You are on page 1of 26

1

Hak dan kewajiban adalah sesuatu yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Ketika mereka berhubungan dengan orang lain, maka akan timbul hak dan kewajiban yang akan mengikat keduanya ( misal dalam jual beli, ketika ada kesepakatan akan muncul hak dan kewajiban).

Menurut ulama Ali al Kalif, Hak adalah sebuah kemaslahatan yang boleh untuk dimiliki secara syari Menurut Mustafa Ahmad al Zarqa, hak adalah keistimewaan yang dengannya syara menetapkan sebuah kewenangan (otoritas) atau sebuah beban.

Hak dalam ranah religi yakni HAK ALLAH ATAS HAMBA-NYA UNTUK BERIBADAH (Seperti Sholat, Puasa, Zakat dll) Hak dalam hak kehidupan madani (seperti, hak kepemilikan atau hak yang etik) Hak dalam ranah publik (seperti Hak pemerintah untuk dipatuhi rakyatnya atau hak finansial)

Hak milik atas benda adalah salah satu fenomena yang senantiasa ada, hingga dipandang sebagai salah satu aspek kebutuhan yang esensial dalam hidup manusia CONTOH : dI dunia binatang misal KUCING, apabila ia memperoleh makanan, maka ia berusaha mempertahankan secara naluri agar makanan yang diperolehnya itu tidak diganggu binatang lain. Ini suatu gambaran naluriah seekor kucing mempertahankan kemilikannya,

Begitu pada manusia, sifat naluriah ada, akan tetapi akan selalu disertai akal budinya. Bahkan pada manusia terdapat sifat naluriah gemar menumpuk kekayaan Manusia dengan akal budinya mampu mengembangkan hidup, sehingga kebutuhan hidup makin hari makin berkembang dan semakin luas kegiatannya Manusia memiliki pembawaan naluriah dan akal budi adalah hak alami, hak kodrati atau hak asasi manusia yang wajib dihormati dan dilindungi

Hal ini juga ada dalam Deklarasi Dunia tentang Hak Asasi Manusia pasal 17 dan UUD 45 pasal 33 Manusia dibenarkan memiliki sesuatu yang diperoleh dari usahanya dan cara-cara lainnya yang sah, artinya adanya jalan yang halal, tidak merugikan pada orang lain, dibelanjakan dengan cara yang benar dll Disamping itu pemilik hak harus menggunakan haknya secara proporsional, sehingga tidak menimbulkan kemadlaratan bagi orang lain.

DI dalam hak ada : * Hak ALLAH * Hak Anak Adam * Hak Finansial * Hak Syakhsi ( penjual & pembeli ) * Hak aini ( Hak milik ) * Hak Diyani ( Hak keagamaan ) * Hak Qadlai ( Hak Kehakiman )

Sumber adanya suatu hak adalah SYARIAT & ATURAN HUKUM SERTA SUMBER-SUMBER LAINNYA termasuk untuk iltizam (kewajiban) : # AQAD ( Kehendak kedua belah pihak ) # Iradah al-munfaridah ( Kehendak sepihak ) # Al-filun nafi ( perbuatan yang bermanfaat ) # Al-filu adl-dlarr ( perbuatan yang merugikan )

10

Dengan demikian sumber hak adalah ALLAH karena tiada hakim selain Dia, tiada dzat yang berhak untuk mensyariatkan sesuatu, selain Allah. Tiada syariat yang dijalankan manusia, kecuali syariatnya. Untuk itu manusia memiliki kewajiban untuk menghormati hak orang lain,

11

Oleh karena itu bahwa Hak Milik Allah adalah hak milik yang MUTLAK sedangkan hak milik manusia adalah Hak Milik Nisbi (relatif) artinya segala sesuatu yang menjadi milik manusia itu pada hakekatnya adalah milik Allah, berasal dari memberian Allah dan manusia hanya memperoleh kuasa terhadap hak miliknya dari Allah

