You are on page 1of 7

HERBARIUM

Pengertian Herbarium berasal dari kata hortus dan botanicus, artinya kebun botani yang dikeringkan. Secara sederhana yang dimaksud herbarium adalah koleksi spesimen yang telah dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistem klasifikasi.

Kegunaan Material herbarium sangat penting artinya sebagai kelengkapan koleksi untuk kepentingan penelitian dan identifikasi, hal ini dimungkinkan karena pendokumentasian tanaman dengan cara diawetkan dapat bertahan lebih lama, kegunaan herbarium lainnya yaitu sebagai berikut : 1. material peraga pelajaran botani 2. Material penelitian 3. Alat pembantu identifikasi tanaman 4. Material pertukaran antar herbarium di seluruh dunia 5. Bukti keanekaragaman 6. Spesimen acuan untuk publikasi spesies baru ( http://www.krcibodas.lipi.go.id/ )

Pembagian Herbarium

Herbarium basah

Herbarium basah merupakan awetan dari suatu hasil eksplorasi yang sudah diidentifikasi dan ditanam bukan lagi di habitat aslinya. Spesiesmen tumbuhan yang telah diawetkan disimpan dalam suatu larutan yang di buat dari komponen macam zat dengan komposisi yang berbeda-beda. (Tjitoseopomo,2005).

Herbarium Kering

Herbarium kering adalah awetan yang dibuat dengan cara pengeringan, namun tetap terlihat ciri-ciri morfologinya sehingga masih bisa diamati dan dijadikan perbandingan pada saat determinasi selanjutnya. (Ardiawan,1990).

Cara Pembuatan

1. Pengumpulan Pengumpulan Tumbuhan dilakukan dengan melakukan eksplorasi di lapangan. Selanjutnya masukan tumbuhan Bandotan ( Ageratum conyzoides L. ) yang diperoleh kedalam vasculum, atau dimasukan saja kedalam halaman sebuah buku yang tebal. Ambilah terutama dari bagian tumbuhan yang berbunga atau malahan yang berbuah. Buatlah sedikitnya 2 sampel yang lengkap dari tiap jenis. Bagian dari tumbuhan yang besar sedikitnya panjangnya 30-40 cm dan sedikitnya harus ada satu daun dan satu inflorescencia yang lengkap, kecuali kalau bagiannya yang khusus masih terlalu besar. Lihatlah bagian tumbuhan yang berada dibawah tanah. Sediakan buku untuk mencatat kehususan seperti : warna, bau, bagian dalam tanah, tinggi tempat dari permukaan laut, tempat, banyaknya tanaman tersebut. (Steenis, 2003). 2. Mengeringkan Tumbuhan Bandotan ( Ageratum conyzoides L. ) diatur diatas kertas kasar dan kering, yang tidak mengkilat, misalkan kertas Koran. Letakan diantara beberapa halaman yang dobel dan sertakan dalam setiap jenis catatan yang dibuat untuk tanaman tersebut. Juga biasanya digunakan etiket gantung yang diikatkan pada bahan tumbuh-tumbuhan, yang nomornya adalah berhubungan dengan buku catatan lapangan. Tumbuhtumbuhan yang berdaging tebal, direndam beberapa detik dalam air

