You are on page 1of 22

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

NAZLIA M. DITO SETYADHI

KESELAMATAN KERJA
Adalah usaha dalam melakukan pekerjaan tanpa kecelakaan untuk memberikan suasana atau lingkungan kerja yang aman sehingga dicapai hasil yang menguntungkan dan bebas dari segala macam bahaya

Mencegah/ mengadakan usaha pencegahan agar karyawan tidak

TUJUAN KESELAMATAN KERJA


mendapat luka/cidera/mati

Tidak terjadinya kerugian / kerusakan pada alat /material/produksi Upaya pengawasan thd 4 M yaitu :

manusia, material, mesin, metode kerja

yang dapat memberikan lingkungan kerja aman dan nyaman sehingga tidak terjadi kecelakaan

Manfaat diterapkannya standar keselamatan kerja


Keselamatan kerja adalah syarat

mutlak yang harus dipenuhi oleh perusahaan terhadap pegawainya. Melalui serangkaian prosedur keselamatan, seperti penggunaan helm pengaman kepala, masker, sarung tangan dll, perusahaan telah mengurangi risiko kecelakaan bagi karyawannya.

Beberapa manfaat yang didapatkan yaitu : Tercapainya tujuan dari sebuah proyek sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan Meminimalkan kerugian materi Tercipta suasana kerja yang harmonis Tingkat keberhasilan pekerjaan yang tinggi

Hal-hal yang harus dihindari untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja


Penggunaan alat keamanan yang tidak standar Jam kerja lebih dari yang telah ditetapkan Bekerja tidak sesuai dengan standar operasi yang telah ditetapkan Bekerja tidak pada bidang yang dikuasai

Hal-hal yang harus dilakukan untuk menciptakan kondisi kerja yang aman
Penggunaan alat standar keamanan Bekerja sesuai SOP (Standard Operating Procedure) Bekerja sesuai dengan bidang keahlian Bekerja sesuai jam kerja Tidak melakukan hal-hal yang dapat mengurangi produktivitas kerja

KESEHATAN KERJA
Kesehatan kerja erat kaitannya dengan keselamatan kerja. Keduanya berhubungan dengan kondisi pekerja itu sendiri. Penggunaan alat-alat yang menunjang keselamatan kerja sangatlah penting dan tidak bisa diabaikan begitu saja

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Kerja Faktor Kima


Faktor Fisika
bising, getaran, radiasi, Penerangan kurang baik, temperature extremes debu, gas, uap, asap, kabut, dll.

Faktor Biologi
virus, bakteri, jamur, parasites, insects, dll

Faktor Psikologi

Faktor Ergonomi Tenaga terlalu diforsir, berdiri lama/berlebihan, salah gerakan, angkat beban terlalu berat, job monotony, dll

Hub dg : orang, pekerjaan, dan lingk. kerja

PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT KERJA


Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, berkala dan secara khusus. Pengadaan air minum harus disediakan dalam jumlah yang memadai Menyelenggarakan pelatihan dan pendidikan Pengaturan lamanya kerja dan istirahat Alat Pelindung Diri Kacamata (goggles), Topi, Celemek, Pakaian kerja yang dilapisi dengan alumunium, Sarung tangan dari kulit atau gaunlets, Sepatu kerja.

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) Pelaksanaan P3K, berupa: 1. Tindakan yang harus dilakukan segera dan selalu diarahkan untuk penyelamatan hidup, dan 2. Tindakan yang dapat dilakukan kemudian untuk pencegahan cacat dan menghindari kondisi korban memburuk

Rencana Pertolongan harus mempertimbangkan bagaimana 1. Mempertahankan hidup korban, (periksa keadaan umum) 2. Mengurangi penderitaan (perlu diteliti keadaan lokal) 3. Mencegah pengotoran luka dan penderitaan lebih lanjut 4. Secepat mungkin mengirim korban kepetugas kesehatan setempat.

