You are on page 1of 11

Laporan Viskosias

VISKOSITAS

I.

Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, diharapkan mahasiswa mampu : 1. Menentukan viskositas (kekentalan) relatif suatu zat cair dengan menggunakan air sebagai pembanding dan pengaruhnya terhadap temperatur.

II. Dasar Teori


Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair dengan zat cair yang lain. Oli mobil sebagai salah satu contoh zat cair dapat kita lihat lebih kental daripada minyak kelapa. Kekentalan atau viskositas dapat dibayangkan sebagai peristiwa gesekan antara satu bagian dan bagian yang lain dalam fluida. Dalam fluida yang kental kita perlu gaya untuk menggeser satu bagian fluida terhadap yang lain. Kekentalan adalah suatu sifat cairan yang berhubungan erat dengan hambatan untuk mengalir, dimana makin tinggi kekentalan maka makin besar hambatannya. Kekentalan didefenisikan sebagai gaya yang diperlukan untuk menggerakkan secara berkesinambungan suatu permukaan datar melewati permukaan datar lain dalam kondisi mapan tertentu bila ruang diantara permukaan tersebut diisi dengan cairan yang akan ditentukan kekentalannya. Satuan dasar yang digunakan adalah poise ( 1 poise = 100 sentipoise ). Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluida terhadap perubahan bentuk di bawah tekanan shear. Biasanya diterima sebagai "kekentalan", atau penolakan terhadap penuangan. Viskositas menggambarkan penolakan dalam fluida kepada aliran dan dapat dipikir sebagai sebuah cara untuk mengukur gesekan fluida. Air memiliki viskositas rendah, sedangkan minyak sayur memiliki viskositas tinggi. Secara formal, viskositas (diwakili oleh simbol "eta") adalah rasio dari tegangan geser (F / A) dengan gradien kecepatan (v
x

/ z atau

dv / dz)

dalam fluida. Satuan SI untuk viskositas adalah yang kedua pascal [Pa s], yang tidak memiliki nama khusus. Yang paling umum unit viskositas adalah yang kedua dyne per sentimeter persegi dyne s [/ cm
2],

yang diberi nama poise [P] setelah fisiologi Perancis Jean Louis Poiseuille (1799-1869).

Sepuluh poise pascal sama dengan satu detik [Pa s] membuat sentipoise [cP] dan [MPa kedua millipascal s] identik.

Kelompok 2 Analis Kimia

Laporan Viskosias

1 pascal detik = 10 poise = 1,000 millipascal detik 1 sentipoise = 1 millipascal detik Sebenarnya ada dua kuantitas yang disebut viskositas. Kuantitas yang ditentukan di atas kadang-kadang disebut viskositas dinamik, viskositas absolut, atau viskositas sederhana untuk membedakannya dari kuantitas lain, namun biasanya hanya disebut viskositas. Kuantitas lain disebut viskositas kinematik (diwakili oleh simbol "nu") adalah rasio viskositas fluida untuk densitasnya.

Viskositas Kinematik adalah ukuran dari arus resistif dari fluida di bawah pengaruh gravitasi. Hal ini sering diukur dengan menggunakan perangkat yang disebut viskometer kapiler - pada dasarnya adalah bisa lulus dengan tabung sempit di bagian bawah. Bila dua cairan volume sama ditempatkan di viscometers kapiler identik dan dibiarkan mengalir di bawah pengaruh gravitasi, cairan kental memerlukan waktu lebih lama daripada kurang cairan kental mengalir melalui selang. Selain itu, ada beberapa prinsip penetapan viskositas yaitu : 1. Viskosimeter kapiler ( contoh : viskometer Ostwald ) Pada metode ini viskositas ditentukan dengan mengukur waktu yang dibutuhkan bagi cairan uji untuk lewat antara dua tanda ketika ia mengalir karena gravitasi , melalui suatu tabung kapiler vertikal. Waktu alir dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu cairan yang viskositasnya sudah diketahui ( biasanya air ) untuk lewat antara dua tanda tersebut. Jika 1 dan 2 masing-masing adalah viskositas dari cairan yang tidak diketahui dan cairan standar , 1 dan 2 adalah kerapatan dari masing-masing cairan, t1 dan t2 adalah waktu alir dalam detik. Maka viskositas cairan yang tidak diketahui adalah : 1 = 1 . t1 2 2 . t2 1 = 1 . t1 . 2 2 . t2 2 dan 2 dapat diketahui dari literatur, 1 diperoleh dari pengukuran kerapatan (berat jenis) dengan metode piknometer, t1 dan t2 masing-masing diketahui dengan cara mengukur waktu

