You are on page 1of 32

BAB II PEMBAHASAN 2.

1 Tulang

Tulang adalah kerangka penyangga tubuh, pelindung organ tubuh dari benturan, dan tempat terkaitnya otot sehingga memungkinkan otot melakukan pergerakan antara sambungan tulang yang satu dengan yang lain. Dengan kata lain, tulang merupakan penunjang utama aktivitas fisik. Tulang mempunyai banyak fungsi antara lain sebagai berikut: Penunjang Tulang menyediakan suatu kerangka bagi tempat penempelan otot dan jaringan lain. Perlindungan Tulang-tulang seperti tengkorak dan tulang sangkar rusuk melindungi organ-organ dalam dari luka-luka. Pergerakan Tulang memungkinkan pergerakan tubuh dengan berfungsi sebagai tuas dan titik penempelan otot. Penyimpanan mineral Tulang berfungsi sebagai gudang kalsium dan fosfor,mineral yang penting bagi kegiatan sel di seluruh tubuh. Produksi sel darah Produksi sel darah atau hemotopoiesis terjadi di sumsum tulang yang berada di dalam rongga tulang tertentu. Penyimpanan energi Lipida yang disimpan di dalam sel-sel adiposa di sumsum kuning bertindak sebagai gudang energi.7

Tulang terdiri dari sel-sel, matriks ekstrakurikuler, dan jaringan tulang. 1. Sel-sel yang terdapat dalam tulang, yaitu:
a. Osteosit adalah sel-sel matang yang mengisi lakuna dalam

matriks, berbentuk pipih dan punya penjaluran dengan kanalikuli sehinnga aliran ion dan molekul kecil antar sel. Sel ini dibentuk oleh osteoblas.
b. Osteoblas adalah sel pembentuk sel osteosit yang berbentuk

pipih atau kubus, yang berfungsi untuk mensintesis unsur-unsur organik tulang dan membentuk tulang-tulang baru selama pertumbuhan, perbaikan, dan membentuk kembali tulang. c. Osteoklas adalah sel raksasa berinti banyak yang berperan pada resorpsi, menghancurkan, dan membantu kembali jaringan tulang.
2. Matriks tulang, tersusun dari serat-serat kolagen organik yang tertanam

pada substansi dasar dan garam-garam anorganik seperti fosfor dan kalsium. a. substansi dasar tulang terdiri dari sejenis proteoglikan yang tersusun terutama dari kondroitin sulfat dan sejumlah kecil asam hialuronat yang bersenyawa dengan protein.
b. garam-garam tulang berada dalam bentuk kalsium fosfat

membentuk suatu garam kristal ( hidroksiapatit ), yang tertimbun pada matriks kolagen dan proteoglikan. Kalsium merupakan zat Mineral penyusun tulang terbesar , 99 % Kalsium terdapat dalam tulang dan 1 % nya terdapat dalam darah .Penyusun utama tulang sesungguhnya adalah Mineral tulang yang mengandung Kalsium dan fosfor dan Protein yang di sebut kolagen . Zat Kalsium dan Zat fosfor membuat tulang keras dan kaku mirip Semen , sedangkan serat serat kolagen membuat tulang mirip kawat baja pada tembok. Jadi, Kalsium itu seperti semen dan beton pada tubuh kita yang berfungsi membentuk tulang untuk menyangga tubuh. 3. Kedua jenis jaringan tulang, yaitu: a. Tulang kompak adalah jaringan yang tersusun rapat dan ditemukan sebagai lapisan di atas jaringan tulang berongga. Porositasnya bergantung pada saluran kanalikuli yang mengandung pembuluh darah yang berhubungan dengan saluran Havers.
2

b. Tulang berongga adalah jaringan yang tersusun dari batang-

batang tulang halus dan ireguler yang bercabang dan saling bertumpang tindih untuk membentuk jarring-jaring spikula tulang dengan rongga-rongga yang mengandung sumsum.3

2.1.1 Struktur Histologi/mikroskopik

Jika tulang diiris secara melintang pada lapisan tulang yang padat maka terdapat lingkaran-lingkaran. Dalam pusat tiap lingkaran terdapat kanal(saluran) Havers. Lempeng-lempeng tulang atau lamella tersusun konsentris sekitar saluran dan diantara lempeng-lempeng itu terdapat ruangan kecil-kecil yang disebut lakuna. Ruangan-ruangan ini mengandung sel-sel tulang, saling bersambungan 1 dengan yang lain, dan juga disambungkan dengan saluran haves di tengah-tengah oleh saluran-saluran kecil bernama kanalikuli. sistem havees yang lengkap terdiri atas : a) Saluran havers dipusatnya berisi urat saraf, pembuluh darah, dan aliran limfe. b) Lamela yang tersusun konsentris c) Lakuna yang mengandung sel tulang d) Kanalikuli yang memancar diantara lakuna dan menggandengkanya dengan saluran havers. Daerah diantara sistem-sistem havers ini terjadi atas lamela interstisiil, sedangkan kanalikuli tersusun agak berlainan. Lamela dalam jaringan bentuk jala tersusun kurang teratur dan tidak mempunyai saluran havers, sedangkan pembuluh darah bercabang-cabang dalam ruangan interstisiil yang berisi sumsum untuk memberi persediaan darah kepada pembuluh darah yang lebih halus.Permukaan dalam tulang ditutupi oleh lapisan sel-sel pembentuk tulang dan jaringan ikat yang disebut periosteum dan endosteum. Periosteum adalah membran vaskuler fibrosa yang melapisi tulang, banyak pembuluh darah dan melekat erat pada tulang. Pada tulang yang sedang tumbuh terdapat lapisan sel pembentuk tulang diantara periosteum dan tulang.Sedangkan endosteum adalah lapisan yang melapisi semua permukaan rongga di dalam tulang dan terdiri atas selapis sel osteoprogenitor gepeng dan sedikit sekali jaringan ikat.6

2.1.2

Struktur Anatomi/morfologi

Tulang memiliki ciri-ciri berikut:3 1. Tulang kompak adalah jaringan yang tersusun rapat dan ditemukan sebagai lapisan di atas jaringan tulang berongga. Porositasnya bergantung pada saluran kanalikuli yang mengandung pembuluh darah yang berhubungan dengan saluran Havers.

