ini ayat 68 yang artinya Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah . Lebah adalah makhluk Allah yang banyak memberi manfaat dan kenikmatan kepada manusia. Ada persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dan Al Quranul Karim. Madu berasal dari bermacam-macam sari bunga dan bisa menjadi obat bermacammacam penyakit manusia ( lihat ayat 69). Sedang Al Quran mengandung inti sari dari kitab-kitab yang pernah diturunkan Allah kepada nabi-nabi terdahulu dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat ( lihat ayat 10 ). Pada Q.S. An Nahl : 78 diterangkan bahwa manusia ketika dilahirkan pertama kali awalnya tidak mengerti apa-apa, dan kondisinya sangat lemah sehingga membutuhkan orang lain untuk menolongnya seperti dokter, bidan, perawat, dan orang tua kita. Pada ayat tersebut Allah menegaskan bahwa sejak manusia lahir telah dibekali tiga kemampuan dasar,

10

yaitu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. Ketiga bekal tersebut agar manusia dapat mengembangkan sesuai dengan petunjuk Allah dalam Al Quran sehingga akan dapat menjadi manusia yang sempurna yang dapat mengemban tugas sebagai khalifah di bumi dengan baik. Manusia akan menjadi beriman dan berilmu ketika mereka bisa belajar melalui tiga bekal tersebut sehingga dapat menangkap informasi-informasi di luar dirinya untuk dapat dikembangkan yaitu, membaca melalui penglihatan, mendengar melalui telinga, dan merasa melalui hati. KEGIATAN SISWA Coba sebutkan contoh-contoh perbuatan manusia yang mengakibatkan pertumpahan darah . Coba identifikasi fungsi indra pendengaran, penglihatan, akal dan kalbu. Bagaimanakah kamu mensyukurinya? Coba renungkan perintah-perintah Allah SWT yang sudah dapat kamu kerjakan. RANGKUMAN Surah Al Baqarah ayat 30 menjelaskan tentang pemberitahuan Allah kepada malaikat bahwa Allah SWT akan menciptakan Adam ( manusia ) sebagai kholifah di muka bumi. Para malaikat khawatir bahwa dijadikannya manusia sebagai khalifah akan merusak bumi dan mereka saling membunuh. Kekhawatiran malaikat itu hilang setelah ada penjelasan dari Allah. Surah Al Mukminun ayat 12-14 berisi tentang asal kejadian manusia bahwa dijadikannya manusia itu berasal dari saripati tanah. Kemudian proses perkembangan selanjutnya dijadikannya melalui fase demi fase dalam rahim ibu. Surah Az-Zariyat ayat 56, bahwa Allah SWT memberitahukan bahwa maksud dan tujuan dijadikan manusia itu adalah untuk beribadah kepada-Nya dengan cara mentaati perintah-perintah-Nya dan meninggalkan segala yang dilarang-Nya. Surat An Nahl ayat 78, bahwa Allah telah memberi karunia kepada manusia yang sangat mahal, yaitu panca indera. Oleh karena itu manusia diharapkan sadar akan nikmat-nikmat itu agar mereka mau bersyukur kepada-Nya. UJI KOMPETENSI a. Aspek Afektif Isilah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan sikapmu yang sebenarnya dengan cara mencontreng ( ) pada kolom yang tersedia

INTERNALISASI AKHLAK MULIA tidak tidak No Pernyataan setuju setuju tahu 1 Membaca Al Qur'an hendaknya .. Memegang teguh adab dan sopan santun membacanya. 2 Kedudukan manusia sebagai .. khalifah di bumi adalah meman faatkan, dan melestarikannya 3 Kita sebagai seorang muslim ..

alasan

11

harus menyadari bahwa asal kejadian manusia dari saripati tanah Proses kejadian manusia yang diterangkan dalam Al Quran sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan Ibadah yang berkualitas dan bermakna adalah ibadah yang dilaksanakan dengan penuh keikhlasan

..

..

Aspek Kognitif Soal pilihan ganda Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara menyilang (X) pada huruf a,b,c,d, atau e.

b. i.

1.

Lafal a. izhar b. ikhfa

ada nun sukun menghadap ya adalah bacaan c. ikhfa e. qalqalah d. mad

2.

Lafal dalam Q.S. Al Baqarah, 2:30 artinya adalah. a. di dalam bumi manusia saling membunuhnya b. mengapa Engkau menjadikan (khalifah) di bumi c. orang yang akan membuat kerusakan di bumi d. dia menumpahkan darah di dalamnya e. Sesungguhnya Aku akan menjadikan pemimpin di muka bumi.

3. Hal-hal berikut adalah tugas manusia sebagai khalifah dibumi. Adapun yang tidak termasuk didalamnya adalah. 1. memelihara alam sebagai anugrah Allah 2. memelihara alam jangan sampai rusak 3. menggali kekayaan alam untuk kesejahteraan manusia 4. memanfaatkan alam untuk kepentingan manusia 5. mengam bil kekayaan alam meskipun dengan cara merusak 4. Sikap dan perilaku yang mencerminkan pengamalan Q.S. Az Zariyat,51:56 adalah sebagai a. tidak saling bunuh membunuh b. beribada h dan beramal dengan ikhlas c. menyada ri manusia diciptakan dari segumpal darah d. mengaku i manusia dilahirkan pada awalnya tidak mengetahui apa-apa e. menjauh kan diri dari durhaka kepada kedua orang tua.

5.

Berikut ini adalah ibadah yang hukumnya fardlu ain, adapun yang tidak termasuk didalamnya adalah

12

a. waktu b. jumah c. tarowih 6.

salat lima d. puasa salat e. haji salat

7.

lafal yang terdapat dalam Q.S. Al Mukminun, 23: 14 artinya adalah a. spermato zoa d. tulang belulang b. segumpal darah e. janin / bayi c. segumpal daging Makhluk Allah antara malaikat dengan manusia yang menjadi persamaannya adalah a. asal kejadiannya d. tugas dan tanggung jawabnya b. jenisnya e. kematiannya c. alam kehidupannya Lafal dalam Q.S. An Nahl, 16: 78 artinya adalah tidak d. perut ibumu dari e. hati / akal kamu Dialah

8.

a. mengetahui apa-apa b. penglihatanmu c. yang menjadikan kamu

9.

Lafal a. syafawi b. mutamassilain c.

terdapat mim sukun bertemu dengan mim, bacaan tajwidnya adalah ikhfa d. idgham bigunnah idgham e. izhar syafawi iqlab

10.

Perhatikanlah pernyataan-pernyataan berikut: (1). Mengucapkan hamdalah ketika memperoleh nikmat (2). Bermalas-malasan, tidak mau berusaha karena sudah kaya (3) Berusaha melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya (4). Bersabar ketika mendapat musibah (5). Putus asa ketika cita-citanya tidak tercapai. Perilaku bersyukur kepada Allah sesuai dengan perintah Q.S. An Nahl, 16: 78 adalah a. (1), (3), (4) d. (2), (4), (5) b. (1), (2), (3) e. (1), (2), (4) c. (3), (4), (5) 2). Soal Uraian Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan benar

13

1. Mengapa para malaikat mempertanyakan rencana Allah SWT menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi? 2. Kemukakan fase-fase perkembangan kejadian manusia dalam kandungan menurut Al Quran Surat Al Mukminun 12-14 !

3.
4.

Tulislah lafal-lafal hukum bacaan yang berkaitan dengan nun mati dan tanwin, serta bacaan mad thabiI yang terdapat pada Q.S. Al Baqarah : 30 ! Kemukakan kandungan Q. S An Nahl ayat 78 !

5. Kecakapan apa saja yang dimiliki manusia ketika ia lahir di bumi sebabagai anugrah Allah SWT?

IMAM KEPADA ALLAH Standar Kompetensi : 3. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman sifat-sifat-Nya dalam Asmaul husna Kompetensi Dasar : 3.1 Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna. 3.2 Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna 3.3 Menampilkan perilaku yang menceminkan keimanan terhap 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna

14

Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Quran.

Q. S. Al Baqarah 255

Q.S. Al Araf : 180 - 181

Q.S. Al Mukminun : 116

IFTITAH . 1. Bacalah Al-Quran 5-10 menit sebelum memulai pelajaran! 2 Awali pelajaranmu dengan membaca doa belajar! 3. Bersikap baiklah kepada Allah swt. dan sesama makhluk-Nya! 4. Hayatilah keimanan kepada Allah dan terapkan dalam perilaku sehari-hari! Pernahkah kamu memperhatikan diri dan alam sekitarmu? Siapakah pencipta semua itu? Dialah Allah swt. pencipta alam beserta seluruh isinya. Dia menciptakan semua itu dengan kehendak dan kuasa-Nya. Oleh karena itu, kita harus meyakini, memahami, serta meneladani sifat-sifat Allah swt. khususnya yang terkandung dalam Asmaul Husna di dalam kehidupan kita. Iman kepada Allah merupakan rukun iman yang pertama sekaligus sebagai pondasi dari rukun iman yang lain. Allah swt. adalah Zat yang Mahakuasa, yang menciptakan alam beserta seluruh isinya sekaligus sebagai penjaga dan pengatur alam jagat ini, yang tidak pernah merasa lelah, yang tidak

15

pernah mengantuk, tidak pernah tidur, dan tidak merasa berat menjaga keduanya. Dialah Allah swt. yang memiliki sifat wajib, mustahil, dan jaiz sebagai sifat kesempurnaan-Nya. A. Sifat-Sifat Allah SWT. Allah swt. adalah Zat Maha Pencipta dan Pengatur seluruh alam beserta isinya. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Dia tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur. Dia tidak pernah merasa berat menjaga langit dan bumi beserta seluruh isinya. Allah swt. memiliki sifat wajib, mustahil, dan jaiz yang dimiliki-Nya sebagai kesempurnaan-Nya. Sifat wajib artinya sifat yang harus dimiliki oleh Allah sebagai sifat kesempurnaan-Nya karena Dia adalah segala-galanya. Hal ini tercermin pada sifat wajib yang 13 dan bila ditambah dengan sifat maknawiyah yang ada 7 buah akan menjadi 20. Adapun sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh Allah. Sedangkan sifat jaiz, yaitu sifat wenang (bebas). Artinya, Allah bebas berbuat sesuai dengan kuasa dan kehendak-Nya atau dengan kata lain, Allah boleh berbuat atau tidak berbuat sesuai dengan keinginan-Nya. Asmaul Husna adalah nama-nama yang baik bagi Allah yang jumlahnya adalah 99 nama. Sebagai orang yang beriman, kita selalu dianjurkan untuk menyebut-Nya. Hal ini tertera dalam hadis yang menyebutkan tentang Asmaul Husna berbunyi sebagai berikut. ()

Artinya: Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama. Barang siapa menghapalnya (dengan meyakini kebenarannya) ia masuk surga. Sesungguhnya Allah Maha ganjil (tidak genap) dan senang sekali pada sesuatu yang ganjil." (HR Ibnu Majah). Adapun sifat-sifat wajib dan sifat-sifat mustahil bagi Allah adalah sebagai berikut. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Sifat wajib Wujud Qidam Baqa Mukhalafatuhu lil hawadis Qiyamuhu binafsih Wahdaniah Qudrat Iradat I1mu Hayat Sama Basar Kalam Artinya Ada Terdahulu Kekal Berbeda dengan Sifat mustahil Adam Hudus Fana Mumasalatuhu lil Artinya Tidak ada Baru Lenyap Serupa dengan yang baru Berhajat kepada yang lain Berbilang/berjumlah Lemah Terpaksa Bodoh Mati Tuli Buta Bisu

yang baru hawadis Berdiri dengan Ihtiyaju bigairih sendiri-Nya Esa Berkuasa Berkehendak Mengetahui Hidup Mendengar Melihat Berfirman Taaddud Ajzu Karahah Jahlun Maut Summun Umyun Bukmun

16

Apabila sifat-sifat tersebut ditambah dengan sifat maknawiyah sebanyak tujuh sifat, maka akan menjadi 20, yaitu sebagai berikut. No 1 2 3 4 5 6 7 Sifat Maknawiyah Qadiran Muridan Aliman Hayyan Sami'an Basiran Mutakalliman Artinya Mahakuasa Maha Berkehendak Maha Mengetahui Mahahidup Maha Mendengar Maha Melihat Maha Berfirman

Selain sifat wajib dan mustahil tersebut, Allah juga mempunyai sifat jaiz yang artinya boleh (bebas). Maksudnya, Allah bebas berbuat sesuatu dan bebas pula tidak berbuat sesuatu sesuai dengan kehendak dan kuasa-Nya. TUGAS Sebutkan cara menghayati sifat Allah dalam kehidupan pribadimu! Buatlah dalam bentuk tabel! B. Sifat Allah dalam Asmaul Husna Selain sifat kesempurnaan Allah swt. sebagaimana telah disebutkan, Allah juga mempunyai nama-nama baik yang jumlahnya 99. Sebagai orang yang beriman, kita dianjurkan untuk selalu menyebut-Nya. Firman Allah swt.

Artinya: Allah mempunyai Asmaul Husna (nama-nama yang agung sesuai dengan sifat-sifat Allah), maka memohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (QS Al Araf: 180). RISALAH Surah Al lkhlas merupakan sebuah surah dalam Al Quran yang berisi ketegasan dan kesaksian tauhid kepada Allah swt. Di dalamnya sifat keesaan Allah dan beberapa Asmaul Husna-Nya benarbenar menjadi titik sentral. Konsekuensinya adalah bahwa Allah tidak akan menerima dosa yang bernama syirik atau menyekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain. Rasulullah Saw bersabda.

17

( ) Artinya: "Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama. Barangsiapa menghafalnya (dengan meyakini akan kebenarannya), is masuk surga. Sesungguhnya Allah itu Mahaganjil (tidak genap) dan senang sekali pada sesuatu yang ganjil."(HR Ibnu Majah). Adapun Asmaul Husna sebagaimana difirmankan Allah swt. dalam Al Quran dan disabdakan oleh Rasullullah saw. jumlahnya ada 99, yaitu sebagai berikut. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 30 32 33 34 35 36 37 38 39 Asmaul Husna Ar Rahman Ar Rahim Al Malik Al Quddus As Salam Al Mu'min Al Muhaimin Al `Aziz Al Jabbar Al Mutakabbir Al Khaliq Al Bari' Al Musawwir Al Gaffar Al Qahhar Al Wahhab Ar Razzaq Al Fattah Al 'Alim Al Qabid Al Basit Al Khafid Ar Rafi' Al Mu'iz Al Muzill As Sami' Al Basir Al Hakam Al `Adl Al Latif Al Khabir Al Halim Al `Azim Al Gafur Asy Syakur Al `Aliyy Al Kabir Al Hafiz Al Mugit Artinya Maha Pemurah Maha Pengasih Maharaja Mahasuci Mahasejahtera Maha Terpercaya Maha Memelihara Mahaperkasa Kehendaknya Tak Ayat Rujukan (QS Al Fatihah: 3) (QS Al Fatihah: 3) (QS Al Mu'minun: 116) (QS Al Jumuah: 1) (QS Al Hasyr: 23) (QS Al Hasyr: 23) (QS Al Hasyr: 23) (QS Ali Imran: 62) Dapat (QS Al Hasyr: 23) (QS Al Hasyr: 23) (QS Ar Ra'd: 16) (QS Al Hasyr: 24) (QS Al Hasyr: 24) (QS Al Baqarah: 235) (QS Ar Ra'd: 16) (QS Ali Imran: 8) (QS Az Zariyat: 58) (QS Saba: 26) (QS Al Baqarah: 29) (QS Al Baqarah: 245) (QS Ar Ra'd: 35) (HR At Turmuzi) (QS Al An'am: 83) (QS Ali Imran: 26) (QS Ali Imran: 26) (QS Al Isra: 1) (QS Al Hadid: 4) (QS Al Mu'min: 48) (QS AI An'am: 115) (QS Al Mulk: 14) (QS Al An'am: 18) (QS Al Baqarah: 235) (QS Asy Syura: 4) (QS Ali lmran: 89) (QS Fatir: 30) (QS An Nisa: 34) (QS Ar Ra'd: 9) (QS Hud: 57) (QS An Nisa: 85)

Diingkari Memiliki Kebesaran Maha Pencipta Mengadakan dari Tiada Membuat Bentuk Maha Pengampun Mahaperkasa Maha Pemberi Maha Pemberi Rezeki Maha membuka (hati) Maha Mengetahui Maha Pengendali Maha Melapangkan Maha Merendahkan Maha Meninggikan Maha Terhormat Maha Menghinakan Maha Mendengar Maha Melihat Maha Memutuskan Hukum Maha adil Maha lembut Maha Mengetahui Maha Penyantun Maha agung Maha Pengampun Maha Menerima Syukur Maha tinggi Maha besar Maha Penjaga Maha Pemelihara

18

40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88

Al Hasib Al Jalil Al Karim Ar Raqib Al Mujib Al Wasi' Al Hakim Al Wadud AI Majid Al Ba'is Asy Syahid Al Haqq Al Wakil Al Qawiyy Al Matin Al Waliyy Al Hamid Al Muhsi Al Mubdi Al Mu'id Al Muhyi Al Mumit Al Hayy Al Qayyum Al Wajid Al Majid Al Ahad Al Wahid As Samad Al Qadir Al Muqtadir Al Mugaddim Al Mu'akhkhir Al Awwal Al Akhir Az Zahir Al Batin Al Wali Al Muta'ali Al Barr At Tawwab AI Muntagim Al 'Afuww Ar Rauf Malik Al Mulk Zul Jalal wa Al Ikram Al Mugsit Al Jami' Al Ganiyy

Maha Pembuat Perhitungan Maha luhur Maha mulia Maha Mengawasi Maha Mengabulkan Maha luas Maha bijaksana Maha Mengasihi Maha mulia Maha Membangkitkan Maha Menyaksikan Maha benar Maha Pemelihara Maha kuat Maha kokoh Maha Melindungi Maha Terpuji Maha Menghitung Maha Memulai Maha Mengembalikan Maha Menghidupkan Maha Mematikan Maha hidup Maha mandiri Maha Menemukan Maha Mulia Maha Esa Maha Tunggal Maha Dibutuhkan Maha kuat Maha Berkuasa Maha Mendahulukan Maha Mengakhirkan Maha Permulaan Maha akhir Maha nyata Maha gaib Maha Memerintah Maha tinggi Maha dermawan Maha Penerima Tobat Maha Penyiksa Maha Pemaaf Maha Pengasih Maha Penguasa Kerajaan Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan Maha adil Maha Pengumpul Maha kaya

(QS An Nisa: 6) (QS Ar Rahman: 27) (QS An Naml: 40) (QS Al Ahzab: 52) (QS Hud: 61) (QS Al Baqarah: 268) (QS Al An'am: 18) (QS Al Buruj: 14) (QS Al Buruj: 15) (QS Yasin: 52) (QS Al Maidah: 117) (QS Taha: 114) (QS Al An'am: 102) (QS Al Anfal: 52) (QS Az Zariyat: 58) (QS An Nisa: 45) (QS An Nisa: 31) (QS Maryam: 94) (QS AI Buruj: 13) (QS Ar Rum: 27) (QS Ar Rum: 50) (QS Al Mu'min: 68) (QS Taha: 111) (QS Taha: 11) (QS Ad Duha: 6-8) (QS hud: 73) (QS Al lkhlas: 1) (QS Al Baqarah: 133) (QS Al Ikhlas: 2) (QS Al Baqarah: 20) (QS Al Qamar: 42) (QS Qaf: 28) (QS Ibrahim: 42) (QS Al Hadid: 3) (QS Al Hadid: 3) (QS Al Hadid: 3) (QS Al Hadid: 3) (QS Ar Ra'd: 11) (QS Ar Ra'd: 9) (QS At Tur: 28) (QS An Nisa: 16) (QS As Sajadah: 22) (QS An Nisa: 99) (QS Al Baqarah: 207) (QS Ali Imran: 26) (QS Ar Rahman: 27) (QS An Nur: 47) (QS Saba: 26) (QS Al Baqarah: 267)

19

89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 1.

Al Mugni Al Mani' Ad Darr An Nafi' An Nur Al Hadi Al Badi' Al Baqi Al Waris Ar Rasyid As Sabur

Maha Mencukupi Maha Mencegah Maha Pemberi Derita Maha Pemberi Keman-faatan Maha Bercahaya Maha Pemberi Petunjuk Maha Pencipta Maha kekal Maha Mewarisi Maha pandai Maha sabar

(QS An Najm: 48) (HR At Turmuzi) (QS Al An'am: 17) (QS Al Fath: 11) (QS An Nu 35) (QS Al Hajj: 54) (QS AI Baqarah: 117) (QS Taha: 73) (QS Al Hijr: 23) (QS Al Jin: 10) (HR At Turmuzi)

Ar Rahman Sebagaimana dijelaskan dalam buku Menyingkap Tabir Ilahi karya M. Quraish Shihab, semua kata yang terdiri dari huruf ra, ha, dan mim, mengandung makna kelemahlembutan, kasih sayang, dan kehalusan. Akan tetapi, khusus untuk nama dan sifat Ar Rahman yang juga berakar sama dengan huruf-huruf tersebut tidak dapat disandang, kecuali hanya oleh Allah swt. Oleh karena itu, ada ayat Al Quran yang mengajak manusia menyembah-Nya dengan menggunakan kata ArRahman sebagai ganti kata Allah atau menyebut kedua kata tersebut sejajar dan bersamaan, yaitu sebagai berikut:

Artinya: "Katakanlah; Serulah Allah atau serulah Ar Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia memunyai Asmaul Husna nama-nama yang terbaik." (QS Al Isra: 110). Berdasarkan ayat tersebut, Allah adalah satu-satunya yang paling berhak disembah. Dalam sebuah hadis qudsi dinyatakan bahwa Allah swt. berfirman yang artinya: "Aku adalah Ar Rahman, Aku menciptakan rahim, Kuambilkan untuknya nama yang berakar dari nama-Ku. Siapa yang menyambungnya (silaturahim) akan Kusambung (rahmat-Ku) untuknya dan siapa yang memutuskannya, Kuputuskan (rahmat-Ku baginya)." (HR Abu Daud dan At Turmuzi). Muhammad Abduh berpendapat bahwa Ar Rahman adalah rahmat Tuhan yang sempurna, tetapi sifatnya sementara dan yang dicurahkan-Nya kepada semua makhluk, baik mukmin ataupun kafir. Akan tetapi, karena sementaranya itu, maka is hanya berupa rahmat di dunia saja dan tidak bersifat abadi. Rasulullah saw. memberikan sebuah ilustrasi melalui hadisnya menyangkut besarnya rahmat Allah yang artinya: "Allah swt. menjadikan rahmat itu seratus bagian, disimpan di sisi-Nya sembilan puluh sembilan dan diturunkan-Nya ke bumi ini satu bagian; yang satu bagian inilah yang dibagi pada seluruh makhluk, (yang tercermin antara lain) pada seekor binatang yang mengangkat kakinya dari anaknya terdorongoleh rahmat kasih sayang, khawatir jangan sampai menyakitinya." (HR Muslim). Al Ghazali berpendapat bahwa buah yang dihasilkan seseorang yang dihasilkan oleh sifat rahman ini pada kehidupan seseorang, antara lain is akan menebarkan kasih sayang kepada sesamanya yang lengah dan lemah serta mengalihkan hal tersebut menuju jalan Allah. Ia pun tidak akan ragu mencurahkan kasih sayang tersebut kepada sesama manusia tanpa memandang perbedaan suku, ras, atau agama bahkan tingkat keimanannya serta memberi pula rahmat dan kasih sayang kepada makhluk-makhluk lain, baik yang hidup maupun yang mati.

20

2.

Ar Rahim Ketika disebutkan kata rahim, pasti yang terlintas adalah ibu yang memiliki anak dan pikiran kita akan melayang pada kasih sayang yang dicurahkan sang Ibu kepada anaknya. Tetapi, jangan diduga bahwa sifat kasih sayang atau rahmat Tuhan akan sama dengan sifat rahmat ibu tersebut. Kita harus meyakini bahwa kasih sayang Tuhan tidak akan pernah sepadan dengan kasih sayang ibu. Allah adalah wujud yang tidak dapat dipersamakan, baik dalam zat, sifat, dan perbuatan-Nya dengan apa pun. Rahmat kasih sayang Allah tidak terhingga (QS Al Araf 156) dan dalam sebuah hadis qudsi dinyatakan bahwa Allah swt. berfirman yang artinya, "Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan amarah-Ku." (HR Bukhari dan Muslim). At Rahim artinya adalah Maha Pengasih dan nama ini terdapat dalam Al Quran Surah Al Fatihah Ayat 3 sebagaimana pula nama At Rahman. Sebagai mukmin kita menyebut nama ini beberapa kali, khususnya pada saat salat. Melalui pemahaman akan sifat ini, kita dianjurkan untuk mencontoh sifat Allah tersebut untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja sifat At Rahim Allah sudah tentu dalam kapasitas dan substansi yang jauh lebih sempurna dari sifat manusia. Silaturahim adalah hubungan kasih sayang. Rahim juga berarti peranakan (kandungan) yang melahirkan kasih sayang. Kerabat pun dinamakan rahim karena kasih sayang yang terjalin di antara anggota-anggotanya. Menurut Muhammad Abduh, kata rahim yang polanya menunjukkan kemantapan dan kesinambungan, menunjuk kepada sifat zat Allah atau menunjukkan kepada kesinambungan dan kemantapan nikmat-Nya. Kemantapan dan kesinambungan hanya dapat terwujud di akhirat kelak. Di sisi lain, rahmat ukhrawi hanya diraih oleh orang yang taat dan bertakwa sebagaimana diungkapkan dalam ayat berikut ini.

