You are on page 1of 14

ALAT PERLENGKAPAN MESIN BUBUT

1. Chuck (Cekam) a. Pengertian Chuck (Cekam) Cekam adalah sebuah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja. b. Jenisnya ada yang berahang tiga sepusat (Self centering Chuck) yang dapat dilihat pada gambar di bawah. Fungsinya : digunakan untuk benda-benda silindris, dimana gerakan rahang bersama-sama pada saat dikencangkan atau dibuka. Cekam ini dapat menjepit benda kerja bulat, segi enam, segi Sembilan dan kelipatan tiga lainnya.

Pencekam dengan tiga rahang (Three jaw chuck)

c. Berahang tiga dan empat tidak sepusat (Independenc Chuck) yang dapat dilihat pada gambar di bawah. Fungsinya : Cekam ini mempunyai rahang penjepit empat buah. setiap rahang dapat bergerak sendiri tanpa diikuti oleh rahang yang lain, maka jenis ini biasanya untuk mencekam benda-benda yang tidak silindris atau digunakan pada saat pembubutan eksentrik misalnya Flens, benda segi empat dan lain-lain.

Pencekam dengan empat rahang (Four jaw chuck)

2. Collect (Kolet) a. Pengertian Collet adalah peralatan mesin bubut yang digunakan untuk menjepit benda silindris yang halus dan biasanya berdiameter kecil. Bentuknya bulat panjang dengan lelher tirus dan berlubang, ujungnya berulir dan kepalanya di belah menjadi tiga. b. Fungsinya : untuk membantu menjepit benda kerja yang memiliki permukaan halus, apabila benda kerja tersebut mau dikerjakan dalam mesin bubut. Dengan kata lain, apabila salah satu sisi benda kerja telah selesai dikerjakan dan sisi yang satunya akan dikerjakan, maka untuk mencegah terjadinya kerusakan pada permukaan benda kerja tersebut, dalam menjepitnya harus digunakan kolet.

Gambar Collect (Kolet) Kolet mempunyai ukuran yang ditunjukkan pada bagian mukanya yang menyatakan besarnya diameter benda yang dapat dicekam.Misalnya kolet berukuran 8 mm, berarti kolet ini dipergunakan untuk menjepit benda kerja berukuran 8 mm. Pemasangan kolet adalah pada kepala tetap dan dibantu dengan kelengkapan untuk menarik kolet tersebut. Karena kolet berbentuk tirus, alat penariknya punberbentuk lubang tirus, dengan memutar ke kanan uliran batangnya.

Alat kelengkapan Kolet

2. Plat Pembawa a. Pengertian Plat Pembawa Pelat pembawa adalah peralatan yang ada dalam mesin bubut yang berbentuk pipih digunakan untuk memutar pembawa sehingga benda kerja yang terpasang pada akan ikut berputar dengan poros mesin. b. Fungsinya : digunakan pada saat melakukan pembubutan dengan menggunakan dua senter, yakni pada proses pembubutan 5 konis misalnya. Pelat ini bentuknya menyerupai pelat cekam tetapi tidak memiliki penjepit. Pelat ini bergerak karena dipasangnya pembawa yang dijepit pada benda kerja.

Gambar Plat pembawa 3. Lathe Dog (Pembawa) a. Pengertian : Benda Kerja sebagai pelengkap Pelat Pembawa. b. Fungsinya & Jenisnya : Lathe Dog (Pembawa) dibagi dua bagian : 1. Pembawa berujung lurus 2. Pembawa berujung bengkok. Pembawa berujung lurus digunakan berpasangan dengan plat pembawa rata sedangkan pembawa berujung bengkok dipergunakan dengan plat pembawa beralur. Caranya adalah benda kerja dimasukkan ke dalam lubang pembawa, terbatas dengan besarnya lubang pembawa kemudian dijepit dengan baut yang ada pada pembawa tersebut, sehingga akan

dapat berputar bersamasama dengan sumbu utama. Hal ini digunakan bilamana dikehendaki membubut menggunakan dua buah senter.

Gambar Pembawa

4. Steady (Penyangga) a. Pengertian Steady (Penyangga) adalah Penyangga atau disebut juga dengan kaca mata jalan, adalah peralatan mesin bubut yang digunakan untuk menyangga benda panjang pada saat di bubut. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga benda kerja agar tidak melentur pada saat dibubut, sehingga kelurusan benda kerja bias tetap terjaga. b. Fungsi dan Jenisnya : Penyangga ada dua macam yaitu penyangga tetap (steady rest) dan penyangga jalan (follower rest) . Penyangga Tetap (seteady rest) gunanya untuk mendukung benda kerja yang berdiameter kecil dan berukuran panjang. Posisi pendukung ini tetap, tidak berpindah sepanjang alas mesin saat mesin bubut bekerja.

