You are on page 1of 23

ABSTRAK

Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian mengukur seberapa jauh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah dicapai oleh siswa. Selain melengkapi proses belajar mengajar, penilaian juga memberi umpan balik formatif dan sumatif pada guru, siswa, sekolah dan orang tua siswa. Manfaat penilaian pembelajaran dapat dilihat dari beerbagai subjek antara lain: bagi guru, bagi siswa, dan bagi lembaga/sekolah. Ciri umum dari penilaian pembelajaran antara lain Secara tak langsung, Ukurannya kuantitatis, Unit satuannya tetep menurut perjanjian, Relative, Sering terjadi kesalahan pada komponen perangkat evaluasi. Prinsip-prinsip dari penilaian pembelajaran antara lain: Sahih (valid), objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, menggunakan acuan kriteria, dan akuntabel. Adapun teknik-teknik dari penilaian pembelajaran antara lain: Tes, observasi, penugasan, portofolio, projek, produk (hasil karya), inventori, jurnal, penilaian diri, dan penilaian antarteman. Sedangkan aspek yang dinilai dalam kerangka kurikulum IPA adalah: Penilaian Pengetahuan, pemahaman dan penerapan konsep IPA; Penilaian Keterampilan dan Proses; dan Penilaiankarakter dan sikap (sikap ilmiah). Setiap teknik mempunyai instrumen tertentu, dan setiap instrumen harus dilengkapi dengan pedoman penskoran. Prosedur penilaian pembelajaran dapat ditinjau dari 3 subjek, yaitu: Penilaian hasil belajar oleh pendidik; Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; Penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Sedangkan penilaian juga mempunyai mekanisme tertentu, yaitu Perencanaan penilaian, Pelaksanaan penilaian, Analisis hasil penilaian, Pelaporan hasil penilaian, dan Tindak lanjut hasil penilaian.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Perubahan paradigma pendidikan dari behavioristik ke konstruktivistik tidak hanya menuntut adanya perubahan dalam proses pembelajaran, tetapi juga termasuk perubahan dalam melaksanakan penilaian pembelajaran siswa. Dalam paradigma lama, penilaian pembelajaran lebih ditekankan pada hasil (produk) yang cenderung hanya menilai kemampuan aspek kognitif, dan kadang-kadang direduksi sedemikian rupa melalui bentuk tes obyektif. Sementara, penilaian dalam aspek afektif dan psikomotorik kerapkali diabaikan. Dalam pembelajaran berbasis konstruktivisme, penilaian pembelajaran tidak hanya ditujukan untuk mengukur tingkat kemampuan kognitif semata, tetapi mencakup seluruh aspek kepribadian siswa, seperti: perkembangan moral, perkembangan emosional, perkembangan sosial dan aspek-aspek kepribadian individu lainnya. Demikian pula, penilaian tidak hanya bertumpu pada penilaian produk, tetapi juga mempertimbangkan segi proses. Kesemuanya itu menuntut adanya perubahan dalam pendekatan dan teknik penilaian pembelajaran siswa. Salah satu tugas dalam profesi keguruan adalah melakukan penilaian terhadap setiap kegiatan yang terselenggara dalam proses pembelajaran. Hal ini berpangkal dari suatu fakta yang bersifat kondrati tentang keingintahuan dari setiap manusia mengenai wujud dari hasil aktivitas yang telah diselenggarakannya, baik yang berdimensi kuantitas maupun yang mengarah pada aspek kualitas. Dengan demikian, penilaian dalam proses pembelajaran merupakan sebuah komponen yang tidak dapat disangsikan fungsi dan peranannya. Dengan kata lain bahwa kegiatan penilaian adalah sebuah bagian yang integral dalam proses pembelajaran itu sendiri. Aktivitas penilaian memiliki signifikansi dengan proses pendidikan, khususnya yang berkenaan dengan kegiatan pembelajaran. Tanpa ada komitmen dan

