Professional Documents
Culture Documents
Tingkat Pendapatan Pendapatan merupakan suatu balas jasa dari seseorang atas tenaga atau pikiran yang telah disumbangkan, biasanya berupa upah atau gaji. Makin tinggi pendapatan seseorang makin tinggi pula daya belinya dan semakin beraneka ragam kebutuhan yang harus dipenuhi, dan sebaliknya. 2. Tingkat Pendidikan Makin tinggi pendidikan seseorang makin tinggi pula kebutuhan yang ingin dipenuhinya. Contohnya seorang sarjana lebih membutuhkan computer dibandingkan seseorang lulusan sekolah dasar. 3. Tingkat Kebutuhan Kebutuhan setiap orang berbbeda-beda. Seseorang yang tinggal di kota daya belinya akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang tinggal di desa. 4. Kebiasaan Masyarakat Di zaman yang serba modern muncul kecenderungan konsumerisme didalam masyarakat. Penerapan pola hidup ekonomis yaitu dengan membeli barang dan jasa yang benar-benar dibutuhkan, maka secara tidak langsung telah meningkatkan kesejahteraan hidup. 5. Harga Barang Jika harga barang naik maka daya beli konsumen cenderung menurun sedangkan jika harga barang dan jasa turun maka daya beli konsumen akan naik. Hal ini sesuai dengan hokum permintaan. 6. Mode Barang-barang yang baru menjadi mode dalam masyarakat biasanya akan laku
keras di pasar sehingga konsumsi bertambah. Dengan demikian mode dapat mempengaruhi konsumsi. Manusia senantiasa berusaha untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya dan mencapai tingkat kemakmuran dengan memenuhi berbagai macam kebutuhannya. Usaha itu dilakukan dengan mengkonsumsi barang dan jasa yang dibutuhkan. Tujuan konsumsi antara lain: 1. Pendapatan seseorang tidak semuanya dihabiskan untuk konsumsi. 2. Konsumsi akan menciptakan tingkat permintaan masyarakat. 3. Konsumsi dapat memenuhi kebutuhan nilai ganda pada seseorang. 4. Konsumsi dapat memenuhi kepuasan seseorang. Ekonomi, Sukardi, Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2009
terpenuhi. Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan atau pelengkap kebutuhan pokok. Kebutuhan sekunder setiap orang dapat berbeda-beda. Contoh kebutuhan sekunder, antara lain radio, perabot rumah tangga, pendidikan, tas, sepeda motor, meja, kursi, alat tulis, dan alat olah raga. 3 ) Kebutuhan tersier Kebutuhan tersier adalah kebutuhan yang dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder terpenuhi dengan baik. Pada umumnya, pemenuhan kebutuhan tersier dilakukan oleh orang-orang yang berpenghasilan tinggi dan biasanya digunakan untuk menunjukkan status sosial. Contoh kebutuhan tersier, antara lain kebutuhan rumah mewah, perhiasan, berlian, dan mobil mewah. (Kebutuhan manusia berdasarkan intensitasnya, (a) kebutuhan untuk minum merupakan kebutuhan primer, (b) kebutuhan belajar menjadi kebutuhan sekunder, (c) kebutuhan akan perhiasan merupakan kebutuhan tersier) Kebutuhan primer setiap orang akan sama. Tentunya setiap orang akan membutuhkan rumah untuk tempattinggalnya. Makan untuk kelangsungan hidupnya, minum untuk menghilangkan dahaga, serta pakaian untuk menjaga tubuh dari panas dan dingin. Kalian juga akan membutuhkan barang-barang tersebut, bukan? Lainhalnya dengan kebutuhan sekuder dan tersier. Setiap orang mempunyai kebutuhan sekunder dan tersier yang berbedabeda. Coba, perhatikan saja di lingkungan sekitar tempat tinggal kalian. Bagi
masyarakat yang berpenghasilan rendah, kebutuhan akan sepeda motor menjadi kebutuhan yang mewah. Akan tetapi berbeda dengan orang yang berpenghasilan tinggi. Kebutuhan akan sepeda motor menjadi kebutuhan sekunder. Perbedaan kebutuhan ini disebabkan karena perbedaan tingkat sosial ekonomi.
produk vicks formula 44, konsumennya golongan menengah ke atas dengan mengutamakan kualitas
produk parfum Bellagio, konsumennya golongan atas, merupakan produk bergengsi dengan tampilan iklan yang kuat (iklan yang dapat mempengaruhi konsumen untuk membeli produk)
Produk yang tepat adalah produk yang tidak memiliki ikatan budaya lokal. Sebagai contoh : eskrim campina termasuk produk es favorit padahal produk lokal rokok Marlboro
disamping itu mengenai perilaku konsumen terhadap sesuatu produk import positif
(terutama western), sebagai contoh celana jeans (lea dan levis) telah memiliki image asing yang kuat. Dengan keanekaragaman konsumen global, informasi telah memberdayakan konsumen sehingga dapat berdampak kepada perusahaan menjadi melemah. Tidak ada cara lain yang harus ditempuh oleh perusahaan kecuali menciptakan nilai-nilai baru bagi konsumen dengan 3 (tiga) aset utama yang harus dimiliki adalah:
Concept: asumsi fundamental bisnis yang dipilih termasuk gagasan, disain ataupun formulasi produk yang mampu menciptakan nilai bagi konsumen. Competence: kemampuan menciptakan produk standar kualitas yang tinggi, kemampuan menterjemahkan gagasan menjadi operasional dan aplikatif bagi konsumen. Connections: kemampuan untuk menciptakan relationship dengan semua pihak (stakeholders). Ketiga aset di atas senantiasa harus berubah atau diganti seiring dengan berbagai perubahan global.
