You are on page 1of 6

RANGKUMAN MATERI KELAS 8 Nama : Kelas :

Wawancara (interview) merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. Orang yang memberikan informasi dinamakan sumber informasi atau narasumber. Informasi ini sangat dibutuhkan oleh orang yang mendengarkan atau membaca sebagai bahan atau data untuk tugas sekolah, diskusi, atau untuk dimuat dalam surat kabar. Tentu saja, wartawan atau reporter lah yang paling sering melakukan wawancara. Oleh karena itu, wartawan harus pandai memilih narasumber yang tepat untuk mendapatkan informasi yang akurat. Bentuk Wawancara: Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu. Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawatelepon. Wawancara pribadi. Wawancara dengan banyak orang. Wawancara dadakan / mendesak. Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya. Apa yang harus dilakukan sebelum melakukan wawancara? Tahap persiapan Tahap pelaksanaan Tahap pelaporan. Apa yang harus dipersiapkan sebelum berwawancara? Fisik. Sebelum melakukan wawancara, seorang wartawan harus sudah benar-benar sehat secara fisik. Fisik yang prima akan mempengaruhi jalannya wawancara maupun hasil yang akan diperoleh dari wawancara tersebut. Mental Wartawan yang secara mental belum siap untuk melakukan wawancara dengan narasumber berita, akan berakibat fatal terhadap proses wawancara apalagi terhadap hasil yang akan diperoleh. Untuk itu, kesiapan mental sangat diperlukan oleh seorang wartawan. Daftar Pertanyaan Buatlah daftar pertanyaan yang akan diajukan. Daftar pertanyaan itu disusun sedemikian rupa, sehingga antara pertanyaan yang satu dengan lainnya memiliki hubungan yang jelas. Buat Janji Buatlah janji dengan narasumber sehingga kedua belah pihak sama-sama siap untuk melakukan wawancara. Alat Tulis dan/atau Alat Perekam

Persiapkan alat tulis, seperti pena , buku catatan serta alat perekam. Bagaimana melaksanakan wawancara? Datanglah tepat waktu. Perhatikan penampilan.

seorang atau sekelompok orang yang menjadi sumber berita. Sukses tidaknya wawancara selain ditentukan oleh sikap Perkenalkan diri kepada narasumber. Perkenalkan masalah yang akan ditanyakan. Mulailah dengan pertanyaan ringan (untuk narasumber yang punya banyak waktu) namun to the point (langsung ke persoalan inti) untuk narasumber tertentu. Pertanyaan tidak bersifat interogatif atau terkesan memojokkan narasumber. Hindari pertanyaan yang sifatnya menggurui. Dengarkan dengan baik jawaban yang disampaikan narasumber. Boleh menyela apabila narasumber lari dari topik yang dibicarakan. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan baru yang muncul dari penjelasan narasumber. Setelah seluruh pertanyaan diajukan, jangan lupa memberikan kesempatan kepada narasumber untuk menjelaskan hal-hal yang mungkin belum ditanyakan. Usai wawancara, sampaikan ucapan terima kasih kepada narasumber. Apa yang harus dilakukan setelah melakukan wawancara ? Hasil wawancara dituliskan sebagai bentuk laporan. Biasanya laporan dalam bentuk narasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan hasil wawancara. Perhatikan kaidah penulisan laporan yang meliputi ejaan dan tanda baca. Jangan mencampuri hasil wawancara dengan pendapat sendiri. Pilihlah data yang relevan dengan permasalahan. Jaga nama baik narasumber dan bila perlu jaga kerahasiaan identitas narasumber. Pertanyaan dimulai dengan menggunakan 5W + 1H What (Apa yang terjadi).When (kapan peristiwa ini terjadi). Why (mengapa bisa terjadi). Who (siapa saja yang terlibat). Where (dimana saat kejadian). How (bagaimana bisa terjadi).