kemampuan yang relevan dengan proses penilaian itu, maka pendidikan yang diharapkan untuk memanusiakan manusia memungkinkan dapat beralih fungsi menjadi sebuah prosedur yang menafikan aspirasi dan kreatifitas peserta didik. Oleh karena itu, guru selaku pelaksana pendidikan dan pengajaran di sekolah dituntut untuk selalu memperbaharui ilmu pengetahuannya agar sejalan dengan kemajuan yang ada dalam masyarakatnya. Pembaharuan yang harus dilakukan guru tidak saja yang bersifat intern, seperti tuntutan profesionalitas selaku pengemban profesi keguruan. Tetapi juga pembaharuan yang bersifat ekstren, seperti memiliki gerak yang dinamis dalam masyarakatnya. Dengan demikian seorang guru adalah inovator di dalam lembaganya juga motivator bagi masyarakatnya. Penilaian merupakan tuntutan kemampuan yang bersifat intern dalam profesi keguruan, yakni kemampuan seorang guru untuk mengukur dan menilai sejauh mana ia telah mampu memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya.

B. Tujuan 1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan penilaian 2. Mengetahui tujuan dalam penilaian 3. Mengetahui manfaat penilaian pembelajaran 4. Mengetahui bagaimana ciri umum dari penilaian pembelajaran 5. Mengetahui apa saja prinsip-prinsip dari penilaian pembelajaran 6. Mengetahui apa saja teknik-teknik dari penilaian pembelajaran 7. Mengetahui aspek apa saja yang dinilai dalam kerangka kurikulum IPA 8. Mengetahui apa saja instrumen penilaian pembelajaran 9. Mengetahui bagaimana prosedur penilaian pembelajaran 10. Mengetahui bagaimana mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik

C. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan penilaian? 2. Apa tujuan dalam penilaian? 3. Apakah manfaat penilaian pembelajaran?

4. Bagaimanakah ciri umum dari penilaian pembelajaran? 5. Apa saja prinsip-prinsip dari penilaian pembelajaran? 6. Apa saja teknik-teknik dari penilaian pembelajaran? 7. Aspek apa saja yang dinilai dalam kerangka kurikulum IPA? 8. Apa saja instrument penilaian pembelajaran? 9. Bagaimana prosedur penilaian pembelajaran? 10. Bagaimana mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik?

BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENILAIAN Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan satuan pendidikan dalam mengelola proses pembelajaran. Penilaian merupakan bagian yang penting dalam pembelajaran. Dengan melakukan penilaian, pendidik sebagai pengelola kegiatan pembelajaran dapat mengetahui kemampuan yang dimiliki peserta didik, ketepatan metode mengajar yang digunakan, dan keberhasilan peserta didik dalam meraih kompetensi yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil penilaian, pendidik dapat mengambil keputusan secara tepat untuk menentukan langkah yang harus dilakukan selanjutnya. Hasil penilaian juga dapat memberikan motivasi kepada peserta didik untuk berprestasi lebih baik. Pengukuran, penilaian, dan evaluasi bersifat bertahap (hierarkis), maksudnya kegiatan dilakukan secara berurutan, dimulai dengan pengukuran, kemudian penilaian, dan terakhir evaluasi.

B. TUJUAN PENILAIAN Penilaian merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar. Penilaian meliputi pengumpulan informasi melalui berbagai teknik penilaian dan membuat keputusan berdasar hasil penilaian tersebut. Penilaian memberi informasi pada guru tentang prestasi siswa terkait dengan tujuan pembelajaran. Dengan informasi ini, guru membuat keputusan berdasar hasil penilaian mengenai apa yanh harus dilakukan untuk meningkatkan metode pembelajaran dan memperkuat proses belajar siswa. Penilaian mengukur seberapa jauh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah dicapai oleh siswa. Selain melengkapi proses belajar mengajar, penilaian juga

