You are on page 1of 20

LAPORAN INDIVIDU PRAKTEK PROFESI LAPANGAN (PPL) DI MTs NU HASYIM ASYARI 02 GEBOG KUDUS SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK

2011/2012

DISUSUN OLEH : NIAMA TSANIRA AGNISA 108 046

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS TAHUN 2011

PENGESAHAN Laporan individu Praktik Profesi Lapangan Mahasiswa (PPL) di MTs NU Hasyim Asyari 02 Kudus yang dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2011 sampai dengan 18 Agustus 2011 oleh : Nama NIM Jenjang Studi Program Studi Jurusan : Niama Tsanira Agnisa : 108 046 : Strata I : Pendidikan Agama Islam : Tarbiyah

Dapat disahkan dan diterima sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan Jenjang Studi Strata 1 Program Studi Pendidikan Agama Islam Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kudus.

Kudus, 2 Agustus 2011

Dosen Pembimbing Lapangan

Kepala MTs NU Hasyim Asyari 02 Kudus

Siti Muflichah, M.Ag, M.Ed NIP. 19740820 199903 2 001

Drs. Fahruddin

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmaanirrahiim Alhamdulillah, puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah serta ridlo-Nya, penulis dapat menyelesaikan Praktek Profesi Lapangan ( PPL ), sekaligus menyelesaikan laporan ini dengan lancar dan sukses tanpa hambatan yang berarti. Tidak lupa shalawat serta salam senantiasa terucap bagi junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, semoga kita semua mendapatkan Syafaatnya di yaumil kiamah nanti. Laporan ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas, guna melengkapi mata kuliah Praktek Profesi Lapangan (PPL), yang penulis laksanakan di MTs NU Hasyim Asyari 02 Kudus. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca, sehingga laporan ini bukan hanya dijadikan sebagai tulisan semata. Pada kesempatan ini, dengan tulus hati penyusun mengucapkan terima kasih pada: Bapak Prof. Dr. Abdul Hadi, MA., selaku ketua STAIN Kudus. Bapak Drs.Thoifuri, M.Ag., Selaku ketua jurusan Tarbiyah STAIN Kudus. Ibu Siti Muflichah, M.Ag, M.Ed, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bapak Drs. Fahruddin, selaku kepala MTs NU Hasyim Asyari 02 Kudus. Bapak Mustabsyiroh, S.Pd.I, S.Pd, selaku waka Kurikulum MTs NU Hasyim Asyari 02 Kudus. Tri Wahyuni, S.Pd selaku Waka Kesiswaan MTs NU Hasyim Asyari 02 Kudus. Ibu Ani Mardliyah, S.Pd.I, selaku guru pamong. Bapak H.Ali Muhdlor, S.Pd.I, selaku guru mata pelajaran Fiqih. Ibu Noor Latifah, S.Ag, S.Pd.I, selaku guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam. Bapak Drs. Fahruddin, selaku guru mata pelajaran Aqidah Akhlak Bapak Ibu Guru serta staf tata usaha dan pegawai MTs NU Hasyim Asyari 02 Kudus.

Bapak Sahal, ibu Frida dan Riyan si yang telah membantu saya dalam pelaksanaan Praktik Profesi Lapangan. Bapak, Ibu dan saudara - saudaraku terima kasih yang tidak pernah henti mencurahkan kasih sayangnya dan selalu memberikan semangat serta inspirasi kepada penulis. Teman-teman Praktikan PPL yang telah memberikan semangat, inspirasi dan motivasi yang sangat membantu penulis dalam pelaksanaan Praktik Profesi Lapangan. Semua sahabat serta semua pihak yang telah membantu saya yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Berkat bantuanya penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Semoga amal Bapak, Ibu serta teman-teman dicatat sebagai amal yang baik dan selalu melekat sepanjang masa. Amin

