You are on page 1of 11

SISTEM APLIKASI PELAYANAN KESEHATAN DI KOTAMADYA TANGERANG BERBASISI PETA Asep Mulyadi, S.

Kom Sistem Informasi Universitas Mercu Buana http://www.mercubuaana.ac.id


ABSTRACT Regional Municipality of Tangerang and is an area that deserves attention in the health service problems, especially in the health care system. Because the calculation of the amount of data perhitungn health services are still using manual systems, so the performance of Madhya Tangerang SUDINKES less maxima and communicating information about the location of hospitals and health centers that still use manual way. For that we need the proper way to perform data management. It is necessary to build an information system to support the health service. The purpose of this research is to develop health care information system-based map on sudinkes. Research method used is literature study interviews, observation, analysis, design, programming, and implementation. The conclusion is that with the awakening-based health care system in sudinkes map can help facilitate the delivery of information quickly, precisely, and accurately. Keywords: Information, information systems, health services I. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi dan komputer yang sangat pesat dewasa ini semakin luas di berbagai aspek kehidupan. Komputer merupakan alat bantu yang memberikan kemudahan bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan akan informasi tersebut. Berkembangnya teknologi informasi dan komputer di bidang informasi dapat membuat data menjadi lebih teratur dan dapat ditampilkan dengan lebih baik dan lebih cepat lewat komputer, oleh karena itu muncullah sebuah Sistem Aplikasi Berbasis Peta yaitu adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini. Sistem Aplikasi Berbasis Peta adalah suatu sistem yang konvensional menjadi sebuah sistem yang mempunyai basis grafis atau gambar. Yang dimaksud dengan sistem konvensional adalah sebuah sistem yang hanya dapat menampilkan data - data atribut saja, sedangkan sistem yang berbasis grafis adalah sebuah sistem yang dapat menampilkan gambaran dari situasi dan data - data atribut seperti yang ditampilkan pada sistem konvensional. Dalam hal ini penulis menganalisa dan membuat sistem yang konfensional menjadi sistem grafis mengenai letak pelayanan kesehatan yang terdapat di daerah Kota Madya Tangerang dan merupakan kawasan yang patut diperhatikan, dengan adanya Aplikasi Berbasis Peta ini, SUDINKES dapat dengan mudah mengetahui letak Rumah Sakit dan PUSKESMAS yang berada di daerah Kota Madya Tangerang serta pelayanan apa saja yang dapat membantu masyarakat dalam masalah kesehatan. Dengan adanya kemajuan teknologi komputer yang memicu dibuatnya suatu Aplikasi Berbasis Peta dan berbasis windows yang lengkap dan cepat, menurut letak geografisnya agar sistem yang dibuat dapat di akses oleh SUDINKES Kota Madya Tangerang. Tujuan dari penulisan skipsi ini adalah untuk mempercepat dan memudahkan pencarian informasi yang dibutuhkan SUDINKES untuk mengetahui lokasi letak Rumah Sakit dan PUSKESMAS khususnya yang ada di

daerah Kota Madya Tangerang dan untuk memberikan informasi pelayanan lebih cepat dan akurat kepada SUDINKES Kota Madya Tangerang. Dengan menggunakan sistem pemetaan yang diprogram dan dirancang secara komputerisasi, diharapkan SUDINKES daerah Kota Madya Tangerang dapat lebih mudah mengetahui daerah daerah yang terdapat Rumah Sakit dan PUSKESMAS di daerah Kota Madya Tangerang. II. METODE PENELITIAN Metode Penelitian Adapun metodologi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua bagian pokok, yaitu metode pengumpulan data dan metode perancangan : Metode Pengumpulan Data 1. Melakukan Interview ke instansi terkait (Suku Dinas Kesehatan Kota Madya Tangerang). 2. Melakukan Survei ke instansi terkait (Suku Dinas Kesehatan Kota Madya Tangerang). 3. Studi Pustaka untuk mencari referensi yang berkaitan dengan data yang diperlukan serta metode lainnya. Metode Perancangan Metode Rekayasa Perangkat Lunak yang digunakan untuk membangun system penunjang keputusan ini adalah konsep
Rekayasa Sistem

