You are on page 1of 14

Permasalahan Kependudukan dan Dampaknya terhadap Pembangunan

Peta Konsep

BAHAN AJAR IPS KELAS 8

Jumlah penduduk Indonesia menempati urutan keempat terbesar di dunia. Tingkat pertumbuhan penduduknya juga tinggi. Sebenarnya jumlah penduduk yang besar bukanlah suatu masalah, sebab apa-bila semua penduduknya memiliki kualitas SDM yang baik maka justru akan memberikan kontribusi kepada negara. Masalah kependudukan di Indonesia adalah sebagai berikut:

Penduduk suatu negara merupakan objek dan subjek pembangunan. Sebagai obyek artinya penduduk merupakan faktor yang harus dibangun atau ditingkatkan kualitas hidupnya. Sebagai subjek penduduk merupakan faktor pelaku proses pembangunan. Di lihat dari sisi yang lain, penduduk merupakan beban sekaligus potensi bagi suatu negara. Penduduk dianggap sebagai beban negara karena Negara harus dapat memberikan pelayanan kepada penduduknya. Penduduk juga dianggap sebagai potensi karena penduduk merupakan kekuatan negara dari unsure Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat memberikan sumbangan positif bagi negara. Ada negara yang penduduknya besar, ada negara yang penduduknya sedikit. Ada negara yang tingkat pertumbuhan penduduknya tinggi ada negara yang pertumbuhannya rendah. Apabila suatu negara pertumbuhan penduduknya sangat tinggi, ini merupakan masalah. Hal ini dikarenakan kapasitas wilayah suatu Negara terbatas. Sebaliknya jika pertumbuhan penduduk rendah atau negatif (penduduknya semakin berkurang), ini juga menimbulkan masalah. Sebab, penduduk Negara tersebut akan habis. Begitulah permasalahan kependudukan pada sebuah negara. Jadi masalah kependudukan adalah masalah yang berhubungan dengan dinamika keadaan penduduk.

1. Masalah Penduduk yang Bersifat Kuantitatif a. Jumlah Penduduk Besar Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subjek dan objek pembangunan. Manfaat jumlah penduduk yang besar: 1) Penyediaan tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam. 2) Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain. Selain manfaat yang diperoleh, ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar, yaitu nomor 4 di dunia menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu: 1) Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh. 2) Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana kesehatan dan pendidikan serta fasilitas sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta untuk mengatasi masalah ini. b. Pertumbuhan Penduduk Cepat Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 1971 pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 1980 sebesar 2,32% pertahun, tahun 1980 1990 sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 2000 sebesar 1,6% pertahun. Keluarga berencana merupakan suatu usaha untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan keluarga. Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau merupakan keluarga kecil.Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga sejahtera. Dua tujuan pokok Program Keluarga Berencana yaitu: a. Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan penduduk tidak melebihi kemampuan peningkatan produksi. b. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk mencapai keluarga sejahtera BAHAN AJAR IPS KELAS 8 2

Ledakan penduduk (population explosion) dapat diartikan sebagai keadaan perkembangan jumlah penduduk yang berlangsung sangat cepat. Ledakan penduduk terutama disebabkan oleh menurunnya jumlah kematian, sementara jumlah kelahiran masih berada pada tingkat yang tinggi. Tingginya laju pertumbuhan penduduk secara alami dipengaruhi tingginya angka kelahiran. (Telah dipelajari dalam bab sebelumnya). Tingginya angka kelahiran suatu negara tersebut disebabkan oleh: banyaknya perkawinan usia muda (akibat tradisi dan rendahnya tingkat pendidikan); tidak ada atau kurang berhasilnya program pembatasan kelahiran. Perubahan populasi penduduk Indonesia diketahui dari hasil sensus. Sensus penduduk di Indonesia diatur oleh UU No. 6 Tahun 1960. Sensus dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 tahun sekali. Sensus pertama di Indonesia dilakukan pada masa pemerintah Belanda tahun 1930. Jumlah penduduk saat itu tercatat 60,7 juta jiwa. Tahun 1940 dan 1950, sensus tidak diadakan karena terjadi Perang Dunia II dan banyak gangguan keamanan dalam negeri. Pelaksanaan sensus yang pertama setelah masa kemerdekaan adalah tahun 1961. Jumlah penduduk saat itu tercatat 97,1 juta jiwa. Ledakan penduduk Indonesia mulai Tabel : Hasil sensus penduduk Indonesia terlihat tahun 80-an. Jika pada tahun 1930 1961-2008 jumlah penduduk Indonesia masih berkisar 60,7 jiwa, tahun 1985 melonjak hampir tiga kali lipat, yaitu 164 juta jiwa. Tahun 2000 telah lebih dari 200 juta jiwa. Sampai dengan tahun 2008 jumlah itu terus meningkat. Tahun 2005 mencapai 218.869.000 jiwa dan tahun 2008 mencapai 237.512.355 jiwa. Tabel di samping memberi informasi hasil sensus di Indonesia tahun 1961-2000, hasil survey antar sensus, serta data lain. Amati perubahan jumlah penduduk yang terjadi! Rata-rata angka kelahiran kasar termasuk kriteria sedang tinggi. c. Persebaran Penduduk Tidak Merata Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata baik persebaran antarpulau, provinsi, kabupaten maupun antara perkotaan dan pedesaan. Pulau Jawa dan Madura yang luasnya hanya 7% dari seluruh wilayah daratan Indonesia, dihuni lebih kurang 60% penduduk Indonesia Perkembangan kepadatan penduduk di Pulau Jawa dan Madura tergolong tinggi, yaitu tahun 1980 sebesar 690 jiwa tiap-tiap kilometer persegi, tahun 1990 menjadi 814 jiwa dan tahun 1998 menjadi 938 jiwa per kilo meter persegi (km). Akibat dari tidak meratanya penduduk, yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara. Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa, antara lain karena pulau Jawa: Sebagai pusat pemerintahan. Sebagian besar tanahnya merupakan tanah vulkanis yang subur. Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industri sehingga banyak tersedia lapangan kerja. Tersedia berbagai jenjang dan jenis pendidikan. Memiliki sarana komunikasi yang baik dan lancar Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan. Perpindahan penduduk dari desa ke kota di Indonesia terus mengalami peningkatan dari waktu ke BAHAN AJAR IPS KELAS 8 3

waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti: Munculnya permukiman liar. Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri. Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri. Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran, dan lain-lain. Oleh karena dampak yang dirasakan cukup besar maka perlu ada upaya untuk meratakan penyebaran penduduk di tiap-tiap daerah. Upaya-upaya tersebut adalah: Pemerataan pembangunan. Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan. Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya. Selain di Jawa ketimpangan persebaran penduduk terjadi di Irian Jaya dan Kalimantan. Luas wilayah Irian Jaya 21,99% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 0,92% dari seluruh penduduk Indonesia. Pulau Kalimantan luasnya 28,11% dari luas Indonesia, tetapi jumlah penduduknya hanya 5% dari jumlah penduduk Indonesia. Untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata dilaksanakan program transmigarasi. Tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu: Meratakan persebaran penduduk di Indonesia. Peningkatan taraf hidup transmigran. Pengolahan sumber daya alam. Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia. Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran. Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Meningkatkan pertahanan dan kemananan wilayah Indonesia. Persebaran yang tidak merata berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Daerah-daerah yang padat penduduknya terjadi exploitasi sumber alam secara berlebihan sehingga terganggulah keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah hutan yang terus menyusut karena ditebang untuk dijadikan lahan pertanian maupun pemukiman. Dampak buruk dari berkurangnya luas hutan adalah: terjadi banjir karena peresapan air hujan oleh hutan berkurang. terjadi kekeringan. tanah sekitar hutan menjadi tandus karena erosi. 2. Masalah Penduduk yang Bersifat Kualitatif a. Tingkat Kesehatan Penduduk yang rendah Meskipun telah mengalami perbaikan, tetapi kualitas kesehatan penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Indikator untuk melihat kualitas kesehatan penduduk adalah dengan melihat: 1) Angka Kematian 2) Angka Harapan Hidup Angka kematian yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang rendah. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan tingkat kesehatan penduduk yang baik. Kualitas kesehatan penduduk tidak dapat dilepaskan dari pendapatan penduduk. Semakin tinggi pendapatan penduduk maka pengeluaran untuk membeli pelayanan kesehatan semakin tinggi. Penduduk yang pendapatannya tinggi dapat menikmati kualitas makanan yang memenuhi standar kesehatan. Tingkat kesehatan penduduk Indonesia masih tergolong rendah. Terutama tingkat kesehatan penduduk di daerah-daerah terpencil. Pada tahun 2002-2003, angka kematian bayi di Indonesia 35 bayi per 1.000 bayi yang lahir hidup. Sedangkan angka harapan hidup penduduk Indonesia mencapai usia rata-rata 66,2 tahun (Data dinas kesehatan:2003). BAHAN AJAR IPS KELAS 8 4

Faktor-faktor penyebab rendahnya tingkat kesehatan penduduk Indonesia antara lain adalah sebagai berikut. Masih rendahnya tingkat kesehatan/sanitasi lingkungan. Masih sering berjangkitnya penyakit menular. Banyaknya gejala kurang gizi di masyarakat. Kurangnya pengetahuan penduduk tentang kesehatan. Kurangnya fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit, puskesmas, klinik, dan sebagainya). Salah satu indikasi kesehatan adalah penolong Tabel : Persentase balita berdasarkan persalinan. Bayi yang dilahirkan dengan penolong kelahiran pada tahun 2006 bantuan dokter, bidan atau tenaga medis lain lebih aman dibandingkan dengan persalinan yang dilakukan oleh tenaga nonmedis. Untuk mengetahui penggunaan tenaga penolong kelahiran di Indonesia, coba perhatikan tabel berikut ini!

