You are on page 1of 12

Proceeding ESA (Psikologi, P T Ekonomi, Sastra, Arsitektur Sipil) & Universitas unadarmaDepok G 18-19 Oktober 011 2

Vol.4 Oktober 011 2 ISSN: 858-2559 1

ANALISIS STABILITAS LERENG DAN RANCANG BANGUN PENAHAN TANAH DENGAN PEMROGRAMAN C++ (StUD I KASUS : PERENCANAAN JALAN DI LERENG BAYAH, PROVINSI BANTEN)
Anita Theresial Sri Wulandari2 BaryantoJ
Jurusan Arsitek, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Depok 16424 Ianitatheresia - ug@yahoo.com 2 swulanb @yahoo. com 3haryanto@StajJ.gunadarma.ac.id Abstrak Belajar dari bencana longsor yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia, ada suatu fenomena ketidakstabilan lereng yang diakibatkan oleh tahanan geser tanah tidak mampu mengimbangi gaya-gaya luar yang menyebabkan gelincir pada bidang longsor. Dalam perencanaan stabilitas lereng di Bayah, Banten terdapat akses jalan baru. Pada STA 3+420 terjadi proses pengalian lereng setinggi 29,5 m, sehingga perlu dianalisis stablilitas lereng tersebut untuk mencegah kelongsoran. Analisis dilakukan dengan bantuan bahasa pemrograman C++ serta metode Hoek dan Bray untuk longsoran bidang. Faktor Keamanan (FK) pada sebelah kiri penampang lereng STA 3+420 dengan program pemrograman C++ serta metode Hoek dan Bray untuk longsoran bidang adalah 0,252. Hal yang sama dilakukan pada sebelah kanan penampang lereng STA 3+420 sehingga di dapat FK sebesar 1,895. Satu dari dua analisis yang dilakukan, FK < 1,5 pada sebelah kiri penampang STA 3+420, sehingga perlu dilakukan tindakan preventif agar meminimalisir kelongsoran dengan memberikan alternatif perkuatan, yaitu metode penanggaan pada lereng kritis. Pencegahan longsoran pada lereng dengan sistem penanganan, maka diperoleh angka keamanan untuk lereng kritis yaitu 5,876. Kata Kunci : pemrograman C++, metode Hoek dan Bray, stabilitas lereng, alternatifperkuatan lereng.

Q2i ~

PENDAHULUAN
Proyek perencanaan jalan di lokasi Bayah, Provinsi Banten terdapat di sekitar jalan yang memiliki perbedaan ketinggian tanah. Oleh karena itu, diperlukan analisis stabilitas lereng jalan terhadap kondisi topografi dan geologi yang ada dilapangan, sehingga dalam perencanaan jalan dapat dianggap aman terhadap gerakan tanah yang terjadi dan keruntuhan lereng di daerah tersebut dapat diminimalisir. Curah hujan dengan durasi yang lama disertai intensitas yang tinggi merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya bencana tanah longsor pada sebagian besar wilayah di Indonesia. Korban jiwa manusia dan kerugian ekonomi akibat tanah longsor mengilustrasikan bahwa betapa besar upaya yang harus

dilakukan untuk mengantisipasi kelongsoran pada lereng yang kritis, dimana air memberikan kontribusi terhadap kejadian kelongsoran terutama pada tanah lempung tak jenuh. Selain itu, gangguan terhadap stabilitas lereng dapat terjadi jika tahanan geser tanah tidak mampu mengirnbangi gaya-gaya luar yang menyebabkan gelincir pada bidang longsor. Studi ini mempelajari mengenai kestabilitasan lereng di Bayah, Banten. Pada lereng tersebut akan dibuka jalan baru untuk mobilitas masyarakat yang mengharuskan proses pemotongan lereng pada pengerjaan jalan tersebut. Analisis stabilitas lereng dilakukan dengan mengunakan metode Hoek dan Bray karena dapat menganalisis 4 jenis longsoran, yaitu longsoran bidang, baji, busur, dan guling. Metode ini merupakan

Theresiakk,Analisis d Stabilitas ereng... L

AT- 63

ProceedingESAT P (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur Sipil) & Universitas GunadarmaDepok 18- 19Oktober 011 2

Vol.4 Oktober2011 ISSN:1858-2559

metode analisis stabilitas lereng terbaru dan merupakan cabang dari metode keseimbangan batas serta digunakan aplikasi penunjang bahasa pemrograman C++, karena C++ merupakan salah satu bahasa pemrograman yang sangat populer saat ini, diciptakan oleh Bjame Stroustrup (1983). Bahasa C++ termasuk dalam bahasa pemrograman tingkat menengah (intermediate level language), sebagai pembanding Ikombinasi antara bahasa pemrograman tingkat tinggi (high level language) dan bahasa pemrograman tingkat rendah (low level language). C++ memperkenalkan konsep program yang berorientasi objek (object oriented programming), sehingga memudahkan pengguna dalam pengerjaan kode C++. Tujuan dari penulisan ini adalah merencanakan stabilitas lereng di daerah Bayah, agar arus transportasi di daerah tersebut dapat berjalan dengan baik. Arus transportasi yang baik diharapkan dapat meningkatkan aksesi-