A. Dasar-dasar Berita 1. Definisi Berita Secara Etimologi atau asal-usul terbentuknya sebuah kata, kata berita diambil dari bahasa Sansekerta yang berbunyi Vrita atau Vritta yang berarti ada atau terjadi. Dalam bahasa Inggris, berita disebut news. Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa berita adalah suatu kabar cerita yang berisi kejadian atau peristiwa yang ada atau terjadi dan bersifat hangat serta menarik. 2. Pokok-Pokok Berita Pada pelajaran kelas sebelumnya, kita telah mempelajari pokok-pokok berita. Pokok berita dikenal dengan istilah 5W+1H. Untuk memperjelasnya, perhatikan penggalan berita di bawah ini!

Contoh Berita: Ledakan pipa gas terjadi Rabu (22/3) semakin membesar skala kesulitan yang timbul akibat Lusi. Bukan hanya karena ledakan itu memakan tak kurang dari 11 orang pegawai meninggal dan dua lainnya hilang. Ledakan juga menyebabkan pasokan gas yang dibutuhkan untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk industri terputus. Akibat penurunan pasokan listrik, sebagian wilayah Jakarta terpaksa mengalami pemutusan listrik. Dampak langsung Lusi di ujung timur Pulau Jawa akhirnya dirasakan sampai Jakarta yang terletak diujung barat pulau Jawa. Berikut merupakan pokok-pokok berita dari teks di atas! 1. What Peristiwa apa yang terjadi? Peristiwa yang terjadi adalah pipa gas yang meledak. Kalimat pertama 2. Who Siapa yang menjadi korban? Yang menjadi korban adalah 11 orang pegawai. Kalimat kedua 3. When Kapan terjadi? Peristiwa itu terjadi Rabu (22/3) Kalimat pertama 4. Why Mengapa terjadi? Ledakan pipa itu timbul akibat Lusi Kalimat pertama 5. Where Di mana terjadi? Peristiwa itu terjadi di ujung timur Pulau Jawa Kalimat kelima 6. How Bagaimana dampak yang terjadi? pasokan gas yang dibutuhkan untuk pembangkit tenaga listrik dan untuk industri 3. MENGEMUKAKAN KEMBALI BERITA YANG DIDENGAR Ketika kita menyimak suatu berita yang dibacakan, sudah selayaknya kita dapat menceritakan kembali berita yang kita peroleh tersebut kepada orang lain. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan adalah: 1. Menyimak baik-baik berita yang dibacakan, 2. Mencatat dan mengingat pokok-pokok penting dari berita yang disimak, 3. Mengemukakan kembali berita yang didengar dengan kalimat yang singkat, padat dan jelas. Contoh mengemukakan kembali berita yang didengar:

Pipa gas meledak pada hari Rabu tanggal 22 Maret lalu di ujung timur pulau Jawa yang diakibatkan karena Lusi. Sehingga pasokan gas terputus dan 11 orang pegawai menjadi korban. 4. Membaca Teks Berita Teks berita radio/televisi merupakan teks yang ditulis untuk dibacakan. Untuk membacakan teks berita radio/televisi, kita dituntut untuk terlebih dahulu memahami pokok-pokok informasi yang diberitakan. Pemahaman ini penting untuk menentukan pembacaan secara tepat. Membaca berita merupakan salah satu keterampilan dalam berbahasa. Ketika membaca berita, sebaiknya kita harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut ini: 1. Pelafalan kata jelas, 2. Intonasinya tepat, 3. Penempatan jeda tepat, 4. Tekanan dan volume suara sesuai, 5. durasi atau tempo yang sesuai, 6. Volume suara jelas, 7. Ekspresi yang menarik Dalam membaca berita, sebaiknya kita mengenal tanda-tanda 1. Tanda (/) atau (,) Berhenti sebentar (jeda pendek) 2. Tanda (//) atau (.) Berhenti agak lama (jeda panjang)