Artinya: "Katakanlah: Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki yang balk? Katakanlah: Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui." (QS Al Araf: 32). 3. As Sahur Arti dari As Sabur adalah Maha Penyabar. Seseorang yang menahan gejolak hatinya dinamakan sabar. Ada yang memahami sifat ini dalam arti melimpahkan kemampuan bersabar ke hati hambahamba-Nya. Kemampuan bersabar bagi manusia memang diakui oleh para pakar ilmu jiwa. Salah seorang di antaranya adalah Freud yang menyatakan bahwa manusia memiliki kemampuan memikul sesuatu yang tidak disenanginya dan mendapat kenikmatan di balik itu. Sifat sabar yang dimiliki Allah swt. harus kita contoh dan kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Imam Ghazali mengartikan kata As Sabur sebagai sikap yang tidak terdorong oleh ketergesaan sehingga bergegas melakukan sesuatu sebelum waktunya, tetapi meletakkan sesuatu dengan kadar tertentu dan memberlakukannya dengan aturan-aturan tertentu pula. Uraian Al Quran tentang sabar adalah kebajikan dan kedudukan tertinggi yang diperoleh seseorang karena kesabarannya. Firman Allah dalam Al Quran.

21

Artinya: "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS Az Zumar: 10).

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS Al Baqarah: 153). Semua ganjaran amal ditetapkan Allah kadarnya, kecuali ganjaran kesabaran sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat tersebut. Oleh karena itu, puasa yang inti pelaksanaannya adalah sabar dinyatakan oleh Allah melalui hadis qudsi "Puasa adalah untuk-Ku dan Aku sendiri yang yang akan memberi (menetapkan ganjaran bagi pelakunya." Sabar memang selalu pahit awalnya, namun akan berbuah manis pada akhirnya. Hanya sekali Allah memberi kebebasan manusia untuk bersabar atau tidak, yaitu ketika orang-orang durhaka dipersilakan masuk ke neraka (QS At Tur: 16). Manusia yang meneladani sifat ini, dituntut untuk melaksanakan petunjuk Allah tersebut dalam menjalani kesabaran sambil juga tetap menghayati makna As Sabur sehingga dapat dilakukan sekuat kemampuan. 4. Al Barr Allah bersifat Al. Barr dipahami bahwa Allah memberikan aneka anugerah untuk kemaslahatan makhluk-Nya. Anugerah Allah sangat luas yang tidak terbilang atau tidak terhingga. Firman Allah swt.

Artinya: "Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya Dialah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang." (QS At Tur: 28). Ada pula yang memahami bahwa Allah senantiasa menepati janji dan Dia selalu menghendaki kebaikan untuk hamba-hamba-Nya serta kemudahan buat mereka (QS Al Baqarah: 185). Aneka anugerah diberikan Allah semata-mata atas dasar kasih sayang-Nya. Adapun manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar pamrih atau ingin mendapatkan manfaat tertentu dari hal tersebut. Seorang hamba yang meneladani sifat ini hendaknya selalu mendasari sesuatu dengan maksud yang balk dan memberikan hal-hal yang bermanfaat kepada manusia atau makhluk Allah yang lainnya. kita pun harus senantiasa ingat bahwa Allah tidak menghendaki kesukaran bagi kita dan pasti akan menepati janji-Nya. 5. Asy Syakur Asy Syakur diartikan sebagai Allah yang mengembangkan dari amalan hamba-hamba-Nya meskipun sedikit dan melipatgandakan ganjarannya (QS Al Baqarah: 261). Manusia wajib bersyukur atas segala karunia yang diberikan Allah kepada kits. Firman Allah berkaitan dengan syukur ini, antara lain sebagai berikut:

22

Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS Ibrahim: 7). Makna dan kapasitas Syakur Allah dan manusia pasti berbeda. Pada hakikatnya, setiap pekerjaan atau sesuatu yang baik lahir di alam ini adalah atas izin Allah semata. Apa yang balk dari did kita pun berasal dari Allah semata. Oleh karena itu, pujian apa pun yang kita sampaikan kepada siapa pun, akhirnya akan kembali pada Allah juga. Itulah sebabnya kita diajarkan untuk mengucapkan hamdalah apabila kita bersyukur atas nikmat-Nya. 6. Al Adil (Maha adil) Pengertian adil secara umum adalah meletakkan segala sesuatu pada tempatnya. Menurut pengertian Islam, adil adalah menentukan suatu hukum berlandaskan kebenaran. Keadilan Allah adalah keadilan yang hakiki dart berlaku bagi seluruh hamba-Nya. Firman Allah swt.

Artinya: Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa berbuat jahat, maka (dosanya) atas dirinya sendiri dan sekali-kali tidaklah Tuhanmu menganiaya hamba-Nya" (QS Fussilat: 46). Berdasarkan ayat tersebut, Allah menentukan hukuman dan pahala sesuai dengan keadilanNya. Oleh karena itu, agar tidak terjadi kezaliman dalam kehidupan hamba-Nya, Allah memerintahkan kepada manusia supaya berbuat adil terhadap sesamanya. Firman Allah swt.

Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS. An Nahl: 90) 7. Al Gaffar (Maha Pengampun) Manusia dalam hidupnya selalu mengalami tarik menarik antara perbuatan dan buruk. Menurut Islam, perbuatan baik adalah perbuatan yang sesuai dengan ketentuan agama. Jika menyimpang, maka perbuatan itu termasuk perbuatan tidak baik dan berdosa. Dosa ada yang kecil dan ada yang besar. Akan tetapi, barang siapa yang berdosa dan selama ia bertobat serta tidak akan mengulangi perbuatan buruknya, maka ia akan diampuni oleh Allah karena Dia Maha Pengampun. Firman Allah SWT.

23

Artinya : Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. ( QS. Sad : 66) a. Tauhid dalam ibadah dan doa, yaitu dengan hanya menyembah dan memohon kepada Allah SWT. b. Tauhid dalam dakwah dan pendidikan karena hanya Allah yang kuasa membukakan pintu hati dan akal pikiran manusia. c. Tauhid dalam berekonomi, yaitu bahwa hanya Allah yang mampu membukakan pintu rezeki umat manusia. d. Tauhid dalam manfaat, yaitu bahwa Allah kuasa memahami manfaat dan keberhasilan pada diri manusia serta mencabutnya. e. Tauhid dalam mudarat, yaitu hanya Allah yang mampu mendatangkan dan menghilangkan bencana, petaka dan musibah. f. Tauhid dalam ucapan, yaitu bismillah, alhamdulillah, insya Allah, dan lain-lain. 8. Al Hakim (Mahabijaksana) Semua makhluk yang diciptakan Allah tidak ada yang sia-sia karena satu dengan yang lainnya selalu terkait dan Baling membutuhkan. Semuanya itu berdasarkan kebijaksanaan Allah. Demikian pula ketika Allah menentukan suatu perintah kepada manusia. Apabila dalam keadaan yang sulit, Allah memberikan keringanan, tetapi bila keadaan sudah biasa, maka keringanan itu kembali seperti semula. Firman Allah SWT.

Artinya: "Dan Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (yang disembah) di bumi dan Dialah Yang Maha bijaksana lagi Maha Mengetahui. " (QS Az Zukhruf : 84). 9. Al Maliku (Maha Merajai) Allah-lah yang merajai seluruh alam semesta. Artinya, kekuasaan Allah tidak ada batasnya. Dengan kekuasaan itu, Allah mengatur dan memimpin makhluk-Nya yang dilandasi sifat kesempurnaan-Nya serta tidak ada satu pun yang terlepas dari kemahakuasaan-Nya. Firman Allah SWT.

Artinya: 'Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya, tidak ada Tuhan selain Dia. Tuhan (yang memunyai) Arsy yang mulia. " (QS Al Mukminun: 116). 10. Al Hasib (Maha Menghitung) Allah menciptakan alam semesta beserta isinya berdasarkan perhitungan yang teliti dan tepat. Artinya, segala sesuatu tercipta sesuai dengan kadarnya masing-masing. Demikian pula dengan perhitungan amal manusia selama hidup di dunia. Baik atau buruknya amal tersebut akan mendapat balasan seadil-adilnya di akhirat kelak karena tidak ada kesulitan bagi Allah untuk menghitungnya. Firman Allah SWT.

24

Artinya: Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala sesuatu. (QS An Nisa: 86). Beriman kepada Allah swt. dengan sifat dan asma-Nya harus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula ketika kita berdoa, hendaknya terlebih dahulu menyebut asma-Nya (lihat QS Al A'raf 180).

TUGAS Sebutkan minimal dua puluh Asmaul Husna selain yang terdapat dalam pembahasan sub bab ini beserta cara menghayatinya dalam kehidupan sehari-hari! Buatlah dalam bentuk table C. Tanda Penghayatan Iman Kepada Allah Dalam kehidupan sehari-hari, manusia harus mencontoh dan mengamalkan sifat-sifat Allah yang tertera dalam Asmaul Husna sebagaimana sudah disebutkan. Agar manusia dapat melaksanakan hal tersebut, manusia harus menundukkan dan menjinakkan hawa nafsunya. Mengenai hawa nafsu, Allah swt berfirman dalam Al-Quran.

Artinya: "Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhan-ku. Sesungguhnya Tuhan-ku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Yusuf: 53). Imam Ghazali juga menyatakan bahwa hawa nafsu lebih berbahaya bagi manusia daripada setan. Jika manusia mampu menundukkan hawa nafsunya, maka is mampu menundukkan setan karena setan menggunakan hawa nafsu manusia untuk menjerumuskan dirinya sendiri. Orang yang benar-benar menghayati terhadap iman kepada Allah, tentu dia memiliki tanda sebagai cermin penghayatannya tersebut. Ada pun tanda-tandanya, antara lain sebagai berikut : 1. Rajin beribadah, baik ibadah mahdah maupun gairu mahdah. 2. Berbudi luhur dan memiliki sopan santun, baik dalam perbuatan maupun perkataannya. Rasulullah saw. bersabda sebagai berikut. ( ) Artinya: "Barang siapa beriman kepada Allah maupun hari akhir, janganlah menyakiti tetangganya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan bari akhir, hendaklah memuliakan para tamunya, dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah is berkata baik atau diam saja." (HR Bukhari). 3. 4. 5. Bersifat sabar, tabah, dan tawakal. Bersyukur atas nikmat dari Allah SWT. Tidak cepat putus asa dalam menghadapi cobaan dan ujian dari Allah SWT.

25

6. yang setimpal. DISKUSI

Yakin akan keadilan Allah karena setiap perbuatan pasti akan ada balasannya

Menurut pendapatmu, manakah yang lebih penting, ibadah mahdah atau gairu mahdah? Jelaskanlah beserta alasannya! D. Hikmah Beriman kepada Allah Beriman kepada Allah mengandung banyak hikmah, antara lain sebagai berikut. 1. Akan mengingatkan kita untuk bersikap tawadu atau rendah hati dan tidak sombong. Dirinya akan menyadari bahwa sebagai makhluk yang lemah, is tidak ada artinya di hadapan Allah SWT. 2. Akan melatih istikamah dalam kebenaran. Berani mengatakan benar jika memang itu benar dan berani mengatakan salah jika itu memang salah. 3. Memupuk sifat qanaah atau menerima dengan ikhlas semua pemberian Allah setelah berusaha dan berdoa. 4. Tidak cepat putus asa dalam menghadapi persoalan, dia sadar bahwa putus asa adalah sifat orang yang kafir. 5. Ia akan mampu menerima kritik atau saran yang konstruktif. 6. Bersyukur atas nikmat pemberian Allah dan bersabar apabila ia mendapat cobaan.

TUGAS Sebutkan sikap positif yang dapat muncul dari keimanan terhadap Allah! Allah memberi balasan sesuai dengan keadilan-Nya. Barang siapa berdosa dan bertobat serta tidak mengulangi keburukannya, ia akan diampuni oleh Allah karena Dia Maha Pengampun. Demikian pula ketika Allah menentukan suatu perintah kepada manusia. Allah memberi perintah sesuai dengan kondisinya. Allah merajai seluruh alam semesta. Artinya, kekuasaan Allah tidak ada batasnya. Dengan kekuasaan itu, Allah mengatur dan memimpin makhluk-Nya yang dilandasi sifat kesempurnaan-Nya. Tidak ada satu pun yang lepas dari kemahakuasaan-Nya. Allah menciptakan alam semesta beserta isinya berdasarkan perhitungan yang teliti dan tepat. Demikian pula perhitungan aural manusia selama di dunia. Baik atau buruk amal tersebut akan dibalas seadiladilnya di akhirat dan tidak sulit bagi Allah menghitungnya. Beriman kepada Allah swt. dengan sifat dan asma-Nya harus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. IMTIHAN A. 1. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang benar! Orang beriman kepada Allah dan rukun iman lainnya disebut.... a. Muttaqin d. Mukhlis b. Muhsin e. Mukmin c. Muslim Alah SWT. mustahil bersifat hudus karena Allah bersifat.... a. Qidam d. Baqa

2.

26

b. Qudrat c. Wahdaniah 3.

e. Iradat

Allah SWT. bersifat baqa dan mustahil Dia bersifat.... a. Jahlun d. Taaddud b. Fana e. Adam c. Ajzu Mustahil Allah bersifat jahlun karena Dia mempunyai sifat.... a. Ilmu d. Basar b. Hayat e. Kalam c. Sama Allah SWT. wajib bersifat wahdaniah sehingga mustahil Dia bersifat.... a. Ajzu d. Maut b. Karahah e. Fana c. Taaddud

4.

5.

6. Ihtiyaju bigairih adalah mustahil bagi Allah berhajat kepada yang lain karena Dia mempunyai sifat wajib.... a. Wujud d. Qudrat b. Qidam e. Mukhalafatuhu lilhawadis c. Baqa 7. Ayat ini menunjukkan bahwa Allah bersifat . a. Qudrat b. Wahdaniah c. Ilmu 8.

d. Hayat e. Sama'

Karahah adalah mustahil bagi Allah karena Dia mempunyai sifat wajib yaitu.... a. Wahdaniah d. Ilmu b. Qudrat e. Hayat c. Iradat Arti ilmu adalah.... a. Kuasa b. Berkehendak c. Mengetahui

9.

d. Hidup e. Melihat

10.

Tidak mungkin Allah swt. bersikap maut karena Dia bersifat.... a. Wahdaniah d. Ilmu b. Qudrat c. Iradat Mustahil Allah bersifat ama karena Dia bersifat....

e. Hayat

11.

27

a. Qudrat b. Iradat c. Ilmu 12. Maha Berkehendak adalah salah satu sifat wajib bagi Allah yaitu.... a. Hayyan

d. Hayat e. Basar

d. Mutakalliman e. Basiran

b. Muridan c. Sami'an 13. Allah disebut juga Al Hakim yang artinya.... a. Mahabijaksana b. Maha Menguasai c. Maha Pengampun d. Maha Merajai e. Maha Menghitung 14. Arti dari Asmaul Husna adalah nama-nama yang.... a. Terkenal b. Gagah c. Suci 15. Al Bari' adalah salah satu Asmaul Husna yang artinya.... a. Maha perkasa b. Maha Penyantun c. Maha Pembuat d. Maha mulia e. Maha Pemberi 16. Al Azim artinya.... a. Maha agung b. Mahamulia c. Maha Penyayang QS An Nahl:90 memerintahkan kita untuk berbuat.... Jujur dan ikhlas Makruf nahi munkar Baik dan ramah Kebaikan dan ikhlas Adil dan baik

d. Baik e. Indah

d. Maha Mengetahui e. Maha Pencipta

17. a. b. c. d. e.

18. Allah swt. Maha Pengampun dan akan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang bertobat karena Allah memiliki nama.... a. Al Hasib d. Al Hadi b. Al Malik e. Al Hakim c. Al Gaffar 19. Allah swt. memiliki nama Al Jabbar yang artinya .... a. Maha Mendengar d. Maha Merajai b. Maha Terpercaya e. Maha suci

28

c. Maha kuasa 20. Artinya.... a. 100 b. 99 e. 9,99 c. 999

d. 99,9

B.

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas! 1. Apakah yang dimaksud dengan iman? 2. Sebutkanlah sifat wajib bagi Allah beserta artinya! 3. Sebutkanlah sifat mustahil bagi Allah beserta artinya! 4. Jelaskanlah pengertian dari Asmaul Husna! 5. Apabila seseorang ingin memakai nama Asmaul Husna sebagai namanya, hendaknya ia mengawali dengan kata Abdun. Mengapa? Jelaskan! 6. Apakah maksud bahwa Allah swt bersifat jaiz? 7. Tulislah dalil naqli bahwa Allah tidak beranak dan tidak diperanakkan! 8. Jelaskan pendapatmu mengapa tidak ada tuhan lain selain Allah swt.! 9. 10. Apakah yang dimaksud dengan ahkamul hakimin? Jelaskan! Bagaimana pendapatmu jika Allah swt. tidak bersifat adil? Jelaskan!

29

BAB II KEIKHLASAN BERIBADAH A. QS. Al Bayyinah (98) : 5 1.Bacalah dengan baik sesuai dengan kaidah ilmu tajwid 2.Penjelasan berdasarkan ilmu tajwid Bacaan Hukum bacaan Cara membaca Alasan Mad jaiz munfasil Wamaa umiruu Apabila ada mad bertemu hamzah dalam dua kalimah Mad Thobii muhlishiena Kasrah bertemu dengan ya sukun

Mad badal

Ash sholaata

Dengan tanda mad berdiri

Mad wajib mutasil

hunafaa

Apabila ada mad bertemu hamzah pada satu kalimah

3.

Makna mufradat : : :

Tiadalah Mereka diperintahkan Kecuali

30

Mengabdi kepada Allah Demikian itu Agama Condong kepada kebaikan

: : :

Mereke menegakkan Salat Menunaikan Zakat :

Dengan tulus Yang lurus 4.Terjemah ayat :

Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam ( menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan demikian itulah agama yang lurus.

5. Isi kandungan QS. Al Bayyinah (98): 5


a. Ayat ini menjelaskan bahwa manusia diperintah untuk mengabdi hanya karena Allah semata. Diantara cara mengabdi kepada Allah swt adalah dengan mendirikan salat sebagai wujud hablumminallah dan mengeluarkan zakat sebagai wujud hablumminanas yang semua itu dilakukan dengan ketulusan hati tanpa ada rasa pamrih. b. Semua Rasul yang diutus Allah swt, mengajak umatnya untuk mengabdi hanya kepada Allah swt., termasuk nabi Isa as., walaupun pengikutnya saat ini menganut paham Trinitas. Begitupun Rasul yang lain seperti Nabi nuh as, Nabi Saleh as, Nabi Ibrahim as, dan Nabi Yakub as yang memberi nasehat kepada anak-anaknya.

a. Berdasarkan QS. An Nisa (4) : 117, orang yang mengabdi kepada selain Allah swt. Berarti sudah
mengabdi kepada setan, padahal setan merupakan musuh bagi manusia. Orang yang mengabdi kepada selain Allah, maka balasannya adalah neraka jahanam, juga di akhirat kelak akan ditanya tentang sesembahan-sesembahan yang dijadikan sekutu Allah ketika hidup di dunia. b. Seorang yang berhasil menempuh kehidupan ikhlas, diperoleh manfaat sebagai berikut : (1) Terhindar dari godaan setan (2) Terhindar dari penyakit hati, seperti kianat, iri, dan semacamnya sekaligus mampu menyingkirkannya ragam perilaku tercela. (3) Mendapat pertolongan sewaktumenghadapi kesusahan dan kesulitan (4) Kehidupan akan dijalaninya dengan penuh optimisme; perasaan tentram dan aman, serta jauh dari sikap psimisme.

6. Perilaku yang mencerminkan QS. Al Bayyinah (98) :5 a. Menjadikan segala aktifitas dan amaliah hanya untuk Allah semata ( lilahitaala ) yang pada
akhirnya memperoleh ridha-Nya.

31

b.

Menghindari sikap riya, hasud, pamer dan ada unsure pamreh (termasuk penyakit hati dan yang lain). c. Sikap ikhlas menjadikan segala beban menjadi ringan, tidak cepat berputus asa, serta selalu bersikap optimis. d. Memantul dalam sikap yang dimunculkan berupa perilaku yang benar, menyenangkan, dan menentramkan. e. Kehidupan dijalani dengan penuh harapan, jauh dari penyakit stress, stroke, dan beberapa penyakit orang modern.. Pencapaian ini dilandas, karena ia memiliki standar hidup yang kokoh, kuat, dan stabil (Agama), bukan aturan yang labil dan berubah-ubah. (aturan manusia)

B. QS. Al Anam (6) : 162-163 Tentang prinsip hidup Muslim


1. Bacalah dengan fasih sesuai dengan kaidah Ilmu Tajwid. 2. Penjelasan berdasar Ilmu Tajwid No Bacaan Hukum Bacaan Cara membaca Alasan 1 Ghunnah inna Nun yang di tasydid 2 Mad Thobii shalaatie Setelah fathah ada mat alif

Mad Aridl Lissukun

Al aalamien

Setelah ya sukun diakhiiri dengan nun

3. Makna Mufradat Katakanlah = Sesungguhnya Shalatku Ibadahku Hidupku Matiku Hanya untuk Allah swt Menyerahkan diri Terjemah ayat: = Semesta = Demikian itulah = alam =

Tiada/tidak ada

= =

Aku diperintahkan = Aku Tuhan = =

= = =

32

Katakanlah : Sesungguhnys Shalatku, Ibadahku, Hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang di perintahkan kepadaku dan akau adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah) Isi Kandungan QS.Al Anam (6) : 162-163 a. Ayat ini menjelaskan bahwa untuk menunjukkan komitmen seorang muslim haruslah memurnikan dari segala kemusrikan dalam mengabdi kepada Allah swt., perjuangan hidup dan matinya seorang beriman hanya untuk Allah swt.semata. b. Pemahaman hanya mengabdi kepada-Nya perlu dipertegas, mengingat melelahnya orientasai amal ibadah manusia cenderung menyimpang dari tujuan penghambaan, dibuktikan adanya budaya korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), menjadi hamba materi, dan diperbudak oleh dunia serta gejala materialisme dengan anak cucunya yaitu hedonisme dan permisivisme, potong kompas, dan aji mumpung. c. Adanya penyimpanagn dalam mengabi kepada Allah swt, maka bentuk pengabdian sudah tidak murni lagi. Beberapa contoh : berdoa kepada selain Allah, dengan mendatangi kuburan yang dianggap keramat untuk minta jodoh. Atau mempercayai adanya benda-benda keramat, dan lain sebagainya. Dalam Islam bentuk penyimpangan pengabdian disebut syirik. Padahal syirik merupakan dosa besar yang tidak terampuni (QS. An Niosa (4): 48 ). d. Sebab-sebab terjadinya penyimpangan pengabdian kepada selain Allah swt. 1) Adanya sikap riya, sehingga orang beribadah tidak lagi hanya untuk Allah tapi dalam rangka mencari popularitas atau adanya pamrih atau karena adanya perasaan malu dan takut 2) Salah dalam niat, perjuangan terkadang tidak dilandasi niat karena Allah swt. Tetapi diiringi kepentingan lain yang sangat pribadi dan berjangka pendek. Namun diberi label Agama. 3) Tidak memasrahkan hidupnya hanya untuk Allah swt. Sehingga hidupnya hanya di gantungkan atas ihtiar lahir saja ( duniawi semata) 4) Semakin kuatnya pengaruh alat komunikasi dan teknologi informasi yang mengandung pendangkalan aqidah sehingga menyebabkan makin melemahnya sikap kepasrahan dan konsep jihad menjadi lentur. Sehingga orang takut untuk mati, seolah olah mati itu bukan kepastian hokum Allah swt. Bagi segenap makhluk yang bernyawa. Tapi bagi orang yang memasrahkan hidupnya hanya untuk Allah swt. Semata, kematian adalah sesuatu yang tidak dapat di tangguhkan. 4. Perilaku yang mencerminkan QS. Al Anam (6) : 162-163. a. Seimbang dalam menggapai cita-cita, mengejar harapan, dan menjalani hidup, yaitu : Jasmani dan rohani, dunia dan akhirat, keinginan dan kemampuan, serta realita dan mimpi. b. Menyertakan segala yang dilakukan harus sejalan dengan aturan Allah swt, serta peduli terhdap etika dan moralitas kemasyarakatan. c. Memegang teguh janji dengan Allah, sesame manusia dan didri pribadi. Selanjutnya, menjahui sifat kemunafikan, tidak satunya kata dengan perbuatan, serta sikap hidup berkepribadian ganda. d. Sekuat tenaga memegang prinsip hidup ( Sejalan dengan aturan Islam), meski rintangan hidup banyak menghadang. e. Tidak menjadikan setiap janji dan ikrar hanya sebatas bibir, tidak menhujam ke dalam lubuk hati, dan menjadi sekedar formalitas. f. Bertauhid yang benar, yaitu bukan hanya beriman bahwa Allah itusa, namun esa juga Dalam mengabi dan mengambil pedoman hidup. Evaluasi ! Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat. 1. Jelaskan pengertian Istilah : Kolusi, Nepotisme, Hedonisme permisivisme. 2. Sebutkan factor penyebab terjadinya penyimpangan pengabdian kepada Allah swt ! 3. Mengapa dosa syirik itu dianggap dosa besar yang tidak bias di ampuni. Jelaskan.

