You are on page 1of 42

Toksoplasma gondii

Bag Parasitologi FK USK

Toxoplasma gondii
Parasit genus coccidian ini merupakan agen penyebab toksoplasmosis kongenital dan toksoplasmosis akuisita. Daur hidup umumnya melibatkan beberapa hospes diantaranya:

1. kucing merupakan hospes definitif


2. Beberapa jenis burung dan mamalia berperan sebagai hospes perantara . 3. Manusia merupakan hospes perantara dan umumnya penyakit dan kelainan yang terdapat pada manusia bersifat berat

Toxoplasmosis biasanya ditularkan dari kucing kepada manusia; dengan demikian penyakit tersebut merupakan suatu penyakit zoonosis yakni penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia.

Morfology
parasit intraseluler(tachyzoite) berukuran 3x6, organisme yang berbentuk bulan sabit yang dapat membentuk kista dengan ukuran 10100 . kista pada feses kucing berdiameter 1013

Contoh lain takizoit Toxoplasma gondii.

Takizoit intrasluler Toxoplasma gondii.

Kista( zoitocyst) Toxoplasma gondii yang berisi bradizoit; kista (zoitocyst) ini terdapat dalam otot jantung.

Ookista (sporulated oocyst) Toxoplasma gondii. Ookista mengandung dua sporokista, masing-masing diantaranya mengandung empat sporozoit. Hanya kucing yang dapat membentuk dan mengeluarkan ookistaToxoplasma dengan diameter rata-rata = 10 m.

Daur hidup Toxoplasma gondii

Daur hidup Toxoplasma gondii

Toxoplasma gondii
METODE INFEKSI PADA MANUSIA:

1. Tertelan ookista yang dikeluarkan melalui tinja kucing


2. Makan daging yang tidak dimasak sempurna yang mengandung kista jaringan/takizoit(babi, sapi, domba, ayam, kalkun) Transmisi transplasenta transmisi toksoplasma dari ibu yang hamil dengan toksoplasma kepada janinnya melalui plasenta, umumnya menyebabkan toksoplasmosis kongenital(hidrosefalus). Transfusi darah lengkap transpalntasi organ

3.

Toxoplasma oocysts in cat feces

4. 5.

Patologi Toxoplasma gondii


Pada manusia: INFEKSI AKUT- Berhubungan dengan jumlah takizoit yang terdapat pada penderita (parasitemia), umumnya menyebabkan gejala seperti: Demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelanjar limfe. infeksi akut retina mengakibatkan atrofi retina dan koroid kelainan pada jantung, hati, limpa jarang ditemukan

Takizoit terdapat dalam sel-sel yang berinti

Patologi Toxoplasma gondii


INFEKSI KRONIS- Berhubungan dengan banyaknya kista yang terbentuk, karena umumnya kista terbentuk bila sudah ada kekebalan dan dapat ditemukan di berbagai lat dan jaringan tubuh. Kista berisi bradizoit. sering bersifat asymptomatik. beberapa infeksi dapat mengakibatkan limfadenopati disertai gejala rasa lelah, demam dan nyeri kepala. infeksi pada penderita AIDS mngakibatkan ensefalitis toksoplasmik (paralysis & kematian), retinitis, dan/ atau myocarditis.
Bradyzoites occur in a circular mass in body cells organs commonly infected are the liver, brain, retina, and heart

Patologi Toxoplasma gondii


INFEKSI KONGENITAL dapat memiliki beberapa gambaran patologis : 1. Hidrosefalus

2. Retinokoroiditis
3. Kalsifikasi intrakranial Gambaran patologis dapat berlangsung berat jika kelainan/penyakit terjadi pada masa embrional (misalnya dalam 8 minggu pertama setelah kosnsepsi). Defek yang sering ditimbulkan berupa: Retardasi mental dan motorik. Infeksi pada kehamilan muda dapat mengakibatkan abortus atau partus prematur atau IUFD.

