You are on page 1of 12

LAPORAN PRAKTIKUM ANATOMI PERKEMBANGAN TUMBUHAN PENEBALAN DINDING SEL DAN PEMBELAHAN SEL

Disusun oleh : Nama Kelompok Tanggal Praktikum Tanggal Masuk Laporan Nama Asisten : Eva Wardah Maolidah : VI (Enam) : 10 Oktober 2012 : 117 Oktober 2012 : Noneng

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2012

I. PENDAHULUAN

a. Tujuan

1. Melihat dan mengenal adanya penebalan dinding sel

2. Mengetahui tahapan- tahapan pembelahan sel pada tumbuhan b. Dasar Teori Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda. Dinding sel pada tumbuhan merupakan struktur sel yang paling menyolok dilihat dari bawah mikroskop. Adanya dinding sel yang nyata merupakan perbedaan pokok antara sel tumbuhan dengan sel hewan karena pada sel hewan tidak dijumpai adanya dinding sel, akan tetapi, sel hewan dan sel tumbuhan samasama memiliki membran plasma atau lapisan terluar sitoplasma yang berbeda dengan dinding sel. Pada hewan lapisan ini terkadang dinamai dinding sel, tetapi membran plasma merupakan bagian dari sel yang hidup dan bersifat fleksibel, sedangkan dinding sel cenderung kaku dan tetap (Tjitrosomo, 1983). Dinding sel pada tumbuhan mempunyai fungsi dalam mempertahankan turgor tekanan dinding yang mempertahankan potensial air dan berfungsi dalam mekanisme pengangkutan air mineral pada tumbuhan. Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dindingdinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel. Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel.

Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula). Cara terbentuknya lapisan penebalan dinding sel ada 2 cara yang dapat dikemukakan yaitu : 1. Aposisi, yaitu cara terbentuknya lapisan penebalan yang baru yang seolah-olah melekat pada dinding sel yang lama yang telah dibentuk pada lapisan penebalan pertama.Dengan cara palekatan tersebut maka dinding sel akan tampak berlapis-lapis seperti lamella-lamella penebalan.cara ini menjadikan ruang sel menjadi lebih sempit.
2. Intusussepsi, yaitu cara pembentukan lapisan penebalan yang tidak dilekatkan

pada dinding atau membrane lama, melaikan dengan cara disisipkan di antara penebalan-penebalan yang telah ada.Cara penebalan ini tidak memperlihatkan susunan yang berlapis-lapis seperti pada cara aposisi ( Sutrian,1992). Pembelahan sel merupakan proses integrasi dari dua pembelahan yaitu pembelahan inti atau kariokinesis dan pembelahan sitoplasma atau sitokinesis. Mitosis terjadi pada sel-sel somatic, menghasilkan dua sel anak yang memiliki jumlah kromosom sama dengan induknya. Proses mitosis dibagi dalam empat stadium secara berturut-turut yaitu profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Tahap profase terjadi kondensasi kromosom menjadi lebih pendek dan tebal. Nucleolus mulai tidak tampak, membrane inti menghilang. Tiap kromosom membelah memanjang, anakan kromosom ini disebut kromatid. Tahap metaphase, kromosom menempatkan diri di bidang equatorial (tengah) sel. Pada tahap anaphase kedua buah kromatid memisahkan diri dan ditarik benag gelendong ke tiap kutub sel yang berlawanan. Pada tahap telofase di setiap kutub sel terbentuk set kromosom yang serupa. Benang-benang gelendong lenyap dan membrane inti terbentuk kembali (Hartati, 2010). Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi 2 macam, yaitu pembelahan sel secara langsung dan secara tak langsung. Pembelahan sel secara langsung jika proses pembelahan tidak didahului dengan pembentukan gelondong pembelahan dan penampakan kromosom. Adapun pembelahan sel secara tak langsung jika proses pembelahan didahului dengan pembentukan gelondong pembelahan dan penampakan kromosom. Pembelahan sel secara langsung disebut amitosis, sedangkan pembelahan secara tidak langsung meliputi pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.Siklus sel