b. Tingkat Pendidikan yang Rendah Tingkat pendidikan bukanlah satu-satunya indikator untuk mengukur kualitas SDM penduduk suatu negara. Kualitas SDM berhubungan dengan produktivitas kerja. Orang yang tingkat pendidikannya tinggi diharapkan punya produktivitas yang tinggi. Kenyataan yang terjadi di Indonesia adalah banyak orang berpendidikan tinggi (sarjana) tetapi menganggur. Keadaan demikian tentu sangat memprihatinkan. Orang yang menganggur menjadi beban bagi orang lain (keluarganya). Tingkat pendidikan diharapkan berbanding lurus dengan tingkat kesejahteraan. Sehingga pembangunan dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah membawa dampak positif yang signifikan terhadap kesejahteraan penduduk. Tabel : Penduduk Berumur 10 tahun ke atas berdasarkan Pendidikan yang ditamatkan

c. Tingkat Kemakmuran yang Rendah Meskipun tidak termasuk negara miskin, jumlah penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan cukup besar. Sebanyak 37,5 juta penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan menurut standard yang ditetapkan PBB. Kemakmuran berbanding lurus dengan kualitas Tabel : Pendapatan Perkapita Beberapa Negara Tahun 2003 SDM. Semakin tinggi kualitas SDM penduduk, semakin tinggi pula tingkat kemakmurannya. Banyak negara yang miskin sumber daya alam tetapi tingkat kemakmuran penduduknya tinggi. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya sumber daya alam. Mengapa banyak penduduk Indonesia yang hidup miskin?

BAHAN AJAR IPS KELAS 8

Mata pencaharian terbesar penduduk Indonesia adalah pertanian. Pada tahun 1971, penduduk Indonesia yang bekerja di sektor pertanian mencapai 64,2%. Tahun 2006 jumlah tersebut berkurang menjadi 42,05 %. Berkurangnya mata pencaharian penduduk di sector pertanian berjalan seiring dengan keberhasilan pembangunan dalam bidang industry di Indonesia. Industri-industri besar yang banyak menyerap tenaga kerja, antara lain: industry garmen, industri obat dan farmasi, industri makanan/minuman olahan, dan sebagainya. Untuk mengetahui besarnya tenaga kerja Indonesia untuk bidang pekerjaan lain, coba amati tabel di bawah!
Tabel : Penduduk berusia 15 tahun ke atas yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama tahun 2006.

Permasalahan Indonesia berkaitan dengan tingkat pendapatan adalah rendahnya pendapatan per kapita. Hal itu berarti tingkat pendapatan rata-rata penduduk Indonesia masih rendah. Jumlah masyarakat golongan ekonomi lemah masih jauh lebih banyak dibandingkan masyarakat kelompok ekonomi tinggi. Jadi, tingkat pendapatan penduduk Indonesia belum merata. Rendahnya tingkat pendapatan penduduk Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain sebagai berikut. Berkurangnya daya dukung sektor pertanian, sehingga mengurangi lapangan kerja. Lapangan kerja nonpertanian yang ada belum mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak. Sistem pengupahan pekerja masih rendah sehingga pendapatan terbatas. Tingkat pendidikan penduduk masih rendah.

Berbagai Dampak Masalah Kependudukan


A. Dampak buruk ledakan jumlah penduduk Ledakan penduduk menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat terutama dalam bidang sosial ekonomi. Pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat tidak sebanding dengan perkembangan ekonomi. Beberapa dampak buruk ledakan jumlah penduduk adalah sebagai berikut. Semakin terbatasnya sumber-sumber kebutuhan pokok (pangan, sandang, dan papan yang layak). Akibatnya sumber-sumber kebutuhan pokok tersebut tidak lagi sebanding dengan bertambahnya jumlah penduduk. Tidak mencukupinya fasilitas sosial dan kesehatan yang ada (sekolah, rumah sakit, tempat rekreasi) serta berbagai fasilitas pendukung kehidupan lain. Tidak mencukupinya lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja yang ada. Akibatnya, terjadilah peningkatan jumlah pengangguran dan berdampak pada menurunnya kualitas social (banyak tuna wisma, pengemis, kriminalitas meningkat, dan lain-lain)

