You are on page 1of 14

rpp listrik kelas 1 smk RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Diklat Tingkat/Semester Pertemuan ke Alokasi

Waktu SistimPengendali Kompetensi Dasar Indikator I. Tujuan Pembelajaran : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Setelah pembelajaran ini peserta didik dapat : Menyebutkan fungsi SPST, DPST, TPST, SPDT, DPDT, TPDT Menyebutkan fungsi Cam Switch Menggambarkan konstruksi kontaktor Menyebutkan prinsipkerja Kontaktor Mengidentifikasi terminal kontaktor Menyebutkan fungsi kontaktor : SMKSwasta Teladan medan : Mengoperasikan Sistim Pengendali Elekromagnetik : I/2 : 2 : 8 x 45 MenitStandart Kompetensi : Elektromagnetik : Memahami prinsip kerja pengoperasian sistem Kendali Elektromagnetik : Saklar manual dijelaskan

Mengoperasikan

II. Materi Pembelajaran : 1. Fungsi : a. SPST, DPST, TPST b. SPDT, DPDT, TPDT C. Cam Switch 2. Konstruksi Kontaktor 3. Prinsip kerja kontaktor 4. Terminal kontaktor 5. Fungsi Kontaktor

III. Metode Pembelajaran v v v v Ceramah Diskusi Tanya jawab Praktek

IV.Langkah langkah Kegiatan Pembelajaran A. Kegiatan Awal v Fasilitstor memberikan pengarahan tentang tujuan dan Manfaat hasil belajar yang akan diperoleh peserta didik Dan menyampaikan strategi belajar yang akan diikuti peserta didik dalam penggunaan alat. B. Kegiatan Inti
1. Fasilitator menerangkan secara ringkas tentang isi materi kegiatan belajar 2. Peserta diklat diminta untuk bertanya tentang materi kegiatan belajar yang belum

dipahami
3.

Peserta didik mengidentifikasi komponen yang

diberikan guru kemudian

menggambarkan konstruksinya
4. Fasilitator meminta anak didik untuk bertanya

yang belum dipahami dari materi

pelajaran yang telah dijarkan


5.

Peserta didik diberi tugas untuk Mengidentifikasikan peralatan

pengendali mesin listrik yang digunakan C. Kegiatan Akhir Fasilitator memberikan kesimpulan hasil belajar yang diperoleh peserta didik dan

mengevaluasi hasil belajar yang diperoleh peserta didik (termasuk memperbaiki apabila terdapat kesalahan yang ditemukan peserta didik selama proses belajar)

V. Alat, Bahan & Sumber Belajar : Alat dan Bahan : Alat 1. White board 2. In Fokus 3. Laptop 4. Tool kit 5. Multi meter Analog Bahan : 1. 2. 3. Presentase Macam-macam Saklar manual Kontaktor

Sumber belajar : 1. 2. Modul Mengoperasikan system kendali Elektromagnetik Internet :

VI. Penilaian Hasil Belajar 1. 2.

Penilaian Hasil Belajar dilakukan dengan metode pengamatan yang dilakukan oleh fasilitator selama kegiatan belajar Hasil unjuk kerja yang telah dilaksanakan oleh peserta didik

Medan, Diperiksa, Kabid. Opsdik Guru Mata Diklat,

Januari 2012

RJ. Purba, SP.d

Drs. Effendi Siregar

NIP.196404201990031005

NIP.

Mengetahui. Kepala KepalaSekolah,

Drs. Rusman Manurung NIP.196604171994121002

TRANSFORMATOR

TRANSFORMATOR Transformator atau trafo adalah komponen listrik atau elektronika yang berfungsi untuk mentransfer daya listrik baik tegangan maupun arus. Trafo memiliki 2 gulungan yaitu primer dan sekunder yang digulung pada inti besi berlapis (kern). Sumber arus listrik untuk trafo adalah AC atau bolak-balik. Hal ini dikarenakan untuk dapat mentransfer daya listrik dari gulungan primer ke gulungan sekunder diperlukan induksi listrik.

Simbol simbol trafo Trafo banyak sekali jenisnya antara lain trafo daya ( autotrafo,step up, step down), trafo frekwensi (trafo IF, trafo RF), trafo audio (trafo input, trafo output).