Kudus, 2 Agustus 2011 Penulis

NIAMA TSANIRA AGNISA NIM : 108 046

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .. 1 HALAMAN PENGESAHAN..... 2 KATA PENGANTAR. 3 DAFTAR ISI.... 5 BAB I : PENGALAMAN PRAKTIK MENGAJAR Realisasi Praktik Profesi Lapangan............................................... 6 Mata pelajaran yang diampu .... 6 Jumlah Tatap Muka... 6 Kelas yang diampu.... 7 Topik yang diajarkan. 7 Proses Pelaksanaan Praktik Mengajar... 8 BAB II : PROBLEM YANG DIHADAPI Problem 10 Solusi 10 BAB III : PRAKTIK KEPENDIDIKAN Pelaksanaan Praktik Kependidikan. 12 BAB IV : PENUTUP Kesimpulan.. 13 Saran. ... 13 Penutup 15 LAMPIRAN LAMPIRAN

BAB I PENGALAMAN PRAKTIK MENGAJAR Realisasi praktik profesi lapangan Praktik Profesi Lapangan (PPL) merupakan bagian dari serangkaian komponen tugas prefesionalisme kependidikan dalam kurikulum STAIN Kudus. Dan PPL ini merupakan mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa strata satu (S.1) yang akan menyelesaikan studinya. PPL ini dimaksudkan untuk membentuk profesi keguruan bagi mahasiswa calon guru yang berasal dari pengalaman kependidikan nyata di lapangan sebagai wahana terbentuknya tenaga kependidikan profesional, seperti ketrampilan melaksanakan tugas-tugas kependidikan dalam konteks pengelolaan madrasah di luar jam mengajar. Hal demikian diperjelas oleh Page dan Thomas, seperti kutipan di bawah ini: profession, evaluative term describing the most prestigious occupations which may be termed proffessions if they carry out an essential social service, are founded onsystematic knowledge, require lengthy academic and practical training, have high autonomy, a code of ethics, abd generate in service grouwth. Untuk itulah, PPL bukan sekedar pengalaman mengajar, tetapi juga sebagai salah satu aktivitas memahami esensi moral sebagai aksi pelayanan sosial, berpelatihan tinggi, mengetahui kode etik sekaligus hak dan kewajiban seorang guru. B. Mata Pelajaran Yang Diampu Praktek Profesi Lapangan (PPL) pada dasarnya merupakan aplikasi dari teoriteori yang diperoleh dari bangku kuliah pada praktek sebenarnya di lapangan.PPL yang dimaksud di sini adalah praktek mengajar di Madrasah Tsanawiyah NU Hasyim Asyari 02 Kudus. Salah satu rangkaian kegiatan Praktik Profesi Lapangan (PPL) ini adalah praktik mengajar. Dalam hal ini, setiap praktikan mendapat tugas dengan mata pelajaran yang berbeda, dan ini berlangsung kurang lebih selama satu bulan mulai tanggal 16 Juli 2011 sampai dengan 18 Agustus 2011.

Kaitannya dengan mata pelajaran, penulis diberikan kepercayaan oleh MTs NU Hasyim Asyari 02 Kudus yaitu mengampu tiga mata pelajaran, yaitu: Fiqih kelas IX B yang diampu oleh Bapak H.Ali muhdlor, S.Pd.I Sejarah Kebudayaan Islam kelas VIII A dan VIII C yang diampu oleh Ibu Noor Latifah, S.Ag, S.Pd.I Aqidah Akhlak kelas VII A dan VII C yang diampu oleh Bapak Drs. Fahruddin C. Jumlah Tatap Muka Selama Praktik Profesi Lapangan (PPL) dilaksanakan, jumlah tatap muka yang dilaksanakan praktikan dengan siswa untuk menyampaikan materi sebanyak 10 kali pertemuan dengan durasi waktu 2 jam pelajaran (2 X 40 menit), jadi jumlah tatap muka 10 kali pertemuan selama PPL di Madrasah Tsanawiyah NU Hasyim Asyari 02 Kudus. Adapun rincian jumlah tatap muka dengan tugas mangajar tersebut adalah sebagai berikut : Pertemu Pelaksanaa an n Hari/ I Tanggal Sabtu/ 23 Juli 2011 II Sabtu/ 23 Juli 2011 III Ahad/ 24 Juli 2011 IV Ahad/ 24 Juli 2011 7 VIII C 38 SKI 1-2 IX B 40 Fiqih 6-7 VII C 34 Ja m Ke 2-3 VII A Kelas Jumla h Siswa 34 Aqidah 2 Jam Akhlak Pelajaran Ibu Ani Mardliyah, Mapel Waktu Guru Pamong