33

4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Mengapa riya itu merupakan syirik kecil. Jelaskan. Salinlah dengan baik dan benar QS. Al Anam (6) : 162-163 Mengapa setan itu tidak mampu menggoda orang yang ikhlas? Coba kemukakan ciri-ciri orang yang beramal dengan ikhlas ! Mengapa dalam ayat diatas ibadah salat dan ibadah zakat selalu bersama-sama? sebutkan Hikmah salat yang kamu ketahui! Mengapa salat yang khusu dapat mencegah perbuatan keji dan munkar?

BAB III IMAN KEPADA ALLAH SWT

A.

Iman kepada Allah dan sifat-sifat-Nya 1.Pengertian iman kepada Allah Menurut bahasa, Iman berasal dari bahasa Arab, yaitu Yang berarti : percaya, sedangkan menurut istilah Iman: ialah keyakinan yaqng tidak tergoyahkan yang timbul berdasarkan pengetahuan dan kepercxayaan. Dengan demikian yang dimaksud dengan Iman kepada Allah ialah Percaya dan yakin dengan sepenuh hati adanya Allah, sifat-sifat, ciptaan dan hukum-hukumnya. Cara beriman kepada Allah ada dua yaitu : a. Secara Ijmali yaitu : Percaya kepada Allah secara garis besar. Seperti meyakini Allah itu ada, menciptakan alam semesta mengatur makhluknya, maha pengasih dan penyayang. b.Secara Tafshili yaitu : Percaya adanya Allah swt. Secara rinci dengan mengetahui sifat-sifat dan nama-nama yang indah (asmaul Husna) 2.Macam-macam sifat-sifat Allah Allah swt. Memiliki 20 sifat wajib dan 20 mustahil serta 1 sifat jaiz, yaitu : a. Wujud >< Adam

34

Wujud artinya ada, maksudnya Allah wajib ada, keberadaannya tidak diketahui oleh orang lain dan adanya Allah wajib diyakini oleh setiap muslim. Iman kepada Allah sudah menjadi fitrah ( pembawaan) manusia sejak kecil. Setelah beranjak dewasa iman berkembang karena diperkuat oleh keyakinan dan akalnya (dalil aqli) serta diperkokoh oleh keterangan Al-Quran dan Hadis (dalil naqli). Setiap akal sehat akan menerima bahwa setiap sesuatu (makhluk) ada yang membuatnya ( khaliq), lihatlah disekitar kita misalnya kursi, bangku, penghapus dan lain-lain, tidak akan ada dengan sendirinya. Demikian juga langit dan bumi dan segala isi alam semesta ini pasti ada yang membuatnya yaitu Allah swt. Sebagai khaliq. Firman Allah dalam QS. Al-Anam (6) : 102 Yang memiliki sifat-sifat) yang demikian itu adalah Allah Rab kamu, tidak adaTuhan selain Allah (yang wajib kita mengabdi) selain dia.Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah dia, dan Dia adalah pemelihara segala sesuatu. Lawan dari sifat wujud adalah Adam menurut fitrah dan pertimbangan akal tidak mungkin Allah tidak ada, karena ada yang dibuat yaitu makhluk.Pendapat bahwa Tuhan itu tidak adadan memandang ala mini terjadi secara kebetulan adalah irasional (tidak masuk akal), seperti tidak mungkin mobil itu ada kalau tidak ada yang membuat. Manfaat mempelajari agar manusia mau mengabdikan diri ( menyembah) kepada yang wujud yaitu Allah swt. b. Qidam><Huduts Qidam artinya dahulu, maksudnya Allah lebih dahulu adanya daripada makhluk. Allah Maha Awal, karena wujudnya Allah tidak ada yang menciptakan. Alam semesta ini beserta isinya ciptaan Allah yang sebelumnya tidak ada, sedang Allah telah ada sebelumnya tanpa permulaan. Maka wajib bagi Allah bersifat Qidam (terdahulu) tanpa permulaan). Firman Allah Dalam QS. Al-Hadid (57) : 3 Dialah yang Awal yang akhir yang dhahir yang bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. Memperhatikan tanda-tanda kekuasaan Allah, maka akal sehat menolak bahwa yang diciptakan lebih dahulu adanya daripada yang menciptakan. Pelukis lebih dahulu ada dari lukisannya. Maka mustahil Allah bersifat Huduts. Manfaat mempelajarinya, agar manusia yakin bahwa Allah swt. Telah sedia atau sempurna sejak awal sedangkan manusia senantiasa ada kekurangan. c. Baqa>< Fana Baqa berarti kekal, maksudnya Allah Maha Kekal, hidup selama-lamanya tidak berawal dan tidak berakhir. Allah tidak ada yang mewujudkan, maka mustahil bagi Allah memiliki sifat seperti makhluk. Seluruh makhluk di alam semesta iniada awlnya dan pasti akan berakhir. Maka semuanya akan Hancur Firman Allah d-alam QS. Ar-Rahman (55) :26-27

35

Semua yang ada di bumi akan binasa dan yang tetap kekaladalah Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. Manfaat mempelajarinya : Agar manusia yakin bahwasanya Allah swt. Bersifat kekal, sementara manusia pasti binasa dan manusia harus menyiapkan bekal untuk kehidupan sesudah binasa.

d.

Mukhalafatu lil Hawaditsi>< Mumatsalatu Lil Hawaditsi Kita wajib percaya bahwa Allah mempunyai sifat mukhalafatu lil hawaditsi ( berarti berbeda/berlainan dengan yang baru). Maksudnya Allahberbeda atau tidak sama dengan makhluk artinya tidak ada yang menyerupai-Nya. Meja kursi, kapur tulis, yan dibuat tidak sama dengan yang membuatnya. Papan tulis tentu berlainan dengan dengan yang membuat papan tulis, begitu pula Allah sebagai khaliq berbeda dengan makhluk-Nya. Firman Allah dalam Qs. Asy-Syura (42): 11

Tidak ada sesuatu yang serupa dengan Dia ( Allah) dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Manfaat mempelajarinya : Agar manusia yakin bahwa manusia tidak mampumenandingi Dzat Allah yang pasti tidak sama dengan manusia. e. Qiyamuhu binafsihi>< Ihtiyaju Lilghairihi Qiyamuhu binafsihi artinya berdiri sendiri, maksudnya Allah tidak memerlukan bantuan dari yang lain. Dia berkuasa sendiri, karena Dia Maha Sempurna. Jika Allah memerlukan bantuan orang lain berarti Allah bersifat Ihtiyaju Lighairihi, itu tidak mungkin bagi Allah karena menunjukkan kelemahan dan kekurangan yang mempunyai sifat kelemahan mustahil demikkian Allah. Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah (2) : 255 ...Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Agung. Manfaat mempelajarinya, agar manusia tidak sombong karena manusia saling membutuhkan satu dengan yang lainnya, antara manusia harus saling tolong menolong karena yang berdiri sendiri hanya Allah semata. f. Wahdaniyat ><Taadud Wahdaniyat artinya Esa atau tunggal maksudnya Allah bersifat Esa, Esa wujud-Nya, Esa perbuatanNya dan Esa sifat-sifat-Nya. Maksud dzat Allah itu Esa adalah wujud Allah tidak tersusun dari beberapa unsure dan bagian. Yang tersusun dari beberapa bagian hanya ada pada mahluk begitu pula esa sifat-Nya berarti sifatsifat Allah yang dimiliki Allah swt. Tidak ada yang menyamai-Nya. Contoh Allah memiliki sifat mendengar, sekalipun makhluk mempunyai kemampuan mendengar, tetapi pendengarannya dibatasi ruang dan waktu sesuai dengan sifat kekurangannya. Allahpun Esa dalam perbuatan-Nya maksudnya

36

tidak ada sesuatu yang mampu berbuat seperti berbuat khaliq. Dia yang mewujudkan semua rencana, dan perbuatan-Nya tanpa dipengaruhi pihak lain. Jika kita perhatikan alam semesta dan segala isinya, nampak keteraturan antara yang satu dengan yang lain, itu adalah bukti bahwa ala mini berjalan atas sunatullah tidak nampak sedikitpun benturan. Jika demikian, maka yang mengatur hanya Dzat yang tunggal yaitu Allah. Kerusakan akan terjadi bila adanya Tuhan lebih dari satu Firman Allah dalam QS. Al-Anbiya (21) :22 Sekiranya dilangit dan di bumi ada Tuhan-tuhan selain Allah, pasti keduanya akan binasa. Keesaan Allah wajib diyakini oleh setiap mukmin secara utuh dan sempurna. Namun jangan sampai memikirkan Dzat atau bentuk Allah, tetapi yang harus dipikirkan hanyalah ciptaan-Nya saja. Manfaat mempelajarinya, agar manusia yakin akan ke-Esaan Allah dan hanya taat kepada Allah yang Esa itu. c. Qudrat >< Ajzun Qudrat artinya Kuasa, maksudnya kekuasaan yang dimiliki oleh Allah swt. Bersifat mutlak baik dalam menciptakan, menghidupkan juga mematikan. Sedangkan selain Allah, tidak memiliki kekuasaan apa-apa. Dalam QS. Al- Imran (3) : 26 Allah swt. Berfirman : Katakanlah : Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan (kekuasaan), Engkau beri kekuasaan kepada orang yang engkau kehendaki dan engkau cabut kekuasaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang engkau kehendaki. Ditangan Engkaulah segala kebajikan. Sesdungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Manfaat mempelajarinya, agar manusia tidak berlaku sewenang-wenang bila memiliki kekuasaan, karena kekuasaan yang dimiliki sifatnya hanya sementara dan terbatas. d.Iradat >< Karahah Iradat artinya berkehendak maksudnya segala kehendak Allah tidak dipengaruhi atau dicampuri oleh siapapun. Apabila Allah menghendaki sesuatu cukup berkata Jadilah maka terjadilah sesuatu yang dikehendaki-Nya. Firman Allah dalam Qs. Yaasin (36) :82 Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya jadilah maka jadilah ia.

37

Manfaat mempelajarinya, agar manusia tidak lekas putus asa kehendaknya tidak tercapai atau menemui kegagalan, sebab kewajiban manusia hanya berusaha dan yang menentukan segalanya adalah Allah swt. e. Ilmun >< Jahlun Ilmu artinya mengetahui, maksudnya Allah memiliki sifat Maha Mengetahui terhadap segala sesuatu. Sifat Allah itu sebagai bukti bahwa Allah tidak pernah didahului oleh ketidaktahuan, begitu pula ilmu Allah itu sangat luas dan tidak dibatasi oleh kelemahan dan kekurangan. Allah lengetahui yang nampak dan tersembunyi, mengetahui yang sudah terjadi dan yang akan terjadi baik yang ada di langait dan yang ada di bumi, bahkan yang tersembunyi dalam diri manusia sendiri. Firman Allah dalam QS. Al-Hujurat (49) : 18 Sesungguhnya Allah mengetahui yang Gaib dilangit dan di bumi dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. Manfaat mempelajarinya : agar manusia dalam menjalani kehidupan di dunia ini hati-hati, jangan berbuat maksiat sebab Allah pasti melihat meskipun dimana saja kita berada. f. Hayat >< Mautun Hayat artinya hidup . Sesuai dengan kekuasaan-Nya, Allah memiliki sifat hayat yang mutlak, hidup dengan sendirinya dan sifat-NYa kekal. Hidup tidak pernah berakhir dengan kematian, karena mati hanya milik makhluk. Dengan demikian wajib bagi Allah bersifat hayat, dan mustahil bagi-Nya bersifat maut alias mati. g.Sama >< Shummun Sama artinya mendengar. Maksudnya Allah Maha mendengar kepada seluruh makhluk-Nya. Pendengaran Allah sangat luas tidak dibatasi oleh sesuatu, terhadap apa yang nampak maupun tersembunyi. Setiap muslim dimanapun berada, siang malam, ditempat ramai atau tersembunyi, senantiasa didengar oleh Allah. Sikap ini harus ditanamkan dalam perilaku sehari-hari. Tidak ada kesulitan bagi Allah mendengar sesuatu dan semua suara walaupun suara itu sangat lemah, bahkan suara hati manusia akan didengar oleh Allah swt. Firman Allah QS. Al-Baqarah (2) :127 Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan ( membina) dasar-dasar Baitullah beserta Ismail ( seraya berdoa) : Ya Tuhan kami terimalahdari kami (amalan kami) sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Manfaat mempelajarinya, agar manusia dalam berbicara harus berhati-hati, jangan berkata kotor, porno, cabul, sebab dimana manusia berbicara Allah mendengar. h.Bashar >< Umyun

38

Bashar artinya melihat. Maksudnya Allah Maha Melihat kepada seluruh maklhuk-Nya. Penglihatan Allah sangat luas tidak dibatasi oleh suatu apapun. Allah Maha Melihat terhadap yang nampak maupun yang tersembunyi. Firman Allah dalam Qs. Al Hujurat (49) :18 Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. didunia ini hati-hati, jangan berbuat maksiat sebab Allah pasti melihat me Manfaat mempelajarinya, agar manusia dalam menjalani kehidupan skipun dimana saja kamu berada. i. Kalam >< Bukmun Kalam artinya berbicara. Maksudnya Allah memiliki sifat berbicara kerpada makhluk. Kalam ydi maksud adalah pemberian petunjuk bagi manusia berupa wahyu Allah. Sebagai bukti Allah bersifat kalam adalah adanya wahyu yang difirmankan kepada Rasul-RasulNya seperti yang tercantum dalam kitab Zabur, Taurat,Injil, dan Al Quran. Baik wahyu melalui malaikat jibril dengan demikian mustahil Allah bersifat bisu (bukmun). Firman Allah QS. An- Nisa (4) : 164 Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. Manfaat mempelajarinya agar manusia mau taat dan patuh terhadap kalam Allah sebab kalam Allah Pasti selalu benar. Sifat Allah tersebut diatas (13 sifat) menurut pendapat abu Musa Al Maturidi, sedangkan menurut Abu Hasan Al Asy Ari ditambah 7 sifat lagi yaitu : 14. Qodiran Kaunuhu Ajiyan Yang Maha Kuasa >< Yang Tidak Kuasa 15. Muridan Kaunuhu Karihan Dzat Yang Maha Berkehendak >< Dzat Yang Terpaksa 16 Aliman >< Kaunuhu Jahilan Dzat Yang Maha Mengetahui Dzat yang sangat Bodoh 17. Hayyan Mayyitan Dzat Yang Hidup >< Dzat Yang Mati 18 Samian Kaunuhu Ashamma Maha Mendengar >< Dzat Yang Tuli 19 Bashiran Kaunuhu Ama Dzat Yang Maha Melihat >< Dzat Yang Buta 20 Mutakaliman Kaunuhu Abkama Dzat Yang Berfirman >< Dzat Yang Bisu

39

Selain sifat wajib dan mustahil yang tersebut diatas, Allah swt. Memiliki 1 sifat jaiz (wewenang) Allah swt. Yaitu tarkulikulimumkinin aufilulu artinya Allah berwenang menciptakan semua atau tidak. Sifat-sifat Allah yang 20 tersebut diatas dikelompokkan menjadi 4 yaitu:

a. Sifat Nafsiah ( kedirian), yaitu sifat yang pertama


Sifat Salbiyah, yaitu sifat-sifat yang membedakan Allah swt. Dengan zat-zat yang lain, seperti sifat no 2, 3, 4, 5 dan 6. Sifat Maani, yaitu sifat-sifat Abstraks seperti sifat-sifat nomor 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13. b. Sifat Maknawiyah, yaitu sifat-sifat yang tergantung pada maani

3.

Tanda-tanda penghayatan terhadap sifat-sifat Allah Tanda-tanda seorang mukmin dalam menghayati sifat-sifat Allah, diwujudkan dalam 3 hal yaitu: a. Memiliki Pengetahuan, keyakinan dan makrifat kepada Rububiyah Allah swt. Artinya : bahwa Allah swt adalah Rabb Pencipta, penguasa,dan pengatur segala yang ada di alam semesta ini. Sebagai perwujudan tauhid rububiyah ini bagi seorang mukmin selalu bertawakal dan bersyukur atas nikmat yang dianugerahkan oleh Allah kepadanya. b. Memiliki Pengetahuan, keyakinan dan makrifat kepada Uluhiyah Allah swt. Artinya Allah adalah ilaah ( sesembahan) yang haq, sedang segala sesembahan lainnya adalah batil( QS. Al Fatihah (1) : 4 Sebagai perwujudan tauhid uluhiyah bagi seorang mukmin selalu beribadah kepada Allah, khusus (rukun Islam) maupun ibadah umum yaitu segala aktifitas yang bernilai positif dilakukan dengan ikhlas mengharap ridho dari Allah swt. c. Memiliki Pengetahuan, keyakinan dan makrifat kepada Asma wa Sifatihi Allah swt artinya Allah memiliki nama-nama indah serta sifat-sifat yang Maha sempurna dan maha luhur. Sebagai perwujudan tauhid Asma Wasifatihi bagi mukmin selalu selalu berdzikir dan mengamalkan sifat-sifat Allah serta berakhlak Mulia. B.Asmaul Husna 1. Pengertian Asmaul Husna Asmaul Husna berarti nama-nama yang baik dan indah berjumlah 99. Asmaul Husna diterangkan dalam Firman Allah QS. Thaha (20) :8 Dialah Allah Tidak ada Tuhan Melainkan Allah, Dia memiliki Al Asmaul Husna (nama-nama yang baik dan indah) Dan dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Allah mempunyai 99 nama yaitu 100 dikurangi 1 (satu). Barang siapa menghapalkannya, akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu witir ( tidak genap). Dia menyukai witir itu ( HR. Baihaqi). Menurut Abdullah Sani dalam bukunya Asmaul Husna 76 nama dari Asmaul Husna terdapat dalam Al Quran, sedang 23 lainnya terdapat dalam hadis. Asmaul Husna dapat dibagi 5 kelompok:

40

A. Kelompok yang berhubungan dengan zat Allah swt seperti Al Wahid ( Maha Tunggal), Al haq
( Maha Benar), Al Huduts ( Maha Suci), As Somad (Maha Dibutuhkan). B. Kelompok yang berhubungan dengan Ciptaan Allah swt. Seperti Al Khaliq ( Maha Pencipta), Al Bari ( Maha Mengadakan dari tiada), Al Mushawwir ( Maha Membuat Bentuk) C. Kasih Allah swt kepada Makhluk, seperti Arrahman ( Maha Pemurah) Ar Rahim (Maha Pengasih) Al Halim ( Maha Penyantun). D. Kelompok yang berhubungan dengan keagungan kemuliaan zat-Nya, seperti Al Adzim ( Maha Agung), Al Aziz ( Maha Perkasa), Al A lii ( Maha Tinggi) E. Kelompok yang berhubungan dengan keluasan ilmu Allah swt. Seperti Al Alim ( Maha Mengetahui), Al Bashir ( Maha Melihat), As Sami (maha Mendengar)

C. Evaluasi Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar dan tepat ! 1. Tulislah 13 sifat wajib bagi Allah beserta artinya ! 2. Jelaskan 3 tanda kebesaran Allah swt. ! 3. Tulis dalil naqli dari sifat baqa ! 4. Jelaskan pengertian dari asmaul Husna! 5. Tulislah minimal 10 asmaul Husna !

BAB IV PERILAKU TERPUJI A. BEBERAPA PERILAKU BAIK (HUSNUL KHULUQ) Khusnuzhon kepada Allah swt. Khusnuzhon adalah sikap atau keadaan jiwa yang berprasangka baik. Orang yang mempunyai sikap khusnuzhon berati orang yang senantiasa berprasangka baik, kepada sesama, atau segala keputusan

41

(takdir) Allah swt. Maksudnya seluruh ucapan dan ragam gejala yang nampak pada pada tingkah laku seseorang diterima sebagaimana adanya tanpa diiringi dugaan-dugaan yang tidak baik, begitupun bila segala sesuatu yang diinginkan tidak tercapai maka sikapnya tidak akan menjauh dari Allah swt. Sifat husnudzon merupakan salah satu sifat terpuji, orang yang memiliki sifat ini termasuk salah seorang yang beruntung, sebab jika kehidupan rohaninya telah diwarnai sifat ini, maka ia akan lebih mampu untuk menahan diri, tidak terlalu mudah memberikan penilaian yang salah atau negatif, yang diakibatkan sifat dan tingkah laku orang lain, lebih-lebih kepada segala keputusan (takdir) Allah atas hamba (dirinya) Keuntungan lain lain yang diperoleh seseorang yang memiliki sifat husnudzon ialah, kehidupannya selalu diliputi oleh ketenangan dan ketentraman serta kedamaian. Jauh dari perasaan gelisah, was-was dan khawatir serta sakit hati. Dengan memiliki sikap ini, siapapun orangnya akan terhindar dari malapetaka duniawi dan kufur kepada Allah swt. Gigih Gigih berarti keras hati, tetap dan teguh pada pendirian dan pikiran. Dengan demikian orang yang gigih ialah orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencapai yang di cita-citakan sampai pada batas kemampuan. Makna lain adalah teguh hati dalam menjalankan serta memperetahankan prinsip, baik dibidang agama, pendirian dan norma hidup, maupun segala hal yang terkait dengan sisi keseharian yang ditempuh manusia. Contoh seorang yang yang gigih adalah Thomas Alfa Edison dam eksperimen yang dilakukan secara berulang ulang, maka ditemukan energi listrik.Atau pada masa Piraun, Siti Masithoh dimasukkan bejana byang berisi minyak mendidih beserta seluruh keluarganya demi mempertahankan keyakinannya kepada Allah swt.( QS> AT Tahrim (66) : 10-12 Dalam ajaran Islam, diserukan untuk gigih dalam mengabdi kepada Allah swt. Sehingga timbul suatu keyakinan yang hakiki akaqn kebesaran Allah dan kemahakuasaan Allah swt. Hikmah daripada sifat gigih adalah memperoleh apa-apa yang dicita-citakannya.

Berinisiatif Berinisiatif berasal dari kata inisiatif. Inisiatif berarti usaha sendiri, langkah awal, ide baru. Berinisiatif berarti mengembangkan dan memperdayakan sektor kreatifitas daya fikir manusia untuk merencanakan ide atau buah pikiran menjadi konsep baru yang pada gilirannya diharapkan dapat berdaya guna dan bermanfaat. Di era globalisasi sekarang ini terjadi persaingan disegala bidang kehidupan, baik industri,jasa maupun pariwisata dal lain-lain. Oleh sebabitu sangat dibutuhkan manusia yang tanggap terhadap segala perkembangan, yakni manusia yang pandai membaca , menghimpun dan meneliti (iqra) sebagaimana kualitas SDM yang dibekalkan Allah swt. Kepada Rasulullah saw. Dengan demikian manusia harus mampu berinisiatif untuk memanfaatkan peluang disetiap pergantian waktu, dan menjadikannya sebagai kreasi yang berarti. Semuanya menjadi tanda bagi orang yang pandai m,emanfaatkan akalnya. Manusia yang berinisistif adalah manusia yang mampu mencermati kreasi Ilahi, selanjutnya menjadi bahan renungan atau kreatifitas berfikir dalam semua waktu dan tempat, kemudian membuat kreasi baru (karya baru) atau berinisiatifmemproduksi semua potensi menjadi berdaya guna. Kehidupan seorang manusia dianjurkan untuk menampilkan sikap berinisiatif, karena inisiatif sangat diperlukan dalam mengembangkan harkat dan derajad kehidupan manusia. Aturan agama menjelaskan, kesuksesan seseorang sangat dipengaruhi kuantitas dan kualitas dalam inisiatif beramal. Baik yang menyangkut nilai-nilai positif (makruf) atau sebaliknya menghindari perilaku negatif. Banyak ayat-ayat Al-Quran yang menggugah manusia selalu berinisiatif (dengan kalimat agar mereka berfikir) diantaranya dalam QS. An-Nahl (16) : 44, atau hati yang tertutup QS: Muhammad (47) : 24

42

Rela berkorban Menurut istilah berarti bersedia dengaan ikhlas hati dengan tidak mengharap imbalan, dan mau memberikan sebagian yang dimiliki, meskipun menimbulkan penderitaan bagi dirinya. Makna yang terkandung dalam pengertian ini adalah bahwa untuk mencapai suatu kemajuan, keserasian, dan keseimbangan dalam hidup bermasyarakat, diperlukan adanya kesediaan dengan ikhlas hati untuk memberikan sesuatu yang kita miliki untuk keperluan orang lain atau masyarakat. Dalam kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara kerelaan berkorban sangatlah penting sebab tidak ada kerukunan, kebersamaan, kemajuan, dan kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara tanpa adanya kerelaan berkorban dari warganya. Hal ini di tegaskan oleh Allah dalam QS. Al-Ankabut (29) : 69 Dan orang-orang yang yang berjihad untuk (mencari keridhoan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orangorang yang berbuat baik. Dalam ajaran Islam sikap rela berkorban sangat dianjurkan , baik yang berkaitan dengan harta, tenaga bahkan jiwa atau nyawapun dipersembahkan kehadirat Ilahi demi mengharapkan ridho-Nya.