memberi umpan balik formatif dan sumatif pada guru, siswa, sekolah dan orang tua siswa. Adapun tujuan umum dari penilaian antara lain: a. Penilaian memberi umpan balik kepada siswa, yang memungkinkan mereka untuk menyadari kekuatan dan kelemahan mereka. Melalui penilaian, siswa dapat memantau kinerja dan kemajuan mereka. Ia juga menunjukkan arah yang ditempuh untuk berkembang lebih jauh. b. Penilaian member umpan balik kepada guru, yang memungkinkan mereka memahami kekuatan dan kelemahan siswa mereka. Ia juga memberi informasi mengenai prestasi belajar siswa juga keefektifan pembelajaran yang dilakukan guru. c. Penilaian member umpan balik kepada sekolah. Informasi yang diperoleh memudahkan penempatan siswa dalam kelompok yang sesuai, dan kenaikan kelas siswa. Ia juga memungkinkan sekolah meninjau kefektifan program instruksional sekolah d. Penilaian member umpan balik kepada orang tua siswa, yang menungkinkan mereka memantau kemajuan dan prestasi anak mereka melalui informasi yang diperoleh. Selain itu ada tujuan khusus dari penilaian pembelajaran, antara lain: a. b. c. d. e. Mengetahui kemajuan dan hasil belajar siswa Mendiagnosis kesulitan belajar Memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar Menentuan kenaikan kelas Memotivasi belajar siswa dengan cara mengenal danmemahami diri dan merangsang untuk melakukanusaha perbaikan.

C. MANFAAT PENILAIAN PEMBELAJARAN a. Manfaat Penilaian Bagi Guru 1. Dengan melaksanakan penilaian, guru akan memperoleh data tentang kemajuan belajar siswa.

2. Guru akan mengetahui apakah materi yang diajarkannya sudah sesuai atau tidak dengan kemampuan siswa, sehingga dapat dijadikan pertimbangan untuk menentukan materi pelajaran selanjutnya. 3. Dengan melaksanakan penilaian guru akan dapat mengetahi apakah metode mengajar yang digunakannya sudah sesuai atau tidak. 4. Hasil penilaian dapat dimanfaatkan guru untuk merlaporkan kemajuan belajar siswa kepada orang tua/wali siswa. b. Manfaat Penilaian Bagi Siswa 1. Hasil penilaian dapat menjadi pendorong siswa agar belajar lebih giat. 2. Hasil penilaian dapat dimanfaatkan siswa untuk mengetahui kemajuan belajarnya. 3. Hasil penilaian merupakan data tentang apakah cara belajar yang dilaksanakannya sudah tepat atau belum. c. Manfaat Penilaian bagi Lembaga/Sekolah 1. Hasil penilaian dapat dimanfaatkan sekolah untuk mengetahui apakah kondisi belajar mengajar yang dilaksanakan sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum. 2. Hasil penilaian merupakah data yang dapat dimanfaatkan sekolah untuk merencanakan pengembangan sekolah pada masa yang akan datang. 3. Hasil penilaian merupakan bahan untuk menetapkan kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas sekolah.

D. CIRI-CIRI UMUM PENILAIAN PEMBELAJARAN Ciri-ciri umum penilaian adalah: a. Secara tak langsung. Contohnya orang mengukur kepandaian siswa dengan menugaskan siswa mengerjakan soal pada suatu ujian denganb materi yang sesuai dengan bidang kepandaian yang diukur b. Ukurannya kuantitatis, berwujud angka yang dapat diolah secar matematis untuk kepentingan tertentu,

c. Unit satuannya tetep menurut perjanjian, missal rentang skor antara 0-10. 0100 dan sebgainya, d. Relative, hasil dibandingkan dengan patokan yang telah disepakati dan dalam satu lingkungan tertentu. e. Sering terjadi kesalahan pada komponen perangkat evaluasi, yaitu: a. Alat ukur. Tidak semua alat ukur valid sehingga dimungkinkan terjadi kesalahan. b. Orang yang menilai. Factor kejujuran dan keterbatasan dari manusia, yaitu: Subyektivitas penilai Perilaku penilai Penilaian yang pernah dilakukan sebelumnya Perhitumhan matematis penyekoran

