You are on page 1of 23

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Schizophyta atau tumbuhan belah ( dari bahasa Latin shizere atau Yunani schzein = membelah, dan phyton (Yunani) = tumbuhan). Divisi tumbuhan, selain berkembang biak dengan cara membelah diri juga memiliki ciri, hanya terdiri atas satu sel saja, protoplas belum terdiferensiasi dengan jelas, sehingga inti belum tampak nyata, demikian pula plastidanya. Tumbuhan belah dianggap sebagai kelompok dengan tingkat perkembangan filogenetik yang paling rendah, jadi dari segi evolusi merupakan tumbuhan yang paling tua dan paling primitif Schizophyta sendiri terbagi menjadi dua kelas yaitu Schizomycetes atau lebih dikenal dengan nama bakteri, dan kelas cyanophyta atau ganggang biru. Jenis bakteri yang pada umumnya bergerak secara pasif. Namun demikian ada berbagai jenis bakteri yang dalam keadaan tertentu dapat membentuk rambutrambut plasma yang menembus keluar dinding dan adanya rambut-rambut plasma ini memungkinkan bakteri bergerak aktif dalam medium cair. Rambutrambut plasma itu lazimnya dinamakan bulu cambuk atau flagel, yang jumlah dan letaknya pada tubuh dapat berbeda-beda. Bakteri pada umumnya bersifat heterotrof hidupnya sebagai saprofit atau sebagai parasit. Namun demikian, ada pula beberapa jenis yang mampu mengadakan asimilasi, jadi bersifat autotrof. Bakteri memiliki karakteristik yang

berbeda, juga dibedakan dari peranan masingmasing ada yang berdampak positif dan negatifnya sehingga manusia dapat memanfaatkan untuk membantu dalam segala bidang, utamanya dibidang industri dan pertanian. B. Tujuan Tujuan dari praktikum pengamatan bakteri yaitu sebagai berikut : 1. 2. Untuk Melihat bentuk-bentuk bakteri yang ada pada nasi busuk Untuk melihat bentuk-bentuk bakeri yang terdapat pada daun tumbuhan yang telah lapuk 3. 4. Melihat bentuk-bentuk bakteri pada tinja sapi Melihat bentuk-bentuk bakteri yang ada pada tuak serta menentukan jenis bakteri yang ada pada tuak berdasarkan bentuk dan pengelompokannya 5. Melihat bentuk bakteri yang bersimbiosis dengan akar tanaman dan menentukan jenisnya berdasarkan bentuk dan pengelompokkannya C. Manfaat Manfaat praktikum bakteri antara lain : 1. 2. 3. Dapat melihat bakteri secara langssung dengan mikroskop Dapat mengetahui habitat bakteri tertentu Dapat mengetahui peran bakteri tertentu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bakteri pada umumnya bersifat heterotrof. Hidupnya sebagai saprofit atau sebagai parasit. Namun demikian, ada pula beberapa jenis yang mampu mengadakan asimilasi, jadi bersifat autotrof. Bakteri yang hidup sebagai saprofit menggunakan sisasisa tumbuhan atau hewan sebagai subsrat dan sumber kebutuhan hidupnya. Oleh kegiatan fisiologi bakteri yang menempatinya, substrat itu akan mengalami proses penguraian yang biasanya disertai dengan timbulnya energi. Proses itu dinamakan pembusukan bila terjadinya menimbulkan zatzat yang berbau tidak sedap, dan dinamakan fermentasi bila merupakan suatu pernafasan intramolekular (Tjitrosoepomo, 1989:7). Bakteri merupkan mikroorganisme di dalam tanah yang paling dominan dan mungkin meliputi separuh biomasa mikroba dalam tanah. Dalam kondisi anaerob baktei mendominasi tempat dan melaksanakan kegiatan mikrobiologi dalam tanah. Bakteri terdapat dalam segalam macam tipe tanah tetapi populasinya menurun seiring dengan bertambahnya kedalam tanah. Bakteri dapat hidup dalam tanah dalam bentuk kokus, basil, dan spiral (Rao, 1994:35). Bakteri umumnya uniseluler (bersel tunggal), tidak mempunyai klorofil. Berkembangbiak dengan pembelahan sel di mana-mana. Adapula yang bersimbiosis dengan jasad hidup lain baik hewan maupun tumbuhan. Akan tetapi banyak bakteri