(2X40 menit) S.Pd.I Aqidah 2 Jam Akhlak Pelajaran Ibu Ani Mardliyah,

(2X40 menit) S.Pd.I 2 Jam Pelajaran Ibu Ani Mardliyah,

(2X40 menit) S.Pd.I 1 Jam Pelajaran (1X40menit) Ibu Ani Mardliyah, S.Pd.I

Selasa/ 26 Juli 2011 Selasa/ 26 Juli 2011 Sabtu/ 6 Agustus 2011 Sabtu/ 6 Agustus 2011 Ahad/ 7 Agustus 2011 Ahad/ 7 Agustus 2011

VIII C

38

SKI

1 Jam Pelajaran

VI

6-7

VIII A

40

SKI

VII

2-3

VII A

34

Aqidah Akhlak

VIII

6-7

VII C

34

Aqidah Akhlak

IX

1-2

IX B

40

Fiqih

VIII C

38

SKI

(1X40 menit) 2 Jam Ibu Ani Mardliyah, Pelajaran S.Pd.I (2X40 menit) 2 Jam Ibu Ani Mardliyah, Pelajaran S.Pd.I (2X40 menit) 2 Jam Ibu Ani Mardliyah, Pelajaran S.Pd.I (2X40 menit) 2 Jam Ibu Ani Mardliyah, Pelajaran S.Pd.I (2X40 menit) 1 Jam Ibu Ani Pelajaran Mardliyah, (2X40 menit) S.Pd.I

Ibu Ani Mardliyah, S.Pd.I

XI

Selasa/ 9 Agustus 2011

VIII C

38

SKI

1 Jam Pelajaran

Ibu Ani Mradliyah,

(2X40 menit) S.Pd.I 6-7 VIII A 40 SKI 2 Jam Pelajaran Ibu Ani Mardliyah

XII

Selasa/ 9 Agustus 2011

(2X40 menit) S.Pd.I

D. Kelas Yang Diampu Dalam pelaksanaan praktik profesi lapangan (PPL) di Madrasah Tsanawiyah NU Hasyim Asyari 02 Kudus, penulis mengampu di kelas VII A dan VII C yakni mata pelajaran Aqidah Akhlak, kelas VII A terdiri dari 34 siswa,VII C terdiri dari 34 siswa. Kelas VIII A dan VIII C yakni mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam,

kelas VIII A terdiri dari 40 siswa, VIII C terdiri dari 38 siswa. Kelas IX B yakni mata pelajaran Fiqih, yang terdiri dari 40 siswa. E. Topik Yang Diajarkan Selama dalam pelaksanaan Praktik Profesi Lapangan (PPL) di Madrasah Tsanawiyah NU Hasyim Asyari 02 Kudus, topik atau materi yang diajarkan oleh penulis adalah sebagai berikut : No 1 Hari/Tanggal Sabtu/ 23 Juli 2011 2 Sabtu/ 23 Juli 2011 3 4 Ahad/ 24 Juli 2011 Ahad/ 24 Juli 2011 5 Selasa/ 26 Juli 2011 6 Selasa/ 26 Juli 2011 7 Sabtu/ 6 Agustus 8 2011 Sabtu/ 6 Agustus 9 2011 Ahad/ 7 Agustus 10 2011 Ahad/ 7 Agustus 9 SKI 7 VIII C Perkembangan kebudayaan / Aqidah Akhlak Aqidah Akhlak Fiqih 1-2 IX B 6-7 VII C 2-3 VII A SKI 6-7 VIII A SKI 5 VIII C Mapel Aqidah Akhlak Aqidah Akhlak Fiqih SKI 1-2 7 IX B VIII C 6-7 VII C Jam 2-3 Kelas VII A Materi/Topik Dasar dan Tujuan Aqidah Islam Serta Dalil-Dalilnya Dasar dan Tujuan Aqidah Islam Serta Dalil-Dalilnya Penyembelihan Binatang Sejarah Abbasiyah Sejarah Abbasiyah Sejarah Abbasiyah Hubungan Iman, Islam, dan Ihsan Serta Dalil-Dalilnya Hubungan Iman, Islam, dan Ihsan Serta Dalil-Dalilnya Qurban dan Aqiqah Berdirinya Bani Berdirinya Bani Berdirinya Bani

peradaban Islam pada masa

2011 11 Selasa/ 9 Agustus 2011 12 Selasa/ 9 Agustus 2011 SKI 6-7 VIII A SKI 5 VIII C