bilitas dan perekonomian daerah Bayah dan sekitamya. Perencanaan stabilitas lereng ini mengambil lokasi di wilayah kecamatan Bayah, kabupaten Lebak, provinsi Banten. Lokasi perencanaan strategis, mudah dilalui kendaraan kecil maupun besar, serta terletak 62 KM ke arah barat Pelabuhan Ratu. Pada perencanaan stabilitas lereng ini akan dibuka akses jalan baru untuk mobilitas masyarakat, dengan spesifikasi perencanaan sebagai berikut: lebar jalan rencana : 7 m, jumlah jalur: 2, jenis jalan: jalan nasional, kelas jalan: I, fungsi : mobilisasi ke PLTU
METODE PENELITIAN

Proses pengerjaan analisis stabilitas lereng akan dipermudah jika sudah dibuat diagram alur pekerjaan. Adapun alur perencanaan yang digunakan dalam analisis stabilitas lereng ini dapat dilihat pada Gambar 1.

StratifikasiRe~iW1R~ 'ereng
Penentuan ripe b!dang g~lincir & Pemilihan met~d~ ~alisis

?e~~!l~.parameter

~~sainIanaliili,

T~aR Analisis StabilitasLereng

JJd~
LeL~gAn1an I ~

?erencanaan ~enahan +.$r.e~g

Gambar

1.Diagram Alur Analisis Stabilitas Lereng

AT- 64

Theresia dkk,Ana/isisStabi/itasLereng...

Proceeding ESAT P (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur Sipil) & Universitas Gunadarma Depok 18- 19Oktober 2011

Vol.4 Oktober 011 2 ISSN: 858-2559 1

Lereng Kiri <-----------

4,5

2.5 ',5

3.5
~

>

Lereng Kanan

a Q o

:Clay

: Sandstone
: Hard Layer

Gambar 2. Lapisan Tanah STA 3+420

Metode perencanaan yang digunakan dalam penulisan ini adalah (1) merencanakan analisis stabilitas lereng untuk mencegah dan mengatasi masalah kelongsoran di wilayah Bayah, Provinsi Banten, (2) stratifikasi penampang tanah lereng yang akan dianalisis, terletak pada STA 3+420 (HBH 4), (3) penentuan tipe keruntuhan lereng (bidang longsor lereng), sehingga dapat dipilih metode yang sesuai untuk bidang longsor tersebut. Dalam hal ini, metode yang cocok adalah metode Hoek and Bray (1981), (4) penentuan parameter yang akan digunakan dalam perhitungan analisis stabilitas lereng dengan metode Hoek and Bray, (5) analisis stabilitas lereng dapat dilakukan dengan metode Hoek and Bray dengan Longsoran Bidang, (6) proses pada tahap analisis ini dapat menggunakan alat bantu berupa bahasa pemrograman C++, hingga nilai faktor keamanan lereng dapat diketahui, (7) kemudian periksa apakah faktor keamanan (FK) yang diperoleh lebih besar dari 1,5?, (8) jika Ya, maka lereng dianggap cukup aman untuk memikul beban luar, dan (9) sebaliknya, jika tidak, maka perlu alternatif penahan lereng dan analisis ulang. BASIL DANPEMBAHASAN Stratifikasi Penampang Lereng Analisis stabilitas lereng dimulai dari stratifikasi penampang lereng yang akan ditinjau, yaitu pada STA 3+420, pada penampang tersebut akan dilakukan proses pemotongan (cutting) karena perencanaan jalan

berada di bawah permukaan tanah. Gambar 2 menunjukkan lapisan tanah di STA 3+420. Penampang Lereng Sebelah Kiri Analisis stabilitas pada penampang lereng sebelah kiri mengggunakan metode Hoek and Bray yang merupakan cabang ilmu dari metode keseimbangan batas (limit equilibrium) dan pemrograman C++. Metode Keseimbangan Batas (Limit Equilibrium) Metode ini dapat dilihat pada Gambar 1. Pembagian massa tanah pada bidang longsor sebelah kiri di STA 3+420 menjadi 2 segmen dan 6 bagian segmen yaitu: 1a, 1b, 1c, 1d, 2a, dan 2b. Metode Hoek dan Bray Metode Hoek dan Bray ini dapat digunakan untuk menganalisis empat macam longsoran pada lereng, yaitu longsoran baji, busur, bidang, dan guling. Namun, pada penulisan ini, yang akan dibahas hanya Longsoran Bidang (Plane Failure). Longsoran bidang merupakan suatu jenis longsoran yang terjadi di sepanjang bidang luncur yang dianggap rata. Bidang luncur tersebut dapat berupa rekahan, sesar, maupun bidang pelapis batuan. Interpretasi metode Hoek dan Bray dan jenis keruntuhannya dapat dilihat pada Tabel 1. Segmen massa tanah pada bidang longsor sebelah kiri STA 3+420 dapat dilihat pada Tabel 2.

