You are on page 1of 10

PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH MELALUI METODE PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK (PSN)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR 2008

Nama Anggota Kelompok Ganjil : 1. Sherly Novitasari 2. Ni Wayan Teta Febriana D. 3. Ni Made Herlianjani 4. A.A. Ayu Ratna Wulandari 5. Adi Mulyanto 6. PD. PT. Ayu Rissa Cempaka 7. I Dewa Gede Windu Sanjaya 8. Ni Luh Putu Dian Puspitarini 9. Gusti Ayu Dewi Widiantari 10. Ni Nyoman Yuniati 11. Ni Kadek Astiti Muliantari 12. Ni Kadek Novita Dewi 13. Ni Putu Rahma Santi Taruni 14. Ni Made Adi Sastrawan 15. Ni Kadek Ulandari 16. Ni Putu Mei Nia Cahyani 17. Nirmala Asriani 18. Ida Bagus Made Widiana 19. Arini Renda 20. Kadek Ayumi Meita Sari 21. I Komang Candra Wiguna 22. I Wayan Agus Lingga M. 23. Lucky Ayu Paramita 24. Made Karma Maha Wirajaya 25. Luh Putu Meita Primayuni Y. 26. I Ketut Didit Nugraha 27. I Gusti Ayu Made Dewi P. 28. Putu Ika Farmani 29. Kadek Ridoi Rahayu 30. I Dewa A. Basma Kusala Wangsa (0820025001) (0820025005) (0820025007) (0820025009) (0820025011) (0820025013) (0820025015) (0820025017) (0820025021) (0820025023) (0820025025) (0820025027) (0820025029) (0820025031) (0820025033) (0820025035) (0820025037) (0820025039) (0820025041) (0820025043) (0820025045) (0820025047) (0820025049) (0820025051) (0820025053) (0820025055) (0820025057) (0820025059) (0820025061) (0820025063)

canzyber@yahoo.com

canzyber.com

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) telah dikenal di Indonesia sebagai penyakit yang endemis terutama bagi anak-anak. Di Indonesia DBD timbul sebagai wabah untuk pertama kalinya di Surabaya pada tahun 1968. Sampai saat ini DBD dilaporkan dari 26 propinsi dan telah menyebar dari daerah perkotaan ke daerah pedesaan dan selama tahun 1974 sampai 1982 dilaporkan sebanyak 3500-7800 kasus dengan Case Fatality Rate 3.9%. Penyebab penyakit ini ialah virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegepty sebagai faktor utama, disamping nyamuk Aedes Albopictus. Wabah penyakit demam berdarah yang sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia di beberapa tahun yang lalu perlu mendapat perhatian. Begitu pula vektor Aedes Aegepty yang terdapat baik di daerah pedesaan maupun perkotaan memberi resikotimbulnya wabah penyakit di masa akan dating. Untuk mengatasi masalah penyakit demam berdarah di Indonesia telah puluhan tahun dilakukan berbagai upaya pemberantasan vektor, tetapi hasilnya belum optimal. Kejadian luar biasa (KLB) masih sering terjadi secara teoritis ada empat cara untuk memutuskan rantai penularan DBD ialah melenyapkan virus, isolasi penderita, mencegah gigitan nyamk (vector) dan penggalian vector. Untuk pengendalian vector dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara kimia dan pengelolaan lingkungan, salah satunya dengan cara pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

canzyber@yahoo.com

canzyber.com

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa masalah yang menarik untuk di bahas. Masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut : 1. Bagaimana konsep pencegahan DBD melalui metode PSN ? 2. Bagaimana proses pencegahan DBD melalui metode PSN ?

1.3 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah : 1. Untuk mengetahui konsep pencegahan DBD melalui metode PSN. 2. Untuk mengetahui proses pencegahan DBD melalui metode PSN.

1.4 Manfaat Adapun manfaat dari paper ini dapat dilihat dari dua segi, yaitu : 1. Bagi Pembaca Diharapkan dapat memberikan pengetahuan tambahan untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah melalui metode pemberantasan sarang nyamuk. 2. Bagi Penulis Penulis dapat melatih keterampilan dalam mengolah informasi yang ada sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat. Dalam hal ini adalah mengenai demam berdarah dengue dengan metode pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

