You are on page 1of 11

BAB III ISOMER RUANG

Ada tiga macam isomer ruang, yaitu : 1. CIS dan TRANS 2. Sifat optis aktif 3. Konfigurasi relatif 1. Isomer CIS/TRANS pada Etena R1 R2 C=C H H Posisi R1 sama dengan R2 (posisi Cis seletak) R1 C=C H R2 Posisi R1 tidak sama dengan R2 (posisi Trans bersebrangan) R1 C=C R2 H Tidak ada isomer Cis dan Trans Contoh : Apa namanya? R1 CH3
2 4

R2 CH2CH2CH3

C=C H
1

Cis2Heksena

CH3
2 3

H C=C
4 5 6

CH2CH2CH3

Trans2Heksena

Bila A = B = C = D A C=C B D C

Pedoman : Perhatikan atom yang diikat oleh C ikatan rangkap (etena) 1. Rangking atom tertinggi bila nomor atomnya tertinggi. 2. Bila nomor atomnya sama isotop tertinggi. Misal :
2

H C=C

X
2

H > 1H

H Y 3. Bila atomnya sama, isotop sama, maka rangkaian di belakangnya menentukan : H H C H H C H H N H < CN H < C H CH3

karena CN ( C N ) Bisa ditulis : N C N N

Contoh : 1. III CH3 CH2 C=C H I

C H

II

CH2 CH2

IV

Trans4metil3heptena

Keterangan : Pada C no. 3 rangking beban tertinggi = III Pada C no. 4 rangking beban tertinggi = IV III dan IV berada dalam posisi trans 2. CH C=C H CH CH C

Cis4sianida3heptena Soal : Jelaskan bahwa senyawa ini namanya : CIS, CIS5chloro2,5oktadiena CH3CH2 C=C H CH2 C = C H H Cl CH3

2. Sifat Optis Aktif ( C Chiral ) Sifat ini disebabkan oleh adanya C chiral, yaitu atom C dengan ke-4 bebannya masing-masing berbeda. D

ABCD

Konfigurasi Absolut (Konfigurasi R/S) Chan, Ingold, dan Prelog merumuskan suatu konfigurasi absolut untuk senyawa yang mengandung c-chiral. Sebagai contoh adalah Alumina (suatu asam amino) : H CH3 C H H3C COOH (a) (b) (c) H3C COOH COOH C H C H COOH NH2

Bila alumina ditulis seperti senyawa (a) Bila suatu senyawa mengandung C-chiral maka akan memutar bidang polarisasi ke kiri (-) atau ke kanan (+) [ ]TD =
.

Putaran spesifik pada suhu T dan panjang gelombang D tertentu

= putaran sudut hasil pengamatan l = panjang tabung ( dm ) c = konsentrasi senyawa dalam pelarut ( g/l ) Konfigurasi Absolut (Konfigurasi R dan S) Chan, Ingold, dan Prelog merumuskan suatu konfigurasi absolut untuk senyawa yang mengandung c-chiral. Sebagai contoh adalah Alumina (suatu asam amino) : H CH3 C H H3C COOH (a) (b) (c) H3C COOH COOH C H C H COOH NH2

Bila alumina ditulis seperti senyawa (a) orang tidak dapat menentukan konfigurasinya karena penulisan seperti itu tidak menunjukkan rumus tiga dimensi. Rumus tiga dimensi ditulis seperti ruus (b) atau (c). Dalam kedua rumus tersebut posisi gugus CH3 dan H terletak pada bidang gambar. Sedang pada (b) gugus NH2 ada di depan bidang gambar, gugus COOH di belakang bidang gambar. Pada gambar (c) gugus COOH ada di depan sedang gugus NH2 di belakang bidang gambar. Dengan meletakkan c pada bidang gambar maka (dengan memutar) kedua rumus berubah menjadi : H H

HOOC

NH2

H2N

COOH

CH3 (b)

CH3 (c)

Gugus CH3 dan H masing-masing pada garis vertikal mengarah ke belakang (dari c), sedang gugus NH2 berada di garis horizontal dan mengarah ke depan (dari c). Menurut Fischer kedua rumus dapat ditulis sebagai berikut : H H

HOOC

NH2 CH3 (b)

H2N CH3 (c)

COOH

Rangking keempat gugus tersebut adalah : I =H II = CH3 III = COOH IV = NH2

Pada posisi gugus dengan rangking terendah (I) ada pada garis vertikal, putarlah rumus tersebut sedemikian rupa sehingga rangking (I) tersebut tidak kelihatan (tertutup oleh C). Hasilnya adalah : (III)HOOC S NH2 (IV) H2N R COOH

CH3 (II) (b)

CH3 (c)

Kemudian tariklah garis lengkung dari (IV) ke (III). Bila garis lengkung tersebut searah jarum jam berilah kode R, sedang bila berlawanan jarum jam berilah kode S. Maka : H H