adalah rangkaian peristiwa perkembangan sel dengan urutan tertentu yang akan kembali pada tahap semula. Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase.Mitosis terjadi di dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Proses pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik dan bertujuan untuk mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut. Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus-menerus. Pada praktikum kali ini digunakan akar bawang merah (Allium cepa) karena jaringan akar bawang merah (Allium cepa) merupaskan jaringan yang mudah ditelaah untuk pengamatan mitosis (Ali, 2010). II. METODE

a. Alat dan Bahan

Alat Mikroskop Kaca benda Kaca penutup Pipet tetes Silet Kuas Halus Jarum preparat

Bahan Tempurung kelapa (Cocos nucifera) Akar bawang merah (Allium cepa)

b. Prosedur Kerja

1. Pengamatan preparat Cocos nucifera

2. Pengamatan preparat Allium cepa

III.HASIL PENGAMATAN

No. 1

Nama Tumbuhan Kelapa (Cocos nucifera )

Gambar

Keterangan Dinding sel bersifat

keras dan tebal serta tidak adanya kloroplas, dan penebalannya berupa serabut- serabut.

gbr sayatan tempurung Cocos 2 Bawang nucifera pada perbesaran 10x merah gbr akar Allium cepa pada Pada perbesaran 10x akar hanya

(Allium cepa)

terlihat pembelahan sel

pada tahapn profase.

IV. PEMBAHASAN Pada praktikum kali ini yaitu tentang Penebalan Dinding Sel dan Pembelahan Sel. Dinding sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi ruang bagi sel untuk membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur), dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda. Dinding sel pada tumbuhan merupakan struktur sel yang paling menyolok dilihat dari bawah mikroskop. Adanya dinding sel yang nyata merupakan perbedaan pokok antara sel tumbuhan dengan sel hewan karena pada sel hewan tidak dijumpai adanya dinding sel, akan tetapi, sel hewan dan sel tumbuhan sama-sama memiliki membran plasma atau lapisan terluar sitoplasma yang berbeda dengan dinding sel. Pada hewan lapisan ini terkadang dinamai dinding sel, tetapi membran plasma merupakan bagian dari sel yang hidup dan bersifat fleksibel, sedangkan dinding sel cenderung kaku dan tetap (Tjitrosomo, 1983). Dinding sel pada tumbuhan mempunyai fungsi dalam mempertahankan turgor tekanan dinding yang mempertahankan potensial air dan berfungsi dalam mekanisme pengangkutan air mineral pada tumbuhan. Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel hewan. Namun demikian, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel. Dinding sel terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat (pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula). Cara terbentuknya lapisan penebalan dinding sel ada 2 cara yang dapat dikemukakan yaitu :

1. Aposisi, yaitu cara terbentuknya lapisan penebalan yang baru yang seolah-olah melekat pada dinding sel yang lama yang telah dibentuk pada lapisan penebalan pertama.Dengan cara palekatan tersebut maka dinding sel akan tampak berlapis-lapis seperti lamella-lamella penebalan.cara ini menjadikan ruang sel menjadi lebih sempit.
2. Intusussepsi, yaitu cara pembentukan lapisan penebalan yang tidak

dilekatkan pada dinding atau membrane lama, melaikan dengan cara disisipkan di antara penebalan-penebalan yang telah ada.Cara penebalan ini tidak memperlihatkan susunan yang berlapis-lapis seperti pada cara aposisi.(Yayan sutrian.pengantar anatomi tumbuhtumbuhan:56-57) . Pada pengamatan yang dilakuakn terhadap tempurung kelapa pada perbesaran 10x dapat dilihat pada dinding sel yang ada pada tempurung kelapa itu bersifat keras dan tebal serta tidak ditemukan adanya kloroplas, dan penebalanya berupa serabutserabut. Berdasarkan perkembangan dan struktur jaringan tumbuhan, dinding sel dibedakan dalam 3 lapisan pokok yaitu : 1. Lamela tengah, merupakan perekat yang mengikat sel-sel secara bersaa-sama untuk membentuk jaringan. 2. Dinding primer, adalah dinding sel asli yang pertama kali berkembang pada sel baru. 3. Dinding sel sekunder, dibentuk dipermukaan dalam dinding sel primer. Berkembang dalam bagian sel yang sudah berhenti tumbuh. Ada juga beberapa teori tentang pertumbuhan (penebalan) dinding sel, antara lain adalah sebagai berikut :
a. Intersusepsi, oposisi, pertumbuhan mozaik dan pertumbuhan multinet. Pada

