Professional Documents
Culture Documents
SUCIPTO
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
A. Pengertian Internal Auditor
Pada mulanya, audit hanya terbatas pada kegiatan menguji, mencocokkan dan
membuat laporan mengenai kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan. Dalam
tahap ini, audit lebih banyak berperan pada bidang finansial dimana bertujuan
menemukan dan mencegah kecurangan serta menemukan dan mencegah kesalahan.
Istilah internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal (intern) dan auditing
(audit). Bila diartikan secara sederhana adalah suatu audit yang dilakukan oleh pihak
intern dalam arti oleh perusahaan dengan menggunakan pegawai perusahaan itu
sendiri. Ini harus dibcdakan dcngan ekstemal auditing yaitu audit yang dilakukan
oleh pihak luar perusahaan atau pihak yang independen, dalam hal ini akuntan
publik.
Dari pengertian di atas maka sifat dari internal auditing adalah kegiatan
penilaian yang tidak memihak dalam suatu organisasi untuk mengadakan audit di
dalam suatu akuntansi yang diperlukan perusahaan, audit keuangan dan operasi
lainnya yang merupakan dasar untuk membantu manajemen. Pengertian lain dari
internal auditing seperti yang dikemukakan oleh Mulyadi, sebagai berikut:
"Internal auditing merupakan kegiatan penilaian yang bebas, yang terdapat dalam
organisasi perusahaan yang dilakukan dengan care audit akuntansi, keuangan dan
kegiatan-kegiatan lainnya untuk memberikan jasa kepada manajemen".
Bahagian internal auditing secara keseluruhan dapat dihagi atas dua kategori,
yaitu:
1. Financial audit
2. Operasional audit
Pada saat ini fungsi internal auditor dalam suatu perusahaan semakin diperlukan,
terutama pada perusahaan yang memiliki skala operasi yang luas dan besar. Internal
auditor tidak hanya berfungsi untuk mengurangi kebocoran dan penyelewenangan
dalam perusahaan, akan tetapi lebih dari itu yaitu sebagai penghasil informasi yang
tepat dan tidak memihak serta dapat mernbantu meningkatkan mutu pimpinan
dalam pengendalian perusahaan. Di dalam tugasnya membantu pimpinan, maka
fungsi internal auditor harus sesuai dengan fungsi-fungsi manajemen yang dapat
digolongkan sebagai berikut :
1. Fungsi perencanaan, yang merupakan perencanaan operasi melalui saluran
manajemen yang sah yang meliputi rencana jangka panjang maupun jangka
pendek sesuai dengan tujuan perusahaan.
2. Fungsi pengawasan termasuk pengembangan testing dan perbaikan kelayakan
yang berarti dengan membandingkan standar dengan hasil pekerjaan dan
membantu pimpinan dalam menetapkan kesesuaian antara hasil pekerjaan dan
membantu pimpinan dalam menetapkan kesesuaian antara hasil yang nyata
dengan standar.
3. Fungsi pelaporan, yang meliputi penyajian interprestasi dan analisa data
keuangan bagi pimpinan dan menekankan penilaian data dan referensi
perusahaan serta tujuan dari metode bagian-bagian. Pengaruh ekstem dan
Lebih lanjut penulis lain menyebutkan bahwa fungsi internal auditor adalah :
1. Menentukan baik tidaknya internal auditor dengan memperhatikan pemisahan
fungsi dan apakah prinsip akuntansi benar-benar telah dilaksanakan.
2. Bertanggung jawab dan menentukan apakah pelaksanannya mentaati peraturan,
rencana policy dan prosedur yang telah ditentukan sampai menilai apakah hal-hal
tersebut perlu diperbaiki atau tidak.
3. Memverfikasi adanya kebutuhan kekayaan termasuk mencegah dan menemukan
penyelewengan.
4. Memverifikasi dan menilai tingkat kepercayaan terhadap sistem akuntansi
(accounting system) dan pelaporan.
5. Menilai kehematan, efisiensi dan efektivitas kegiatan.
6. Melaporkan secara obyektif apa yang diketahuinya kepada manajemen disertai
rekomendasi perbaikannya.
Perlu ditambahkan bahwa bantuan lain yang dapat diberikan oleh internal
auditor kepada pimpinan adalah berupa pendidikan dan latihan kepada pegawai-
pegawai baru yang direncanakan akan ditempatkan, misalnya untuk bagian
pembukuan. Demikian juga apabila perusahaan membuka cabang-cabang baru
sudah tentu akan memerlukan pembagian tugas untuk mengurus kegiatan cabang
tersebut, dan apabila perlu mereka juga harus mendidik para pejabat dalam posisi
pimpinan. Oleh karena itulah seperti yang dikemukakan terdahulu, para star internal
auditor haruslah mempunyai pcngctahuan dasar dan pengalaman yang cukup untuk
menduduki posisi tersebut.
Internal auditor merupakan fungsi star bukan fungsi garis atau fungsi operasi.
Internal auditor tidak melaksanakan wewenang pihak lain dalam perusahaan, tugas-
tugasnya adalah melaporkan hasil temuan audit kepada orang yang benar-benar
berwenang untuk mengambil tindakan yang diperlukan. Kedudukan bagian internal
auditing terutama sekali tergantung dari tempatnya di dalam organisasi perusahaan
dan dukungan orang diperolehnya. Manajemen puncak akan menentukan luasnya
tanggung jawab dan dasar-dasar kebijaksanaan yang mengatur kegiatan-kegiatan
dari bagian ini.
Vice President
Finance
Gambar 1. Bagan Bagian Internal Auditing merupakan staf wakil Direksi perusahaan
Controller
Selain itu dinyatakan pula apabila barang yang dipesan terbukti tidak sesuai
spesifikasi, pembeli berhak mengembalikannya. Surat pesanan yang dibuat
banyaknya tergantung dari sistem administrasi/akuntansi perusahaan yang
bersangkutan. Sekurang-kurangnya diperlukan :
1 lembar untuk supplier
1 lembar untuk bagian penerimaan
1 lembar untuk bagian pemnbukuan
1 lembar untuk bagian produksi
Informasi ini akan dipakai sebagai alat kerja dalam merencanakan tahap
pelaksanaan audit terhadap audit pembelian dan pemakaian bahan baku yang
sekaligus mencakup :
1. Menentukan tujuan dan ruang lingkup audit
2. Memperoleh informasi mengenai latar belakang kegiatan yang akan diaudit
3. Menentukan sumber daya yang perlu untuk melakukan audit
4. Membicarakan dengan mereka yang terlibat dalam audit
5. Melakukan pemahaman dan survey lapangan, mengenai kegiatan dan
pengendalian yang akan diaudit, mengetabui titik berat audit dan minta saran dar
bagian yang diaudit
6. Membuat audit program
7. Menentukan bagaimana, kapan dan kepada siapa audit akan disampaikan.
8. Mendapatkan persetujuan atas perencanaan audit