BAHAN AJAR IPS KELAS 8

B. Dampak buruk kepadatan penduduk yang tidak merata Tidak meratanya kepadatan penduduk di berbagai wilayah akan menimbulkan berbagai masalah, mencakup masalah sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Dampak buruk akan diterima, baik oleh daerah berkepadatan tinggi maupun rendah. Wilayah berkepadatan tinggi, terutama adalah perkotaan dan daerah berkepadatan rendah biasanya adalah pedesaan. Perhatikan dampak buruk yang diterima kedua wilayah tersebut, melalui uraian berikut ini! a. Dampak kepadatan penduduk yang tidak merata terhadap kehidupan sosial masyarakat 1. Dampak bagi daerah berkepadatan penduduk tinggi (perkotaan) Terjadi kelebihan tenaga kerja yang berakibat munculnya pengangguran dan meningkatnya kriminalitas. Terjadi masalah permukiman penduduk, yaitu munculnya permukiman kumuh. Menyempitnya lahan pertanian, karena telah dialihfungsikan sebagai perumahan. Tingkat pencemaran meningkat karena pengelolaan lingkungan yang kurang baik (permukiman terlalu padat, banyak permukiman kumuh/liar). 2. Dampak bagi daerah berkepadatan penduduk rendah (pedesaan) Terjadi kekurangan tenaga kerja penggarap lahan pertanian, sehingga produktivitas pertanian menurun/ berkurang. Pembangunan berjalan lebih lambat. Wilayah tertentu menjadi daerah mati, karena sebagian besar penduduknya pindah ke daerah lain (perkotaan). b. Dampak kepadatan penduduk yang tidak merata terhadap pembangunan ekonomi Pembangunan ekonomi terkait dengan peningkatan taraf hidup penduduk. Artinya pendapatan per kapita harus meningkat dan bebas dari kemiskinanmenurun. Bagaimana kepadatan pendudukmemberi dampak bagi pembangunan ekonomi? 1. Dampak bagi daerah berkepadatan penduduk tinggi (perkotaan) Pembangunan ekonomi di wilayah berkepadatan tinggi, terutama perkotaan, dapat mengalami kendala. Hal itu terutama dipengaruhi oleh tingginya tingkat pengangguran dan kurangnya lapangan kerja. Pembangunan ekonomi di wilayah perkotaan cenderung tidak merata. Peningkatan pendapatan penduduk perkotaan tidak merata. Tingkat pendapatan untuk pengusaha dan pekerja tetap relative mendukung peningkatan kesejahteranan. Namun mereka yang bekerja di sektor informal dan terlebihpara pengangguran, crnderung terus terpuruk di bawah garis kemiskinan. Masyarakat miskin di perkotaan meningkat terutama akibat bertambahnya pengangguran. Sebagai contoh, catatan BPS tahun 2005 menyebutkan jumlah penduduk yang bekerja tetap dalam 6 bulan hanya bertambah 1,2 juta orang (dari 93,7 juta menjadi 94,9 juta), yang berarti menambahjumlah penganggur sebesar 600 ribu orang. 2. Dampak bagi daerah berkepadatan penduduk rendah (pedesaan) Pembangunan ekonomi di wilayah berkepadatan rendah, terutama pedesaan dapat mengalami kendala terutama akibat kurang produktifnya wilayah itu. Penyebabnya adalah kurangnya tenaga penggarap lahan atau kurangnya kegiatan ekonomi yang dilakukan penduduk selain bertani. Sebagai contoh, pada Maret 2008, BPS mencatat bahwa sebagian besar (63,47 persen) penduduk miskin berada di daerah perdesaan. c. Dampak kepadatan penduduk yang tidak merata terhadap pembangunan politik Kehidupan politik ternyata juga dipengaruhi oleh kepadatan penduduk. Sebagai contoh, di Indonesia, penentuan wakil rakyat di DPR, didasarkan pada jumlah penduduk. Jumlah penduduk juga menentukan layak tidaknya suatu daerah melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (pilkada).

BAHAN AJAR IPS KELAS 8

1. Dampak bagi daerah berkepadatan penduduk tinggi (perkotaan) Wilayah dengan jumlah penduduk tinggi relative lebih beruntung. Selain memenuhi syarat untuk melaksanakan pilkada, keterwakilan rakyat di DPR juga relatif besar. Namun, kepadatan yang tinggi juga rawan terhadap tingginya tingkat perbedaan pendapat dan aspirasi dalam politik. 2. Dampak bagi daerah berkepadatan penduduk rendah (pedesaan) Wilayah dengan jumlah penduduk sedikit, cenderung kurang terwakili aspirasinya. Hal itu karena semakin sedikit jumlah penduduk maka semakin sedikit wakilnya. Kurang terwakilinya aspirasi, sering kali berdampak pada tingkat perkembangan wilayah itu. Dengan demikian wilayah berkepadatan tinggi maupun rendah, memiliki potensi masalah berkaitan dengan kondisi politik suatu negara. C. Dampak buruk terjadinya migrasi Migrasi memengaruhi perubahan jumlah penduduk suatu wilayah. Selain itu, migrasi juga membawa dampak yang besar dalam kehidupan, baik dampak positif maupun negatif. Dampak positif yang menguntungkan di antaranya adalah hal-hal berikut. Terjadi transfer ilmu, teknologi, dan budaya, baik dari kota ke desa ataupun dari negara lain. Terjadi ikatan yang kuat antara dua daerah. Terjadi pemerataan taraf ekonomi. Ketersediaan tenaga kerja di suatu daerah dan proses pembangunan berjalan lancar. Meskipun migrasi membawa dampak positif, namun dampak negatif yang muncul sangat perlu diwaspadai. Dampak negatif muncul terutama jika terjadi tingkat migrasi yang tidak seimbang (antara migrasi masuk dan migrasi keluar). Dampak negative juga dapat muncul jika terjadi berbagai masalah kependudukan lain terkait dengan berlebihannya jumlah urban di suatu kota. Beberapa dampak negative migrasi antara lain, sebagai berikut. 1. Pembangunan suatu daerah terhambat dan produktivitas menurun karena minimnya tenaga kerja produktif. Misalnya: lahan pertanian terbengkalai karena tenaga produktifnya berurbanisasi; orang beramai-ramai menjadi TKI, sementara yang tinggal di desa hanya tenaga-tenaga tidak produktif sehingga terjadinya kekurangan tenaga kerja di daerah tersebut. 2. Muncul masalah kepadatan penduduk di daerah tujuan migrasi dan berdampak pada masalah perumahan. Misalnya, muncul banyak permukiman kumuh. 3. Muncul masalah pengangguran yang berdam pak pada meningkatnya kriminalitas. Contoh: banyak orang datang ke kota tanpa bekal keterampilan sehingga tidak mendapatkan pekerjaan; kota yang dituju sudah tidak memerlukan tenaga kerja tambahan. 4. Timbul berbagai masalah kependudukan. Misalnya, krisis hubungan antarnegara karena masalah keimigrasian (tenaga kerja, imigran gelap, dan sebagainya) atau masalah hubungan berbagai etnis di daerah urban. D. Dampak rendahnya kualitas penduduk Berbagai permasalahan kualitas penduduk Indonesia di bidang pendidikan, kesehatan dan tingkat pendapatan berkaitan satu sama lain dan tidak terpisahkan. Perhatikan ilustrasi berikut ini! Rendahnya tingkat pendidikan seseorang mengurangi kesempatannya untuk bekerja pada bidang berpenghasilan tinggi. Misalnya, seorang tenaga profesional disyaratkan memiliki tingkat pendidikan minimal D1-S1. Sebaliknya seseorang berpendidikan rendah umumnya hanya bisa diterima sebagai tenaga kasar bergaji rendah. Akibatnya, orang tersebut hanya mampu hidup dengan tingkat ekonomi rendah. Tingkat ekonomi yang rendah membuatnya tidak bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarga, juga tidak mampu menyekolahkan anaknya. Rendahnya tingkat kesehatan seseorang membuatnya tidak produktif. Kurang produktifnya seseorang juga dapat menjadi penyebab menurunnya tingkat pendapatan. Secara keseluruhan, rendahnya kualitas penduduk suatu negara menghambat pembangunan. BAHAN AJAR IPS KELAS 8 8