Bani Abbasiyah Perkembangan Bani Abbasiyah Perkembangan Abbasiyah kebudayaan / kebudayaan /

peradaban Islam pada masa

peradaban Islam pada masaBani

F. Proses Pelaksanaan Praktik Mengajar Dalam pelaksanaan praktik mengajar yang penulis lakukan adalah : 1. Persiapan Langkah awal sebuah kegiatan belajar mengajar dimulai terlebih dahulu dengan diadakan persiapan-persiapan. Dalam hal ini adalah merumuskan Rencana Pembelajaran (RP) yang jelas, karena rencana pembelajaran merupakan acuan kegiatan belajar mengajar yang didalamnya akan akan diketahui identitas mata pelajaran, standar kompetensi, dan materi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Sehubungan dengan ini, Rencana Pembelajaran (RP) yang digunakan meliputi hal-hal sebagai berikut: Identitas Madrasah Identitas mata pelajaran Standar kompetensi Kompetensi dasar Indikator Tujuan pembelajaran Materi pembelajaran Metode pembelajaran Langkah-langkah pembelajaran / kegiatan belajar yang berisi : Kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan penutup Bahan / Sumber Belajar Penilaian / Evaluasi dan tindak lanjut

2. Proses belajar mengajar Dalam proses belajar mengajar terdapat beberapa kegiatan yang telah dilakukan oleh guru praktikan yaitu : Apersepsi yaitu memberikan pertanyaan dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya dalam rangka pengkondisian dan untuk mengingatkan materi terlebih dahulu dengan materi yang akan dipelajari atau disampaikan Eksplorasi yaitu memberikan pertanyaan seputar materi yang akan diajarkan untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan siswa terhadap materi yang akan diajarkan Penyampaian materi yaitu menjelaskan seputar topik atau materi. Media atau sumber (perangkat pembelajaran). Agar proses pembelajaran lebih efektif dan memudahkan siswa dalam memahami materi yang disampaikan, maka menggunakan pula suatu alat atau sarana. Alat atau sarana tersebut berupa papan tulis (black board atau white board), kapur tulis atau spidol, penghapus. Adapun sumber belajar yang digunakan adalah buku pelajaran Aqidah Akhlak untuk kelas VII, buku paket pelajaran SKI untuk kelas VIII, buku pelajaran Fiqih untuk kelas IX, dan buku pelajaran yang relevan lainnya, serta LKS sesuai mata pelajarannya. Evaluasi atau penilaian. Langkah yang terakhir dalam proses belajar mengajar di kelas adalah mengadakan evaluasi, ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan materi yang baru disampaikan kepada siswa. Bagian ini berisi model-model penilaian (evaluasi) setelah melakukan proses pembelajaran.

11

BAB II PROBLEM YANG DIHADAPI DAN SOLUSI

Problem Yang Dihadapi dan Solusinya a. Problem Antusiasme siswa masih kurang Dalam hal ini, sebagian siswa banyak yang memberikan respon pada saat proses belajar mengajar berlangsung, mungkin karena pembelajaranya yang menyenangkan. Dan sebagian lagi kurang memberikan respon meskipun mereka telihat memperhatikan mata pelajaran, tapi pikirannya kosong (melamun). Ada juga yang masih suka bicara dan bermain sendiri. Selain itu ada juga yang menganggap saya ini bicaranya cepat dan galak, sehingga saya harus bersuara lebih pelan-pelan saja dan sabar dalam penyampaian materi, dan berfikir mencari metode yang lebih Kreaetif dan Inovatif karena dari kebanyakan siswa tidak menginginkan hal-hal yang besifat monoton yang bisa membuat mereka cepat jenuh. Problem lain yang dihadapi adalah kedisiplinan kurang Dalam hal ini dari guru praktikan merasakan banyaknya ke kurang disiplinan dari para siswa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pelanggaranpelanggaran yang di lakukan oleh siswa, di mulai dari cara berpakaian yang tidak rapih dan tidak lengkap, suka bolos, tidak mau membawa buku, datang terlambat dengan berbagai alasan. Bahkan ada juga yang berani menentang gurunya dan keluar tanpa ijin ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. Cukup memprihatinkan, dan perlu adanya pembenahan ulang yang lebih spesifik dari pihak sekolah. Keterbatasan penguasaan bahasa Dalam hal ini dialami penulis pada hampir di seluruh kelas yang diampu. Penulis harus menggunakan Bahasa campuran, Jawa dan Indonesia. Karena siswa kesulitan untuk memahami ketika penulis menggunakan bahasa Indonesia secara terus menerus.