yang parasit pada hewan, manusia dan tumbuhan yang dapat menyebabkan banyak jenis penyakit (Suryawirya,1996:8). Bakteri adalah kelompok organisme berukuran kecil, paling tua, paling banyak dijumpai di dunia. Bakteri ada pada semua habitat terutama karena keragaman metabolisme yang tingginmereka dapat bertahandalam banyak lingkungan yang tidak menunjang bentuk kehidupan ini (Tjitrosoepomo, 1983:3). Bakteri termaksud golongan jasad renik, tidak mempunyai klorofil, eukariotik, inti yang sederhana disebut prokarion. Kromosom yang terdapat di dalamnya berupa suatu utas yang melingkarr seperti suatu kolong tidak mempunyai pasangan sehingga baktei itu disebut makhluk yang haloid (Heddy, 1987:196). Pada sel bakteri terdapat dinding luar, sitoplasma dan bahan inti. Dinding luar terdiri atas tiga lapis dari dalam berturut-turut lapisan lendir, dinding sel dan membran sitoplasma. Dinding sel itu sangat tipis, namun dinding inilah yang membentuk bentuk tertentu pada bakteri. Fungsi sel dinding ini adalah untuk memberikan perlindungan, mengatur keluar masuknya zat-zat kimia, juga memegang peranpenting dalm pembelahan sel (Dwijosoeputro, 2003:23). Bakteri pada umumnya memperbanyak diri dengan membelah diri menjadi dua (biner). Sesudah sel-sel itu memperbanyak diri terbentuklah sebuah dinding melintang dari lapisan luar berlanjut ke dalam, dan sel-sel anakan palaing memisahkan diri. Pada keadaan lingkungan terteentu, kebanyakan bakteri sesudah terjadi pembelahan, untuk sementara waktu masih terikat bersama kelompoknya dengan ciri khas yang tertentu (Schlegel, 1994:24).

Berdasarkan bentuk yang tetap, dinding yang kuat dan adanya kemampuan untuk hidup autotrof, maka bakteri digolongkan dalam dunia tumbuhan yang pada garis besarnya terbagi atas-atas takson. Takson berarti satuan atau kelompok. Untuk menyebutkan nama bakteri seperti semua organisme lain digunakan sistem dua nama (Binomenklatur) yang artinya nama genus diikuti dengan nama spesifik (Waluyo,2004:22). Sel-sel individu bakteri dapat berbentuk seperti elips, bola, batang, atau spiral. Masing-masing ciri ini penting dalam sel mencirikan morfologi suatu spesies. Sel bakteri yang berbentuk kokus, batang atau spiral memiliki banyak perbedaan ukuran panjang, lebar diantara berbagai spesies (Pelczar, 1986:101). Beberapa bakteri sel seperti pnemokokus memiliki suatu lapisan bahan kental yang disebut kapsul atau lapisan lendir. Ukuran kapsul memiliki ketebalan hanya setengah diameter selnya (Pelczar, 1986:133). Bakteri merupakan makhluk seluler terkecil, uniseluler, prokariot, paling banyak terdapat dialam. Berdinding sel seperti tumbuhan namun bukan dari selulosa, tapi glikoprotein sewaktu ditambah dengan glikolipida. Kromosom satu dan tunggal (monopoloid) bentuk cincin, telanjang karena tidak ada selaput inti, dapat menyerap zat warna gentian violet. Bakteri gram (+) adalah jika diwarnai dengan gentian violet tampak berwarna violet sedangkan bakteri gram (-) jika diberi zat berwarna karena tidak mengandung bahan glikolipida pada dinding selnya (Yatim, 1999:102). Bakteri mampu bergerak dari satu tempat ketempat yang lain. Alat yang dipakai untuk bergerak atau berenang dalam media cair atau flagela. Flagela adalah alat gerak