c. Individu yang dinilai. Kondisi seorang individu tidak selalu normal, meliputi kondisi kesehatan, kejiwaan dan nasib d. Kondisi dan situasi lingkungan penilaian, meliputi Suasana tempat penilaian Pengawasan terhadap pelaksanaan penilaian Lingkungan fisik penilaian, suhu, kelembaban dsb.

E. PRINSIP PENILAIAN Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian hasil belajar peserta didik antara lain: 1. Penilaian ditujukan untuk mengukur pencapaian kompetensi; 2. Penilaian menggunakan acuan kriteria yakni berdasarkan pencapaian kompetensi peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran; 3. Penilaian dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan; 4. Hasil penilaian ditindaklanjuti dengan program remedial bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan;

5. Penilaian harus sesuai dengan kegiatan pembelajaran. Penilaian hasil belajar peserta didik harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: 1. Sahih (valid), yakni penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan yang diukur; 2. Objektif, yakni penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas penilai; 3. Adil, yakni penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik, dan tidak membedakan latar belakang sosial-ekonomi, budaya, agama, bahasa, suku bangsa, dan jender; 4. Terpadu, yakni penilaian merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran; 5. Terbuka, yakni prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan; 6. Menyeluruh dan berkesinambungan, yakni penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik; 7. Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah yang baku; 8. Menggunakan acuan kriteria, yakni penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan; 9. Akuntabel, yakni penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik, prosedur, maupun hasilnya.

F. TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN PEMBELAJARAN Berbagai macam teknik penilaian dapat dilakukan secara komplementer (saling melengkapi) sesuai dengan kompetensi yang dinilai. Teknik penilaian yang dimaksud antara lain melalui tes, observasi, penugasan, inventori, jurnal, penilaian diri, dan penilaian antarteman yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tingkat perkembangan peserta didik.

1.

Tes Tes adalah pemberian sejumlah pertanyaan yang jawabannya dapat benar atau

salah. Tes dapat berupa tes tertulis, tes lisan, dan tes praktik atau tes kinerja. Tes tertulis adalah tes yang menuntut peserta tes memberi jawaban secara tertulis berupa pilihan dan/atau isian. Tes lisan adalah tes yang dilaksanakan melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara peserta didik dengan pendidik. Pertanyaan dan jawaban diberikan secara lisan. Tes praktik (kinerja) adalah tes yang meminta peserta didik melakukan perbuatan/mendemonstasikan/ menampilkan keterampilan. Dalam rancangan penilaian, tes dilakukan secara berkesinambungan melalui berbagai macam ulangan dan ujian. Ulangan meliputi ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Sedangkan ujian terdiri atas ujian nasional dan ujian sekolah. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk melakukan perbaikan pembelajaran, memantau kemajuan dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Penjelasan tentang macam-macam ulangan yang telah disebutkan adalah sebagai berikut: a. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. b. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. c. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada akhir semester. Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut. d. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik pada akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik pada

akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan sistem paket. Cakupan ulangan kenaikan kelas meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester genap. Sedangkan ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik sebagai pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan. Penjelasan tentang macam-macam ujian yang telah disebutkan adalah sebagai berikut: a. Ujian nasional adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan. b. Ujian sekolah adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. 2. Observasi Observasi adalah penilaian yang dilakukan melalui pengamatan terhadap peserta didik selama pembelajaran berlangsung dan/atau di luar kegiatan pembelajaran. Observasi dilakukan untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan kompetensi yang dinilai, dan dapat dilakukan baik secara formal maupun informal. Penilaian observasi dilakukan antara lain sebagai penilaian akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. 3. Penugasan Penugasan adalah pemberian tugas kepada peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok. Penilaian penugasan diberikan untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, dan dapat berupa praktik di laboratorium, tugas rumah, portofolio, projek, dan/atau produk.

