You are on page 1of 11

OBJEK ILMU (Menurut Saya)

.Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap (Dikutip dari Alkitab, 1 Korintus 13: 9-10)

Objek ilmu adalah hal-hal tentang manusia dan/atau alam semesta beserta seluruh isinya, baik secara parsial, maupun secara bersama-sama berikut hubungan antara yang satu dengan yang lain.

Manusia berpikir, menggambarkan, meramalkan, mempersiapkan, bahkan menjangkau masa depannya dengan ilmu yang dimilikinya hari ini. Namun dalam waktu yang bersamaan pula, kekinian selalu tidak terjangkau secara sempurna dengan menggunakan ilmu yang dimilikinya. Karakter manusia yang selalu berusaha untuk mempertahankan maupun memperbaiki kehidupan, membawa manusia untuk selalu mengembangkan ilmu pengetahuan. Demikian juga halnya dengan objek ilmu, berkembang dan bertambah seiring dengan dinamika kehidupan manusia dan alam sekitarnya. Perkembangan dan pertambahan objek ilmu dapat dianalogikan sebagai sebuah siklus yang kontinu dalam sebuah sistem. Objek ilmu itu akan terus menerus berubah dan bertambah, namun perubahan dan pertambahannya tidak akan pernah sama antara siklus yang satu dengan yang lain. Dan perubahan itu juga lah yang akan membuat objek ilmu itu selalu akan bertambah. Pada suatu saat kita sampai pada suatu pencapaian dalam suatu bidang ilmu. Kemudian ilmu itu kita gunakan dan terapkan. Penggunaan atau penerapan itu akan menghasilkan suatu keadaan baru. Keadaan baru tersebut akan memberikan umpan balik (feed-back) terhadap bidang ilmu itu. Proses umpan balik dan

Halaman 1 dari 11

Objek Ilmu (menurut saya)

pengaruhnya akan mengubah batasan yang ada sebelumnya. Demikian siklus berikutnya dan seterusnya, membuat objek ilmu itu akan selalu berkembang. Dalam tingkatan dan kondisi tertentu, kerumitan atau kompleksitas hal-hal yang terdapat dalam suatu objek ilmu dapat menimbulkan timbulnya suatu objek ilmu yang baru. Seiring dengan keanekaragaman aspek kehidupan manusia dan alam sekitarnya, objek ilmu itu akan berkembang dan bertambah secara paralel. Halhal di atas dapat diterangkan dengan contoh rangkaian peristiwa berikut ini: Pada awalnya, untuk memenuhi kebutuhan makanannya, manusia mengambil makanan langsung dari alam, tanpa perlu bercocok tanam maupun memelihara ternak. Pada masa itu hal-hal yang berhubungan dengan ketersediaan pangan belum dikategorikan sebagai objek ilmu. Seiring perkembangan peradaban, manusia akhirnya bercocok tanam dan memelihara ternak. Dalam hal ini ketersediaan pangan dengan bercocok tanam dan memelihara ternak kemudian menjadi objek ilmu. Secara bersamaan berkembanglah ilmu pertanian (maupun peternakan). Pertumbuhan penduduk meningkatkan permintaan terhadap bahan pangan. Di sisi lain menurunkan rasio luas lahan pertanian terhadap jumlah penduduk. Hal ini juga kemudian menjadi objek ilmu, bagaimana untuk meningkatkan produktifitas pertanian. Pada tahapan tertentu masalah di atas bukan lagi sekedar bagaimana meningkatkan produktifitas, tetapi sudah memasuki tahapan yang disebut sebagai sebuah revolusi dalam bidang pertanian yang dinamakan revolusi hijau (Green Revolution). Timbul masalah-masalah baru sebagai akibat dari revolusi hijau ini, berupa ketidakseimbangan alam akibat dari pemakaian pestidida, insektisida dan herbisida serta penggunaan zat-zat kimia lainnya. Di samping itu juga terjadi perubahan struktur ketenagakerjaan akibat dari mekanisasi pertanian, dan sebagainya.