yang keluar dari permukaan sel, merupakan filamen heliks agar kaku ( dapat berputar kekiri atau kekanan tergantung masing-masing spesies ). Flagela bergerak dengan cara berputar seperti baling-baling kapal. Hal ini menguntungkan, karena lingkungan hidup bakteri sebagian besar dalam bentuk cair. Struktur dan komposisi flagela bakteri berbeda dengan flagela eukariota. Aransemen dan jumlah flagela bervariasi pada setiap jenis bakteri (Purwoko, 2009 : 11). Bakteri yang memiliki selubung sel yang kompleks yang terdiri dari membran luar, membran dalam, dan lapisan peptidoglikan tipis (yang terdiri dari asam muramik dan terdapat hampir pada semua organisme, hanya beberapa organisme saja yang kehilangan bagian sel itu) dan membran sitoplasma merupakan keompok yang sangat heterogen. Sel mungkin berbentuk bulat, lonjong, batang urus atau legkung, heliks dan filamen (seperti tali). Perkembangbiakan dilakukan dengan cara pembelahan ganda, tetapi beberapa kelompok berkembang biak dengan cara 1994:159) Individu prokariotik adalah mikroskopis sangat kecil, dampak kolektifnya pada bumi dan seluruh kehidupan sangat luar biasa. Bakteri ini tidak dapat diihat dengan mata telanjang. Terdapat sebagian kecil organisme prokariota yang menyebabkan penyakit pada manusia atau organisme lainnya, tetapi sebagian besar lainnya justru sangat penting bagi seluruh kehidupan dibumi. Sebagai contoh, prokariota tertentu merombak bahan-bahan dari organisme yang sudah mati dan mngembalikan unsur kimia yang diperlukan oleh tumbuhan, dimana selanjutnya tumbuhan itu dikonsumsi oleh hewan (Campbell, 2003:105). tunas (Albert,

Sel bakteri tersimpan didalam dinding sel, seperti dinding sel tumbuhan air, dinding sel bakteri memberikan kekuatan yang diperlukan untuk menjaga agar sel tidak pecah bila berada didalam mediun hipertonik misalnya koloni. Dinding tersebut cukup kaku sehingga memberikan bentuk yang tetap bagi sel tersebut. Bakteri yang berbetuk batang disebut basil, ada yang berbentuk kokus, spiral (Kimball, 1999 :832). Sebagian besar Schizomycetes adalah konsumen yang mendapatkan energinya dari makanan yang dihasilkan oleh organisme lain. Ada beberapa bakteri yang mempunyai pigmen. Sifat kimia pigmen ini mirip dengan klorofil dalam tumbuhan, oleh karenanya dapat melakukan semacam fotosintesis. Ada sejumlah bakteri yang memperoleh energinya dari zat-zat anorganik yang mengandung besi, belerang, atau nitrogen. Bakteri parasite mendapat lebih banyak perhatian daripada bakteri lainnya. Tetapi aktivitas lainnya bakteri bukan parasit sangat menguntungkan. Bakteri menguraikan senyawa kimia dari tubuh organisme mati, sehingga zat itu dicerna oleh tumbuhan (Soemarwoto, 1980 :185). dapat

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 23 Mei 2012 pukul 08.00-10.30 WITA, di Laboratorium Pendidikan Unit Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Haluoleo Kendari. B. Alat dan Bahan 1. Alat Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1. Alat yang digunakan pada praktikum ini beserta kegunaannya No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nama Alat Mikroskop Kaca objek Kaca penutup Cawan petri Pipet tetes Tisu Gelas Erlenmeyer Pingset Pisau silet Kayu korek Kegunaan Mengamati bahan Tempat preparat Penutup preparat Tempat kaca objek dan kaca penutup Meneteskan aquades ke preparat Menghisap cairan preparat Tempat aquades Mengambil bahan amatan Mengiris bahan Menusuk nasi

2.

Bahan Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut : a. b. c. d. e. Nasi Busuk Tinja Sapi Daun tumbuhan yang telah lapuk Tuak Akar kacang-kacangan

C. Prosedur kerja Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum kali ini adalah sebagai berikut : 1. Pengamata pada nasi busuk dan daun yang telah layu a. b. c. Menyiapkan mikroskop berdasarkan tata cara penggunaannya. Membersihkan kaca objek dan kaca penutup dari segala kotoran. Mengambil preparat yang tersedia pada gelas arloji (nasi busuk) ke atas kaca objek yang telah ditetesi aquadest. d. e. Menutup dengan kaca penutup. Mengamati di bawah mikroskop dengan perbesaran dari lemah hingga kuat. f. Menggambar jenis-jenis bentuk bakteri yang kelihatan dengan mikroskop.

2.