4.

Portofolio Portofolio adalah kumpulan dokumen dan karya-karya peserta didik dalam

bidang tertentu yang diorganisasikan untuk mengetahui minat, perkembangan prestasi, dan kreativitas peserta didik (Popham, 1999). Bentuk ini cocok untuk mengetahui perkembangan unjuk kerja peserta didik dengan menilai bersama karyakarya atau tugas-tugas yang dikerjakannya. Peserta didik dan pendidik perlu melakukan diskusi untuk menentukan skor. Pada penilaian portofolio, peserta didik dapat menentukan karya-karya yang akan dinilai, melakukan penilaian sendiri kemudian hasilnya dibahas. Perkembangan kemampuan peserta didik dapat dilihat pada hasil penilaian portofolio. Teknik ini dapat dilakukan dengan baik apabila jumlah peserta didik yang dinilai sedikit. 5. Projek Projek adalah tugas yang diberikan kepada peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Peserta didik dapat melakukan penelitian melalui pengumpulan, pengorganisasian, dan analisis data, serta pelaporan hasil kerjanya. Penilaian projek dilaksanakan terhadap persiapan, pelaksanaan, dan hasil. 6. Produk (hasil karya) Produk (hasil karya) adalah penilaian yang meminta peserta didik menghasilkan suatu hasil karya. Penilaian produk dilakukan terhadap persiapan, pelaksanaan/proses pembuatan, dan hasil. 7. Inventori Inventori merupakan teknik penilaian melalui skala psikologis yang dipakai untuk mengungkapkan sikap, minat, dan persepsi peserta didik terhadap objek psikologis. 8. Jurnal

Jurnal merupakan catatan pendidik selama proses pembelajaran yang berisi informasi hasil pengamatan terhadap kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkait dengan kinerja ataupun sikap dan perilaku peserta didik yang dipaparkan secara deskriptif.

9.

Penilaian diri Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik

untuk menilai dirinya sendiri mengenai berbagai hal. Dalam penilaian diri, setiap peserta didik harus mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya secara jujur. 10. Penilaian antarteman Penilaian antarteman merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik mengemukakan kelebihan dan kekurangan temannya dalam berbagai hal secara jujur. Kombinasi penggunaan berbagai teknik penilaian di atas akan memberikan informasi yang lebih akurat tentang kemajuan belajar peserta didik. Pada KTSP meliputi kegiatan tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur, maka penilaianpun harus dilaksanakan seperti itu. Tabel berikut menyajikan contoh penilaian yang dilakukan dalam pembelajaran melalui kegiatan tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.

G. ASPEK PENILAIAN Tujuan IPA adalah menguasai pengetahuan IPA, memahami dan menerapkan konsep IPA, menerapkan keterampilan proses, dan mengembangkan sikap. Tujuan penilaian ini sejalan dengan tiga ranah dalam kerangka kurikulum IPA seperti ditunjukkan di bawah: 1. Penilaian Pengetahuan, Pemahaman dan Penerapan Konsep IPA Penilaian pengetahuan IPA merupakan produk dari pembelajaran IPA. Penilaian ini bertujuan untuk melihat penguasaanpeserta didik terhadap fakta, konsep,