Gambar Penyangga Tetap (Steady Rest)

Penyangga Jalan (follower rest) gunanya sama dengan pendukung tetap, perbedaannya adalah pendukung jalan dipasang pada eretan dan ikut bergerak dibelakang pahat bubut bersamaan dengan gerakkan pembawa.

Gambar Penyangga Jalan (Follower Rest) 5. Senter a. Pengertian Senter : Senter merupakan peralatan mesin bubut yang digunakan untuk menopang benda kerja yang sedang dibubut, baik pada saat dibubut rata maupun dibubut tirus. b. Fungsi dan Jenis Senter. Fungsi umum Senter adalah untuk menjaga atau menahan benda kerja agar kelurusannya terhadap sumbu tetap terjaga. Pada bagian kepalanya, senter ini berbentuk runcing dengan sudut ketirusannya 60 derajat. Sementara pada sisi yang lainnya, berbentuk tirus. Jenis Senter : Senter Jalan (Live Center) Adalah senter yang ikut berputar bersama benda kerja pada saat pembubutan. Senter Mati (Tail Stock Center) Adalah senter yang tidak ikut berputar bersama benda kerja pada saat pembubutan.

Senter Jalan (Live Senter)

Senter Mati (Tail Stock Senter)

6. Kartel a. Pengertian Kartel : Kartel adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat alur-alur kecil pada permukaan benda kerja, agar tidak licin yang biasanya terdapat pada batang-batang penarik atau pemutar yang dipegang dengan tangan. b. Fungsi : untuk membuat alur-alur atau gerigian kecil pada benda kerja, benda yang dibuat alur-alur ini dimaksudkan agar tidak licin dan terdapat pada batang penarik atau pemutar yang dipegang oleh tangan, alat ini terdiri daritangkai dan sepanjang gigi, gigi tersebut terpasang pada bagianmuka tangkai dan dibuat dari baja yang dikeraskan, hasil pengkartelan ini ada yang lurus atau serong (belah ketupat)., Kartel ini dipasang pada rumah pahat dan kedudukannya harus setinggisenter, kerja kartel bukan menyayat seperti pada pahat bubutmelainkan menekan benda kerja sehingga bagian yang tertekanakan beralur sedangkan bagian yang tidak tertekan akan mengembang keluar.Sebelum dikartel benda kerja harus dibubut halus dengan ukuran 0.5 mm lebih kecil daripada ukuran seharusnya, dimana selisihukuran ini akan sama besarnya dengan pengembangan begianyang dikartel itu sehingga bila benda kerja telah dikartel akanberukuran sesuai dengan yang dikehendaki.

Gambar Kartel

7. Dial Indicator (Jam Ukur) a. Pengertian Dial Indicator : Jam ukur (dial indicator) adalah alat ukur pembanding (komparator). b. Fungsi : Alat ukur pembanding ini digunakan oleh operator mesin perkakas untuk melakukan penyetelan mesin perkakas yaitu : pengecekan posisi ragum, posisi benda kerja, posisi senter/sumbu mesin perkakas, dan pengujian kualitas geometris mesin perkakas. Kecermatan ukur jam ukur yang digunakan di bengkel adalah 0,01 mm.

Dial Indicator 8. Center Drill (Bor Senter) a. Pengertian & Fungsi : Bor senter digunakan untuk membuat lubang senter di ujung benda kerja sebagai tempat kedudukan senter putar atau tetap yang kedalamannya disesuaikan dengan kebutuhan yaitu sekitar 1/3 + 2/3 dari panjang bagian yang tirus pada bor senter tersebut.

Center Drill (Bor Senter)

9. Taperr atachment (Kelengkapan Tirus) a. Pengertian : Alat ini digunakan untuk membubut tirus. Selain menggunakan alat ini membubut tirus juga dapat dilakukan dengan cara menggeser kedudukan kepala lepas ataupun menggunakan eretan atas.

untuk penggunaan pembubutan dantara dua senter, benda tersebut hanya ikut berputar bersama mesin namun ujungnya tidak terjadi gesekan dengan ujung benda kerja yang sudah diberi lubang senter. Walaupun tidak terjadi gesekan sebaiknya sebelum digunakan, ujung senter dan lubang senter pada benda kerja diberi greace/gemuk atau pelumas sejenis lainnya.

g.