Theresiakk,Analisis d Stabilitas ereng.., L

AT- 65

Proceeding ESAT P (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur Sipil) & Universitas Gunadarma Depok 18- 19Oktober 011 2 Tabell. Intemretasi Metode Hoek and Brav dan Jenis Keruntuhannva
Metode
Hoek and Bray (1981) Permukaan Keruntuhan Lingkaran (Circular) Asumsi
Massa keruntuhan dipertimbangkan sebagai satu keseluruhan. Pemecahan ikatan terbawah, diasumsikan tegangan-tegangan normal terkonsentrasi satu titik. pada Tekanan-tekanan air Momen-momen tidak dipertimbangkan dalam analisis.

Vol.4 Oktober 011 2 ISSN: 858-2559 1

Keuntungan
Derajat kemiringan lereng dari 10. sampai dengan 90., telah diantisipasi pada grafik. Penggooaannya sangat sederhana.

Kelemahan
Terbatas hanya ootuk tanah

Rekomendasi Sangat bergooa sebagaiperhitungan awal atau ootuk lereng beresiko rendah.

homogen dengan lima kondisi muka air tanah yang spesiftk.

Keruntuhan Bidang (planefailure)

Bidang tunggal Dengan pemooeulan tension crack.

Kedua permukaan keruntuhan dan tension crack, strike secara paralel terhadap pennukaan lereng.Pennukaanpermukaan yang lepas mooeul karena itu tidak ada ketahanan terhadap batasbatas lateral

pada tension crack dan pada Bidang keruntuhan juga termasuk metode analisis yang sederhana.

Berguna bila bidang keruntuhan bisa diasumsikan seperti pada lembaranjoint

Dapat memberikan hasil yang lebih dari estimasi pada nilai faktor keamanannya pada lereng coram dimana toppling bisa terjadi.

Tabel 2. Segmen Massa Tanah pada Bidang Longsor Sebelah Kiri STA 3+420 No Bagian Bidang Alas Luas Tinggi Segmen Segmen Segmen la Segitiga 1,80 1,20 1,08 Ib Persegi 1,80 2,70 4,86 Ie Persegi 1,80 2,50 4,5 Id 2 2a 2b Segitiga Segitiga Segitiga 1,80 3,50 3,50 3,50 3,50 1,40 3,15 6,125 2,45

Titik Berat 0,78 2,00 2,35 2,50 2,40 0,55

Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui bahwa dalam perhitungan longsoran bidang pada STA 3+420 sebelah kiri, diperlukan beberapa parameter, yaitu: panjang bidang luncur (A), gaya angkat oleh air (U), gaya tekan air (V), nilai kohesi tanah (c), dan berat per segmen tanah (w). Sebelum dimasukkan dalam rumus, harus dikalkulasi terlebih dahulu.

6 FK=L tc4 + (n;.coSlf/p-V; - V;.sinlJlp)tan~}

;=)
FK

tn;.sinlJlp + V;.COSlf/p J '

= 14,530 = 0 252
56,137

Maka, nilai FK untuk jenis longsoran bidang adalah FK = 0,252. (Karena FK< 1,5 maka lereng dinyatakan dalam keadaan tidak stabii, sehingga perlu pemilihan altematif perkuatan lereng kritis).

AT 66 -

Theresiadkk,AnalisisStabilitasLereng...

ProceedingESAT P (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur Sipil) & Universitas GunadarmaDepok 18- 19Oktober 011 2

Vol.4 Oktober 011 2 ISSN: 858-2559 1

Wl

W2

Gambar 3. Pembagian Masa Tanah pada Bidang Longsor Sebelah Kiri STA 3+420 Tabel3. Perhitungan Bidang pada Lereng Sebelah Kiri STA 3+420 Gaya Gaya B era t Angkat Tekan Oleh Air Air Segmen ( Vi ) -1,40 -2,47 -5,87 -6,13 -6,04 -0,98 Jumlah ( Vi ) 3,50 3,69 5,47 5,75 5,66 2,99 (Wi) 3,22 5,80 12,45 12,73 12,63 2,40 0,316 1,478 4,175 4,260 4,227 0,072 14,530

Bagian Segmen la Ib Ie Id 2a 2b

Panjang Bid.Lunen r (Ai) 1,06 1,82 3,55 3,62 3,59 0,80

W.sinljlp+V.COSIjI
4,459 6,840 13,573 13,951 13,818 3,496 56,137

Analisisdengan pemrograman C++ Bahasa pemrograman C++ adalah salah satu bahasa pemrograman yang sangat populer saat ini, diciptakan oleh Bjame Stroustrup (1983). Bahasa C++ termasuk dalam bahasa pemrograman tingkat menengah. C++ memperkenalkan konsep program yang berorientasi objek (object oriented programming) yang merupakan bentuk dari bahasa pemrograman C. Disebut dengan program yang berorientasi pada objek (OOP), karena (a) Encapsulation, karena dapat dibuat sebagai modul (modular programming) yang

hanya menampilkan sebagian kode program sehingga data penting dapat terlindungi, (b) Inheritance, adalah fitur C++ yang tidak ada pada bahasa pemrograman lainnya dan dapat mempercepat dalam pembuatan kode program, dan (c) Polymorphism, karena dapat hanya menggunakan 1 variabel saja untuk banyak implementasi program sehingga dapat beradaptasi terhadap lingkungan kode pemrograman lainnya. Contoh format penulisan dalam pemrogramanC++ ini dapatdilihatpada Gambar4.