prinsip, dan hukum-hukum dalam IPA dan penerapannya dalam kehidupan. Peserta didik diharapkan dapat menggunakan pemahamannya tersebut untuk membuat keputusan, berpartisipasi di masyarakat, dan menanggapi isu-isu lokal dan global. 2. Penilaian Keterampilan Proses Penilaian dilakukan tidak hanya terhadap produk, tetapi juga proses. Penilaian proses IPA dilakukan terhadap keterampilan proses IPA, meliputi keterampilan dasar IPA dan keterampilan terpadu tingkat awal. Keterampilan proses IPA dasar meliputi observasi, inferensi, melakukan pengukuran, menggunakan bilangan, klasifikasi, komunikasi, dan prediksi. Di samping itu, peserta didik mulai diperkenalkan dengan kemampuan melakukan percobaan sederhana dengan dua variabel atau lebih untuk menguji hipotesis tentang hubungan antar variabel. Peserta didik juga dilatih mengkomunikasikan hasil belajarnya melalui berbagai bentuk sepeti debat, diskusi, presentasi, tulisan, dan bentuk ekspresif lainnya. Dari berbagai keterampilan proses ilmiah, berikut adalah enam keterampilan dasar yang perlu dikuasai untuk peserta didik. a. Observasi Penilaian keterampilan melakukan observasi dinilai pada saat melakukan observasi dalam rangka memperoleh data hasil penginderaan terhadap objek dan fenomena alam menggunakan panca indera. Informasi yang diperoleh menimbulkan rasa ingin tahu, pertanyaan, interpretasi, dan investigasi. b. Komunikasi Keterampilan berkomunikasi secara ilmiah menggunakan berbagai cara, seperti menggunakan grafik, carta, peta, simbol, diangram, rumus matematis, dan demonstrasi visual, baik secara tertulis maupun lisan. c. Klasifikasi Keterampilan melakukan klasifikasi diperlukan untuk mengelompokkan berbagai objek untuk mempermudah mempelajarinya, berdasarkan persamaan, perbedaan, dan saling keterkaitan obyek. d. Pengukuran

Keterampilan melakukan pengukuran menggunakan alat ukur standar untuk melakukan observasi secara kuantitatif, membandingkan, dan mengklasifikasikan, serta mengkomunikasikannya secara efektif. Alat pengukuran meliputi penggaris, meteran, neraca, gelas ukur, termometer, pH meter, Higrometer, dan sebagainya. e. Inferensi Keterampilan melakukan interpretasi dan menjelaskan kejadian di sekitar kita. Kemampuan ini dibutuhkan antara lain untuk menyusun hipotesis. Interpretasi menghubungkan pengalaman lampau dengan apa yang sedang dilihat. f. Prediksi Keterampilan melakukan prediksi ditentukan oleh observasi yang teliti dan inferensi untuk memprediksi apa yang akan terjadi untuk menentukan reaksi yang tepat terhadap lingkungan. g. Percobaan Sederhana Keterampilan melakukan percobaan diawali dengan kemampuan menyusun pertanyaan, mengidentifikasi variabel, mengemukakan hipotesis, mengidentifikasi variabel kontrol, membuat desain percobaan, melakukan percobaan, mengumpulkan data, dan interpretasi data. 3. Penilaian sikap Penilaian sikap ilmiah meliputi sikap obyektif, terbuka, tidak menerima begitu saja sesuatu sebagai kebenaran, ingin tahu, ulet , tekun, dan pantang menyerah. Selain itu, kemampuan bekerjasama, bertukar pendapat, mempertahankan pendapat, menerima saran, dan kemampuan sosial lainnya dapat juga dilakukan melalui pembelajaran IPA.

Tabel 2 Aspek yang dinilai dalam berbagai mata pelajaran

H. INSTRUMEN PENILAIAN Setiap teknik penilaian harus dibuatkan instrumen penilaian yang sesuai. Instrumen tes berupa perangkat tes yang berisi soal-soal, instrumen observasi berupa lembar pengamatan, instrumen penugasan berupa lembar tugas projek atau produk, instrumen portofolio berupa lembar penilaian portofolio, instrumen inventori dapat berupa skala Thurston, skala Likert atau skala Semantik, instrumen penilaian diri dapat berupa kuesioner atau lembar penilaian diri, dan instrumen penilaian antarteman berupa lembar penilaian antarteman. Setiap instrumen harus dilengkapi dengan pedoman penskoran. Tabel berikut menyajikan klasifikasi penilaian dan bentuk instrumen. Tabel 5. Klasifikasi Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen

I.