Sikap yang benar terhadap makhluk lain selain manusia Lingkungan hidup merupakan dukungan terhadap kehidupan dan kesejahteraan, bukan saja terhadap manusia tetapi juga makhluk lain. Sebab lingkungan harus tetap terjaga kelestarian dan kelangsungan hidupnya. Sehingga secara berkesinambungan tetap dalam fungsinya sebagai pendukung kehidupan. Akhlak terhadap lingkungan hidup dapat diwujudkan dalam bentuk perbuatan ihsan, yaitu memelihara keserasian dan kelestarian serta tidak merusaknya. Kerusakan di darat berupa terjadinya kekeringan atau tanah longsor atau banjir ketika musim penghujan atau kekeringan ketika musim kemarau karena penggundulan hutan dan punahnya beberapa jenis binatang yang bisa mengganggu kesinambungan ekologi . Akhlak terhadap makhluk dapat ditempuh melalui dua cara yaitu :

a. Syafaqah ialah perasaan belas kasihan sehingga senantiasa ingin berbuat baik bagi sesama b.
makhluk. Contoh : Ketika menyembelih binatang menggunakan pisau yang tajam. Himayah ialah memelihara makhluk lain dengan penuh kasih sayang. Contoh : Tidak lupa menyiram bunga, memberi makan dan minum serta tempat bila memelihara hewan. Hidup manusia sangat tergantung kepada alam dan lingkungannya. Olehnya itu Islam memberikan pedoman tentang hubungan alam dengan lingkungan: 1. Alam dan lingkungan ini diperuntukkan bagi manusia dan manusia diperintahkan untuk memakmurkan dengan cara memanfaatkan sebaik-baiknya. 2. Manusia dalam pemanfaatan alam harus tahu batas-batasnya. 3. Manusia harus tetap menjaga keseimbangan, kelestarian dan kesinambungan alam dan lingkungan. 4. Dilarang mengekploitasi alam lingkungan hanya untuk kepentingan napsu serakah belaka B. Evaluasi

1. Apa pengertian bahasa akhlaul karimah ? jelaskan


2. Mengapa akhlak terpuji sangat penting bagi kaum muslim/muslimat?

43

3. 4. 5. 6.

Bagaimana caranya berakhlak yang baik terhadap Allah swt? Manfaat apa saja yang diperoleh bagi orang yang berakhlak baik jelaskan! Coba jelaskan dampak orang-orang yang berakhlak tidak terpuji dalam masyarakat! Bagaimana caranya berbuat baik terhadap kedua orang tua? Jelaskan 7. mengapa seorang muslim/muslimah dirinya perlu dihiasi dengan akhlak terpuji?

BAB V SUMBER-SUMBER HUKUM ISLAM I . Pendahuluan Apakah yang disebut Sumber hukum Islam? Sumber hukum Islam adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan dasar aturan atau pedoman agama Islam. Telah disepakati bahwa sumber pokok hukum Islam adalah Al-Quran dan Al-Hadits. Sebagaimana sabda Rasul saw: Aku tinggalkan dua perkara yang jika kamu sekalian berpegang teguh pada keduanya tidak akan tersesat selamanya yaitu Al-Quran dan Sunah-Ku. Karena Al-Quran banyak menyebutkan tentaqng peranan fungsi akal, maka para ulama menjadikan nakal sebagai sumber hukum ketiga., yaitu rakyu yang pelaksanaannya melalui Ijtihad. Halini berdasarkan ketetapan Rasulullah saw. Ketika mengutus Muad bin Jabal ke Syam. Untuk memahami sumber-sumber hukum Islam tersebut, berikut ini akan dijabarkan penjelasannya. 1. ALQURAN

a)

Definisi Al-Quran Menurut bahasa A-Quran adalah bacaan atau dibaca sedang menurut istilah berarti kumpulan Wahyu swt. Yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Melalui perantara malaikat Jibril dan bagi yang membacanya mendapat pahala. Al-Quran adalah wahyu Allah swt. Yang berfungsi sebagai mukjizat bagi Rasululah saw., sebagai pedoman hidup bagi muslim dan sebagai korektor serta penyenpurnaan terhadap kitab-kitab Allah yang diturunkan sebelumnya serta Al-Quran bernilai abadi. Sebagai mukjizat, Al-Quran telah menjadi salah satu sebab penting masuknya orang-orang Arab di zaman Rasulullha saw. Kedalam Agama Islam. Dan menjadi sebab penting bagi masuknya orang-orang non muslim sekarang.

44

Sebagai pedoman hidup, Al-Quran banyak mengemukakan pokok-pokok serta prinsipprinsip umum pengaturanhidup dalam hubungan antara manusia dengan Allah swt., manusia dengan sesamanya, dan manusia dengan lingkungannya. b) . Isi kandungan Al-Quran Isi kandungan Al-Quran dilihat dari segi kuantitas dan kualitas. 1. Segi kuantitas Al-Quran terdiri dari 30 juz, 114 surat, 6.236 ayat, 323.015 huruf dan 77.439 kosakata. 2. Segi kualitas Isi pokok Al-Quran ( ditinjau dari segi hukum ) terbagi menjadi 3 bagian : a. Hukum yang berkaitan dengan ibadah : hukum yang mengatur hubungan ruhaniah dengan Allah swt. Dan hal-hal lain yang berkaitan dengan keimanan, ilmu yang mempelajarinya disebut ilmu tauhid atau ilmu kalam. Hukum yang berkaitan dengan amaliah yang mengatur hubungan dengan Allah, dengan sesama dan alam sekitar. Hukum ini tercermin dalam rukun Islam dan disebut ilmu fiqih. c. Hukum yang berkaitan dengan akhlak. Yakni tuntutan agar setiap muslim memiliki sifat-sifat mulia sekaligus menjahui perilku-perilaku tercela. Bila ditinjau dari hukum syara terbagi menjadi 2 kelompok : a. Hukum ibadah b. Hukum Muamalah, termasuk hukum ini adalah: Hukum Munakahat ( pernikahan) Hukum Faraid ( waris) Hukum Jinayah ( pidana) Hukum Hudud ( perdata) Hukum jual beli dan perjanjian Hukum al Khilafah ( tata negara) Hukum makanan dan penyembelian Hukum Aqdhiyah ( pengadilan) Hukum Jihad ( peperangan) Hukum Dualiyah ( antar bangsa) 2.. AL-HADITS a. Pengertian Al-Hadits adalah segala perilaku Nabi saw. Baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapan serta diamnya. Pengertian Hadits tersebut adalah indentik dengan sunnah yang berarti jalan atau tradisi juga undang-undang yang tetap berlaku Al-Hadits merupakan sumberhukum Islam yang kedua setelah Al-Quran. Sebagai muslim, disamping diwajibkan memtaati Al-Quran, berkewajiban pula mentaati apa-apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad saw. b. Macam-macam Hadits a). Hadits Qauliyah : Hadits yang didasarkan atas segenap perkataan dan ucapan Nabi Muhammad saw. b). Hadits Filiyah : Hadits yang didasarkan atas segenap perilaku dan perbuatan Nabi Muhammad saw. c). Hadits Taqririyah : Hadits yang didasarkan pada persetujuan Nabi Muhammad saw. Terhadap apa yang dilakukan sahabatnya. Selain itu dikenal Hadits lain yang disebut Hadits Hammiyah, yaitu hadits yang berupa keinginan Rasulullah saw., namun belum sempat terlaksana.

b.

45

c. Fungsi Hadits Terhadap Al-Quran 1. Bayan Taqrir yaitu berfungsi memperkuat hukum yang telah ditetapkan Al-Quran. Sebagai contoh Al-Quran melarang berdusta yang artinya: ....Dan jahuilah perkataan dusta Larangan ini diperkuat Hadits : Sebesar-besar dosa adalah syirik kepada Allah swt., membunuh jiwa,durhaka kepada kedua orang tua dan berkata dusta (HR. Imam Bukhari).

2.

Bayan Tafsir yaitu memberikan rincian dan penjelasan terhadap ayat-ayat AlQuran yang masih bersifat umum (global). Misalnya ayat Al-Quran yang memerintah salat, menunaikan haji atau membayar zakat, semua bersifat umum. Untuk rinciannya dapat kita temukan didalam hadits, seperti hadits: Salatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku (Nabi) mendirikan salat. Bayan Tasyri) yaitu menetapkan hukum aturan-aturan yang tidak terdapat di dalam Al Quran . Misalny diharamkan menghimpun dalam pernikahan seorang wanita dengan bibinya. Sabda Rasulullah saw. Tidak boleh seseorang mengumpulkan (memadu) seseorang wanita dengan seorang bibi dari pihak bapak (Amah), dan seorang wanita dengan Khalah (bibi dari fihak ibu) (Bukhari-Muslim) c. Pembagian Hadits Istilah istilah yang dipakai dalam ilmu Hadits adalah: Matan : ialah materi yang disampaikan oleh perawi Rawi : ilah orang yang meriwayatkan Sanad : ialah orang yang menjadi perantarasampai kepada Nabi saw. Ditinjau dari matan, rawi, dan sanadnya hadits terbagi menjadi dua: a. Hadits maqbul yaitu hadits yang bisa dijadikan sumber hukum, contoh : 1). Mutawatir : yaitu hadits yang memiliki banyak sanad dan mustahil perawinya berdusta. 2). Shahih : yaitu hadits yang cukup sanadnyadari awal sampai akhir, dan perawinya sempurna hafalannya. 3). Hasan : yaitu hadits yang dari segi hafalan rawinya kurang bila di bandingkan hadits Shahih. b. Hadits Mardud yaitu hadits yang tidak bisa dijadikan sebagai sumber hukum . contoh : 1). Dhaif : yaitu hadits yang tidak tersambung sanadnya 2). Mauquf : yaitu segala sesuatu yang berasal dari para sahabat 3). Munqathi : yaitu hadits yang salah seorang perawinya tidak disebutkan namanya

3.

3.

IJTIHAD Al-Quran dan Hadits tidak akan berubah dan mengalami penambahan isi bersamaan dengan berakhirnya wahyu, sementara permasalahan dan problematika kehidupan senantiasa muncul sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Untuk menjawab masalah tersebut, Islam menggariskan ijtihad sebagai sumber hukum ketiga. Menurut arti bahasa Ijtihad berarti : memeras pikiran, mencurahkan tenaga, secara maksimal atau berusaha dengan sungguh-sungguh. Menurut istilah ijtihad berarti : berusaha dengan sungguh-sungguh untuk memecahkan suatu masalah yang tidak ada ketetapan hukumnya, baik dalam Al-Quran maupun Hadits, dengan menggunakan akal pikiran serta berpedoman kepada ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Orang yang melakukan ijtihad disebut Mujtahid. Adapun dasar keharusan ijtihad antara lain terdapat dalam Al-Quran surat An-Nisa (4) : 59 dan sabda Rasulullah saw. Kepada Abdullah bin Masud:

46

Berhukumlah engkau dengan Al-Quran dan As-sunnah apabila persoalan itu kau temukan pada dua sumber tersebut, tapi apabila engkau tidak menemukannya pada dua sumber tersebut maka berijtihadlah Syarat syarat melakukan Ijtihad. Mengetahui isi dan kandungan Al-Quran dan Al-Hadits Mengetahui seluk beluk bahasa Arab dengan segala kelengkapannya Mengetahui ilmu ushul dan kaidah-kaidah fiqih secara mendalam Mengetahui soal-soal ijma Adapun hal-hal bisa di ijtihadkan adalah hal-hal yang didalam Al-Quran dan hadits tidak diketemukan hukumnya secara pasti. Bentuk-bentuk ijtihad 1) Ijma Kesepakatan para pakar Islam tentang hukum suatu masalah yang belum disebutkan dalam AlQuran dan Hadits. Kesepakatan seluruh mujtahid tentang hukum syara yang belum ditentukan hukumnya setelah Rasulullah saw.wafat. Berpegang pada hasil Ijtima diperbolehkan berdasarkan QS. An_Nisa (4) :59. Berdasarkan ayat tersebut setiap muslim disamping diperintahkan untuk taat dan patuh kepada Allah dan Rasul-Nya, juga harus taat kepada yang mempunyai keahlian (kekuasaan ) dalam bidangnya, termasuk para mujtahid (ulama). Contoh ijtihad adalah mengumpulkan ayat-ayat Al-Quran yang masih berserakan kemudian membukukannya sebagai mushaf sebagaimana yang kita miliki sekarang. 2) Qiyas Menurut Istilah , Qiyas berarti menetapkan hukum suatu masalah atau kejadian yang tidak ada hukumnya dengan masalah yang sudah ada hukumnya, karena diantara keduanya ada persamaan Illat (sebab-sebab hukumnya) Contoh : mengharamkan minuman keras seperti bir atau wiski. Haramnya minuman ini karena dikiyaskan dengan khamar yang disebutkan dalam Al-Quran.(QS. Al-Maidah (5) : 90-91 karena antara kedua-duanya terdapat illat ( sebab, alasan, sifat) yaitu sama-sama memabukkan atau najis. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa problema kehidupan manusia yang muncul senantiasa bisa dijawab oleh Islam melalui pintu ijtihad. Serta Islam sangat menghargai peran akal, asal peran akal ini dipergunakan melalui rambu-rambu yang telah ditetapkan. Dari segi inilah Islam sangat menghargai Ijtihad. Sebagaimana sabda Rasulullah saw. : Apabila seseorang hakim memutuskan perkara, kemudian ia melakukan ijtihad dan ternyata hasil ijtihadnya benar, maka ia memperoleh dua pahala, namun apabila ijtihadnya salah, maka ia memperoleh satu pahala.(HR. Bukhari-Muslim). II. PEMBAGIAN HUKUM ISLAM A. Hukum Taklifi dan Hukum Wadi Pengertian Hukum Taklifi menurut bahasa berarti hukum pemberian beban. Menurut istilah ialah ketentuan Allah swt yang menuntut mualaf (balig dan berakal sehat) untuk melakukan atau meninggalkan suatu perbuatan atau berbentuk pilihan untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan. Sedangkan hukum wadiialah ketentuan Allah swt. Bahwa terjadinya sesuatu merupakan sebab, syarat, atau penghalang bagi adanya sesuatu hukum. Misalnya salat, menjadi sebabnya kewajiban berwudu terlebih dahulu.Adanya kemampuan menjadi syarat wajibnya menunaikan ibadah haji. 1. Wajib (Fardhu) adalah suatu keharusan. Pengertiannya adalah segala perintah Allah yang harus dilakukan.

47

a.

Hukum Islam dibagi menjadi 5 bagian, yaitu : harus dikerjakan. Adapun macam-macam wajib antara lain: Wajib Syari, adal;ah suatu ketentuan yang apabila dikerjakan mendatangkan pahala, sebaliknya jika tidak dikerjakan terhitung dosa. Wajib Aqli adalah suatu ketetapan hukum yang harus diyakini kebenarannya karena masuk akal atau rasional. Fardhu Aini, adalah suatu ketetapan yang harus dikerjakan oleh setiap muslim, antara lain salat lima waktu, salat jumat, puasa Ramadhan dan lain sebagainya. Fardhu Kifayah, adalah suatu ketetapan yang apabila sudah dikerjakan oleh sebagian orang muslim, laka orang muslim lainnya terlepas dari kewajiban itu. Akan tetapi jika tidak ada yang mengerjakannya maka berdosalah semuanya. 1. Sunnah adalah perkara yang apabila dikerjakan akan mendapat pahala, dan apabila di tinggalkan tidak berdosa. Adapun macam-macam sunah antara lain: a. Sunnah Muakkad adalah sunnah yang sangat dianjurkan, misalnya salat terwih dan salat Idul Fitri. b. Sunnnah Ghairu muakkad adalah sunnah biasa. Misalnya memberi salam kepada orang lain dan puasa pada hari senen dan kamis. c. Sunnah Haiat adalah perkara-perkara dalam salat yang sebaiknya dikerjakan, seperti mengangkat kedua tangan ketika takbir, mengucapkan Allahu akbar ketika akan rukuk dan sujud, dan sebagainya. d. Sunnah ab adh adalah perkara-perkara dalam salat yang harus dikerjakan, dan kalau terlupakan maka harus melakukan sujud sahwi, seperti : membaca tasyahud awal, dan sebagainya. 2. Haram, adalah suatun perkara yang dilarang mengerjakanya, seperti minum-minuman keras, m,encuri, judi, dan lain-lain. Apabila dikerjakan terhitung dosa. Sebaliknya jika ditinggalkan kita memperoleh pahala. 3. Makruh adalah suatu hal yang tidak disukai /diinginkan. Akan tetapi apabila dikerjakan tidak berdosa, dan jika ditinggalkan berpahala. Seperti makan bawang mentah, petai dan lain-lai. 4. Mubah, adalah suatu perkara yang apabila dikerjakan atau ditinggalkan tidak berpahala dan juga tidak berdosa. Evaluasi: a.Apa pengertian menurut bahasa Al Quran, Al Hadits dan Ijtihad ? Jelaskan b.Apa yang dimaksud dengan wajib Syari dan wajib aqli jelaskan! apa bedanya Fardhu ain dan kifayah? Jelaskan! apa pengertian menurut istilah syaratentang hukum Islam dibawah ini: wajib b. Sunnah c, makruh d. Mubah e Haram

BAB VI KETELADANAN RASULULLAH SAW

PERIODE MEKAH

A. Sejarah Dakwah Rasulullah saw Periode Mekah 48

apabila ia lebih bertakwa. Karena itu kasta bangsawan dari Quraisy enggan menganut agama Islam. Karena mereka menganggap akan meruntuhkan tradisi-tradisi dan dasar-dasar kehidupan mereka 1. Awal Penyebaran Islam Setelah nabi Muhammad Saw. Menerima risalah kenabian, mulailah nabi mendawahkan ajaran Islam ditengah-tengah ketersesatan masyarakat Mekah. Ajaran dawah nabi Muhammad yang palingn pokok adalah keyakinan kepada Allah Yang Maha Esa (Tauhid). Tidak ada sesuatupun yang menyerupai-Nya. Bahwa masyarakat Mekah harus meninggalkan penyembahan berhala, menuju pada kesalehan. Pertamakali yang menerima ajakan itu adalah istrinya Khadijah, kemudian disusul Ali, Abubakar dan dengan perantara Abubakar kemudian masuk Islam antara lain Usman bin Affan, Abdur Rahman bin Auf, Zaid, Zubair bin Awwandan Thalhah bin Ubaidullah, Abu Ubaidah, bin Jarrah, dan Arqam bin Abi al Arqam dan saad bin Abi Waqqas. Dalam jangka waktu 3-4 tahun tercatat ada 40 orang yang beriman. Pada permulaan Islam, kaum Quraisy belum mencurahkan perhatiannya untuk menentang Agama Islam. Mereka mengira sekedar gerakan saja yang akan lenyap dengan sendirinya. Tetapi kenyataan berbicara lain, seruan Nabi Muhammad itu dengan cepat menyebar dan telah memasuki rumah tangga mereka. Para hamba sahaya bagi orang-orang kaya, telah tertarik dengan seruan Muhammad itu. Kafir Quraisy sadar bahwa yang dianggap gerakan itu ternyata semakin meluas pengaruhnya, mereka baru sadar bahwa ajaran Nabi Muhammad ini menghendaki perombakan sosial dan politik yang sebagian diantaranya merasa posisi sosial politiknya terancam. Maka mulailah bertindak kejam menyakiti Nabi dan para pengikutnya. Menurut Yoseph Hell ada beberapa alasan penolakan terhadap Islam diantaranya yaitu: Mereka tidak menghendaki perombakan atas agama dan tatanan sosial politik mereka. Kabah dengan ratusan berhala di sekelilingnya menjadi income bagi mereka. Sedang menurut Ahmad Syalabi, ada lima penyebab yang mendorong kafir Quraisy menentang agama Islam dan kaum muslimin yaitu: Pertama Persaingan merebut kekuasaan. Mereka kaum kafir Quraisy tidak dapat membedakan antara kenabian dan kekuasaan, mereka beranggapan bahwa dengan tunduk kepada agama Muhammad berarti tunduk kepada kekuasaan Bani Abdul Muthalib. Oleh karena itu bagi bangsa Quraisy bukanlah hal yang mudah untuk menyerahkan pimpinan kepada Muhammad, sebab mereka akan takut kehilangan kekuasaan dan pengaruh. Kedua, ajaran persamaan derajat. Bangsa Arab hidup berkasta-kasta. Islam memberikan hak sama kepada manusia. Hak sama ini adalah suatu dasar yang penting disisi Allah swt. Bahkan hamba bisa menjadi lebih mulia dari tuannya. Ketiga tidak menerima ajaran adanya hari berbangkit. Mereka beralasan, dengan menerima ajaran tersebut be4rarti akan membatasi ruang gerak mereka. Mereka beranggapan kelak setelah meninggal, semua urusan sudah selesai, bahkan kematian akan memberikeleluasan, serta dapat mempengaruhi kehidupan leluhur. Kaum Quraisy tidak menerima agama yang mengajarkan manusia bahwa akan hidup kembali dengan tidak mempunyai kekuasaan dan pengaruh. Kemudian diadakanperhitungan dengan adil dan cermat. Alangkah kejamnya gambaran ini menurut pandangan pemimpin-pemimpin kaum Quraisy. Gambaran inilah yang mendorong mereka menolak agama baru. Gambaran ini adalah gambaran keadilan yang tidak diingini oleh tiap-tiap penganiaya. Gambaran pertanggung jawaban yang amat ditakuti oleh orang-orang yang berdosa. Keempat berkaitan dengan perniagaan patung. Menyangkut ini, ada kaitannya dengan ekonomi. Salah satu dari perusahaan orang arab zaman dahulu, yakni memahat patung yang menggambarkan al-Lata, al Uzaa, Manah dan Hubal. Patung-patungnya untuk mengharapkan kekuatan rohani dan berkat, atau untuk sekedar kenang-kenangan. Tetapi agama Islam melarang menyembah, memahat dan menjual patung. Karena itu saudagar-saudagar memandang agama Islamsebagai penghalang rizki, dan akan menyebabkanperniagaan mereka mati dan lenyap. Sementara itu penjaga-penjaga Kabah merasa pula bahwa mereka akan kehilangan kekayaan dan pengaruh, sebab tidak lagi tertarik pada penyembahan dan pembelian patung-patung.