Halaman 2 dari 11

Objek Ilmu (menurut saya)

Demikianlah revolusi hijau itu sendiri dan hal-hal yang timbul sebagai akibatnya kemudian menjadi objek ilmu. Hal ini tentunya tidak akan berhenti di situ saja, melainkan akan berkembang terus seiring dari perkembangan pengetahuan dan teknologi, maupun sebagai turunan dari perubahan perilaku dari manusia sebagai subjek maupun objek, dan oleh perubahan cara pandang terhadap hal-hal dan masalah-masalah yang ada di dalamnya. Sejauh ini dapat disimpulkan bahwa suatu pencapaian pada akhirnya menjadi awal dari pencapaian selanjutnya. Tuntutan tingkat kepuasan yang relatif meningkat akan mengubah standar dalam segala bidang. Sesuatu yang kemarin kita anggap sempurna, hari ini kita anggap kurang atau tidak sempurna. Itulah sebabnya ilmu berkembang, dan akan tetap berkembang terus. Dalam penjelasan di awal telah disebut bahwa (yang menjadi) objek ilmu itu adalah hal-hal tentang manusia dan/atau alam semesta beserta seluruh isinya, baik secara parsial, maupun secara bersama-sama berikut hubungan antara yang satu dengan yang lain. Maka, selanjutnya penulis akan menyampaikan pandangan pribadi tentang apa saja yang menjadi objek ilmu.

I. Alam Semesta Suatu keniscayaan menjadikan alam semesta yang merupakan tempat besar di mana bumi dan manusia berada, sebagai objek ilmu. Bumi di antara planet yang merupakan bagian dari tata surya ternyata hanya sebhagian kecildari alam semesta. Sehingga begitu jauh, begitu luas, dan tidak terhingga bagian dari semesta alam yang masih dapat dan harus dipelajari untuk dapat kemudian menjelajahinya. Alam semesta sebagai objek ilmu telah lama dikenal di Timur Tengah, Arab, dengan nama Ilmu Falak atau Kosmografi. Ilmu ini mempelajari dan menguraikan atau menggambarkan seluk beluk alam semesta, termasuk bendabenda yang ada di dalamnya seperti galaksi, bintang, planet, asteroid, komet, meteor, satelit, dan lain sebagainya.

Halaman 3 dari 11

Objek Ilmu (menurut saya)

Untuk mempelajari alam semesta lebih jauh lagi maka objek-objek yang menjadi bahan studipun bertambah. Hal ini melahirkan ilmu-ilmu yang antara lain: 1. Kosmogoni Tentang struktur asal-usul alam semesta atas dasar mitos atau legenda 2. Kosmologi Telaah atau kajian tentang struktur dan sifat alam semesta yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah atau rasional. 3. Astrologi Ilmu tentang peramalan nasib seseorang, negara atau bangsa yang dikaitkan dengan kondisi letak, sifat atau kejadian benda-benda alam semesta waktu itu. Ilmu ini dikenal juga dengan Horoscope yaitu meramal nasib berdasarkan kenstelasi bintang-bintang sewaktu kelahiran seseorang. 4. Astrometri Penelitian posisi benda di langit dan perubahan posisi mereka. Mendefinisikan sistem koordinat yang dipakai dan kinematika dari benda-benda di galaksi kita. 5. Astronomi Galaksi Penelitian struktur dan bagian galaksi kita dan galaksi lain. 6. Astronomi Ekstragalaksi Penelitian benda (sebagian besar galaksi) di luar galaksi kita. Manusia senantiasa ingin tahu bagaimana terjadinya alam semesta ini. Kemudian gejala-gejala alam dan kejadian-kejadian kosmis tetap menjadi objek pengamatan dan penelitian. Tentu juga akan tetap menjadi tanda tanya akan bagaimana nantinya alam semesta ini, Sehingga alam semesta sebagai objek ilmu akan bertahan sepanjang sejarah manusia ke depan.