Buku panduan dan referensi kurang Untuk hal ini guru merasakan, ketika penyampaian materi berlangsung, membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa diterima siswa, karena para siswa tidak mempunyai referensi yang cukup, guna untuk pengembangan pembelajarannya. Sumber informasi kurang mendukung akibat terbatasnya koleksi buku yang ada diperpustakaan. b. Solusi Dari beberapa problem di atas, penulis telah mengupayakan beberapa hal dalam rangka memanfaatkan potensi asli yang masing-masing siswa miliki sebagai pengembangan diri atas problem tersebut. Artinya, permasalahan itu justru menjadi salah satu solusi itu sendiri. 1. Untuk mengatasi berbagai macam pelanggaran di atas, dan lebih meningkatkan pendidikan yang berkualitas di tengah kehidupan masyarakat yang semakin maju. Dari penulis berharap sangat perlu adanya jalinan kerjasama antara orang tua murid dengan pihak yayasan dan tentunya juga kekompakan antar yayasan, yang nantinya berakibat juga pada seluruh siswasiswi yang menuntut ilmu di yayasan pendidikan Hasyim Asyari 02. 2. Untuk mengurangi problem keterbatasan bahasa, yang mereka miliki, maka penulis berusaha selalu memasukkan bahasa asing dan bahasa intelek walaupun hanya sedikit dan menterjemahkan kedalam bahasa Indonesia biasa, dan bahasa jawa. 3. Untuk mengurangi imbas kekurang tersediaan referensi, penulis memberikan contoh aplikatif dari media-media yang masih tersimbolkan, menjadi kesimpulan sendiri oleh siswa dan berusaha membuat suasana belajar yang semenarik mungkin dan lebih variatif. Dan selalu memberikan motivasi kepada siswa disela-sela pembelajaran, agar siswa lebih semangat dalam belajar. Apabila siswa memberikan tanggapan positif, maka penjelasan justru berasal dari proses pemahaman siswa. Untuk mengatasi hambatan yang pertama, dari penulis mencoba memberikan informasi tambahan dari referensi

13

yang paling baru tentang materi yang penulis dapat dari Koran, Televisi, Internet ataupun Media yang lain, sehingga siswa tidak gagap informasi dan juga selalu memberikan motifasi kepada siswa bahwa ilmu tidak hanya bisa didapat di sekolah saja, tapi dimanapun kita berada. Dan berbagai macam motifasi lain agar siswa lebih agresif dalam belajar dan tidak menggantungkan fasilitas yang ada di sekolah. 4. Untuk mengatasi bicara saya yang cepat, saya meminta siswa untuk mengingatkan saya ketika dalam menyampaikan materi terlalu cepat bicaranya. Dan untuk mengatasi notabane saya yang galak, saya perlu berlatih sabar dalam menghadapi siswa-siswa yang nakal/bandel, dan memberi pengertian kepada mereka bahwa saya galak karena mereka keterlaluan nakalnya dan juga susah di atur, dan menjelaskan maksud saya galak sematamata saya hanya ingin mereka serius dalam belajar menuntut ilmu, bukan untuk main-main. Jika mereka bisa kondusif, tentunya saya bisa konsen menjelaskan materi dan proses belajar mengajar pun jadi tenang dan mudah di pahami.