Taper Attachment (Kelengkapan tirus)

Alat ini digunakan untuk membubut tirus. Selain menggunakan alat ini membubut tirus juga dapat dilakukan dengan cara menggeser kedudukan kepala lepas ataupun menggunakan eretan atas. Taper Attachment

Gambar 19 : Taper attachment 6. a. Pengerjaan Pada Mesin Bubut Konvensional Membubut Muka

Membubut permukaan (Gambar 20) hendaklah diperhatikan beberapa hal berikut ini : 1) 2) jangan terlalu panjang keluar benda kerja terikat pada cekam pahat harus setinggi senter

3) gerakan pahat maju mulai dari sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja searah jarum jam atau gerakan pahat maju menuju sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja berlawanan arah jarum jam (putaran mesin harus berlawanan dengan arah mata sayat alat potong). Gambar 20 : Membubut permukaan b. Membubut Rata

Pekerjaan membubut rata untuk jenis pekerjaan yang panjangnya relatif pendek, dapat dilakukan dengan pencekaman langsung (Gambar 21) Gambar 21 : Pembubutan rata benda pendek Untuk pekerjaan membubut rata yang dituntut hasil kesepusatan yang presisi, maka pembubutannya harus dilakukan diantara dua senter (Gambar 22)

Gambar 22 : Pembubutan rata benda panjang c. Membubut Tirus

Membubut tirus serupa dengan membubut rata hanya bedanya gerakan pahat disetel mengikuti sudut tirus yang dikehendaki pada eretan atas, atau penggeseran kepala lepas atau dengan alat bantu taper attachment (perlengakapan tirus). Jenis pahatnyapun serupa yang digunakan dalam membubut rata. Penyetelan peralatan eretan atas, atau penggeseran kepala lepas atau dengan alat bantu taper attachment pada saat membubut tirus tergantung pada sudut ketirusan benda kerja yang akan dikerjakan. a) Pembubutan Tirus Dengan Menggeser Eretan Atas

Cara ini digunakan apabila variasi sudut ketirusannya besar yakni antara 0-90 derajat dengan ketirusannya pendek, maksimum sepanjang gerakan eretan atas. Pembubutan dengan cara ini tidak dapat dilakukan secara otomatis, tetapi dengan cara memutar spindel eretan atas, sehingga pahat bergerak maju. Pemutaran eretan atas, sebesar sudut ketirusan. Artinya jika sudut ketirusan 90 , maka eretan atas diputar sebesar 45 . b) Pembubutan Tirus Dengan Menggeser Kepala Lepas

Cara ini dilakukan apabila variasi sudut ketirusan berkisar antara 0-30 derajat dengan ketirusan yang melebihi panjang atau lebih pendek dari pergerakan eretan atas. Pembubutan ini dapat dilakukan secara manual maupun secara otomatis. Dalam operasinya, benda kerja dijepit diantara dua senter. Dengan demikian, cekam diganti dengan pelat pembawa yang berfungsi untuk memutar benda kerja dengan bantuan lathdog. Untuk menghasilkan ketirusan yang sesuai, maka besar pergeseran kepala lepas dapat dihitung dengan persamaan:

Untuk sebagian panjang benda yang ditirus

Untuk seluruh panjang benda yang ditirus

Dimana: x = Pergesaran kepala lepas (mm) D = Diameter besar bagian tirus (mm) d = Diameter kecil bagian tirus (mm) L = Panjang seluruh benda kerja (jarak antara dua senter) (mm) l = Panjang bagian tirus (mm)

c)

Pembubutan Tirus Dengan Menggunakan Perlengkapan Tirus

Pembubutan ini dilakukan jika variasi sudut ketirusan yang akan dibuat berada pada kisaran 0-60 derajat dengan panjang ketirusan melebihi jarak pergerakan eretan atas. Pembubutan ini dapat dilakukan secara manual ataupun otomatis. Untuk menghasilkan ketirusan, sudut perlengkapan tirus harus diatur sebesar sudut tirus sejajar kemiringan benda kerja. Selanjutnya eretan atas dilepas hubungannya dengan meja mesin dan dihubungkan dengan kelengkapan tirus yang sudah diatur sudutnya. Dengan demikian, gerakan eretan atas akan mengikuti kemiringan kelengkapan tirus. Besar kemiringan/pendakian dapat dihitung dengan rumus: Dimana: D = diameter besar bagian tirus (mm) d = diameter kecil bagian tirus (mm) l = Panjang bagian tirus (mm) d. Membubut Ulir