II. Bumi Hingga saat ini alamat tetap manusia adalah Bumi. Meskipun manusia telah berhasil menembus lapisan atmosfir, kemudian menginjakkan kaki di Bulan,

Halaman 4 dari 11

Objek Ilmu (menurut saya)

bahkan dalam beberapa ekspedisi manusia telah ada yang tinggal berbulan-bulan di luar angkasa (bumi), namun itu belum mempengaruhi keberadaan Bumi sebagai tempat tinggal manusia. Dari kenyataan bahwa Bumi adalah tempat kita hidup sejak dimulainya sejarah keberadaan manusia, maka Bumi mulai dari angkasanya, permukaannya, isinya, lapisan-lapisannya, hingga yang terdalam yaitu inti bumi, menjadi objek ilmu yang juga akan sangat rumit dan tak akan habis-habisnya untuk dijadikan sebagai objek ilmu. Bumi sebagai objek ilmu pertamakali melahirkan cabang ilmu yang disebut Ilmu Bumi (bahasa Inggris: earth science, geoscience). Sehubungan dengan kompleksitas bumi itu, maka lahirlah banyak bidang ilmu sesuai dengan objek yang lebih khusus dan detil sebagai bagian dari studi tentang bumi secara fisik, grafis, matematis, kimiawi dan biologis. Begitu banyak sisi, aspek dan bagian dari bumi yang menjadi objek ilmu. Beberapa cabang utama dari ilmu yang mempelajari objek-objek tersebut antara lain: 1. Geologi Mempelajari lapisan batuan dari kulit Bumi (atau litosfer) dan perkembangan sejarahnya. Cabang utama dari ilmu ini adalah mineralogi, petrologi, geokimia, paleontologi, stratigrafi dan sedimentologi. 2. Geofisika Mempelajari sifat-sifat fisis Bumi, seperti bentuk Bumi, reaksi terhadap gaya, serta medan potensial Bumi (medan magnet dan gravitasi). Geofisika juga menyelidiki interior Bumi seperti inti, mantel Bumi, dan kulit Bumi serta kandungan-kandungan alaminya. 3. Geodesi Ilmu tentang pengukuran dan pemetaan permukaan Bumi dan dasar laut. 4. Ilmu Tanah

Halaman 5 dari 11

Objek Ilmu (menurut saya)

Mempelajari lapisan terluar kulit Bumi yang terlibat dalam proses pembentukan tanah (atau pedosfer). Disiplin ilmu utama antara lain adalah edafologi dan pedologi. 5. Ilmu Atmosfer Mempelajari bagian gas dari Bumi (atau atmosfer) antara permukaan Bumi sampai lapisan eksofer (~1000 km). Cabang utama bidang ini adalah meteorologi, klimatologi, dan aeronomi. 6. Hidrologi Adalah cabang ilmu teknik sipil yang mempelajari pergerakan, distribusi, dan kualitas air di seluruh Bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air. Orang yang ahli dalam bidang hidrologi disebut hidrolog, bekerja dalam bidang ilmu Bumi dan ilmu lingkungan, serta teknik sipil dan teknik lingkungan. 7. Oseanografi Cabang dari ilmu Bumi yang mempelajari segala aspek dari samudera dan lautan. Secara sederhana oseanografi dapat diartikan sebagai gambaran atau deskripsi tentang laut. Dalam bahasa lain yang lebih lengkap, oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah mengenai laut dan segala fenomenanya. Laut sendiri adalah bagian dari hidrosfer. Seperti diketahui bahwa Bumi terdiri dari bagian padat yang disebut litosfer, bagian cair yang disebut hidrosfer dan bagian gas yang disebut atmosfer.

Puluhan cabang ilmu Bumi lainnya yang mempelajari berbagai objek ilmu tentang Bumi. Hal itu secara kualitatif dapat menunjukkan bagaimana Bumi sebagai salah satu objek ilmu yang sangat penting.