Tulang berongga adalah jaringan yang tersusun dari batang-batang tulang halus dan ireguler yang bercabang dan saling bertumpang tindih untuk membentuk jaring-jaring spikula tulang dengan rongga-rongga yang mengandung sumsum.
2.

3. Sebelum lahir,rongga sumsum tulang dan ruang antar trabekula dipenuhi oleh sumsum merah. Jaringan ini membentuk korpuskulum sel darah merah dan sel darah putih tertentu (granulosit). Setelah dewasa,sumsum merah terdapat di iga,tulang belakang,tulang dada dan tulang panggul. Radius,ulna,tibia,dan fibula mengandung sumsum kuning pada batang dan epifisnya. Pada usia lanjut,sumsum merah di epifis femur dan humerus mungkin tifak tampak lagi. 4. Diafisis (batang) tersusun dari tulang kompak silinder tebal yang membungkus medulla atau rongga sumsum sentral yang besar. a. Rongga sumsum berisi sumsum tulang kuning (adiposa) atau sumsum merah, bergantung usia individu. b. Endosteum melapisi rongga sumsum. Jaringan ini terdiri dari jaringan ikat areolar vascular. c. Periosteum membungkus diafisis. Periosteum adalah lembaran jaringan ikat yang terdiri dari dua lapisan, lapisan luar adalah jaringan ikat fibrosa rapat, lapisan dalam bersifat osteogenik (pembentuk tulang) dan terdiri dari satu lapisan tunggal osteoblas.Serat sharpey (serat jaringan ikat) mengikat periosteum ke tulang.Periosteum membungkus semua tulang kecuali tulang sesamoid, pada permukaan artikular, sekitar insersi tendon, dan ligament.Fungsi periosteum antara lain: 1. Pertumbuhan tulang dalam ukuran lebarnya, berarti pertumbuhan lapisan osteogenik yang lebih dalam dan lebih selular. 2. Nutrisi tulang karena periosteum sangat tervaskularisasi dan merupakan jalur masuk pembuluh darah untuk menembus tulang. 3. Regenerasi tulang setelah terjadi fraktur. 4. Sarana perlekatan untuk tendon dan ligament. 5. Epifisis adalah ujung-ujung tulang yang membesar sehingga ronggarongga sumsum dengan mudah bersambungan.Epifisis tersusun dari tulang cancellus internal, yang diselubungi tulang kompak dan dibungkus kartilago artikular (kartilago hialin).Kartilago artikular, yang terletak pada ujung-ujung permukaan tulang yang berartikulasi, dilumasi dengan cairan sinovial dari rongga persendian. Kartilago ini memungkinkan terjadinya pergerakan sendi yang lancar. 2.1.3 Macam-macam dan fungsi
5

Tulang dalam tubuh setiap makhluk memiliki bentuk yang beranekaragam termasuk tulang manusia. Menurut bentuknya, tulang pada tubuh manusia terdiri dari beberapa macam yaitu:3, 1. Tulang Pipa atau Tulang Panjang (Ossa Longa) Sesuai dengan namanya tulang pipa memiliki bentuk seperti pipa atau tabung dan biasanya berongga. Diujung tulang pipa terjadi perluasan yang berfungsi untuk berhubungan dengan tulang lain. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian yaitu: bagian tengah disebut diafisis, kedua ujung disebut epifisis dan diantara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis. Beberapa contoh tulang pipa adalah pada tulang tangan diantaranya tulang hasta (ulna), tulang pengumpil (radius) serta tulang kaki diantaranya tulang paha (femur), dan tulang kering (tibia). Fungsi tulang ini adalah untuk menahan berat tubuh dan berperan dalam pergerakan.

2. Tulang Pipih (Ossa Brevia) Bentuk tulang yang kedua yaitu tulang pipih. Tulang pipih tersusun atas dua lempengan tulang kompak dan tulang spons, didalamnya terdapat sumsum tulang. Kebanyakan tulang pipih menyusun dinding rongga, sehingga tulang pipih ini sering berfungsi sebagai pelindung atau memperkuat. Contohnya adalah tulang rusuk (costa), tulang belikat (scapula), tulang dada (sternum), dan tulang tengkorak. 3. Tulang Pendek (Ossa Plana) Dinamakan tulang pendek karena ukurannya yang pendek dan berbentuk kubus umumnya dapat kita temukan pada pangkal kaki, pangkal lengan, dan ruasruas tulang belakang. Tulang tersebut biasanya ditemukan berkelompok untuk memberikan kekuatan dan kekompakan pada area yang pergerakannya terbatas. Sebagian besar tulang pendek adalah tulang cancellus, yang dikelilingi lapisan tipis tulang kompak.

