You are on page 1of 10

HUKUM WARIS ISLAM HAK ANAK ANGKAT YANG BERASAL DARI ANAK TIRI KASUS POSISI: Seorang wanita

a Jepang bernama REIKO SOGABE bersuamikan UENO IWAO, diam di Tokyo Japan. Dalam perkawinan ini dilahirkan anak Yoshifuni UENO. Karena keretakan rumah tangganya, maka Reiko Sogabe berpisah dengan suaminya UENO IWAO. Seorang pria Indonesia saat itu berada di Tokyo bernama Rustam Ibrahim yang masih Perjaka dan di Indonesia ia mempunyai sembilan orang saudara kandung: 1. H. Gustam 2. Hj. Siti Maemunah 3. Hj. Umi Kalsum 4. Hj. Siti Rachmah 5. Hj. Syahniar Rozad 6. Hj. Rusia Roppie 7. Hj. Rusnah Yunus 8. H. Bustanul Arifin 9. Hj. Nursiah Thaher. Pada tahun 1964 bulan Mei, pemuda Indonesia Rustam Ibrahim yang berada di Tokyo tersebut menikahi wanita Jepang, Reiko Sogabe secara Agama Islam di Mesjid Tokyo Jepang, kemudian pada Nopember 1975, keduanya kawin lagi di Takamatsushi Kagawa Prefecture secara adatistiadat Jepang, Perkawinan ini dicatat dihadapan Walikota Takamatsu. Selanjutnya Surat Nikah didaftarkan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tokyo. Pada tahun 1976, suami istri Rustam Ibrahim dan Reiko Sogabe, yang kemudian bernama Ny. Widawati Reiko Rustam binti Sogabe, dalam perkawinannya tersebut belum mempunyai keturunan anak kandung. Kemudian anaknya Ny. Reiko dengan suaminya terdahulu Ueno Iwao bernama Yoshifuni Ueno, diangkat sebagai anak angkatnya Rustam Ibrahim bersama istrinya Widawati Reiko. Pada tahun 1976, Mereka bertiga, Rustam Ibrahim, istrinya Ny. Widawati Reiko Sogabe dan anak angkatnya Yoshifuni Ueno, pindah kediaman di Jakarta Indonesia. Saat itu pula Rustam Ibrahim mendaftarkan/mencatatkan perkawinannya yang dilangsungkan di Tokyo Jepang kepada Kantor Catatan Sipil Jakarta Akta Perkawinan No. 30/1976, tanggal 22 Nopember 1976. Disamping harta yang dibawa dari Tokyo Jepang, Rustam Ibrahim juga memperoleh harta dari hasil pekerjaannya sebagai pejabat suatu Bank di Jakarta. Harta ini berupa sejumlah rumah dan tanah-tanah yang terletak di Jakarta Selatan. Karena dalam perkawinannya dengan istrinya Ny. Widawati Reiko tidak diperoleh anak kandung, melainkan hanya seorang anak kandung istrinya

dengan suami terdulu yang kemudian diangkat sebagai anak angkat (Yoshifuni), maka dengan diam-diam Rustam Ibrahim pada 7 Juli 1987 menikah lagi dengan wanita Soifah binti Musodik tanpa setahu istri Ny. Reiko. Dalam pernikahan dengan Ny. Soifah ini, Rustam Ibrahim diberikan anak kandung bernama Fitria yang lahir pada tahun 1989. Perkawinan Rustam dengan wanita Soifah tersebut menimbulkan protes dari istri pertama, namun tidak sampai terjadinya urusan ke Pengadilan Agama. Dengan pernikahan dengan wanita Soifah tersebut, maka Rustam Ibrahim mempunyai dua orang istri:

1. Istri pertama, Ny. Widawati Reiko, mempunyai anak angkat Yoshifuni. 2. Istri kedua, Ny. Soifah bt. Musodik, mempunyai anak kandung Fitri Noor. Pada tahun 1996, meninggal dunia dengan meninggalkan dua orang istri serta dua anak: 1. Anak angkat (Yoshifuni) 2. Anak kandung (Fitri Noor), termasuk pula meninggalkan sejumlah harta warisan berupa tanah. Setelah Rustam Ibrahim, 1996, meninggal dunia, pihak 9 orang saudara kandung menuntut pihak janda, Ny. Widawati Reiko untuk membagi waris harta warisan yang ditinggalkan oleh almarhum Rustam Ibrahim karena melalui musyawarah tidak berhasil akhirnya, ditempuh melalui jalur hukum. Saudara kandung almarhum Rustam Ibrahim yang berjumlah 9 orang: H. Rustam Ibrahim Cs dan janda Ny. Soifah, sebagai Penggugat mengajukan gugatan waris di Pengadilan Agama Jakarta Selatan terhadap para Tergugat: 1. Ny. Widawati Reiko Rustam binti Sogabe (janda) istri pertama dan 2. Yoshifuni Ueno bin Ueno/anak kandung Reiko anak angkat Rustam Ibrahim almarhum. Para Penggugat menuntut/petitum, agar Pengadilan Agama memberi putusan yang pokoknya sebagai berikut: 1. 2. 3. Mengabulkan gugatan. Menetapkan Ahli Waris dari almarhum Rustam Ibrahim serta Menetapkan Harta Peninggalan almarhum .dst.

bagiannya masing-masing.

4. Menghukum Tergugat untuk menyerahkan bagian Penggugat (ahli waris) dari Harta Peninggalan (tirkah) tersebut. 5. Dst.dst..dst.

para

Dengan adanya gugatan yang diajukan oleh Saudara kandung dan istri kedua almarhum Rustam Ibrahim diatas, maka dalam persidangan Pengadilan Agama, pihak Tergugat Ny. Widawati Reiko dan Yoshifuni, mengajukan jawabannya berupa eksepsi yang menyatakan bahwa Pengadilan Agama tidak berwenang mengadili gugatan ini yang berwenang adalah Pengadilan Negeri. Dalam jawabannya Tergugat juga mengajukan gugatan rekonpensi yang mengajukan tuntutan/petitum sebagai berikut: 1. Mengabulkan gugatan. 2. Menyatakan perkawinan antara almarhum Rustam Ibrahim dengan Ny. Soifah bt Musodik di KUA Kab. Purbalingga, akta nikah No. 187/7/1987, adalah tidak sah menurut hukum. 3. Menyatakan tanah dan bangunan di Bintaro Jaya adalah milik Penggugat Rekonpensi. 4. Menghukum Tergugat X (Ny. Soifah) atau pihak lain yang mendapat hak dari padanya untuk mengosongkannya dan menyerahkan kepada Penggugat. 5. Dstdst.dst.

PENGADILAN AGAMA Hakim Pertama Pengadilan Agama dalam putusannya memberikan pertimbangan yang intinya sebagai berikut: Pernikahan Tergugat, Ny. Reiko dengan Rustam Ibrahim pada 8 Mei 1964 di Mesjid Tokyo Jepang yang dipimpin penghulu Imam Miftahitun, sesuai dengan Agama Islam adalah sah, sedangkan pernikahannya tanggal 13 Nopember 1975 didepan Walikota Takamatsu, adalah berkelebihan, karena nikahnya tahun 1964 sudah sah menurut hukum Islam. Dengan sahnya pernikahan secara hukum Islam antara Ny. Reiko dengan Rustam Ibrahim tersebut, maka ia menjadi ahli waris sah dari Pewaris. Dalam perkawinan ini tidak dikaruniai anak.

Istri kedua Pewaris Ny. Soifah bt Musodik, yang dnikahi tanggal 7 Juli 1987, menurut agama Islam adalah sah menurut Hukum Islam sehingga ia juga adalah ahli warisnya Pewaris. Semua ahli waris beragama Islam dan tidak ada halangan hukum untuk ditetapkan menjadi ahli waris pewaris. Bagian dua orang istri pewaris adalah = 1/8 (seperdelapan) dari Harta peninggalan (tirkaH) pewaris, sebab pewaris mempunyai anak dengan istrinya kedua, berdasarkan AL QURAN dalam Surat An Nisa ayat 12 sebagai berikut: Bagian dari para istri adalah seperempat tirkahmu, bila kamu tidak mempunyai anak. Akan tetapi bila kami mempunyai anak, maka bagian para istri adalah seperdelapan dari tirkahmu. Bagian seorang anak para pewaris adalah setengah dari tirkah Pewaris berdasarkan Al Quran, Surat An-Nisa ayat 11 sebagai berikut: .dan bila anak perempuan itu seorang, maka bagiannya ialah setengah.