III. Manusia Manusia dijadikan objek ilmu oleh manusia, terdengar begitu sederhana. Seolaholah manusia itu telah benar-benar mengerti tentang manusia. Namun mengingat

Halaman 6 dari 11

Objek Ilmu (menurut saya)

dan menyadari bahwa manusia adalah makhluk/benda yang paling kompleks dan dinamis, tentunya manusia juga merupakan objek ilmu yang paling kompleks. Bahkan sering seseorang membutuhkan orang lain untuk melihat dan menunjukkan suatu hal tentang dirinya. Di satu sisi, bumi dan alam semesta adalah objek yang sangat kompleks. Tetapi dalam kenyataannya, oleh keterbatasan jangkauan manusia terhadap jarak, ruang dan waktu, bumi dan alam semesta sebagai objek ilmu akhirnya tidak lebih kompleks dibandingkan dengan manusia sebagai objek ilmu. Sehingga ilmu yang berkembang dan bertambah tentang objek yang lebih spesifik dan detil selalu lebih banyak tentang manusia. Manusia sebagai objek ilmu memiliki banyak segi untuk dipelajari. Mulai dari sisi-sisi utama berupa segi biologis, sosial, budaya, serta banyak hal lain lagi, bahkan dari segi spiritual.

III.1. Segi Biologis Manusia Mulai dari pembuahan sel telur oleh sperma, hingga proses dalam kandungan, kelahiran, kehidupan biologis, hingga proses kematian menjadi objek ilmu tentang manusia dari segi biologis. Objek-objek ini umumnya menghasilkan cabang-cabang ilmu berupa ilmu Tubuh Manusia, Ilmu tentang Penyakit, Ilmu Kedokteran, Genetika, Ilmu Gizi dan Pangan, dan banyak cabang ilmu yang lain.

III.2. Segi Sosial Manusia Objek ilmu dari segi sosial manusia melahirkan cabang-cabang utama dari ilmu sosial antara lain: 1. Antropologi Mempelajari manusia pada umumnya, dan khususnya antropologi budaya, yang mempelajari segi kebudayaan masyarakat 2. Ekonomi Mempelajari produksi dan pembagian kekayaan dalam masyarakat

Halaman 7 dari 11

Objek Ilmu (menurut saya)

3. Geografi Mempelajari lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi 4. Hukum Mempelajari sistem aturan yang telah dilembagakan 5. Linguistik Mempelajari aspek kognitif dan sosial dari bahasa 6. Pendidikan Mempelajari masalah yang berkaitan dengan belajar, pembelajaran, serta pembentukan karakter dan moral 7. Politik Mempelajari pemerintahan sekelompok manusia (termasuk negara) 8. Psikologi Mempelajari tingkah laku dan proses mental 9. Sejarah Mempelajari masa lalu yang berhubungan dengan umat manusia 10. Sosiologi Mempelajari masyarakat dan hubungan antar manusia di dalamnya

IV. Makhluk Hidup Selain Manusia Selain manusia, alam semesta, terutama yang kita ketahui bumi, dihuni oleh berbagai makhluk hidup selain manusia. Seluruh makhluk hidup dalam alam semesta ini, ditinjau dari perspektif manusia, adalah merupakan makhluk yang di bawah penguasaan manusia sebagai makhluk tertinggi dalam alam semesta ini. Seluruh makhluk tersebut menjadi objek bagi manusia, dan demikian halnya sehubungan dengan keilmuan tentu akan menjadi objek ilmu. Manusia sebagai ilmuwan akan memilah-milah objek tersebut sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.