Negara-negara maju didukung oleh masyarakat berpendidikan tinggi, memiliki kesehatan dan kesejahteraan yang baik, dan tingginya tingkat pendapatan. Sebaliknya negara berkembang dengan kualitas penduduk rendah akan mengalami hambatan dalam kegiatan pembangunan.

Penanggulangan Masalah Kependudukan


Agar masalah kependudukan tidak semakin parah, harus dilakukan berbagai penanggulangan, baik yang bersifat regional maupun nasional. A. Upaya mengatasi ledakan jumlah penduduk Permasalahan akibat ledakan jumlah penduduk terutama dialami oleh negara berkembang, termasuk Indonesia. Hal itu terjadi karena Negara berkembang ternyata memiliki pertumbuhan penduduk lebih tinggi dibandingkan negara maju. Persentase pertumbuhan penduduknya lebih dari 2% dan termasuk kriteria tinggi. Untuk mengurangi permasalahan akibat kelebihan jumlah penduduk tersebut, perlu dilakukan pengendalian. Apakah bentuk pengendaliannya? Pertumbuhan penduduk, jumlah penduduk, dan kepadatan penduduk berhubungan erat dengan proses reproduksi manusia. Maka, usaha pengendalian terutama ditujukan kepada mereka yang masih bisa memiliki anak. Di Indonesia berbagai usaha yang dapat ditempuh melalui dua program utama yaitu program Keluarga Berencana dan pendidikan kependudukan. a. Program Keluarga Berencana (KB) Program Keluarga Berencana (PKB) berarti pengaturan kelahiran untuk mencapai sebuah keluarga ideal. Keluarga ideal terdiri atas ayah, ibu, dan dua orang anak. Saat ini Keluarga Berencana (KB) menjadi upaya untuk mengendalikan jumlah dan pertumbuhan penduduk. Tujuan utama penyelenggaraan Program Keluarga Berencana (PKB) adalah: mengendalikan pertumbuhan penduduk dengan menurunkan angka kelahiran; dan meningkatkan kesejahteraan ibu, anak, dan masyarakat. Pada perkembangan terakhir, landasan pelaksanaan KB adalah sukarela dan rasa tanggung jawab. Oleh karenanya dilakukan dorongan perlahan dan penerangan hingga masyarakat mencapai tingkat kesadaran. Dorongan dan penerangan terutama bagi pasangan usia subur (usia 15-45 tahun). Dalam menggalakkan PKB dilakukan kampanye Gerakan Keluarga Berencana (GKB). Gerakan Keluarga Berencana merupakan salah satu kegiatan pokok dalam upaya mencapai keluarga sejahtera. Gerakan Keluarga Berencana juga diarahkan untuk mengendalikan laju pertumbuhan penduduk dengan cara penurunan angka kelahiran (Ingatlah kembali uraian tentang upaya mengatasi ledakan penduduk pada bab sebelumnya). Penurunan angka kelahiran tersebut bertujuan untuk mengejar tercapainya keseimbangan antara pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi sehingga terwujud suatu keluarga sejahtera. Gerakan Keluarga Berencana (GKB) telah mampu mendorong masyarakat untuk mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Hal itu ditandai dengan munculnya KB Mandiri, Lingkaran Biru KB, serta Lingkaran Emas KB. b. Pendidikan kependudukan Pendidikan kependudukan ditempuh dengan membekali sejumlah ilmu kependudukan kepada masyarakat. Tujuan pembekalan ilmu kependudukan terutama agar terbentuk sikap baru tingkah laku reproduksi dalam masyarakat. Tingkat pendidikan memengaruhi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku seseorang. Semakin tinggi tingkat pendidikannya, seseorang tentu semakin baik menyikapi kepentingan pengendalian kepadatan penduduk dalam suatu negara. Sikap baik tentu akan tercermin dalam perilaku yang baik pula, yaitu dengan memberikan dukungan terhadap pengendalian jumlah penduduk. Bentuk dukungan tersebut misalnya mengatur kelahiran dan membatasi jumlah anak. Negara dengan jumlah penduduk terkendali tentu memiliki taraf hidup yang lebih tinggi. Jadi, pengetahuan dinamika penduduk yang kamu pelajari dalam subbab ini berguna bagimu untuk lebih mengetahui berbagai permasalahan kependudukan dan cara mengatasinya. Kamu juga sudah dapat memikirkan apa yang dapat kamu sumbangkan sebagai warga negara terkait dengan masalah kependudukan tersebut. BAHAN AJAR IPS KELAS 8 9

