You are on page 1of 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia yang telah Ia berikan kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun dengan pembelajaran mata kuliah laboratorium fisika sekolah. Keberhasilan pembuatan makalah ini di tunjang dari beberapa materi yang tersedia baik dari para pembimbing maupun dari informasi yang didapat di luar. Meskipun demikian tentunya makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sebagai penulis makalah ini mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dalam penulisan-penulisan makalah selanjutnya. Kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu dan Bapak. yang telah bersedia membimbing kami di dalam mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa.

Palembang, 17 Februari 2013

Penulis

DESAIN LABORATORIUM

Page 1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................... 1 DAFTAR ISI.................................... 2 BAB 1 Pendahuluan........................................3 1.1. 1.2. 1.3. Latar Belakang....................................3 Masalah. .....................................3 Tujuan.......................................3

BAB 11 Pembahasan.........................................4 BAB 111 Penutup..........................................17 3.1. Kesimpulan......................................17 3.2 Daftar Pustaka..................................17

DESAIN LABORATORIUM

Page 2

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pendidikan

sangatlah

penting. Pendidikan juga harus sesuai dengan

perkembangan zaman dan teknologi saat ini. Untuk meningkatkan mutu pendidikan yang sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman tersebut, maka diperlukan peningkatan di segala bidang misalnya terpenuhinya semua fasilitas-fasilitas penunjang pendidikan. Salah satu fasilitas penunjang pendidikan yang sangat penting adalah adanya laboratorium di sekolah. Tujuan pengadaan laboratorium di sekolah tersebut adalah meningkatkan kemampuan praktek siswa di laboratorium. Laboratorium sekolah haruslah memenuhi standar pembelajaran di sekolah dengan kata lain harus memperhatikan kualitas maupun kwantitas di bidang fisik dan material baik itu berupa sarana gedung, desain gedung, peralatan maupun bahan-bahan praktek, dan tenaga laboratorium yang kesemuanya merupakan komponen penunjang pendidikan praktek siswa di laboratorium. Laboratorium sekolah ada beberapa macam yaitu laboratorium Fisika, laboratorium kimia, laboratorium biologi, dan laboratorium komputer. Adapun yang dibahas dalam makalah ini adalah labotarorium Fisika.

1.2 Tujuan

a. Menjelaskan bagian laboratorium b. Menjelaskan bagaimana desain yang baik dalam laboratorium c. Mengetahui instalasi laboratorium fisika

1.3 Masalah a. Bagaimana bagian laboratorium ? b. Bagaimana desain yang baik dalam laboratorium? c. Apa saja instalasi yang harus dipenuhi dalam laboratorium?

DESAIN LABORATORIUM

Page 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Laboratorium

Laboratorium adalah tempat yang digunakan orang untuk menyiapkan sesuatu atau melakukan kegiatan ilmiah. Tempat yang dimaksud dapat berupa sebuah ruang tertutup yang biasa disebut sebagai gedung laboratorium atau ruang laboratorium, dapat pula berupa sebuah tempat terbuka seperti kebun, hutan, atau alam semesta. Keberadaan dan keadaan suatu laboratorium bergantung kepada tujuan penggunaan laboratorium, peranan atau fungsi yang akan diberikan kepada laboratorium, dan manfaat yang akan diambil dari laboratorium. Gambaran umum mengenai peranan dan manfaat laboratorium fisika sekolah adalah kira-kira sesuai dengan kutipan berikut ini : Laboratorium adalah suatu tempat untuk memberikan kepastian atau menguatkan informasi, menentukan hubungan sebab akibat, menunjukkan gejala, memverivikasi (konsep, teori, hukum, rumus) mengembangkan keterampilan proses, membantu siswa belajar menggunakan metoda ilmiah dalam memecahkan masalah dan untuk melaksanakan penelitian .Hal itu dapat berarti bahwa peranan atau fungsi laboratorium sekolah adalah sebagai salah satu sumber belajar di sekolah, atau sebagai salah satu fasilitas penunjang proses pembelajaran di sekolah, dan laboratorium dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan berbagai kompetensi siswa yang menjadi tujuan proses pembelajaran di sekolah. Sesuai dengan maksud, peranan dan manfaat penggunaan laboratorium sekolah seperti dikemukakan di atas, maka kegiatan laboratorium yang diberikan kepada siswa hendaknya dapat digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan:

1. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa ingin tahu para siswa terhadap suatu gejala atau fenomena fisis. 2. Menumbuhkan dan meningkatkan rasa ingin menemukan sendiri mengenai keteraturan dari suatu gejala atau fenomena fisis. 3. Mengembangkan keterampilan siswa dalam mengamati dan mengambil data. 4. Mendidik dan membiasakan siswa untuk bekerja dengan sabar dan teliti. DESAIN LABORATORIUM Page 4

5. Melatih siswa menganalisis data dan menyusun laporan. 6. Melatih siswa menggunakan metoda ilmiah dan mengembangkan sikap ilmiah. 7. Melatih siswa untuk terbiasa meneliti.

Agar tujuan-tujuan seperti yang dikemukakan di atas dapat tercapai sesuai dengan peranan dan manfaat laboratorium sekolah, maka diperlukan suatu sistem pengelolaan

laboratorium yang direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi dan dikembangkan dengan baik. Pengelolaan laboratorium itu mencakup fasilitas laboratorium, bahan habis dan alat-alat laboratorium, organisasi dan administrasi laboratorium, sampai kepada perencanaan dan pelaksanaan seluruh kegiatan laboratorium.

Jenis laboratorium ada dua yaitu: 1. Laboratorium pembelajaran, digunakan untuk membuktikan teori atau hukum. 2. Laboratorium riset, digunakan untuk meneliti gejala / fakta, menemukan teori dan hukum.

Berikut ini adalah salah satu contoh gambaran umum dari setiap ruangan-ruangan dalam sebuah laboratorium. 1. Ruang praktikum Contoh ruang praktikum

Ruang praktikum merupakan bagian utama dari sebuah laboratorium sekolah. Ruang praktikum adalah ruang tempat berlangsungnya proses pembelajaran di laboratorium. Proses pembelajaran di dalam ruang praktikum dapat berupa peragaan atau demonstrasi, praktikum perorangan atau kelompok, dan penelitian. Proses pembelajaran di ruang praktikum menuntut DESAIN LABORATORIUM Page 5

tempat yang lebih luas dari pada proses pembelajaran klasikal di dalam kelas biasa, oleh karena itu luas ruang praktikum harus dapat memberikan keleluasaan bergerak kepada siswa dan guru selama melakukan proses pembelajaran. Luas ruang praktikum ini tentu harus memperhitungkan jumlah siswa dan guru yang akan melaksanakan proses pembelajaran fisika di dalamnya. Luas ruang praktikum biasanya antara satu setengah sampai dua kali luas ruang kelas.

Agar kegiatan proses pembelajaran di dalam ruang praktikum dapat berjalan dengan baik, maka ruang praktikum hendaknya memiliki fasilitas - fasilitas utama sebagai berikut : 1. Instalasi listrik (untuk percobaan, demonstrasi, penerangan dan lain-lain), instalasi air dengan bak cucinya, instalasi gas, dan instalasi limbah. a. Didalam ruang praktikum harus memilki instalasi listrik terdapat beberapa stop kontak sebagai pelengkap fasilitas praktikum, khususnya praktikum yang memerlukan listrik. Terdapat 1 buah stop kontak di setiap bawah meja praktikum dan pemasangannya sudah dilindungi, sehingga tidak akan berbahaya bagi siswa yang sedang praktikum. b. Instalasi air : dengan bak penampung / wastafel yang berfungsi dengan baik dan cukup untuk mendukung kegiatan praktikum yang memerlukan air, minimal disediakan 2 buah wastafel/ kran. Gambar instalasi air laboratorium SMP PGRI 5 Gandrumangu

c. Ada istalasi limbah untuk managemen pembuangan limbah (sampah). Limbah di kategorika atas limbah logam, plastic dan

