Professional Documents
Culture Documents
(SEBUAH PERBANDINGAN)
OLEH: Luthfi Yansyah El Sanusy
1
Dr.zainab al-Khudari, op cit., h10
2
op cit., h 20
1
3. Fase pemikiran dan kontemplasi di benteng Ibn Salamah, dan berlangsung 4
tahun saja
4. Fase dalam mengajar dan peradilan, yaitu ketika di Tunis maupun di Kairo,
dan ini ia lakukan sampai meninggal dunia
2
timbulnya kekuasaan kekuasaan baru dengan berbagai macam peringkatnya; tentang
macam macam kegiatan dan kedudukan orang, baik untuk mencapai penghidupannya
maupun dalam bermacam macam cabang ilmu pengetahuan dan keahlian dan pada
umumnya tentang segala perubahan yang terjadi dalam masyarakat kerena watak
masyarakat itu sendiri….)
Adapun metode yang ia gunakan dalam mengkaji fenomena fenomena sosial
adalah metoda yang ilmiah, karena dalam mengkaji bidang ini (fenomena) sosial ia
selalu bertanya “mengapa” dan ia jawab pertanyaan ini dengan ungkapan ungkapan
yang dimulai dengan “sebabnya ialah” atau “hal ini terjadi karena”, pertanyaan itulah
yang membentuk sosiologi dan metode yang digunakan adalah bercorak
experimental, dan yang lebih fenomenal adalah perkataan N.Schmidt, dalam
karyanya Ibnu Khaldun : Historian, Sosiologist, and Philosopher “ ia adalah seorang
pemikir seperti halnya Comte, Thomas Mann, dan Spencer, ia mengemukakan
sosiologi yang lebih maju sampai kebatas yang tidak dapat dicapai Comte sendiri
pada penggal pertama ke19, andaikata para pemikir yang telah menyusun kembali
sosiologi menelaah muqaddimah Ibnu Khaldun dan menimba kenyataan kenyataan
yang telah ia singkapkan dan jalan yang telah ditemukan si jenius arab itu pada masa
jauh sebelum mereka, niscaya mereka akan mempu mengemukakan ilmu baru ini
lebih cepat.4
4
Dr. Zainab al-khudari, op cit., 75
5
Umar Chapra, The future of economics, SEBI 2001., h 151
3
Ibnu Khaldun telah mengkhususkan di dalam muqoddimahnya dalam bab ke
lima dalam kajian “Penghidupan dengan berbagai segi pendapatan dan kegiatan
ekonomis, dia juga mengkhususkan dalam kajian aspek-aspek ekonomis, seperti
perkataan Muhammad Hilmi Murad dalam simposium tentang ibnu Kholdun
mengatakan, bahwa Ibnu Kholdun adalah pengasas ilmu ekonomi karena karya-
karyanya yang berbentuk ilmiyah dibandingkan para pemikir Yunani dan Romawi
yang hanya memasukkan masalah ekonomi dalam kajian hukum dan moral.
Ibnu Kholdun bukan hanya seorang perintis di bidang ilmu ekonomi tetapi
juga pendapat-pendapatnya terdapat dalam ekonomi sosial yang menarik sekali
karena ia telah menyadari adanya dampak besar faktor-faktor ekonomi terhadap
kehidupan sosial dan politik sebagaimana pendapatnya : “Perbedaan sosial diantara
masyarakat timbul karena perbedaan aspek kegiatan produksi mereka dan
pendapatnya yang lain yang terdapat dalam muqaddimah yang menerangkan
pentingnya aspek ekonomi sebagai berikut “Perbedaan keadaan berbagai generasi
timbul karena perbedaan pendapatan dalam penghidupan mereka. Tolong menolong
yang dilakukan masyarakat desa dimaksudkan untuk menghasilkan keperluan hidup
yang mula-mula mereka lakukan adalah hal-hal yang primer, baru kemudian hal-hal
yang sekunder. Di antara mereka ada yang mencurahkan tenaganya dalam pertanian,
penyebaran benih-benih tumbuh-tumbuhan dan becocok tanam. Sebagian yang lain
memelihara ternak seperti domba, lembu, kambing, lebah dan ulat sutra, dengan
tujuan untuk mendayagunakan hasilnya”. Maka jelaslah pendsapat Ibnu Kholdun
dalam hal ini bahwa aspek ekonomilah yang menentukan watak kehidupan sosial dan
faktor ekonomi berperan penting dalam menginterpretasikan sejarah.
