Professional Documents
Culture Documents
Toxoplasma gondii
Parasit genus coccidian ini merupakan agen penyebab toksoplasmosis kongenital dan toksoplasmosis akuisita. Daur hidup umumnya melibatkan beberapa hospes diantaranya:
Toxoplasmosis biasanya ditularkan dari kucing kepada manusia; dengan demikian penyakit tersebut merupakan suatu penyakit zoonosis yakni penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.
Morfology
parasit intraseluler(tachyzoite) berukuran 3x6, organisme yang berbentuk bulan sabit yang dapat membentuk kista dengan ukuran 10100 . kista pada feses kucing berdiameter 1013
Kista( zoitocyst) Toxoplasma gondii yang berisi bradizoit; kista (zoitocyst) ini terdapat dalam otot jantung.
Ookista (sporulated oocyst) Toxoplasma gondii. Ookista mengandung dua sporokista, masing-masing diantaranya mengandung empat sporozoit. Hanya kucing yang dapat membentuk dan mengeluarkan ookistaToxoplasma dengan diameter rata-rata = 10 m.
Toxoplasma gondii
METODE INFEKSI PADA MANUSIA:
3.
4. 5.
2. Retinokoroiditis
3. Kalsifikasi intrakranial Gambaran patologis dapat berlangsung berat jika kelainan/penyakit terjadi pada masa embrional (misalnya dalam 8 minggu pertama setelah kosnsepsi). Defek yang sering ditimbulkan berupa: Retardasi mental dan motorik. Infeksi pada kehamilan muda dapat mengakibatkan abortus atau partus prematur atau IUFD.
Pneumocystis carinii
Parasit ini merupakan kelompok Phylum Apicomplexa akan tetapi tingkatan taksonominya belum jelas apakah protozoa ataupun jamur. sekarang telah dikelompokkan kedalam taksonomi jamur. meskipun demikian, ciri-sirinya menunjukkan banyak gambran karaktristik protozoa. Hospes mamalia dan burung. Anjing, hewan pengerat
Habitat paru-paru
Dua stadium tropozoit dan kista -Telah diidentifikasi dalam jaringan paru yang terinfeksi.
Taksonomi P carinii belum jelas. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa P carinii lebih mendekati jamur dibandingkan protozoa.
rRNA ribosom thymidylate synthase dihydrofolate reductase beta tubulin mitochondrial DNA chitin in the cell wall
O E Eriksson telah menempatkanP carinii dalam Family baru, Pneumocystidaceae, dan dalam ordo baru, Pneumocystidales (Ascomycota).
Bentuk replikasi dan daur hidup P carinii belum diketahui. Meskipun demikian, stadium daur hidupnya diketahui. Sporozoit membntuk kista melalui ekskistasi akibat dari pecahnya dinding kista dan disebut dengan trophozoit.
Pneumocystis carinii
http://www.doctorfungus.org
Pneumocystis carinii
Microscopic Morphology
Title: Disease(s):
Pneumocystis carinii
http://www.doctorfungus.org
Pneumocystis carinii
Title: Disease(s):
Microscopic Morphology
Legend: An H&E stain of a rat lung infected with P. carinii. It does not show any organisms, but shows the proteinaceous exudate which results from Pneumocystis infection, and ultimately causes reduced gas exchange.
Pneumocystis carinii
http://www.doctorfungus.org
Pneumocystis carinii
Microscopic Morphology
Title: Disease(s):
A silver stain of P. carinii cysts from rat lung tissue showing the typical 'deflated ball' shape.
Pneumocystis carinii
http://www.doctorfungus.org
Pneumocystis carinii
Microscopic Morphology
Title: Disease(s):
An electron micrograph of a P. carinii troph from rat lung tissue, showing its binding to a type I pneumocyte.
Pneumocystis carinii
PATOLOGI: 1. Septum alveoli menebal, deskuamasi epitel alveolus
2. Epitel alveolus digantikan dengan jaringan fibrosis, lemak, dan sring mengakibatkan timbulnya pneumocystis carinii pneumonitis
kematian pada pasien AIDS. 45% infeksi AIDS yang dilaporkan oleh
Pneumocystis carinii pneumonitis (PCP) merupakan penyakit oppurtunistik yang umumnya ditemukan pada individu dengan imunodefisiensi
PCP masih merupakan infeksi opportunistik yang mengancam kehidupan terutama pada pasien dengan AIDS.