Kelompok 2 Analis Kimia

Laporan Viskosias

yang diperlukan oleh zat uji maupun air untuk mengalir melalui dua garis tanda pada tabung kapiler viscometer ostwald. 2. Viskometer bola jatuh ( viscometer Hoeppler ) Pada viskometer tipe ini, suatu bola gelas atau bola besi jatuh kebawah dalam suatu tabung gelas yang hampir vertikal, mengandung cairan yang diuji pada temperatur konstan. Laju jatuhnya bola yang mempunyai kerapatan dan diameter tertentu adalah kebalikan fungsi viskositas sample tersebut. Waktu bagi bola tersebut untuk jatuh antara dua tanda diukur dengan teliti dan diulangi beberapa kali. Viskositas cairan dihitung dengan rumus : f=6rT dimana f : gaya tahan : viskositas r : jari-jari bola v : kecepatan Pada kesetimbangan gaya ke bawah (m mo)g = f, sehingga 6 r v = (m-mo) g =

Dengan, m mo g : masa bola logam : massa cairan yang dipindahkan oleh bola logam : konstanta

III.

Alat dan Bahan a. Alat 1 set alat viscometer Hoppler 1 set alat viscometer digital Gelas kimia Thermostat Piknometer stopwatch

Kelompok 2 Analis Kimia

Laporan Viskosias

b. Bahan Aquadest Alkohol Aseton Oli rem Oli SAE Oli pelumas

IV.

Langkah Kerja
a. Viskositas Oswald 1. Tentukan densitas zat cair yang akan ditentukan viscositasnya menggunakan piknometer 2. Masukan zat cair ke dalam viscometer Oswald 3. Sedot hingga batas yang paling atas 4. Pasang stopwatch, mulai saat zat cair turun dari tanda batas itu dan berhenti saat zat cair berada di tanda batas bagian bawahnya 5. Catat berapa lama zat cair itu turun 6. Ulangi sampai 3 kali 7. Ulangi dengan zat lain. b. Viskositas Digital 1. Masukan zat cair ke dalam gelas kimia 2. Pasang alat viscometer digital 3. Memasukan spindle yang sesuai dan celupkan pada gelas kimia + sampel 4. Cek water pas pada viscometer 5. Hidupkan viscometer lalu atur temperature dan kecepatan berputar 6. Usahakan display menunjukan angka 0,00 7. Jalankan motornya 8. Catat viscositasnya 9. Hasil viscositas = hasil baca x factor perkalian 10. Naikan temperature zat cair 11. Ulangi pekerjaan dan buat grafiknya.

Kelompok 2 Analis Kimia

Laporan Viskosias

V.

Data Pengamatan
1. Penentuan berat jenis larutan Massa jenis Berat Larutan piknometer kosong (g) Aquadest Alkohol Aseton 43,4587 43,4587 43,4587 Berat piknometer + larutan (g) 94,0043 84,1920 83,8190 Berat larutan (g) 50,5456 40,7333 40,3603 Volume piknometer (mL) 50,8260 50,8260 50,8260 ( (g/mL) 0,9945 0,8014 0,7941 larutan

2. Viskometer Ostwald Sampel dengan perbedaan massa jenis fluida No Zat/bahan Aquadest Alkohol Aseton Suhu 25 25 25 Waktu 1 3,37 4,87 2,48 2 3,43 5,03 2,47 3 3,19 4,67 2,58 Rata-rata 3,33 4,86 2,51

1 2 3

3. Viskometer digital Sampel Oli dengan perbedaan suhu T Spindel RPM Hasil = kamar (25 C) =3 = 100 = 17,0-(3,7), 12,1-(-1,8) T Spindel RPM Hasil = 40 C =3 = 100 = 11,1-(-0,5). 11,9-(-9,5)

Viskositas =136

Viskositas = 115 Keterangan : akurasi alat sangat buruk

Kelompok 2 Analis Kimia

Laporan Viskosias

VI.

Perhitungan
a. Penentuan nilai viskositas cairan berdasarkan viskometer Ostwald

Air pada suhu 26o-27oC: 0,86 cp


Viskositas aquades = t

air adalah 0,86 (wikipedia)

Viskositas alkohol

Viskositas aseton

Data Viskositas Zat cair dari pustaka No 1 2 3 Fluida Air Alkohol Aseton Viskositas pada 20oC (cp)
0.982

1,200 0,32

Kelompok 2 Analis Kimia

Laporan Viskosias

VII. Pembahasan
Viskositas dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah temperatur, tekanan, kohesi

dan laju perpindahan momentum molekularnya.