Theresiakk,Analisis d Stabilitas Lereng...

AT- 67

Proceeding ESA (Psikologi, P T Ekonomi, Sastra, Arsitektur Sipil) & Universitas Gunadarma Depok 18- 19Oktober 2011

Vol.4 Oktober 011 2 ISSN: 858-2559 1

~in~lude <iogtre~~> int main () std::cout "Rallo, world!\n";

Gambar 4.Contoh Syntac dari program C++


Sumber: The C++ Progmmming Language,
1983

t~n~1ude <1os~rea~.h> f1.nc:lude ~'t;h.h> *.1.nc'1~1.de <::!Jt:ctJ.:\.h.h:>. tunde f ab::s vo1d

b2.d.lU2q

:10 H, %(6] I' p..1, psiF, V(e),. Wh[e],. Wm.(6),. c, JX, X[~],. JY; Y(6) , !"1uks,. !"K :

double rad, rad.2, p.1., A(6).. double U(6],. gamaW,. 2"",(15),. .1.nt 1.: 22.0/7.0; %(1)-7.91; %(2)-8.618; ZIS]-10.16..; %(1.]-10.222; Z(5.)-.1.0.2: Z(f;i)-7.711.:

p.1-

Zw(1)-2.64S1 ZW[2J-2..71ti; Zwr3]-3.307; Zv{4J-3..391.1 Zw[5]-3.36't; 2",(6J-2.115; ,;/ rad couto end..1.; cout"Prog%Zam .ror ana.lY,j!l1.:II or Scet1.c'a cou.1: encIJ.: cout ... Iapuc H .H1 gh ot: Fa 1.1ulZ't!) : cin H) eou1;: end..1.: COU~ " Inpu~ Fluks (Shear'~ Anqle) c:1.n !'luk.s ; COUt. endl ; rad2 Fluke * pj, I 1.80.0;

_ d.ag: P1ane

. pi

180.

O,~

E"a,1.1.ure .. end.l; :

ror

(1.-1

.1.<-6

1.++)

( XUJ - ~abs (c~A(iJ" (Wzo[i] .cos (nd) -O[1J -V[iJ ~sJ.n(u.d ~un (rad2); cout ~harqa c~~: " c~A(iJ endl; COUt -harQ'a Wm.Co",(p.s1.): .. Wm{1]*C05 (::ad) endl; cou~ -:barQ'a V1.51n(ps1.): .. V[1]-.,inCracl) endl;
cout. -ha::-Qa Xi: cou't. << endl;
ror (1-1 ; 1.<-6 ;

"

Xii]

~ndl:

1.++)

- Wm(iJ.~in(rad) +V[1].co~ (rad); cou~ 8harq4 Yi.: " Y[i] endl; }


,JX-O; JY-O; lor ( (1-1 ,JX-JX ; i<-6 + X(i]; Y[iJ;) ; i++)

(Y[i]

JY-JY+ cout
FK

cou~ "'harqa. C'OU~ -harqa:


cout. -The

end.l; Y - '" X- "


5,at"etv

JX/JY;

JY JX
of

e:ndl: endl:
Slope tor 5tac~cts Plane Failure
is :
H

f'accor

FK <<I endl;

Gambar 5. Analisis C++ Longsoran Bidang pada Sebelah Kiri STA 3+420

Berdasarkan Gambar 5, tahapan analisis stabilitas lereng dengan pemrograman C++ adalah (1) mengidentifikasikan variabel / parameter yang akan digunakan dalam perhitungan stabilitas lereng dengan metode Hoek dan Bray, (2) mengkonversikan satuan sudut dari radian ke derajat dengan rumus, (3) menentukan tampilan GUI ( Graphical User Interface), dan (4) memasukkan

rumusan yang sesuai dengan metode Hoek dan Bray. Gambar 6 merupakan tampilan GUI (Graphic User Interface) untuk perhitungan longsoran bidang statis dengan metode Hoek and Bray berbantuan pemrograman C++. Dimana dengan memasukkan parameter yang mendukung program perhitungan stabilitas lereng, maka akan diperoleh keluaran berupa faktor keamanan lereng, yaitu sebesar 0,252.