Pengamatan pada tinja sapi a. Membuat medium tinja sapi dengan cara mengambil tinja sapi yang masih segar kemudian ke dalam aqua dan menutupnya dengan rapat, kegiatan ini dilakukan 3 (hari) sebelum praktikum b. Menyiapkan penggunaannya c. d. e. f. g. Membersihkan kaca penutup dan kaca objek dari segala kotoran Mengamil tinja sapi yang tersedia 1 (satu) sendok makan Menutup dengan kaca penutup Mengamati di bawah mikroskop Menggambar jenis-jenis bentuk bakteri mikroskop berdasarkan urutan dan tata cara

3.

Pengamatan pada daun tumbuhan yang telah layu a. b. c. Menyiapkan mikroskop berdasarkan tata cara penggunaannya. Membersihkan kaca objek dan kaca penutup dari segala kotoran. Mengambil preparat yang tersedia pada gelas arloji (daun layu) keatas kaca objek yang telah ditetesi aquadest. d. e. f. Menutup dengan kaca penutup. Mengamati dibawah mikroskop dengan perbesaran dari lemah ke kuat. Menggambar jenis-jenis bentuk bakteri yang kelihatan dengan mikroskop.

4.

Pengamatan pada tuak yang masam a. Membuat medium tuak dengan cara mengambil tuak yang sudah masam kemudian kedalam aqua dan menutup rapat. b. Menyiapkan penggunaannya c. d. e. f. g. Membersihkan kaca penutup dan kaca objek dari segala kotoran Mengamil tuak yang sudah masam 1 (satu) sendok makan Menutup dengan kaca penutup Mengamati di bawah mikroskop Menggambar jenis-jenis bentuk bakteri mikroskop berdasarkan urutan dan tata cara

5.

Pengamatan pada bintil akar kacang a. b. c. d. e. f. g. h. Menyiapkan mikroskop. Membersihkan kaca penuup dan kaca objek. Mengambil sebuah bintil yang terdapat pada akar. Mencincang bintil tersebut dengan menggunakan silet. Mengambil cincangan itu ke atas kaca objek yang telah ditetesi aquades. Menutup dengan kaca penutup. Mengamati dibawah mikroskop. Menggambar jenis-jenis bentuk bakteri.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan 1. Pengamatan bakteri pada nasi busuk Keterangan : 1. Bentuk sarkina

Pembesaran 1000 X

Klasifikasi Regnum Divisio Classis Ordo Familia Genus Spesies

: : : : : : : : Plantae Schyzophyta Schyzomycetes Eubacteriales Microcaccaceae Sarcina Sarcina lutea ( Tjitrosoepomo, 1989:20)

2.

Pengamatan bakteri pada tinja sapi Keterangan : 1. Bentuk stapilokokus

Pembesaran 1000 X

Klasifikasi Regnum Divisio Classis Ordo

: : : : : Plantae Schyzophyta Bakteria Eubacteriales (Tjitrosoepomo, 1989:15)

3.

Pengamatan bakteri pada daun tumbuhan yang telah lapuk Keterangan : 1. Bentuk diplobasil

Pembesaran 1000 X

Klasifikasi Regnum Divisio Classis Ordo Familia Genus Spesies

: : : : : : : : Plantae Schyzophyta Schyzomycetes Eubacteriales Acetobacteraceae Acetobacter Acetobacter sp. (Tjitrosoepomo, 1989:29)

4.

Pengamatan bakteri pada tuak Keterangan : 1. Bentuk diplobasil

Pembesaran 1000 X

Klasifikasi Regnum Divisio Classis Ordo Familia Genus Spesies

: : : : : : : : Plantae Schyzophyta Schyzomycetes Eubacteriales Acetobacteraceae Acetobacter Acetobacter aceti (Tjitrosoepomo, 1989:29)

5.

Pengamatan bakteri pada akar tanaman kacang-kacangan Keterangan : 1. Bentuk spiral

Pembesaran 1000 X

Klasifikasi Regnum Divisio Classis Ordo Familia Genus Spesies

: : : : : : : : Plantae Schyzophyta Bacteria Eubacteriales Rhizobiaceae Rhizobium Rhizobium leguminosarum (Tjitrosoepomo, 1989:19)

