You are on page 1of 21

MENENTUKAN KALIMAT KESIMPULAN (IDE POKOK) DARI BERBAGAI POLA PARAGRAF

Cita Chusnul C Gemilang R Intan Tiara D Ketty Puspa J Nalyda Yola A

XII IPA 3

Hakikat Paragraf
Paragraf atau alinea adalah satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat.

Jenis-Jenis Paragraf
Paragraf Deduktif Paragraf Induktif Paragraf Campuran

Paragraf Deduktif
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.

Paragraf Induktif
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik.

Paragraf Campuran
Paragraf yang dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti kalimatkalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat topik. Kalimat topik yang ada pada akhir paragraf merupakan penegasan dari awal paragraf.

Contoh Paragraf Deduktif


Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya membuka usaha baru.

Free powerpoint template: www.brainybetty.com

Contoh Paragraf Induktif


Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa alat komunikasi yang penting, efektif, dan efisien.

Free powerpoint template: www.brainybetty.com

Contoh Paragraf Campuran


Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
Free powerpoint template: www.brainybetty.com 9

Macam-Macam Pola Pengembangan Paragraf


Umum-Khusus Khusus-Umum Rincian Sebab-Akibat Akibat-Sebab Analogi Perbandingan Generalisasi

Umum-Khusus
Paragraf yang dimulai dengan pikiran pokok kemudian diikuti oleh pikiranpikiran penjelas contoh : Pada waktu menulis surat kita harus tenang. Kalau sedang sedih, bingung, kesal, atau marah kita jangan menulis surat. Kesedihan, kebingungan, kekesalan, dan kemarahan itu akan tergambar dalam surat kita. Mungkin akan tertulis kata-kata yang kurang terpikir, terburu nafsu, dan dapat merusak suasana.

Khusus-Umum
Paragraf yang dimulai dengan pikiran-pikiran penjelas kemudian diikuti oleh pikiran pokok atau kesimpulan. contoh : Dengan bahasa, manusia dapat menyampaikan bermacam-macam pikiran dan perasaan kepada sesama manusia. Dengan bahasa pula, manusia dapat mewarisi dan mewariskan semua pengalaman dan pengetahuannya. Seandainya manusia tidak berbahasa, alangkah sunyinya dunia ini. Memang bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia.

Rincian
Jenis paragraf ini tidak mempunyai pernyataan pokok bahasan, tetapi seluruhnya terdiri atas pernyataan rincian. Biasanya paragraf jenis ini tidak berdiri sendiri, melainkan sebagai lanjutan dari paragraf sebelumnya yang memiliki pokok bahasan.

Contoh Paragraf Rincian


Ada beberapa cara untuk mengatasi banjir. Pertama, tidak membuang sampah sembarangan. Kedua, melakukan penanaman pohon. Ketiga, tidak melakukan penebangan liar.

Sebab-Akibat
Dilakukkan jika menerangkan suatu kejadian, baik dari segi penyebab maupun dari segi akibat. Ungkapan yang digunakan yaitu padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan karena. contoh : Seharusnya Indonesia telah menerapkan Negara kesejahteraan sejak awal kemerdekaan. Program Jamsostek baru dimulai pada 1976 sehingga Indonesia tertinggal membentuk tabungan nasional. Padahal, Malaysia sudah memulainya sejak 1959. Akibatnya, saat krisis melanda Asia pada 1997/1998, Indonesia paling sulit untuk bangkit lagi. Oleh karena itu, Indonesia perlu melakukan reformasi penyelenggaraan program jaminan sosial.

Akibat-Sebab
Kebalikan sebab akibat. Akibat sebuah peristiwa merupakan sebuah pikiran utama sedangkan sebab sebagai pikiran penjelas. contoh : Hari ini ia terpaksa tidak masuk sekolah. Sudah beberapa hari ibunya sakit. Ayah yang dinantikan kedatangannya dari Jakarta belum tiba juga. Adik-adiknya masih kecil dan tidak ada yang menjaga.

Analogi
Bentuk pengungkapan suatu objek yang dijelaskan dengan objek lain yang memiliki kesamaan atau kemiripan. Biasanya, pengembangan analogi dilakukan dengan bantuan kiasan. Kata kata yang digunakan yaitu ibaratnya, seperti, dan bagaikan. contoh :

Contoh Paragraf Analogi


Sebuah tiang yang terbuat dari bahan yang berkualitas baik tidak mudah digoyahkan apalagi dirobohkan. Siapa yang ingin merusak akan sia-sia karena kekuatan yang dimilikinya berbeda dengan tiang yang dibuat dari bahan yang bermutu rendah. Tiang yang terbuat dari bahan yang bermutu rendah mudah untuk dirobohkan. Begitu pula dengan keimanan yang dimiliki seseorang. Seseorang yang beriman dengan dasar keagamaan yang kuat tidak akan mudah digoyahkan oleh godaan dan pengaruh yang akan merusak keimanannya. Dengan demikian keteguhan iman seseorang dapat diibaratkan sebagai kekokohan tiang yang berkualitas baik.

Perbandingan
Paragraf yang isinya merupakan perbandingan tentang dua hal, baik yang menyangkut kesamaan maupun perbedaannya. Sebagai teknik pengembangan, perbandingan ini bisa bertujuan menjelaskan satu hal dengan menggunakan hal lain sebagai pembanding, atau menjelaskan kedua hal yang dibandingkan itu sekaligus.

Contoh Paragraf Perbandingan


Yang dimaksud masyarakat perkotaan atau urban community adalah masyarakat kota yang tidak tertentu jumlah penduduknya. Tekanan pengertian masyarakat perkotaan juga terletak pada sifat-sifat kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan dalam hal perhatian, khususnya terhadap keperluan hidup. Jika masyarakat pedesaan mempunyai perhatian utama dan perhatian khusus terhadap keperluan dasar dari kehidupan, seperti pakaian, makanan, rumah, dan sebagainya, maka masyarakat perkotaan, terhadap hal-hal tersebut mempunyai pandangan yang berbeda.

Generalisasi
Penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan harus cukup dan dapat mewakili. Contoh : Setelah karangan anak-anak kelas 3 diperiksa, ternyata Ali, Toto, Alex, dan Burhan mendapat nilai 8. Anak-anak yang lain mendapat 7. Hanya Maman yang 6, dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang. Boleh dikatakan, anak kelas 3 cukup pandai mengarang.

You might also like