49

Kelima, taklid terhadap nenek moyang mereka. Mereka enggan meninggalkan kebiasaan nenek moyang mereka, sehingga sulit bagi mereka memeluk agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. (baca al-Quran S. Al-Maidah ayat 104) Nabi memanfaatkan segala fasilitas yang ada untuk mendawahkan Islam, seperti dipasar, rumah-rumah dan perkumpulan maupun pada perayaan tertentu. Bahkan Rasulullah mengambil kesempatan mendatangi para kabilah yang berhaji untuk memeluk Islam. Melihat kepesatan para pengikut Muhammad ini, maka kaum kafir Quraisy bersekongkol untuk menahan laju misi itu dengan berbagai cara. Pada tahun ketujuh masa kenabian para pemuka Quraisy bersatu mengecilkan bani Hasyim. Mereka sepakat memboikot/ mengimbargo ekonomi dengan memaksa mereka menempati wilayah terpencil di luar kota Mekah yang dikenal dengan wilayah Syiib Abu Thalib (pertahanan Abu Thalib). Penderitaan selama pengasingan ini selama tiga tahun. Baru saja berakhir masa pengasingan, maka cobaan menimpa Rasulullah dengan meninggalnya orang-orang yang dicintainya, penasehat sekaligus pelindungnya. Meninggal pamannya, Abu Thalib, satu bulan kemudian meninggal istrinya, Khadijah. Kejadian ini terjadi pada tahun kesepuluh kenabian. Tidak lama setelah ini Nabi menuju Tha,if. Sepuluh hari setelah Nabi di Tha,if, sebagian ada yang menerima seruan keislaman tetapi lebih mayoritas yang tidak menerima seruan Nabi itu. Dan bahkan pada akhirnya dengan cara yang menyakitkan mereka mengusir Nabi. Nabipun menuju Tha,if, namun di Tha,if kekejaman tidak lebih ringan dari yang dialami di Mekah. Nabipun kembali ke Mekah. a. Ikrar (Baiah) Aqabah. Iqrar Aqabah I Sekembali dari pengusiran di Tha,if, sebelum hijrah ke Yastrib (Madinah), maka ada langkah penting dalam sejarah yang ditempuh Rasulullah Saw. Dalam menda,wahkan Islam yaitu dengan mendekati sekelompok jamaah haji yang datang dari yastrib ditahun itu yang terdiri atas suku Aus dan suku dan suku Kazraj. Inilah yang bersepakat memeluk Islam dan bersumpah setia di hadapan Nabi, perjanjian inilah yang disebut dengan baiah Aqobah. Baiah ini adalah semacam MOU (Memoris Of Undetunden), kesepahaman antara Nabi Saw. Dengan kaum Yastrib yang sedang menunaikan ibadah haji. Mereka lebih awal mendengar kedatangan seorang Nabi, sehingga ketika bertemu dengan Nabi Saw. Maka mereka memeluk dan mengajak kaumnya masuk Islam. Dihadapan Nabi mereka menyatakan kesaksianya memeluk Islam dan bersama-sama mengangkat tangan Nabi seraya bersumpah bahwa mereka tidak menyembah sesuatu selain Allah semata. Sumpah ini dikenal sebagai Baiah Aqabah I atau juga disebut baiah wanita, sebab adanya perempuan yang ikut pada perjanjian itu yang bernama Afrah binti Abid Ibnu Tsalabah yang berlangsung di bukit Aqobah. Tidak lama setelah perjanjian itu Nabi mendapat undangan Allah untuk mengadakan isra miraj untuk menerima kewajiban salat lima waktu sehari semalam. Menurut Ahmad Syalabi, ada beberapa faktor penyebab sehinga orang yasrib dengan mudah memeluk agama Islam. Antara lain : a. Permusuhan antara bangsa Arab dengan bangsa Yahudi (lihat QS. Al-baqarah :89) b. Bangsa Arab Yastrib lebih memahami agama-agama ketuhanan. c. Antara suku aus Khazraj sering timbul peperanagan dan silang sengketa. Kedua suku ini mendahului orang yahudi memeluk Islam agar mereka menjadi kuat. d. Saat itu ada 12 orang laki-laki dan satu orang perempuan yang disebut diatas datang mengunjungi Rasulullah dan berbaiat. e. Ketike mereka telah kembali ke Madinah, Rasulullah Saw. Mengirim Muushab bin Umair ke Yastrib mengajarkan dan mendakwahkan Islam. Sehingga banyak panglima-panglima dan pemimpin Yastrib memeluk Islam. 2) Iqrar Aqabah II Iqrar Aqabah II terjadi pada tahun ketigabelas kenabian. 73 orang penduduk Yastrib mendatangi Rasulullah dan mengajukan permintaan agar Rasululah berkenan hijrah ke Yastrib, dan mereka akan menerima sebagai nabi dannpemimpin. Rasulullah didampingi pamannya Abbas. Kemudian

50

melakukan perjanjian dengan penduduk Yastrib yang bunyinya sebagai berikut: Rasulullah Saw. Berkata: Saya ingin mengambil perjanjian dari kalian, bahwa kalian akan menjaga saya sebagaimana menjaga keluarga dan anak-anak kalian sendiri. Maka berjanjilah mereka: bahwa mereka akan membelaMuhammad, dan siap menderita dengan segala macam keadaan. Setelah peristiwa tersebut, maka Rasulullah Saw mengijinkan kaum muslimin untuk melakukan hijrah kemadinah, kecuali waktu itu sahabat Abu Bakar dan Ali yang menemaninya, sambil menunggu izin dari Allah untuk hijrah.

b.

Hijrah ke Madinah Faktor- faktor Hijrahnya Rasul ke Madinah secara umum adalah Kondisi geografis sangat mempengaruhi sikap dan watak masyarakatnya. Sedang menurut Prof. K. Ali ada 6 faktor penyebab mudahnya Islam diterima masyarakat Madinah. yaitu: 1. Psikologi umat manusia seluruh dunia membuktikan bahwa perjuangan para Nabi tidak berkembang dinegeri sendiri, balkan masyarakatnya sendiri tidak menghormatinya. 2. Para pemuka dan kalangan aristokrat Quraisy merupaka penentang Islam. 3. Madinah telah lama dilanda perang saudara antara baniAus dan Bani Khazraj. Sehingga di perlukan pemimpin yang dapat mempersatukan kedua belah pihak. 4. Antara mekah dan medinah telah terjadi hubungan perkawinan. Nasab kakek nabi Muhammad adalah bergaris keturunan medinah, yakni dari suku Khazraj, yakni Hsyim telah mengawini seorang gadis medinah dan melahirkan seorang anak laki-laki-yang bernama Syabih yang dikenal dengan Abdul Muthalib (kakek nabi Muhammad) 5. Bahwa agama Yahudi waktu itu sangat berkembang di yastrib. Penganut yahudi meyakini akan adanya rasul terkhir, sebagaimana di sampaikan kitab sucii mereka. Mendengar khabar tentang kedatangan rasul mekah langsung mereka sampaikan keyakinannya dan membenarkan khabar tersebut. 6. Kekejaman orang Quraisy, menyebabkan hijrahnya Rasulullah. Hijrahnya nabi berarti berartiberakhirnya periode mekah berganti dengan periode madinah.

c. Hikmah peristiwa Hijrah.


Ada beberapa hikmah yang dapat dipetik pada peristiwa hijrah. 1. Tergambar lukisan yang indah mengenai budi pekerti yang amat tinggi dan mulia, kebesaran jiwa dan kemauan yang kuat dari beliau untuk mengemban amanah yang luhur itu. Tidak pernah surut dan ada rasa putus asa biar diwaktu paling sulit sekalipun. 2. Bila beliau mencapai hasil yang baik dipupuk dan beliau pelihara, dan jika berhadapandengan kesulitan, beliau berusaha mencari jalan keluarnya untuk mencapai maksudnya. 3. Ditinggalkannya negeri tumpah darah, harta benda dan keluarga untuk menuju tempat baru yang siap menerima risalah yang dikembangkannya itu. 4. Lebih mengutamakan keyakinan akan kemuliaan dari yang telah dijanjikan Tuhandaripada kesenangan sesaat, yang sifatnya semu. 5. Nabi memakai siasat yang sangat jitu dan cemerlang. Ketika meninggalkan Mekah beliau tidak langsung ke utara, tetapi menuju keselatan dan singgah beberapa malam pada sebuah gua yang dinamakan gua tsaur, sehingga kaum kafir Quraisy kelelahan dan kembali dengan putus harapan. Ketika meninggalkan gua menuju nkeutara, dua jalan yang kerap kali dilewati orangorang yang mau menuju keMadinah, tidak digunakan oleh Rasulullah. Rasulullh menggunakan jalan lain, sehingga kafir Quraisy tidak mengetahui jejak beliau. 6. Tergambar kesetiaan yang dalam dari seorang kawan, ketika kawan lagi ditimpa kesulitan, sebab kekhawatirannya akan menjalar juga kesulitan itu padanya. Kesetiaan inilah yang digambarkan oleh sahabat Abubakar Ashshiddiq dengan Ali Ra. 7. Ali Ra bersedia menjadi tumbal keganasan kafir Quraisy. Dia rela menyerahkan segalanya termasuk dirinya dari pada Rasulullah saw dibunuh oleh mereka dikala itu. Menjadi

51

pelajaran bahwa sahabat nabi tersebut adalah sosok pahlawan-pahlawan penegak Islam sejati yang harus senantiasa dilestarikan nilai jihadnya oleh para pengikutnya hingga kini.

BAB VII AYAT-AYAT AL QURAN TENTANG DEMOKRASI A. QS. Ali Imran (3) : 159 Tentang Prinsip Demokrasi 2. Bacalah denang fasih sesuai dengan ilmu Tajwid

2. Penjelasan berdasar ilmu Tajwid Bacaan Hukum bacaan Idgham bigunnah Ikhfa Haqiqi Idzhar syafawi Ikhfa haqiqi Idzhar Halqi Al Qamariyah IkhfaHaqiqi Idzhar Halqi

Cara membaca Rahmatin min Linta Lahum walau Kunta Fadl dlan ghalidla Alqalbu Lang fadldluu Min haulika

Alasan

52

Idzhar Halqi Mad Aridl lisukun a. Makna Mufradat/ Arti kata

anhum almutawakkilien

Maka disebabkan Rahmat Kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar Tentu mereka menjauhkan di Sekelilingmu maka maafkanlah Dan bermusyawarahlah urusan itu Telah membulatkan tekad lebih mencinta Orang-orang yang bertawakka b. Terjemahan ayat = = = =

= = = = =

= = = =

Maka disebabkan rahmat dari Allah swt lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka, sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkan ampunbagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu, dan apabila kamu telah membulatkan tekad maka bertakwalah kepada Allah swt. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya. e. Isi kandungan QS. Ali Imran (3) : 159 Pada ayat ini Allah memuji akhlak Nabi Muhammad saw yang tinggi dalam memimpin masyarakat Islam. Meskipun dalam keadaan genting, seperti terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin pada peperangan uhud sehingga menyebabkan kaqum muslimin menderita kekalahan, tetapi Rasulullah tetap bersikap lemah lembut dan tidak marah

53

terhadapa yang melanggar itu, bahkan memaafkannya, dan memohonkan untuk mereka ampunan dari Allah swt. Andai kata Nabi Muhammad saw. Bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka akan menjauhkan diri dari beliau. Disamping itu, Rasulullah selalu bermusyawarah dengan mereka dalam segala hal, apalagi dalam urusan peperangan. Oleh karena itu kaum muslimin patuh melaksanakan keputusan-keputusan musyawarah itu karena keputusan itu merupakan keputusan mereka sendiri bersama Rasulullah. Mereka tetap berjuang dan berjihad di jalan Allah dengan tekad yang bulat tanpa menghiraukan bahaya dan kesulitan yang mereka hadapi. Mereka bertawakkal sepenuhnya kepada Allah, karena tidak ada yang dapat membela kaum muslimin selain Allah swt. Kata musyawarah berasal dari akar kata syawara yang artinya mengeluarkan madu dari sarang lebah. Sedangkan menurut istilah yaitu berunding antara seseorang dengan orang lain, antara satu golongan dan golongan lain, mengenai suatu masalah atau beberapa masalah dengan maksud untuk mengambil keputusan atau kesepakatan bersama

5. Perilaku yang mencerminkan QS. (3); 159. 1. Musyawarah merupakan upaya memecahkan masalah bersama, untuk menghindari penyimpangan dan meletakkan langkah-langkah bersama yang secara bulat disepakati. Maka setelah kesepakatan usai harus dilakukan dengan penuh tawakkal. 2. Kebebasan berdemokrasi tidak pernah dikekang dalam syareat Islam, karena itu Islam mempersilahkan kepada siapa saja untuk mengadakan perkumpulan baik dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan sebagainya, sebagai standar moral harus dipatuhi dan tujuannya harus diarahkan untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. 3. Islam memberikannhak dan kebebasan berfikir dan mengemukakan pendapat bagi umat Islam, sepanjang kebebasan tersebut digunakan untuk menyebarluaskan kebenaran dan kebajikan, bukan untuk kejahatan dan kekejian. 4. Konsepsi kebebasan berekspresi dan berpendapatini ditunjukkan untuk amar makruf nahi munkar . 5. Musyawarah adalah media untuk mensikronkan perbedaan-perbedaan dalam keputusan yang dapat diterima oleh semua pihak. 6. Al-Quran menyelipkan nilai-nilai demokrasi yang tercermin dalam dialog nabi Ibrahim as. Dan nabi Ismail as. Dalam QS. As-shaffat (37) : 102. Meskipun mendapat perintah Allah, tetapi nabi Ibrahim tidak pernah bertindak otoriter, beliau tetap menggunakan cara-cara yang demokratis, sikap yang demikian ini hendaknya dipraktekkan dalam kehidupan kita B. QS. Asy-syura 42: 38 Tentang anjuran bermusyawarah
1. Bacaan dan Penjelasan Bacaan Bacalah ayat Al-Quran berikut dengan benar sesuai dengan tajwinya.

Ruang Tajwid Bacaan

Hukum Bacaan Mad thabii gunnah = tanda Waqf Jaiz maa kaunil waqf aula Ikhfa

Cara Membaca

Alasan

Istajaa buu Karena Fathah di atas (jaa = panjangnya dua jim menghadapi alif harta) mati Mimma Karena mim bertasydid Shalah berhenti) (lebih baik = tanda waqf. nun mati

Yungfiquun (nun mati Karena

54

dibaca samar dengan menghadapi dengung) ikhfa :fa

huruf

a.

2. Terjemahan Terjemahan Harfiah = =

Dan (bagi) orang-orang yang Menerima (memenuhi) seruan Tuhan-Nya Dan mendirikan salat Dan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka dan dari rezeki yang kami berikan pada mereka mereka nafkahk f. Terjemahan ayat

= = = =

Dan bagi orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya, dan mendirikan salat, sedangkan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.(Asy-Syura, 42: 38) 6. Kesimpulan Isi atau Kandungan Surah Asy-syura, 42: 38 tersebut adalah menjelaskan sifat-sifat orang beriman yang akan memasuki surga yaitu: o Senantiasa melaksanakan perintah Allahswt dan meninggalkan segala larangan-Nya. o Disiplin dalam mengerjakan salat yang hukumnya wajib o Selalu bermusyawarah, dalam hal-hal yang perlu dimusyawarhkan (Urusan dunia) o Menafkahkan sebagian rezeki karunia Alah swt, untuk hal-hal yang diridai-Nya (infafi sabilillah) Muslim/muslimah yang mengamalkan empat point diatas tentu selama hidupnya akan memperoleh rida dan rahmat dari Allah swt, bahagia dunia maupun akhirat. Tugas Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar dan tepat ! a. Apa pengertian musyawarah menurut bahasa dan istilah ! b. Sebutkan manfaat dari musyawarah ! c. Jelaskan prinsip-prinsip dari musyawarah ! d. Kenapa musyawarah diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dalam masyarakat? e. Salin dengan benar QS. Al Baqarah (2) : 233 dengan be

55

BAB VIII IMAN KEPADA MALAIKAT-MALAIKAT ALLAH A. Pengertian Iman kepada Malaikat Iman kepada malaikat ialah percaya dan yakin bahwa Allah telah mencdiptakan malaikat yang diberi tugas tertentu, untuk mengatur dan mengurus perjalanan alam semesta. Seperti mengatur udara, mengatur hujan, mencabut nyawa dan mencatat segala perbuatan manusia. B. Asal Kejadian Manusia diciptakan oleh Allah dari tanah (QS Al hijr, 15: 28, QS Ashaad,38: 71) Jin yang diciptakan dari Nar yang panas (QS. Al Hijr, 15: 27, QS. Arrahman, 55:15). Malaikat diciptakan dari Nur (cahaya) berdasarkan hadis Rasulullah Saw. Yang berasal dari Aisyah:

Malaikat itu diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari api, sedangkan Adam dari apa yang telah diterangkan kepada kamu semua(HR. Muslim)

56

B. Sifat dan ciri Malaikat Sebagai Makhluk gaib (immateri), malaikat dikenal dengan beberapa ciri diantaranya: 1. Makhluk yang selalu patuh karena suci dari keinginan dan nafsu. 2. Bisa bercakap-cakap dan menjelma sebagai manusia 3. Makhluk yang mulia dan mempunyai kedudukan tertentu 4. Makhluk yang tidak pernah melakukan dosa dan maksiat 5. Makhluk yang tidak sombong dan selalu bertasbih kepada Allah. C. Fungsi Iman kepada Malaikat Tidak akan berfungsi pengakuan iman tanpa dibuktikan dengan amaliah sehari artinya keberadaan iman mengantar manusia mengendalikan perilakunya dari jalan yang tidak semestinya dilakukan. Demikian pula iman kepada malaikat harus berfungsi dalam kehidupan manusia . Adapun fungsi imankepada malaikat adalah: 1. Meningkatkan martabat manusia 2. Terhindar dari penyakit takhayul dan khurafat dan bersamaan dengan itu untuk memperkokoh jiwa tauhid. 3. Hidup ini dijalani dengan penuh harapan dan optimisme, meskipun berbagai cobaan siap menghadang. 4. Hidup ini harus ditempuh dengan hati-hati dan penuh perhitungan sekecil apapun perbuatan yang dilakukanakan mendapat balasannya. 5. Mendidik kedisiplinan dan membiasakan untuk selalu taat kepada ajaran Islam.

D. Kedudukan Manusia dan Malaikat Kedudukan manusia berbeda dengan malaikat bila ditinjau dari segi keberadaan dan tugasnya. 1. Bila ditempuh jalan ketakwaan kedudukan manusia menempati posisi yang mulia disisi Allah swt. Dibanding dengan malaikat. Itulah salah satu sebab manusia diberi peran khalifah di bumi. Sebaliknya posisi manusia tersungkur dibawah derajad binatang, bila daya tarik nafsu mengalahkan daya tarik ruh Ilahi. 2. Dalam rangka memerankan fungsi khalifah manusia diawasi malaikat-malaikat Allah, dengan demikian disatu sisi malaikat berperan sebagai pangawas pengemban khalifah disisi lain menjalankan aturan yang telah digariskan Allah Agar perjalanan alam semesta dengan baik dan teratur. E.Hikmah Iman terhadap Malaikat 7. Dapat mengetahui kebesaran, kekuatan dan kekuasaan Allah swt. Kebesaran makhluk pada hakekatnya adalah dari keagungan Sang Pencipta. a. Selalu bersyukur kepada Allah swt. Atas perhatian-Nya terhadap manusia, sehingga menugasi malaikat untuk memelihara, mencatat amal-amal dan berbagai kemaslahatan yang lain.

57

8.

Selalu cinta terhadap malaikat karena ibadah yang mereka lakukan kepada Allah swt. Dan menjadikannya ibrahdalam lehidupan kita. 9. Berperilaku baik dan jujur, karena selalu diawasi oleh malaikat. 10. Taat melaksanakan perintah Allah swt. Sebagaimana dicontohkan oleh para malakat dalam pengabdian hanya kepada-Nya. 11. Penuh optimis dalam menghadapi bentuk kehidupan ini, karena yakin ada pelindung dan penolong. Tugas Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar dan tepat! 1. Jelaskan 2 (dua) alasan mengapa kita tidak perlu takut kepada malaikat.! 2. Jelaskan pentingnya iman kepada malaikat! 3. Sebutkan 10 malaikat sekaligus tugasnya! 4. Sebutkan 3 (tiga) fungsi iman kepada malaikat! 5. Jelaskan buah iman kepada malaikat! 6. Sebutkan perilaku yang mencerminkan iman kepada malaikat

BAB IX PERILAKU YANG BAIK A. Pengertian Dalam pembahasan ini akan di ulas mengenai kiat-kiat bertamu dan menerima tamu. Tamu yang baik tentu akan memperhatikan peraturan atau cara yang telah di tetapkan sesuai dengan tuntunan agam, baik mengenai waktu bertamu maupun cara menempatkan diri. Bertamu hendaknya memperhatikan keperluan/keadaan orang yang akan menerima tamu, yaitu sedang keadaan longgar. Jadi hendaknya jangan bertamu pada waktu penerimanya sedang banyak pekerjaan, sedang tidur atau disaat sedang makan. Memang tamuitu harus dihormati, tapi situasi tersebut perlu dipertimbangkan oleh orang-orang yang bertamu, agar terhindar dari hal-hal yang mengecewakan. Berapa lama sebaiknya bertamu? Tidak ada peraturan yang pasti, biasanya tergantung kepada keperluannya. Artinya setelah keperluannya sudah cukup hendaklah segera pulang. Rasulullah saw. Memberikan patokan secara umum bahwa bertamu itu paling lama tiga hari. Sabda Rasulullah saw. :

Bertamu itu tiga hari (Muttafaq alaih)

58

Bertamu lebih dari tiga hari dapat merepotkan tuan rumah (penerima tamu), apalagi tuan rumah dalam keadaan kesempitan, artinya tidak mempunyai cukup rejeki untuk menjamu tamu. Keadaan tersebut akan merepotkan tuan rumah. Gangguan perasaan yang timbul, tentu harus sama-sama dihindari.

B. Akhlak menerima Tamu Menerima tamu dengan cara yang baik adalah ciri orang yang beriman. Rasulullahsaw. Bersabda yang artinya : Barangnsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaknya menghormati tamunya. (HR. Bukhari Muslim) Kita harus yakin, siapapun tamu yang datang akan mendatangkan barokah sendiri baik langsung maupun tidak langsung. Menghormati Tamu berarti kita harus melakukan hal-hal berikut: 2. Sambutlah setiap tamu yang datang dengan manis muka dan penuh hormat, walaupun kita dalam keadaan kurang senang. 3. Sambutlah tamu dengan: Gupuh, menampakkan kegembiraan hati atas kedatangannya, jawablah salamnya, songsonglah kedatangannya dan jabatlah tangannya. Saguh menciptakan suasana keakraban dan persaudaraan yang ikhlas dan semarak. Pandaipandailah mecari topik pembicaraan dan mencipkan suasana hangat. Lungguh didudukkan pada tempat yang telah tersedia. Suguh memberikan suguhan/ jamuan makanan dan minuman, jika perlu tanyakan terlebih dahulu kepada tamu, minum teh, air putih atau kopi? Ajaklah bicara, jangan didiamkan saja hingga ia meninggalkan ruang tamu, itu berarti tidak suguh namanya. Ketika berbicara tanyalah beberapa hal yang tidak menyinggung kedatangannya, seperti nanti malam mau tidur dimana? Jika tamu akan pulang, nyatakan perasaan menyesal atas kedatangan yang singkat, dan ucapkan terimakasih telah dikunjungi dan agar tidak bosan-bosan datang kerumah ini. Bila yang datang tamu orang terhormat, pembesar, ulama atau tamu istimewa , kita boleh memberikan sambutan yang lebih istimewasebagai penghormatan kepadanya, sepanjang tridak berlebih-lebihan dari batas kewajaran.
C.Pedoman Bertamu ke Rumah Orang Lain Didalam Al-Quran surat an-Nuur (24) : 27-28 Allah swt. Menjelaskan bahwa orang beriman tidak boleh memasuki rumah orang lain sebelum leminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Jika tuan rumah tidak mengijinkan masuk atau mengatakan kembali sajalah atau sudah tiga kali berturut-turut memberi salam tidak ada jawaban darin penghuni rumah, maka hendaklah kamu kembali, itu lebih bersih bagimu dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. D.Akhlaq Berpakaian dan Berhias Penomena manusia moderen, khususnya remaja Islam dalam mengikuti gaya berpakain, dengan memakai jilbab dan busana yang khas. Jilbab dan busana yang khas yang biasa disebut jilbab gaul atau jilbab busana selibritis, kapan mulainya tidak dapat dipastikan, yang jelas mode ini muncul di awal dekade 90-an atau menjelang melenium ketiga di saat media cetak dan elektronik naik daun di Indonesia. Era ini memberikan kebebasan mengekspresikan segala ide yang cenderung kebablasan. Secara naluri siapa yang tidak tertarik dengan pakaian ketat seperti yang banyak dipakai saat ini. Jilbab sebagai busana gaul adalah bentuk ekspresi kawula muda yang menuntut kebebasan berpakaian. Sebagai seorang muslim, mereka tidak mau menanggalkan jibab busananya, tetapi juga tidak mau ketinggalan zaman. Sementara mode pakaian moderen Umumnya didominasi gaya barat yang notabene Amerika dan eropa, yang bentuk dan pola fashion diindentikkan dengan gaaya hidup.

59

Tak heran jika dalam mengerjakan apapun, selalu ada rambu-rambu yang namanya fashion atau mode. Mereka yang tidak mengikuti mode pakaian tertentu untuk kegiatan tertentu pula, diindentikkan sebagai manusia terbelakang. Sementara itu Amerika dan Eropa dikenal dengan gaya pakaian bukabukaan sebagai cermin kebebasan itu sendiri atau mereka menganggapnya sebagai hak asasi manusia (HAM). Namun itulah kultur Barat yang jika diterapkan di Indonesia yang memiliki kultur berbeda, jelas sangat kontras terlebih lagi bagi kaum muslimin yang menjunjung tinggi akhlak, moral, dan sopan santun berpakaian. Memang mode mereka sangat bertolak belakang. 1. Pengertian berpakaian & berhias

Berpakaian atau menutup aurat bagi seorang muslim dan muslimah adalah suatu kewajiban. Kriteria pakaian bukanlah berdasarkan kepantasan atau mode yang lagi trend, melainkan berdasarkan Alquran dan as sunnah Syeikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam bukunya, Jilbab Al Marah Al Muslimah fil Kitabi was sunnati mengharuskan delapan syarat pakaian muslim/ muslimah. : 1. Menutup seluruh badan selain yang dikecualikan. 2. Bukan berfungsi sebagai perhiasan. 3. Kainnya harus tebal tidak tipis. 4. Harus longgar dan tidak ketat, sehingga tidak menggambarkan sesuatu dari tubuhnya. 5. Tidak diberi wewangian atau farfum bagi wanita. 6. Tidak menyerupai laki-laki atau sebaliknya. 7. Tidak menyerupai pakaian wanita kafir. 8. Bukan libas syuhrah ( pakaian popularitas) Dari prinsip dasar tersebut perlu dipahami tentang ketentuan aurat dalam Islam. Aurat laki-laki muslim, terutama dalam shalat adalah tertutup fisiknya dari pusar hingga lutut, sedangkan bagi perempuan muslimah adalahg seluruh tubuhnya /fisiknya kecuali muka dan dua telapak tangan. Bahkan Allah swt menganjurkan berpakain yang indah setiap memasuki masjid. 2. Tujuan berpakain Adapun tujuan berpakaian menurut Islam adalah: 1. Menutup aurat dan sebagai perhiasan. 2. Memelihara dir dari panas dan bahaya lainnya. 3. Menghindari godaan setan. 4. Dikenal sebagai muslimah dan terhindar dari gangguan. 5. Untuk memperoleh ridha Allah swt. 3. Kriteria busana Muslim/muslimah 1. Bagi wanita, tidak menampakkan perhiasan dan menutup dada. 2. Bagi wanita menutup seluruh tubuh selain muka dan telapak tangan kecuali dihadapan orang-orang tertentu. 3. Tidak menyerupai wanita (bagi pria) tidak menyerupai pria (bagi wanita) 4. Bagi pria minimal tertutup badan antara lutut dan pusar dan wanita tidak terlalu tipis hingga tembus pandang terhadap bagian badan yang menjadi Aurat. 5. Tidak terlalu ketat sehingga membentuk lekuk tubuh terutam bagi wanita. 6. Tidak terlalu panjang sampai menyapu tanah. 7. Indah , bersih dan sedap di pandang. 8. Tidak merangsang yang dapat mengarah kepada zina. 4. Pedoman berhias a. Berhias merupakan alamiah. naluri

60

Dari Abu Hurairah Ra. dia mengatakanLima perkara yang merupakan bagian dari fitrah, yaitu memotong kuku, mencukur kumis, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan khitan. (HR. Bukhari) Larangan mencukur dan menyambung rambut.