Sisa harta adalah untuk saudara-saudara kandung pewaris dengan ketentuan yang lelaki mendapat dua kali bagian perempuan beradasarkan Al Quran Surat An Nisa ayat 176. Sejak Pewaris (Rustam Ibrahim) menikah dengan pewaris Ny. Widawati Reiko 8 Mei 1964 sampai wafatnya suaminya, Pewaris 1996, terbukti terdapat Harta Bersama. Ny. Widawati Reiko, janda memperoleh 50% dari harta bersama tersebut selaku istri Pewaris (Pasal 96 Kompilasi Hukum Islam). Akhirnya Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Selatan memberi putusan: Dalam Eksepsi: Menolak eksepsi Tergugat. Dalam Konpensi: Mengabulkan gugatan sebagian. Menetapkan Pewaris alm. Rustam Ibrahim telah wafat di Jakarta 26 Januari 1996 dalam keadaan beragama Islam. Menetapkan Ahli Waris sah Pewaris dengan bagiannya masing-masing sebagai berikut:

I. II.

1. Ny. Widawati Reiko Sogabe istri pertama Pewaris = 5/80 bagian.

2. Ny. Soifah bt Musodik istri kedua Pewaris = 5/80 bagian. 3. Fitria Nur, anak perempuan kandung Pewaris = 40/80 bagian. 4. H. Gustam saudara laki-laki kandung Pewaris = 4/80 bagian. 5. H. Bustanul Arifin, saudara laki-laki kandung Pewaris = 4/80 bagian. 6. Saudara kandung perempuan pewaris: H. Siti Maemunah H. Umi Kalsum H. Siti Rahmah Hj. Syahniar Rozad Hj. Rusna Roppie Ny. Rusnah Yunus Hj. Nursiah Thaher = masing-masing memperoleh 2/80 bagian. Menetapkan Harta Bersama Pewaris dengan Tergugat Konpensi/Penggugat Rekonpensi Ny. Reiko adalah 11 bidang tanah dari No. 1 s/d 11. Menetapkan sebagai hukum, bahwa separoh (50%) dari seluruh Harta Bersama tersebut diatas adalah hak milik Tergugat Konpensi (Ny. Reiko) dan yang separoh lagi (50%) dibagikan kepada seluruh Ahli waris lainnya sesuai dengan bagiannya masing-masing. Menghukum semua Ahli waris dari Pewaris untuk membagi seluruh tirkah Pewaris sesuai dengan bagiannya masingmasing, dengan ketentuan bila tidak dapat dibagi secara nyata; haruslah dilelang dimuka umum oleh Pejabat yang berwenang dan menghukum Tergugat untuk menyerahkan bagiannya para Penggugat sesuai dengan bagiannya masing-masing.

III.

Dalam Rekonpensi: Menetapkan wasiat wajibah dari Pewaris kepada anak kandung Tergugat Konpensi/Penggugat Rekonpensi (Ny. Reiko) bernama: Yushifuni Ueno yang menjadi anak angkat Pewaris sebanyak = 8/80 bagian dari tirkah Pewaris dan menghukum semua ahli waris untuk menyerahkan bagian anak angkat tersebut. Menetapkan Harta Bersama Pewaris dengan istri kedua, Ny. Soifah berupa tanah dan rumah diatasnya di Bintaro Jaya.

Menetapkan sebagai hukum, bahwa separoh (50%) dari Harta Bersama tersebut merupakan tirkah pewaris dan separohnya lagi (50%) menjadi milik Penggugat X (Ny. Soifah).

Menghukum semua ahli waris untuk membagi tirkah pewaris tersebut diatas sesuai dengan bagiannya masing-masing. Menghukum Ny. Soifah untuk menyerahkan bagian semua ahli waris pewaris kepada mereka. Menolak gugatan selebihnya.

