You are on page 1of 2

Bayam Sayuran yang satu ini banyak dikonsumsi karena kandungan gizi yang melimpah.

Namun, jika tidak hati-hati bayam bisa meracuni akibat asam oksalat yang banyak terkandung dalam bayam. Asam oksalat yang terlalu besar dapat mengakibatkan defisiensi nutrient, terutama kalsium. Selain itu, asam oksalat juga merupakan asam kuat sehingga dapat mengiritasi saluran pencernaan, terutama lambung. Asam oksalat juga berperan dalam pembentukan batu ginjal. Untuk menghindari pengaruh buruk akibat asam oksalat sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung senyawa itu terlalu banyak.

Orang-orang yang mengalami pembentukan batu ginjal mungkin memiliki proses biokimia yang kurang normal, yang menyebabkan peningkatan produksi oksalat dari vitamin C. Jadi masalahnya bukan pada konsumsi vitamin C itu sendiri. Oksalat dapat terakumulasi membentuk batu ginjal jika berikatan dengan Kalsium membentuk Ca oksalat. Konsumsi vitamin C memang dapat meningkatkan produksi oksalat di dalam tubuh, tetapi tidak ada fakta yang menyebutkan bahwa ia meningkatkan pembentukan batu ginjal. Pada kenyataannya, penggunaan vitamin C dalam satuan gram justru dapat meningkatkan ekskresi baik oksalat maupun urat melalui ginjal. Hal ini dimungkinkan karena beberapa hal. Pertama, vitamin C cenderung mengikat kalsium, sehingga akan mengurangi jumlah kalsium yang akan membentuk Ca-oksalat (satu jenis batu ginjal). Kedua, Vitamin C bersifat diuretik, yaitu meningkatkan pengeluaran air seni. Hal ini akan mencegah terbentuknya batu ginjal. Terakhir, pembentukan batu ginjal nampaknya terjadi di sekitar pusat infeksi, padahal vitamin C ini bersifat bakterisidal (membunuh bakteri) sehingga justru akan mencegah pembentukan batu ginjal dengan cara membunuh bakteri di tempat di mana batu ginjal akan terbentuk. Vitamin C juga dapat mencegah terjadinya jenis lain dari batu ginjal, terutama adalah batu ginjal asam urat, dan batu ginjal sistin. Postingku sebelum ini menyampaikan fakta bahwa vitamin C justru mengurangi risiko terbentuknya kristal asam urat. Batu-batu ini, termasuk juga yang terbuat dari Ca fosfat, akan terlarut dalam suasana asam vitamin C. Selain itu, urin yang asam karena mengandung asam askorbat (vit C) dapat pula melarutkan batu struvite (magnesium ammonium phosphate), yang sering terdapat pada urin yang terinfeksi. Memang pernah ada peneliti lain yang menyatakan bahwa vitamin C meningkatkan risiko terjadinya batu ginjal, tetapi dugaan ini tidak didukung fakta kuat, dan hubungan ini menjadi lemah karena vitamin C justru memiliki efek-efek yang sebaliknya.

Asam oksalat secara alami terkandung dalam kebanyakan tumbuhan, termasuk bayam. Namun, karena asam oksalat dapat mengikat nutrien yang penting bagi tubuh, maka konsumsi makanan yang banyak mengandung asam oksalat dalam jumlah besar dapat mengakibatkan defisiensi nutrien, terutama kalsium. Asam oksalat merupakan asam kuat sehingga dapat mengiritasi saluran pencernaan, terutama lambung. Asam oksalat juga berperan dalam pembentukan batu ginjal. Untuk menghindari pengaruh buruk akibat asam oksalat, sebaiknya kita tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung senyawa ini terlalu banyak.

Asam oksalat adalah asam dikarboksilat yang hanya terdiri dari dua atom C pada masing-masing molekul, sehingga dua gugus karboksilat berada berdampingan. Karena letak gugus karboksilat yang berdekatan, asam oksalat mempunyai konstanta dissosiasi yang lebih besar daripada asam-asam organik lain. Besarnya konstanta disosiasi (K1) = 6,24.10-2 dan K2 = 6,1.10-5). Dengan keadaan yang demikian dapat dikatakan asam oksalat lebih kuat daripada senyawa homolognya dengan rantai atom karbon lebih panjang. Namun demikian dalam medium asam kuat (pH <2) proporsi asam oksalat yang terionisasi menurun. Asam oksalat bersama-sama dengan kalsium dalam tubuh manusia membentuk senyawa yang tak larut dan tak dapat diserap tubuh, hal ini tak hanya mencegah penggunaan kalsium yang juga terdapat dalam produk-produk yang mengandung oksalat, tetapi menurunkan CDU dari kalsium yang diberikan oleh bahan pangan lain. Batu oksalat dapat terbentuk dari makanan, sedangkan sisanya diperkirakan dibentuk oleh tubuh sendiri. Namun, batu ginjal terjadi bukan karena asupan oksalat semata, akan tetapi juga asupan protein, kalsium dan air yang turut berpengaruh pada pembentukan batu oksalat. Oksalat dapat terakumulasi membentuk batu ginjal jika berikatan dengan Kalsium membentuk Ca oksalat. Konsumsi vitamin C memang dapat meningkatkan produksi oksalat di dalam tubuh, tetapi tidak ada fakta yang menyebutkan bahwa ia meningkatkan pembentukan batu ginjal.

You might also like

  • Asam Oksalat
    Asam Oksalat
    Document14 pages
    Asam Oksalat
    Riatun Syamsudin Manang
    No ratings yet
  • Bab I
    Bab I
    Document3 pages
    Bab I
    Mentari Febrianti Darma Pertiwi
    No ratings yet
  • 3 Abstrak
    3 Abstrak
    Document2 pages
    3 Abstrak
    Mentari Febrianti Darma Pertiwi
    No ratings yet
  • Review Jurnal
    Review Jurnal
    Document2 pages
    Review Jurnal
    Mentari Febrianti Darma Pertiwi
    No ratings yet