You are on page 1of 3

BIDANG PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN 1. Pemantauan dan evaluasi pelaporan penanaman modal Kegiatan yang dilaksanakan 1.

Rapat tekhnis tata cara pengisian Laporan kegiatan Penanaman Modal (LKPM) 2. Pembuatan buku direktory perusahaan PMA/PMDN 3. Evaluasi pelaporan penaman modal Tujuan 1. Memberikan pemahaman dan pengetahuan tekhnis kepada perusahaan PMA/PMDN serta instansi penanaman modal kabupaten/kota tentang tata cara pelaporan kegiatan penanaman modal 2. Memberikan informasi tentang perusahaan PMA/PMDN yang melakukan aktifitas kegiatan penanaman modal di Sulawesi Selatan 3. Menginformasikan data realisasi investasi sebagai bahan referensi kinerja investasi di sulawesi selatan

Sasaran 1. Agar perusahaan PMA dan PMDN yang melakukan aktivitas penanaman modal di sulawesi selatan dapat melaporkan kegiatan penanaman modalnya secara berkala sesuai dengan peraturan Kepala BKPM Nomor 7 Tahun 2010 2. Memberikan sketsa bagi perusahaan dan calon penanaman modal agar dapat melihat kondisi investasi di sulawesi selatan dengan core bisnis yang menjadi titik tumpu kegiatan investasi 3. Mengevaluasi perusahaan PMA/PMDN dalam menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sebagai bahan perhitungan data realisasi investasi periode tahun pelaksanaan kegiatan penanaman Hasil yang dicapai 1. Meningkatnya pengetahuan perusahaan PMA / PMDN dan aparat instansi penanaman modal yang ada di kabupaten / kota tentang pengisian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sebanyak 100 orang melalui rapat teknis dan klinik investasi 2. Pembuatan 50 buku direktori perusahaan yang telah tersebar pada beberapa event kegiatan promosi 3. Peningkatan jumlah realisasi investasi PMDN sebesar Rp. 3,98 triliun dengan jumlah proyek 49, dengan jumlah tenaga kerja 14.233 orang (14.189 TKI dan 44 TKA) dan menempati peringkat ke 7 di Indonesia 4. Realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar 89,56 juta US Dollar, dengan jumlah proyek 53 dan jumlah tenaga kerja 7.792 orang (7.720 TKI dan 72 TKA)

5. Sektor dan negara yang dominan berinvestasi di sulawesi selatan : sektor tanaman pangan, perkebunan, industri makanan,kimia dan perdagangan, sedangkan negara yang dominan adalah Korea Selatan. 2. Pembinaan operasional perusahaan penanaman modal Kegiatan yang dilaksanakan 1. Rapat Teknis Pengendalian dan Pengawasan Penanaman Modal 2. Penghargaan Regional Champion (Provinsi Terbaik Bidang Investasi) tahun 3. Kegiatan task Force (Satuan Tugas) penanaman modal Tujuan 1. Agar instansi penanaman modal kabupaten/kota dan PMA/PMDN dapat melaksanakan pedoman dan tata cara pengendalian pelaksanaan pengelolaan penanaman modal berdasarkan Perka BKPM No.7 tahun 2010 2. Menunjukan kinerja investasi Provinsi Sulawesi Selatan pada level Nasional 3. Mengakomodir segala persoalan yang berkaitan dengan kegiatan penanaman modal PMA/PMDN Sasaran 1. Instansi penanaman modal kabupaten/kota melaksanakan pembinaan dan pengendalian PMA/PMDN dalam wilayah kerjanya serta PMA/PMDN melaksanakan ketentuan penanaman modal sesuai peraturan yang berlaku 2. Meraih penganugrahan penghargaan Regional Champion 2011 tingkat nasional 3. Pembentukan tim Task Force tingkat provinsi dan pengkoordinasian kepada instansi penanaman modal kabupaten/kota agar membentuk tim task force yang berfungsi sebagai mediator dalam setiap permasalahan kabupaten/kota Hasil yang dicapai 1. Terbinanya instansi penanaman modal kabupaten/kota untuk melaksanakan prosedur dan tata cara pembinaan, pengendalian dan pengawasan kepada perusahaan dalam lingkup daslam wilayah kerjanya serta terpahaminya 50 perusahaan PMA/PMDN untuk melaksanakan ketentuan dan prosedur pengelolaan penanaman modal 2. Jumlah perusahaan yang aktif berinvestasi di sulawesi selatan sampai tahun 2011 sebanyak 151 PMDN dan 180 PMA 3. Perusahaan PMA/PMDN yang menyempaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) sebanyak 112 perusahaan PMDN 67 dan 45

4. Pemerintah pusat memberikan apresiasi atas kinerja investasi pemerintah provinsi sulawesi selatan dengan penganugrahan Regional champion tahun 2011 yang diberikan oleh Menteri Koordinator Bidang Ekonomi dan Kepala BKPM kepada Gubernur Sulawesi 5. Terbentuknya Tim Task Force tingkat provinsi yang diketua Gubernur dan melibatkan instansi teknis dan terkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk menyelesaikan permasalahan penanaman modal PMA dan PMDN

You might also like