canzyber@yahoo.com

canzyber.com

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Demam Berdarah Dengue (DBD) 2.1.1 Definisi Demam Berdarah Dengue Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang akut yang disebabkan oleh virus dengue dan disebarkan oleh nyamuk yaitu nyamuk aedes aegypti betina. 2.1.2 Penyebab Demam Berdarah Dengue Penyakit DBD disebabkan oleh Virus Dengue dengan tipe DEN 1, DEN 2, DEN 3 dan DEN 4. Virus tersebut termausk dalam group B Arthropod borne viruses (ARBOVIRUSES). Keempat virus tersebut telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia antara lain Jakarta dan Yogyakarta. Virus yang banyak berkembang di masyarakat adalah virus dengue dengan tipe satu dan tiga. 2.1.3 Gejala Gejala pada penyakit demam berdarah diawali dengan : a. Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38oC 40oC). b. Manifestasi pendarahan, dengan bentuk: uji tourniquet positif puspura pendarahan, konjungtiva, epitaksis, melena, dsb. c. Hepatomegali (pembesaran) d. Syok, tekanan nadi menurun menjadi 20mmHg atau kurang, tekanan sitolik sampai 80 mmHg atau lebih rendah. e. Trombositopeni, pada hari ke 3-7 ditemukan penurunan trombosit sampai 100.000/mm. f. Hemokonsentrasi, meningkatnya nilai hematokrit. g. Gejala-gejala klinik lainnya yang dapat menyertai: anoreksia, lemah, mual-mual, muntah, sakit perut, diare, kejang, dan sakit kepala.

canzyber@yahoo.com

canzyber.com

h. Pendarahan pada hidung dan gusi. i. Rasa sakit pada otot dan persendian, timbul bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya pembuluh darah.

2.1.4 Masa Inkubasi Masa inkubasi terjadi selama 4-6 hari. 2.1.5 Penularan Penularan DBD terjadi melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti / Aedes albopictus betina yang spade webelumnya telah membawa virus dalam tubuhnya dari penderita demam berdarah lain. Nyamuk aedes aegypti berasaldari Brasil dan Etiopia, dan sering menggigit manusia pada waktu pagi dan siang. Orang yang beresiko terkena demam berdarah adalah anak-anak yang berusia dibawah 15 tahun, dan sebagian besar inggal di lingkungan lembab, serta daerah pinggiran kumuh. Penyakit DBD sering terjadi di daerah tropis, dan muncul pada musim penghujan. Virus ini kemungkinan muncul akibat pengaruh musim atau alam serta perilaku manusia. 2.1.6 Penyebaran Kasus penyakit ini pertama kali ditemukan di Manila, Filipina pada tahun 1953. Kasus di Indonesia pertama kali dilaporkan terjadi di Surabaya dan Jakarta dengan jumlah kematian sebanyak 24 orang. Beberapa tahun kemudian penyakit ini menyebar ke beberapa propinsi si Indonesia, dengan jumlah kasus sebagai berikut: Tahun 1996 : Jumlah kasus 45.548 orang, dengan jumlah kematian sebanyak 1.234 orang. Tahun 1998 : Jumlah kasus 72.133 orang, dengan jumlah kematian sebanyak 1.414 orang (terjadi ledakan). Tahun 1999 : Jumlah kasus 21.134 orang. Tahun 2000 : Jumlah kasus 33.443 orang.

canzyber@yahoo.com

canzyber.com

Tahun 2001 : Jumlah kasus 45.904 orang. Tahun 2002 : Jumlah kasus 40.377 orang. Tahun 2003 : Jumlah kasus 50.131 orang. Tahun 2004 : sampai tanggal 5 Maret 2004 jumlah kasus sudah mencapai 26.015 orang, dengan jumlah kematian sebanyak 389 orang.

2.2 Pencegahan Demam Berdarah Dengue Pencegahan penyakit DBD sangat tergantung pada pengendalian vektornya, yaitu nyamuk aides aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat baik secara lingkungan, biologis maupun secara kimiawi yaitu: 1. Lingkungan Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk tersebut antara lain dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, modofikasi tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah. PSN pada dasarnya merupakan pemberantasan jentik atau mencegah agar nyamuk tidak berkembang tidak dapat berkembang biak. Pada dasarnya PNS ini dapat dilakukan dengan: 1. Menguras bak mandi dan tempat-tempat panampungan air sekurangkurangnya seminggu sekali,. Ini dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa perkembangan telur agar berkembang menjadi nyamuk adalah 7-10 hari. 2. Menutup rapat tempat penampungan air seperti tempayan, drum, dan tempat air lain dengan tujuan agar nyamuk tidak dapat bertelur pada tempat-tempat tersebut. 3. Mengganti air pada vas bunga dan tempat minum burung setidaknya seminggu sekali. 4. Membersihkan pekarangan dan halaman rumah dari barang-barang bekas terutama yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya jentik-jentik nyamuk, seperti sampah keleng, botol pecah, dan ember plastik.

canzyber@yahoo.com

canzyber.com

5. Munutup lubang-lubang pada pohon terutama pohon bambu dangan menggunakan tanah. 6. Membersihkan air yang tergenang di atap rumah serta membersihkan salurannya kembali jika salurannya tersumbat oleh sampah-sampah dari daun.