DESAIN LABORATORIUM

Page 6

organic. Tetapi semua ini biasanya diletakkan diteras ruang praktikum

2. Fasilitas mebeler berupa meja dan kursi praktikan untuk siswa, kursi dan meja demonstrasi untuk guru, loker penitipan tas buku siswa, dan lemari penyimpanan alat-alat praktikum. Meja yang ada didalam ruang ini hendaknya terdiri dari meja praktikum dan meja demonstrasi. a. Meja praktikum adalah Untuk siswa melakukan praktikum atau kegiatan pembelajaran di laboratorium. Satu meja untuk satu percobaan dan satu percobaan dapat dilakukan oleh dua sampai 4 orang siswa. Ukuran meja praktikum kira-kira dua kali meja belajar di kelas dengan atau misalnya tinggi 75 cm, lebar 70 cm dan panjang 120 cm. Dilengkapi dengan instalasi listrik. Sebaiknya satu meja dipasang terpisah (jangan berimpit) dengan meja yang lainnya beberapa meja yang setiap meja dipisahkan dengan beberapa jarak yang dapat membuat siswa dapat bergerak dengan bebas dan tinggi . b. Kursi praktikum biasanya dibuat tanpa sandaran punggung dan tangan. Kursi praktikum umumnya dibuat dari rangka besi tingginya sekita 50 cm dan tempat duduknya terbuat dari kayu berbentuk dengan diameter sekitar 25 cm. Agar tidak cepat merusak lantai dan tidak menimbulkan suara berisik ketika digeser, bagian bawak (telapak) kaki kursi sebaiknya dilapisi plastik, kayu atau karet.

DESAIN LABORATORIUM

Page 7

c. Lemari di dalam ruang praktikum ini bisa digunakan untuk penyimpanan buku panutat dalam kegiatan praktikum atau yang disebut dengan modul lemari ini hendaknya terbuat dari kaca yang tidak memilki kunci sehingga siswa lebih mudah menggunakan buku yang telah ada. Pintu yang digunakan agar tidak memakai tempat terlalu banyak sehingga digunakan pintu geser saja. Tata letaknya dapat diletakkan dibagian sudut berdekatan dengan papan tulis atau bisa disesuai kan dengan keadaan disekitar. Contoh lemari

d. Loker didalam ruang praktikum biasanya loker siswa yang disediakan khusus untuk menyimpan tas dan buku siswa didalam laboratorium agar tidak tercecer, biasanya loker diletakkan disebelah pintu masuk dari ruang praktikum jumlah loker harus sesuai dengan jumlah siswa yang akan melakukan praktikum sehingga satu siswa mendapatkan satu loker. Ini adalah gambar loker untuk siswa

DESAIN LABORATORIUM

Page 8

3. Papan tulis, dan mungkin layar untuk OHP dan LCD. Papan tulis yang ada bisa lebih besar dari keadaan didalam kelas atau menyamai keadaan kelas karena papan tulis dapat

memperjelas intruksi yang ada. Dan bila memungkinkan perlu diadakan layar untuk OHP dan LCD agar proses belajar lebih mudah.

Untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan kerja di dalamnya, sebaiknya ruang praktikum memiliki fasilitas-fasilitas sebagai berikut : 1. Ventalasi udara yang cukup, dapat berupa jendela, langit-langit yang tidak tertutup rapat, atau mungkin kipas angin (exhous-van).

2. Pintu masuk dan pintu keluar yang berbeda dengan daun pintu terbuka ke luar.
DESAIN LABORATORIUM Page 9

3. Pintu yang berhubungan langsung dengan ruang persiapan dan ruang guru serta dapat teramati dari.kedua ruangan itu. 4. Kotak P3K

5. Fasilitas pemadam kebakaran.

a. Ruang Guru Ruang guru di laboratorium adalah ruangan dimana tempat kerja bagi penanggung jawab laboratorium dan guru. Ruang ini sering dgunakan sebagai temapat guru meletakan tugas laporan percobaan siswa, buku petunjuk KIT , tempat khusus berbagai kerja lainya yang berkaitan dengan kegitan

pembelajaran di laboratorium. Didalam ruang guru, diantaranya yaitu : 1. Ruang guru terdapat di dalam laboratorium, dengan satu pintu masuk dan keluar yang sama melalui ruang praktikum.