Mesin bubut dapat dipergunakan untuk membubut ulir luar/baut dan ulir dalam/mur dan dari sisi bentuk juga dapat membuat ulir segitiga, segi empat, trapesium dan lain-lain. Gambar 23 menunjukkan profil dan dimensi ulir segitga luar (baut) dan gambar 24 menunjukkan profil dan dimensi ulir segitiga dalam (mur) dalam satuan metris.

Gambar 23 : Ulir segitiga luar

Gambar 24 : Ulir segitiga dalam

Dari sisi arah uliran jenis ulir ada yang arah ulirnya ke kanan (disebut ulir kanan), dan ada yang arah ulirnya kekiri (disebut ulir kiri). Arah uliran ini dibuat sesuai kebutuhan ulir tersebut penggunannya untuk apa dan digunakan dimana, serta salah satu pertimbangan lain yang tidak kalah pentingnya adalah arah gaya yang diterima ulir tersebut. Gambar 25 menunjukkan jenis ulir segitiga kanan dan gambar 26 menunjukan jenis ulir segitiga kiri.

Gambar 25 : Ulir segitiga kanan e. Membubut Dalam

Gambar 26 : Ulir segitiga kiri

Pekerjaan membubut dalam dilakukan biasanya setelah dilakukan pengeboran atau sudah ada lubang terlebih dahulu (Gambar 27). Jadi pembubutan dalam hanya bersifat perluasan lubang atau membentuk bagian dalam benda. Untuk mengetahui kedalaman yang dicapai maka pada saat awal mata pahat hendaknya disetel pada posisi 0 dial ukur kepala lepas sehingga tidak setiap saat harus mengukur kedalaman atau jarak tempuh pahatnya.

Gambar 27 : Membubut dalam f. Mengebor

Sebelum dilakukan pengeboran benda kerja dibor senter terlebih dahulu (Gambar 28). Pada saat pengeboran besarnya putaran mengikuti besar kecilnya diameter mata bor yang digunakan dan harus diberi pendinginan untuk menjaga mata bor tetap awet dan hasilnya pengeboran bisa maksimal. Gambar 28 : Pengeboran lubang (bor senter) Gambar 29 : Pengeboran lubang (bor) g. Membubut Alur (Memotong)

Pada pekerjaan memotong benda kerja, harus diperhatikan tinggi mata pahat pemotongnya harus setinggi senter, bagian yang keluar dari penjepit pahat harus pendek, kecepatan putaran mesin harus perlahan-lahan (kerja ganda), bagian yang akan dipotong harus sedikit lebih lebar dibandingkan dengan lebar mata pahatnya agar pahat tidak terjepit. Benda yang akan dipotong sebaiknya tidak dijepit dengan senter (lihat Gambar 30). Gambar 30 : Membubut alur Apabila diperlukan dan bendanya panjang boleh dijepit menggunakan senter tetapi tidak boleh pemotongan dilakukan sampai putus, dilebihkan sebagian untuk kemudian digergaji, atau dilanjutkan dengan dengan pahat tersebut tetapi tanpa didukung dengan senter, hal ini untuk menghindari terjadinya pembengkokan benda kerja dan patahnya pahat. h. Mengkartel

yaitu proses pembubutan luar (pembubutan slindris) yang bertujuan untuk membuat profil pada permukaan benda kerja. Pahat yang digunakan adalah pahat khusus (kartel). 7. Alat Potong Pada Mesin Bubut Konvensional

Yang dimaksud dengan alat potong adalah alat/pisau yang digunakan untuk menyayat produk/benda kerja. Dalam pekerjaan pembubutan salah satu alat potong yang sering digunakan adalah pahat bubut. Jenis bahan pahat bubut yang banyak digunakan di industri-industri dan bengkel-bengkel antara lain baja karbon, HSS, karbida, diamond dan ceramik. a. Pahat Bubut Rata Kanan

Pahat bubut rata kanan memilki sudut baji 80 dan sudut-sudut bebas lainnya sebagaimana gambar 31, pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata memanjang yang pemakanannya dimulai dari kanan ke arah kiri mendekati posisi cekam. Gambar 31 : Pahat bubut rata kanan

b.