pembentukan penebalan primer ada tempat tertentu dimana tidak terbentuk penebalan dan tetap dalam keadaan tipis. Tempat tersebut disebut daerah noktah pertama. Benang-benang plasma yang banyak menghubungkan lumen sel dari sel yang satu dengan yang lainnya. Benang plasma tersebut disebut plasmodesma. Plasmodesma ini menghubungkan protoplas sel-sel tetangga . maka ada dua golongan tumbuhan :
1. Symplas : protoplasmanya saling berhubungan 2. Apoplas : protoplasmanya tidak berhubungan.

3. Plasmodesma memegang peranan penting dalam transport material dan

pengulangan rangsangan.

Dinding sel pada penampang melintang cocos nucifera sangat tebal. Noktah dalam cocos nucifera sangat dalam dan panjang sehingga merupakan saluran-saluran yang biasanya terdapat pada dinding sel yang tebal dan kuat.

Terdapat hubungan antar sel yang berupa apoplas yang artinya protoplasmanya tidak berhubungan. Plasmodesmata biasanya terdapat berkelompok-kelompok dan kadang menyebar diseluruh permukaan dinding sel plasmodesma.

Dinding sel sekunder umumnya dicirikan oleh adanya rongga-rongga pada dinding yang disebut noktah (pit). Sebuah noktah pada dinding sel umumnya terbentuk secara berlawanan dengan noktah pada sel yang bersebelahan (bertetangga), dan membentuk pasangan noktah (pit-pair). Lamela tengah dan kedua dinding sel primer pada pasangan noktah yang terbentuk disebut sebagai membran noktah. Noktah terbentuk selama perkembangan sel dan dibentuk dari deposisi bahan dinding sel sekunder, tidak ada bahan dinding sel sekunder yang dideposisikan ke membran noktah (gabungan dari lamela tengah dan dinding sel primer), sehingga noktah-noktah tampak saling diskontinyu pada dinding sel sekunder. Di mana dinding sel sekunder mempunyai noktah, maka dinding sel primer mempunyai noktah primer, yang merupakan area tipis, tak terinterupsi pada dinding sel primer. Istilah wilayah noktah primer digunakan untuk mendeskripsikan baik sebuah noktah primer yang soliter (tunggal), maupun noktah-noktah primer dalam bentuk kluster (kumpulan). Selama deposisi dinding sel sekunder, noktah-noktah terbentuk pada wilayah noktah primer. Beberapa noktah bahkan dapat muncul pada sebuah wilayah noktah primer. Plasmodesmata seringkali berkaitan dengan wilayah noktah primer. Saat dinding sel sekunder terbentuk, plasmodesmata tetap berada pada membran noktah sebagai sebuah koneksi (hubungan) antar protoplasma sel-sel yang bersebelahan (bertetangga). Plasmodesmata tak hanya terbatas terdapat pada wilayah noktah primer saja. Suatu plasmodesmata yang menyebar menembus dinding dengan ketebalan yang seragam sering pula teramati. Lebih banyak lagi terjadi, dinding sel primer menebal secara khusus bila terdapat plasmodesmata.