4. Tulang Tak Berbentuk ( Ossa Irreguler ) Tulang tak berbentuk memiliki bentuk yang tidak termasuk ke dalam tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek. Tulang ini terdapat dibagian wajah dan tulang belakang. 5. Tulang Sesamoid Adalah tulang kecil bulat yang masuk ke formasi persendian atau bersambungan dengan kartilago, ligament atau tulang lainnya. Salah satu contohnya adalah patella (tempurung lutut), yang merupakan tulang sesamoid terbesar.

2.1.4

Pertumbuhan dan perkembangan

Pertumbuhan dan perkembangan tulang merupakan suatu proses pembentukan tulang dalam tubuh. Karena adannya matriks yang keras dalam tulang, maka pertumbuhan interstisial (dari dalam), seperti yang terjadi pada kartilago, tidak mungkin terjadi dan tulang terbentuk melalui penggantian jaringan yang sudah ada. Ada dua jenis pembentukan tulang yaitu: osifikasi intramembranosa dan osifikasi endokondral (intrakartilago). 1. Osifikasi intramembranosa terjadi secara langsung dalam jaringan mesenkim janin dan melibatkan proses penggantian membran (mesenkim) yang sudah ada. Proses ini banyak terjadi pada tulang pipih tengkorak, disebut sebagai tulang membran. a. Pada area tempat tulang akan terbentuk, kelompok sel mesenkim yang berbentuk bintang berdiferensiasi menjadi osteoblast dan membentuk pusat osifikasi (pusat paling pertama yang terbentuk pada minggu ke -8 masa kehidupan janin).
7

b. Osteoblast mensekresi matriks organik yang belum terkalsifikasi, disebut osteoid. c. Kalsifikasi massa osteoid dilakukan melalui pengendapan garamgaram tulang yang mengikuti dan menangkap osteoblast serta prosesus sel osteoblas. 1. Jika sudah terbungkus matriks yang terkalsifikasi, osteoblas berubah menjadi osteosit, yang kemudian terisolasi dalam lakuna dan tidak lagi mensekresi zat intraselular. 2. Saluran yang ditinggalkan prosesus osteoblast menjadi kanalikuli. d. Pulau-pulau pertumbuhan tulang atau spikula, menyatu dan membentuk percabangan untuk membuat jairng-jaring tulang cancellus berongga atau trabekula.
e. Hasil osifikasi intra membranosa secara dini adalah pembentukan

vaskular, tulang-tulang primitif, yang dikelilingi mesenkim terkondensasi dan kemudian akan menjadi periosteum. Karena serat-serat kolagen tersebar ke semua arah, maka tulang baru ini sering kali disebut tulang woven. 1. Pada area tulang berongga primitif yang menajdi tempat tumbuh tulang kompak, trabekula menjadi lebih tebal dan secara bertahap menghentikan intervensi jaringan ikat. 2. Di area tempat tulang tetap menjadi tulang cancellus, ruang-ruang jaringan ikat diganti dengan sumsum tulang.

2. Osifikasi endokondral terjadi melalui penggantian model kartilago.

Sebagian besar tulang rangka terbentuk melalui proses ini, yang terjadi dalam model kartilago hialin kecil pada janin.
a. Rangka embrionik terbentuk dari tulang-tulang kartilagi hialin

yang terbungkus perikondrium. b. Pusat osifikasi primer terbentuk pada pusat batang (diafisis) model kartilago tulang panjang.
c. Sel-sel kartilago (kondrosit) pada area pusat osifikasi jumlahnya

meningkat (berproliferasi) dan ukurannya membesar (hipertrofi).


8

d. Matriks kartilago disekitarnya berkalsifikasi melalui proses pengendapan kalsium fosfat. e. Perikondrium yang mengelilingi diafisis dipusat osifikasi berubah menjadi periosteum. Lapisan osteogenik bagian dalam membentuk kolar tulang (klavikula), dan kemudian mengelilingi kartilago terkalsifikasi. f. Kondrosit, yang nutrisinya diputus kolar tulang dan matriks terkalsifikasi, akan berdegenerasi dan kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan matriks kartilago. g. Kuncup periosteal mengandung pembuluh darah dan osteoblast yang masuk ke dalam spikula kartilago terkalsifikasi melalui ruang yang dibentuk osteoklas pada kolar tulang. h. Jika kuncup mencapai pusat, osteoblas meletakkan zat-zat tulang pada spikula kartilago terkalsifikasi, dan memakai spikula tersebut sebagai suatu kerangka kerja. Pertumbuhan tulang menyebar ke dua arah menuju epifisis. i. Setelah lahir, pusat osifikasi sekunder tumbuh dalam kartilago epifisis pada kedua ujung tulang panjang. j. Ada dua area tulang kartilago yang tidak diganti tulang keras.
1. Ujung tulang tetap kartilago artikular.

2. Lempeng epifisis pada kartilago terletak antara epifisis dan diafisis.


k. Semua elongasi tulang yang terjadi seanjutnya adalah hasil dari

pembelahan sel-sel kartilago (melalui pertumbuhan interstisial) dalam lempang epifisis kartilago . 1. Karena tulang hanya dapat tumbuh secara aposisional, maka pertumbuhan interstisial kartilago pada lempeng epifisis dan penjelasan diatas mengenai proses proliferasi, pembesaran, kalsifikasi kartilago, dan penggantian dengan tulang keras merupakan cara elongasi tulang.
2. Saat pertumbuhan penuh seseorang telah tercapai, seluruh

kartilago dalam lempeng epifisis diganti dengan tulang.

Pertumbuhan tulang selanjutnya tidak mungkin terjadi dan berhenti.