A. Novel Remaja 1. Mengidentifikasi Tokoh dalam Novel Remaja Watak tokoh bersifat universal, artinya seorang tokoh dapat memiliki watak yang sama meski dalam cerita yang berbeda. Karakter tokoh bisa jadi keras kepala, pencemburu, jujur, sabar, baik hati, penolong, pendiam dan lain-lain. Watak seperti ini tidak hanya dalam cerita-cerita yang ada di Indonesia, tapi juga cerita dari negara lain. Metode yang dipergunakan untuk mengidentifikasi penokohan novel remaja adalah: Metode Analitik: Metode yang melihat langsung dengan pemaparan watak tokoh dengan menyebutkan langsung sifat-sifatnya. Seperti: pintar, dungu, egois dan lain-lain. Metode Dramatik:Metode ini mempergunakan teknik interpretasi/penafsiran pembaca, karena sifat tokoh dalam cerita diungkapkan secara tidak langsung. Seperti: cara berbicara, cara bereaksi terhadap sesuatu, reaksi dari tokoh lain, kebiasaan tokoh, bentuk tubuh dan lain-lain.

2. Mengidentifikasi Tema dalam Novel Remaja Tema adalah permasalahan pokok (utama) yang merupakan landasan dalam penyusunan cerita sekaligus permasalahan yang ingin disampaikan pengarang melalui karya tersebut. Tema ada sebelum cerita dibuat. Tema merupakan unsur awal dalam membangun sebuah cerita. Tema dapat ditemukan setelah kita memahami seluruh isi cerita. Tema disaring dari motif-motif yang terdapat dalam karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa-peristiwa, konflik, dan situasi tertentu. Tema dalam beberapa hal bersifat mengikat kehadiran dan ketidakhadiran peristiwa, konflik serta situasi tertentu termasuk berbagai unsur intrinsik yang lain. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka tema pun bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu. Tema mempunyai generalisasi yang umum, lebih luas dan abstrak. 3. Mengidentifikasi Latar dalam Novel Remaja Latar atau setting merupakan waktu, suasana dan tempat terjadinya peristiwa. Dengan adanya latar, pembaca dapat menggambarkan keterangan yang berkenaan dengan apa, bagaimana dan kapan peristiwa dalam cerita itu terjadi. 4. Mengidentifikasi Alur dalam Novel Remaja Alur cerita adalah suatu jalannya suatu cerita, beberapa sumber juga mengatakan bahwa alur atau plot adalah jalinan peristiwa yang melatari sebuah prosa fiksi yang dihubungkan secara sebab-akibat. Alur cerita pada umunya memiliki tahapan-tahapan yang berbeda, yakni: a. Alur Lurus Alur ini bergerak dari perkenalan Konfliks perumitan klimaks Antiklimaks - penyelesaian.

b. Alur Sorot Balik Alur ini bergerak dari klimaks perkenalan konflik perumitan antiklimaks penyelesaian. c. Alur Campuran Alur ini bergerak dari penyelesaian klimaks perkenalan konfliks - perumitan antiklimaks. 5. Mengomentari Kutipan Novel Remaja Terjemahan Mengomentari kutipan novel remaja terjemahan lebih sulit dibandingkan mengomentari novel remaja Indonesia. Hal ini disebabkan perbedaan budaya yang beragam. Untuk mengetahui bagaimana cara mengomentari kutipan novel remaja terjemahan, perhatikan contoh di bawah ini! Hari langsung melihat bahwa itu buku harian, dan tahun yang sudah memudar disampulnya memberitahunya bahwa usianya sudah lima puluh tahun. . (sumber: Harry Potter and The Chamber of Secrets) Contoh Komentar: Menurutku, kutipan ini merupakan cerita yang mengarah pada unsur realis. Terkadang, kita juga akan sering sekali berjumpa dengan sesuatu yang sudah lama sekali tidak kita jumpai. 1. Menulis Rangkuman (Ikhtisar) Rangkuman adalah suatu ringkasan atau ikhitisar dalam suatu buku. Dalam membaca buku, adakalanya kita ingin mengetahui isinya, dan tidak semua isi buku itu menyajikan hal yang penting. Hal ini disebabkan karena terdapat bagian buku yang hanya menyajikan penjelasan dari inti persoalan. Untuk memahami isi buku, kita harus terlebih dahulu menemukan inti pokok isi sebuah buku, untuk itu kita harus dapat mengetahui ikhtisarnya melalui rangkuman. Hal-hal dasar yang harus dimiliki seseorang dalam menulis rangkuman adalah: 1. Kemampuan mengerti dengan tepat pokok-pokok hal yang penting dalam suatu permasalahan/karangan/pokok bahasan 2. Pengetahuan yang cukup dan kemampuan dalam menggunakan bahasa dengan baik dan tepat 3. Dalam penulisan ikhitsar keindahan gaya bahasa, ilustrasi serta penjelasan hal-hal yang terperinci dan mendetil sekali dihilangkan 4. Dalam ikhitsar tinggal intisari dari karangannya saja, walaupun bentuknya ringkas tetapi ikhtisar tetap menggambarkan pikiran pengarang dan pendekatan yang asli. Adapun langkah-langkah membuat ikhtisar adalah: 1. Bacalah beberapa kali sampai mengerti maksudnya, 2. Apabila maksud dan segi pandangan pengarang sudah diketahui, maka bacalah naskah itu sekali lagi dengan menggaris bawahi atau mencatat hal-hal yang penting sehingga nantinya dapat dimaksudkan dalam ikhtisar, 3. Pertahanankan susunan ide dari naskah aslinya, kita hanya meringkasnya saja, 4. Panjang pendeknya ikhtisar berkisar antara 50-150 kata 5. Semua karangan yang tidak penting harus dihapus, ringkaslah kalimat frase, dan frase menjadi kata, rangkailah ide yang panjang menjadi ide pokok saja.

