Professional Documents
Culture Documents
SUCIPTO
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan
individual yang dibuat secara terus menerus oJeh manajemen. Oleh karena itu untuk
menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, perlu dilibatkan analisa dampak
keuangan kumulatif dan ekonomi dari keputusan dan mempertimbangkannya
dengan menggunakan ukuran komparatif.
Dalam membahas metode penilaian kinerja keuangan, perusahaan harus
didasarkan pada data keuangan yang dipublikasikan yang dibuat sesuai dengan
prinsip akuntansi keuangan yang berlaku umum. Laporan ini merupakan data yang
paling umum yang tersedia untuk tujuan tersebut, walaupun seringkali tidak
mewakili- hasil dan kondisi ekonomi. Laporan keuangan disebut sebagai "kartu skor"
peliodik yang memuat hasil investasi operasi dan pembiayaan perusahaan, maka
fokus akan diarahkan pada hubungan dan indikator keuangan yang memungkinkan
analisa penilaian kinerja masa lalu dan juga proyeksi hasil masa depan dimana akan
menekankan pada manfaat serta keterbatasan yang terkandung didalamnya.
Perusahaan kemungkinan akan menggunakan informasi akuntansi untuk
menilai kinerja manajer. Kemungkinan lain adalah informasi akuntansi digunakan
bersamaan dengan informasi non akuntansi untuk menilai kerja manajernya. Kinerja
manajer diwujudkan dalam berbagai kegiatan mencapai tujuan perusahaan. Dan
karena setiap kegiatan itu memerlukan sumber daya maka kinerja manajemen akan
tercermin dari penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Disamping itu informasi akuntansi merupakan dasar yang objektif dan bukan
subjektif sebagai dasar penilaian kinerja manajer.
Masalah pengukuran atau penilaian berkaitan dengan keluaran bukan
masukan. Dengan sedikit pengecualian (biaya atau pengeluaran) dapat diukur pada
organisasi nirlaba seperti halnya pada organisasi yang berorientasi pada laba. Tetapi
tanpa ukuran yang baik untuk keluaran penggunaan informasi biaya untuk menilai
kinerja keuangan akan menjadi subjektif.
BAB II
Ad.1. Mengelola operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotivasian
karyawan secara maksimum.
Dalam mengelola perusahaan, manajemen menetapkan sasaran yang akan
dicapai dimasa yang akan datang dan didalam proses yang disebut
perencanaaan (planning). Pelaksanaan rencana memerlukan alokasi sumber
daya secara efisien. Disamping itu pelaksanaan rencana memerlukan
pengendalian agar efektif dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Pelaksanaan rencana dapat ditempuh dengan cara tangan besi, dengan
Tahap Persiapan
1. Penentuan daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggungjawab
Jika orang akan diminta untuk bertanggungjawab atas sesuatu, langkah pertama
yang harus dilakukan adalah menetapkan dengan jelas daerah
pertanggungjawaban yang menjadi wewenang. Dalam daerah
pertanggungjawaban tersebut ia diberi wewenang untuk mempengaruhi secara
signifikan berbagai variabel yang menentukan pencapaian sasaran yang telah
ditetapkan. Jika seseorang dirninta untuk mempertanggungjawabkan suatu
kegiatan yang ia tidak memiliki wewenang untuk mengendalikan kegiatan
tersebut, ia akan mengalami kecemasan dan keputusasaan. Motivasi orang
tersebut untuk melaksanakan kegiatan akan hilang dan perilaku yang tidak
semestinya akan timbul. Penilaian kinerja harus diawali dengan penetapan garis
batas tanggung jawab yang jelas bagi manajer yang akan dinilai kinerjanya.
Batas tanggung jawab yang jelas ini dipakai sebagai dasar untuk menetapkan
sasaran atau standar yang harus dicapai oleh manajer yang akan diukur
kinerjanya. Dengan batas tanggungjawab dan sasaran yang jelas, seseorang
akan mudah dinilai kinerjc;inya. Ada tiga hal yang berkaitan dengan penentuan
daerah pertanggungjawaban dan manajer yang bertanggungjawab antara lain:
1. Kriteria penetapan tanggungjawab
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN
Pusat Biaya
Tipe pusat
pertanggungjawaban
Pusat Laba
Pusat Investasi
Tahap Penilaian
1. Pembandingan kinerja sesungguhnya dengan sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya
Dalam evaluasi kinerja, hasil pengukuran kinerja secara periodik kemudian
dibandingkan dengan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Informasi
penyimpangan kinerja sesungguhnya dari sasaran yang telah ditetapkan
diumpanbalikkan dalam laporan kinerja kepada manajer yang bertangungjawab
untuk menunjukkan efisiensi dan efektifitas kinerja.
Laporan kinerja harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Laporan kinerja untul (manajer tingkat bawah harus berisi informasi yang
rinci dan laporan kinerja untuk manajer tingkat diatasnya harus berisi
informasi yang lebih ringkas. Semakin tinggi jenjang manajer, semakin
ringkas isi laporan kinerjanya
2. Laporan kinerja berisi unsur terkendali dan unsur tidak terkendali yang
disajikan secara terpisah, sehingga manajer yang bertanggung jawabatas
kinerja dapat dimintai pertanggungjawaban atas unsur-unsur yang
dikendalikan olehnya
3. Laporan kinerja harus mencakup penyimpangan baik yang menguntungkan
ataupun yang merugikan
4. Laporan kinerja sebaiknya diterbitkan paling sedikit sebulan sekali
5. Laporan kinerja harus disesuaikan dengan kebutuhan dan pengalaman
pemakai
6. Penyajian laporan kinerja sebaiknya memperhatikan kemampuan penerima
dalam memahami laporan tersebut.
Anthony, Robert N., Dearden, John., dan Bedford, Norton M. (1996). Sistem
Pengendalian Manajemen. (Edisi kelima). Jakarta: Penerbit Erlangga
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1997 ). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. (Edisi
kedua). Jakarta: Penerbit Balai Pustaka
Helfert, Erich A (1996). Tehnik Analisis Keuangan: Petunjuk praktis untuk mengelola
dan mengukur kinerja perusahaan. (Edisi kedelapan). Jakarta: Penerbit
Erlangga
_____________(1993). Analisa Laporan Keuangan .(Edisi ketujuh). Jakarta:
Penerbit Erlangga
Mulyadi (1997). Akuntansi Manajemen: Konsep, manfaat dan rekayasa. (Edisi
kedua). Yokyakarta : Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
YKPN
Polimeni, Ralp S., Fabozzi, Frank J., Adelberg, Arthur H .(1988). Akuntansi Biaya:
Konsep dan aplikasi untuk pengmbilan keputusan manajerial. (Edisi
kedua). Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga
Supriyono, R.A (1989). Akuntansi Manaiemen 2 : Struktur pengendalian manajemen
(Edisi pertama). Yokyakarta : BPFE UGM
Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian (1989). Metode Penilaian Survai (Edisi revisi).
Jakarta: LP3ES
Usry, Milton F dan Hammer, Lawrence H (1994). Akuntansi Biaya: Perencanaan dan
pengendalian (Edisi Kesepuluh). Jilid I. Jakarta: Penerbit Erlangga
Weston, Fred J and Brigham, F, Eugene (1993). Dasar-Dasar Manajemen
Perusahaan. (Edisi kesembilan). Jilid I. Penerbit Erlangga
Wilson, James D dan Campbell, John B (1990). Controllership. Tugas akuntan
manajemen. (Edisi ketiga). Jakarta: Penerbit Erlangga.