Contoh macam-macam trafo daya

Contoh trafo frekwensi menengah (IFT) dan frekwensi radio (RFT)

Contoh trafo frekwensi audio (AFT)

Cara kerja trafo Prinsip kerja transformator berdasarkan rumus dasar adalah sebagai berikut :

Vp = tegangan pada kumparan primer ( volt) Vs = tegangan pada kumparan sekunder ( volt) Ip = arus pada kumparan primer ( ampere) Is = arus pada kumparan sekunder ( ampere ) Np = jumlah lilitan kumparan primer Ns = jumlah lilitan kumparan sekunder 1. Daya pada kumparan primer sama denga daya pada kumparan sekunder, dengan anggapan kerugian daya diabaikan

2. Perbandingan tegangan kumparan primer dengan tegangan kumparan sekunder sama dengan perbandingan jumlah kumparan primer dengan jumlah kumparan sekunder

3. Efisiensi daya trafo adalah perbandingan daya output ( keluar ) dibandingkan dengan daya input ( masuk ) . Nilai efisiensi yang paling bagus adalah jika bernilai mendekati 1.

JENIS-JENIS DAN PRINSIP KERJA TRANSFORMATOR


JENIS-JENIS DAN PRINSIP KERJA TRANSFORMATOR Gizha Ardizha Efendi Nasution Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma, Jakarta Email : Giya_kumeh@yahoo.com Abstraksi: Paper ini berkaitan dengan jenis-jenis transformator. Jenis-jenis transformator disini menjelaskan step-up, step-down, autotransformator, autotransformator variabel, transformator isolasi, dan transformator pulsa. Penggunaan transformator yang digunakan untuk pengiriman tenaga listrik yang terdiri dari pasangan kumparan primer dan sekunder yang diisolasi (terpisah) secara listrik dan lilitan pada inti besi lunak. Arus induksi pada transformator mengalir melalui rangkaian sekunder ketika saklar pada rangkaian primer ditutup atau dibuka. Prinsip kerja pada transformator, apabila kumparan primer dihubungkan dengan tegangan (sumber), maka akan mengalir arus bolak-balik pada kumparan tersebut. Oleh karena itu kumparan mempunyai inti, arus yang menimbulkan fluks magnet yang juga berubah-ubah, akibatnya pada kumparan primer akan timbul GGL induksi ep. Kata Kunci : transformator, jenis-jenis transformator, prinsip kerja transformator I. Pendahuluan

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energy listrik satu atau lebih rangkaian listrik satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gendeng magnet berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. Transformator adalah alat yang digunakan untuk mengubah tegangan bolak balik (ac) dari suatu nilai tertentu ke nilai yang kita inginkan terdiri dari kumparan primer dan sekunder.

Gambar 1. Transformator Perkembangan dan penerapan system transformator pada perumahan, perkantoran maupun pada kendaran yaitu mobil dewasa ini mengalami peningkatan yang pesat. Buktinya adalah banyak industry, perkantoran maupun kendaran dilengkapi dengan penggunaan transformator yang bertujuan untuk mengetahui informasi dan dapat menambah pengetahuan. System pesawat telepon yang paling sederhana memiliki komponen utama yaitu ISDN EXCHANGE, ISDN PRA, ISDN BRA, ISDN PHONE, ISDN PBX dan ISDN DATA TERMINAL. II. Jenis-jenis Transformator Berkaitan dengan topic yang dikaji yakni kegunaan transformator adalah alat untuk mengubah tegangan arus bolak balik menjadi lebih tinggi atau rendah. Transformator terdiri dari pasangan kumparan primer dan sekunder yang diisolasi (terpisah) secara listrik dan dililitkan pada inti besi lunak. Inti besi lunak dibuat dari pelat yang berlapis-lapis untuk mengurangi daya yang hilang karena arus pusar. Kumparan primer dan sekunder dililitkan pada kaki inti besi yang terpisah. Bagian fluks magnetic bocor tampak bahwa pada pasangan kumparan terdapat fluks magnetic bocor disisi primer dan sekunder. Secara lebih lengkap bisa dicermati pada gambar 2.[1]

Gambar 2. Bagan fluks magnetic bocor pada pasangan kumparan Hasil diatas untuk mengurangi fluks magnet bocor pada pasangan kumparan digunakan pasangan kumparan seperti gambar diatas. Kumparan sekunder dililitkan pada kaki inti besi yang sama (kaki yang tengah), dengan lilitan kumparan sekunder terletak diatas lilitan kumparan primer, ditunjukkan pada fluks magnet bocornya, maka dapat dicermati pada gambar dibawah ini.