2. Biologis Pengendalian secara biologis adalah pengandalian perkambangan nyamuk dan jentiknya dengan menggunakan hewan atau tumbuhan. seperti memelihara ikan cupang pada kolam atau menambahkannya dengan bakteri Bt H-14

3. Kimiawi Pengendalian secara kimiawi merupakan cara pengandalian serta pembasmian nyamuk serta jentiknya dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Cara pengendalian ini antara lain dengan: Pengasapan/fogging dengan menggunakan malathion dan fenthion yang berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan aides aegypti sampai batas tertentu. Memberikan bubuk abate (temephos) pada tempat-tempat penampungan air seperti gentong air, vas bunga, kolam dan lain-lain.

Cara yang paling mudah namun efektif dalam mencegah penyakit DBD adalah dengan mengkombinasikan cara-cara diatas yang sering kita sebut dengan istilah 3M plus yaitu dengan menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi dan tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali serta menimbun sempah-sampah dan lubang-lubang pohon yang berpotensi sebagai tempat perkembangan jentik-jentik nyamuk. Selain itu juga dapat dilakukan dengan melakukan tindakan plus seperti memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk, menur larvasida, menggunakan kelambu saat tidur, memesang kasa, menyemprot dengan insektisida, menggunakan repellent, memesang obat nyamuk, memeriksa jentik nyamuk secara berkala serta tindakan lain yang sesuai dengan kondisi setempat.

canzyber@yahoo.com

canzyber.com

2.3

Pemberantasan Sarang Nyamuk

PSN merupakan tindakan untuk memutus mata rantai perkembangan nyamuk. Tindakan PSN terdiri atas beberapa kegiatan antara lain: 1. 3 M 3M adalah tindakan yang dilakukan secara teratur untuk memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk Demam Berdarah dengan cara: a) Menguras: Menguras tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi, tempayan, ember, vas bunga, tempat minum burung dan lain-lain seminggu sekali. b) Menutup: Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember, gentong, drum, dan lain-lain. c) Mengubur: Mengubur semua barang-barang bekas yang ada di sekitar rumah yang dapat menampung air hujan.

2. Memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk

3. Cegah gigitan nyamuk dengan cara: a) Membunuh jentik nyamuk Demam Berdarah di tempat air yang sulit dikuras atau sulit air dengan menaburkan bubuk Temephos (abate) atau Altosoid 2-3 bulan sekali dengan takaran 1 gram abate untuk 10 liter air atau 2,5 gram Altosoid untuk 100 liter air.Abate dapat di peroleh/dibeli di Puskesmas atau di apotik. b) Mengusir nyamuk dengan obat anti nyamuk. c) Mencegah gigitan nyamuk dengan memakai obat nyamuk gosok. d) Memasang kawat kasa dijendela dan di ventilasi e) Tidak membiasakan menggantung pakaian di dalam kamar. f) Gunakan sarung klambu waktu tidur. g)

canzyber@yahoo.com

canzyber.com

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan 1. konsep pencegahan DBD melalui metode PSN 3M Plus adalah tindakan yang dilakukan secara teratur untuk memberantas jentik dan menghindari gigitan nyamuk Demam Berdarah. 2. Untuk mengetahui proses pencegahan DBD melalui metode PSN. Menguras bak mandi dan tempat-tempat penampungan air; menutup rapat tempat penampungan air seperti tempayan, drum, dan tempat air lain; mengganti air pada vas bunga dan tempat minum burung; membersihkan pekarangan dan halaman rumah dari barang-barang bekas seperti kaleng bekas dan botol pecah sehingga tidak menjadi sarang nyamuk; menutup lubang-lubang pada bambu pagar dan lubang pohon pada tanah; membersihka air yang tergenang di atap rumah; dan memelihara ikan.

3.2 Saran Dari hasil penulisan paper, kami menyarankan kepada masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan,dan dapat mengetahui gejala-gejala DBD dan menerapkan metode PSN sehingga dapat mengurangi kasus DBD dan mengurangi angka kematian akibat DBD. Bagi pemerintah, untuk lebih meggalakkan program PSN, dan lebih sering mengadakan pennyuluhan tentang DBD dan PSN kepada masyarakat. Agar masyarakat dapat lebih tanggap terhadap kasus DBD di lingkungan sekitarnya. Dan bagi penulis lainnya agar dapat mengembangkan tulisan ini lagi.

canzyber@yahoo.com

canzyber.com

You might also like