PROSEDUR PENILAIAN PEMBELAJARAN PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan

Permendiknas No. 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan menyatakan bahwa penilaian pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas penilaian hasil belajar oleh: pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah. 1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk meningkatkan efektivitas kegiatan pembelajaran. Penilaian ini dilaksanakan dalam bentuk penugasan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. Berbagai macam ulangan dilaksanakan dengan menggunakan teknik dan instrumen yang sesuai dengan kebutuhan. Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan untuk: (a) Menilai pencapaian kompetensi peserta didik, (b) Bahan penyusunan laporan hasil belajar, dan (c) Memperbaiki proses pembelajaran.

Penilaian dilakukan dengan menggunakan berbagai instrumen baik tes maupun nontes atau penugasan yang dikembangkan sesuai dengan karateristik kelompok mata pelajaran. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik harus terencana, terpadu, menyeluruh, dan berskesinambungan. Dengan penilaian ini diharapkan pendidik dapat: (a) Mengetahui kompetensi yang telah dicapai peserta didik, (b) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik, (c) Mengantarkan peserta didik mencapai kompetensi yang telah ditentukan, (d) Memperbaiki strategi pembelajaran, dan (e) Meningkatkan akuntabilitas sekolah. Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan. 2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Penilaian ini meliputi: a. Penilaian akhir untuk semua mata pelajaran pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan. Penilaian akhir digunakan sebagai salah satu persyaratan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan harus mempertimbangkan hasil penilaian peserta didik oleh pendidik; b. Ujian Sekolah untuk semua mata pelajaran pada kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi (yang tidak dinilai melalui Ujian Nasional) dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, serta kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian. Ujian Sekolah juga merupakan salah satu persyaratan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. 3. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah

Penilaian hasil belajar oleh pemerintah bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan dalam bentuk Ujian Nasional (UN). Pemerintah menugaskan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) untuk menyelenggarakan UN, dan dalam penyelenggaraannya BSNP bekerja sama dengan instansi terkait di lingkungan Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dan satuan pendidikan. UN didukung oleh sistem yang menjamin mutu kerahasiaan soal yang digunakan dan pelaksanaan yang aman, jujur, adil, dan akuntabel. Hasil UN digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk (a) pemetaan mutu satuan pendidikan, (b) dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya, (c) penentuan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan, dan (d) pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kriteria kelulusan UN dikembangkan oleh BSNP dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Peserta UN memperoleh Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) yang diterbitkan oleh satuan pendidikan penyelenggara UN. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah (a) menyelesaikan seluruh program pembelajaran, (b) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan, (c) lulus ujian sekolah/madrasah dan (d) lulus ujian nasional.

J.

MEKANISME PENILAIAN Sistem penilaian meliputi kegiatan perancangan dan pelaksanaan penilaian,

analisis dan tindak lanjut hasil penilaian, serta pelaporan penilaian. Mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik digambarkan pada bagan berikut:

1.

Perencanaan Penilaian Perencanaan penilaian mencakup penyusunan kisi-kisi yang memuat indikator

dan strategi penilaian. Strategi penilaian meliputi pemilihan metode dan teknik penilaian, serta pemilihan bentuk instrumen penilaian. 2. Pelaksanaan penilaian Pelaksanaan penilaian adalah penyajian penilaian kepada peserta didik. Penilaian dilaksanakan dalam suasana kondusif, tenang dan nyaman dengan menerapkan prinsip valid, objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh, menggunakan acuan criteria, dan akuntabel. 3. Analisis hasil penilaian Kegiatan yang dilakukan pada tahap analisis adalah menganalisis hasil penilaian menggunakan acuan kriteria yaitu membandingkan hasil penilaian masingmasing peserta didik dengan standar yang telah ditetapkan. 4. Tindak lanjut hasil penilaian Analisis hasil penilaian telah dilakukan perlu ditindak lanjuti. 5. Pelaporan hasil penilaian Pelaporan hasil penilaian disajikan dalam bentuk profil hasil belajar peserta didik.