Diagnosis dan terapi Toxoplasma gondii


DIAGNOSIS - Klinis - Menemukan takizoit dalam cairan serebrospinal (lumbal

pungsi) atau sumsum tulang


- Tes serologis - Ig G dan IgM anti T. gondii - ELISA - PCR TERAPI Pirimetamin: 50-75mg sehari selama 2-4 minggu - sulfonamid 50-100 mg/kgBB/hari selama 2-6 minggu - spiramisin, klindamisin - macrolide lain

Pneumocystis carinii
Parasit ini merupakan kelompok Phylum Apicomplexa akan tetapi tingkatan taksonominya belum jelas apakah protozoa ataupun jamur. sekarang telah dikelompokkan kedalam taksonomi jamur. meskipun demikian, ciri-sirinya menunjukkan banyak gambran karaktristik protozoa. Hospes mamalia dan burung. Anjing, hewan pengerat

Habitat paru-paru
Dua stadium tropozoit dan kista -Telah diidentifikasi dalam jaringan paru yang terinfeksi.

Taksonomi P carinii belum jelas. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa P carinii lebih mendekati jamur dibandingkan protozoa.
rRNA ribosom thymidylate synthase dihydrofolate reductase beta tubulin mitochondrial DNA chitin in the cell wall

O E Eriksson telah menempatkanP carinii dalam Family baru, Pneumocystidaceae, dan dalam ordo baru, Pneumocystidales (Ascomycota).

Bentuk replikasi dan daur hidup P carinii belum diketahui. Meskipun demikian, stadium daur hidupnya diketahui. Sporozoit membntuk kista melalui ekskistasi akibat dari pecahnya dinding kista dan disebut dengan trophozoit.

Pneumocystis carinii

http://www.doctorfungus.org

Genus/Species: Image Type: Legend:

Pneumocystis carinii

Microscopic Morphology

Title: Disease(s):

EM Image of Pneumocystis carinii Pneumocystis pneumonia

An electron micrograph of P. carinii cyst from rat lung tissue.

Pneumocystis carinii

http://www.doctorfungus.org

Genus/Species: Image Type:

Pneumocystis carinii

Title: Disease(s):

Microscopic Morphology

Pneumocystis carinii-infected Rat Lung Tissue Pneumocystis pneumonia

Legend: An H&E stain of a rat lung infected with P. carinii. It does not show any organisms, but shows the proteinaceous exudate which results from Pneumocystis infection, and ultimately causes reduced gas exchange.

Pneumocystis carinii

http://www.doctorfungus.org

Genus/Species: Image Type: Legend:

Pneumocystis carinii

Microscopic Morphology

Title: Disease(s):

Pneumocystis carinii Silver Stain Pneumocystis pneumonia

A silver stain of P. carinii cysts from rat lung tissue showing the typical 'deflated ball' shape.

Pneumocystis carinii

http://www.doctorfungus.org

Genus/Species: Image Type: Legend:

Pneumocystis carinii

Microscopic Morphology

Title: Disease(s):

EM Image of Pneumocystis carinii Pneumocystis pneumonia

An electron micrograph of a P. carinii troph from rat lung tissue, showing its binding to a type I pneumocyte.

Pneumocystis carinii
PATOLOGI: 1. Septum alveoli menebal, deskuamasi epitel alveolus

2. Epitel alveolus digantikan dengan jaringan fibrosis, lemak, dan sring mengakibatkan timbulnya pneumocystis carinii pneumonitis

Komplikasi ini sering menimbulkan

kematian pada pasien AIDS. 45% infeksi AIDS yang dilaporkan oleh

CDC memiliki Pneumocystis

Pneumocystis carinii pneumonitis (PCP) merupakan penyakit oppurtunistik yang umumnya ditemukan pada individu dengan imunodefisiensi

PCP masih merupakan infeksi opportunistik yang mengancam kehidupan terutama pada pasien dengan AIDS.

- P carinni menyebabkan penyakit jika mekanisme imun tubuh mengalami penekanan. - Pneumonitis cenderung terjadi pada pasien dengan gangguan pada sistem imunitas seluler tertama pasien AIDS. - malnutrisi juga dapat memperberat/menginduksi timbulnya penyakit. - obat-obat imunosuprsan juga dapat meimbulkan/mempercepat progresifitas penyakit terutama pada individu dengan terapi kanker cenderung mengalami P carinii
pneumonitis.