Diantara hukum hukum yang mengendalikan perkembangan ekonomi
menurut Ibnu Khaldun adalah :
4
utama yang membuat manusia mampu dalam menanggung kehidupan sosial adalah
kerja sama ekonomis. Dan kerja sama ini sendiri diperlukan karena adanya
pembagian kerja, sebagaimana yang diutarakan Imam ali R.A “Ketergantungan
barbagai macam kelas dalam masyarakat, ini menunjukan kesejahteraan dan
kemakmuran ekonomi suatu kelompok masyarakat merupakan kunci keberhasilan
ekonomi kelompok lainnya”.6
2. Teori nilai
Sebagaimana yang dikemukkan dalam muqaddimahnya dengan salah satu
judulnya “ Bahwa realitas rezeki dan pendapatan dan uraian tentang keduanya serta
pendapatan adalah nilai kerja manusia”: “Oleh karena itu keuntungan hanya dapat
diperoleh dengan usaha dan kerja…. Ini jelas sekali dalam industri industri dimana
faktor kerja jelas kelihatan. Demikian halnya penghasilan yang diperoleh dari
pertambangan, pertanian atau peternakan, karena kalau tidak ada kerja dan usaha
maka tidak akan ada hasil keuntungan…”
3. Teori Harga
Yang mengendalikan harga menurut Ibnu Khaldun adalah penawaran dan
permintaan, jadi bilamana permintaan meningkat, harga pun akan meningkat pula.
Dan jika permintaan menurun maka harga pun akan menurun pula, dan ia
mengkhususkan hal ini dalan sebuah pasal “tentang harga di kota”.
6
Adiwarman Karim, pemikiran ekonomi islam, IIT, 2001., h 77
5
2. PEMIKIRAN KARL MARX
A. Riwayat Marx
Mark dilahirkan di Trier Jerman di daerah Rhain pada tahun 1818 ayahnya
dan Ibunya berasal dari keluarga Rabbi Yahudi tetapi ayahnya memperoleh
pendidikan sekular dan mencapai kehidupan Borjuis sebagai seorang pengacara, dan
kemudian dalam kehidupan marx menekankan bahwa kepercayaan agama tidak
memberikan pengaruh paling penting terhadap perilaku tetapi sebaliknya kepercayaan
agama mencerminkan faktor-faktor sosial ekonomi yang mendasar.7
Dia mempelajari hukum selama satu tahun di Universitas Bonn pada usia 18
tahun dan kemudian pindah ke Universitas Berlin dan karena disana ia banyak
berhubungan dengan kelompok Hegelian muda maka beberapa unsur dasar sosialnya
mulai dibentuk, setelah menyelesaikan desertasi doktornya di Universitas yag sama ia
menjadi pemimpin redaksi surat kabar bernama Rheinishe Zeitung yang merupakan
surat kabar borjuis liberal yang baru, dimana dalam surat kabar itu mencerminkan
oposisi borjuis terhadap sisa-sisa sistem Aristokratis Feodal kuno dan
memperjuangkan gerakan-gerakan petani yang miskin ia menjadi pemimpin surat
kabar ini.
Akhirnya setelah mendapat tekanan karena surat kabar yang dipimpinnya ia
pindah ke Paris, dan ia terlibat dalam gerakan radikal yang mana masa itu Paris
merupakan pusat liberalisme dan radikalisme sosial dan intelektual yang penting di
Eropa, dan ia bertemu dengan Friedrich Engels yang menjadi kawan kerjanya sampai
meninggal dan Marx mendapat banyak bantuan dari Engels berupa informasi
langsung mengenai gaya hidup langsung borjuis dan proletariat karena Engels adalah
seorang pengusaha yang sukses (borjuis).