PENGADILAN TINGGI AGAMA: Ny. W. Reiko Rustam Sogabe, menolak putusan Pengadilan Agama tersebut diatas dan mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Agama. Majelis Hakim Banding Pengadilan Tinggi Agama dalam putusannya atas perkara gugatan warisan ini berpendirian sebagai berikut: Perkawinan antara Rustam Ibrahim dengan wanita Ny. Widawati Reiko di Tokyo Jepang, Tahun 1964 menurut Agama Islam adalah sah, sehingga dengan meninggalnya Rustam Ibrahim, maka Ny. W. Reiko adalah Ahli Warisnya almarhum. Perkawinan antara Rustam Ibrahim dengan wanita Soifah bt Musodik pada tahun 1987,sebagai istri kedua, karena tidak melalui jalur hukum UU No 1/1974, bahwa seorang pria yang akan berpoligami wajib memenuhi ketentuan pasal 40 s/d 44 UU No. 1/1974. Karena ketentuan tersebut dilanggar maka perkawinan ini (poligami) tidak mendapat perlindungan hukum. Dengan demikian istri kedua, Ny. Soifah bt Musodik dan anak yang dilahirkannya: Fitria Nur, adalah tidak termasuk yang berhak mendapat bagian waris. Ahli waris dari almarhum Rustam Ibrahim adalah: - Istri pertama: Ny. Widawati Reiko. - Sembilan orang saudara kandung almarhum: 1. H. Gustam, 2. Ny. Siti Maemunah, 3. Ny. Umi Kalsum, 4. Ny. Sjahniar Rozad, 5. Hj. Rusia Roppie, 6. Hj. Rusnah Yunus, 7. H. Bustanul Arifin, 8. Hj. Siti Rahmah, 9. Hj. Nursiah Thaher. Akhirnya Hakim Banding memberi putusan atas kasus ini sebagai berikut: Mengadili: Menerima permohonan banding. Membatalkan putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Mengadili Sendiri: Dalam Eksepsi: Menolak eksepsi Tergugat konpensi.

Dalam Konpensi: Mengabulkan gugatan sebagian dan tidak menerima selebihnya. Menyatakan Ahli Waris yang sah dari Alm. Rustam Ibrahim dan pembagiannya: 1. Ny. Widawati Reiko Sogabe = 11/44 bagian. 2. Para saudara kandung dari almarhum Rustam Ibrahim: a. Hj. Siti Maemunah Sdr. Perempuan = 3/44 bagian. b. Hj. Umi Kalsum Sdr. Perempuan = 3/44 bagian. c. Hj. Siti Rahmah Sdr. Perempuan = 3/44 bagian. d. Hj. Syahniar Rozad Sdr. Perempuan = 3/44 bagian. e. Hj. Rusia Roppie Sdr. Perempuan = 3/44 bagian. f. Hj. Nursiah Thaher Sdr. Perempuan = 3/44 bagian. g. H. Gustam Ibrahim Sdr. Laki = 6/44 bagian. h. H. Bustanul Arifin Sdr. Laki = 6/44 bagian. Dalam Rekonpensi: Menolak gugatan seluruhnya.

MAHKAMAH AGUNG RI: Para Penggugat menolak putusan Pengadilan Tinggi Agama tersebut diatas dan mohon pemeriksaan kasasi dengan mengemukakan beberapa keberatan kasasi. Majelis Mahkamah Agung yang mengadili perkara ini dalam tingkat kasasi, dalam putusannya menilai bahwa putusan Yudex facti Pengadilan Tinggi Agama salah menerapkan hukum, sehingga putusan Yudex facti harus dibatalkan dan selanjutnya Mahkamah Agung akan mengadili sendiri perkara ini. Pendirian Majelis Mahkamah Agung tersebut didasarkan atas alasan yuridis yang intisarinya sebagai berikut: Perkawinan antara Pewaris (Rustam Ibrahim) dengan wanita Ny. Soifah bt Musodik (Tergugat ke X) sejak 1987 sampai saat pewaris wafat 1996, oleh istri pertama, Ny. Widawati Reiko, tidak pernah diajukan pembatalannya di Pengadilan Agama. Hal ini menunjukkan, istri pertama tidak berkeberatan atas perkawinan kedua dari suaminya itu dengan Ny. Soifah (poligami).

Karena sampai Rustam Ibrahim (Pewaris) meninggal, perkawinannya dengan Ny. Soifah tidak dibatalkan, maka Ny. Soifah dengan anaknya: Fitria Nur berhak atas harta peninggalan pewaris. Akhirnya Majelis Mahkamah Agung memberi putusan sebagai berikut: Mengadili: Mengabulkan permohonan kasasi. Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Agama Jakarta.

Mengadili Sendiri: Dalam eksepsi: Menolak eksepsi Tergugat.

