You are on page 1of 2

Lampiran II Surat Edaran Bupati Malang Nomor : 910 / 2460 / 421.

119 / 2009 Tanggal : 6 Oktober 2009

BELANJA BANTUAN SOSIAL


Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 32 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2009 3 Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 900/2677/SJ tanggal 8 Nopember 2007 Perihal Hibah dan Bantuan Daerah

1
Pasal 27 (7) dinyatakan bahwa klasifikasi Belanja menurut Jenis Belanja terdiri dari : a. Belanja Pegawai b. Belanja Barang dan Jasa c. Belanja Modal d. Bunga e. Subsidi f. Hibah g. Bantuan Sosial h. Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan, dan i. Belanja Tidak Terduga Penjelasan Pasal 27 Ayat (7) Huruf g. : Pemberian bantuan yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif dalam bentuk uang / barang kepada masyarakat yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Dalam bantuan sosial termasuk antara lain bantuan partai politik sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

4
Menindaklanjuti ketentuan Pasal 45 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, perlu disampaikan penjelasan terkait dengan landasan pelaksanaan bantuan daerah sebagai berikut : 1. Bantuan Sosial adalah salah satu bentuk instrumen bantuan dalam bentuk uang dan / atau barang yang diberikan kepada kelompok / anggota masyarakat. Selain itu, bantuan tersebut sesuai dengan amanat perundang-undangan, juga diperuntukan bagi bantuan Partai Politik. Pemberian bantuan sosial berupa uang kepada masyarakat besaran nominalnya seyogianya dibatasi, yang pengaturan pelaksanaannya ditetapkan dalam Peraturan Kepala Daerah. 2. Pada prinsipnya pemberian bantuan sosial adalah diperuntukan bagi upaya Pemerintah Daerah dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat secara langsung serta bersifat stimulan bagi program dan kegiatan Pemerintah Daerah pada umumnya. Oleh karena itu, pemberian bantuan sosial harus dilakukan secara selektif, dan tidak mengikat / terus menerus, dalam arti bahwa pemberian bantuan tersebut tidak wajib dan tidak harus diberikan setiap tahun anggaran. Pemberian bantuan tersebut lebih didasarkan pada pertimbangan urgensinya bagi kepentingan daerah dan kemampuan keuangan daerah.

Pasal 45 (1) Belanja Bantuan Sosial Lampiran pada Angka II.2.a.8) Belanja digunakan untuk menganggarkan Bantuan Sosial : pemberian bantuan yang bersifat sosial kemasyarakatan dalam bentuk uang dan a) Dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi / atau barang kepada kelompok / masyarakat, Pemerintah Daerah anggota masyarakat dan Partai Politik; dapat memberikan bantuan sosial Pasal 45 (2) Bantuan Sosial diberikan kepada kelompok / anggota secara selektif, tidak terus menerus / masyarakat namun tetap dilakukan tidak mengikat serta memiliki kejelasan secara selektif / tidak mengikat dan peruntukan penggunaannya dengan jumlahnya dibatasi; mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah dan ditetapkan b) Untuk penganggaran bantuan dengan Keputusan Kepala Daerah. keuangan kepada Partai Politik agar Pasal 45 (2a) Bantuan Sosial yang mengacu pada Peraturan Perundangdiberikan secara tidak terus menerus / undangan yang terkait dengan tidak mengikat diartikan bahwa pemberian bantuan keuangan kepada pemberian bantuan tersebut tidak wajib Partai Politik. dan tidak harus diberikan setiap tahun anggaran ; (Catatan : mulai tahun 2009 mengacu Pasal 45 (4) Khusus pada Partai Politik, pada Peraturan Pemerintah Nomor 5 bantuan diberikan sesuai dengan Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan ketentuan Peraturan Perundang - Kepada Partai Politik, yang secara teknis undangan dianggarkan dalam bantuan diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri). sosial;

Page 1 of 2

3 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 25 Tahun 2009 Tentang Pedoman Penyusunan APBD TA 2010

4 3. Bantuan Sosial dapat diberikan dalam bentuk uang dan / atau barang sebagai berikut : a. Batuan sosial dalam bentuk uang dianggarkan oleh PPKD dalam kelompok belanja tidak langsung dan disalurkan melalui transfer dana kepada penerima bantuan. b. Bantuan sosial dalam bentuk barang dianggarkan dalam bentuk program dan kegiatan oleh SKPD dalam kelompok belanja langsung. Proses pengadaan barang tersebut dilakukan oleh SKPD sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan dan selanjutnya hasilnya diserahkan kepada penerima bantuan melalui penyerahan asset oleh Pemerintah Daerah.

Lampiran pada Angka II.2.a.7) Belanja Hibah dan Bantuan Sosial d). Dalam menjalankan fungsi Pemerintah Daerah di bidang kemasyarakatan dan guna memelihara kesejahteraan masyarakat dalam skala tertentu, Pemerintah Daerah dapat memberikan bantuan sosial kepada kelompok / anggota masyarakat, yang dilakukan secara selektif, tidak mengikat dan diupayakan dalam penetapan besaran 4. Pemberian bantuan sosial dalam bentuk uang (dana transfer) dipertanggungjawabkan oleh penerima bantuan dalam bentuk bantuannya sejalan dengan jiwa Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun tanda terima uang beserta peruntukan penggunaannya. Sedangkan pemberian bantuan dalam bentuk barang 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah pengadaannya dipertanggungjawabkan oleh SKPD sesuai beserta perubahannya dalam arti peraturan perundang-undangan dan penyerahannya kepada penerima bantuan dibuktikan dalam bentuk berita acara serah jumlahnya dibatasi tidak melebihi terima barang. batas toleransi untuk penunjukan langsung. Pemberian bantuan sosial Khusus bagi bantuan untuk Partai Politik, harus didasarkan kriteria yang jelas pertanggungjawabannya mengikuti Peraturan Menteri Dalam dengan mempertimbangkan asas Negeri No. 25 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Peraturan keadilan, transparan dan memMenteri Dalam Negeri No. 32 Tahun 2005 tentang Pedoman prioritaskan kepentingan masyarakat Pengajuan, Penyerahan dan Laporan Penggunaan Bantuan luas; Keuangan kepada Partai Politik. e). Dalam rangka meningkatkan (Catatan : dengan telah ditetapkan Peraturan Pemerintah akuntabilitas pengelolaan anggaran Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada daerah diupayakan agar jumlah alokasi Partai Politik, sehingga mulai tahun anggaran 2009 mengacu anggaran belanja hibah dan bantuan pada PP dimaksud, yang secara teknis diatur dengan sosial agar dibatasi dan diperjelas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2009). format pertanggung-jawabannya.

Page 2 of 2

You might also like