Gambar 3. Hubungan primer dan sekunder Rumus untuk fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer adalah[2]: = x t (1) Dan untuk rumus GGL induksi yang terjadi dililitan sekunder adalah = N /t (2) Karena kedua kumparan dihubungkan dengan fluks yang sama, maka /t = Vp/Np = Vs/Ns (3) Dimana dengan menyusun ulang persamaan akan didapat Vp/Np = Vs/Ns (4) Sedemikian sehingga Vp.Ip = Vs.Is (5) Dengan kata lain, hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder ditentukan oleh perbandingan jumlah lilitan primer dengan lilitan sekunder.

Jenis-jenis transformator adalah [3]: 1. Step-Up

Gambar 4. Lambang transformator step-up Transformator step-up adalah transformator yang memiliki lilitan sekunder lebih banyak daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penaik tegangan. Transformator ini biasa ditemui pada pembangkit tenaga listrik sebagai penaik tegangan yang dihasilkan generator menjadi tegangan tinggi yang digunakan dalam transmisi jarak jauh. 2. Step-down

Gambar 5. Skema transformator step-down Transformator step-down memiliki lilitan sekunder lebih sedikit daripada lilitan primer, sehingga berfungsi sebagai penurun tegangan. Transformator jenis ini sangat mudah ditemui, terutama dalam adaptor AC-DC. 3. Autotransformator

Gambar 6. Skema transformator Transformator jenis ini hanya terdiri dari satu lilitan yang berlanjut secara listrik, dengan sadapan tengah. Dalam transformator ini, sebagian lilitan primer juga merupakan lilitan sekunder. Fasa arus dalam lilitan sekunder selalu berlawanan dengan arus primer, sehingga untuk tarif daya yang sama lilitan sekunder bisa dibuat dengan kawat yang lebih tipis dibandingkan transformator biasa. Keuntungan dari autotransformator adalah ukuran fisiknya yang kecil dan kerugian yang lebih rendah daripada jenis dua lilitan. Tetapi transformator jenis ini tidak dapat memberikan isolasi secara listrik antara lilitan primer dengan lilitan sekunder. Selain itu, autotransformator tidak dapat digunakan sebagai penaik tegangan lebih dari beberapa kali lipat (biasanya tidak lebih dari 1,5 kali). 4. Autotransformator Variabel

Gambar 7. Skema Autotransformator Variabel Autotransformator variabel sebenarnya adalah autotransformator biasa yang sadapan tengahnya bisa diubah-ubah, memberikan perbandingan lilitan primer-sekunder yang berubah-ubah. 5. Transformator Isolasi Transformator isolasi memiliki lilitan sekunder yang berjumlah sama dengan lilitan primer, sehingga tegangan sekunder sama dengan tegangan primer. Tetapi pada beberapa desain, gulungan sekunder dibuat sedikit lebih banyak untuk mengkompensasi kerugian. Transformator seperti ini berfungsi sebagai isolasi antara dua kalang. Untuk penerapan audio, transformator jenis ini telah banyak digantikan oleh kopling kapasitor. 6. Transformator Pulsa Transformator pulsa adalah transformator yang didesain khusus untuk memberikan keluaran gelombang pulsa. Transformator jenis ini menggunakan material inti yang cepat jenuh sehingga setelah arus primer mencapai titik tertentu, fluks magnet berhenti berubah. Karena GGL induksi pada lilitan sekunder hanya terbentuk jika terjadi perubahan fluks magnet, transformator hanya memberikan keluaran saat inti tidak jenuh, yaitu saat arus pada lilitan primer berbalik arah. 7. Transformator Tiga Fasa Transformator tiga fasa sebenarnya adalah tiga transformator yang dihubungkan secara khusus satu sama lain. Lilitan primer biasanya dihubungkan secara bintang (Y) dan lilitan sekunder dihubungkan secara delta (). III. Prinsip Kerja Transformator Komponen Transformator (trafo) Transformator (trafo) adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu: kumparan pertama (primer) yang bertindak sebagai input, kumparan kedua (skunder) yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan.[4]