- P carinni menyebabkan penyakit jika mekanisme imun tubuh mengalami penekanan. - Pneumonitis cenderung terjadi pada pasien dengan gangguan pada sistem imunitas seluler tertama pasien AIDS. - malnutrisi juga dapat memperberat/menginduksi timbulnya penyakit. - obat-obat imunosuprsan juga dapat meimbulkan/mempercepat progresifitas penyakit terutama pada individu dengan terapi kanker cenderung mengalami P carinii
pneumonitis.
Pneumocystis carinii
TRANSMISI/PENULARAN Inhalasi dan percika ludah
DIAGNOSIS
1. klinis gejala pneumonitis: demam dan takipnea 2. Radiologis gambaran kelainan alveolar difus 3. Gold standar dengan menemukan P. carinii di dalam cairan bilas bronkoalveolar, sputum kista berdinding tebal ditemuka dengan pewarnaan dengan Gomori Methenamine Silver (GMS).
pentamidine isethionate trimethoprim-sulfamethoxazole, dengan dosis 120 mg/kgBB/hr selama 14 hari atovaquone trimetrevate
Trimethoprim-sulfamethoxazole lebih dianjurkan karena toksistas yang rendah dan efektifitas yang tinggi.
Blastocystis hominis
Rachmat hidayat 2
Blastocystis hominis
Blastocystis hominis sebelumnya dianggap sebagai ragi, jamur, atau protozoa amuboid, falgellata atau sporozoa.
Penelitian molekuler terbaru dengan akses pada gen SSUrRNA telah menempatkan B. hominis kedalam satu kelompok : stramenopiles (Silberman et al. 1996). Stramenopiles termasuk protista uniseluler dan multisluler termasuk alga biru, ganggang dan sebagainya.
Epidemiologi
Penyakit yang diakibatkannya dapat menyebar di seluruh dunia, umumnya ditemukan di daerah tropis. sering dilaporkan berhubungan dengan episode diare di daerah tropik dan subtropik. Penelitian terbaru melaporkan ksusnya sring ditemukan dinegara-negara berkembang dan daerah tropis.
Imigran, pengungsi dan anak-anak yang diadopsi dari negara-negara berkembang cenderung mmiliki insidensi yang tinggi mengalami infksi dibandingkan dengan anak/individu yang berasal dari negara maju Sosioekonomis rendah dengan satndar higiene yang buruk cenderung meningkatkan prevalensi penyakit. dewasa muda cenderung dengan angka infeksi yang tinggi.
Morfologi
Blastocystis hominis cenderung brbentuk sferis atau struktur seperti kista berbentuk oval. Empat bentuk utama : vakuolar, granular, amoboid, dan kista Bervariasi dalam ukurannya (5 hingga 30 m; kisaran biasanya 8 hingga 10 m), dan umumnya terdiri dari benda sentral, atau vakuola yang dikelilingi oleh sitoplasma halus dengan6 nukleus.
Daur hidup
Daur hidup
cara infeksi : tertelan kista
Daur hidup
1. bentuk klasik yang serig ditemukan pada tinja manusia adalah kista, yang bervariasi dalam ukuran dari 6 hingga 40 m . 2.The thick-walled cyst(kista dinding tebal) tampak pada feses dan diperkirakan bertanggungjawab dalam penularan, kemungkinan melalui rute fecal-oral dengan menelan air atau makanan yang terkontaminasi. 3. kista menginfeksi epitel saluran cerna dan berkembang secara aseksual 4.bentuk vakuolar merupakan asal dari bentuk multi vacuolar(granular) dan ameboid .
Daur hidup
5. multi-vacuolar(granular) berkembang menjadi prekista yang merupakan dasar pementukan kista dinding tipis(thinwalled cyst) yang bertanggungjawab terhadap terjadinya autoinfeksi. 6. bentuk ameboid berkembang menjadi prekista yang merupakan dasar bagi pembentukan kista dinding tebal (thick-walled cyst) . 7. kista dinding tebal(The thick-walled cyst) diekresikan di dalam feses.
Gejala
Watery diarrhea(diare cair) Abdominal pain / cramps (nyeri perut) Perianal pruritis (itch) /gatal didaerah perianal Kembung, mual, muntah Kadang-kadang sering berkaitan dengan kolitis ulseratif, enteritis dan ileitis terminal.