Noktah (pit) sangat bervariasi baik dalam ukuran maupun detail struktur, tapi dua tipe utama dapat dibedakan pada sel yang mengalami penebalan dinding sel sekunder, yaitu: (1) Noktah sederhana (simple pit), dan; (2) Noktah ladam (bordered pit) atau noktah terlindung. Noktah sederhana (simple pit) adalah noktah yang bentuknya sederhana dengan ruang noktah (pit cavity) berdiameter sama dengan membran noktahnya. Sedangkan noktah ladam (bordered pit) adalah noktah berbentuk ladam dengan ruang noktah (pit cavity) terbagi atas dua bagian yaitu pit chamber (kamar noktah) dan celah pembukaan (aperture). Pada pengamatan terhadap akar bawang merah pada perbesaran 10x terlihat adanya pembelahan pada tahap profase. Dimana profase, merupakan transisi dari fase G2 ke fase pembelahan inti atau mitosis (M) dari siklus sel. Tahap profase merupakan tahap awal dalam mitosis. Proses terjadinya profase ditandai dengan hilangnya nukleus dan diganti dengan mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom yang terlihat tebal. Jumlah kromosom yang tepat merupakan ciri khas dari setiap species, sekalipun pada species yang berbeda dapat mempunyai jumlah kromosom yang sama. Selain itu pada profase salut inti mulai berdegenerasi dan secara perlahan-lahan inti menjadi tidak tampak, dan terjadilah pembentukan spindel mikrotubul. Tumbuhan pada masa awal perkembangan mengalami pertumbuhan sangat banyak, tumbuhan mengalami pembelahan sel secara tidak langsung yang disebut juga dengan mitosis. Mitosis adalah pembelahan duplikasi dimana sel memproduksi dirinya sendiri dengan jumlah kromosom sel induk. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut turut. Peristiwa ini terjadi bersama-sama dengan pembelahan sitoplasma dan bahan-bahan di luar inti sel dan memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan hampir semua organisme. mitosis memiliki beberapa tahapan meliputi profase metafase, anafase, dan telofase.Terjadi pada ujung akar, yang mengalami pembelahan awal. mitosis terjadi dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang), mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus menerus (Anonim,2010). Seluruh sel somatic pada organism multiseluler adalah keturunan dari satu sel awal, yakni telur yang terfertilisasi atau zigot, melalui proses pembelahan yang disebut mitosis. Fungsi mitosis yang pertama adalah membarn salinan yang persis sama dari setiap kromosom, lalu membagikan set identik kromosom kepada masing-masing dari kedua sel keturunan, atau sel nakan melalui pembelahan sel awal (sel induk). Interfase

adalah periode diantara dua mitosis yang berurutan dan terdiri atas tiga fase yaitu G1, S dan G2. Selama fase S (sintesis), molekul-molekul DNA dari masing-masing kromosom mengalami replikasi hingga menghasilkan sepasang molekul DNA identik yang disebut kromatid (terkadang disebut kromatid saudari). Masing-masing kromosom yang telah direplikasi itu lalu memasuki mitosis dengan dua molekul DNA yang identik (Elrod, 2007). Mitosis terdiri dari empat fase berurutan, profase, metaphase, anaphase, dan telofase. Selama profase, tiap kromosom akan memendek dan menebal melalui supercoiling secara berulang-ulang. Membrane nucleus menghilang dan terbentuk gelendong mikrotubulus dari satu kutub sel ke kutub lainnya. Selama metaphase, kromosom akan berjajar di bagian tengah gelendong miktotubulus. Saat anaphase, dau kromatid dari masing-masing kromosom yang telah direplikasi akan ditarik ke kutubkutub sel yang berbeda akibat adanya depolimerisasi mikrotubulus pada apparatus gelendong yang menempel di sentromer. Kromatid-kromatid saudara ini, akan menjadi kromosom-kromosom baru (William, 2006). Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada sel somatic (sel penyusun tubuh). Sel sel tersebut juga memiliki kemampuan yang berbeda beda dalam melakukan pembelahannya, ada sel sel yang mampu melakukan pembelahan secara cepat, ada yang lambat dan ada juga yang tidak mengalami pembelahan sama sekalisetelah melewati masa pertumbuhan tertentu, misalnya sel sel germinatikum kulit mampu melakukan pembelahan yang sangat cepat untuk menggantikan sel sel kulit yang rusak atau mati (Anonim,2010). Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung. Hal ini dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan (fase-fase) yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase, anafase, dan telofase.Mitosis terjadi di dalam sel somatik yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang sedang tumbuh (ujung akar dan ujung batang). Proses pembelahan secara mitosis menghasilkan dua sel anak yang identik dan bertujuan untuk mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti secara berturut-turut. Mitosis pada tumbuhan terjadi selama mulai dari 30 menit sampai beberapa jam dan merupakan bagian dari suatu proses yang berputar dan terus-menerus (Ali,2010). Menurut Hartati (2010), proses mitosis dibagi dalam empat stadium secara berturut-turut yaitu profase, metaphase, anaphase, dan telofase.