Gambar 8. Bagian-Bagian Transformator

Gambar 9. Lambang Transformator Prinsip kerja dari sebuah transformator adalah sebagai berikut. Ketika Kumparan primer dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, perubahan arus listrik pada kumparan primer menimbulkan medan magnet yang berubah. Medan magnet yang berubah diperkuat oleh adanya inti besi dan dihantarkan inti besi ke kumparan sekunder, sehingga pada ujung-ujung kumparan sekunder akan timbul ggl induksi. Efek ini dinamakan induktansi timbal-balik (mutual inductance).[5]

Gambar 10. Skema transformator kumparan primer dan kumparan sekunder terhadap medan magnet Pada skema transformator diatas, ketika arus listrik dari sumber tegangan yang mengalir pada kumparan primer berbalik arah (berubah polaritasnya) medan magnet yang dihasilkan akan berubah arah sehingga arus listrik yang dihasilkan pada kumparan sekunder akan berubah

polaritasnya.

Gambar 11. Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder Hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder, dapat dinyatakan dalam persamaan[6]: Vp/Vs = Np/Ns (6) Vp = tegangan primer (volt) Vs = tegangan sekunder (volt) Np = jumlah lilitan primer Ns = jumlah lilitan sekunder Simbol Transformator Berdasarkan perbandingan antara jumlah lilitan primer dan jumlah lilitan skunder transformator ada dua jenis yaitu[7]: 1. Transformator step up yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik rendah menjadi tinggi, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan sekunder lebih banyak daripada jumlah lilitan primer (Ns > Np). 2. Transformator step down yaitu transformator yang mengubah tegangan bolak-balik tinggi menjadi rendah, transformator ini mempunyai jumlah lilitan kumparan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder (Np > Ns). Pada transformator (trafo) besarnya tegangan yang dikeluarkan oleh kumparan sekunder adalah: 1. Sebanding dengan banyaknya lilitan sekunder (Vs ~ Ns). 2. Sebanding dengan besarnya tegangan primer ( VS ~ VP). 3. Berbanding terbalik dengan banyaknya lilitan primer, Vs ~ 1/Np (7) Sehingga dapat dituliskan: Vs = Ns/Np x Vp (8) Penggunaan transformator

Transformator (trafo) digunakan pada peralatan listrik terutama yang memerlukan perubahan atau penyesuaian besarnya tegangan bolak-balik. Misal radio memerlukan tegangan 12 volt padahal listrik dari PLN 220 volt, maka diperlukan transformator untuk mengubah tegangan listrik bolak-balik 220 volt menjadi tegangan listrik bolak-balik 12 volt. Contoh alat listrik yang memerlukan transformator adalah: TV, komputer, mesin foto kopi, gardu listrik dan sebagainya. [8]

IV. Kesimpulan Kesimpulan dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa energy dipindahkan dari kumparan primer ke kumparan sekunder oleh magnetisasi dalam inti. NOTASI V tegangan primer (ggl induksi V2 tegangan sekunder (ggl induksi) N jumlah lilitan primer N2 jumlah lilitan sekunder V. Referensi [2, 3] wiki. Rumus yang digunakan, dan Jenis-jenis transformator. Wikipedia; Jakarta. Rumus yang digunakan yaitu fluks magnet yang ditimbulkan lilitan primer. Jenis-jenis transformator adalah step-up, step-down, autotransformator, autotransformator variabel, transformator isolasi, transformator pulsa, dan transformator tiga fasa. [4, 5, 7, 8] edukasi.net. Prinsip kerja transformator, dan Penggunaan transformator. Edukasi.net; Jakarta. Prinsip kerja transformator adalah kumparan primer yang dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, sehingga terjadi perubahan arus listrik pada kumparan primer yang menimbulkan medan magnet berubah. Penggunaan transformator pada kehidupan sehari-hari adalah transformator yang dapat mengubah tegangan listrik bolak-balik yang dari 220volt menjadi 120volt. [1, 6] Kanginan, Marthen. Fisika 2B, Erlangga; Jakarta, 1994. Kegunaan transformator adalah suatu alat yang berguna untuk mengubah tegangan arus bolak balik menjadi lebih tinggi atau rendah. Transformator terdiri dari pasangan kumparan primer dan sekunder yang diisolasi (terpisah) secara listrik. Mejelaskanp persamaan hubungan antara tegangan primer, jumlah lilitan primer, tegangan sekunder, dan jumlah lilitan sekunder.

You might also like