AT- 68

Theresiakk,Analisis d Stabilitas ereng... L

ProceedingESAT P (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur Sipil) & Universitas GunadarmaDepok 18- 19Oktober 011 2

Vol.4 Oktober 011 2 ISSN: 858-2559 1

Input H (High of Failure)


Input harga harga harga harga harga harga Psi Ai Ai Ai Ai Ai Ai

: 7

63
1 .05475 1.81551 3.548 3.61532 3.59063 0.797794 : 1

Input harga harga harga harga harga harga

gaAaW (Mass of Water) Ui: -1.39491 Ui: -2.46547 Ui: -5.86661 Ui: -6.12978 Ui: -6.03945 Ui: -0.975303

harga Ui: 3.49801 harga Ui: 3.68833 harqa ui: 5.46812 harga Ui: 5.74944 harga Ui: 5.65825 harga Ui: 2.98901 Input harga harga harga harga harga harga input psiF w.. (i) Will (i) W.. (i) WA (i) WA (i) WA (i) : 75 3.22901 5.81026 12.4773 12.7585 12.6552 2.40494 : 0.4

\:.

c (Cohession)

harga Y = 56.2383 harga X = 14.2107 The Safety Factor of Slope for Static's Plane Failure is : 0.252688

Gambar 6. Hasil Analisis C++ Longsoran Bidang pada Sebelah Kiri STA 3+420

Metode Keseimbangan Batas (Limit Equilibrium) Metode ini dapat dilihat pada Gambar 7. Pembagian massa tanah pada bidang longsor sebelah kanan STA 3+420 dibagi dalam 4 segmen yaitu segmen 1 dengan 1 bagian segmen, segmen 2 dengan 3 bagian segmen, segmen 3 dengan 3 bagian segmen dan segmen 4 dengan 1 bagian segmen, untuk lebihjelasnya lagi dapat dilihat pada Tabe14. Berdasarkan Tabel 5, dapat diketahui bahwa dalam perhitungan longsoran bidang pada STA 3+420 sebelah kanan, diperlukan beberapa parameter, yaitu: panjang bidang luncur (A), gaya angkat oleh air (U), gaya tekan air (V), nilai kohesi tanah (c), dan berat per segmen tanah (w). Pada tahap awal analisis stabilitas lereng untuk longsoran bidang statis, perlu dilakukan pembagian

massa tanah per segmen, setelah itu tentukan dan hitung parameter yang dibutuhkan dalam rumusan longsoran bidang statis, dan sebelum dimasukkan dalam rumus, masingmasing parameter harns dikalkulasi terlebih dahulu.
8 FK=L: {eA; + (W;.coS'p-U; -V;.sin'p)tan~}

;=1

{W;.sin, p + V;.cos, p J

FK= 17,17 =1898 905 ' , Maka, nilai FK untuk jenis longsoran bidang adalah FK = 1,898. Oleh karena FK > 1,5 maka lereng tersebut dinyatakan dalam keadaan stabil / aman terhadap bahaya longsoran, sehingga tidak diperlukan analisis lebih lanjut mengenai alternatif penahan lereng

Theresiakk,Analisis d Stabilitas ereng... L

AT- 69

ProceedingESA (Psikologi, P T Ekonomi, Sastra, Arsitektur Sipil) & Universitas GunadarmaDepok - 19Oktober 011 18 2

Vol.4 Oktober 011 2 ISSN: 858-2559 1

4,51

W..

W.

I w.

I Wl

j ,

Gambar 7, Pembagian Masa Tanah pada Bidang Longsor Sebelah Kanan STA 3+420

Tabel4.

Segmen Massa Tanah pada Bidang Longsor Sebelah Kanan STA 3+420 Bagian Bidang Alas Luas Tinggi Segmen Segmen la 2,50 Segitiga 4,50 5,60 2a 2,00 3,60 Segitiga 1,80 2b 2,00 Persegi 2,70 5,40 2c 2,00 1,50 Segitiga 1,50 3a 3,50 2,40 Segitiga 4,20 3b Persegi 3,50 1,67 2,90 3c Segitiga 3,50 2,20 3,85 4a Segitiga 3,00 2,50 3,75

Titik Berat 0,59 0,88 1,60 0,67 1,80 0,55 1,20 1,90

Alternatif Perkuatan Lereng Kritis Berdasarkan hasil analisis pada penampang lereng STA 3+420 sebelah kiri, lereng tersebut tidak stabil karena angka keamanan yang didapat kurang dari 1,5 pada analisis metode Hoek dan Bray dan program C++. Untuk menanggulangi lereng yang tidak stabil diantaranya dengan cara menguragi gaya dorong, meningkatkan gaya tahanan atau keduanya. Gaya dorong dapat dikurangi dengan cara melandaikan sudut lereng dan memotong bagian atas lereng yang berada pada bidang longsor. Untuk meningkatkan gaya tahanan lereng dapat dilakukan dengan cara menimbun tanah dengan nilai kohesi yang memadai pada bagian kaki lereng dan memberikan perkuatan struktur. Sebagai alternatif untuk menanggulangi lereng yang tidak stabil pada lereng sebelah kiri STA 3+420 maka akan dilakukan dengan metode penanggaan (Bronjong). Bronjong merupakan bangunan penambat tanah dengan

stuktur banguan berupa anyaman kawat yang diisi batu belah. Stuktur bangunan terbentuk persegi dan disusun secara bertangga yang umumnya berukuran 2 x I x 0,5 m. Bangunan bronjong adalah stuktur yang tidak kaku, sehingga dapat menahan gerakan baik vertikal maupun horizontal dan bila terjadi longsor masih di manfaatkan kembali. Disamping itu, bronjong mempunyai sifat lulus air, sehingga tidak akan menyebabkan terbendungnya air permukaan. Bronjong selain dipasang pada kaki lereng yang disamping sebagai penahan kelongsoran lereng, juga berfungsi untuk mencegah pengerusan.

