You are on page 1of 4

PARTIKEL TUHAN Partikel Higgs-Boson merupakan partikel yang bertanggung jawab untuk membuat partikel-partikel biasa penyusun materi,

agar memiliki berat. Tanpa kehadiran partikel HiggsBoson, partikel-partikel penyusun materi tidak memiliki berat, sehingga tidak dapat membentuk materi seperti yang kita kenal sekarang. Menurut CERN (Organisasi Eropa untuk Penelitian Nuklir) menjelaskan bahwa Boson adalah nama untuk partikel-partikel yang cenderung menggerombol dengan partikel-partikel sejenisnya sendiri. Higgs boson adalah boson yang juga berinteraksi dengan partikel-partikel lain penyusun materi dan menyebabkan partikel-partikel lain penyusun materi tersebut memiliki massa (berat). Peter higgs, seorang fisikawan asal Inggris merupakan pencetus partikel Higgs-Boson. Bersandar pada hukum distribusi statistik kuantum Bose-Einstein, hasil kolaborasi fisikawan India, Satyendra Bose dan Albert Einstein, Higgs pada 1960-an mencetuskan teori yang menuntut adanya partikel subatom dari suatu medan (field) yang memberikan massa ke partikel dasar yang kelak disebut Higgs boson. Cara kerjanya yaitu partikel tak bermassa seperti foton memang tidak berinteraksi dengan medan Higgs, tetapi partikel lain semacam elektron dan quark berinteraksi dengan medan itu menghasilkan massa sesuai sifat interaksinya. Semakin besar interaksi partikel, makin besar massanya. Medan Higgs ini terdiri dari kuanta partikel berjenis boson, itu sebabnya dinamai Higgs boson, yang memiliki ciri, massanya diprediksi diatas 100 GeV atau lebih dari 100 kali massa proton. Pada 1993, peraih Nobel fisika, Leon Lederman, mengajukan istilah partikel Tuhan untuk partikel Higgs. Hal itu dia tulis dalam bukunya, The God Particle: If the Universe Is the Answer, What Is the Question?. Alasannya, partikel Higgs boson merupakan kunci yang mempelajari materi di jagat raya, tapi begitu sukar dipahami. Seperti susahnya mengerti konsepsi Tuhan pada agama. Semula Lederman ingin memakai istilah "Goddamn Particle", partikel laknat, tapi disunting oleh penerbitnya. Sehingga hanya menyisakan The God Particle, yang digunakan hingga kini. Dengan nama partikel Tuhan inilah para peneliti diseluruh dunia merasa tertantang dan berlomba-lomba menemukan partikel yang dianggap sebagai kunci dari pembentukan alam semesta ini.

Rahasia Penciptaan Higgs boson adalah keping terakhir dari puzzle untuk melengkapi Model Standar Partikel Elementer, salah satu teori yang paling sukses untuk menjelaskan bagaimana partikel dasar berinteraksi dengan gaya-gaya fundamental.

Sekaligus memahami asal usul alam semesta, bagaimana ia berkembang, dan bagaimana manusia ada hingga saat ini. Untuk memahami Model Standar, kita harus mengetahui fisika didasarkan pada konsep empat gaya di alam: elektromagnetik, gaya kuat, gaya lemah, dan gravitasi. Model Standar menyatakan, materi terdiri dari partikel kecil yang disebut fermion. Fermion terdiri dari quark dan lepton. Ada juga boson, yakni partikel perantara interaksi antar materi. Tiap boson membawa gaya sendiri. Gluon membawa gaya kuat, foton membawa gaya elektromagnet W, Z boson membawa gaya lemah, dan graviton membawa gaya gravitasi. Partikel terakhir, yakni Higgs boson yang berperan menentukan massa. Kecuali Higgs boson, semua partikel dalam Model Standar sudah ditemukan. Hubungan dengan Pembentukan Alam Semesta Pada 13,7 miliar tahun lalu, sesaat setelah dentuman terjadi (Big Bang), semesta yang panas terisi oleh hamparan partikel. Tanpa kehadiran Higgs boson, maka quarks tidak akan terkombinasi membentuk proton atau neutron. Kemudian, proton dan neutron pun tak akan terkombinasi dengan elektron membentuk atom. Tanpa atom, maka molekul dan materi pun tidak akan terbentuk. Dengan istilah lain, tanpa adanya partikel Higgs tak akan ada galaksi, bintang, planet dan bumi. Sehingga tak ada kehidupan di bumi.

Proses Pencarian Higgs Boson oleh CERN Penelitian itu memakai Large Hadron Collider (LHC), pemercepat partikel sepanjang 27 kilometer, terkubur di bawah tanah di perbatasan Prancis dan Swiss. Alat itu dipakai untuk menciptakan kembali kondisi setelah Big Bang, ledakan maha besar, yang diduga sebagai awal penciptaan alam semesta. Partikel ini ditemukan setelah dua foton berenergi tinggi ditumbukkan di LHC. Dengan menggunakan alat khusus, terlihat tumbukan ini menghasilkan spektrum warna. Warna merah menunjukkan energi yang dihasilkan. Pita kuning menunjukkan jejak partikel yang dihasilkan tumbukan itu, sedangkan biru pucat menunjukkan ke mana jejak partikel itu dikirim. Ilmuwan yang menyaksikan percobaan ini, langsung berteriak kegirangan saat melihat satu warna lain, yang diyakini sebagai jejak yang dicari selama ini, partikel Higgs. Dua pertanyaan besar yang tersisa setelah Higgs boson tertangkap adalah materi gelap dan energi gelap. Meski keakuratan temuan ini mencapai 5 sigma, atau hampir 100% benar, para ilmuwan masih harus membuktikan bahwa partikel ini adalah partikel Higgs yang dicari selama ini, atau hanya suatu partikel yang hanya menyerupai prediksi. Jika Higgs boson benar-benar ditemukan, maka penemuan ini akan mengonfirmasi kebenaran mekanisme Higgs mengenai cara partikel memperoleh massa. Selanjutnya ini akan membuka petunjuk menuju misteri mengapa partikel memiliki massa dan apa yang mereka lakukan. Selain itu, untuk melengkapi semua partikel dalam model standar.

KESIMPULAN Dampak penemuan partikel higgs boson adalah memberikan pemahaman dan pengetahuan baru tentang alam semesta di mana manusia hidup. Istilah Partikel tuhan tidak tepat untuk higgs boson. Saya menyoroti soal sikap editor buku Leon Lederman khususnya yang memberi istilah Partikel Tuhan pada higgs boson, tanpa memikirkan kata Tuhan itu begitu melekat dengan agama. Maka tidak heran jika banyak yang mengkaitkannya dengan berbagai hal yang berhubungan dengan Tuhan dalam pemahaman agama. Itu wajar, menurut saya, sebab untuk sebagaian masyarakat, masih terheran-heran apakah Tuhan ada di dalam fisika. Dengan penemuan Higgs boson maka sebagian misteri dari pembentukan semesta akan terkuak, namun masih ada misteri tersisa. Meskipun penemuan Higgs boson akan melengkapi Model Standar, ini tidak berarti Model Standar tersebut telah selesai. Teori tersebut belum mencakup perhitungan gravitasi dan materi gelap yang diyakini sebagai penyusun 98 persen dari materi di alam semesta.

You might also like