1.

Tahap profase terjadi kondensasi kromosom menjadi lebih pendek dan tebal. Nucleolus mulai tidak tampak, membrane inti menghilang. Tiap kromosom membelah memanjang, anakan kromosom ini disebut kromatid.

2. 3. 4.

Tahap metaphase, kromosom menempatkan diri di bidang equatorial (tengah) sel. Pada tahap anaphase kedua buah kromatid memisahkan diri dan ditarik benag gelendong ke tiap kutub sel yang berlawanan. Pada tahap telofase di setiap kutub sel terbentuk set kromosom yang serupa. Benang-benang gelendong lenyap dan membrane inti terbentuk kembali. Plasma sel terbagi menjadi menjadi dua bagian. Terbentuk dinding pemiah di tengah-tengah sel.

V. SIMPULAN Dari percobaan kali ini kita dap mengambil simpulan bahwa : 1. Pada dinding sel yang ada pada tempurung kelapa itu bersifat tebal dan keras serta tidak ditemukan adanya kloroplas, dan penbalannya berupa serabutserabut. 2. Pada sel akar bawang merah terlihat adanya pembelahan sel pada tahap profase. Dimana profase merupakan transisi dari fase G2 ke fase pembelahan inti atau mitosis (M) dari siklus sel. Tahap profase merupakan tahap awal dalam mitosis. Proses terjadinya profase ditandai dengan hilangnya nukleus dan diganti dengan mulai tampaknya pilinan-pilinan kromosom yang terlihat tebal (gambar 4.a). Jumlah kromosom yang tepat merupakan ciri khas dari setiap species, sekalipun pada species yang berbeda dapat mempunyai jumlah kromosom yang sama. Selain itu pada profase salut inti mulai berdegenerasi dan secara perlahan-lahan inti menjadi tidak tampak, dan terjadilah pembentukan spindel mikrotubul.

VI. DAFTAR PUSTAKA


Ali, Iqbal. 2010. Fase Mitosis Akar Bawang(Allium cepa). http : // www . fase

mitosis- akar bawang-(allium cepa ) I q b a l A l i _ c o m.htm. Di akses pada tanggal 10 Oktober 2012.

Anonim, 2010. Mitosis Pada Akar Bawang merah (Allium cepa). http:// www.

Mitosis pada akar bawang_merah. ATPJ. Com. Htm.Di akses pada tanggal 10 Oktober 2012.
Elrod, susan. 2007. Teori Dan Soal-Sol Gentika Edisi Keempat. Jakarta :

Erlangga.
Hartati. 2010. Penuntun Praktikum Genetika. Makassar : Jurusan Biologi

Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Makassar.


Henuhili, Victoria, Suatsih. 2003. Genetika. Yogyakarta : Jurusan Biologi

Fakultas Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta.
Setjo, Susetyoadi. 2004. Anatomi Tumbuihan. Malang: JICA. Sumardi, Issrep. 1993. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta :

UGM Press
Tjitrosomo, Siti Sutarmi. Prof. Dr. Ir. H. 1983. Botani Umum 1. Bandung :

Angkasa
William. 2006. Biologi Molekuler Dan Sel. Jakarta : Erlangga.

You might also like