DESAIN LABORATORIUM

Page 10

2. Ruang guru dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan dinding berkaca bening sehingga dari dalam ruang ini guru dapat mengawasi kegiatan yang terjadi di dalam ruang praktikum. 3. Ruang guru didesain dengan sirkulasi udara yang baik, atau biasa menggnakan AC sebagai pending, selain itu perlu memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik. 4. Perabotanya diperlukan seperangkat meja, kusi , loker / lemari berkas untuk buku dan berkas administrasi serta tugas siswa , ditambah seperangkat PC bila diperlukan dalam pengelolaan Laboratorium. Meja yang digunakan seperti meja guru seperti biasa, lemari untuk penyimpanan berkas- berkas administrasi mengenai barang- barang yang dipakai , dikembali dan rusak hendaknya dibuat dari bahan kayu dan diberikan kunci agar berkas tidak hilang. b. Ruang persiapan Ruang persiapan adalah ruang yang disediakan untuk melakukan perawatan dan persiapan alat-alat laboratorium. Bila sekolah atau

laboratorium memiliki petugas laboran, ruang persiapan juga dapat digunakan sebagai ruang kerja laboran dalam melayani kegiatan laboratorium kepada guru dan siswa. Ruang persiapan terdapat di dalam laboratorium, diantara ruang praktikum dan ruang ruang penyimpanan atau gudang. Ruang persiapan dan ruang praktikum sebaiknya disekat dengan dinding berkaca bening atau ram kawat, sehingga dari dalam ruang ini guru atau laboran dapat melihat kegiatan yang terjadi di dalam ruang praktikum. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam ruang persiapan ini adalah 1. Ruang persiapan memiliki instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik. 2. memiliki fasilitas mebeler seperti : Kursi dan meja kerja untuk melakukan perawatan dan persiapan alat-alat laboratorium , Lemari atau rak alat-alat yang akan dibuat 3. Di dalam ruang ini dapat dilaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan alat-alat laboratorium seperti : Memeriksa jumlah kelengkapan alat yang akan digunakan pada saat akan praktikum,
DESAIN LABORATORIUM Page 11

Memeriksa keadaan, Memperbaiki, Membersihkan, Mengkalibrasi ulang, Pemeliharaan dan perawatan, Setting, Uji coba.

Pada dasarnya ruangan persiapan ini tidak lah begitu penting karena ruangan ini dapat digantikan dengan keadaan dimana didalam ruangan praktikum yang memiliki meja permanen yang biasanya dibuat mengelilingi dinding yang ada didalam ruangan praktikum. Meja ini dapat digunakan untuk mempersiapkan barang- barang yang akan digunakan dalam praktikum.

c. Ruang penyimpanan.

Ruang penyimpanan di laboratorium dapat juga disebut sebagai gudang laboratorium, adalah ruang yang disediakan khusus untuk menyimpan alat-alat yang sedang tidak digunakan. Ruang penyimpanan terdapat di dalam laboratorium didalam ruang persiapan, atau ruang penyimpanan ini dapat dibuat tersendiri didalam ruangan praktikum dengan 1 pintu masuk dan keluar. Ruang penyimpanan atau gudang harus memiliki 1. instalasi listrik dan ventilasi udara yang baik. 2. Memiliki fasilitas mebeler seperti : a. Macam-macam lemari alat-alat dan bahan-bahan. b. Macam-macam rak untuk alat-alat. Alat-alat yang disimpan dalam rak ini biasanya adalah alat-alat yang memiliki kotak khusus, atau alat-alat yang tidak terlalu memerlukan perlindungan dari cuaca dan debu.