waterfall yaitu dengan 5 tahap berkesinambungan yang membentuk suatu siklus atau daur hidup. Tahapan-tahapan Metode Rekayasa Perangkat lunak dengan konsep waterfall adalah: 1. Rekayasa sistem Yaitu dengan menentukan kebutuhan sistem secara keseluruhan antara lain dengan menentukan komponenkomponen sistem, atribut komponen dan hubungan antar komponen. 2. Analisa sistem Yaitu menganalisa dan mendefinisikan semua kebutuhan terhadap sistem yang akan dibuat. 3. Rancangan sistem Tahapan ini merancang aplikasi berdasarkan hasil definisi kebutuhankebutuhan atau spesifikasi perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap analisis. 4. Pemrograman Tahap ini dilakukan implementasi hasil rancangan ke dalam baris-baris kode program dengan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dan perangkat lunak Microsoft Access 2003. 5. Uji coba Yaitu melakukan pengujian program aplikasi yang telah dibuat dengan memperhatikan konsep logika untuk mengetahui kinerja aplikasi apakah sesuai dengan sistem dan melakukan pencegahan terjadinya kesalahan seminimal mungkin.

Analisa

Desain

Pengkodean

P engujian

Pemeliharaan

Perancangan Basis Data Proses perancangan basis data dibagi menjadi 6 tahapan, antara lain: (Linda Marlinda , S.Kom. 2004. Sistem Basis Data.) 1. Mengumpulkan dan Menganalisis Perancangan ini untuk menentukan kebutuhan kebutuhan suatu sistem pada basis data dan sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem basis data, termasuk para pemakai

2.

3.

yang ada dan pemakai yang baru serta aplikasi aplikasinya. Merancang Basis Data secara Konseptual Perancangan ini bertujuan untuk menghasilkan skema konseptual yang tergantung pada sebuah DBMS yang spesifik. Memilih DBMS

4.

5.

6.

6.

Pemilihan DBMS Ditentukan oleh Entity Relationship Diagram (ERD) beberapa faktor, dia antaranya: faktor Menurut Fathansyah (2001:70) teknik, ekonomi, dan politik Diagram Keterhubungan Entitas atau Entityorganisasi. Contoh faktor teknik: Relationship Diagram, selanjutnya disebut keberadaan DBMS dalam ERD, adalah model konseptual yang menjalankan tugasnya, seperti jenis mendeskripsikan hubungan antar jenis DBMS (Relational, Network, penyimpanan (dalam DAD). ERD digunakan Hierarchical, dan lain lain ), untuk memodelkan struktur data dan struktur penyimpanan dan jalur akses hubungan antar data. Model entityyang mendukung DBMS, pemakai, relationship yang berisi komponen-komponen dan lain lain. Faktor ekonomi dan himpunan entitas dan himpunan relasi yang organisasi yang mempengaruhi masing-masing dilengkapi dengan atributdalam pemilihan DBMS: atribut yang merepresentasikan seluruh fakta a. Struktur Data dari real world (dunia nyata) yang ditinjau, b. Personal yang telah dapat digambarkan dengan lebih sistematis terbiasa denga suatu dengan menggunakan ERD. sistem ERD menggunakan sejumlah notasi c. Tersedianya layanan dan simbol untuk menggambarkan struktur penjual dan hubungan antar data. Notasi-notasi Merancang Basis Data secara Logika simbolik di dalam ERD yang dapat digunakan Merancang basis data dengan adalah: membuat sebuah skema konseptual 1. Persegi dan skema eksternal di model data panjang, menyatakan himpunan entitas. dan DBMS yang terpilih. 2. Lingkaran Merancang Basis Data secara Fisik atau elips, menyatakan atribut (atribut Merancang basis data secara fisik yang berfungsi sebagai key merupakan proses memilih struktur digarisbawahi). struktur penyimpanan dan jalur 3. Belah jalur akses ke file file basis data ketupat, menyatakan himpunan relasi. untuk mencpai ferforma terbaik di 4. Garis (link), berbagai macam aplikasi. sebagai penghubung antara himpunan Implementasi Sistem Basis Data relasi dengan himpunan entitas dan Pada tahap ini sistem basis data, himpunan entitas dengan atributnya. perintah dalam DDL dan SDL 5. Kardinalitas (Storage Definition Language) dan relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya DBMS yang terpilih, dihimpun dan garis cabang atau dengan pemakaian digunakan untuk membuat skema angka (1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu, 1 basis data dan file file basis data dan N untuk relasi satu-ke-banyak atau N yang kosong. dan N untuk relasi banyak-ke-banyak).

