You are on page 1of 2

BAPAK SOSIOLOGI

Auguste Comte terkenal karena mencetuskan suatu sistem ilmiah yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan yang baru, yaitu sosiologi. Nama aslinya Isidore Auguste Marie Francois Xavier, beliau di lahirkan di keluara kelas menengah konservatif di Montpellier, Prancis pada 17 Januari 1798. Beliau menerima pendidikan ilmiah pada Ecole Polythecnique sebuah institusi pendidikan yang berhaluan liberal di Paris. Tapi pendidikannya di sana terhenti karena institusi tersebut ditutup dengan alasan untuk di re-organisasi. Comte mengawali karirnya sebagai seorang pengajar privat yang merangkap sebagai sekertaris dari seorang reformis sosial Prancis, Claude Henri de Rouvroy atau Comte de Saint-Simon di tahun 1817. Selama Comte menjadi sekertaris dari Saint-Simon kehidupannya terperangkap dalam lingkungan intelek, namun pada tahun 1824 ia meninggalkan SaintSimon karena merasa ada ketidakcocokan dalam hubungan mereka. Selama hidupnya, Comte banyak membaca buku filsafat dan sejarah, terutama tertarik pada para pemikir yang mulai membedakan dan melacak urutan beberapa dalam sejarah masyarakat manusia. Kesenangan akan hubungan sosial membawanya ke sebuah penelitian tentang filosofi positivisme, yang kemudian dipublikasikan dengan nama Plan de travaux scientifiques ncessaires pour rorganiser la socit (Rencana studi ilmiah untuk pengaturan kembali masyarakat), sayangnya Comte kembali gagal karena penelitian tersebut terhambat. Comte juga sempat menerbitkan beberapa buku, diantaranya Le Cours de Philosophie Positivistic di tahun 1842 yang menerangkan bahwa pendekatan-pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat harus melalui urutan-urutan tertentu yang kemudian akan sampai pada tahap akhir yaitu tahap ilmiah. Lalu buku keduanya Systme de Politique Positive tahun 1851 yang terbit karena Comte merasa telah menemukan sekaligus nabi dari agama kemanusiaan. Dalam berbagai bukunya Comte mulai terkenal dengan sebuah filosifi Positivisme. Positivisme adalam sebuah aliran filsafat yang menyatakan ilmu alam sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak aktifitas yang berkenaan dengan metafisik. Tidak mengenal adanya spekulasi, semuanya didasarkan pada data empiris.

Comte yang menemukan ilmu Sosiologi memandang sosiologi dengan sangat pragmatis. Ia berpendapat bahwa sesungguhnya analisis untuk membedakan statika dan dinamika sosial, serta analisa masyarakat sebagai suatu sistem yang saling bergantung haruslah didasarkan pada konsensus. Paradigma fungsional dan ilmiah alamiah yang dirumuskan Comte menjadi warna menonjol pada ilmu sosiologi saat ini. Tak ada gading yang tak retak, begitulah pribahasa yang menggambarkan sifat dari Comte. Walau terkenal dengan gagasan-gagasannya akan dinamika sosial dan hal-hal yang bersifat kesosialan, Comte terkenal juga karena sifatnya yang arogan. Sifat arogansinya dan mudah marah, pernah menyeretnya kedalam rumah sakit jiwa namun ia kabur sebelum sembuh. Dalam kehidupannya Comte mengalami dua kali jatuh cinta pada dua orang wanita. Wanita pertama yang merupakan mantan pekerja seks bernama Caroline Massin dinikahi Comte pada tahun 1825, namun berpisah pada tahun 1842 karena sifat arogan dari Comte. Selanjutnya pada tahun 1844 Comte kembali menjalin kisah cinta dengan Clotide de Vaux, namun belum sempat menikah Clotide de Vaux wafat akibat TBC, kematian Clotide membuat Comte terpuruk. Comte menutup mata di Paris pada tahun 1857 dan dimakamkan di Cimetire du Pre Lachaise.

You might also like