You are on page 1of 4

DIFUSI DAN OSMOSIS

I. TUJUAN
a. Mengamati proses difusi pada sirup b. Mengamati proses osmosis pada umbi kentang

II.

DASAR TEORI
Difusi adalah perpindahan molekul-molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah baik melalui membran plasma atau tidak. Molekul dan ion yang terlarut dalam air bergerak secara acak dengan konstan. Gerakan ini mendorong terjadinya difusi. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. (Buku Paket Biologi jilid 2A, hlm 13) Contoh sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lama kelamaan cairan teh tersebut menjadi manis. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi difusi, yaitu : Ukuran partikel Semakin kecil ukuran partikel, maka semakin cepat partikel itu akan bergerak. Sehingga kecepatan difusi semakin tinggi. Ketebalan membran Semakin tebal membran maka semakin lambat kecepatan difusinya. Luas suatu area Semakin besar luas suatu area, maka semakin cepat kecepatan difusinya. Jarak Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat difusinya. Suhu Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya. (LKS Biologi Kelas XI semester 1, hlm 16) Osmosis adalah perpindahan air melalui membran selektif permeable dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Dengan kata lain, osmosis berarti juga perpindahan molekul dari larutan berkepekatan rendah (hipotonis) ke larutan berkepekatan tinggi (hipertonis) melalui selaput semipermeable.(Buku Paket Biologi jilid 2A, hlm 14) Membran semipermeable harus dapat ditembus oleh pelarut, tetapi tidak boleh zat terlarut yang mengakibatkan gradien btekanan sepanjang membran. Tekanan osmotic merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bahkan pada sifat zat itu sendiri. Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportaikan ke dalam dan ke luar sel.

1. 2. 3. 4. 5.

III. A.
1. 2. 3.

ALAT DAN BAHAN DIFUSI ALAT :


Gelas beker Pipet Stopwatch

BAHAN :
1. Air 2. Sirup

B.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

OSMOSIS ALAT :
Gelas aqua Pinset Timbangan Pisau Penggaris Tisu Stopwatch

BAHAN :
1. Larutan garam 2. Umbi kentang

IV.

CARA KERJA A. DIFUSI


1. 2. 3. Menuangkan air ke dalam gelas beker Meneteskan 2 sampai 5 tetes sirup ke dalam air Mendiamkan bebrapa saat hingga larutan sirup tercampur

4.

Mengamati waktu yang diperlukan larutan sirup agar dapat tercampur rata dengan air serta mencatatnya.

B. OSMOSIS
1. 2. 3. 4. Mengupas umbi kentang lalu dipotong-potong bentuk dadu dengan ukuran tertentu, misalnya 2x2x2 cm Menimbang dan mencatat berapa gram beratnya Merendam potongan kentang ke dalam larutan garam selama satu hari satu malam Setelah satu hari satu malam, mengangkat potongan umbi kentang dan mengeringkan larutan garam yang masih menempel dengan tisu lalu menimbang kembali dan mencatat beratnya.

V.

DATA HASIL PENGAMATAN A. DIFUSI


No 1 2 3 4 Gelas Beker I II III IV

Banyak Tetesan 2 tetes 3 tetes 4 tetes 5 tetes

Waktu 8 menit 47 detik 9 menit 17 detik 7 menit 18 detik 12 menit 18 detik

B. OSMOSIS No 1 Gelas Beker I (tanpa garam) II (garam 1 sendok) III (garam 2 sendok) IV (garam 3 sendok) V (garam 4 sendok) Berat Awal 9,3 gram 9,25 gram 9,15 gram Berat Akhir 10,9 gram Keterangan

9,1 gram

9 gram

- Warna kuning cerah - Tekstur keras - Warna kuning 8,93 pucat gram - Tekstur agak keras - Warna kuning keputihan 8,51 gram - Tekstur agak lembek - Warna kuning 8,46 pucat gram - Tekstur lembek - Warna kuning pucat 8,3 gram - Tekstur sangat lembek

VI.

ANALISA DATA
Dari data hasil pengamatan di atas, dapat dianalisa bahwa : Difusi merupakan peristiwa tercampurnya dua macam zat terlarut dari larutan hipertonis ke larutan hipotonis. Sehingga larutan menjadi homogen tanpa diaduk. Pada pengamatan proses difusi, dapat diamati dengan bercampurnya larutan/cairan sirup dengan air sehingga menjadi isotonis. Pada saat sirup diteteskan ke dalam air, maka yang terjadi adalah sirup bercampur dan melebur ke dalam air. Oleh karena itu proses tersebut disebut proses difusi. Sirup yang dilarutkan ke dalam air akan bergerak dari larutan yang konsentrasinya tinggi ke larutan yang konsentrasinya rendah. Osmosis adalah proses perpindahan air dari zat yang rendah (hipotonis) ke larutan yang berkonsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran semipermeable. Sehingga didapatkan larutan yang