3. Pertumbuhan tulang dalam hal ketebalan terjadi akibat

pertumbuhan aposisional dari periosteum, bersamaan proses reorganisasi osteoklastik dari dalam.3

2.1.5 Macam-macam tulang aksial dan apendikular4

10

2.2 Tulang Rawan Tulang rawan merupakan suatu jaringan penunjang yang liat dan lentur yang bahan dasar dan kandungannya terdiri dari bahan yang kental dan bening yang mengandung glikosamino glikans, yaitu kompleks protein kondromukoid, asam kondrin sulfat, dan asam hialuronat. Selnya disebut pinggiran berbentuk elips, semakin kedalam semakin menjadi bundar.
2.2.1 Struktur Histologi,pertumbuhan dan perkembangan

Tulang rawan berkembang dari mesenkim membentuk sel yang disebut kondrosit.Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) di dalam matriks dengan substansi dasar seperti gel (berupa proteoglikans) yang basofilik. Kondrosit dibentuk oleh sel tulang rawan yang masih muda yang dinamakan kondroblas. Kemudian tulang tersebut dibungkus oleh sebuah lapisan yang disebut Perikondrium. Tulang rawan berkembang dari mesenkim yang membentuk sel yang disebut kondrosit. Kondrosit menempati rongga kecil (lakuna) didalam matriks dan substansi dasar seperti gel (berupa proteo glikans) yang basofilik. Kondrosit terbentuk oleh sel tulang rawan yang masih muda yang dinamakan
11

kondroblas, kemudian tulang tersebut dibungkus oleh sebuah lapisan yang disebut perikondrium. Kalsifikasi menyebabkan tulang rawan tumbuh menjadi tulang.. Ada 2 cara pertumbuhan dari tulang rawan yaitu : Interstisial growth; tumbuh dari dalam kondrosit yg berikatan dg lakuna di dlm kartilago membelah & menyekresi matriks baru & memperluas kartilago dari dalam. Pertumbuhan intersitial hanya terjadi pada fase awal pembentukan tulang rawan dengan tujuan meningkatkan masa jaringan dengan memperbanyak matriks dari dalam.Lambat laun pertumbuhan ini akan berhenti dan dilanjutkan dengan pertumbuhan apposisional.
1.

Appositional growth; tumbuh dari luar sel pembentuk kartilago di dlm perikondrium menyekresi matriks baru ke permukaan luarr kartilago yang sudah ada. Terjadi karena diferensiasi sel-sel perichondrium (sel-sel mesenchym).Sel-sel perichondrium bermultifikasi dan diferensiasi menjadi chondroblast yang kemudian bergabung dengan chondrosit ke dalam masa tulang rawan yang sudah ada.3
2.

Pertumbuhan tulang rawan berakhir selama periode dewasa.

2.2.2

Struktur Anatomi/morfologi

Tulang rawan terdiri dari serat-serat yang di letakkan pada suatu gelatin yang kuat , tetapi fleksibel tidak memiliki vaskuler. Nutrisi mencapai kartilago melalui proses disfusi gel / perekat dari kapiler yang berada pada perichondrium (serabut yang membentuk kartilago) melalui cairan sinovial. Jumlah serabut collagen yang terdapat pada kartilago menentukan bentuk fibrous, hyalin atau elastisitas, fibrous (fibrocartilago) memiliki paling banyak serabut dan karena itu memiliki kekuatan meregang. Fibro kartilago menyusun diskus intervertebralis artikular (hyaline) kartilago halus, putih, mengkilap dan kenyal membungkus permukaan persendian dari tulang dan berfungsi sebagai bantalan. Kartilago yang elastis memiliki sedikit serat dan dapat di temukan pada daerah telinga luar.3

2.2.3 1.

Macam-macam dan fungsi Tulang rawan hialin

12

Pada kartilago hialin dalam keadaan segar tampak sebagai massa bening putih kebiruan . Sel sel nya berbentuk bulat lonjong dengan inti bulat besar terletak di tengah dengan satu atau lebih anak inti ( nucleolus ).

2.

Tulang Rawan Elastis

Warnanya kekuningan.Kandungannya selain serat kolagen.banyak terdapat serat Elastis yang menjadikaqnnya lebih kenyal dari tulang rawan lain.matriks mengandung serat kolagen dan jaringan- jaringan serat elastis yang luas.

3.

Tulang Rawan Fibrosa

Mengandung jalinan serat kolagen yang padat dan keras, sebagai perantara antara jaringan pengikat rapat dari tulang rawan hialin.fibrokartilago terdiri dari berkas- berkas jaringan ikat kolagen dan di antaranya terdapat daerah daerah kecil dengan matriks tulang rawan hialin yang tidak mempunyai perikondrium.3

2.3 Otot Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuan berkontraksi . otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan , sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:
a. Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih

pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.
13

b. Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih

panjang dari ukuran semula.


c. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.

Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filament aktin dan filament miosin. Filamen aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot.