c. Berbagai usaha lain Di samping melaksanakan Gerakan Keluarga Berencana (GKB) dan pendidikan kependudukan di berbagai jenjang sekolah, pemerintah dan pihakpihak tertentu juga menempuh berbagai usaha lain. Berbagai usaha pendukung tersebut di antaranya adalah sebagai berikut. Meningkatkan produksi pangan untuk mengatasi kekurangan bahan pangan (misalnya dengan intensifikasi, ekstensifikasi, dan diversifikasi pertanian); Membangun sarana dan prasarana pendidikan yang jumlahnya sebanding dengan jumlah penduduk usia sekolah. Meningkatkan jumlah fasilitas sosial dan kesehatan (rumah sakit, puskesmas, dan poliklinik). Meningkatkan jumlah lapangan kerja sehingga sebanding dengan jumlah penduduk usia kerja. C. Penanggulangan masalah migrasi dan kepadatan penduduk yang tidak merata Kamu telah mengetahui berbagai dampak migrasi. Meskipun tidak sedikit dampak positif yang diberikan oleh kegiatan migrasi, berbagai permasalahan juga timbul dan menjadi sangat menganggu bagi suatu daerah atau negara. Berbagai hal perlu dilakukan untuk menangani permasalahan akibat migrasi penduduk. a. Usaha pengurangan kegiatan urbanisasi Salah satu kegiatan migrasi yang membawa banyak masalah adalah urbanisasi. Oleh karenanya, urbanisasi harus dikurangi dan dikendalikan. Usaha yang dilakukan untuk menanggulangi masalah urbanisasi antara lain berikut ini. 1. Melakukan pemerataan pembangunan Untuk mengurangi urbanisasi perlu dilakukan peningkatan pembangunan di pedesaan. Pembangunan yang dilakukan meliputi penyediaan sarana prasarana serta berbagai fasilitas (kesehatan, pendidikan, hiburan, dan lain-lain). 2. Meningkatkan produktivitas lahan pertanian Peningkatan produktivitas lahan pertanian terutama di pedesaan, antara lain dilakukan melalui intensifikasi pertanian. 3. Meningkatkan kualitas penduduk Peningkatan kualitas penduduk dilakukan melalui peningkatan keterampilan penduduk. Dengan keterampilannya diharapkan mereka dapat memanfaatkan sumber daya alam atau potensi di lingkungannya dengan lebih maksimal. Contoh: member keterampilan pada para ibu dan remaja atau merintis industri rumah tangga. 3. Penyebaran industrialisasi Pembangunan pusat industri di daerahdaerah untuk menyerap tenaga kerja setempat. 4. Mengimbau para urban Mengimbau para urban agar tidak memberikan iming-iming kehidupan kota (yang belum tentu enak) atau mengajak saudara, teman, dan sanak saudaranya untuk berurbanisasi. b. Usaha mengatasi akibat urbanisasi di kota Jika kota terlanjur penuh dengan kaum urban, hal-hal khusus perlu dilaksanakan untuk membuat kota menjadi lebih nyaman. Misalnya: Menertibkan permukiman kumuh (di pinggiran rel KA, bantaran sungai, taman-taman kota, dan sebagainya); Memukimkan kembali penduduk di daerah kumuh ke tempat yang layak. Misalnya dengan membangun perumahan rakyat yang murah atau rumah susun; Mengurangi kepadatan kota, misalnya dengan melaksanakan transmigrasi umum. Berbagai usaha yang ditempuh untuk mengatasi masalah migrasi terkait erat dengan penanggulangan masalah akibat kepadatan penduduk tidak merata. Bagaimanapun, masalah migrasi dan kepadatan penduduk tidak merata merupakan dua masalah yang saling berkaitan satu sama lain.