BAB III PRAKTIK KEPENDIDIKAN Dalam suatu lembaga pendidikan, selain mengajarkan pelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang ada, juga mengajarkan pendidikan keterampilan yang sesuai dengan tujuan pendidikan itu sendiri. Dan untuk mencapai tujuan kelembagaan tersebut, tidak cukup dengan pelajaran tambahan saja, perlu penambahan dalam kegiatan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran yang dapat mengembangkan keterampilan dan kecakapan siswi. Selain diadakan kegiatan belajar mengajar di Madrasah Tsanawiyah NU Hasyim Asyari 02 Kudus, para praktikan juga mendampingi kegiatan ekstra-kurikuler yang diikuti oleh siswa-siswi. Adapun kegiatan ekstra tersebut meliputi : Pramuka Qiro atau Tilawah Rebana Seni Rupa Jurnalistik Disamping kegiatan tersebut praktikan juga membantu kelancaran tugas kependidikan dibawah ini : Piket guru yaitu membantu proses-proses pendidikan jika terdapat jam kosong atau bila ada tamu, mencatat kegiatan siswa, dan kegiatan pendidikan yang terkait. Dalam hal ini praktikan mendapatkan jadwal setiap hari secara bergantian atau bergiliran. Upacara Bendera dilakukan 2 kali selama PPL berlangsung, yaitu pada saat pembukaan PPL STAIN Kudus serta penyambutan siswa-siswi baru MTs-MASMK NU Hasyim Asyari 02 Kudus, dan upacara 17 agustus (proklamasi kemerdekaan RI ke-66), dilaksanakan di halaman MTS NU Hasyim Asyari 02 Kudus. Membantu mendampingi anak-anak ziarah ke Menara Kudus. Dalam kegiatan ini guru praktikan juga ikut mengawasi sekaligus membantu para guru MTs Hasyim Asyari 02 Kudus. Selama pelaksaan kegiatan ini, alhamdulillah berjalan dengan lancar. 15

Mengisi jam kosong Dalam kegiatan ini, praktikan mendapatkan giliran setiap hari, sedangkan tugas-tugas yang dilakukan adalah mengecek kehadiran praktikan, serta memberdayakan diri dengan sesama praktikan untuk mengisi jam-jam pelajaran yang kosong. Mengadakan kegiatan ekstrakurikuler Dalam kegiatan ini, setiap praktikan mendapat giliran untuk melatih ilmu kepramukaan, qiroatil quran, rebana, jurnalistik dan seni rupa sesuai dengan bakat praktikan masing-masing, yang dilaksanakan setiap hari Senin, Rabu dan Kamis.

BAB IV PENUTUP

Kesimpulan Dari kegiatan Praktik Profesi Lapangan (PPL) sebagaimana yang telah penulis uraikan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa : Praktik Profesi Lapangan (PPL) merupakan wujud aplikasi dari ilmu pengetahuan dan teori yang diperoleh dalam perkuliahan, dan merupakan kegiatan yang mengarah pada pembentukan karakter mahasiswa yang profesional dan berkompetensi di bidangnya (dalam hal ini yang dimaksud adalah jurusan Tarbiyah dalam lingkup bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Praktik Profesi Lapangan (PPL) yang telah dilaksanakan merupakan upaya maksimal yang dilakukan oleh praktikan sesuai dengan kemampuannya. Praktik Profesi Lapangan (PPL) merupakan wahana dalam mengembangkan penalaran, kreatifitas dan kepekaan mahasiswa dalam menghadapi permasalahan yang ada sehingga praktikan menjadi cermat dalam menghadapi permasalahan tersebut. Dalam proses pengajaran, seorang guru hendaknya memperhatikan tahapan-tahapan yang perlu diperhatikan, meliputi : persiapan pengajaran, apersepsi, penyampaian materi dan evaluasi. Segala kegiatan yang terjadi dalam proses belajar mengajar merupakan pengalaman yang sangat berharga sehingga dapat menjadi bekal bagi calon pendidik yang profesional dan berkompeten di bidangnya. Madrasah Tsanawiyah NU Hasyim Asyari 02 Kudus sudah memadai untuk dijadikan lokasi pelaksanaan Praktik Profesi Lapangan (PPL). Saran-saran Setelah penulis menyelesaikan laporan Praktik Profesi Lapangan (PPL) ini penulis merasa perlu mengemukakan saran dan kritik yang konstruktif demi tercapainya perbaikan dan perkembangan pelaksanaan Praktik Profesi Lapangan (PPL) yang diharapkan. 17