Himpunan entitas e

Himpunan relasi R

Atribut sebagai key

Link

Gambar 2.2 Notasi ERD (Linda Marlinda, S.Kom, 2004:19) Kardinalitas relasi satu ke banyak dan banyak ke satu dapat dianggap sama, karena tinjauan kardinalitas relasi selalu dilihat dari dua sisi (dari himpunan entitas pertama ke himpunan entitas kedua dan dari himpunan entitas kedua ke himpunan entitas pertama). Dua kelompok pentahapan yang biasa ditempuh dalam pembuatan ERD, yaitu:

1.

pembuatan ERD design). Mendapatkan sebuah rancangan basis data minimal yang dapat mengakomodasi kebutuhan penyimpanan data terhadap sistem yang sedang ditinjau. 2. Tahap optimasi ERD (final design) Melakukan koreksi terhadap hasil tahap pertama, berupa pendekomposisian himpunan entitas, penggabungan himpunan entitas, pengubahan derajat relasi, penambahan relasi baru hingga perubahan (penambahan dan pengurangan) atribut-atribut untuk masing-masing entitas dan relasi. Langkah-langkah teknis yang dapat dilakukan untuk menghasilkan ERD awal adalah: 1. Mengidentifikasi dan menetapkan seluruh himpunan entitas yang terlibat. 2. Menentukan atribut-atribut key dari masing-masing himpunan entitas. 3. Mengidentifikasi dan menetapkan selurtuh himpunan relasi di antara himpunan entitas-himpunan entitas yang ada beserta kunci asingnya (foreign-key). Notasi = + [] | M{ }M () *

Tahap awal (preliminary

4. Menentukan derajat atau kardinalitas relasi untuk setiap himpunan relasi. 5. Melengkapi himpunan entitas dan himpunan relasi dengan atribut-atribut deskriptif (non key).

Kamus Data Kamus data atau data dictionary atau disebut juga dengan istilah sistem data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data dibuat pada tahap perancangan sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk merancang input, merancang laporan-laporan dan database. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di DAD. Arus data di DAD sifatnya adalah global, hanya ditunjukan nama arus datanya saja. Notasi-notasi yang digunakan dalam kamus data adalah : Arti Terbentuk dari atau terdiri dari atau sama dengan AND Salah satu dari (memilih salah satu dari elemen-elemen data di dalam kurung bracket ini) Sama dengan simbol [ ] Iterasi (elemen data di dalam kurung brace beriterasi mulai minimum N kali dan maksimum M kali) Optional (elemen data di dalam kurung perenthesis sifatnya optional, dapat ada dan dapat tidak ada) Keterangan setelah tanda ini adalah komentar Tabel 2.1 Notasi Kamus Data (DAD). DAD merupakan alat yang biasa digunakan untuk mendokumntasikan proses dalam sistem atau untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau disimpan. Sistem pengolah data mempunyai 2 (dua) komponen yaitu Data dan Fungsi. Diagram aliran data memberi komponen-komponen sistem tetapi tidak memberi detail komponen-komponen tersebut. DAD adalah sebuah jaringan yang

Berikut adalah contoh umum dari kamus data 1. Mahasiswa = {NIM, Nama_Mhs, Alamat, Tpt_lhr, Tgl_lhr} 2. Dosen= {*NID + Nama_Dos + Keahlian + Alamat} 3. mengajar = {*Kode_MK + **NID + Waktu + Ruang} Diagram Alir Data (DAD) Data Flow Diagram (DFD) sering diterjemakan menjadi Diagram Arus Data

ditunjukkan dengan proses-proses dan datadata yang dibangun dari empat komponen dasar yaitu : Beberapa simbol yang digunakan dalam data flow diagram antara lain :