BAHAN AJAR IPS KELAS 8

10

D. Penanggulangan rendahnya kualitas penduduk Kualitas penduduk Indonesia dapat berkembang baik, bila ditunjang dengan pembangunan sumber daya manusia. Pembangunan sumber daya manusia ditekankan pada terciptanya kualitas penduduk yang maju dan mandiri. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas penduduk Indonesia, terutama tingkat pendidikan, kesehatan, dan pendapatannya. a. Upaya mengatasi rendahnya tingkat pendidikan Beberapa upaya mengatasi rendahnya tingkat pendidikan penduduk, antara lain: mencanangkan program wajib belajar 9 tahun sejak Mei 1994; mengadakan proyek belajar jarak jauh (Universitas Terbuka); memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi; mencanangkan program orang tua asuh; melakukan penyempurnaan kurikulum, pembaruan metode, serta media pengajaran; meningkatkan kualitas guru dengan mengadakan Latihan Kerja Guru (LKG) dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP); serta mengadakan program-program untuk meningkatkan minat baca dan belajar masyarakat, misalnya: mendirikan perpustakaan di berbagai daerah, juga mengadakan perpustakaan keliling, koran masuk desa, dan lain-lain. b. Upaya mengatasi rendahnya tingkat kesehatan Berbagai upaya mengatasi masalah rendahnya tingkat kesehatan di Indonesia, antara lain: mengadakan perbaikan gizi masyarakat; mengadakan penyuluhan tentang kesehatan gizi dan kebersihan lingkungan; pencegahan dan pemberantasan berbagai penyakit menular; membangun sarana-sarana kesehatan seperti: Puskesmas, Balai Kesehatan Ibu dan Anak (BKIA), dan Rumah Sakit; dan meningkatkan peran serta masyarakat melaui Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) sejak 1983. Posyandu memberikan pelayanan kesehatan melalui ibu-ibu PKK tingkat RW/Kelurahan yang telah dibina oleh petugas kesehatan. c. Upaya mengatasi rendahnya tingkat pendapatan Berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi rendahnya tingkat pendapatan penduduk, antara lain sebagai berikut. Pengembangan pertanian dengan diversifikasi dan industrialisasi pertanian sehingga dapat meningkatkan hasil setiap pekerja. Membuka lapangan kerja baru dan memperluas lapangan kerja. Penerapan sistem Upah Minimum Regional (UMR) bagi perusahaan yang mempunyai pekerja. Pelaksanaan jaminan sosial tenaga kerja. Meningkatkan taraf pendidikan bagi penduduk. Merangsang kemauan berwiraswasta. Berbagai upaya yang telah disebut di atas ternyata sangat membantu terjadinya peningkatan kualitas penduduk Indonesia. Meskipun kualitas penduduk Indonesia belum setinggi di Negaranegara maju, peningkatan tersebut sangat jelas terlihat. Misalnya, dalam bidang pendidikan peningkatan kualitas terlihat dengan menurunnya jumlah penduduk yang buta huruf dan semakin banyaknya jumlah penduduk yang tamat sekolah SD hingga SMA, juga Perguruan Tinggi. Bahkan pada masa sekarang tidak sedikit orang Indonesia yang melanjutkan ke pendidikan lanjut (S2) baik di dalam maupun luar negeri. Kualitas kesehatan dan tingkat pendapatan penduduk Indonesia pun semakin meningkat dari waktu ke waktu. Misalnya: menurunnya tingkat kematian bayi dari tahun ke tahun; meningkatnya harapan hidup penduduk; menurunnya angka kemiskinan; dan lain-lain.

BAHAN AJAR IPS KELAS 8

11

UJI KOMPETENSI DASAR I. Jawablah B jika pernyataan BENAR dan S jika pernyataan SALAH! 1. Salah satu dampak negatif dari migrasi adalah adanya transfer ilmu, teknologi dan budaya. 2. Usaha mengatasi urbanisasi di kota adalah dengan meningkatkan produktivitas lahan pertanian di desa. 3. Salah satu dampak kepadatan tinggi adalah pengangguran. 4. Kepadatan penduduk yang tidak merata di berbagai wilayah membantu meningkatkan kesejahteraan penduduk. 5. Kepadatan penduduk perkotaan yang berlebihan tidak berpengaruh pada pembangunan kota. II. Lengkapi dengan jawaban yang tepat! 1. Keadaan perkembangan jumlah penduduk yang berlangsung sangat cepat disebut .. . 2. Jumlah penduduk suatu negara dan perubahannya diketahui dari hasil ... . 3. Sensus penduduk diadakan setiap ... tahun. 4. Badan yang berwenang mengadakan sensus penduduk di Indonesia adalah ... . 5. Tingginya angka kematian merupakan salah satu hal yang menandakan rendahnya tingkat ... suatu negara. 6. Gerakan Keluarga Berencana adalah salah satu program untuk mengatasi ... . BAHAN AJAR IPS KELAS 8 12