Rasulullah saw. Melaknat wanita yang menyambung rambut atau minta disambungkan rambutnya. Memulai segala sesuatu yang baik dengan sebelah kanan Larangan membuat tato dan merenggangkan gigi Diperbolehkan memakai pakaian sutera bagi wanita Larangan menjulurkan pakaian Dimakruhkan bagi wanita memperlihatkan perhiasan yang dipakainya. Tidak diperbolehkan bagi wanitamemakai wangi-wangian yang tercium aromanya oleh orang lain Diperbolehkan bagi wanita memakai kutek Tidak diperbolehkan memakai pakaian tipis Perintah berjilbab Tabarruj Tabarruj berarti berhias dengan memperlihatkan kecantikan dan menampakkan keindahan tubuh dan kecantikan wajah selain pada suaminya. Tugas Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar dan tepat ! 1. Jelaskan tata cara bertamu menurut ajaran Islam ! 2. Kenapa Islam melarang bertamu kalau kita telah mengucapkan salam sebanyak tiga kali tidak dijawab, dan lebih baik pergi/pulang ? jelaskan. 3. Bagaimana tata cara menerima tamu yang baik menurut Islam ? 4. Apa yang kamu ketahui tentang gupuh, saguh, lungguh dansuguh ? Jelaskan ! 5. Salinlan Firman Allah dalam Al-Quran yang menjelask 6. Jelaskan prinsip-prinsip berpakaian menurutb Islam ! 7. Bagaimana Tujkuan berpakain menurut Islam ! 8. Bagaimana pendapatmu tentang mode pakaian yanga dipakai oleh sebagian anak muda sekarang ini dilihat dari kacamata ajarann Islam? Jelaskan 9. Bagaimana cara berhias yang di benarkan menurut ajaran Islam ? Jelaskan 10. Apa yang anda ketahui tentang Tabarruj ? Jelaskan !

61

BAB X PERILAKU TERCELA A. Sifat Hasud 1. Pengertian Hasud adalah perasaan tidak senang melihat orang lain mendapatkan nikmat dari Alah swt. Bahkan berusaha dengan berbagai cara agar orang yang mendapat nikmat dan kesenangan tersebut kembali seperti semula. Kepuasannya akan tercapai apabila orang lain tidak bisa yang melebihinya dalam segala hal. Firman Allah dalam Al- Quran surat an-Nisa (4) :54

Apakah mereka dengki kepada manusia atas apa yang diberikan Allah kepada mereka dari keutamaan-Nya. Sifat hasud tersebut merupakan penyakit hati yang cukup berbahaya, sebab hasud merupakan bentuk perbuatan pengaruh buruk yang terbit dari hati manusia karena dorongan napsu dan setan. Dalam kehidupan sehari-hari kita jumpai sifat ini, missal di sekolah, di rumah, di masyarakat dan Negara dan mungkin pada diri kita sendiri. Perbuatan hasud umumnya berkonotasi pemecah belah atau adu domba dikarenakan tidak senang melihat kesuksesan atau kesenangan pihak lain. Dalam kitab Tanbihul Ghfilin dinyatakan bahwa orang hasud itu telah menentang Allah swt. Dalam beberapa hal seperti: a. Membenci akan nikmat atau anugerah Allah swt. Yang diberikan kepada orang lain. b. Tidak rela menerima pembagian karunia Allah swt. Atas dirinya. c. Pelit terhadap pemberian Allah swt, kalau bisa semua anugerah dan kebajikan jatuh pada dirinya sendiri, tak perlu orang lain, kalaupun orang lain memperolehnya diharapkan dibawah dirinya. d. Mengikuti pengaruh iblis yang sebetulnya sangat merugikan dirinya sendiri. 2. Akibat perbuatan Hasud Abu Laits Asmarakandi (1980; 228) mengatakan , tidak ada yang lebih jahat selain hasud. Penghasud akan terkena bencana sebelum hasudnya mencelakai orang, misalnya: Kerisauan dan kegelisahan akibat kebencian tak terputusputus. Terkena kehinaan dan kekgelisahan apalagi ia menyadari bahwa orang lain telah memahami hasutannya, maka ia dipandangdan pasti dijahui. Jauh dari rahmat Allah swt dan sesama manusia. Hancurnya kebaikan kebaikan yang telah dilakukannya. Nabi saw. Bersabda:

62

Jahuilah olehmu sifat dengki, karena sesungguhnya dengki itu memakan kebaikan-kebaikan seperti api memakan kayu bakar(HR> Abu Daud). 3. Cara menghindari sifat Hasud Selalu meningkatkan iman kepada Allah Berupaya meningkatkan ketaqwaan kepada Allah. Mensyukuri nikmat Allah yang diberikan kepada kita. Meningkatkan sifat Qanaah. Menyadari kedudukan harta dan jabatan dalam kehidupan manusia di dunia.

Oleh karena itu sungguh berbahagia orang yang senantiasa bersih dari iri hati, dengki dan hasud, akibatnya hati menjadi tentram serta pikirannya senantiasa tenang . Betapa rugi orang yang hasud. Dirinya terhina dan tersiksa, pikirannya cupet, hatinya gelap, dibenci Allah dan sesama. Mengapa? Karena sifat buruk itu akan menimbulkan perpecahan bahkan perselisihan yang berakibat merugikan dan mencelakakan orang lain. Bila kita terkena penyakit hasud, maka bersegeralah bertaubat kepada Allah swt. Dan memohon maaf kepada orang yang dihasuti. Akhirnya Semoga Allah swt. Senantiasa merahmati kita dengan kebersihan hati, Amin. B. Sifat Riya Pengertian Riya menurut arti bahasa berarti melihat karena ketika berbuat, selalu berusaha agar dilihat dan diperhatikan orang lain untuk mendapat pujian. Sedang riya menurut arti istilah adalah sikap atau tindakan seseorang memperlihatkan amal perbuatannya serta ibadahnya kepada orang lain. Dengan kata lain riya adalah melakukan amal atau ibadah dengan niat karena selain Allah, ingin pujian atau dilihat orang lain. Niat karena Allah swt. Sangat menentukan nilai dan kadar iman seseorang yang melakukan pekerjaan, apakah untuk mendapat ridha dan pahala Allah swt.atau untuk tujuan lain. Rasulullah saw. Bersabda:

Sesungguhnya segala perbuatan itu tergantung niatnya dan seseorang akan lemperoleh balasan sesuai dengan apa yang ia niatkan( HR. Bukhari dan Muslim) Macam-macam Riya Riya terbagi menjadi dua kategori, yaitu :

a.

Riya dalam Niat Artinya : Sejak awal perbuatan, bahkan sebelumnya sudah didasari riya. Dengan demikian riya dalam niat apabila seseorang melakukan sesuatu pekerjaan, hatinya merasa bangga dan mengharap pujian, sanjungan dan penghargaan dari orang lain, bukan ikhlas karena Allah swt. Karena niat buka karenaAllah swt.maka segala apa yang ia kerjakan baik ibadah shalat, puasa haji, maupun amaliyah lainnya akan menjadi sia-sia dan musnah. b. Riya dalam perbuatan Artinya Riya yang dilakukan ketika sedang melakukan perbuatan. Baik ibadah maupun pekerjaan amaliyah yang bersifat keduniaan bila didasari dengan niat riya, tidak ikhlas karena Allah swt. Ingin

63

dilihat orang mengharapkan mendapat pujian dan sanjungan dari orang lain tidak akan mendapatkan nilai atau manfaat bagi dirinya, masyarakat dan bangsa lebih-lebih untuk agama. C. Sifat Aniaya (zalim) Pengertian Aniaya berasal dari bahasa Arab ( ). Sifat ini termasuk salah satu yang dikutuk oleh Allah dan Rasul-Nya serta dikecam oleh seluruh umat manusia di dunia Sifat ini berakibat menjatuhkan martabat diri sendiri dan merugikan orang lain. Sifat zalim /aniaya dapat berupa beberapa bentuk: a. Zalim kepada Allah artiya tidak mau mengikuti perintah dan menjahui larangan Allah. b. Zalim kepada orang lain artinya memperkosa kehormatan atau harta benda atau berbuat semenamena kepada orang lain. c. Zalim kepada binatang.artinya memperlakukan binatang secara tidak Islami, dengan jalan mengurung, menyembelih dengan pisau tumpul dan sebagainya. Perbuatan zalim ini telah membinasakan umat sebelum umat Nabi Muhammad saw. Sesuai firman Allah QS.Yunus (10): 13

Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan umat sebelum kamu, ketika mereka berbuat kezaliman Dalam sejarah, tercatat Firaun dengan segenap bangsawan menguasai sungai Nil, menjadi penguasa bangsa Qibthi/ Mesir serta menjadikan bangsa Israel menjadi obyek kekejaman. Kekejaman Firaun terhadap bani Israel pun telah melampaui batas, oleh karena itu Allah mengutus Nabi Musa as untuk menuntun mereka supaya menyembah Allah, akan tetapi Firaun tidak menggubris ajakan beliau, malah bersumbar mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan. Semua kisah itu dijelaskan pada QS. Assyura : 52-60. Dengan sikap congkak seperti diatas Allah swt melaknat/mengazab Firaun di dunia dan di akhirat. Bahaya sifat zalim a. b. c. d. Akan merugikan kehidupan diri sendiri baik di dunia maupun akhirat Akan memperoleh azab/laknat dari Allah Akan memperoleh Azb Allah di Akhirat Amal perbuatannya menjadi sia-sia di sisi Allahswt.

Sikap dan Perilaku Muslim yang menjahui sifat hasud, riya dan zalim. a. Selalu meningkatkan iman dan takwa kepada Allah swt. b. Selalu mensyukuri nikmat dan karunia Allah swt. Yang diberikan dan menyadari bahwa Allah swt. Telah memberikan nilai lebih antara yang satu dengan yang lain. c. Selalu menanamkan komitmen pribadi dalam setiap tindakannya dalam pergaulan dengan masyarakat yaitu : Menjdikan dirinya menjadi penyuluh bukan hakim, menjadikan dirinya menjadi model seorang muslim yang istiqamah, bukan menjadi pengecam saudaranya, menjadikan dirinya bagian dari solusi dan bagian dari masalah, dan menjadikan setiap usahanya membawa manfaat bukan membawa mudharat. Tugas 1. 2. Tulislah apa yang di maksud dengan : Hasud

64

3. 4. 5.

Riya Aniaya Apa akibat dari sifat hasud, riya dan aniaya dalam kehidupan sehari-hari! 6. Sifat-sifat apakah yang sangat dicintai oleh Allah swt? Jelaskan!

BAB XI SALAT DAN PUASA A. SALAT

1. Difinisi Salat menurut bahasa berarti doa sedang salat menurut syara (hukum agama) berarti beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam disertai keikhlsanmenurut rukun dan syarat yang ditetapkan. Isi Dan Kandungan salat Salat terdiri dari ucapan dan gerakan. Ucapan dalam salat berasal dari ayat-ayat Alquran dan doa-doa kepada Allah swt. Gerakan salat adalah gerakan yang sempurna mulai dari berdiri, ruku, sujud merupakan cermin penyerahan total pribadi muslim. Mengapa kita perlu salat? Manusia terdiri dari dua unsur jasmani dan rohani. Jasmani butuh makan minum, maka rahanipun demikian dan salat adalah termasuk kebutuhan rohani. Salat merupakan Hubungan langsung kepada Allah swt. Dan merupakan kebutuhan utama jiwa. Bagaimana ragam manusia dalam mensikapi ibadah salat? Sangat beragam manusia dalam mensikapi salat antara lain sebagai berikut: 1. Malas untuk melaksanakan kewajiban salat 2. Lalai ketika salat dan selesai salat

65

3. Salat yang benar adalah salat yang dapat merubah perilaku, yang dikerjakan tepat waktu , terpelihara dari waktu kewaktu, dikerjakan secara khusu dan sesuai petunjuk rasulullah saw. 2. i. ii. iii. iv. Kedudukan salat Salat Tiang agama Salat merupakan sarana Komunikasi antara seorang muslim dengan Allah swt. Salat Merupakan Ibadah Yang Pertama Dihisab Salat Merupakan Batas antara muslim dan Kafir

Tanda-Tanda Salat Yang di Terima 1.Semakin dallam rasa Tawaduknya karena keagungan Allah swt. 2.Tidak menyombongkan diri kepada sesamanya. 3.Tidak mengulang maksiyat kepada Allah swt. 4.Senantiasa berdzikir kepada Allah swt 5.Menyayangi orang miskin, musafir, janda, orang yang kena musibah. 6.Khusu dan Ikhlas hanya karena Allah. 3. a. b. c. d. e. f. g. h. i. Hikmah salat Mencegah dari perbuatan keji dan munkar Mendidik manusia hidup bersih Disiplin Waktu Membiasakan hidup sehat Melatih kesabaran Mengikat tali persaudaran sesama muslim Mendidik jiwa untuk menjahui sifat sombong Mendidik agar selalu ingat kepada Allah Mendidik agar jiwanya tetap tenang dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup.

Evaluasi Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar dan tepat! 1.Jelaslan definisi salat menurut syara 2.Jelaskan pengertian salat sebagai tiang agama ! 3.Amalan apakah yang dihisab Allah di Akhirat kelak? 4.Sebutkan tanda-tanda yang diterima Allah swt. 5.Sebutkan lima macam hikmah salat yang kaqmu ketahui. B. PUASA 1. Pendahuluan Dalam pandangan Islam, Puasa merupakan sarana memantapkan aqidah, bukti keharmonisan hubungan seseorang dengan Allah swt. Yang membuahkan kepedulian dengan sesama, serta bukti ketaatan dan kepatuhan. Bahwa manusia melalui puasa dapat mengambil jarak dari rutinitas kehidupan sehingga mampu menyelami pasang surut (sedih dan senang, tertawa dan menangis, nikmat dan musibah). Begitu pula manusia dapat meninggikan derajat dan martabat (Ruh Ilahi), bukan sekedar memenuhi kebugaran fisik (jasmani). Semua itu dijalaninyadalam rangka menggapai ridha-Nya. 3. Pengertian Menurut bahasa puasa berarti menahan diri dari segala sesuatu, seperti menahan tidur, menahan bicara, menahan makan dan sebagainya. Menurut istilah berarti menahan diri dari sesuatu yang membukakan /membatalkan puasa satu hari lamanya mulai dari terbit fajar sampai terbenam matahari dengan niat dan beberapa syarat.

66

Al-Quran menggunakan kata shiyam sebanyak delapan kali. Sekali memakai kata Shaum tetapi bermakna menahan diri untuk tidak berbicara. Puasa di bulan Ramadhan itu merupakan salah satu rukun Islam yang lima, diwajibkan pada tahun kedua hijriyah. Tepatnya pada tahun kedua sesudah Nabi Muhammad saw. Hijrah kemadinah. Hukumnya fardhu ain atas tiap-tiap mualaf (Islam, baligh dan berakal sehat). Firman Allah swt :

Hai orang orang yang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa(QS. Al baqarah : 183

4. Macam-macam Puasa
Puasa wajib terdiri dari : a. Puasa bulan Ramadhan selama satu bulan Puasa kafarat yaitu puasa wajib dikerjakan untuk menutupi suatu keteledoran yang telah kita lakukan. Yaitu:

b.
i.

Puasa dengan sebab bersetubuh disiang hari di bulan ramadhan, kifaratnya adalah berpuasa dua bulan berturut-turut. ii. Mermbunuh orang dengan sengaja kifaratnya adalah berpuasa dua bulan berturut-turut. iii. Karena merusak sumpah , yaitu berpuasa tiga hari, jika tidak sanggup memberi makan 10 orang fakir miskin. c. Puasa Nazar, yaitu puasa wajib apabila seseorang berjanji pada dirinya sendiri untuk berpuasa kalau tercapai apa yang telah dicita-citakan. Puasa Sunnah terdiri dari: a. Puasa 6 ( enam ) hari di bulan syawal Sabda Rasulullah saw. Dari Abu Ayyub, Rasulullah saw bersabda Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadhan kemudian ia berpuasa enam hari di bulan syawal, maka ia seperti puasa sepanjang masa b. Puasa Arafah ( tanggal 9 Dzulhijah ) terkecuali bagi orang yang sedang melaksanakan ibadah haji, maka tidak di sunahkan berpuasa. Sabda Rasulullah saw. : Dari Abu Qatadah, Rasulullah saw Bersabda : Berpuasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun, satu tahun lalu dan satu tahun yang akan datang c. Puasa hari Asyura ( tanggal 10 Muharram) Sabda Rasulullah saw.: Dari Abu Qotadah, Rasulullah saw. Bersabda: Berpuasa hari Asyura dapat menghapuskan dosa satu tahun yang lalu ( HR. Muslim ) d. Puasa bulan Syaban e. Puasa hari Senen dan Kamis f. Puasa tengah bulan ( tanggal 13, 14, 15 dari tiap-tiap bulan Qomariyah/ Hijriyah)

67

g. Puasa Haram Yaitu berpuasa pada hari Raya Idul Fitri, dan Hari Raya Idul Adha, serta tiga Hari sesudah hari Raya Idul Adha ( Hari Tasyrik ), yaitu tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah. 4. Syarat dan Rukun Puasa Syarat-syarat Wajib Puasa : a. Berakal, orang yang gila tidak wajib Berpuasa b. Baligh (ditandai dengan : Bagi laki-laki dengan Mimpi Basah, dan bnagi wanita dengan keluarnya darah haid) c. Mampu berpuasa Syarat-syarat sah puasa : a. Islam, Non Islam tidak sah puasanya b. Mumayyiz ( mampu membedakan yang baik dan yang buruk) c. Suci dari darah haid dan nifas d. Dalam waktu yang dibolehkan berpuasa Rukun Puasa d. Berniat pada malamnya, selama bulan Ramadhan Sabda Rasulullah saw.: Barang siapa yang tidak berniat berpuasa (HR. Lima Ahli Hadits) puasa pada malam sebelum terbit fajar, maka bukanlah ia

e. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar dan terbenam matahari. Hal-hal Yang membatalkan Puasa 1) Makan dan minum 2) Muntah dengan sengaja , muntah yang tidak disengaja tidak membatalkan puasa. 3) Bersetubuh 4) Kerluar darah haid dan nifas 5) Gila (tidak sadarkan diri) diwaktu siang hari. 6) Keluar mani sebab bersentuhan dengan wanita (istri) atau dengan cara lain. Sunnah Puasa : 1). Menyegerakan berbuka puasa, apabila telah yakin waktu berbuka telah tiba.berbuka dengan kurma atau sesuatu yang manis 2). Berdoa sewaktu berbuka puasa 3). Mengakhirkan makan sahur sampai kira-kira 15 menit sebelum terbit fajar. 4) Memperbanyak sedekah selama bulan Ramadhan 5) Memperbanyak membaca Al-quran dan mempelajarinya serta mengikuti ceramah ceramah Ramadhon. 5. Tingkatan Puasa Dan Orang Yang Di Perbolehkan Tidak berpuasa a. Puasa awam (umum), yaitu puasa menahan diri dari makan, minum dan melakukan hubungan seksual. b. Puasa khusus yaitu menahan anggota badan untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang buruk seperti berdusta, tidak melangkah ketempat masiat, menahan mata dan telinga untuk tidak melakukan perbuatan dosa. c. . Puasa Istimewa (khususul Khusus) yaitu menahan diri dari niat yang buruk seperti riya, dengki, hasud, sombong, dan lain-lain.

68

b. Orang yang diperbolehkan tidak berpuasa: Ada dua golongan yang diperbolehkan tidak berpuasa pada bulan romadhon yaitu: a. Boleh meninggalkan puasa , tetapi wajib mengqodonya. 1). Orang yang sedang sakit dan sakitnya akan mendatangkan mudharat (bahaya) atau jika berpuasa akan bertambah lama sembuhnya. 2). Orang yang bepergian jauh ( musafir) sedikitnya 81 km. 3). Orang hamil dikhawatirkan membawa mudharat bagi diri dan kandungannya 4). Orang yang sedang menyusui anak dikhawatirkan membawa mudharat bagi diri dan anaknya. 5). Orang sedang haid, melahirkan dan nifas 6). Wajib qadha bagi orang yang batal puasa, karena salah satu sebab yang membatalkan.
6. Hikmah Puasa Dari segi kejiwaan/mental: Lelatih jiwa dan watak untuk memelihara amanah, sebab puasa adalah amanah yang harus di pelihara . Selanjudnya setiap amanah harus di pertanggung jawabkan. Menempa jiwa supaya mempunyai kekuatan dan daya yang tanguh dalam menanggung derita, cobaan dan musibah. Mengurangi atau mengendalikan serta membersihkan diri dari sifat rakus dan tama dalam segala hal. Sebagai tanda terima kasih kepada Allah. Karena semua ibadah mengandung arti bersyukur kepada Allah atas nikmat yang dianugerahkan. Mendidik kepercayaan dan tanggung jawab. Mendidik belas kasih tderhadap pakir miskin, Menjaga kesehatan baik lahir maupun bathin. Menurut ahli Kesehatan: 1. Dokter Alexis Carrel, pemenang hadiah Nobel dalam ilmu pengobatandan pembedahan menjelaskan: Banyak makanan yang dimakan manusia secara tetap dan teratur setiap hari, dapat merusak (kesetabilan kerja) Organ organ tubuh yang penting. Itulah sebabnya mengapa orang-orang dahulu kala telah melazimkanpuasa pada waktu-waktu ttertentu , misalnya mengurangi makan nasi, ada yang hanya makan bubur secara teratur serta buah-buahansejak masa kanak-kanak) MenurutPel Rutinga dalam bukunya De Ziekten Van De Maag Menyatakan: Makanan yang mudah dicerna membawa bahaya, jika dimakn melebihi batasnya, sehingga perut menjadi basar dan buncit Orang sering lupa bahwa perut itu adalah alat jasad yang membutuhkan istirahat serta harus melepaskan lelah. Bahwa mengisi perutdengan terlau cepat dan terlalu penuh aakan menimbulkan gejala Reflek , kadang-kadang membawa gejala cerdial dan cerebral yang amat keras. Dari dua pendapat pakar kesehatan ini dapat disimpulkan bahwa puasa merupakan salah satu cara yang ampuh untuk mencegah berbagai macam penyakit. Baik penyakit lahir maupun batin. Intinya menunaikan ibadah puasa dengan tulus dan ikhlas akan membuat tubuh kita menjadi sehat. Tugas Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar dan tepat ! 1. Jelaskan pengertian puasa menurut bahasa dan Istilah! 2. Sebutkan macam-macam puasa beserta contohnya ! 3. Apa saja rukun puasa itu dan apa pula yang membatalkannya ! 4. Apa hikmah puasa menurut para ahli kesehatan dan menurut pandangan Islam ! 5. Salin, terjemahkan dan jelaskan isi kandungan isi kandungan QS. Al-Baqarah (2) : 183-184 ! BAB XII ZAKAT, WAKAF DAN HAJI

69

A. Zakat Pengertian Mernurut bahasa Zakat berarti : Kesuburan, kesucian, keberkahan, dan pensucian. Sedangkan menurut syara pemberian sesuatu yang wajib diberikan dari sekumpulan harta tertentu, menurut sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu yang berhak menerimanya Infaq ialah pemberian (sumbangan ) harta dan sebagainya ( selain zakat wajib ) untuk jalan kebaikan . Shadaqah ialah pemberian kepada fakir miskin atau yang berhak menerimanya ( diluar kewajiban zakat) sesuai kemampuan sipemberi. Kedudukan zakat a. Sebanyak 82 kali perintah salat dalam Al-Quran disejajarkan dengan perintah salat b. Harta kekayaan yang sudah mencapai nisab, dinilai kotor, kalau tidak dikeluarkan zaklatnya. c. Rukun Islam ketiga d. Kewajiban yang universal dan telah diwajibkan kepada nabi-nabi yang terdahulu. e. Tidak memberikan zakat dapat dinilai sebagai merampas hak orang lain f. Tidak memberi zakat dinilai dosa besar Dasar-dasar Kewajiban zakat Zakat diwajibkan mulai tahun kedua hijriyah. Kewajiban zakat berdasarkan firman Allah QS. At Taubah (9) : 103

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan ( harta) dan mensucikan jiwa mereka... Dari ayat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan : a. Kata (ambillah) menunjukkan kata kerja perintah yang berarti wajib. b. Zakat yang diambil itu dalam bentuk harta, yang penjabarannya bisa bermacam-macam. c. Zakat akan memberi keuntungan bgi yang mengeluarkan berupa bersihnya hati dari sifat yang kikirdan cinta yang berlebih-lebihan terhadap harta, juga dapat menumbuhkan sifstsifst yang termasuk doa dari orang orang yang menerima zakat. Syarat-syarat harta yang wajib dizakati a. Menjadi milik sempurna, berarti harta tersebut dimiliki secara sah dan dikuasai penuh oleh pribadi muslim. b. Harat tersebut dapat berkembang atau memiliki prestasi untuk dikembangkan. c. Sudah mencapai nisab, yaitu batas harta sehingga wajib dizakati. d. Harat yang melebihi kebutuhan pokok yang diperlukan seseorang dan orang yang menjadi tanggungannya demi kelangsungan hidupnya. e. Mencapai haul artinya harta itu sudah dimilikinya selama satu tahun.