Keberhasilan bronjong sangat tergantung dari kemampuan bangunan ini untuk menahan geseran pada tanah dibawah alasnya. Oleh karena itu, bronjong harns diletakkan pada lapisan yang mantap dibawah bidang longsor pada lereng.

AT- 70

Theresiakk,Analisis d Stabilitas ereng... L

Proceeding ESAT P (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitektur Sipil) & Universitas Gunadarma Depok 18- 19Oktober 011 2

Vol.4 Oktober 011 2 ISSN: 858-2559 1

Bagian Segmen la 2a 2b 2c 3a 3b 3c 4a

Perhitungan Bidang Statis pada Lereng Sebelah Kanan STA 3+420 Gaya Gaya Berat Panjang Tekan Angkat Bid.Luncur ...:Segmen Oleh Air (Ai ) (Vi ) (Vi) (Wi) 0,60 0,79 3,50 0,07 -1,54 0,94 -1,28 3,69 0,13 -0,62 0,34 2,36 -3,91 5,47 0,30 4,12 -6,99 5,75 0,67 2,17 4,61 -8,22 6,35 0,76 2,62 7,44 -16,54 9,88 1,42 5,75 9,28 -31,17 22,55 1,92 7,30 9,79 -44,92 42,09 2,07 1,19 lumlah 17,17

0,13 0,19 0,44 0,76 0,87 1,58 2,30 2,78 9,05

2,,".$

Gambar 8. Metode Penanggaan pada Lereng Sebelah Kiri STA 3+420

Bronjong akan efektif untuk longsoran konstruksi lereng yang relatif dangkal, tetapi tidak efektif untuk longsoran lereng berantai. Bronjong banyak digunakan karena material yang digunakan tidak sulit diperoleh, pelaksanaannya mudah dan biayanya relatif murah. FK=I12{c4 +(Uj.COSlf/pUj -V;.sinlf/p)tan{b}
;=1 FK {Uj.sinlf/p +V;.COSlf/pJ

= 13052,00 = 5 876 2221,08 '

Berdasarkan Tabel 6, dengan memasukkan beberapa parameter seperti: panjang bidang luncur (A), nilai kohesi tanah (c), gaya tekan air (V), gaya angkat oleh air (D), serta berat tiap-tiap segmen (w) ke dalam rumusan metode Hoek and Bray untuk jenis longsoran baji, maka akan diperoleh nilai faktor keamanan (FK) lereng kiri pada STA 3+420 adalah sebesar 5,876. Oleh karena FK > 1,5 maka lereng tersebut dinyatakan dalam keadaan stabil / aman terhadap bahaya longsoran, sehingga tidak diperlukan analisis ulang mengenai alternatif penahan lereng.

Theresia dkk, Analisis Stabilitas Lereng...

AT- 71

Proceeding T (Psikologi, PESA Ekonomi, Sastra, Arsitektur &Sipil) Universitas Gunadarma - Depok 8- 19Oktober 1 2011

Vol. Oktober 4 2011


ISSN: 858-2559 1

Bagian Segmen 3a 3b 4a 4b 5a 6a 6b 7a 7b 8a 9a 9b

. Panjang
Bid.Luncur (A) 25,19 23,62 22,17 18,94 18,61 16,45 16,32 16,30 14,99 8,84 7,39 4,11

PerhitunganPenanggaanpadaLerengSebelahKiri STA3+420
Gaya Angkat Oleh Air (U) 103,84 138,38 143,07 126,80 144,86 138,54 139,94 144,35 137,95 82,17 72,32 42,79 Jumlah Gaya Tekan Air (V) 33,99 68,63 83,30 89,66 121,12 141,88 146,98 156,93 169,41 172,81 191,38 217,26 Berat Segmen (W) 188,66 183,69 178,27 163,46 161,77 149,45 148,69 148,52 140,18 92,60 79,40 46,56

cAt W.COSfjI p -U- V.sinfjlp

tan IW.sin If!p

+V.cosVII

10,05 38,72 47,67 47,36 66,90 75,14 77,79 83,34 87,39 76,93 82,77 130,52 13052,00

183,55 194,84 196,66 186,35 199,11 197,55 199,18 203,54 201,78 160,91 157,57 140,04 2221,08

.~~.~Q~ 12M~.