1) 2) 3)

Proses Arusa Data (Data Flow) Simpan Data (Data Store) 4) Kesatuan Luar (External Entity) Contoh DFD

Gambar 2.10 Contoh DFD Diagram Hubungan Data (Entity Relationship Diagram) Diagram hubungan data digunakan untuk menggambarkan hubungan antara data store yangada didalam diagram aliran data. Komponen-komponen yang ada digunakan didalam diagram hubungan data antara lain : 1) Entitas 2) Hubungan atau Relasi 3) Atribut a) Primary key b) Secondary key c) Candidate key d) Alternate key e) Composite key f) Foreign key 4) Cardinalitas Ada tiga dasar kardinalitas / hubungan yang terjadi yaitu : a) Satu ke satu (one to one atau 1:1) b) Satu ke banyak (one to many atau 1 : M) c) Banyak ke banyak (Many to many atau M : N) Diagram Transisi Kondisi (State Transation Diagram) State Transition Diagram merupakan suatu modeling tool yang menggambarkan sifat ketergantungan pada waktu dari suatu sistem. Symbol yang ada pada State Transtition Diagram menurut Yourdon ada dua yaitu : 1) State Disimbolkan dengan segiempat. 2) Transisi State disimbolkan dengan anak panah. Notasi Yourdon 3) Untuk melengkapi STD diperlukan dua lagi yaitu kondisi dan aksi Kondisi Aksi a) Kondisi adalah suatu kejadian pada external environment yang dapat dideteksi oleh sistem. b) Aksi adalah apa yang dilakukan oleh sistem bila terjadi perubahan state atau merupakan reaksi terhadap kondisi. Bagan Alir (Flowchart) Bagan alir atau flowchart menurut Jogiyanto [2001, hal.795] adalah bagan

(chart) yang menunjukan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Flowchart dapat menunjukan secara jelas arus pengendalian suatu algoritma di dalam program. Dalam pembuatan flowchart terdapat dua jenis (type) yang dapat digunakan, yaitu sebagai berikut : a. Diagram Alir Program (Program Flowchart) Program flowchart merupakan bagan alir yang menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Diagram Alur ( Flowchart )

b.

Didalam alur ini dijelaskan secara detail antara instruksi yang satu dengan yang lainnya didalam suatu program komputer yang bersifat logika. Diagram Alir Sistem (System Flowchart) System flowchart merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem dan urutan dari prosedur-prosedur secara detail didalam suatu sistem komputerisasi yang bersifat fisik

sat tr

Ms k n aua uen m sr a e

Ms k n aua p s wr a s od

Aa a pk h uen m sr a e &p s w as odb n r r ea

n o

ys e Mn eu am di n

ed n

Gambar 2.11 Diagram Alur ( Flowchart ) III. ANALISA DAN PERANCANGAN Identifikasi Masalah Masih banyak masalah / dalam bidang kesehatan di Kotamadya Tangerang yang harus ditangani dan mendapat perhatian khusus. Penyusunan rencana strategis Sudinkes Kotamadya Tangerang berdasrkan permasalahan / hambatan yang dihadapi Sudinkes Kotamadya Tangerang yaitu :

a.

Citra pelayanan Puskesmas yang masih rendah dimasyarakat. b. Peran serta masyarakat dalam mendukung program kesehatan masih rendah. c. Penyampaian informasi kesehatan kepada masyarakat masih belum menyeluruh. d. Masih adanya beberapa kelurahan yang memiliki Puskesmas yang masih di bawah standar Puskesmas Lainnya. e. Peralatan pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Rumah Sakit yang berada Di bawah binaan Sudinkes masih belum lengkap. f. Sistem informasi kesehatan terintegrasi belum lancar. Ada pun identifikasi masalah yang muncul adalah : a. Pihak Dinas Kesehatan belum menetapkan sisitem komputerisasi secara maksimal dalam memantau pelayanan kesehatan di Kotamadya Tangerang. b. Pihak Dinas Kesehatanh hanya mimeliki data secara tekstual bukan secara spasial. Pemecahan Masalah