Peranan zakat dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Zakat memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat yaitu terpenuhinya kebutuhan hidup manusia seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, keamanan dan lain-lain. Untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat maka terlebih dahulu yang harus dibina adalah sikap mental, bagaimana caranya agar penerima zakat tersebut bermental produktif sehingga dengan demikian akan melahirkan kembali pemberi zakat yang baru. Berdasarkan QS. At Taubah (9) : 60 ada 8 asnaf yaitu :

70

1. Fakir adalah seseorang yang memiliki harta atau usaha tapi penghasilannya belum mencukupi kebutuhannya. 2. Miskin adalah seseorang yang memiliki harta atau usaha namun tidak mencukupi mski sudah lebih kebutuhannya. 2. Amil adalah orang yang mengurus dan mengelola zakat. 3. Mualaf adalah seseorang yang diharapkan tetap bertahan dengan akidah keislamannya. Riqob adalah seseorang yang dijanjikan oleh tuannya akan dimerdekakan. 4. Gharim adalah orang yang terlilit hutang. 5. Sabilillah adalah segala sesuatu untuk kepentingan Islam. 6. Musafir adalah orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan. 7. Hamba sahaya Ragam, Jenis, Nisab, Haul, dan kadar zakat harta 1. Contoh menghitung zakat mal, harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut : No 1 Jenis Harta Pendapatan/Perdagangan/ Tabungan a. Pendapatan dari gaji, honor, dll b. Industri barang : Konveksi, Makanan, kerajinan mebel, dll. c. Industri Jasa : Notaris, akuntan, konsultan, dokter, travel, perantara perdaganagan dll. d. Perdagangan : Pertokoan, kantin, ekspor/impor , dll Tumbuh-tumbuhan a. Padi Nisab Senilai 94 emas murni Haul gr 1 hn Kadar zakat 2,5% Keterangan Yang dinilai semua kekayaan pada saat menunaikan zakat, cara menghitung dengan menjumlah pendapatan 1 tahun dan dapat ditunaikan pada saat menerima.

1350 kg gabah / Tiap panen 750 beras Senilai dengan b. Biji-bijian, umbi, padi buah, sayur, tanaman hias dll. Emas, perak, uang : a. Emas murni 94 gr 1 thn b. Perhiasan emas Senilai 94 gr emas murni 672 gr perak c. Perak Senilai 672 gr d. Perhiasan, perak Perlengkapan perak Senilai 94 gr emas murni e. logam mulialain ialah Senilai 94 gr : Platin emas murni f. Uang simpanan :

5-10%

Jika air sulit 5%, jika mudah 10%

2,5 %

71

Tabungan , deposito, uang tunai rupiah, mata uang asing

Binatang ternak a. Kambing , biri-biri, 40-120 ekor domba, 121-200 ekr 201-300 ekr b. Sapi , kerbau, kuda 30 ekor

1 thn 1ekor umur1 thn 1 tahun

40 ekor 60 ekor 70 ekor c. Unta 5 ekor 25 ekor 2ekor umur1 thn 2 ekor umur2 thn

1 ekor Selanjudnya setiap 2 ekor 100 ekor, kadar 3 ekor zakatnya 1 ekor 1 ekor umr Selanjudnya tiap 30 2 thn ekor kadar zakat tambahan 1 ekor umur 1 thn 1 ekor dan tiap tambah 40 kambing ekor kadar zakat tambah 1 ekor umur 2 th. Setiap

1 ekor unta

penambahan 5 ekor zakatnya 1 ekor

Tata cara menghitung Zakat 2. a. Dipahami jenis, nisab dan kadar harta serta usaha yang dijalankan. b. Modal pokok ditambah keuntungan digabung , kemudian dikurangi jmlah hutang bila ada. c. Segala peralatan usaha yang tidak dimaksudkan untuk diperjual belikan tidak dihitung sebagai komponen zakat. 3. Beberapa contoh menghitung zakat : d. Bapak Ahmad berdagang pakaian dengan aset 50 juta, setelah setahun berusaha memperoleh laba Rp. 20 juta. Sedangkan hutang ke pihak lain sebesar 10 juta. Berapa zakat mal yang harus dikeluarkan pak AHmad ?

72

Jawab: Aset Rp 50 juta Laba Rp 20 juta Rp 70 juta 70 juta hutang (10 juta) = 60 juta Jadi zakat Pak Ahmad adalah 2,5% dari 60 juta = Rp 1.500.000 e. penghasilan pak Nasution setiap tahun Rp 20 juta , kebutuhan pokoknya Rp 10 juta. Berapa zakatnya ? Jawab : Pendapatan-lebutuhan pokok Rp. 20 juta-10 juta = Rp. 10 juta 2,5% xRp 10 juta = 250 juta, Pengelolaan Zakat Fitrah Zakat Fitrah adalah pengeluaran yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang mempunyai kelebihan dari nafkah keluarga yang wajr pada malam idul fitri. Banyaknya 2,5 kg atau 3,5 liter beras yang dapat dibayarkan dengan uang seharga 2,5 kg/3,5 liter beras. Beras /makanan pokok yang dikeluarkan untuk zakat fitrah minimal sama dengan makanan sehari-hari, dikeluarkan sejak hari pertama bulan Ramadhan hinga akhir Ramadhan, sebelum salat Idul Fitri diutamakan. Dari Ibnu Umar, berkata Rasulullah saw. : Diwajibkan zakat Fitrah pada bulan Ramadhan sebanyak 1 sha (2,5kg) kurma atau gandum, atas tiap tiap orang muslim, merdeka atau hamba, laki-laki atau perempuan, yang kecil atau yang besar dari muslim dan diperintahkan supaya dikeluarkan sebelum orang keluar shalat( ied) 1. Syarat-syarat wajib Zakat Fitrah a. Islam b. Lahir sebelum terbenam matahari pada penghujung bulan Ramadhan. c. Memiliki kelebihan harta untuk dimakan sekeluarga (diri dan tanggungan) pada malam hari raya dan siang hari raya. 2 Waktu membayar zakat Fitrah a. Di bolehkan pada awal Ramadhan b. Lebih utama disaat terbenam matahari penghabisan bulan Ramadhan hingga sebelum shalat hari raya (ied) Sabda Rasulullah saw. Dari Ibnu Abbas, ia berkata Telah di wajibkan oleh Rasulullah saw zakat fitrah sebagai pembersih bagi otrang yang berpuasa dan memberi makan bagi orang miskin. Barang siapa yang menunaikan sebelum salat hari raya, maka zakat itu diterima, dan barang siapa yang membayarnya sesudah salataka zakat itu sebagai sedekah saja.(HR. Abu dawud dan Ibnu Majah). Hubungan Pajak dan zakat Persamaan zakat dan pajak terdapat unsur kewajiban , supaya kewajiban itu mempunyai kekuatan memaksa maka kewajiban itu mempunyai sangsi. Melalui pajak terdapat sangssi tyertentu bagi pelanggar pajak. Begitu pula zakat, unsur paksaan pernah dilakukan pada masa Khalifah Abu Bakar dan Khalifah Umar bin Khattab. Dalam kedua bentuk kewajiban itu , pihak yang dikenai kewajibansama-sama melaksanakan tanpa mengharapkan keuntungan yang bersifat material. Kemudian pada zakat terkandung tujuan yang bersifat moral spiritual dalam rangka mensyukuri nikmat Allah. Sedangkan pajak terlihat lebih material. Adapun kadar kewajiban zakat ditetapkan oleh Allah maka sifatnya pasti mutlak sedangkan pajak kadarnyaditetapkan negara yang besar kecilnya disesuaikan menurut kebutuhannya. Hikmah Zakat 1. Membersihkan dan mensucikan jiwa dan harta 2. Terjalin persaudaraan dan kepedulian orang kaya kepada orang miskin 3. Mendapatkan pahala yang dilipat gandakan

73

4. terhindar dari kebakhilan Perilaku yang mencerminkan hikmah Zakat. 1. Dermawan, karena terlah memiliki kepedulian kepada yang membutuhkan 2. Optimis, karena yakin Allah akan memberikan lebih dari apa yang ia berikan di dunia dan di akhirat. 3. Bersyukur karena lebih baik memberi dari pada menerima 4. Berbahagia karena telah melaksanakan perintah Allah dengan jalan mampu berbagi untuk sesama. 5. Tidak berlaku sombong, karena apa saja yang dimiliki pada hakekatnya milik Allah swt, ia hanya sekedar titipan (amanah). Tugas. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar dan tepat ! 1. Jelaskan pengertian zakat tumbuh dengan subur 2. Zakat menurut istilah adalah.... 3. Jelaskan fungsi zakat memiliki misi meningkatkan kesejahteraan masyarakat ! 4. sebutkan syarat-syarat harta yang wajib dizakati ! 5. Bapak Kasim mempunyai saham yang nilainya jika diuangkan saat ini berjumlah 10 juta. Untuk tahun ini menerima deviden Rp 560,000. berapa zakat yang harus di keluarkan B. HAJI

1. Ketentuan Hukum Islam Tentang Haji a. Pengertian Haji dan Umrah Pengertian haji secra bahasa berarti tujuan, maksud, dan menyengaja. Sedangkan menurut istilah ulama fikih adalah menyengaja mendatangi Kabah (Baitulah) untuk menunaikan amalanamalan tertentu (antaralain tawaf dan sai) atau mengunjungi tempat tertentu pada waktu tertentu untuk melakukan amalan-amalan tertentu (seperti berkunjung ke arafah untuk wukuf dimulai etelah tergelincir matahari tanggal 9 Zulhijah sampai dengan terbit fajar pada tgl 10 Zulhijah. Sedangkan umrah secara bahasa adalah ziarah. Sedang menurut Istilahfikih adalah sengaja mendatangi Kabah untuk melaksanakan amalan tertentu, yang terdiri dari tawaf, sai dan bercukur. Ibadah haji adalah salah satu dari rukun Islam. Pelaksanaan haji dan umrah dapat dilakukan dengan cara Ifrad, Tamattu dan qiran. Ifrad yaitu mengerjakan haji terlebih dahulu, setelah selesai baru mengerjakan umrah. Tamattu yaitu Mengerjakan umrah terlebih dahulu, setelah selesai baru mengerjakan haji. Sedangkan Qiran yaitu mengerjakan haji dan umrah sekaligus. b. Dasar Hukum Haji dan Umrah Dasar Hukum Haji dan Umrah adalah Al-Quran Surah Ali Imran, 3: 97 Allah SWT berfirman:

Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Alah, yaitu bagi orang yang sanggupmengadakan perjalanan ke Baitullah. Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah mahakaya (tidak membutuhkan sesuatu) dari semesta alam. Rosulullah saw. Bersabda:

74

Dari Abdullah r.a., ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda: Islam itu dibina atas lima perkara: pengakuan (syahadat) bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad hamba-Nya serta Rasul-Nya, mendirikan salat, membayar zakat, haji ke Baitullah (Kabah), dan puasa Ramadlan (HR.Muslim) Berdasarkan Al-Quran dan Hadis tersebut, ulama fikih sepakat bahwa hukum menunaikan ibadah haji adalah fardu ain bagi setiap muslim/muslimah yang telah memenuhi syarat wajibnya. Adpun syarat-syarat wajib haji itu sebagai berikut: Beragama Islam Berakal sehat Balig. Merdeka bukan hamba sahaya. o Kuasa atau mampu mengerjakan (Istitaah) o Dilakasanakan pada waktunya. o Khususbagi perempuan harus disertai suami atau mahramnya atau orang lain yang dapat diberi amanah. o Wajib hanya sekali seumur hidup. o o o o Adapun orang-orang yang mendapat keringanan dalam berhaji, antaralain: a. Orang yang sudah lanjut usia atau sakit, bisa diwakilkan oleh orang lain. b. Orang yang sudah meninggal dan belum haji maka dapat dihajikan (haji badal) oleh orang lain. c. Anak yang belum balig namun sudah berhaji, bila sudah balig berkewajiban haji. C. o Miqat Haji dan umrah Miqat adalah batas waktu atau tempat untuk melakukan ihram. Miqat terbagi dua: Miqat Zamani (waktu) : waktu yang ditentukan untuk melakukan haji yaitu dimulai bulan syawal (bulan ke -10) sampai 10 hari bulan Dzulhijah.(bulan ke-12) Firman Allah dalam QS. Al-Baqarah, 2 :197:

(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi... Adapun umrah tidak terikat waktu, kapan dan bulan apapun itu bisa melakukan umrah. Paling utama umrah di bulan Ramadan. Sabda Rasulullah saw yang artinya Berumrah pada bulan Ramadan sama nilainya dengan satu kali haji. o Miqat Makani Yaitu batas batas bagi jamaah haji mulai berihram dan memakai pakaian ihram. Ada lima tempat yang ditentukan sebagai miqat makani: o Dzulhulafah (Bir Ali) dari Madinah. Jamaah haji Indonesia gelombang I memulai ihram untuk umrah ditempat ini. o Juhfah dari syam o Dzatu irqin dari Iraq o Qarnun Manazil dari Dubai

75

Yulam lam dari Yaman Dan untuk Indonesia tempatmiqat dilaksanakan dari sebuah gunung yang terletak disebelah selatan kota Makah. Yang paling dekat dengan Baitullah namanya Tanim, sedangkan yangagak jauh namanya jiranah. D. Rukun dan Wajib Haji

Di dalam ibadah haji, disamping ada rukun ada pula wajib haji. Tentunya kedua-duanya wajib dilaksanakan. Perbedaannya terletak pada: Wajib haji ditinggal (tidak dikerjakan) haji tetap sah namun ia wajib membayar dam (denda) Rukun haji ditinggal, maka hajinya tidak sah dan tidak bisa diganti dengan dam, melainkan dengan cara mengulaginya pada tahun depan. 1. Rukun Haji Ihram Wukuf Thawaf Sai Tahalul Tertib 2. Wajib Haji Wajib haji ada lima: Ihram dari miqat Bermalam di Mudzalifah Bermalam di Mina Melontar Jumrah Thawaf Wada 3. Sunnah-sunnah Haji Membaca Talbiyah Membaca salawat Nabi Melaksanakan Thawaf qudum (Thawaf ketika baru sampai) Masuk ke Baitullah dari Hijr Ismail. E. Dam Dam yaitu denda yang dikeluarkan karena meninggalkan wajib haji atau mengerjakan haji dengan cara tamattu dan qiran, atau melakukan larangan ihra F. Pelaksanaan Haji Pelaksanaan haji dan umrah dapat dilakukan dengan cara Ifrad, Tamattu dan qiran. Ifrad yaitu mengerjakan haji terlebih dahulu, setelah selesai baru mengerjakan umrah. Tamattu yaitu Mengerjakan umrah terlebih dahulu, setelah selesai baru mengerjakan haji. Sedangkan Qiran yaitu mengerjakan haji dan umrah sekaligus Hikmah Haji dan Umrah Dalam ibadah haji dan umrah terkandung hikmah yang besar, diantaranya adalah: 1. Mendapat ampunan dosa bila hajinya diterima oleh Allah swt, suci bersih laksana bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya. 2. Mempertebal dan memperkuat Iman dan takwa kepada Allah swt karena dalam ibadah tersebut diliputi rasa khusu, harus kuat fisik dan mentall juga ibadah yang berani, memerlukan biaya yang besar dan membutuhkan ketabahan, kesabaran, keuletan dalam menghadapi godaan dan rintangan. 3. Mempererat ukhuwah Islamiyah antara umat Islam dari berbagai penjuru dunia.

76

4. Mengenal tempat-tempat bersejarah seperti Kabah, bukit shafa dan marwa, sumur zam-zam, kota Makkah, Madinah, Arafah dan sebagainya. Perilaku yang mencerminkan penghayatan terhadap hikmah haji dan umrah 1. Motivasi yang tinggi untuk berkunjung datang lagi ke Baitullah 2. Ibadah amaliah lebih meningkat. 3. Kemampuan mengendalikan diri. Catatan : Penjelasan lebih lengkap tentang ketentuan haji, maka bacalah buku manasik haji. Penyelenggaraan Haji di Indonesia Semua penanganan terhadap jamaah haji Indonesia diatur oleh Undang-Undang dan peraturan-peraturan Pemerintah. Undang-undang yang mengatur penyelenggaraan ibadah haji Indonesia adalah UU RI No.17 Tahun 1999 yang disahkan oleh Presiden RI BJ. Habibie di jakarta dengan persetujuan DPR pada tgl 3 Mei 1999. Undang-undang tersebut terdiri dari 16 bab 30 pasal. Sedang Peraturan-peraturan Pemerintah tentang penyelenggaraan ibadah haji dan umrah adalah Keputusan Menteri Agama RI Nomor 371 Tahun 2002 terdiri 14 bab dan 38 pasal dan keputusan Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggara haji NO. D/377 Tahun 2002 Tentang petunjuk pelaksanaan Penyelenggaraan Ibadah haji dan umrah terdiri dari 10 bab dan 97 pasal. Mengacu kepada UU No.17 Tahun 1999, SKMenteri Agama dan Dirjen Bimas Islam dan penyelenggara haji Indonesia, dapat dikemukakan antara lain : a. Azas dan Tujuan. Penyelenggara Ibadah haji berdasarkan azas keadilan memperoleh kesempatan, perlindungan, dan kepastian hukum sesuai dengan Pancasila UUD 1945. Tujuan: Memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan yang sebaik-baiknya melalui sistim dan manajemen penyelenggaraan yang baik agar pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan aman, tertib, lancar dan nyaman sesuai dengan tuntunan agama serta jamaah haji dapat melaksanakan ibadah haji secara mandiri, sehingga diperoleh haji mabrur. b. Penyelenggara Penyelenggara ibadah haji adalah pemerintah dan atau masyarakat pemerintah dibawah koordinasi menteri Agama. Dalam melaksanakan tugas menteri agama melakukan koordinasi dengan departemen terkait dan pemerintah Arab Saudi. Departemen terkait adalah Deddagri, Deplu, Depkeu, Dephub, Depkeh dan HAM, Depkes, Dephan dan Bank Indonesia. Dalam rangka penyelenggaraan ibadah haji Menteri Agama menunjuk petugas operasional yang menyertai ibadah haji Indonesia yang terdiri dari: TPIHI (Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia) TKHI ( Tim Kesehatan Haji Indonesia) TPHI (Tim Pemandu Haji Indonesia) Selain itu atas usul Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji, Menteri agama juga membentuk/ menunjuk: Panitia Penyelenggara Haji ibadan Haji Pusat (PPIH), PPIH Embargasi (bandara udara tempat pemberangkatan) jamaah haji ke Arab Saudi), dan PPIH di Arab Saudi. c. Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH)

BPIH ditetapkan oleh Presiden atas usul menteri agama, setelah mendapat persetujuan DPR RI. BPIH digunakan untuk keperluan penyelenggaraan ibadah haji yang terdiri dari biaya operasional

77

dalam negeri, biaya transportasi Indonesia Arab Saudi pulang pergi, dan biaya operasional di Arab Saudi. Besarnya BPIH ditetapkan dengan perhitungan kurs dollar Amerika Serikat pada wakt penyetoran BPIH. Misalnya besarnya BPIH/ONH biasa tahun 2006, ditetapkan sebagai berikut: Zona I USD 2.63.44 ditambah dengan biaya dalam negeri dan administrasi sebesar RP.722.327,00. Zona I meliputi embargasi Banda Aceh (Prov. NAD, embargasi Medan (Prov. Sumut dan Sumbar), dan embarkasi Batam (Prov. Riau, Prov. Kep. Riau, Prov. Jambi, dan Prov. Kalimantan Barat). Zona II USD 2.733.44 ditambah biaya dalam negeri dan administrasi sebesar Rp. 723.327,00 Zone II meliputi embarkasi Yakarta (Prov. DKI Yakarta, Prov. Lampung, Prov. Bengkulu, Prov. Sumatra Selatan, Prov. Jawa Barat, Prov. Bangka Belitung dan Prov. Banten), Embargasi Solo (Prov. Jateng, dan Prov. Daerah Istimewa Yogyakarta), dan embarkasi Surabaya (Prov. Jatim, Prov. Bali, dan Prov. Nusa Tenggara Timar). Zona III USD 2.842.44 ditambah biaya dalam negeri dan administrasi sebesar Rp 722.327,00. Zona ini meliputi embarkasi Macasar (Prov. Sulawesi Selatan, Prov. Sulteng, Prov. Sulut, Prov. Sulbar, Prov. Maluku, Prov. Maluku Utara, Prov. Papua, dan Prov. Gorontalo), embarkasi Balikpapan (Prov. Sulteng), dan embarkasi Banjarmasin (Prov. Kalsel dan Prov. Kalteng). d. Pendaftaran Setiap warga negara yang beragama Islam yang akan menunaikan Ibadan Aj diwajibkan untuk mendaftarkan diri ke cantor Departemen Agama Kabupaten/Kota dengan memenuhi beberapa persyaratan. Sebagai contoh syarat pendaftaran calon jamaah aj tahun 2006 adalah sebagai berikut: o Mempunyai Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli yang masih berlaku. o Sehat jasmani dan rohani yang dinyatakan dengan surat keterangan sehat asli dari Puskesmas. o Bagi wanita harus disertai oleh suami atau mahram. o Berusia minimal 17 tahun dan Belem pernah aj. Bagi yang mendaftarkan estela tanggal 30 Maret 2005. o Menyerahkan fotokopi bukti tabungan haji pada BPS BPIH (Bank Penerima Setoran BPIH), dengan jumlah tabungan minimal Rp. 20.000.000,- (Dua Puluh Juta Rupiah). o Menyerahkan pas foto terbaru berlatar belakang putih tampak muka 70%-80%, usuran 3x4 sebanyak 31 lembar dan usuran 4x6 sebanyak 2 lembar. o Pelunasan tabungan dilakukan estela besaran BPIH ditetapkan melalui BPS BPIH di Prov. Domisili calon jamaah haji yang tersambung dengan SISKOHAT (Sistim Komputerisasi Haji Terpadu). Evaluasi Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar dan tepat ! 1. Apa yang dimaksud dengan haj dan umrah? 2. Kapan waktunya bagi umat Islam untuk melaksanakan haj dan umrah? 3. Jelaskan beberapa syarat dan rukun aj! 4. Apa yang dimaksud dengan cara aj Ifrad, Qiran dan Tamattu? 5. Apakah yang dimaksud Dam C. Wakaf 1. Pengertian Menurut bahasa wakaf berarti manahan, menurut istilah wakaf adalah: mencegah dan menghentikan. Sdang

78

Menahan harta yang dapat diambil manfaatnya dengan tetap utuh barangnya, dan barang itulepas daripenguasaan si pemberi wakaf serta dimanfaatkan pada sesuatu yang diperbolehkan agama. Hukum wakaf pada dasarnya jaiz atau diperbolehkan. Namun karena begitu pentingnya nilai wakaf, maka hukum wakaf sangat dianjurkan (sunnah). Wakaf senilai amal jariyah, karena ia bukan sekedar sedekah biasa, disebabkan pahala dan manfaatnya lebih besar diperoleh (pahalanya mengalir terus) bagi orang yang mewakafkan. Firman Alah dalam Q.S. AliImran, 3 : 92 & Al-Haj, 22 :77 Kamu sekali-kali belum memperoleh kebaikan, sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai, dan sesuatu yang kamu nafkahkan sesungguhnya Allah Mahamengetahuinya. ...Dan berbuatlah kebajikan, supaya kamu memperoleh keberuntungan. Hadis Nabi saw Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda: Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga hal, yaitu shadaqah jariyah (wakaf), ilmu yang dimanfaatkan, atau anak shaleh yang mendoakannya (HR. Muslim, al-Tirmidzi, alNasai, dan Abu daud) Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a. ; Ia berkata Umar r.a berkata kepada Nabi saw. Saya mempunyai seratus saham (tanah, kebun ) di Khaibar, belum pernah saya menda[patkan harta yang lebih saya kagumi melebihi tanah itu; saya bermaksud menyedekahkannya. Nabi saw. Berkata Tahanlah pokoknya dan sedekahkan buahnya pada sabilillah. (HR. Al-Nasai) 2. o o o Syarat-syarat wakaf Berlaku untuk selamanya dan tidak dibatasi waktu. Tunai penyerahannya di saat sighat. Harus jelas kepada siapa barang tersebut diwakafkan, baik berupa perorangan, kelompok, organisasi atau badan hukum dan lembaga. 3. Rukun wakaf Wakif yaitu pihak yang menyerahkan wakaf baik perorangan , badan hukum dan instansi. Mauquf Alaih yaitu pihak yang menerima wakaf, harta wakaf. Pihak ini disebut juga Nadhir. Mauquf yaitu benda atau harta yang diwakafkan Sighat yaitu ikrar atau akad serah terima wakaf kepadaNadhir. 4. Ketentuan wakaf Segala benda yang bergerak atau tidak, tetap zatnya, dalam keadaan baik dan berfaedah. Harta yang diwakafkan adalah milik sendiri. Harata yang diwakafkan atas dasar berhak berbuat baik. Hal ini berarti wakif non muslim pun bisa diterima. Harta wakaf tidak boleh dijual kecuali rusak atau tidak bisa diambil manfaatnya, kemudian diganti yang baru yang merupakan penjualan barang tersebut. 5. o a. b. c. d. Pelaksanaan Perwakafan di Indonesia Dasar Wakaf di Indonesia Peraturan Pemerintah No. 8 tahun 1977 Peraturan Mendagri No. 6 tahun 1977 Peraturan Menag No. 1ntahun 1978 Peraturan Dirjen Bimas Islam No. Kep/P/75/1978