Fungsi otot antara lain: 1. Sebagai alat penggerak tubuh termasuk anggota badan, usus paru-paru dan lain-lain. 2. Menentukan postur tubuh. 3. Menyimpan glikogen. 4. Sebagai gerak aktif disebabkan oleh komponen sel-sel otot berkontraksi karena ada satu rangsangan baik panas atau dingin. 5. Mempertahankan sikap & posisi tubuh. 6. Menyokong jaringan lunak. 7. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dala sistem tubuh. Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi otot:energi panas.1,7

2.3.1

Struktur Histologi

Otot tersusun atas beberapa lapisan yaitu lapisan luar, tengah, dan dalam.Otot memiliki berkas-berkas serat yang panjang dan tipis (miofiber)dan setiap serat mengandung bagian-bagian tertentu yang lebih tipis disebut myofibril (fibril otot). Setiap myofibril mempunyai bagian yang lebih sempit lagi yang disebut miofilamen. Ada 2 jenis filamen, yaitu aktin yang tipis dan myosin yang tebal. Filament ini saling bergeseran satu sama lain sehingga fibril memendek dan menyebabkan seluruh otot berkontraksi. Pada bagian ujung otot terdapat simpul keras berwarna putih yang disebut tendon. Tendon ini seperti tali yang menghubungkan tulang dan otot. Dan didalam otot juga terdapat pembuluh darah dan saraf.Beberapa organel sel otot memiliki nama yang berbeda. Sitoplasma dalam sel otot disebut sarkoplasma. RE yang halus disebut Retikulum Sarkoplasma. Membran sel adalah sarkolema. Kemudian,
14

ada yang namanya sarkomer, yaitu unit yang berulang-ulang, dibatasi pita Z, di sepanjang myofibril.1

2.3.2

Struktur Anatomi/morfologi

Tiap serat otot diselubungi oleh jaringan ikat halus yang disebut endomisium. Kumpulan serabut otot membentuk berkas yang masing-masing diselaputi jaringan ikat yang disebut dengan perimisium. Sebuah otot dibentuk oleh banyak berkas dan diselubungi oleh epimisium yang erat sekali hubungan dengan selaput otot (fisia) bahkan kadang-kadang bersatu dengannya. Serabut dari otot yang berbentuk persegi berjalan sejajar dengan sumbu otot. Serabut dari otot yang berbentuk umbul-umbul tersusun sejajar sesamanya tetapi membentuk sudut dengan tendon. Serabut dari otot yang berbentuk segitiga atau berbentuk kumparan yang tidak berjalan sejajar tetapi melengkung menyatu ditendon. Banyaknya serabut pada otot bergantung pada setiap otot.7

2.3.3

Macam-macam dan fungsi

Berdasarkan bentuk, susunan, dan cara kerjanya, otot manusia dapat di bedakan menjadi tiga yaitu :1,3 1. Otot Lurik ( Otot Rangka) Otot lurik melekat pada rangka (tulang) sehingga disebut juga otot rangka. Jaringan otot lurik terdapat pada tubuh dan anggota gerak. Ujung otot lurik yang melekat pada tulang di sebut urat otot (tendon). Tendon merupakan jaringan ikat yang kuat dan liat, bahkan ada pula yang keras, meskipun tidak sekeras tulang.
15

Tendon yang melekat pada tulang yang tidak dapat di gerakkan di sebut origo. Tendon yang melekat pada tulang yang dapat di gerakkan disebut insersi. Selain itu, ada pula otot lurik yang ujungnya tidak melekat pada tulang, tetapi pada kulit. Sel otot lurik berbentuk panjang dan silindris sehingga lebih tepat di sebut serabut otot. Kerja otot lurik di pengaruhi oleh kehendak (kesadaran) kita melalui perintah yang di atur oleh otak.Oleh karena itu, otot lurik di sebut pula otot sadar. Gerak otot lurik berlangsung cepat, tetapi cepat lelah dan tidak teratur.

2. Otot Polos (Otot Licin) Otot polos menyusun organ dalam tubuh kita, misalnya saluran pencernaan (usus dan lambung), pembuluh darah, saluran pernapasan, saluran kelamin, dan dinding rahim (uterus). Karena otot polos terdapat pada organ dalam, maka sering di sebut otot dalam.Bila kita amati di bawah mikroskop, selsel otot polos tampak berbentuk gelendong dengan ke dua ujungnya meruncing. Sel otot polos hanya memiliki satu inti sel yang terletak di tengah sel. Berbeda dengan kerja otot rangka, kerja otot polos tidak dipengaruhi oloh kehendak kita. Artinya, otot polos bekerja secara otomatis tanpa perintah dari otak. Gerakan otot polos lambat, tetapi teratur, dan tidak cepat lelah.

3. Otot Jantung Otot jantung merupakan otot yang khusus membentuk jantung. Bila kita amati dibawah mikoskop, struktur otot jantung mirip dengan otot lurik teapi bercabang-cabang dan memiliki banyak inti sel. Inti sel terletak di tengah serabut. Otot jantung berfungsi menggerakkan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kontraksi dan reklasasi otot jantung menyebabkan serambi dan bilik jantung menyempit serta melebar secara berirama. Kontraksi dan relaksasi
16

menimbulkan denyut jantung. Kerja otot jantung tidak di pengaruhi oleh kehendak kita (diluar perintah otak), tetapi dipengaruhi oleh saraf otonom (simpatetik dan parasimpatetik).

Perbedaan antara otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Perbedaan Bentuk Jumlah inti sel Kerja Otot lurik Panjang, silindris Otot polos Otot jantung

Gelendong; ujung Panjang, silindris meruncing bercabang-cabang

Banyak, teletak di Satu, terletak di Banyak, terletak di tepi sel tengah sel tengah serabut Di pengaruhi Tidak kesadaran pengaruhi kesadaran di Tidak di pengaruhi kesadaran

Gerak ketahanan

dan Cepat, tidak Lambat, teratur, Teratur dan tidak teratur, dan cepat dan tidak cepat cepat lelah. lelah lelah

2.3.4 Nama,pemberian nama dan fungsi otot

Beberapa nama otot yang terdapat di wajah dan pengunyahan yaitu sebagai berikut: 1. Otot pada mata/muskulus rektus okuli Muskulus obliqus okuli : otot2 bola yang berfungsi untuk memutar bola mata. Muskulus orbikularis oris : otot lingkar mata yang terdapat di sekeliling mata.