yang mendidih. Lalu tekanlah secara perlahan-lahan. Gantilah untuk beberapa hari kertas pengering tersebut. Ditempat yang kelembabannya sangat tinggi, dapat dijemur dibawah sinar mata hari atau didekatkan di dekat api (diutamakan dari arang). Tanaman dikatakan kering kalau dirasakan tidak dingin lagi dan juga terasa kaku. (Steenis, 2003). 3. Pengawetan Tumbuhan Bandotan ( Ageratum conyzoides L. ) yang dikeringkan selalu bersifat hygroscopis, akan mudah sekali terserang jamur. Oleh karena itu, usahakanlah penyimpanan herbarium di tempat kering dan jemurlah koleksi tersebut sekali-kali dibawah sinar matahari. Terhadap serangan serangga, yang juga memakan tumbuh-tumbuhayang sangat kering, dapat dipakai bubukan belerang, naphtaline, atau yang lebih baik dapat digunakan paradichloorbenzol. (Tjitrosoepomo, 2005). 4. Pembuatan Herbarium Tempel Tumbuhan Bandotan ( Ageratum conyzoides L. ) yang di herbariumkan, kalau dapat pada helaian yang terlepas, sehingga kelak dapat ditempatkan menurut selera yang dikehendaki. Tempelkan nama pada kertas dengan kertas label. Tuliskan diatas kertas herbarium data mengenai tanggal, tempat ditemukan, tempat mereka tumbuh, nama penemu, catatan khusus, nama familia dan nama spesies. (Steenis, 2003). BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan Percobaan dilakukan pada tanggal 14 maret 2011 sampai dengan 28 maret 2011 di laboratorium dasar perlindungan tanaman sub gulma fakultas pertanian Universitas Sumatera Utara. Bahan dan Alat Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah : 1. Ageratum conyzoides L. sebagai bahan percobaan 2. Lem untuk menempelkan hasil herbarium. 3. Label untuk menandai bagian-bagian tumbuhan yang diherbariumkan.

Adapun alat yang digunakan adalah : 1. 2. 3. 4. Alat tulis untuk mencatat hasil herbarium. Gunting untuk menggunting bahan herbarium yang terlalu besar. Kertas jeruk untuk tempat hasil herbarium. Kertas Koran untuk membungkus bahan herbarium agar cepat kering.

Prosedur Percobaan 1. Diambil bahan herbarium yang akan diawetkan. 2. Dibersihkan bahan herbarium dari kotoranyang masih melekat agar hasil herbarium maksimal. 3. Diletakkan di kertas Koran bahan yang akan diherbariumkan agar kandungan air cepat kering. 4. Ditimpa dengan kertas Koran lalu ditambahi dengan beban agar tekanan yang dihasilkan lebih kuat dan tanaman menjadi lebih cepat kering. 5. Dibiarkan minimal 2 minggu atau hingga bahan herbarium benarbenar kering dan terasa kering bila disentuh. 6. Ditempelkan hasil herbarium pada kertas jeruk lalu setiap bagianbagiannya diberi label. 7. Disimpan herbarium dalam plastik setelah di tempel dan diberi data yang jelas, agar tidak terinfeksi dari jamur.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Dari percobaan dapat diamati secara jelas bentuk dan ciri dari tumbuhan Bandotan ( Ageratum conyzoides L. ) yaitu dengan melihat morfologinya, di mulai dari akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Akar Bandotan memiliki sistem perakaran tunggang dengan banyak cabang. Akar tersebut keluar dari pangkal batang yang tegak dan kadang-kadang terbaring. Berwarna coklat keputih-putihan. Akarnya tidak memiliki tudung akar. Batang Bandotan berbentuk bulat dan tegak dan berambut panjang. Biasanya pada batang bandotan ini ditemukan rambut-rambut halus yang

letaknya jarang. Berwarna hijau, dan rambut-rambut halus yang tumbuh tersebut berwarna hijau. Daun Bandotan berbentuk bulat telur dengan pangkal membulat, letaknya saling berhadapan dan bersilang, panjang 1 cm-10 cm, lebar 0,5 cm-6 cm, tepi daunnya beringgit kasar, dan di atas helaian daun terdapat bulu-bulu halus. Tulang daun bandotan menyirip, dan ujung daun tersebut runcing. Bunga Bandotan berwarna putih keunguan dan memiliki bongkol yang panjangnya 6 mm-8 mm. Daun mahkota berbentuk tabung sempit hampir menyerupai.bentuk lonceng. Bunga majemuk berkumpul 3 dan tangkai yang berambut. Buah Bandotan termasuk dalam buah keras dengan bentuk persegi lima yang runcing. Buah Bandotan memiliki rambut sisik berwarna putih dan bentuknya kecil dan memiliki buah yang berwarna hitam. Panjang buah sekitar 2 mm-3,5 mm. Biji bandotan berbentuk bulat. Biji bandotan berwarna hitam, sangat ringan, dan ukurannya sangat kecil. Biji bandotan memiliki bulu-bulu. Permukaannya licin dan biji dilindungi karangan bunga. Didalam pembuatan herbarium tanaman ini perlu dijaga suhu dan aerasi udara pada tanaman yang akan dikeringkan suhu yang terlalu tinggi atau rendah akan mengakibatkan bahan menjadi rusak atau terserang jamur, sedangkan apabila aerasi udara tidak bagus maka bahan herbarium akan butuh lama untuk kering dan akhirnya dapat menjadi rusak.