Pada tahun 1845 Marx diusir oleh pemerintah Paris karena tulisan-tulisan
Marx yang berbau sosialis kemudian ia pindah menuju Brussel dan tenggelam dalam
kegiatan-kegiatan sosialis internasional, pada tahun 1846 Marx dan Engels menuju
Inggris dalam mengikuti komunis league yang menghasilkan manifesto komunis
7
Doyle Paul jhonson, op cit., h 122
6
yang diterbitkan pada tahun 1847, pada tahun 1848 ia kembali ke Paris, dan pindah
kembali ke London (ingggris) pada tahun 1849, ia menarik diri dari kegiatan
Revolusioner dan beralih ke kegiatan riset yang lebih rinci tentang peran sistem
kapitalis, pada tahun 1864 ia kembali terlibat dalam kegiatan politik, bergabung
dengan “The International” sebuah gerakan buruh International serta mencurahkan
perhatian dengan gerakan ini selama beberapa tahun, sampai akhirnya
terjadipwrpecahan dalam gerakan ini pada tahun 1876, kegagalan dalam gerakan
revolusioner membuat ia ambruk dan wafat pada tahun 1883.8
8
George Ritzer-Doglas J.Godman, Toeri Sosilogi Modern, Kreasindo, Jakarta, 2004., h 32
9
op cit., h31
7
itu mempunyai akibat yang paradoks dan ironis, karena begitu individu mencurahkan
tenaga kreatifnya itu dalam kegiatan produktif, maka produk dari kegiatan ini
memiliki sifat sebagai benda obyektif yang terlepas dari manusia yang membuatnya
Dalam berbagai tulisannya ia mengemukakan bahwa struktur ekonomi
masyarakat (yaitu, alat-alat produksi dan hubungan-hubungan sosial dalam produksi)
merupakan dasar yang sebenarnya. Semua institusi sosial lainnya didirikan atas dasar
ini dan menyesuaikan diri kurang lebih dengan tuntutan-tuntutan dan persyaratan-
persyaratan yang terdapat dalam struktur ekonomi, dia juga berulang-ulang
menekankan ketergantungan politik pada struktur ekonomi ini, dan juga berlaku pada
keluarga, pendidikan, agama, dan institusi sosial lainnya. Sama halnya dengan
kebudayaan masyarakat, termasuk standar-standar moralitasnya, kepercayaan-
kepercayaan agama sistem-sistem filsafat, ideologi politik, dan pola seni serta
kretivitas sastra, juga mencerminkan pengalaman hidup yang riil dari orang-orang
dalam hubungan-hubungan ekonomi mereka.10
Selain menegasakan bahwa ekonomi merupakan dasar masyarakat, tidak
hendak mengatakan bahwa hanya ekonomi saja yang secara deterministik
mempengaruhi segi-segi lain kehidupan masyarakat, juga semua proses sosial dalam
institusi-institusi lainnya atau semua aspek kebudayaan tidak hanya dapat dijelaskan
sebagai akibat keniscayaan ekonomi.
8
diwujudkan bersama sama dengan orang lain, dengan kata lain bahwa manusia pada
hakikatnya adalah mahluk sosia, mereka perlu bekerja sama untuk menghasilkan
segala sesuatu yang mereka perlukan untuk hidup.11
Dalam perjalanan sejarah, proses alamiah ini dihancurkan, mula mula oleh
kondisi peralatan masyarakat primitif dan kemudian oleh berbagai tatanan struktural
yang diciptakan oleh masyarakat selama perjalanan sejarah, dan penghancuran ini
terjadi paling parah di dalam struktur masyarakat kapitalis (penghancuran proses
produktif alamiah mencapai titik puncaknya dalam kapitalisme.
B A B III
Sebagaimana kita ketahui dalam suatu analisa perbandingan maka ada dua hal
yang pasti akan ditemukan yaitu adanya persamaan dan perbedaan maka dalam hal
ini penulis akan menguraikan persamaan dan perbedaan dari beberapa pokok pokok
teori sosoilogi ekonomi Ibnu Khaldun dan Karl marx.