HOOC

NH2 CH3 Salanina

H2N CH3 Ralanina

COOH

Kesimpulan yang kita peroleh adalah bila alanina ditulis dengan runus (a) maka kita tidak tahu alanina mana yang dimaksud, tetapi hanya sekedar menunjukkan senyawa tersebut adalah alanina. Bila ditulis dengan rumus (b) maka alanina tersebut adalah S alanina. Sedang bila ditulis dengan rumus (c) maka alanina tersebut adalah Ralanina. Senyawa R dan S adalah enantiometer satu terhadap lainnya. Rumus R dan S masing-masing adalah bayangan cermin satu terhadap lainnya. Tetapi sama sekali tidak ada kaitannya dengan arah putaran bidang polarisasinya. R belum tentu memutar ke kanan dan sebaliknya S belum tentu memutar ke kiri. Akan tetapi apabila S memutar ke kanan tentu bayangan cerminnya memutar ke kiri, dan sebaliknya.

HOOC

NH2 CH3 Cermin Salanina

H2N CH3 Ralanina

COOH

3. Konfigurasi Relatif Konfigurasi relatif hanya untuk khusus karbohidrat. Dasarnya adalah gliseraldehide : CHO CHO

OH

OH

CH2OH

CH2OH

Kadang-kadang cara melukiskan enantiometer suatu senyawa tidak seperti di atas dimana rangking (I) ditempatkan di garis vertikal, tetapi ditempatkan di jalur horizontal. Dalam hal menetapkan konfigurasi absolutnya harus diubah dimana rangking (I) berada dalam garis vertikal. Contoh :

III

IV

II

III

II

IV

Atau
III IV

IV

III

II

II

Atau dapat ditulis : CHO CHO

OH

HO

Cermin CH2OH D-gliseroldehide CH2OH L-gliseroldehide

Disebut D (Dekstro) karena memutar bidang polarisasi ke kanan, sedang L (Levo) memutar bidang polarisasi ke kiri. L dan D merupakan bayangan cermin satu dengan lainnya. Contoh : - Glukosa - Fruktosa Untuk menentukan konfigurasi relatif senyawa karbohidrat lainnya cukup dilihat pantatnya mirip D-gliseroldehide disebut senyawa D, dan mirip Lgliseroldehide disebut senyawa L. Tetapi D dan L tersebut tidak ada kaitannya dengan putaran bidang polarisasinya.

Contoh : - Glukosa CHO H HO H H OH H OH OH CH2OH Pantat D (a) Cermin HO H HO HO CH2OH Pantat D (b) CHO H OH H H

Senyawa (a) disebut D-glukosa sedang senyawa (b) disebut L-glukosa. Kedua senyawa adalah byangan cermin satu dengan lainnya. Catatan : Jangan menulis rumus D-glukosa seperti senyawa (a) sebab tidak standard (lihat konfigurasi absolut), tetapi tuliskan seperti senyawa (b) atau (c). Kebetulan D-glukosa memutar bidang polarisasi ke kanan sedang L-glukosa memutar bidang polarisasi ke kiri. Contoh lain adalah : Fruktosa CHO CHO CHO H H H H C C C C CH2OH (A) OH H OH OH H HO H H C C C C CH2OH (B) OH H H OH H HO H H OH H OH OH CH2OH (C)

Disini ternyata D-fruktosa memotong bidang polarisasi ke kiri, sedang Lfruktosa memutar ke kanan.

CH2OH O HO H H CH2OH (A) D-fruktosa H OH OH O

CH2OH

H HO HO

OH H H CH2OH

(B) L-fruktosa

Apakah senyawa-senyawa ini memutar bidang polarisasi? 1. CH2OH C no. 2 H OH C no. 3 H OH CH2OH 1,2,3,4-tetrahidroksibutana Untuk C no.2 beban-bebannya adalah sebagai berikut : CH2OH 1 2
1

H H CH2OH

OH OH

diubah menjadi

4 C no.2 adalah S

Untuk C no. 3 = R CH2OH H


1

1 OH OH
4 3

atau

H CH2OH

4 C no.3 adalah R

Jadi C no. 2 dan no. 3 berlawanan. Oleh karena bebannya sama maka resultannya = 0 tidak memutar bidang polarisasi ( 2 gaya sama besar berlawanan arah ). CH2OH
C no. 2 = S

H H H CH2OH

OH
C no. 3 = bukan C chiral (ada 2 beban yang sama)

OH
C no. 4 = S

OH
Kesimpulan : tidak memutar bidang polarisasi

1,2,3,4,5-pentahidroksipentana Kesimpulan : Bila pada suatu rumus senyawa bisa ditarik bidang simetris maka senyawa tersebut tidak memutar bidang polarisasi walaupun mengandung C-chiral. CH2OH HO H CH2OH CH2OH H H H CH2OH CH2OH HO H CH2OH H OH Bukan bidang simetris (jadi memutar bidang polarisasi) OH OH OH Bidang simetris H Bidang simetris OH

You might also like