17

Muskulus levator palpebra superior : otot kelopak mata,menarik,mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata.

2. Otot pundak kepala/muskulus oksifrontalis Muskulus frontalis : mengerutkan dahi dan menarik dari mata. Muskulus oksipitalis : dibagian belakang,menarik kulit ke belakang.

3. Otot mulut/bibir

Muskulus triangularis dan muskulus orbicularis oris atau otot sudut mata yang berfungsi menarik sudut mulut ke bawah. Muskulus kuadratus labii superior atau otot bibi atas mempunyai origo pinggir lekuk mata menuju bibir atas dan hidung. Muskulus kuadratus labii inferior terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada otot leher yang berfungsi menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka ke bawah. Muskulus bucinator yang membentuk dinding samping rongga mulut berfungsi sebagai menahan makanan untuk mengunyah. Muskulus zigomaticus,otot pipi yang berfungsi mengangkat dagu mulut ke atas ketika senyum. untuk

4. Otot pengunyahan Muskulus masetter,mengangkat rahang bawah pada saat mulut terbuka. Muskulus temporalis,menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang.
18

Muskulus pterygoid eksternus dan internus,menarik rahang bawah ke depan.

5. Otot lidah Muskulus genioglosus: mendorong lidah ke depan. Muskulus stiglosus : menarik rahang ke atas dan ke belakang.

6. Otot leher Muskulus platisma terdapat disamping leher menutup sampai bagian dada yang berfungsi untuk menekan mandibula,menarik bibir ke bawah dan mngerutkan kulit bibir. Muskulus sternocleidomastoideus,disamping kiri kanan leher dimana ada suatu tendon yang sangat kuat,berfungsi untuk menarik kepala ke samping kiri kanan,memutar kepala dan jika keduanya bekerja sama merupakan fleksi kepala ke depan dan alat bantu pernapasan. Muskulus longisimus kapins yang terbagi dua yaitu splenus dan semipinalis yang terdapat di belakang leher terbentang dari belakang kepala dan berfungsi untuk menggelengkan kepala.

Penamaan otot didasarkan menurut origo dan insersio,bentuknya,serat ototnya,arah serabut otot,ukuran dan lokasi yaitu:
a.

Berdasarkan origo dan insersio

Fusi formis Bisep Trisep Kroadisep serratus

19

b.

Berdasarkan bentuknya M.deltoideus M. Transpesius M. Quadratus M. strap

c.

Berdasarkan serat ototnya Biventer Planmus pelnatus

d.

Berdasarkan arah serabut otot Rectus Transversus Oblicus

e.

Berdasarkan ukuran Maksimus Minimus Mayor Minor Longus Brefis

f.

Berdasarkan lokasi

Pectoralis (dada) gluteus (pantat) brachii (lengan)


20

supra-(di atas)

infra-(di bawah)2

2.3.5

Mekanisme Kontraksi Otot

21

1. Muscular junction melepas asetilkolin ke motorik dan plate sehingga

membangkitkan potensial aksi pada membrane plasma sel otot.Pelepasan asetil kolin antara ujung neuron motorik dan serat otot Otot rangka kontraksi.
2. Pengikatan asetikolin dengan motor end plate serat otot perubahan

permiabilitas diserat otot timbul potensial aksi diseluruh permukaan membran sel otot menyebar ke tubulus T. Potensial aksi di tubulus T merangsang perubahan permiabilitas di retikulum sarkoplasma.
3. Aktivitas listrik permukaan membran dibawa ke tengah serat otot oleh

tubulus T.
4. Penyebaran potensial aksi ke tubulus T mencetus pelepasan Ca2+ dari

retikulum sarkoplasma didekat tubulus T.


5. Ca2+ yang dilepas berikatan dengan troponin kompleks troponin-

tropomiosin tempat pengikatan jembatan silang aktin terbuka. 6. Bagian aktin akan berikatan dengan jembatan silang miosin, yang sebelumnya telah dapat energi dari penguraian :
22

7.

Ikatan aktin-miosin jembatan silang menekuk menghasilkan gerakan mengayun kuat yang menarik filamen tipis kearah dalam.Pergeseran kedalam dari semua filamen tipis yang mengelilingi filamen tebal memendekkan sarkomer terjadi kontraksi otot.

Jembatan silang : menghubungkan filamen tebal & filamen tipis.Setiap jembatansilang mempunyai 2 tempat penting untuk proses kontraksi : untuk pengikatan aktin & tempat ATP miosin.Filamen tipis terdiri 3 protein : aktin,tropomiosin & troponin. Aktin : 2 mol, bentuk sferis saling menjalin.Troponin : terdiri 3 subunit kecil.Tropomiosin: bentuk benang seperti pita menjalin ada disisi alur heliks aktin &menutupi tempat-tempat pengikatan mol aktin yang akan melekat dengan jembatan silang miosin.Sarkomer : unit fungsional otot rangka yang merupakan komponen terkecil serat otot yang mampu berkontraksi. letaknya antara 2 garis Z.Retikulum sarkoplasma :merupakan modifikasi retikulum endoplasma yang mengelilingi setiap miofibril.1,3