Urutan tindakan P3K pada umumnya: 1. Cari keterangan penyebab kecelakaan 2. Amankan korban dari tempat berbahaya. 3. Perhatikan keadaan umum korban. 4. Lakukan tindakan untuk mengatasi: a. Gangguan pernafasan, b. Gangguan Perdarahan

c. Gangguan kesadaran e. Segera lakukan pertolongan yang lebih sempurna, dengan sarana yang tersedia f. Apabila korban sadar, langsung beritahukan dan tenangkan korban

DASAR DASAR LIMA TINDAKAN DARURAT


Pernapasan buatan Jika tidak ada napas maka berikan napas buatan dengan cara menutup hidung dan meniupkan napas dari mulut ke mulut sebanyak 2 kali selama 2 detik. Saat melakukan hal ini mata memperhatikan dada orang tersebut, apakah bergerak atau tidak

Penghentian pendarahan
Cara menghentikan pendarahan yaitu dengan cara menakan lukanya. Apabila lukanya terlalu lebar, anda harus menekan luka itu terus menerus, jangan lepaskan tekanan sebentar saja untuk melihat apakan pendarahan sudah berhenti apa belum. Apabila luka terdapat di tangan atau di kaki, naikan tangan atau kaki sehingga tingginya lebih tibggi dari kepala anda, karena ini dapat mengurangi aliran darah ke tangan atau kaki anda. Apabila satelah lama ditekan aliran darah belum juga berhenti, mungkin nadi atau pembuluh darah anda terputus. Penggunaan semacam saputangan yang diikatkan pada nadi dekat bagian yang luka adalah cara lain untuk menghentikan pendarahan. Luka di tangan atau di kaki usahakan ikatan tersebut kencang agar aliran darah terhenti. Lepas ikatan setiap sepuluh menit , selama satu menit. Jika saat di lepas ikatannya pendarahan sudah berhenti, jangan diikat lagi.

Penanggulangan renjatan (shock)


Penanganannya meliputi: 1. Umum : Memperbaiki sistim pernafasan : - Bebaskan jalan nafas - Terapi oksigen - Bantuan nafas Memperbaiki sistim sirkulasi: - Pemberian cairan - Hentikan perdarahan yang terjadi - Monitor nadi, tekanan darah, perfusi perifer, produksi urin Menghilangkan atau mengatasi penyebab syok.

Perawatan luka dan luka bakar Perawatan pertama


- Segera setelah terbakar, dinginkan luka dengan air dingin, yang terbaik dengan temperatur 20oC selama 15 menit - Luka bakar tingkat I tidak memerlukan pengobatan khusus, dibersihkan dan diberi analgetika saja. - Luka bakar tingkat II dan III, penderita dibersihkan seluruh tubuhnya, rambutnya dikeramasi, kuku-kuku dipotong, lalu lukanya dibilas dengan cairan yang mengandungdesinfektan seperti sabun cetrimid 0,5% (savlon) atau Kalium permanganat. Kulit-kulit yang mati dibuang, bullae dibuka karena kebanyakan cairan di dalamnya akan terinfeksi Perawatan Definitif - Perawatan tertutup Setelah luka bersih, ditutup dengan selapis kain steril berlubang-lubang (tulle) yang mengandung vaselin dengan atau tanpa antibiotika lalu dibebat tebal untuk mencegah evaporasi dan melindungi kulit dari trauma dan bakteri. Sendi-sendi ditempatkan pada posisi full extension.

Perawatan terkilir dan patah tulang


Keadaan ini sering terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa. Cara mengatasi terkilir, pertama dilakukan kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan sendi, kemudian dilakukan pembalutan ketat dua lapis untuk mengurangi rasa nyeri dan pembengkakan. Istirahatkan sampai bengkaknya hilang. Lepas sendi (luxasio) sering terjadi pada usia lanjut, terutama sendi mandibula. Penatalaksanaan lepas sendi harus dilakukan di rumah sakit oleh ahli ortopedi untuk mengembalikan sendi ke posisi normal. Patah tulang (fracture) dapat tertutup dapat terbuka. Patah tulang terbuka terjadi jika salah satu ujung tulang keluar permukaan kulit sehingga menimbulkan luka..

Keselamatan Bapak menentukan masa depan saya lho, Habis kalau bapak celaka, siapa yang akan membiayai saya ??

Terima Kasih

You might also like