You are on page 1of 12

aContoh laporan equitas Format of Owner's Equity Statement

Nama Perusahaan======PT ResumeAkun Jenis Laporan======Laporan Ekuitas Pemilik Untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 20X

Modal Awal, 1/1======== Rp.xxx Penambahan : Laba bersih===== Rp. xxx, ( laba neto tahun berjalan) Setoran======== Rp. xxx, (tambahan modal dari pemilik) Jumlah============== Rp. xxx Modal awal + Penambahan Rp.xxx Pengurangan ; Rugi bersih====Rp. xxx, (rugi neto tahun berjalan) Prive========Rp. xxx, (diambil untuk kepentingan pribadi) Jumlah==============Rp.xxx Modal Akhir,31/12====== Rp.xxx Catatan : Laba bersih atau Rugi bersih kejadiannya hanya satu kali saja. Ilustrasi 1 : Cuplikan informasi diambil dari CV Berjaya selama tahun 20A: Saldo awal akun Modal, Gunawan Rp. 17.375.000,Tambahan Laba tahun berjalan Rp. 4.425.000,Penarikan Gunawan Rp. 1.200.000,Instruksi: Susunlah Laporan Ekuitas pemilik untuk tahun tersebut.

Solusi: CV Berjaya Laporan Ekuitas Pemilik Untuk Tahun yang berakhir tanggal 31/12/20A Modal, Gunawan, Saldo Awal=Rp. 17.375.000,Laba tahun berjalan========Rp. 4.425.000,- + Jumlah===================== Rp. 21.800.000,Penarikan, Gunawan=============Rp. 1.200.000,- Modal, Gunawan Saldo Akhir=======Rp. 20.600.000,-

Ilustrasi 2: (dalam ribuan rupiah ) Tambahan modal disetor, saham biasa==Rp. 9.000.000,Utang Dagang===================Rp. 1.100.000,Total Biaya=====================Rp. 7.800.000,Saham Preferen, nilai nominal========Rp. 1.750.000,Saham Biasa, nilai nominal===========Rp. 400.000,Penjualan======================Rp. 10.000.000,Saham Treasuri==================Rp. 250.000,Dividen========================Rp. 700.000,laba ditahan, awal=================Rp. 1.000.000,Tambahan modal disetor, saham prefren Rp. 50.000,Instruksi dan Solusi : a. Berapakah besarnya Modal Kontribusi Rp. 1.700.000 + Rp. 50.000,- + Rp. 400.000,- + Rp. 9.000.000,- =Rp. 11.200.000,b. Saldo Akhir Laba ditahan Rp. 1.000.000,-+ Rp. 10.000.000-+ -Rp. 7.800.000,- - Rp. 700.000,- = Rp. 2.500.000,c. Modal Pemegang Saham Rp. 11.200.000,- + Rp. 2.500.000,- - Rp. 250.000,- =Rp. 13.450.000,-

Laba ditahan
Laba Ditahan adalah laba dari operasi dibagikan dan menjadi tambahan penyertaan pemegang saham. Laba Ditahan merupakan jumlah rupiah yang secara yuridis dapat digunakan untuk pembagian dividen. Transaksi-transaksi yang mempengaruhi R/E adalah : a. c. Pembagian dividen Koreksi pembukuan atas laba (rugi) tahun-tahun yang lalu Laporan laba rugi bisa disajikan didalam laporan Laba Rugi atau terpisah dari laporan Laba rugi. Dan laporan laba ditahan dapat disajikan di dalam Laporan Perubahan Modal, dimana perubahan laba ditahan termasuk didalamnya. Standar akuntansi harus membedakan antara transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang mempengaruhi laba rugi yang akan disajikan dalam laporan laba rugi, dengan transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian yang mempengaruhi laba ditahan yang akan disajikan dalam laporan Laba ditahan. Perbedaan L/R dan R/E L/R 1. Elemen-elemen L/R adalah 1. laba rugi, elemen elemen a. itu tidak dapat didebetkan atau dikreditkan R/E ke dalam b. R/E Elemen-elemen yang dapat didebetkan atau Penutupan saldo rekening Ikhtisar L/R Rugi laba (D) Laba Bersih (K) Distribusi kepada pemegang saham (kas, b. L/R bersih operasi

pendapatan, biaya, laba dan dikreditkan ke dalam R/E adalah :