2.4 Sendi Sendi adalah tempat dimana dua tulang atau lebih saling berhubungan,baik terjadi pergerakan atau tidak dalam perkembangan,jaringan ikat digantikan oleh jaringan rawan untuk memungkinkan terjadinya pergerakan maka di tempat tertentu ada jaringan ikat dan jaringan rawan diganti dengan jaringan tulang,pada ujung tulang akan tinggal suatu lempeng jaringan rawan sebagai rawan sendi. Dalam anatomi,sendi diperkirakan sebagai persambungan antara bagianbagian padat dari rangka baik berupa tulang maupun rawan. Persendian merupakan tulang yang dihubungkan dengan tulang lain untuk membentuk rsngks tubuh dengan struktur jaringan penyambung. Fungsi sendi yaitu untuk mengatur pergerakan bagian badan. Pergerakan dapat berupa gerakan: 1. Gerakan minim sekali perlu pada sendi tulang kepala dan sendi simphysis, 2. Gerakan intelligen terdapat pada sendi menyeluruh pada lengan bawah,pergelangan tangan dan ruas jari,
23

3. Gerakan engsel terdapat pada lutut untuk menahan gerak tubuh, 4. Gerakan luas terdapat pada sendi paha yang perlu mengatur gerak

melangkah.3,4,5

2.4.1 Struktur Histologi/mikroskopik

Pada persendian, ujung dari setiap tulang dilapisi oleh tulang rawan dan pada ujungnya dilumuri oleh cairan sinovial yang berfungsi untuk melancarkan gerak, mengurangi gesekan dan kerusakan antara tulang rawan.Pada suatu persendian, tulang disatukan oleh bagian yang menyerupai kantung yang disebut ligament, berupa tali pengikat yang lentur dan kuat berbentuk kapsul sehingga membuat tulang bergerak, namum menahannya sehingga tidak terpisah atau bergerak terlalu jauh. Dalam beberapa persendian, ada tulang rawan yang menutupi ujung-ujung tulang dan terdapat pula bantalan tulang rawan diantara tulang tersebut. Bantalan ini dinamakan cakram artikular. Kemudian, ada satu cakram di setiap persendian pada tulang punggung, dan antara tulang punggung, yang disebut vertebra. Dua tulang rawan tambahan ini disebut meniskus. Adanya meniskus membantu lutut terkunci, sehingga dapat berdiri tanpa kesusahan. 3,4,5

2.4.2 Struktur Anatomi/morfologi4 24

2.4.3

Macam-macam dan fungsi

a. Sendi Fibrosa(sinarthrosis)

Sendi yang tidak dapat bergerak,misalnya persambungan tulang bergigi yang terdapat pada kepala antara tulang pipih yang menyatukan Os frontal, Os poriental, Os tempora dan Os etmodial.

b. Sendi Kartilaginosa Sendi dengan gerakan sedikit,permukaan dipisahkan oleh bahan antara yang memungkinkan sedikit pergerakan. Misalnya : sendi pada simfisis pubis dipisahkan oleh tulang rawan. Sendi pada tulang rawan dijumpai pada epifis dan diafis tulang pipa

25

c. Sendi Sinavial(diarthrosis)

Persendian yang bergerak bebas dan terdapat banyak ragamnya dan semua mempunyai ciri yang sama.

Ciri-ciri sendi yang bergerak bebas yaitu: 1. Ujung tulang masuk dalam formasi persendian ditutup oleh tulang rawan hialin 2. Ligamen untuk mengikat tulang-tulangnya bersama 3. Sebuah rongga persendian terbungkus oleh sebuah kapsul dari jaringan fibrus dan diperkuat oleh ligamen Sendi sinavial terdiri dari: a. Sendi putar

26

Tongkol sendi tepat masuk tepat dalam mangkok sendi yang dapat memberikan seluruh arah. Misalnya: sendi panggul dan sendi bahu yang terdapat di bahu. b. Sendi engsel Satu permukaan bundar diterima oleh yang lain,sedemikian rupa sehingga gerakan hanya dalm satu bidang dan dua arah, misalnya: sendi siku dan sendi lutut. c. Sendi kondiloid Seperti sendi engsel tetapi dapat bergerak dalam dua bidang dan empat arah lateral kebelakang dan kedepan,misalnya: pergerakan tangan. d. Sendi berporos atau sendi putar Pergerakan sendi memutar seperti pergerakan kepala sendi dimana atlas berbentuk cincin berputar di sekitar prosesus odontoid. Contoh lain adalah gerakan radius di sekitar ulna pronasi dan supinasi. e. Sendi pelana atau timbal balik Misalnya sendi rahang dan tulang matavarpalia pertama(pergelangan tangan) yang dapat memberikan banyak kebebasan untuk bergerak ibu jari dapat berhadapan dengan jari lainnya.3,4,5

2.4.4

Macam-macam pergerakan sendi

Berikut ini jenis gerakan pada sendi yaitu sebagai berikut: 1. Bergeser adalah Berupa pergeseran antara tulang, contohnya gerakan pada sendi-sendi di antara tulang-tulang carpalia dan tarsalia, terjadi pada sendi geser. 2. Extensi adalah Berupa gerakan pelurusan sendi. Extensi bisa terjadi pada sendi engsel, contohnya extensi sendi lutut. 3. Flexi adalah Berupa gerakan pembengkokan sendi. Flexi terjadi pada sendi engsel, contohnya flexi sendi jari-jari. Sedangkan flexi-extensi pada pergelangan tangan merupakan gerakan sendi ellipsoidal.
27