Sekali lagi dapat diperhatikan bahwa pada kenyataannya di lapangan, jumlah, bentuk, ukuran, kualitas dan lokasi setiap ruang-ruang laboratorium dapat saja berbeda antara satu sekolah dengan sekolah lainnya, bergantung kepada keadaan di masing-masing sekolah. Hal itu dapat terjadi misalnya karena laboratorium didirikan dengan memanfaatkan ruangan-ruangan tertentu yang sudah ada di sekolah. Akan tetapi, seandainya laboratorium di
DESAIN LABORATORIUM Page 12

bangun

baru

di

tanah

kosong,

maka

perencanaannya

hendaklah

memperhatikan perbandingan yang proporsional antara ruang yang satu dengan ruang yang lainnya, dan antara setiap ruangan yang dibuat hendaknya mudah saling mengakses selama kegiatan laboratorium berlangsung. Gambar ruang penyimpanan

Ini adalah contoh desain yang kami buat

Atau dalam bentuk desain 3D

DESAIN LABORATORIUM

Page 13

Pada gambar diatas sebenarnya ruangan pesiapan tidaklah begitu penting karena barang barang yang akan di pakai dapat diletakkan di meja persiapan, tetapi untuk baik disiapkan ruang khusus persiapan.

2.2 Desain Laboratorium Ada dua desain laboratorium fisika yaitu desain laboratorium fisika tipe kalsikal dan tipe kelompok. 1. Desain Laboratorium Fisika Tipe Klasikal

2. Desain Laboratoriun Tipe Kelompok

DESAIN LABORATORIUM

Page 14

DESAIN LABORATORIUM

Page 15

Desain laboratorium yang dikembangkan ke arah laboratorium digital

2.3 Perbaikan pada Kerusakan Ringan Peralatan Laboratorium Sebelum barang barang dilakukan perbaikan maka diperlukannya perawatan barang barang tersebut. Misalnya barang yang tidak tahan cahaya dan air hendaknya disimpan ditempat yang tidak lembab dan terlindungi. Perbaikan suatu alat laboratorium sebaiknya dilakukan oleh orang atau lembaga yang kompeten untuk suatu alat tertentu. Perbaikan ringan suatu alat laboratorium terbatas misalnya mengganti kabel daya, mengganti colokan listrik, mengganti sekering yang sesuai dengan nilai amperenya, dan mengganti dawai pada alat sonometer atau gelombang transversal. Untuk mengganti perangkat-perangkat keras sebaiknya dikirim ke instansi yang berwenang saja seperti mengganti transistor pada CRO dan lain sebagainya.

2.4 Pembuangan Limbah Laboratorium Limbah dari laboratorium umumnya hanya merupakan bahan-bahan yang habis pakai. Oleh karena itu hanya diperlukan kotak sampah untuk pembuangan sementara limbah-limbah tersebut. Sehingga kebersihan dari laboratorium dan kenyaman dapat terjaga.

DESAIN LABORATORIUM

Page 16

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari pembahasan makalah di atas yaitu; 1. Laboratorium ialah suatu tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka. 2. Laboratorium berfungsi Sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran fisika secara praktek yang memerlukan peralatan khusus yang tidak mudah dihadirkan di ruang kelas. 3. Perlengkapan yang harus dimiliki suatu laboratorium fisika yaitu perabot, alat peraga pendidikan, perkakas, kotak PPPK beserta isinya, alat pemadam kebakaran, alat pembersih , dan kumpulan buku. 4. Ada dua jenis desain laboratorium yaitu desain laboratorium tipe kalasikal dan desain laboratorium tipe kelompok. 5. Suatu labotarorium harus memiliki sistem instalasi listrik dan instalasi air serta memiliki tempat pembuangan limbah praktik.

DAFTAR PUSTAKA

http://www.docstoc.com/?doc_id=92663466&download=1

Tahang, La. 2010.

Desain laboratorium.. diakses pada tanggal 24 September 2012. http://www.sman1batang.sch.id/fasilitas.php?id_fasilitas=1.SMA Negeri 1 Batang. 2008. Diakses pada tanggal 24 September 2012. http://www.slideshare.net/fbconnect/landingpage?from=http://www.slideshare.n et/tahangpette/desain-lab-fisika/download. Tahang, La. 2010. Peran fungsi laboratorium. diakses pada tanggal 24 September 2012. http://ypkyahya.or.id/labipa.html diakses tanggal 26 September 2012.

DESAIN LABORATORIUM

Page 17

You might also like