Dari permasalahan yang sudah dijelaskan diatas, dapat diberikan usulan pemecahan masalahan melalui teknologi informatika yaitu Aplikasi Berbasis Peta yang dirancang lebih menarik dan menggunakan konsep yang lebih mudah dimengerti oleh pemakai (user friendly). Informasi yang disajikan seperti : letak dan pelayan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas dan Rumah Sakit yang di bawah binaan Sudinkes Kotamadya Tangerang dalam bentuk visual, maka bentuk aplikasi berbasis peta yang dibangun akan : a. Dapat menampilkan pelayanan yang diberikan oleh Puskesmas dan Rumah Sakit yang berada dibawah binaan Sudinkes Kotamadya Tangerang. b. Dapat menampilkan lokasi Puskesmas dan Rumah Sakit yang berada dibawah binaan Sudinkes Kotamadya Tangerang. Perangcangan Aplikasi Berbasis Peta Data Flow Diagram (DFD), untuk perancangan Spasial adalah : a. Diagram Konteks, digunakan untuk mempresentasikan suatu sistem secara garis besar (global) dimana dapat terlihat dengan jelas data yang masuk dan data yang keluar, berikut ini adalah penggambaran dengan diagram konteks untuk perancangan data spasial pelayanan kesehatan pada gambar Diagram Konteks dibawah ini :

D taL k s a oai R m hS k u a a it

S d k sT n ea g u in e a g r n
D taL k s a oai P s e ms uk s a

L p ra P la a a ao n e ynn K s h ta ee a n

A lik s B r a is P ta p a i eb s e p la a a k s h ta e y n n ee a n

D taP la a a a e ynn K s h ta ee a n

D taP la a a a e ynn K s h ta ee a n

R m hS k u a a it

P s e ms uk s a

Perancangan Basis Data Diagram hubungan sistem Pelayanan Kesehatan Masyarakat, terdapat 4 himpunan entitas yaitu : Pelayanan Kesehatan, Puskesmas, Rumah sakit, Kelurahan, digambarkan Model ( ERD ), dapat dilihat pada Gambar 3.12 dibawah ini :

K elurahan Kd-Kel N m_Kel 1

Punya

P uskesmas Kd_Pus K d_Kel Nm_P us Almt No_Telp

Terdapat

Pelayanan Kesehatan K d_P elayanan Nm_Pelayanan K d_Pus Nm_P us Almt_P us No_Tlp

Punya

1 R umah Sakit M Kd_RS Kd_K el Nm_R S A lmt No_Telp

Terdapat

M Pelayanan K esehatan

Kd_P elayanan Nm_P elayanan K d_R S Nm_RS Almt R S _ N o_Tlp

Gambar 3.12. ERD Pada diagram di atas himpunan entitas tersebut memenuhi atribut key yaitu : a. * di Kelurahan / Kecamatan terdapat satu Rumah Sakit atau tidak b. Kd_Pus untuk himpunan entitas Puskesmas c. Kd_RS untuk himpunan entitas Rumah Sakit d. Kd_ Kel untuk himpunan entitas Kelurahan e. Kd_Pelayanan untuk himpunan entitas Pelayanan Kesehatan Diantara hubungan entitas yang terjadi derajat / kardinalitas ( M-1 ) banyak ke untuk semua entitas, himpunan relasi dengan kardinalitas ( M-1 ) pencantuman atribut key pada entitas yang berderajat banyak, seperti entits Rumah Sakit dengan Pelayanan Kesehatan, terdapat pencantuman Kd_RS pada entitas Pelayanan Kesehatan dan bersifat sebagai atribut asing ( Foreign Key ). Perancangan Modul Menu Utama Dalam modul mernu utama yang terdiri dari 6 sub modul, yaitu : peta, cari, update, arsip, bantuan dan keluar. Secara hirarki rancangan modul menu utama dapat dilihat pada Gambar 3.13 dibawah ini :
Menu Utama