4. Abduksi adalah Berupa gerakan yang menjauhi sumbu tubuh. Terjadi pada sendi peluru, contohnya mengangkat lengan ke samping, atau gerakan ibu jari menjauhi telunjuk oleh sendi pelana di antara metacarpal 1 dan os. Carpal (trapezium) 5. Adduksi adalah Berupa gerakan yang mendekati sumbu tubuh, gerakan ini berlawanan dengan gerakan abduksi 6. Rotasi adalah Berupa gerakan berputar, terjadi pada sendi putar. Misalnya atlas (cervix 1) berputar terhadap processus odontoideus dari axis (cervix 2) sewaktu menggelengkan kepala. 7. Circumduksi adalah Berupa gerakan dimana ujung distal satu tulang membentuk 1 lingkaran, sedangkan ujung proksimalnya tetap. Contohnya gerakan memutar lengan 1 lingkaran mengitari sendi bahu, terjadi pada sendi peluru dengan arah gerakan 3 poros 8. Pronasi adalah Gerakan memutar lengan bawah untuk membalikkan telapak tangan, sehingga telapak tangan menghadap ke bawah bila lengan bawah ditaru diatas meja 9. Supinas adalah Gerakan berlawanan dengan pronasi 10. Protaksi adalah Gerakan mendorong mendibula ke luar 11. Retraksi adalah Gerakan menarik mandibula ke dalam3,5 2.5 Adaptasi Jaringan 2.5.1 Macam-macam dan contoh adaptasi jaringan

1. Atrofi Organ yang dalam perkembangannya mencapai ukuran defentif dan kemudian secara sekunder menyusut. Contoh

Atrofi endokrin yang terjadi jika pengaruh hormone terhadap jaringan sepert kelenjar mamae terhenti, Disuse atrofi yaitu menyerang otot rangka.

Jika tungkai yang patah di letakkan dalam jangka waktu beberapa minggu atau bulan, maka masa ekstrimitas tersebut akan berkurang di sebabkan oleh otot-otot atrofi yang tidak di gunakan.

2. Hipertrofi Pembesaran jaringan atau organ karena pembesaran setiap sel.


28

Hipertrofi terjadi karena rangsangan sehingga cenderung mengalami regresi paling sedikit sampai tertentu sehingga beban kerja yang abnormal hilang. Contoh : Penonjolan otot pada atlet angkat besi.

3. Hyperplasia Kenaikan jumlah sel yang nyata dalam jaringan yang mengakibatkan pembesaran jaringan/organ tersebut terjadi pada jaringan yang melakukan pembelahan sel. Contoh : : rangsangan hormone pada

Hyperplasia fisiologis kehamilan Hyperplasia non fisiologis lansia

: pembesaran kelenjar prostat pada

4. Metaplasia Jika system diferensiasi sel ini berada dalam lingkungan yang tidak cocok, maka pada deferensiasinya dapat berubah sehingga sel yang membelah berdeferensiasi menjadi sel yang biasanya tidak ditemukan pada daerah itu. Contoh : Lap. Serviks arteri mengalami iritasi kronik maka bagian epitel kolumnas diganti dengan epitel skuamosa yang mirip epidermis.

5. Dysplasia Kelainan deferensiasi sel yang sedang berpoliferasi sehingga ukuran, bentuk dan penampilan sel menjadi abnormal disertai gangguan pengaturan dalam sel.5

29

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Tulang adalah kerangka penyangga tubuh, pelindung organ tubuh dari benturan, dan tempat terkaitnya otot sehingga memungkinkan otot melakukan pergerakan antara sambungan tulang yang satu dengan yang lain. Tulang yang dipotong secara melintang maka akan terlihat lingkaran-lingkaran yang mana di dalam lingkaran tersebut terdapat saluran havers serta lakuna. Sel-sel yang terdapat di dalam tulang yaitu,osteosit,osteoblas,osteoklas. Tulang tumbuh secara intramembranosa dan endokondral. Tulang rawan merupakan suatu jaringan penunjang yang liat dan lentur yang bahan dasar dan kandungannya terdiri dari bahan yang kental dan bening yang mengandung glikosamino glikans, yaitu kompleks protein kondromukoid, asam kondrin sulfat, dan asam hialuronat. Tulang rawan terdiri dari tiga jenis yaitu tulang rawan hialin,tulang rawan elastis dan fibrokartilago. Tulang rawan tumbuh dan kembang dengan dua cara yaitu secara intersitisia dan oposisional. Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuan berkontraksi.Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Sendi adalah tempat dimana dua tulang atau lebih saling berhubungan,baik terjadi pergerakan atau tidak dalam perkembangan,jaringan ikat digantikan oleh jaringan rawan untuk memungkinkan terjadinya pergerakan maka di tempat tertentu ada jaringan ikat dan jaringan rawan diganti dengan jaringan tulang,pada ujung tulang akan tinggal suatu lempeng jaringan rawan sebagai rawan sendi.Adaptasi jaringan ada lima yaitu,atrofi,hipertrofi,hiperplasia,metaplasia dan dysplasia.
30

DAFTAR PUSTAKA

1. Sherwood,Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 2. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Jakarta : EGC. 2000. Andrew, Dixon.Anatomi untuk Kedokteran Gigi. Hipokrates.Jakarta: 1993. Carlos, Junqueira, dkk. Histologi Dasar edisi 8. Penerbit Buku Kedokteran EGC: 1998. Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Penerbit Buku Kedokteran EGC: 2004. Syaifuddin B.Ac. Struktur Dan Komponen Tubuh Manusia. Jakarta..Widya Medika:2002. Eroschenko, V.P. Atlas histologi di fiore dengan korelasi fungsional. Edisi 9. Jakarta: EGC; 2003. Gardner,Gray,Orahilly. Anatomi Kajian Ranah Tubuh Manusia. UI Press.1995.

31

32

You might also like