Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Geoteknik Tambang adalah suatu aplikasi dari teknologi sains kebumian termasuk didalamnya sains secara tradisional yang mendeskripsikan tentang geologi, mekanika tanah dan batuan, geohidrologi, serta hidrogeologi dalam bidang pertambangan.
Data Geoteknik harus digunakan secara benar dengan kewaspadaan dan dengan asumsi-asumsi serta batasan-batasan yang ada untuk dapat mencapai hasil seperti yang diinginkan. Tidak terkecuali dalam tambang terbuka, geoteknik sangat penting. Salah satunya dalam pembuatan pit penambangan.
Karena letak cadangan berada dilapisan bawah dari permukaan dan tertutup oleh lapisan tanah penutup, maka untuk mencapai cadangan itu biasanya dibuat jenjang/bench. Suatu jenjang yang dibuat harus mampu menampung dan mempermudah pergerakan alat-alat mekanis pada saat aktivitas pengupasan tanah penutup dan pengambilan material tambang yang ingin diambil.
Kestabilan lereng merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam pekerjaan penambangan karena menyangkut keselamatan pekerja, keamanan peralatan serta kelancaran produksi.
Geometri Lereng
Strukur Batuan
GEOMETRI LERENG
Geometri lereng yang perlu diketahui adalah: Orientasi (jurus dan kemiringan) lereng Tinggi dan kemiringan lereng Lebar Jenjang
STRUKTUR BATUAN
Struktur batuan yang mempengaruhi kestabilan suatu lereng adalah adanya bidang-bidang lemah, yaitu: Bidang Patahan (sesar) Perlapisan Rekahan
Sifat fisik dan mekanik batuan meliputi : Bobot isi batuan Porositas batuan Kandungan air dalam batuan. Kuat tekan, kuat tarik dan kuat geser batuan Sudut geser dalam
Penyebaran batuan Struktur geologi Morfologi Iklim Tingkat pelapukan Hasil kerja manusia
LONGSOR (LANSLIDES)
Pada dasarnya longsoran akan terjadi karena dua sebab, yaitu Naiknya tegangan geser (shear stress) Menurunnya kekuatan geser (shear strenght)
Pengurangan dan pemindahan penyanggaan Pertambahan tegangan Gaya dinamik, yang disebabkan oleh gempa dan getaran lainnya
FAKTOR PENYEBAB NAIKNYA TEGANGAN GESER Pengangkatan atau penurunan regional yang disebabkan perubahan sudut kemiringan lereng. Tegangan lateral, yang ditimbulkan oleh adanya air pada rekahanrekahan slope.
Keadaan atau rona awal Perubahan karena pelapukan dan reaksi kimia fisika Perubahan gaya antar butiran karena pengaruh kandungan air dan tekanan air pori Perubahan struktur
Geometri lereng Sifat fisik dan mekanik tanah/batuan Struktur geologi Pengaruh air tanah Pengaruh gaya-gaya luar Kedudukan lereng terhadap bidang perlapisan batuan Faktor waktu
JENIS-JENIS LONGSORAN
PLANE FAILURE
WEDGE FAILURE
LANDSLIDE
CIRCULAR FAILURE
TOPLING FAILURE
Bidang gelincir dari longsoran ini mempunyai bentuk busur lingkaran. Longsoran ini biasanya terjadi pada lereng dengan batuan yang sudah mengalai pelapukan, tanah atau batuan yang ikatan antar butirnya relatif lemah.
Longsoran ini dapat terjadi jika terdapat bidang luncur dan arah bidang luncur relatif sejajar dengan kemiringan lereng. Kemiringan lereng lebih besar dari sudut geser dalam dan terdapat bidang bebas pada kedua sisi lereng.
Bidang luncur dari longsoran jenis ini merupakan dua bidang lemah yang saling berpotongan. Arah pergerakan akan searah dengan garis perpotongan bidang lemah tersebut.
Longsoran guling terjadi pada jenis batuan yang keras dan pada batuan tersebut banyak terdapat bidang lemah yang relatif sejajar satu sama lain. Kondisi yang memungkinkan terjadinya longsoran ini adalah jika kemiringan lereng berlawanan arah dengan kemiringan bidang-bidang lemahnya.
TERIMA KASIH