1. 2.

berkonsentrasi seimbang (isotonis). Tekanan osmosis dapat diukur dengan alat yang disebut osmometer. Pengamatan proses osmosis ini menggunakan 5 irisan kentang mentah yang masing-masing teah dicatat ukurannya sebelum pengamatan. Hal ini dimaksudkan agar perbedaan ukuran kentang sebelum dan sesudah pengamatan dapat diukur dan dilihat dengan jelas. Larutan yang digunakan untuk merendam kentang adalah air biasa (air kran) yang hipotonis terhadap sel kentang dan larutan garam yang hipertonis terhadap sel kentang. Setelah risan kentang direndam dalam lima gelas dengan larutan yang berbeda selama satu hari satu malam, terlihat adanya perbedaan paada irisan kentang tersebut. Irisan kentang yang direndam dalam larutan garam beratnya menjadi berkurang dan tekstur kentang menjadi lebih lembek daripada sebelumnya. Pada tekanan osmosis, air bergerak dari daerah dengan tekanan osmosis rendah ke daerah tekanan osmosis tinggi. Sel akan mengerut jika berada pada lingkungan yang mempunyai konsentrasi larutan lebih tinggi. Hal ini terjadi karena air keluar meninggalkan sel secara osmosis. Sebaliknya jika sel berada pada lingkungan yang hipotonis sel akan banyak menyerap air, karena air berosmosis dari lingkungan ke dalam sel. Karena sel yang diamati adalah sel tumbuhan maka akan terjadi tekanan turgor apabila dalam lingkungan hipotonis dan akan mengalami plasmolisis pada larutan hipertonis. Proses osmosis yang terjadi pada umbi kentang : Plasmolisis Sitoplasma mengerut dan terdorong menjauhi dinding sel karena dimasukkan pada larutan hipertonis. Turgiditas Sel membengkak namun bentuk dapat dipertahankan (turgid/turgor) karena adanya dinding sel dan terjadi karena dimasukkan pada larutan yang hipotonis.

Perbedaan antara garam beberapa sendok dan tanpa garam dalam proses osmosis pada kentang adalah berat dan tekstur kentang.

VII.
1.

DISKUSI
Pada pengamatan menggunakan sirup terjadi proses apa? Jelaskan! Jawab : Pada pengamatan sirup terjadi proses difusi, yaitu bercampurnya dua macam zat dari larutan hipertonis ke larutan hipotonis tanpa melalui membran. Faktor apa saja yang mempengaruhi kecepatan difusi? Jawab : Faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah : Ukuran partikel e. Suhu Ketebalan membran f. Tingkat konsentrasi Luas suatu area g. Volume pelarut Jarak h. Banyaknya zat

2.

a. b. c. d.

3. Pada pengamatan menggunakan kentang peristiwa apa yang terjadi? Jelaskan! Jawab : Pada pengamatan kentang terjadi proses osmosis, yaitu proses perpindahan air melalui membran semipermeable dari larutan hipotonis ke larutan hipertonis sehingga menjadi larutan yang isotonis. 4. Bagaimana keadaan sel tumbuhan bila berada pada larutan hipotonis maupun hipertonis? Jelaskan! Jawab :

Keadaan sel tumbuhan pada larutan hipotonis adalah mengalami turgid karena H2O masuk ke dalam sel, sedangkan keadaan sel pada larutan hipertonis adalah mengalami plasmolisis karena H2O keluar dari sel dan sitoplasma mengerut lalu terdorong menjauhi dinding sel. 5. Bagaimana keadaan sel hewan bila berada pada larutan hipotonis dan hipertonis? Jelaskan! Jawab : Keadaan sel hewan pada larutan hipotonis adalah mengalami hemolisis, yaitu sel-sel menyerap air, membengkak, lalu pecah dan H2O masuk ke dalam sel. Sedangkan sel hewan pada larutan hipertonis keadaannya menjadi krenasi, yaitu pengerutan pada sel-sel dan kehilangan air lalu H2O keluar dari sel.

VIII.

KESIMPULAN

Menurut data di atas dapat ditarik kesimpulan, yaitu : 1. Difusi adalah perpindahan molekul-molekul dari konsentrasi tinggi (hipertonis) ke konsentrasi rendah (hipotonis) tanpa melalui membran plasma. 2. Osmosis adalah perpindahan air dari konsentrasi rendah (hipotonis) ke konsentrasi tinggi (hipertonis) dengan melalui membran selektif permeable.

IX.

DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah. Choirul Muslim dkk. 2010. Biology 2A Dor Senior High School Grade XI Semester 1. Jakarta : ESIS Purnomo dkk. 2006. Biolog untuk kelas XI Jilid 2A SMA. Jakarta : Sunda Kelapa Pustaka Tim MGMP Sragen. 2012. Simpati SMA. Surakarta : Grahadi

You might also like