Professional Documents
Culture Documents
Tanyaken Apa ?
Ada beberapa penjelasan mengapa gempa ada yang merusak, ada yang menyebar lebih jauh, dan ada pula yang menyebabkan tsunami. Semua karena bumi bergerak. Tetapi akibatnya dapat berbeda beda. Wah ngeri Pakdhe, Sekali goyang bisa dua tiga kerusakan terjadi ya ? Mulane, kamu harus tahu juga karakteristik gempa-gempa ini tole Tapi pakdhe ngga ngrasain gempa kali ini kaan ? Wah Pakdhe jalan-jalan sendiri, tole ga diajak ! Jenis-jenis gempa dilihat dari kedalaman episenternya. Sekarang kita bisa belajar adanya beberapa jenis gempa. Kalau dulu hanya mengenal gempa darat dan gempa laut sekarang agak sedikit beragam ditambah dengan kedalamannya dan mekanismenya.
merusakkan bangunan di permukaan. Gempa ini memiliki goyangan kuat yang tentusaja kalau terjadi cukup lama akan membuat pusing. Selain goyangan tentusaja adanya akan ada efek ilusi juga menyebabkan orientasi mata dan otak tidak sinkron. Banyak yang melihat seolah ada gerakan gelombang tiga meter padahal itu mungkin hanyalah ilusi akibat dis-orientasi saja, persis orang mabok . Bener looh Pakdhe, goyangannya terasa sampai meteran je Hiyo thole, pandangan mata saja tidak bisa dijadikan ukuran. Goyangan yang ada di seismograft ngga akan sampai segitu besarnya, kan? Goyangan yg tercatat dalam seismogram atau yang terlihat pada seismogram ini yang dapat dipakai sebagai patokan.
Contoh gempa dangkal yang episenternya di darat yang sangat merusak ini adalah gempa Jogja. Gempa di Jogja kemarin disebabkan oleh pergerakan sesar atau Patahan Opak. Ada banyak patahan-patahan aktif di darat ini yang sering menyebabkan gempa antara lain Patahan Sumatra (Semangko Fault), Patahan Palu-Koro di Sulawesi. dll. Gempa di darat akibat gerakan sesar aktif ini tidak menyebabkan tsunami. Potensi-potensi patahan lain yang dikhawatirkan masih aktif dan mungkin menyebabkan kerusakan karena getarannya antara lain Sesar Cimandiri, Sesar Lembang (di jawa Barat) dan Sesar Opak (tahun 2006 aktif) Sesar Grindulu di Jawa Timur.
Gempa dangkal yang terjadi di laut disebabkan oleh pergerakan kerak yang menyebabkan terjadinya dislokasi yang mampu menimbulkan tsunami. Gempa dangkal di laut yg
http://rovicky.wordpress.com Halaman 2 dari 6
menimbulkan tsunami ini akibat adanya dislokasi atau perubahan elevasi dasar laut yang menggerakkan massa air diatasnya. Tentunya masih ingat gambar dibawah ini kan ?
Dislokasi ini ini disebabkan terangkatnya kerak benua (merah) karena disundul oleh kerak samodra (biru). Nah kalau melihat gambar diatas tentunya kita tahu bahwa tsunami sangat mungkin terjadi dan menerpa pantai selatan Jawa dan Sumatra. Getaran ini juga sangat mungkin menyebabkan timbulnya longsoran bawah laut. Longsoran ini terjadi karena pada daerah tubrukan lempeng ini memiliki lereng yang sangat curam yang rawan longsor karena goyangan gempa. Tsunami-tsunami yang disebabkan oleh gempa dangkal di laut yang ini antara lain yang terjadi di Aceh, Nias dan Pangandaran yang terjadi beberapa waktu lalu. Ingat ya kalau sedang dipantai terasa ada gempa kemudian diikuti dengan surutnya muka air laut sebaiknya menghindar ke darat. Ketika berada di pantai kita tidak tahu dimana sumber gempanya. Namun akan lebih baik kalau mencari lokasi yang tinggi permukaannya yang relatif lebih aman.
http://rovicky.wordpress.com Halaman 3 dari 6
Kalau dilihat gambar gempa dangkal yang menyebabkan tsunami di Aceh yang di atas, maka bisa kita lihat adanya jalur atau zona gempa yang berupa titik2. Titik-titik merah ini merupakan tempat bergesernya kerak samodra yang menghunjam kebawah. Di Jawa dan Sumatra lokasi gempa dalam semakin ke utara semakin dalam. Sehingga diperkirakan gempa-gempa dalam ini diperkirakan terjadi dengan mekanisme yang sama dengan yang berada di sebelah kirinya. Hanya saja kebetulan yang terjadi di sebelah utara Indramayu kemarin itu berada di Laut Jawa. Tetapi semestinya kamu tahu bahwa gempa-gempa itu berbeda dengan yang di Samodra Indonesia bukan ?
http://rovicky.wordpress.com Halaman 4 dari 6
Wooo, . jadi sama-sama gempa yang episenternya di laut tetapi berbeda dampaknya dengan yang di Aceh ya Pakdhe ? Ya jadi kamu bisa ngerti mengapa gempa yang di laut tidak selalu menyebabkan tsunami walaupun kekuatannya sudah diatas 6 skala Richter Yang banyak mengundang pertanyaan k emarin adalah, apakah gempa seperti di lepas pantai Indramayu ini dapat menyebabkan tsunami ? Saya lebih cenderung untuk mengatakan gempa dalam di Laut Jawa tidak menyebabkan tsunami. Sebab gempa dalam yang terjadi di Laut Jawa ini tidak menyebabkan dislokasi yang berarti di permukaan. Bahkan bisa dikatakan tidak ada pergeseran batuan yang berada diatas. Kalau kita lihat gambar diatas jelas memperlihatkan lokasi kedalaman yang sangat jauuh dari kerak bumi.
http://rovicky.wordpress.com
Halaman 5 dari 6
Gambar
diatas
memperlihatkan
gempa-gempa
yang
terjadi
di
Jawa
beserta
kedalamannya. Kamu bisa lihat lokasi-lokasi gempa yang dapat menjelaskan bagaimana kemungkinan terjadinya. Gempa sangat dalam merupakan gempa-gempa yang disebabkan oleh pergerakan kerak benua (biru). Gempa dalam ini tentusaja akan terasa di permukaan dan juga akan memiliki daya rusak apabila energi geombangnya masih kuat. Namun, ada yang aneh kan ? Mengapa Indramayu yang deket dengan episenter tidak separah Sukabumi ? Tunggu dongeng berikutnya, ya ?
Tentang Penulis : Rovicky adalah salah seorang geolog Indonesia. Beliau sudah pernah bekerja di beberapa perusahaan minyak asing, seperti Hudbay Oil, Lasmo, Kondur PSA, Shell, Total, Murphy Oil sebagai explorationist. Saat ini beliau bekerja di HESS, KL Malaysia. Selain rajin menulis di situsnya di http://rovicky.wordpress.com untuk berbagi ilmu secara cuma-Cuma, beliau juga menjadi anggota di beberapa o rganisasi profesional, yaitu : IAGI HAGI AAPG SEG IPA (Ikatan Ahli Geologi Indonesia), (Himpunan Ahli Geofisika Indonesia) (American Assoc of Petroleum geologist), (Society of Exploration Geophysicists), (Indonesian Petroleum Association),
http://rovicky.wordpress.com
Halaman 6 dari 6