Pneumocystis carinii
TRANSMISI/PENULARAN Inhalasi dan percika ludah

DIAGNOSIS
1. klinis gejala pneumonitis: demam dan takipnea 2. Radiologis gambaran kelainan alveolar difus 3. Gold standar dengan menemukan P. carinii di dalam cairan bilas bronkoalveolar, sputum kista berdinding tebal ditemuka dengan pewarnaan dengan Gomori Methenamine Silver (GMS).

Terapi P carinii pneumonitis :

pentamidine isethionate trimethoprim-sulfamethoxazole, dengan dosis 120 mg/kgBB/hr selama 14 hari atovaquone trimetrevate
Trimethoprim-sulfamethoxazole lebih dianjurkan karena toksistas yang rendah dan efektifitas yang tinggi.

Blastocystis hominis
Rachmat hidayat 2

Blastocystis hominis
Blastocystis hominis sebelumnya dianggap sebagai ragi, jamur, atau protozoa amuboid, falgellata atau sporozoa.
Penelitian molekuler terbaru dengan akses pada gen SSUrRNA telah menempatkan B. hominis kedalam satu kelompok : stramenopiles (Silberman et al. 1996). Stramenopiles termasuk protista uniseluler dan multisluler termasuk alga biru, ganggang dan sebagainya.

Epidemiologi
Penyakit yang diakibatkannya dapat menyebar di seluruh dunia, umumnya ditemukan di daerah tropis. sering dilaporkan berhubungan dengan episode diare di daerah tropik dan subtropik. Penelitian terbaru melaporkan ksusnya sring ditemukan dinegara-negara berkembang dan daerah tropis.

Imigran, pengungsi dan anak-anak yang diadopsi dari negara-negara berkembang cenderung mmiliki insidensi yang tinggi mengalami infksi dibandingkan dengan anak/individu yang berasal dari negara maju Sosioekonomis rendah dengan satndar higiene yang buruk cenderung meningkatkan prevalensi penyakit. dewasa muda cenderung dengan angka infeksi yang tinggi.

Morfologi
Blastocystis hominis cenderung brbentuk sferis atau struktur seperti kista berbentuk oval. Empat bentuk utama : vakuolar, granular, amoboid, dan kista Bervariasi dalam ukurannya (5 hingga 30 m; kisaran biasanya 8 hingga 10 m), dan umumnya terdiri dari benda sentral, atau vakuola yang dikelilingi oleh sitoplasma halus dengan6 nukleus.

Blastocystis hominis bentuk seperti kista yang diwarnai dengan trichrome


Ukuran bervariasi dari 4 m (A) hingga 10 m (F). Warna vakuola bervariasi
dari merah hingga biru.

Kista Blastocystis hominis yang tidak tewarnai.

Daur hidup

Daur hidup
cara infeksi : tertelan kista

Daur hidup
1. bentuk klasik yang serig ditemukan pada tinja manusia adalah kista, yang bervariasi dalam ukuran dari 6 hingga 40 m . 2.The thick-walled cyst(kista dinding tebal) tampak pada feses dan diperkirakan bertanggungjawab dalam penularan, kemungkinan melalui rute fecal-oral dengan menelan air atau makanan yang terkontaminasi. 3. kista menginfeksi epitel saluran cerna dan berkembang secara aseksual 4.bentuk vakuolar merupakan asal dari bentuk multi vacuolar(granular) dan ameboid .

Daur hidup
5. multi-vacuolar(granular) berkembang menjadi prekista yang merupakan dasar pementukan kista dinding tipis(thinwalled cyst) yang bertanggungjawab terhadap terjadinya autoinfeksi. 6. bentuk ameboid berkembang menjadi prekista yang merupakan dasar bagi pembentukan kista dinding tebal (thick-walled cyst) . 7. kista dinding tebal(The thick-walled cyst) diekresikan di dalam feses.

Gejala
Watery diarrhea(diare cair) Abdominal pain / cramps (nyeri perut) Perianal pruritis (itch) /gatal didaerah perianal Kembung, mual, muntah Kadang-kadang sering berkaitan dengan kolitis ulseratif, enteritis dan ileitis terminal.

Terapi blastocystis hominis


Metronidazol : 750 mg 3 kali sehari selama 10-15 hari Iodoquinol 650 mg 3 kali sehari slama 20 hari Furazolidon 100 mg 4 kali sehari selama 7 hari

Thanks for your attention !!!

You might also like