PENUTUP

KESIMPULAN 1. Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. 2. Penilaian mengukur seberapa jauh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah dicapai oleh siswa. Selain melengkapi proses belajar mengajar, penilaian juga memberi umpan balik formatif dan sumatif pada guru, siswa, sekolah dan orang tua siswa. 3. Manfaat penilaian pembelajaran antara lain: a. Bagi Guru Memperoleh data tentang kemajuan belajar siswa; Mengetahui apakah materi yang diajarkannya sudah sesuai atau tidak dengan kemampuan siswa; Mengetahi apakah metode mengajar yang digunakannya sudah sesuai atau tidak; Dapat merlaporkan kemajuan belajar siswa kepada orang tua/wali siswa. b. Bagi Siswa Menjadi pendorong siswa agar belajar lebih giat; Mengetahui kemajuan belajarnya; Sebagai data tentang apakah cara belajar yang dilaksanakannya sudah tepat atau belum. c. Bagi Lembaga/Sekolah Mengetahui apakah kondisi belajar mengajar yang dilaksanakan sekolah sudah sesuai dengan harapan atau belum; Untuk merencanakan pengembangan sekolah pada masa yang akan datang; Bahan untuk menetapkan kebijakan dalam upaya meningkatkan kualitas sekolah. 4. Ciri umum dari penilaian pembelajaran antara lain: a. Secara tak langsung

b. Ukurannya kuantitatis c. Unit satuannya tetep menurut perjanjian d. Relative e. Sering terjadi kesalahan pada komponen perangkat evaluasi 5. Prinsip-prinsip dari penilaian pembelajaran antara lain: Sahih (valid), objektif, adil, terpadu, terbuka, menyeluruh dan berkesinambungan, sistematis, menggunakan acuan kriteria, dan akuntabel. 6. Adapun teknik-teknik dari penilaian pembelajaran antara lain: Tes, observasi, penugasan, portofolio, projek, produk (hasil karya), inventori, jurnal, penilaian diri, dan penilaian antarteman 7. Adapun aspek yang dinilai dalam kerangka kurikulum IPA adalah: a. Penilaian Pengetahuan, pemahaman dan penerapan konsep IPA b. Penilaian Keterampilan dan Proses c. Penilaiankarakter dan sikap (sikap ilmiah) 8. Instrumentes berupa perangkat tes yang berisi soal-soal, instrumen observasi berupa lembar pengamatan, instrumen penugasan berupa lembar tugas projek atau produk, instrumen portofolio berupa lembar penilaian portofolio, instrumen inventori dapat berupa skala Thurston, skala Likert atau skala Semantik, instrumen penilaian diri dapat berupa kuesioner atau lembar penilaian diri, dan instrumen penilaian antarteman berupa lembar penilaian antarteman. Setiap instrumen harus dilengkapi dengan pedoman penskoran. 9. Prosedur penilaian pembelajaran dapat ditinjau dari 3 subjek, yaitu: a. Penilaian hasil belajar oleh pendidik b. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan c. Penilaian hasil belajar oleh pemerintah 10. Mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik digambarkan pada bagan berikut:

DAFTAR PUSTAKA

Supriyadi. 2003. Kajian Penilaian Pencapaian Belajar Fisika. Malang: JICA Koes, Supriyono. 2003. Strategi Pembelajaran Fisika. Malang: JICA http://gurusaja.blogspot.com/2012/07/manfaat-penilaian-pembelajaran.html http://www.scribd.com/doc/27950433/Pengertian-Tujuan-Dan-Prinsip-PenilaianHasil-Belajar

You might also like