property, atau saham) c. Deklarasi Dividen (D) Laba Ditahan (K) Perubahan Prinsip Akuntansi Penyesuaian retroaktif negative (rugi, biaya) (D) Penyesuaian pendapatam) (K) d. Koreksi kesalahan periode sebelumnya e. Penyesuaian periode sebelumnya (rugi, biaya) (D) Penyesuaian periode sebelumnya (laba, pendapatan) (K) Penyisihan laba yang ditahan untuk tujuantujuan tertentu (perluasan pabrik, pelunasan utang dll) f. g. Pencadangan (D) Pembatalan Cadangan (K) Transaksi saham treasury Penyesuaian negative transaksi saham treasury (D) Laba Ditahan (K) Quasi reorganisasi Penghapusan untuk nilai buku aktiva menjadi nilai pasar (D) Untuk menjadikan bersaldo nol dengan mengkredit sejumlah tertentu dati modal disetor (K) Note : Penyesuaian periode sebelumnya adalah kesalahan yang dilakukan pada periode sebelumnya yang dketahui dan dikoreksi pada periode sekarang, retroaktif Positif (Laba,

kecuali penyesuaian terhadap perubahan umur aktiva tetap dan nilai residu, dan perubahan jumlah taksiran kerugian piutang. Penyesuaian akan Nampak sebagai berikut : R/E, saldo awal Koreksi kesalahan periode sebelumnya Laba ditahan setelah penyesuaian, saldo awal XXXX (XXXX) XXXX

Laba ditahan (R/E) sangat erat hubungannya dengan dividen. Dimana dividen adlah pembagian laba kepada pemegang saham atas hak kepemilikan lembar saham perusahaan. Macam-macam Dividen 1. Dividen Kas Dividen yang paling umum dibagikan oleh PT adalah dividen kas. Yang perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya dividen kas ialah apakah jumlah uang yang ada mencukupi untuk pembagian dividen tersebut. 2. Dividen Aktiva Selain Kas ( Property Dividends ) Aktiva yang dibagikan bisa berbentuk surat-surat berharga perusahaan lain yang dimiliki oleh PT, barang dagangan atau aktiva-aktiva lain. Pemegang saham akan mencatat dividen yang diterimanya ini sebesar harga pasar aktiva tersebut 3. Dividen Utang ( Scrip Dividends ) Dividen utang timbul apabila laba tidak dibagi itu saldonya mencukupi untuk pembagian dividen, tetapi saldo kas yang ada tidak cukup. Sehingga pimpinan PT akan mengeluarkan scrip dividends yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu di waktu yang akan datang. 4. Dividen Likuidasi

Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pembagian modal. Apabila perusahaan membagi dividen likuidasi, maka para pemegang saham harus diberitahu mengenai berapa jumlah pembagian laba saham bisa mengurangi rekening investasinya. 5. Dividen Saham Dividen saham adalah pembagian tambahan saham, tanpa dipungut pembayaran kepada para pemegang saham, sebanding dengan sahamsaham yang dimilikinya. (Baridwan, 2000 : 434) Tiga tanggal penting dalam pembagian dividen diantaranya adalah sebagai berikut : Kejadian Tanggal Pengumuman Keterangan Dewan direksi mengumumkan pembagian dividen sehingga perusahaan mempunyai kewajiban mempunyai untuk membayar dividen. Tanggal Pencatatan (Date of record) Pada tanggal ini ditentukan pemegang sahan yang akan menerima pembayaran dividen. Tanggal pembayaran (Date of payment) Kas (atau aktiva lain) didistribusikan kepada Tidak diperlukan jurnal hanya diperlukan catatan memo untuk pemegang saham yang berhak dalam buku pembantu Hutang dividen (D) Kas (K) R/E Jurnal (D) Hutang Dividen (K) dan berapa yang merupakan pengembalian modal, sehingga para pemegang

pemegang saham yang berhak Untuk contoh konkrit bisa dilihat di CONTOH SOAL Contoh Mengihitung Dividen (Pengaruh R/E). PENCADANGAN LABA DITAHAN Kadang-kadang manajemen perusahaan bermaksud menggunakan sumbersumber perusahaan untuk tujuan-tujuan khusus tertentu sehingga tidak dapat dibagikan dividen. Sehingga guna memberitahukan kepada pemakai laporan tentang maksud tersebut maka dibentuk pencadangan R/E. Contoh: a. Untuk perluasan perluasan pabrik dilakukan dengan mentransfer dari laba ditahan Rp 1 juta selama 5 tahun. Jurnal untuk mencatat pencadangan tersebut setiap tahun selama 5 tahun adalah sebagai berikut : R/E Rp 1juta (D) Laba ditahan yang dicadangkan untuk perluasan pabrik Rp 1juta (K) perluasan pabrik telah selesai dan pencadangan tersebut sudah tidak diperlukan, maka jumlah tersebut ditransfer kembali ke laba ditahan : Laba ditahan yang dicadangkan untuk perluasan pabrik Rp 5 juta (D) R/E Rp 5 juta (K) QUASI REORGANISASI Apabila perusahaan menderita rugi, rekening laba ditahan akan bersaldo negative atau deficit. Menurut undang-undang quasi reorganisasi meliputi 3 langkah berikut ini :

b. Pada akhir tahun kelima saldo cadangan berjumlah Rp 5juta. Apabila

a.