Dalam Pokok Perkara: 1. 2. 3. Mengabulkan gugatan sebagian. Menetapkan Pewaris meninggal dunia 21 Januari 1996. Menetapkan Harta Bersama Pewaris dengan istrinya pertama

Ny. Widawati Reiko Sogabe adalah: 11 (sebelas) bidang tanah ..dst. 4. Menetapkan bagian Ny. Widawati Reiko sebanyak = (setengah) dari Harta Bersama. 5. Menetapkan harta peninggalan pewaris = (setengah) dari Harta Bersama. 6. Menetapkan Turut Tergugat, YUSHIFUNI UENO sebagai anak angkat pewaris. 7. Menetapkan bagian dari anak angkat tersebut adalah 1/3 bagian dari harta peninggalan pewaris. 8. Menetapkan Ahli Waris dari Pewaris dan bagiannya masingmasing sebagai berikut: Ny. Widawati Reiko Sogabe istri pertama memperoleh = 1/16 bagian dari Harta Warisan pada angka 5. b. Ny. Soifah bt Musodik, istri kedua mendapat = 1/16 bagian dari Harta Warisan pada angka 5. c. Fitria Nur (anak) mendapat 13/24 bagian dari harta warisan angka 5. 9. Menghukum Tergugat untuk menyerahkan bagiannya Ny. Soifah bt Musodik dan Fitria Nur sesuai bagiannya masing-masing. 10. Menolak gugatan selebihnya. Dalam Rekonpensi: a.

1. 2. 3. 4.

Menetapkan tanah dan bangunannya di Bintaro Jaya = Harta Bersama antara Pewaris dengan istri kedua, Ny. Soifah. Menetapkan bagian istri kedua tersebut adalah (setengah) dari Harta Bersama tersebut. Menetapkan Harta Peninggalan Pewaris adalah (setengah) dalam angka 1 diatas. Menetapkan bagian Ahli Waris dari harta peninggalan Pewaris adalah: a. Ny. Widawati reiko, istri pertama = 1/16 bagian. b. Ny. Soifah bt Musodik, istri kedua = 1/16 bagian. c. Fitria Nur, anak = 7/8 bagian.

CATATAN: Dari putusan Majelis Mahkamah Agung tersebut diatas dapat diangkat Abtsrak Hukum sebagai berikut: Seorang pria yang mempunyai dua orang istri, maka Harta Bersama yang terbentuk selama dalam masa perkawinan antara suami dengan para istrinya tersebut, harus dipisahkan satu sama lain. Tatkala suami meninggal dunia, maka Harta Bersama yang terbentuk dengan istri pertama dilakukan pembagian Harta Bersama sebagai berikut: - Setengah 50% hak istri pertama. - Setengah 50% hak almarhum suami yang kemudian dibagikan kepada: istri pertama sebesar = 1/16 bagian. istri kedua sebesar = 1/16 bagian. anak angkat (suami dengan istri pertama) = 1/3 bagian. anak kandung dari istri kedua = 13/24 bagian. Pembagian dengan cara sama seperti tersebut diatas, berlaku pula terhadap Harta Bersama yang terbentuk dengan istri kedua yaitu: - setengah 50% adalah hak bagian istri kedua. - setengah 50% adalah hak almarhum suami yang kemudian dibagikan kepada: istri kedua sebesar = 1/16 bagian. istri pertama sebesar = 1/16 bagian. anak kandung dari istri kedua = 7/8 bagian. Anak Angkat Pewaris (dari anak kandungnya istri pertama dengan suaminya terdahulu) memperoleh 1/3 bagian dari bagian haknya Pewaris atas Harta Bersama dengan istri pertama.

Demikian catatan dari kasus yang diadili dalam tingkat kasasi oleh Mahkamah Agung diatas. (Ali Boediarto)

Pengadilan Agama Jakarta Selatan

No. 0479/Pdt.G/1996/PA.JS,

tanggal 15 Desember 1996 M bertepatan dengan tanggal 12 Rajab 1417 H. Pengadilan Tinggi Agama Jakarta No. 34/Pdt.G/1997/PTA.JK, tanggal 10 Juli 1997M bertepatan dengan tanggal 05 Rabiul Awal 1418 H. Mahkamah Agung RI No. 38.K/AG/1998, tanggal 28 Oktober 1998 M.

Majelis terdiri dari Drs. H. Taufiq, SH Ketua Muda sebagai Ketua Sidang didampingi anggauta Hakim Agung: H. Zainal Abidin Abubakar, SH dan H. Chabib Sjarbini, SH serta Panitera Pengganti Drs. Edi Riadi, SH.

You might also like