Adapun persamaan persamaan teori sosiologi dan ekonomi antara keduanya
adalah :
11
George Ritzer-Douglas j.Goodman., op cit 31
9
Dalam Muqaddimah Ibnu Khaldun ia mengatakan bahwa “Perkumpulan
manusia adalah hal yang penting“12, atau dalam hal ini Ibnu Khaldun mengutarakan
bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang sangat membutuhkan antara satu dan
lainnya. Begitupun apa yang diutarakan oleh Karl marx bahwa manusia bergantung
pada kehidupan produktif dimana yang ada ketergantungan antara yang satu dan
lainnya, dalam mempertahankan hidupnya.
2. Teori nilai
Keduannya pun sama dalam mengutarakan teori nilai bahwa nilai sesutu
adalah terletak pada kerja manusia yang dicurahkan padanya, atau dengan kata lain
bahwa substansi nilai adalah kerja, marx mengungkapkan bahwa ”kuantitas kerja atau
waktu kerja primer dalam suatu masyarakat untuk menghasilkan sesuatu sajalah yang
menentukan kuantitas nilai”
12
Abdurrahman Ibn khaldun, Muqaddimah, taba’ah muhammad mustafa, mesir, h 41
13
Abdurrahman Ibnu Khaldun, op cit, h. 390
10
1. Dasar pemikiran
Ibnu khaldun dalam menerangkan teori teori nya selalu didasarkan pada asas
agama dalam hal ini Al-qur’an dan sunnah seperti dalam menerangkan strata sosial,
dimana ini adalah sebuah sunnatullah “auliya ba’dukum ba’do” dalam rangka tolong
menolong antara golongan yang lemah dan golongan yang kuat. Sedang Marx tidak
berasaskan agama dalam analisa teorinya.
2. Objek Kajian
Walaupun banyak kesamaan dalam berbagai teori antara keduanya, tetapi ada
perbedaan dalam objek kajian antara keduanya, dimana Ibnu Khaldun menitik
beratkan objek kajianya pada manusia dalam sejarah dan perkembangannya (dari
primitif sampai modern) dan analisanya banyak dipengaruhi pada masyarakat arab,
sedangkan Marx menitik beratkan hanya sebatas kadaan kapitalis yang telah terjadi
dimasanya, Maka dalam hal ini jelas bahwa kajian yang dilakukan Ibnu Khaldun
lebih luas dibandingkan dengan Karl Marx.
14
Abdurrahman Ibnu Khaldun, op cit., 225
11
B A B IV
K E S I M P U LA N
Dari keterangan keterangan yang telah diutarakan penulis diatas maka jelaslah
ada beberapa kesimpulan dari analisa perbandingan antara teori sosiologi Karl Marx
dan Ibnu Khaldun yaitu :
1. Teori teori yang diungkapkan karl Marx, pada umumnya telah diutarakan
terlebih dahulu oleh Ibnu Khaldun dalam kurun waktu yang cukup jauh yaitu
5 abad sebelum masa hidup Marx.
2. Ibnu Khaldun melandaskan agama dalam analisanya, sedang marx tidak
melandaskan agama dalam analisanya, bahkan menganggapnya sebagai candu
bagi masyarakat, yang tidak dapat memberikan jalan keluar bagi ketidakadilan
yang telah dilakukan kaum borjuis
3. Ibnu Khaldun dan Marx dalam hal ini sama sama ingin memberikan
pemecahan dalam kehidupan dan masalah sosial, hanya berbeda cara dalam
penyelesaiannya, dikarenakan berbeda dalam latar belakang pemikirannya.
12
Absrtaksi
Pada umumnya teori Ibnu Khaldun dan marx terdapat beberapa kesamaan,
tetapi ada juga perbedaannya maka inilah yang menjadi dasar dalam penulisan ini,
dimana penulis ingin mengutarakan corak pemikiran keduanya, dengan metodologi
qualitatif (analisa kepustakaan), dimulai dari Riwayat hidup keduanya, sampai
pemikiran sosiologi ekonomi keduanya dan juga diterangkan perbedaan dan
persamaan teori antara keduanya dan yang melatar belakangi teorinya, dan diakhiri
dengan kesimpulan dari analisa perbandingan pemikiran antara keduanya
13