Pembahasan Herbarium adalah kumpulan tumbuhan kering dipres dan ditempelkan pada lembaran kertas manila yang menghasilkan suatu label atau data yang secara rinci disimpan dalam rak-rak atau tempat tertentu. Hal ini sesuai literature Meynyeng (2010) yang menyatakan Herbarium adalah kumpulan tumbuhan kering yang dipres dan ditempelkan pada lembaran kertas, biasanya kertas manila yang menghasilkan suatu label dan data yang rinci serta disipan dalam rak-rak atau lemari besi dalam urutan menurut aturan dimana herbarium itu disimpan.

Herbarium terbagi atas herbarium kering dan herbarium basah. Herbarium kering adalah Herbarium yang dibuat dengan cara pengeringan, namun tetap terlihat cirri-ciri morfologinya sehingga masih bisa diamati dan dijadikan perbandingan pada saat determinasi selanjutnya hal ini sesuai dengan literatur Ardiawan (2010) yang menyatakan Herbarium kering adalah awetan yang dibuat dengan cara pengeringan, namun tetap terlihat cirri-ciri morfologinya sehingga masih bisa diamati dan dijadikan perbandingan pada saat determinasi selanjutnya. Herbarium basah adalah Spesiesmen tumbuhan yang telah diawetkan disimpan dalam suatu larutan yang di buat dari komponen macam zat dengan komposisi yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan literature Tjitrosoepomo (2005) yang menyatakan Herbarium basah merupakan awetan dari suatu hasil eksplorasi yang sudah diidentifikasi dan ditanam bukan lagi di habitat aslinya. Spesiesmen tumbuhan yang telah diawetkan disimpan dalam suatu larutan yang di buat dari komponen macam zat dengan komposisi yang berbeda-beda. Waktu yang dibutuhkan untuk pembuatan herbarium adalah lebih kurang selama 2 minggu pada suhu kmar. Hal ini sesuai dengan literature Meynyeng (2010) yang menyatakan pembuatan herbarium biasanya membutuhkan waktu lebih kurang 2 minggu. Suhu yang digunakan pada pembuatan herbarium adalahsuhu kamar berkisar 3035 C. Herbarium yang baik adalah herbarium yang mimiliki data, lengkap dengan bagian-bagiannya. Bagian ini berupa akar, batang, bunga bulir, dan buah. Hal ini sesuai dengan literatur Onrizal (2005) yang menyatakan material herbarium yang diambil harus memenuhi tujuan pembuatan hernarium yakni Identifikasi dan Dokumentasi. Dalam hal pekerjaan identifikasi diperlukan bagian yang lengkap berupa ranting, bunga, daun muda, kuncup, dan buah dalam satu kesatuan yang utuh.

KESIMPULAN

1. Bandotan ( Ageratum conyzoides L. ) adalah gulma yang menimbulkan masalah sebagai saingan tanaman karet muda di pembibitan, adakalanya di dalam polybag dan merupakan pengganggu tanaman penutup tanah kacangan. 2. Bandotan ( Ageratum conyzoides L. ) dapat diberantas secara kimia dengan herbisida, misalnya : glyphosate, dalapon, dll. 3. Bandotan ( Ageratum conyzoides L. ) diherbarium kan dengan cara dikeringkan. ( Herbarium kering ). 4. Herbarium adalah koleksi spesimen yang telah dikeringkan, biasanya disusun berdasarkan sistem klasifikasi. 5. Ada dua jenis herbarium, yaitu herbarium basah dan herbarium kering. 6. Herbarium terutama mempunyai kegunaan sebagai kelengkapan koleksi untuk kepentingan penelitian dan identifikasi

You might also like