Penulis mengharapkan agar Praktik Profesi Lapangan (PPL) selanjutnya lebih baik dibandingkan sebelumnya. Maka dalam hal ini penulis menitipkan beberapa saran sebagai berikut : 1. Pihak penyelenggara STAIN Kudus Dalam pembekalan, hendaknya senantiasa direncanakan dan dilaksanakan secara profesional yaitu memberikan bimbingan dan pembekalan kepada mahasiswa yang akan terjun ke lapangan tentang aturan dan tata tertib yang dilaksanakan berkaitan dengan praktik di MTs NU Hasyim Asyari 02 Kudus, baik secara teknis maupun praktis. Mahasiswa yang akan menjadi guru praktikan hendaknya disiapkan secara matang baik dalam hal administrasi, pengetahuan dan juga mental. Melakukan kerjasama dan koordinasi intensif dengan lembaga yang akan ditempati praktikan, sehingga terjalin hubungan harmonis yang berkesinambungan, hendaknya diupayakan. Perlu adanya perhatian yang lebih besar dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dalam membantu kesulitan dan problem yang dihadapi praktikan dan diharapkan bisa meluangkan waktunya untuk membimbing mahasiswa praktikan. 2. Pihak Madrasah, MTs NU Hasyim Asyari 02 Kudus Dalam kegiatan observasi, hendaknya diberikan penjelasan yang sebanyakbanyaknya dan menunjukkan tempat-tempat serta fungsinya masing-masing sebagai modal pengetahuan awal praktikan untuk melaksanakan tugas PPL di MTs NU Hasyim Asyari 02 Kudus. Jalinan hubungan yang sudah ada antara lembaga penyelenggara PPL dengan lembaga yang ditempati hendaknya terus dijaga keharmonisannya. Berusaha meningkatkan kedisiplinan, sopan santun dan tata krama para siswasiswinya, baik dalam proses pembelajaran maupun dalam kegiatan-kegiatan yang lain. Senantiasa mempertahankan dan meningkatkan prestasi yang lebih baik lagi dari pada sebelumnya.

Madrasah Tsanawiyah Hasyim Asyari 02 Kudus sebagai tempat pengembangan kretivitas siswa diharapkan lebih meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler sebagai sarana pengembangan bakat dan kreativitas siswa. Berkaitan dengan tugas piket, hendaknya guru (petugas) senantiasa memperhatikan dan lebih meningkatkan lagi dalam menjalankan tugas tersebut sehingga dapat terkontrol dengan baik, dan suasana kelas pada jam kosong bisa tetap kondusif. 3. Pihak mahasiswa praktikan Kedisiplinan dalam hal waktu dimana saja dan kapan saja hendaknya lebih ditingkatkan lagi agar mencapai hasil yang baik. Mentaati semua peraturan yang telah ditetapkan baik oleh Fakultas maupun dari lembaga Madrasah tempat PPL merupakan suatu kewajiban. Senantiasa mendahulukan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi sehingga dapat meningkatkan kinerja kelompok sebagai satu tim yang utuh. Senantiasa menjaga nama baik kedua belah pihak yaitu pihak penyelenggara dan sekolah sehingga tetap terjalin hubungan yang harmonis. Berusaha memaksimalkan dan mengoptimalkan kesempatan yang diperoleh agar memperoleh hasil yang memuaskan dalam Praktik Profesi Lapangan (PPL) ini. Para peserta PPL harus senantiasa menjaga kekompakan kelompok agar masalah yang timbul selama pelaksanaan PPL dapat teratasi dengan baik. 3. Penutup Dengan memanjatkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, atas semua Hidayah dan Inayah-Nya, berkat kuasa dan kehendak-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktek Profesi Lapangan (PPL) sekaligus penyusunan laporan PPL ini. Penulis menyadari betapa masih jauhnya laporan ini dari kesempurnaan, maka dari itu penulis mengharapkan sumbangsih baik dalam bentuk saran maupun kritik yang konstruktif demi kesempurnaan laporan ini. Akhirnya penulis berharap supaya laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya, 19

dan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perbaikan kedua belah pihak baik penyelenggara maupun Madrasah, serta dapat menjadi bahan referensi dalam penyusunan laporan Praktik Profesi Lapangan (PPL) berikutnya. Amin

Kudus, 2 Agustus 2011 Penyusun

NIAMA TSANIRA AGNISA NIM 108 046

You might also like