Halaman 8 dari 11

Objek Ilmu (menurut saya)

Yang menjadi objek ilmu yang utama dari makhluk hidup selain manusia ini adalah berhubungan dengan beberapa hal utama, diantaranya: 1. Nutrisi Disamping tentang nutrisi yang dibutuhkan makhluk tersebut, juga tentang makhluk tersebut sebagai sumber nutrisi bagi manusia. 2. Pernafasan Berhubungan dengan siklus zat-zat atau gas yang diperlukan makhluk tersebut dan juga hubungannya dengan kebutuhan oksigen bagi kehidupan lain, terutama kehidupan manusia. 3. Pergerakan Pergerakan makhluk tersebut dapat juga menjadi objek ilmu. Baik pergerakan tubuhnya, maupun pergerakan dalam arti perpindahan atau migrasi. 4. Pertumbuhan Pertumbuhan makhluk-makhluk tersebut menjadi penting sebagai objek ilmu, sehubungan dengan kehidupannya bersama manusia sebagai kompetitor maupun kehidupannya sebagai makhluk yang dapat dieksploitasi oleh manusia, mis.: sebagai bahan makanan, atau sumber energi. 5. Perkembangbiakan Mirip dengan no.4 di atas, perkembangbiakan makhluk lain tersebut menjadi objek ilmu, terutama bila berhubungan dengan kompetisi maupun hubungannya sebagai bahan yang dapat dieksploitasi oleh manusia, mis.: sebagai sumber makanan atau sumber energi. V. Zat-zat atau Benda Mati Seluruh benda dan zat yang terdapat dalam alam semesta ini adalah merupakan objek ilmu. Dalam hal ini kita pisahkan terlebih dahulu dari bintang-bintang, planet, satelit dan benda-benda kosmis lainnya. Yang menjadi objek ilmu dari zat-zat yang ada itu terutama yang berhubungan dengan pengelompokannya, kegunaannya, cara

Halaman 9 dari 11

Objek Ilmu (menurut saya)

memperolehnya/mendapatkannya, maupun reaksi antara zat-zat yang ada. Disamping hal-hal positip, hal-hal negatip dari zat-zat tersebut juga menjadi objek ilmu, sehingga manusia sebagai sentra dari zat dalam alam semesta terhindar dari kerugian yang dapat timbul oleh keberadaan zat-zat tersebut.

VI. Hubungan dan Interaksi Antar Makhluk dan Benda dalam Alam Semesta Setelah uraian tentang objek ilmu berupa alam semesta, bumi, manusia, makhluk hidup selain manusia, dan zat-zat lain yang ada dalam alam semesta, maka objek ilmu selanjutnya adalah hubungan dan interaksi antara objek-objek tersebut. Baik hubungan antara dua objek, maupun hubungan multi-objek. Hubungan dan interaksi antar objek tersebut melahirkan cabang-cabang ilmu multidisiplin, seperti: Ilmu Lingkungan, Biokimia, Instrumentasi Medis, Rekayasa Genetika, dan lain-lain. Interaksi antara objek-objek tersebut menjadi objek ilmu yang selalu akan berkembang seiring dengan perkembangan ilmu itu.

PERSPEKTIF TERHADAP OBJEK ILMU Objek ilmu akan bertransformasi dan berkembang seiring dengan dinamika kehidupan manusia. Transformasi dan perkembangan objek ilmu itu merupakan siklus. Namun siklus tersebut bukan merupakan pengulangan yang sama, melainkan berkembang secara berkelanjutan. Objek ilmu oleh manusia akan terseleksi. Ada objek yang menjadi prioritas sehubungan dengan prioritas dalam kehidupan manusia. Oleh tingkat kompleksitas permasalahan kehidupan manusia masa sekarang ini dan masa yang akan datang, maka perkembangan objek ilmu itu akan menentukan bentuk dan kondisi kehidupan dan keberadaan manusia, bumi dan alam semesta di masa yang akan datang.

Halaman 10 dari 11

Objek Ilmu (menurut saya)

DAFTAR PUSTAKA Sukma Perdana, S.Pd., M.T., 2012, Alam Semesta, http://geo.fis.unesa.ac.id/web/index.php/en/kosmografi/60-alam-semesta Wikipedia, Ilmu Bumi, 2012, http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_bumi Wikipedia, Ilmu Sosial, 2012, http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_sosial

Halaman 11 dari 11

You might also like