Semua aktiva dinilai kembali pad nilainya sekarang (biasanya nilai bersih yang dapat direalisasi) sehingga perusahaan tidak dibebani biaya yang tinggi pada tahun-tahun berikutnya karena nilai aktiva yang terlalu tinggi.

b. Agio harus dibentuk paling tidak sama dengan jumlah deficit, dengan cara donasi dari pemegang saham perusahaan, pengurangan nominal saham, atau cara-cara lainnya. c. Jumlah deficit kemudian dibebankan ke agio saham hingga bersaldo nol. Karakteristik quasi reorganisasi 1. Adanya bagian atau elemen hak-hak pemegang saham yang dicatat dengan nilai terlalu tinggi; 2. Adanya aktiva-aktiva yang dinilai tinggi menurut ukuran yang berlaku pada waktu itu; 3. Adanya institusi menajamen baru. CONTOH : Posisi modal pemegang saham PT. Liesti sebelum quasi reorganisasi adlah sebagai berikut : Saham biasa, 10.000lb nominal Rp 150 Agio Saham R/E Jumlah modal pemegang saham Rp 1.500.000 Rp 300.000 (Rp 500.000) Rp 1.300.000

Dalam rangka quasi reorganisasi dilakukan langkah-langkah berikut ini : a. Diadakan revaluasi (penilaian kembali) terhadap aktiva-aktiva perusahaan : Persediaan barang dianaikkan sebesar RP 100.000 Intangible Assets Rp 200.000 Aktiva tetap diturunkan Rp 100.000 Jurnal revaluasi aktiva :

Persediaan R/E Intangible Aktiva Tetap

Rp 100.000 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 100.000

(R/E ((Intangible + AT)-Persediaan))= 200.000 b. Nilai nominal saham diturunkan dari Rp 150/lb menjadi Rp 50 Jurnal penurunan nilai nominal saham : Modal saham Biasa Agio Saham Biasa (10.000lb x Rp 50 = Rp 500.000) c. Penghapusan deficit Agio Saham biasa R/E (Nilai R/E awal) Posisi modal pemegang saham PT. Liesti setelah quasi reorganisasi adalah sebagai berikut : Saham biasa, 10.000lb nominal Rp 50 Agio Saham R/E Jumlah modal pemegang saham Rp 500.000 Rp 300.000 Rp 0 Rp 800.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 500.000

Laba konserfatif di china


Berdasarkan laporan laba rugi tradisional, terdapat perbedaan antara penghasilan terealisasi dari transaksi dan biaya historis yang terjadi dalam periode waktu, dengan prinsip akrual, prinsip realisasi dan prinsip penandingan yang sudah diakui oleh banyak study empiris. Namun dengan perkembangan ekonomi, bermunculannya perusahaan multinasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, membuat prinsip prinsip dalam laba rugi tradisional terlalu konservatif untuk mengevaluasi suatu operasi perusahaan dan biaya historis sudah tidak dapat menggambarkan keadaan aset suatu perusahan sebenarnya. Oleh karena itu muncul solusi baru untuk mengikuti perkembangan berbagai hal yang menuntut arus informasi yang berkualitas berupa konsep Laba/Rugi Komprehensif yang dapat menjawab semua pertanyaan tersebut. Karakteristik Laba Rugi komprehensif : Menurut SFAS 3 dari Financial Accounting Standards Board (FASB) inti dari laba komprehensif adalah menggunakan fair value dalam menilai aset dan liabilitas selain biaya historis. Dan menurut SFAS 130, "pendapatan komprehensif lainnya" Other Comprehensive Income (OCI) adalah bagian dari pendapatan komprehensif total tetapi umumnya dikecualikan dari pendapatan bersih. Perbandingan laporan laba rugi konservatif dengan laba rugi komprehensif : 1. Laba komprehensif lebih menyeluruh. Laba komprehensif mencakup perubahan ekuitas pemilik dalam jangka waktu yang ditetapkan lebih lengkap dari pada hanya menambahkan investasi dari pemilik dan didistribusikan kepada pemilik. Ini terdiri dari dua bagian, lababersih, laba dari laba tradisional yang terlihat, dan laba komprehensif lainnya yang tidak termasuk laba komprehensif tradisional. 2. Dasar perspektif dari laba komprehensif adalah aset dan kewajiban bukan pendapatan dan biaya, laba komprehensifmengaplikasikan perpektif aset-liabilitis untuk mengakui laba, dibandingkan dengan perpektif pendapatan dan biaya yang diaplikasikan di laba tradisional. 3. Aspek pengukuran tidak sebatas hanya biaya historis saja, namun harga pasar juga dapat digunakan sebagai optional Tiga jenis Perspektif Laba rugi komprehensif: 1. Dua jenis statement ( laporan laba rugi dan laporan laba rugi komprehensif) tujuan adanya laba rugi kompehensif untuk menjelaskan informasi lebih detail dalam laporan laba rugi 2. Dua jenis statement ( Laporan laba rugi dan laporan laba rugi komprehensif ekstended ) dalam laba rugi komprehensif ekstended tidak hanya laba bersih namun juga penghasilan komprehensif lainnya yang menampung semua jenis pendapatan baik sudah terealisasi maupun belum. 3. Menjadi bagian dari laporan ekuitas pemegang saham Ketiga cara tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu dengan harapan dapat menyajikan