.'""

v.&4 ~.....
4Q~. ~.._~_ c~_ Utfl,;t:t. :ttt:oll< ~ P.L _ ~"~.r"? e, ..C$I-""" Q...# ~~# .(1~J~ *-'1*:1:.. .~ at1.J~ ~~# ~~W~_~ .,~.,. Yr~a1. Yf~*J. ...t )... _t,,"..:I.'1.. ~:,.. 4Y r1~._

e .....

~~~~W~ <-.'1:d1_.'b-,.:bjilo

.C..'-1...h...... .C.,-:J,.JI s:1A"


i;, ld. z.t'7'1-1 ~x *t.j-~...,..'i1<, :J:!,C.J-:t*..:i,401'k .:1q:t,.:Jt~.JUt.. ;Ii t.,- J -.in,'..I:r.,

.-_12"-.,, "'<4117' *I.l-.-~"'",,,~

=~~~1=~~#::~~ ."",,(,.t"",k,~...":te:..11 a )-IO.~ ..U~tt :c j-:&_..""Ii8t ~ *;..,{..-11_.~_....... '., *.,~II' ~_I.'f<-J_"''''''._~..., __t.,_:tt'1': ~..."'., ."11_"'. .".. ..., ~ ~w..oJ-:5.<a
.wta,t.-,-'t,iIt ~..r:...~,-..,

",,,,. ~

,,' _"" ~..c .<LA

~ '!rio- "' c
-":::fo'."

"' , ~ ""'.'--*>,.W#-. ........... { -fIIj(I,.J >t...~~:ii,a-t..,...I..'

_.. _..

---.--......... ~ .""'. ~. "",:a.. #. ,...,.-


__""~~ "'

~.

,.._"'..."".."".., """ ,. ..-,.. _,.;'); u:Jo1.. -~~"'" .- f""~

'"" , .., ___ '

"..

#o__ _ ,,_ ." " ., .. Jj

*,, .; " " ,--",,-_ ..- ~"I(-.__......

;I - ..._~. _. , ~.~.9~
,0&,"~ ~HiJl'.w.""

~- .
,.,hf"!"1'tlI-~.~.-""'..;.4)..,

~.. ~~.,.""'" v*~tfIi..~~..,J, ..,,1;.:J __ ~._ .,11<,~... 'WiOI'!' t :Mo\t~. , _..""' .ot':""' 1.,jI._" ...
It.~

-..

...,., .""'

,J

:11...

,.t~_}

~iI#~tl

r ~"f,;~

__ ~"'.f

.--,,, .",.,..,., :1: .,


*' ~"".".~f. ~.;fIY..

4.. ,..to '''''8.,' -~*)!:f. - ,::-.4...(...t .. .. *o.><!: vt ~:~... t 'V<Jili ~~'lfllt' <4>0(
, ..., t 1l"t;...I~J t.,. "' ,

t>~

IJ"K 4H,,4'Y1F ~. - ~~""~.~ - - .~ .. .. .~~ ""."'''''-, ~ .. "''''' "*"'4; ~, ~~.

_<'II'

4',*""'''JMo>.",,, A_'l:_"'~

*' W~iAlllIO ..,..~

.'<tIc.:

""...M...

.."'_

.,..".'*

-*'-., $> ... .'If.<oII:' ~

-4!.

Gambar 9. Analisis C++ Longsoran Bidang pada STA 3+420 Kiri

Berdasarkan Gambar 9, untuk menyatakan tipe kosong digunakan kata kunci void. Biasanya tipe data ini digunakan untuk mendeklarasikan fungsi yang tidak mengem-

balikan nilai apapun, yang tidak menerima parameter apapun, dan Jika diawali dengan operator *, menyatakan penunjuk terhadap sembarang data.

AT 72 -

Theresia dkk, Analisis Stabilitas Lereng...

Proceeding ESA (Psikologi, P T Ekonomi, Sastra, Arsitektur Sipil) & Universitas Gunadarma Depok 18- 19Oktober 011 2
.~""~",~\1i,"~,H,=.
...0.9 "" "or ana1J,11$-t.$ .1' s-=_t;::1.c.s P1.-n. F.-i.1u..-.

Vol.4 Oktober 011 2 ISSN: 858-2559 1

'Input: "Input:.

H Ps:l. R:I. iA1 RS. n:i. A:S.. A:L A. A:I. n:1 A;i Its.. 1ft:!.

(lHJ.gh

o :.

F...:i.111".~) 63

:: 29..5

25-_'1;883 23.6-23 2'2 699

'8.9384

U.. ..,.
"" W~ Wn """
W...

;i pUI:;
~npu~

(:1.):~..Ss:.7 c (Cahe"s5:J.on) :: u... F1ukw

.'...6''''~ ...6., 5 '1.6..3a39'16-.2959 '''.9..7 8..,83969 7...#033_ "'.10567: <.s.>: '8.66 (:I.>: "'8:1..6." (:I>:. "",78..273 (.I.).:'163 6_ (:i.): "16"11_767 (1):. 9 ",ltSa (:I.): 692 Cl.)= ~S...9 (s,).: : 8... (:!I.): 92..6009 :(S):79 02:....

arg. arga

he s.~~cy

Y X

<Sh~ar.s 222"11..08

Ang1.)

22..5

1..3US2-'."1I12 Facto~ 0* S10pe

For S~.~~c.s

P1.ne

F.~1ur.

~-s ~ S...766~

Gambar 11. Hasil Analisis C++ Untuk Penanggaan pada STA 3+420 Kiri Tabel7. Metode Hoek dan Bray Untuk Longsiran Bidang Permukaan Asumsi Kelemahan Keuntungan Keruntuhan Massa Lingkaran Derajat Terbatas hanya
(Circular) keruntuhan dipertimbangkan sebagai satu keseluruhan. Pemecahan ikatan terbawah, diasumsikan tegangantegangan nonnal terkonsentrasi pada satu titik. Kedua pennukaan keruntuhan dan tension crack, strike secara paralel terhadap pennukaan lereng. Pennukaanpennukaan yang lepas muncul karena itu tidak ada ketahanan terhadap batasbatas lateral kemiringan lereng dari 10 sampai dengan 90, telah diantisipasi pada grafik. Penggunaannya sangat sederhana. untuk tanah homogen dengan lima kondisi muka air tanah yang spesifik.