B. Pembahasan Bakteri merupakan mikroorganisme bersel satu, tidak berlorofil (kecuali beberapa jenis) dan berkembangbiak dengan pembelahan diri, ukuran tubuhnya sangat kecil. Tubuh yang berupa sel tunggal yang mempunyai dinding sel yang jelas. Dinding sel tidak mengandung selulosa, tetapi tersusun atas semiselulosa dan senyawa semacam pektin yang mengandung N dan lebih mendekati dinding sel hewan daripada dinding sel tumbuhan umumnya. Adanya selulosa dalam dinding selnya hanya merupakan perkecualian. Bakteri pada umumnya bergerak secara pasif. Namun demikian ada berbagai jenis bakteri yang dalam keadaan tertentu dapat membentuk rambutrambut plasma yang menembus keluar dinding dan adanya rambut-rambut plasma ini memungkinkan bakteri bergerak aktif dalam medium cair. Rambutrambut plasma itu lazimnya dinamakan bulu cambuk atau flagel, yang jumlah dan letaknya pada tubuh dapat berbeda-beda. Bakteri pada umumnya bersifat heterotrof hidupnya sebagai saprofit atau sebagai parasit. Namun demikian, ada pula beberapa jenis yang mampu mengadakan asimilasi, jadi bersifat autotrof. Berdasarkan asalnya energi yang digunakan dalam asimilasi, bakteri yang bersifat autotrof itu di bedakan dalam 2 golongan, yaitu bakteri bersifat kemoautotrof dan bakteri autotrof. Bakteri yang bersifat kemo autotrof, bila energi untuk asimilasinya (kemosintesis) diperoleh dari reaksi-reaksi kimia, misalnya dari proses oksidasi senyawa tertentu. Bakteri

yang bersifat fotoautotrof, bila energi untuk asimilasi (fotosintesis) di peroleh dari cahaya matahari. Seperti pada tumbuhan hijau bakteri yang dapat mengadakan fotosintesis adalah bakteri-bakteri yang mempunyai zat warna Bakteri yang hidup sebagai saprofit menggunakan sisa-sisa tumbuhan atau hewan sebagai substrak dan sumber kebutuhan hidupnya. Oleh kegiatan fisiologi bakteri yang menempatinya, substrat itu akan mengalami proses penguraian yang biasanya di sertai dengan timbulnya energi. Proses itu dinamakan pembusukan bila terjadinya menimbulkan zat-zat yang berbau tidak sedap (busuk) dan dinamakan fermentasi bila merupakan suatu pernafasan intramolekuler. Dengan demikian bakteri-bakteri soprofit melalui proses penguraian menjadi pembersih sisa-sisa mahluk hidup. Dari segi kebutuhannya akan oksigen, bakteri dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu bakteri aerob, bila untuk hidupnya memerlukan oksigen, bebas, dan bakteri anaerob, bila dapat hidup tanpa oksigen bebas. Bakteri umumnya berkembangbiak secara vegetatif atau aseksual dengan membelaha diri. Setelah selesai pembelahan sel-sel anakan dapat tetap bergandengan satu sama lain dan dengan demikian terbentuklah koloni bakteri-bakteri. Koloni mempunyai bentuk yang berbeda-beda dan bentuk koloni itu dapat dijadikan salah satu tanda pengenal jenis bakteri yang bersangkutan. Tubuh yang kecil dan cara hidup yang beranekaragama memungkinkan bakteri untuk hidup dalam bermacam-macam habitat. Bakteri dapat ditemukan di mana-mana dalam tanah, dalam air, sisa-sisa mahluk hidup, pada dan di dalam

tubuh mahluk hidup, bahkan sebutir debu dalam atmosfer pun memungkinkan menjadi substratnya. Satu gram tanah yang subur dapat mengandung beberapa milyar bakteri. Dari segi kehidupan manusia, bakteri ada yang menjadi kawan. Jadi menguntungkan bagi manusia, tetapi ada pula yang menjadi lawan. Berarti merugikan. Seperti telah disebut terdahulu, bakteri mempunyai cara hidup yang beraneka ragam dan ternyata berbagai kegiatan hidupnya mempunyai efek yang di pandang menguntungkan. Bakteri yang hidup sebagai saprofit misalnya berperan sebagai pengurai dan dengan demikian menjadi pembersih atau setidaktidaknya mencegah terjadinya akumulasi sisa-sisa bahan organik dari tumbuhan maupun hewan yang berlebihan. Pada nasi busuk terdapat bakteri Sarcina lutea, yang berbentuk kubus (sarkina). Fungsi bakteri ini dalam pembusukan nasi. Jadi bakteri ini termasuk bakteri yang merugikan manusia. Indikator adanya bakteri ini pada nasi cukup dicium, apabila nasi tersebut sudah berbau busuk maka nasi tersebut telah terkontaminasi. Pada pengamatan tinja sapi adalah bakteri ordo Eubacteriales yang berfungsi sebagai bakteri pembusuk atau bakteri pengurai. Bentuk bakteri ini berbentuk stapilokokus. Fungsi bakteri ini sama dengan yang terdapat pada nasi busuk, tetapi bakteri ini menguntungkan dan bersifat saprofit. Pada pengamatan serasah daun adalah bakteri Acetobacter sp. juga merupakan bakteri pengurai, berbentuk diplobasil. Baktei ini berfungsi untuk