7. Pendirian perpustakaan adalah upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas penduduk di bidang ... . 8. Membuka lapangan kerja adalah bentuk usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas penduduk di bidang ... . III.Jawablah dengan singkat dan tepat 1. Sebutkan masalah utama kependudukan di Indonesia! 2. Masalah-masalah apa yang dialami oleh daerah yang berkepadatan tinggi? 3. Mengapa di daerah pedesaan yang berkepadatan rendah pembangunan terhambat atau berjalan lebih lambat? 4. Sebutkan beberapa usaha untuk mengendalikan tingginya tingkat urbanisasi! 5. Sebutkan faktor yang menjadi ukuran kualitas penduduk suatu negara! 6. Rendahnya tingkat pendapatan penduduk menjadi penyebab rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan. Jelaskan! 7. Jelaskan dampak kepadatan penduduk yang tidak merata bagi pembangunan ekonomi! IV. Studi Kasus Bacalah baik-baik artikel di bawah ini, dan jawablah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan! 30 JUTA PESERTA KB DILIBATKAN Untuk meningkatkan jumlah peserta baru program Keluarga Berencana, ada baiknya 30 juta akseptor atau peserta KB dilibatkan untuk mempromosikan program KB. Sebab, jika hanya mengandalkan Petugas Lapangan Keluarga Berencana, jumlahnya tidak memadai. Akseptor KB perlu diajak dan dihargai partisipasinya, kata mantan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Prof Dr Haryono Suyono (1983-1993) dalam pertemuan dengan tokoh agama, para pakar, dan praktisi KB di Jakarta, Selasa (8/1). Kepala BKKBN saat ini, dr Sugiri Syarif MPA, menyatakan, ada tiga skenario proyeksi kependudukan Indonesia pada tahun 2015. Pertama, jika peserta KB meningkat 1 persen per tahun, penduduk Indonesia hanya akan menjadi 237,8 juta jiwa. Kedua, jika peserta KB tetap konstan, penduduk Indonesia akan bertambah menjadi 255,5 juta jiwa. Ketiga, jika peserta KB menurun 0,5 persen per tahun, jumlah penduduk akan membengkak menjadi 264,4 juta jiwa. Yang mengkhawatirkan, dalam lima tahun terakhir kesertaan masyarakat ber-KB hanya meningkat ratarata 0,5 persen per tahun.Untuk itu peserta program KB pada tahap awal, yang berusia rata-rata di atas 60 tahun harus dilibatkan. Jumlahnya mencapai 12 juta. Silver college Haryono menyodorkan ide pengembangan silver college untuk mempersiapkan senior/sesepuh dan aktivis sebagai pengabdi KB dan pembangunan yang bermutu melalui pelatihan nasional dan internasional. Silver college ini khusus untuk sesepuh yang rambutnya sudah berubah menjadi perak, papar Haryono. Untuk menyelesaikan persoalan kemiskinan dan komitmen Tujuan Pembangunan Milenium 2015, peserta KB harus terus ditingkatkan dan mempermudah akses KB. Berdayakan peserta Keluarga Berencana agar mampu berwirausaha, menjamin anak-anaknya agar bisa sekolah dan menjaga kesehatannya. Dengan demikian, Indeks Pembangunan Manusia Indonesia akan meningkat, kata Haryono. Jadi, program Keluarga Berencana tidak hanya sebatas pembatasan angka kelahiran, namun juga terkait dengan kesejahteraan keluarga dan kualitas manusia Indonesia. Disarikan dari : Kompas, 9 Januari 2008 A. Menjawab Pertanyaan 1. Ceritakan pendapatmu mengenai artikel di atas! 2. Jika peserta KB di Indonesia menurun 0,5 %, berapakah prakiraan penduduk Indonesia? Apakah hal itu akan memperbaiki/mengurangi kualitas penduduk Indonesia? Jelaskan! 3. Apa yang dimaksud dengan silver college? 4. Menurutmu, apa sajakah langkah yang harus dilakukan pemerintah untuk menaikkan kualitas penduduk Indonesia? BAHAN AJAR IPS KELAS 8 13

5. Berdasarkan komposisi penggolongan penduduk, termasuk dalam golongan apakah para anggota silver college pada umumnya? Jelaskan! B. Portofolio Buatlah sebuah penelitian kecil mengenai kualitas penduduk di lingkunganmu. Berikut adalah langkah yang harus ditempuh. 1. Bentuklah kelompok kecil (4-5 orang)! 2. Temuilah beberapa orang yang bersedia diwawancarai( 10 orang) dengan pertanyaan sebagai berikut! a. Nama, tempat, dan tanggal lahir b. Status perkawinan (berkeluarga/belum) c. Asal daerah d. Tingkat pendidikan e. Jenis pekerjaan f. Alasan datang/tinggal di daerah sekarang 3. Tulis hasil wawancara dalam sebuah tabel! 4. Lakukan diskusi kelompok dan buat kesimpulan hasil wawancara dengan menjawab pertanyaan berikut! a. Apa alasan utama mereka bermigrasi? b. Jenis pekerjaan apa yang paling banyak diminati? c. Apakah pekerjaan mereka saat ini sesuai dengan latar belakang pendidikan mereka? d. Apakah faktor dari daerah asal yang mendorong mereka bermigrasi? e. Apakah faktor dari daerah tujuan yang menarik mereka bermigrasi? 5. Buatlah laporan dan sajikan di depan kelas (mintalah petunjuk guru)!

BAHAN AJAR IPS KELAS 8

14

You might also like