Metode
Hoek and Bray (1981)

Rekomendasi
Sangat berguna sebagai perhitungan awal atau untuk lereng beresiko rendah.

Keruntuhan Bidang (planefailure)

Bidang tunggal Dengan pemunculan tension crack.

Tekanan-tekanan air pada tension crack dan pada Bidang keruntuhan juga tennasuk metode analisis yang sederhana.

Momen-momen tidak dipertimbangkan dalam analisis. Dapat memberikan hasil yang lebih dari estimasi pada nilai faktor keamanannya pada lereng curam dimana toppling bisa teIjadi.

Berguna bila bidang keruntuhan bisa diasumsikan seperti pada lembaran joint.

SIMPULAN

DAN SARAN

Simpulan Berdasarkan analisis yang dilakukan pada penampang lereng STA 3+420 di Bayah, Banten maka dapat disimpulkan bahwa (a) faktor Keamanan (FK) pada

sebelah kiri penampang lereng STA 3+420 dengan program pemrograman C++ serta metode Hoek dan Bray untuk longsoran bidang adalah 0,252. Hal yang sarna dilakukan pada sebelah kanan penampang lereng STA 3+420 sehingga di dapat FK sebesar 1,895, (b) faktor Keamanan (FK)

Theresiakk,Analisis d Stabilitas ereng... L

AT- 73

Proceeding PESA (Psikologi, T Ekonomi, Sastra, Arsitektur Sipil) & Universitas Gunadarma Depok 18- 19Oktober 011 2

Vol.4 Oktober2011 ISSN:1858-2559

pada sebelah kiri penampang lereng STA 3+420 kurang dari 1,5, sehingga perlu dilakukan tindakan preventif agar meminimalisir kelongsoran dengan memberikan altematif perkuatan, yaitu metode penanggaan pada lereng kritis, (c) tindakan preventif untuk meminimalisir kelongsoran dengan memberikan altematif perkuatan, yaitu metode penanggaan pada lereng kritis. Pencegahan longsoran pada lereng dengan sistem penanggaan, maka diperoleh angka keamanan untuk lereng kritis yaitu 5,876, dan (d) metode Hoek dan Bray untuk longsoran bidang dapat diinterpretasikan pada Tabel 7. Saran Berdasarkan analisis yang te1ah dilakukan maka penulis menyarankan bahwa (a) analisis angka keamanan dapat dilakukan dengan program / software pendukung lain, seperti Geoslope, Plaxis, dan bahasa pemrograman lain, dan (b) pengkajian ulang yang komprehensif perlu dilakukan menggunakan data penyelidikan tanah, pengamatan visual dan analisis kondisi stabilitas lereng agar nantinya diperoleh solusi lereng yang aman dan ekonomis.

DAFTAR PUS TAKA

Syariffudin, Firmansyah. 2008, "Perencanaan Penanggulangan Longsor Pada Proyek Jalan di Lokasi Bayah,Banten ". Laporan Tugas Akhir Sarjana Universitas Gunadarma, Depok. Raharjo,P.P. 1992. "Perencanaan Turap". Divisi Geoteknikal UNPAR, bandung. Vareza Har1en, Andika Y.P. 2008. "Studi Stabilitas Lereng Sungai Mahakam". Laporan Tugas Akhir Sarjana ITB, Bandung. Bowles,J.E. 2000. "Sifat-Sifat Fisik dan Geoteknis Tanah Longsor". Edisi kedua, Jakarta: Erlangga. PT. Geomarindex, " Laporan HasH Penyelidikan Tanah untuk Proyek Jalan Di Lokasi Bayah, Provinsi banten", Jakarta, .. 2006. Paulus P. Rahardjo, Ph.D, El Fie Salim., "Manual Kestabilan Lereng", Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Kepala Balai Geoteknik jalan, Panduan Penanganan Longsoran dan Keruntuhan Lereng Jalan di Indonesia", Pusat Litbang Prasarana Transportasi, Departemen Permukiman Prasarana Wilayah. Departemen Pekerjaan Umum, "Rekayasa Penanganan Keruntuhan Lereng Pada Tanah Residual dan Batuan", Jakarta, 2004. Badan Standarisasi Nasional, "Tata Cara Perencanaan Penaggulangan Longsoran", Jakarta, 1987.

AT- 74

Theresia dkk, Ana/isis Stabilitas Lereng...

You might also like