Peta

Cari

Update

Arsip

Bantuan

Infomasi Zoonosis

Login

Keluar

IV. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam Implementasi Aplikasi Pendukung pendukung Sistem Aplikasi Berbasis Peta Pelayanan Kesehatan Di Kota Madya Tangerang, pada sub ini akan dibahas mengenai : 1. Perangkat Keras 2. Spesifikasi Perangkat Lunak 3. Cara Menjalankan Program Aplikasi Perangkat Keras Dalam mengoperasikan rancangan model Aplikasi Pendukung pendukung Sistem Aplikasi Berbasis Peta Pelayanan Kesehatan Di Kota Madya Tangerang, guna mendukung pelayanan kesehatan di suku dinas kota madya Tangerang ini, dibutuhkan beberapa perangkat keras, di mana spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan adalah berikut : 1. Prosesor Pentium IV 2,99 GHZ 2. Memory 1 Gb 3. Vga Card 128 Mb 4. Hard Disk 120 Gb 5. Monitor SVGA 15 6. Mouse 7. Keyboard 1) Tampilan Selamat Datang

Spesifikasi Perangkat Lunak Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan Sistem Aplikasi Berbasis Peta Pelayanan Kesehatan Di Kota Madya Tangerang ini antara lain : a. Sistem Operasi Windows XP b. Program Aplikasi Visual Basic Ver.6.0 c. Program Aplikasi database Microsoft Acces Cara Menjalankan Aplikasi Pada tahap ini akan di jelaskan cara menjalankan Program Aplikasi Aplikasi Berbasis Peta Pelayanan Kesehatan Di Kota Madya Tangerang yang telah di buat. Jalankan file Aplikasi Sistem Aplikasi Berbasis Peta Pelayanan Kesehatan Di Kota Madya Tangerang.Vbp. Setelah file Aplikasi Sistem Aplikasi Berbasis Peta Pelayanan Kesehatan Di Kota Madya Tangerang, maka tampilan awal yanh akan muncul dilayar tampak pada Gambar 4.1. di bawah ini :

Gambar 4.1. Tampilan Selamat Datang Dengan sendirinya maka pengguna tiba ke tampilan awal 2) Tampilan Menu Utama program, yang terlihat pada Gambar 4.2. berikut :

Gambar 4.2. Tampilan Menu Utama V. KESIMPULAN Dari kegiatan analisa dan perancangan Aplikasi Pelayanan Kesehatan di Kota Madya Tangerang Berbasis Peta yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan hal hal sebagai berikut : 1. Sistem Aplikasi yang dirancang telah selesai dibuat dan sesuai dengan tujuan. Hasilnya dapat mempercepat dan memudahkan pencarian informasi yang dibutuhkan SUDINKES untuk mengetahui lokasi letak Rumah Sakit dan PUSKESMAS khususnya yang ada di daerah Kota Madya Tangerang. 2. Dengan menggunakan sistem pemetaan yang diprogram dan dirancang secara komputerisasi, SUDINKES daerah Kota Madya Tangerang dapat lebih mudah mengetahui daerah daerah yang terdapat Rumah Sakit dan PUSKESMAS di daerah Kota Madya Tangerang. DAFTAR PUSTAKA Marlinda, Linda , S.Kom.. Sistem Basis Data. 2004 Petroutsos, Evangelos. Pemograman Database dengan Visual Basic 6.0, Elex Media, 2002 Prahasta Eddy. Map Info, Penerbit INFORMATIKA, Bandung, 2008. Prahasta, Eddy. Sistem Informasi Geografis Arc View, Penerbit INFORMATIKA, Bandung, 2004. Prahasta, Eddy. Konsep Konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Penerbit INFORMATIKA, Bandung, 2004. Riyanto, Prinali EP Pengembangan Aplikasi Informasi Geografis, Gava Media, Yogyakarta, 2009. http://www.google.com/ Sudinkes Kabupaten Tangerang, Pelayanan kesehatan, 10/08/2009

You might also like