79

Tata cara Pelaksanaan Wakaf Berdasarkanm perundang-undanagan diatas , dapatlah disusun secara sederhana tata cara pelaksanaan wakaf hdala sebagai berikut.: Calon wakif menghadap Nadhir di hadapan Pejabat pembuat akta ikrar Wakaf (PPAIW). Pejabat ini adalah Kepala Kantor Urusan Agama setempat Ikrar wakaf, 2 (dua) orang saksi dan bentuk ikrarnya tertulis.. Kelengkapan Administrasi Wakaf Sertifikat tanah atau surat pengganti yang sah. Surat keterangan Kepala Desa atau Lurah yang dikuatkan Camat setempat tentang kepemilikan tanah dan ketuntasannya. Adanya izan Bupati dan wali kota yang dalam hal ini diwakili Kepala Subdit Pertanahan. Hak dan Kewajiban Nadhir Hak Nadhir : Berhak menerima penghasilan dari hasil wakaf sesuai dengan ketentuan yang telah digariskan oleh Kepala Kandepag kabupaten atau kotamadya dan penggunaannya demi kemaslahatan agama atau umum. Begitu pula ia berhak menggunakan fasilitas yang tersedia sesuai dengan garis yang ditentukan. Kewajiban Nadhir :Mengelola dengan sebaik-baiknya dan mengamankan harta surat-suratdan hasil-hasil wakaf. o

6. Hikmah Wakaf 1. Pahala wakaf akan mengalir terus menerus selama barang wakaf itu maz berguna (sedekah jariyah). 2. Untuk memajukan pembangunan, dengan wakaf generasi baru dapat mewarisi peninggalan wakaf dan memanfaatkannya untuk kepentingan umum. 3. Dengan wakap benda-benda bersejarah dapat terpelihara dan terhindar dari kerusakan. 7. Perilaku yang Mencerminkan Penghayatan Tentang Hikmah Wakaf Mengisi kehidupan secara sungguh-sungguh dan maksimal, sehingga membuahkan kesuksesan yang pada akhirnya memberi manfaat yang lebih untuk sesama. Manajemen Amat terhadap sumber-sumber pembiayaan harus dikelola secara profesional. Menghindari jalan hidup yang menjadi bebanorang lain. Meninggalkan anak keturunan yang berkehidupan cukup, bahkan semakin baik bila kaya yang dermawan. Evaluasi Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar dan tepat! 1. Jelaskan pengertian wakaf menurut bahasa dan istilah! 2. Bedakan antara pengertian wakaf dan amal jariyah ! 3. Apa yang menjadikan faktor utama mengalirnya pahala wakaf? Jelaskan. 4. Sebutkan rukun-rukun wakaf serta pengertiannya masing-masing. 5. Tulislah salah satu firman Allah dan Hadis Nabi

80

BAB XIII KETELADANAN RASULULLAH SAW PERIODE MADINAH A. SEJARAH DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE MADINAH 1. Hijrah Rasulullah SAW dan umat Islam

Ada dua macam pengertian hijrah yang harus di ketahui oleh umat Islam: Pertama, hijrah berarti meninggalkan semua perbuatan yang dilarang dan dimurkai Allah swt untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang baik, yang disuruh Allah swt dan diridhai-Nya. Rasulullah saw bersabda:

Orang yang berhijrah itu ialah orang yang meninggalkan segala apa yang dilarang Allah swt.( HR. Bukhari) Jadi orang yang melakukan perbuatan bertakwa. Kedua, hijrah berarti berpindah dari suatu negeri kafir (non Islam), kenegeri Islam agar memperoleh keamanan dan kebebasan dalam berdakwah dan beribadah. Karena dinegeri asalnya itu umat Islam mendapat tekanan, ancaman, intimidasi sehingga tidak memiliki kebebasan dalam berdakwah dan beribadah. Rasulullah hijrah dari Makkah ke Yatsrib (Madinah) bertepatan dengan tanggal 28 Juni 622 M. Tujuan hijrah Rasulullah saw. Dari Makkah ke Madinah adalah: o Menyelamatkan diri dan umat Islam dari tekanan, ancaman, dan kekerasan kaum kafir Quraysy. Bahkan ketika Rasulullah saw. Meninggalkan rumahnya di Makkah untuk berhijrah ke Yatsrib tersebut pengertiannya sama dengan orang

81

(Madinah), rumah beliau sudah dikepung oleh kaum kafir Quraisy dengan maksud untuk membunuhnya. Agar memperoleh keamanan dan kebebasan dalam berdakwah serta beribadah, sehingga dapat meningkatkan usaha-usahanya dalam berjihad di jalan Allah swt. Untuk menegakkan dan meninggikan agama-Nya (Islam) .

2. Dakwah Rasulullah saw. Periode Madinah. Materi dakwah yang disampaikan Rasulullah saw. Pada periode Madinah, umumnya ajaran Islam tentang masalah sosial dan kemasyarakatan.Adapun obyek dakwah beliau pada periode Madinah adalah orang-orang yang sudah masuk Islam dari kalangan Muhajirin dan Ansar. Juga orang-orang yang belum masuk Islam seperti kaum Yahudi penduduk Madinah, para penduduk diluar kota Madinah yang termasuk bangsa Arab, dan yang tidak termasuk bangsa Arab. Rasulullah diutus bukan hanya untuk bangsa Arab tetapi untuk seluruh umat manusia di dunia. Allah swt. Berfirman:

Dan tidaklah Kami mengutus kmu melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi alam semesta. (QS. Al Anbiya, 21: 107) Dalam kurun waktu sepuluh tahun Rasulullah saw. Berdakwah di Makkah banyak mengalami suka dan duka. Dakwah Rasulullah ditujukan kepada orang-orang yang sdudah masuk Islam (umat Islam) bertujuan agar mereka mengetahui seluruh ajaran Islam baik yang diturunkan di Makah maupun di Madinah, kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka betul-betul menjadi umat yang bertakwa. Selain itu Rasululah dibantu oleh para sahabatnya melakukan usaha-usaha nyata agar terwujud persaudaraan sesame umat Islam dan terbentuk masyarakat madani Madinah. Tujuan dakwah Rasulullah yang luhur dan cara penyampaiannya terpuji, menyebabkan umat manusia masuk Islam dengan kemauan dan kesadaran sendiri. Namun banyak juga orang orang kafir tidak bersedia masuk islam, bahka mereka berusaha menghalang-halangi orang lain masuk Islam, dan juga berusaha melenyapkan agama Islam dan umatnya dari muka bumi. Misalnya orang-orang kafir Quraisy Makah dan kaum Yahudi Madinah dan sekutu-sekutunya. Setelah mendapat izin dari Allah untuk berperang, sebagaimana firman-Nya dalam surah al-Hajj, 22:39 dan al-Baqarah , 2 :190, maka kemudian Rasulullah saw dan para sahabatnay menyusun kekuatan untuk menghadapi peperangan dengan orang kafir yang tidak dapat dihindarkan lagi. Peperangan-peperangan yang dilakukan oleh Rasulullah saw. Dan para pengikutnya itu bukanlah bertujuan untuk melakukan penjajahan atau meraih harta rampasan perang, tetapi bertujuan untuk: o Membela diri, kehormatan dan harta. o Menjamin kelancaran dakwah, dan memberi desempatan lepada mereka yang hendak menganutnya. o Untuk memelihara umat Islam agar tidak dihancurkan oleh bala tentara Persia dan Romawi. Setelah Rasulullah saw. Dan para pengikutnya mampu membangun statu negara yang merdeka dan berdaulat, yang berpusat di Madinah, mereka berusah menyiarkan dan memashurkan agama Islam, bukan hanya pada penduduk Arab saja , melainkan juga non Arab, maka bangsa Romawi dan Persia menjadi cemas dan khawatir kekuasaan mereka akan tersaingi. Oleh karena itu bangsa Romawi dan Persia bertekad untuk menumpas dan menghancurkan Amat Islam dan agamanya. Untuk menghadapi tekad Romawi dan Persia, Rasulullah dan para sahabat tidak tingla diam sehingga terjadi peperangan antara Amat Islam dan bangsa Romawi, yaitu pertama perang mutah pada tahun 8 H, didekat desa Mutah, bagian utara Jazirah Arabia dan kedua , perang Tabuk pada tahun 9 H di Kota Tabuk, bagian

82

utara Jazirah Arabia. Sedangkan Bangsa Persia selalu mengadaka penyerangan terhadap wilayah kekuasaan umat Islam. Peperangan lainnya yang dilakukan dimasa Rasulullah saw. Seperti : Perang Badar Al-Kubra, terjadi pada tgl 17 Ramadan tahun 2 H di sebuah tempat dekat perigi Badar, terletak antara Meca dan Medinah. Dalam perang melawan Kafir Quraisy ini kaum muslimin memperoleh kemenangan. Perang Uhud, terjadi pada pertengahan Syaban tahun 3H. Pada perang ini kaum muslimin mengalami kekalahan. Perang Ahzab (Kandaq), terjadi pada bulan syawal tahun 5 H. Ahzab artinya golongan-golongan, yaitu golongan kaum kafir Quraisy, kaum Yahudi, bani Salim, Bani Asad, Gathfan, Bani Murrah, dan Bani Asyja, sehingga berjumlah 10.000 lebih. Pasukan Ahzab ini meyerbu Madinah untuk menumpasIslamdan umat Islam. Atas inisiatif dari Salman Al-Farisi, untuk mempertahankan kota Madinah di buat parit yang dalam dan lebar. Berkat inisiatif itu, kekompakan umat Islam dan pertolongan Allahswt. Dalam perang Ahzab ini umat Islam memperoleh kemenangan. Pada tahun keenam hijriyah, terjadilah perundingan antara delegasi kaum kafir quraisy yang dipimpin oleh Suhail Ibnu Umar dan delegasi umat Islam diwakili oleh Rasulullah saw. Perundingan tersebut melahirkan kesepakatan antara kedua belah pihak dan melahirkan sebuah perjanjian yang dikenal dengan Perjanjian Hudaibiah (Sulhul Hudaibiah). Isi perjanjian itu sebagai berikut: Selama sepuluh tahun diberlakukan gencatan senjata antara kaum Quraisy penduduk Mekah dan umat Islam penduduk Madinah. Orang Islam dari kaum Quraisy yang datang kepada umat Islam, tanpa seizin walinya hendaklah ditolak oleh umat Islam. Kaum Quraisy, tidak akan menolak orang-orang Islamyang kembalidan bergabung dengan mereka. Tiap kabilah yang ingin masuk dalam persekutuan dengan kaum Quraisy, atau dengan kaum muslimindibolehkan dan tidak akan mendapat rintangan. Kaum Muslimin tidak jadi mengadakan umrah saat itu, mereka harus kembali ke Madinah, dan boleh mengerjakanumrah ditahun berikutnya, dengan persyaratan: Kaum Muslimin memasuki kota Mekah setelah penduduknya untuk sementara keluar dari kota Mekah. Kaum Muslimin memasuki kota Mekah tidak boleh membawa senjata. Kaum Muslimin tidak boleh berada dikota Mekah lebih dari tiga hari tiga malam.

Perjanjian Hudaibiah inilah langkah awal untuk menciptakan perdamaian antara kaum kafir Quraisy dengan umat Islam. Dengan perjanjian ini Rasulullah saw. Dan umat Islam lebih leluasa untuk menyiarkan dakwah Islam. Kaum kafir Quraisy mengetahui, bahwa sangat menguntungkan kaum muslimin. Umat Islam semakin kuat, karena hampir seluruh semenanjung Arab yang paling selatan telah menggabungkan diri dengan Islam. Kaum kafir Quraisy merasa terpojok dan mereka secara sepihak berniat membatalkan perjanjian Hudaibiah itu, dengan cara menyerang Bani Khuzaah yang berada dibawah perlindungan Islam. Sejumlah orang Bani Khuzamah mereka bunuh dan

83

selebihnya mereka cerai beraikan.Bani Khuzaah segera mengadu kepada Rasulullah saw. Dan mohon keadilan. Mendapat pengaduan seperti itu kemudian Nabi Muhammad saw. Dengan sepuluh ribu bala tentaranya berangkat menuju kota Mekah untuk membebaskan kota Mekah dari para penguasa kaum kafir yang zalim. Rasulullah sebenarnya tidak menginginkan terjadinya peperangan, yang sudah tentu akan menelan banyak korban jiwa. Untuk itru Rasulullah saw dan bala tentaranya berkemahdi pinggiran kota Mekah dengan maksud agar kaum kafir Quraisy melihat sendiri, kekuatan besar dari bala tentara kaum muslimin. Taktik Rasulullah saw seperti itu ternyata berhasil, sehingga dua orang pemimpin Quraisy datang menemui Rasulullah dan menyatakan diri masuk Islam. Setelah masuk Islamnya dua orang tokoh Quraisy yaitu Abbas ( paman Nabi saw) dan Abu Sufyan (seorang bangsawan Quraisy lahir tahun 567 M dan wafat tahun 652 M). Rasulullah saw dan bala tentaranya dapat memasuki kota mekah dengan aman dan membebaskan kota itu dari para penguasa kaum kafir Quraisy yang zalim tepat pada tahun 8 H secara damai tanpa adanya pertumpahan darah. Kemudian setelah itu kaum Quraisy berbondong-bondong masuk Islam, menerima ajakan Rasulullah dengan kerelaan hati. Kemudian bersama-sama dengan tentara Islam membersihkan kakbah dari berhala-berhala yang berserakan. Kaum muslimin masih menghadapi kaum musyrikin, yang semula bersekutu dengan kaum kafir Quraisy yang telah masuk Islam. Kaum musyrikin dibawah pimpinan Malik bin Auf (Bani Nasr) berangkat menuju Mekah untuk menyerang kaum muslimin yang telah menghancurkan berhala-berhala yang mereka sembah. Mendengar berita tersebut, maka Rasulullah saw.memimpin bala tentaranya sebanyak 12 ribu orang menuju kelembah Hunain tempat kaum musyrikin berkemah. Maka terjadilah pertempuran sengit antara pasukan Islam dan pasukan musyrikin, yang berakhir dengan kemenangan dipihak Islam. Perang Hunain ini terjadi dua minggu setelah peristiwa pembebasan kota Mekah. Sisa pasukan musyrikin melarikan diri ke thaif. Rasulullah dan bala tentaranya mengejar mereka sampai ke thaif, lalu mengadakan pengepungan selama beberapa hari lamanya sehingga pemimpin mereka Malik bin Auf dengan seluruh pasukan gabungannya, yaitu Bani Saqif, Bani Hawazin, Bani Nasr, dan Bani Jusyam menyatakan masuk Islam. Pada tahun ke-9 dan 10 H berbagai kabilah bangsa Arab seperti Bani Tamim, Bani Ammr, Bani Sa,ad Ibn Bakr, dan Bani Abdul Haris datang ke Madinah menghadap Rasulullah saw. Untuk menyatakan dukdungannya. Dengan demikian seluruh Jazirah Arabia telah masuk Islam, dan masuk wilayah pemerintahan Islam yang berpusat di Madinah. Rasulullah saw. Dan umat Islam memperoleh kemenangan yang gilang gemilang. 3. Dakwah Islam Keluar Jazirah Arabiah Rasulullah saw menyeru umat manusia di luar jazirah Arabiah agar memeluk agamaIslam, dengan jalan mengirim utusan untuk menyampaikan surat dakwah Rasulullah saw.itu seperti: 1. Heraclius, Kaisar Romawi Timur Yang mengirim surat dakwah Rasululah, melalui utusannya Dihijjah bin Khalifah. Heraclius tidak menerima seruan dakwah Rasulullah karena tidak mendapat persetujuan dari para pembesar negara dan para pendeta. Namun surat dakwah itu dibalasnya dengan tutur kata sopan, disamping mengirimkan hadiah untuk Rasulullahsaw. 2. Muqauqis, Gubernur Romawi di Mesir Rasulullah saw mengirim surat dakwah kepada uqauqis melalui utusannya yang bernama Hatib. Setelah surat itu dibaca uqauqis belum bisa menerima seruan masuk Islam, namun dia menyampaikan surat balasan kepada Rasulullah saw dan mengirim beberapa hadiah. 3. Syahinsyah, Kaisar Persia. Ia adalah penguasa yang lalim dan sombong. Karena kesombongannya surat dakwah Rasulullah dirobek-robeknya. Karena kesombongannya ia dibunuh oleh anaknya sendiri.

84

Kemudian Surat dakwah Rasulullah dikirimkan pula pada An Najasyi (Raja Ethiopia), Al-Munzir bin Sawi (Raja Bahrain), Hudah bin Ali (Raja Yamamah), dan Al-Haris (Gubernur Romawi) di Syam. Diatara penguasa-penguasa tersebut yang menerima seruan dakwah Rasulullah hanyalah Al-Munzir bin Sawi penguasa Bahrain yang menyatakan masuk Islam dan mengajak para pembesar negara dan rakyatnya agar masuk Islam. B. Strategi Dakwah Rasulullah saw periode Madinah. Piokok-pokok pikiran yang dijadikan strategi dakwak Rasulullah saw periode Madinah adalah: 1. Berdakwah dimulai dari diri sendiri, maksudnya sebelum mengajak orang lain meyakini kebenaran Islam dan mengamalkan ajarannya. 2. Cara (metode) melaksanakan dakwah sesuai dengan petunjuk Allah swt. 3. Berdakwah itu hukumnya wajib bagi Rasulullah saw dan umatnya. (lihat Q.S Al-Imran : 104, dan Hadis Rasulullah saw: Sampaikanlah apa yang berasal dariku (tentang Islam),walaupun hanya satu ayat. Hadis (HR. Bukhari). 4. Berdakwah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah swt semata, memperoleh popularitas dan keuntungan yang bersifat materi. a. Membangun Masjid Masjid yang dibangun pertama kali oleh Rasulullah adalah Masjid Quba, yang berjarak 5 km sebelah barat daya Madinah. Masjid ini di bangun pada tanggal 12 Rabiul awal tahun pertama Hijrah (20 September 622 M). Masjid kedua yang dibangun Rasulyullah saw adlah Masjid Nabawi di Medinah. Fungsi Masjid pada masa Rasulullah saw adalah sebagai berikut: Masjid sebagai saran pembinaan umat Islam di bidang aqidah, ibadah dan akhlak. Masjid merupakan saran ibadah, khususnya salat lima waktu, salat Jumat, salat Terawih, salat Idul Fitri dan Idul Adha. Masjid merupakan tempat belajr dan mengajar tentang agama Islam yang bersumber kepada AlQuran dan Hadis. Masjid sebagai tempat pertemuan untuk menjalin hubungan persaudaran sesama Muslim (ukhuwah Islamiyah) demi terwujudnya persatuan. Menjadikan Masjid sebagai sarana kegiatan sosial. Misalnya sebagai tempat penampungan zakat, infak, dan sedekah dan menyalurkan kepada yang berhak menerimanya terutama para fakir miskin dan anak-anak terlantar. Rasulullah saw. Menjadikan masjid sebagai tempat bermusyawarah dengan para sahabatnya. Menjadikan halaman masjid sebagai tempat pengobatan masyarakat terutama para pejuang islam. b. Mempersaudarakan antara Kaum Muhajirin dan Ansor Muhajirin adalah para sahabat Rasulullah saw penduduk Makkah yang berhijrah ke Madinah. Ansor adalah para sahabat Rasulullah saw penduduk asli Madinah yang memberikan pertolongan kepada kaum Muhajirin. Rasulullah saw bermusyawarah dengan Abubakar r.a. dan Umar bin Khattab tentang mempersaudarakan antara Muhajirin dan Ansor, sehingga terwujud persatuan yang tangguh. Hasil musyawarah memutuskan agar setiap orang Muhajirin mencari dan mengangkat seorang dari kalangan Ansar, menjadi saudaranya senasab (seketurunan) Rasulullah saw memberi contoh memberi conto dengan mengangkat Ali sebagai saudaranya. Kemudian dicontoh oleh seluruh sahabatnya. Misalnya: bukan dengan niat untuk

85

Hamzah bin Abdul Mutthalib, paman Rasulullah saw pahlawan Islam yang pemberani bersaudara dengan Zaid bin Haritsah, mantan hamba sahaya yang kemudian dijadikan anak angkat Rasulullah saw. o Abu Bakar As-shiddiq bersaudara dengan Kharizah bin Zaid. o Utsman bin Affan bersaudar dengan Aus bin tsabit. o Abdurrahman bin Auf bersaudara dengan Saad bin Rabi (Ansar) Persaudaraan berpasangan tersebut, ternyata membuahkan hasil sesama Muhajirin dan Ansar terjalin hubungan persaudaraan yang lebih baik. Mereka saling mencintai, menyayangi, hormat menghormati dan tolong-menolong dalam kebaikan dann ketakwaan. o c. Perjanjian bantu membantu antara umat Islam dan Non Islam Pada waktu Rasulullah menetap di Madinah, penduduknya terdiri dari tiga golongan, yaitu umat Islam, umat Yahudi, dan orang-orang Arab yang masuk Islam. Rasulullah saw membuat perjanjian dengan penduduk Madinah non-Islam dan tertuang dalam Piagam Madinah antara lain: (1) Setiap golongan dari ketiga golongan penduduk Madinah memiliki hak pribadi, keagamaan, dan politik. Sehubungan dengan itu setiap golongan penduduk Madinah berhak menjatuhkan hukuman kepada orang yang yang membuat kerusakan dan memberi keamanan kepada orang yang mematuhi peraturan. (2) Setiap individu penduduk Madinah mendapat jaminan kebebasan beragama. (3) Seluruh penduduk Madinah yang terdiri dari kaum Muslimin, kaum Yahudi,, dan orang-orang arab yang masuk Islam sesama mereka hendaknya saling membantu dalam bidang moril dan materiil. Apabial Madinah disrang musuh, maka selurul penduduk Madinah harus bantu membantu dalam mempertahankan kota Madinah. (4) Rasulullah saw adalah pemimpin seluruh penduduk Madinah. Segala perkara dan perselisihan besar yang terjadi di Madinah harus diajukan kepada Rasulullah saw untuk diadilai sebagaimana mestinya. d.Meletakkan Dasar-dasar Politik, Ekonomi, dan Sosial yang Islami demi Terwujudnya Masyarakat Madani Islam tidak hanya mengajarkan bidang akidah dan ibadah, tetapi mengajarkan juga bidang politik, ekonomi dan soaial budaya yang kesemuanya bersumber pada Al-Quran dan Hadis. Pada masa Rasulullah saw. Penduduk Madinah mayoritas beragama Islam, sehingga masyarakat Islam sudah terbentuk, maka adanya pemerintah Islam merupakan keharusan. Rasulullah saw selain sebagai seorang nabi dan rasul juga tampil sebagai seorang kepala negara. Sebagai kepala negara, Rasulullah saw telah meletakkan dasar bagi sistim politik Islam, yakni musyawarah. Melalui musyawarah, umat Islam dapat mengangkat wakil-wakil rakyat dan kepala pemerintahan, serta membuat peraturan-peraturan yang harus ditaati oleh seluruh rakyatnya. Dengan syarat peraturan-peraturan itu tidak menyimpang dari tuntunan Al-Quran dan Hadis. Dalam bidang sosial kemasyarakatan, Rasulullah saw telah meletakkan dasar antara lain adanya persamaan derajat di antara individu, semua golongan, dan semua bangsa. Sesuatu yang membedakan derajat manusia ialah amal salehnya atau hidupnya yang bermanfaat. Evaluasi Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan ringkas dan tepat ! 1. Apakah tujuan utama perang di masa Rasulullah saw antara kaum Muslimin dan kaum kafir Quraisy pada periode Madinah? Jelaskan. 2. Kemukakan pokok-pokok pikiran yang dijadikanstrategi dakwah Rasulullah saw pada periode Madinah.

86

3.

Sebutkan lima macam isi perjanjian Hudaibiyah.

87

You might also like