menguraikan zat-zat yang ada pada daun. Jadi bakteri ini termasuk saprofit dan menguntungkan manusia. Pada pengamatan tuak adalah bakteri Acetobacter aceti, berfungsi sebagai bakteri fermentasi yang membantu proses fermentasi minumuan atau tuak, bakteri ini berbentuk diplobasil. Bakteri ini termasuk bakteri yang

menguntungkan bagi manusia dalam fermentasi alkohol. Pada pengamatan bintil akar leguminaceae mengandung bakteri Rhizobium yang dapat mengikat atau menfiksasi nitrogen bebas dari udara menjadi nitrat (NO3) yaitu bakteri Rhizobium leguminosarum. Bakteri ini berfungsi memfiksasi nitrogen bebas udara (N2) menjadi agar dimanfaatkan oleh tumbuhan

leguminaceae. Jadi bakteri ini termasuk bakteri menguntungkan bagi tanaman. Pada pengamatan bakteri ini berbentuk spiral.

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan pada praktikun ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. B. Saran Sebaiknya dalam melakukan praktikum tentang mikroorganisme harus menggunakan mikroskop yang oembesaran di atas 100 X tidak kotor lensanya, karena pada umumnya bakteri dapat diamati dengan mikroskop pada pembesaran di atas 100 X. dan sebaiknya asisten menberikan penjelasan terlebih dahulu tentang bentuk bakteri yang terdapat pada masing-masing media amatan, sehingga praktikan hanya membuktikan hal tersebut. Bentuk bakteri pada nasi busuk yaitu sarkina Bentuk bakteri pada tinja sapi yaitu stapilokokus Bentuk bakteri pada daun serasah yaitu diplobasil Bentuk bakteri pada tuak yaitu dipobasil Bentuk bakteri pada akar tanaman kacang-kacangan yaitu spiral

DAFTAR PUSTAKA

Albert, B.D. Bray dkk, 1994. Biologi Molekuler sel Edisi II Jilid 1. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Campbell, N.A., dkk, 2003. Bioogi Jilid 2. Erlangga. Jakarta. Dwijosoeputro, D., 2003. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta. Heddy, Suwasono, 1987. Biologi Pertanian (Tinjauan singkat tentang anatomi, fisiologi, dan genetika dasar tumbuh-tumbuhan). Rajawali press. Jakarta. Kimball, J.W., 1999. Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta. Pelczar, M.J. dan Chan,E.C.S., 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. UI Press. Jakarta. Purwoko, T., 2009. Fisiologi Mikroba. Bumi Aksara. Jakarta. Rao, N.S. Subra, 1994. Mikroorganisme Tanah dan Pertumbuhan Tanaman Edisi II. UI Press. Jakarta. Schlegel, H.G., 1994. Mikrobiologi Umum Edisi VI. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Soemarwoto, I dkk, 1980. Biologi Umum I. Gramedia. Jakarta. Suryawirya, U., 1996. Mikrobiologi Air. Alumni. Bandung. Tjitrosoepomo, G., dkk, 1983. Botani Umum III. Angkasa. Bandung. Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Taksonomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Waluyo, 2004. Mikrobiologi Umum. UI Press. Malang. Yatim, W., 1999. Kamus Biologi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

PRAKTIKUM I BAKTERI

OLEH : NAMA STAMBUK PROGRAM STUDI JURUSAN KELOMPOK ASISTEN : : : : : : TEGUH SHALEH TAHIR A1C2 10 040 PENDIDIKAN BIOLOGI PENDIDIKAN MIPA II (DUA) ANDI MUSI, S.Pd

LABORATORIUM PENDIDIKAN UNIT BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVESITAS HALUOLEO KENDARI 2012

You might also like