Pahat Bubut Rata Kiri

Pahat bubut rata kiri memilki sudut baji 55 dan sudut-sudut bebas lainnya sebagaimana Gambar 32, pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata memanjang yang pemakanannya dimulai dari kiri ke arah kanan mendekati posisi kepala lepas. Gambar 32 : Pahat bubut rata kiri c. Pahat Bubut Muka

Pahat bubut muka memilki sudut baji 55 dan sudut-sudut bebas lainnya sebagaimana Gambar 33, pada umumnya digunakan untuk pembubutan rata permukaan benda kerja (facing) yang pemakanannya dapat dimulai dari luar benda kerja ke arah mendekati titik senter dan juga dapat dimulai dari titik senter ke arah luar benda kerja tergantung arah putaran mesinnya. Gambar 33 : Pahat bubut muka d. Pahat Bubut Ulir

Pahat bubut ulir memilki sudut puncak tergantung dari jenis ulir yang akan dibuat, sudut puncak 55 adalah untuk membuat ulir jenis whitwhort. Sedangkan untuk pembuatan ulir jenis metrik sudut puncak pahat ulirnya dibuat 60. Gambar 34 menunjukkan besarnya sudut potong pahat ulir metrik. Gambar 34 : Pahat bubut ulir metrik. Sudut potong dan sudut baji merupakan sudut yang dipersaratkan untuk memudahkan pemotongan benda kerja, sudut bebas adalah sudut untuk membebaskan pahat dari bergesekan terhadap benda kerja dan sudut tatal adalah sudut untuk member jalan tatal yang terpotong. e. Pahat Bubut Dalam

Tangkai pahat pada proses pembubutan juga sering menggunakan pahat bubut dalam. Pahtat jenis ini digunakan untuk membubut bagian dalam atau memperbesar lubang yang sebelumnya telah dikerjakan dengan mata bor. Bentuknya juga bermacam-macam dapat berupa pahat potong, pahat alur ataupun pahat ulir, ada yang diikat pada tangkai pahat (Gambar 35). Bentuknya ada yang khusus sehingga tidak diperlukan tangkai pahat. Contoh pemakaian pahat bubut dalam ketika memperbesar lubang (Gambar 36 a) dan membubut rata bagian dalam (Gambar 36 b) Pahat

Gambar 35 : Pahat bubut dalam

Gambar 36 : Contoh pembubutan dalam

f.

Pahat Potong

Pahat potong (Gambar 37) adalah jenis pahat potong yang menggunakan tangkai digunakan untuk memotong benda kerja. Gambar 37 : Pahat potong g. Pahat Bentuk

Pahat bentuk digunakan untuk membentuk permukaan benda kerja, bentuknya sangat banyak dan dapat diasah sesuai bentuk yang dikehendaki operatornya. (Gambar 38 a,b dan c) adalah jenis-jenis pahat berbentuk radius. Gambar 38 : Pahat bentuk h. Bor Senter

Bor senter (Gambar 39) digunakan untuk membuat lubang senter diujung benda kerja sebagai tempat kedudukan senter putar atau tetap yang kedalamannnya disesuaikan dengan kebutuhan yaitu sekitar 1/3 2/3 dari panjang bagian yang tirus pada bor senter tersebut. Pembuatan lubang senter pada benda kerja diperlukan apabila memilki ukuran yang relatif panjang atau untuk mengawali pekerjaan pengeboran. Gambar 39 : Bor senter i. Bor

Bor adalah alat untuk membuat lubang. Bentuknya bulat mempunyai alur dan ukurannya berbeda-beda . Alurnya pun bermacam macam, alur lurus dan alur spiral. Bor alur lurus biasa digunakan untuk membuat lubang pada logan yang lunak seperti kuningan, tembaga dan sebagainya. Bor alur spiral biasa digunakan untuk keras seperti besi, baja dll. Gambar 40 : Bor alur spiral j. Reamer

Gambar 41 : Reamer Digunakan untuk melakukan proses penghalusan setelah dilakukan proes pengeboran pada benda kerja. Reamer yang digunakan harus sesuai dengan tinggkat kehalusan lubang yang diminta. k. Kartel

Kartel adalah suatu alat yang digunakan untuk membuat alur-alur kecil pada permukaan benda kerja. Hasil pengkartelan ada yang belah ketupat, dan ada yang lurus tergantung gigi kartelnya. Jenis gigi kartel dapat dilihat pada Gambar 41. Gambar 41 : Kartel

You might also like