12

Pada prinsipnya, Islam memberikan jaminan perlindungan hak bagi setiap orang. Setiap pemilik hak boleh menuntut pemenuhan haknya. Apabila terjadi pelanggaran atau pengrusakan hak, maka pemilik hak dapat menuntut ganti rugi atau kompensasi yang sepadam dengan haknya

13

1. Mempergunakan haknya akan tetapi mengakibatkan pelanggaran hak orang lain. 2. Melakukan perbuatan yang tidak disyariatkan dan tidak sesuai dengan tujuan kemaslahatan yang ingin dicapai dalam menggunakan hak tersebut 3. Menggunakan haknya untuk kemaslahatan pribadi, tetapi mengakibatkan madlarat yang lebih besar terhadap orang lain 4. Menggunakan hak yang tidak sesuai dengan adat kebiasaan
14

15

HAK MILIK adalah hubungan antara manusia dengan harta yang ditetapkan oleh syara, dimana manusia memiliki kewenangan khusus untuk melakukan transaksi terhadap harta tersebut, sepanjang tidak ditemukan hal yang melarangnya. KEPEMILIKAN adalah sesuatu yang dimiliki oleh manusia baik berupa harta benda atau nilai manfaat

16

Secara asal, harta benda boleh dimiliki. Namun terdapat beberapa kondisi yang tidak memungkinkan untuk memiliki harta tersebut. KEPEMILIKAN menurut unsur harta dibedakan menjadi 2 : # Milk at-tamm # Milk an-naqish

17

Adalah kepemilikan tehadap harta benda sekaligus manfaatnya, pemilik memiliki hak mutlak atas kepemilikan ini tanpa dibatasi dengan waktu. Kepemilikan ini tidak bisa digugurkan kecuali dengan jalan yang dibenarkan syara seperti jual beli, waris, wasiat

18

Adalah kepemilikan atas salah unsur harta benda saja. Bisa berupa pemilikan atas manfaat tanpa memiliki bendanya atau pemilikan atas benda tanpa disertai pemilikan atas manfaatnya. MILK AN-NAQISH dapat dikatagorikan sebagai berikut : # KEPEMILIKAN BENDA # KEPEMILIKAN MANFAAT

19

1. ISTILA AL-MUBAHAT ( penguasaan harta bebas ) 2. AL AQD ( kontrak ) 3. AL KHALAFIYYAH ( penggantian ) 4. AT TAWALLUD ( berkembang biak )

20

1. Harta sebagai perhiasan kehidupan di dunia. Allah berfirman : Surat Al-Kahfi : 46. Harta dan anak adalah perhiasan kehidupan dunia 2. Harta sebagai cobaan, Allah berfirman : Surat At Taghaabun : 15 Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu) dan di sisi Allah-lah pahala yang besar

21

3. Harta sebagai sarana untuk memenuhi kesenangan 4. Harta sebagai sarana untuk menghipun bekal menuju kehidupan akhirat

22

1. Menyempurnakan pelaksanaan ibadah yang khas (Mahdhah) 2. Untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah 3. Untuk meneruskan kehidupan dari suatu periode ke periode berikutnya. 4. Untuk menyelaraskan antara kehidupan dunia dan akhirat

23

5. Untuk mengembangkan dan menegakkan ilmu-ilmu 6. Untuk memutar peran-peran kehidupan 7. Untuk menumbuhkan silaturahmi

24

1. Manusia tidak boleh sembarangan memiliki harta, tanpa mengetahui aturan-aturan yang berlaku yang telah disyariatkan Islam. 2. Manusia akan mempunyai prinsip bahwa mencari harta itu harus dengan cara-cara yang baik, benar dan halal 3. Memiliki harta bukan hak mutlak bagi manusia, tetapi merupakan amanah dari Allah SWT

25

4. Menjaga diri untuk tidak terjerumus kepada hal-hal yang diharamkan oleh syara dalam memiliki harta. 5. Manusia akan hidup tenang dan tentram apabila dalam mencari dan memilki harta itu dilakukan dengan cara-cara yang baik, benar, dan halal, kemudian digunakan dan dimanfaatkan sesuai dengan panduan (aturan-aturan) Allah SWT.

26

You might also like