2. Menulis Slogan Slogan adalah kalimat pendek yang menarik atau mencolok dan mudah diingat untuk memberitahukan sesuatu. Slogan biasanya bertujuan menumbuhkan semangat atau motivasi. Contoh Slogan: 1. 2. 3. 4. 5. Buku adalah gudang ilmu Rajin pangkal pandai Menghormati orang lain berarti menghormati diri sendiri Belajar tanpa buku hasilnya adalah nol Palembang, Bersih Aman Radi dan Indah

3. Menulis Poster Poster merupakan plakat atau tempelan yang biasanya berisi pengumuman tentang produk barang atau jasa yang ditempel di tempat-tempat umum.Poster terbagi atas beberapa jenis, diantaranya: 1. Poster niaga, misalnya poster sabun dan poster rokok; 2. Poster Kegiatan, misalnya poster seminar dan poster konser, 3. Poster penerangan atau pendidikan, misalnya poster kesehatan dan poster KB. Dalam menulis poster, biasanya kita membutuhkan media seperti kertas, seng, papan, serta kain-kain yang ditempel atau dipasang di tempat-tempat ramai. Agar poster lebih menarik, biasanya dilengkapi

dengan gambar-gambar yang sesuai dan berwarna. Selain itu, poster juga mempunyai tujuan sebagai reklame atau ajakan. Kalimat yang digunakan dalam poster juga harus menarik, singkat dan persuasive serta mudah diingat oleh semua lapisan masyarakat. Dalam membuat poster, banyak hal yang perlu diperhatikan, diantaranya: 1. Objek poster yang akan kita buat, 2. ide yang akan kita sampaikan, 3. pilihan katanya harus tepat dan kalimatnya harus bersifat persuasif, 4. mempergunakan kata-kata yang efektif, sugestif, dan mudah diingat, 5. huruf-hurufnya cukup besar dan mudah dibaca, 6. kalimatnya hendaknya mengandung suasana keakraban, 7. menggunakan variasi bentuk huruf dan variasi warna yang menarik. Contoh Poster: Ikutilah Beramai-ramai! TRY OUT AKBAR BUDIWIJAYA (Mingggu, 5 September 2011 Pukul 07.00 s.d. selesai) Bagi para juara akan memperebutkan: 1 buah mobil Inova dan Bingkisan menarik lainnya Daftarkan Segera: Disemua cabang Budiwijaya Kota Palembang, Indralaya dan Prabumulih Pendaftaran dibuka dari (31 Agustus 2011 s.d. 4 September 2011)

You might also like