Harga barang subtitusi dan komplementer Harga barang subtitusi dan komplementer. Barang subtitusi adalah barang pengganti, sedangkan barang komplementer adalah barang pelengkap. Contoh barang subtitusi teh dengan kopi. Contoh barang komplementer televisi dengan antena. Perilaku tersebut sesuai dengan hukum permintaan (Samuelson dan Nordhaus, 2001), yang mengatakan bahwa bila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen akan mengalami penurunan. Sebaliknya bila harga dari suatu barang atau jasa turun, maka jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen akan mengalami kenaikan (ceteris paribus). Perubahan harga barang-barang yang saling berkaitan juga mempengaruhi permintaan. Suatu barang merupakan barang substitusi bila salah satu barang harganya naik akan memicu kenaikan jumlah permintaan barang lain. Suatu barang merupakan
barang komplementer bila kenaikan harga salah satu barang memicu penurunan jumlah permintaan barang lain.
2. Pengukuran Fertilitas Kumulatif Adalah pengukuran jumlah rata rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukuran ukuran fertilitas kumulatif adalah : a. Tingkat Fertilitas Total (TFR) adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000 penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dg dg catatan :
b. Gross Reproduction Rates (GRR) adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya. c. Net Reproduction Rates (NRR) adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr) dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya. Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk : 1. Faktor Demografi, antara lain :
Struktur umur Struktur perkawinan Umur kawin pertama Paritas Disrupsi perkawinan Proporsi yang kawin
Keadaan ekonomi penduduk Tingkat pendidikan Perbaikan status perempuan Urbanisasi dan industrialisasi
b. kematian (mortalitas) Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran mortalitas : 1. Crude Death Rate (CDR) Adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun. 2. Age Specific Death Rate (ASDR) Adalah jumlah kematian penduduk pd tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu. 3. Infant Mortality Rate (IMR) Adalah tingkat kematian bayi Karakter kelompok penduduk yang mempengaruhi Crude Death Rate (CDR) : 1. Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan 2. Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda 3. Penduduk dengan perbedaan pendapatan 4. Perbedaan jenis kelamin 5. Penduduk dengan perbedaan status kawin c. perpindahan (migrasi) Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu. Faktor faktor yang mempengaruhi migrasi :
Faktor individu Faktor yang terdapat di daerah asal Faktor yang terdapat di daerah tujuan
Daya tarik dan daya dorong di daerah asal yang mempengaruhi perpindahan penduduk : 1. Kekuatan Sentripetal Adalah kekuatan yang mengikat orang untuk tinggal di daerah asal, misalnya :
Terikat tanah warisan Menunggu orang tua yang sudah lanjut Kegotong royongan yang baik Daerah asal merupakan tempat kelahiran nenek moyang mereka Sentrifugal
2. Kekuatan misalnya :
faktor lain yang mempengaruhi cepatnya pertumbuhan penduduk di indonesia adalah keyakinan masyarakat yaitu bahwa banyak anak , banyak rezeki. Anak itu rejeki, itu betul. Tapi di satu sisi lain, anak itu juga amanah, tanggung jawab. Jadi kalau kita tidak bisa mendidik dengan baik, itu suatu kesalahan besar bagi orang tua, Jadi jumlah yang lahir jauh lebih banyak dari yang meninggal. Akibatnya, angka pertumbuhan penduduk meningkat dengan cepat. Peledakan penduduk ini dapat mengacaukan pembangunan ekonomi dan mengganggu kesejahteraan keluarga. Pendapatan masih rendah, sementara banyak anak yang harus diurus. Kualitas anak tidak terjamin sehingga sulit keluar dari perangkap kemiskinan.
faktor lain berikutnya adalah : Karena gagalnya pemerintah dalam menkampanyekan KB (keluarga berencana) Kendala program KB adalah otonomi daerah yang mengakibatkan keterputusan koordinasi dan implementasi program secara luas. Tidak semua daerah mempunyai struktur yang khusus mengurusi KB. Di tengah perubahan itu fungsi petugas penyuluh lapangan KB (PLKB) juga tergerus karena kurang dukungan. Padahal PLKB penting untuk mengedukasi dan memberikan konseling sehingga masyarakat dapat merencanakan keluarga dengan baik dan rasional. masalah sosial akibat kepadatan penduduk :
terjadinya kerawanan sosial. lunturnya nilai-nilai sosial. kesulitan memenuhi kebutuhan hidup. timbulnya masalah-masalah yang berhubungan dengan pendidikan, kesehatan, dan keamanan.
kerusakan hutan. terjadinya pencemaran lingkungan. kekeringan pada musim kemarau. semakin sempitnya lahan pertanian, timbulnya banjir pada musim penghujan.