Pengaruh Temperatur terhadap viskositas pada oli pelumas (menggunakan digital viskometer) i) Oli pada suhu kamar (25oC) Viskositas oli pada suhu kamar sebesar 136 ii) Oli pada suhu (40oC) Viskositas oli pada suhu ini sebesar 115 Pada zat cair pengaruh suhu terhadap viskositas adalah: semakin tinggi suhu menyebabkan viskositas semakin kecil. Ini terjadi karena dengan menaiknya suhu, kecenderungan zat cair untuk menguap semakin besar atau tekanan uap larutan semakin besar. Dengan demikian jarak antar molekul pada zat cair tersebut menjadi semakin renggang dan gaya gesek pun (viskositas) menjadi lebih kecil. Selain itu ini disebabkan gaya gaya kohesi pada zat cair bila

dipanaskan akan mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya temperatur pada zat cair yang menyebabkan berturunya viskositas dari zat cair tersebut.
Pengaruh massa jenis terhadap viskositas (menggunakan viskometer ostwold) Prinsip kerja viskometer ostwolt ini adalah mengukur lamanya kecepatan aliran fluida yang melalui kapiler, dengan membandingkan kecepatan fluida dengan kecepatan fluida lain yang telah diketahui viskositasnya maka didapatlah viskositas fluida tersebut. Air distandarkan memiliki nila sebesar 1 sehingga untuk menghitung viskositas fluida lain digunakan

viskositas air sebagai pembanding dengan satuan cp. Ketepatan pengukuran waktu sangat diperhatikan pada saat menggunakan viskometer olstwold karena data waktu yang kemudian digunakan untuk perhitungan. Dari serangkaian percobaan dihasilkan data viskositas air, alkohol dan aseton sebagai berikut :
i) Viskositas Air ( = 0,9946 g/mL pada 27oC)

viskositas = 1 cp
ii) Viskositas alkohol ( = 0,8015g/mL pada 26oC)

Viskositas =

cp

iii) Viskositas aseton ( = 0,7941 g/mL pada 26,5oC)

Kelompok 2 Analis Kimia

Laporan Viskosias Viskositas = 0,5176cp Dari data diatas bahwa viskositas tidak dipengaruhi oleh massa jenis karena alkohol memiliki viskositas yang lebih besar daripada air. Padahal laju fluida dipengaruhi oleh densitas (massa jenis) namun alkohol mengalami penyimpangan. Aseton sebagai fluida yang memiliki massa jenis lebih kecil dari air memiliki densitas lebih kecil dari air. Sebenarnya viskositas ini sangat ditentukan oleh kuat atau tidaknya gaya kohesi antar molekul sejenis didalamnya, dalam hal ini gaya kohesi intramolekul pada alkohol lebih besar daripada air dan aseton sehingga menyebabkan viskositas alkohol ini lebih besar daripada air dan aseton.

VIII. Kesimpulan

Viskositas dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah temperatur, tekanan,

kohesi dan laju perpindahan momentum molekularnya. Urutan fluida dengan viskositas terkecil ke terbesar adalah Aseton, air dan alkohol Semakin tinggi temperatur menyebabkan viskositas semakin kecil.

Kelompok 2 Analis Kimia

Laporan Viskosias

Daftar Pustaka
http://landasanteori.blogspot.com/2012/05/penentuan-viskositas-dengan-viskotester.html Buku petunjuk Praktikum Dasar Teknik Kimia UNDIP (anonim) http://id.wikipedia.org/wiki/Aseton http://id.wikipedia.org/wiki/Etanol

Kelompok 2 Analis Kimia

Laporan Viskosias

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK VISKOSITAS


Pembimbing : Bapak A.Ngatin
Tanggal Percobaan : 9 Mei 2012 Tanggal Penyerahan : 16 Mei 2012

Kelompok 1

Ajeng Maryam S Amanda Aulia Prima Annisa Amalia S. Aulia Tulananda

111431001 111431002 111431003 111431004

Kelompok 2 Analis Kimia

Laporan Viskosias

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG ANALIS KIMIA 2012

Kelompok 2 Analis Kimia

You might also like