laporan laba rugi komprehensif yang lebih menyeluruh dan lebih informatif. Ketika suatu sistem pelaporan akan diimplementasikan dalam suatu negara, maka perlu digambarkan dahulu mengenai keadaan Laporan Keuangan yang terdapat di China : (1) biaya historis sebagai atribut pengukuran utama. Menurut (China Accounting Standard) CAS, aset harus dicatat sebesar harga perolehan pada saat memperoleh aset. Meskipun perubahan harga, kecuali ditentukan lain oleh negara, nilai buku tidak boleh disesuaikan. Sebagai instrumen keuangan, beberapa dapat dicatat sebesar nilai pasar pada akhir periode, dan belum direalisasi memegang Keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai wajar seperti yang tersedia untuk dijual harus diungkapkan dalam bagian ekuitas neraca. (2) Pendapatan diakui berdasarkan prinsip realisasi. Menurut prinsip realisasi dan ketentuan terkait standar akuntansi untuk perusahaan, usaha rasional harus mengakui pendapatan dan laba catatan diwujudkan dalam waktu. Dengan standar akuntansi untuk perusahaan penghasilan regulasi, pendapatan untuk barang dijual atau jasa diberikan harus diakui pada saat kondisi istimewa dapat terpenuhi. Lain keuntungan atau kerugian seperti penilaian kembali tanaman aset, memegang laba yang tersedia untuk dijual dicatat ke dalam cadangan neraca modal. (3) Laba bersih atau laba merupakan indikator utama dari valuasi kinerja bisnis. Menurut Perusahaan China, kegiatan usaha yang seperti penerbitan surat berharga seperti saham, suspensi dan perusahaan yang terdaftar dinilai terutama dengan menggunakan profit indeks. Perhatian khusus untuk keuntungan tertentu apabila dapat menghasilkan kualitas neraca yang realistis, telah menjadi masalah yang sangat penting. Saat ini, laba merupakan indikator utama dari valuasi performa bisnis. Dalam mengimplementasikan suatu sistem baru tentu tidak dapat secara langsung diaplikasikan di negara tersebut, oleh karena itu ada dua tahap yang sebaiknya China lakukan dalam mengimplementasikan Laba Komprehensif : 1. Pernyataan tentang laporan ekuitas pemegang saham harus dipersiapkan dengan matang, dengan melaporkan semua perubahan bunga, yang mana laba komprehensif lain seperti laba yang belum terealisasi atau rugi harus disajikan lebih detail. Walaupun dalam standar akuntansi yang baru laporam pemegang saham dilaporkan sebagai laporan tambahan, bagaimanapun langkah awal dalam mengaplikasikan laporan laba komprehensif sebagai bagian dari laba komprehensif, laba komprehensif lain harus dilaporkan terpisah dari bagian modal lain lain. 2. Langkah kedua untuk mengembangkan laba rugi menjadi laba rugi extended. Mengkombinasikan laporan laba rugi komprehensif lain dan laba rugi saat ini menjadi satu laporan laba rugi lengkap. Lalu laporan laba rugi yang lengkap dapat disusun. Laba rugi komprehensif menggunakan atribut fair value. Faktanya dalam standar yang baru untuk entitas bisnis, fair value digunakan dalam beberapa standar seperti debt restructuring, the exchanger of non-monetary assets, etc. Dalam mengimplementasikan Fair Value akan meningkatkan kualitas dari laporan laba rugi komprehensif.

You might also like