You are on page 1of 13

KANDUNGAN DAN PENGARUH ROKOK PADA KESEHATAN

MAKALAH

O L E H

JEANNY ZULYANA NIM : 121000372

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT MEDAN 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya makalah ini dapat kami selesaikan. Adapun judul dari makalah ini adalah Kandungan Dan Pengaruh Rokok Pada Kesehatan. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah mempelajari kandungan dan mengetahui secara jelas dampak yang ditimbulkan rokok pada kesehatan manusia. Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk memenuhi kewajiban dari mata kuliah Bahasa Indonesia untuk Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Dengan selesainya makalah ini, kami menyampaikan terima kasih kepada : Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia Dra.Mascahaya Daulay.M.Hm yang telah mengarahkan kami sebelum penugasan ini berlangsung. Orang tua yang telah memberikan dukungan yang begitu besar, baik dari segi moril maupun materi Semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan yang disebabkan terbatasnya pengetahuan yang penulis miliki karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik membangun guna kesempurnaan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca umumnya. Terima kasih.

Medan,20 Desember 2012 Penyusun,

( JEANNY ZULYANA)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Mungkin sudah bukan hal yang biasa lagi jika kita mendengar bahwa rokok sangat berbahaya bagi kesehatan manusia, karena sebenarnya sudah banyak peringatan dan pesan yang sering kita dengar dari berbagai media mengenai bahaya rokok tersebut bahkan sebenarnya sudah ada peringatan mengenai bahaya rokok tersebut di kemasan rokok itu sendiri. Tapi anehnya tetap saja masih banyak orang yang merokok, entah hanya sekedar pengen di anggap sebagai anak gaul atau mungkin sudah menjadi kebutuhan bagi dirinya. Yang jelas apa pun alasannya , kita harus sejak dini mengindari rokok tersebut, sebab efek dari asap rokok tersebut dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan mulai dari yang ringan hingga yang berat yang bisa membawa kita kepada kematian. Bukan hal yang terlalu berlebihan,.Jika saya mengatakan hal tersebut. Namun, memang seperti itulah efek negatif dari merokok. Mungkin kita tidak akan merasakan efeknya secara langsung akan tetapi efeknya akan terasa dalam jangka waktu yang lama. Dan menurut penelitian, ternyata yang akan menerima efek negative dari rokok tersebut bukan hanya perokok aktif saja, akan tetapi perokok pasif pun akan menerima akibat negative dari rokok tersebut dan justru efek yang diterima oleh perokok pasif akan jauh lebih berbahaya lagi ketimbang perokok aktifnya. Mungkin ada sebagian dari anda yang masih bingung dengan istilah perokok pasif. Jadi, perokok pasif merupakan sebuah istilah bagi seseorang yang sebenarnya bukan seorang perokok akan tetapi orang yang berada atau dekat dengan orang yang merokok sehingga ia secara tidak langsung sering menghirup asap rokok yang dikeluarkan oleh para perokok aktif dan kenapa lebih bahaya dibandingkan perokok aktif. Itu dikarenakan asap yang dihirup oleh perokok pasif akan langsung masuk ke paru paru melalui hidung.

1.2 RumusanMasalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah bagaimana mengurangi perokok dan cara menanggulangi rokok yang ada di sekitar lingkungan kita.

1.3 Tujuan Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah membahas dan mempelajari kandungan yang terdapat pada rokok dan pengaruh yang ditimbulkan pada kesehatan dan lingkungan sekitar.

1.4 Manfaat Manfaat yang sangat diharapkan adalah dapat memberikan masukan bagi para pembaca dan dapat menjadi pertimbangan sebelum mencoba.

BAB II PEMBAHASAN

Jumlah Perokok Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita menjumpai orang merokok di sekitar kita,baik di kantor,pasar,di tempat umum lainnya atau bahkan di kalangan rumah tangga kita sendiri. Kebiasaan merokok di Indonesia dan di berbagai negara berkembang lainnya memang cukup luas, dan bahkan ada kecenderungan bertambah dari waktu ke waktu. Sementara itu, di negara maju kebiasaan merokok ini justru mulai ditinggalkan oleh masyarakat luas yang telah sadar akan bahaya rokok pada kesehatan. Merokok tidak mengenal situasi sosial ekonomi seseoang; digemari mulai yang kaya sampai yang miskin. Padahal merokok jelas-jelas dapat mengganggu kesehatan, bahkan konon dengan 20 batang rokok sehari akan mengurangi umur sejumlah lima menit setiap hari. Terlebih lagi terbukti , perokok tergolong paling tinggi menderita penyakit jantung koroner sebagai pembunuh utama di negara-negara maju yang kini juga melanda Indonesia. Perokok juga daopat berasal dari berbagai kalangan. Anak-anak muda mulai merokok karena kemauan sendiri, melihat teman-temannya, dan diajari atau dipaksa merokok oleh temantemannya. Merokok pada anak-anak muda dengan kemauan sendiri disebabkan ingin menunjukkan bahwa ia telah dewasa. Umumnya bermula dari perokok pasif ( mengisap asap rokok orang lain yang merokok ) lantas menjadi perokok aktif. Semula hanya mencoba-coba kemudian menjadi ketagihan akibat adanya nikotin di dalam rokok. Perokok laki-laki semakin bertambah pada usia yang lebih muda, pendidikan semakin rendah, golongan makin rendah, dan latar belakang medis semakin lemah. Pada laki-laki rata-rata mulai merokok pada usia 19 tahun. Disini jenis rokok yang disukai adalah rokok kretek. Sementara itu, alas an utama merokok adalah menghilangkan rasa jenuh, ketagihan, dan untuk menghilangkan stres. Menjadi perokok pasif bagi wanita hamil boleh dikatakan sebagai permulaan merokok bagi sang janin. Hal yang sama juga terjadi pada wanita hamil yang perokok. Pernah dilaporkan ada anak-anak berusia 3 tahun mulai merokok atas ajaran orang tua, teman, atau kemauan sendiri. Pada taraf permulaan biasanya hanya dipergunakan rokok dari daun buah jagung atau daun nipah, kemudian dipergunakan tembakau. Apabila dinyatakan apakah orang tua merea

merokok, jawaban yang diperoleh 73 % ayahnya juga perokok, sedangkan ibu yang merokok 8 %. Kemudian 72 % orang tua tidak mengetahui bahwa anaknya menjadi perokok. Alasan utama menjadi perokok karena ajakan teman-teman yang sukar ditolak. Ada juga pelajar pria yang mengatakan, pria menjadi perokok setelah melihat iklan rokok.

Jenis Penyakit Kebiasaan merokok telah terbukti berhubungan setidaknya dengan 25 jenis penyakit dari berbagai alat tubuh manusia.Seperti kanker paru-paru,bronchitis kronik,emfisema,dan berbagai penyakit paru lainnya.Selain itu ada kanker mulut ,tenggorok,pancreas dan kandung kencing,penyakit pembuluh darah ulkus peptikum,dll.Satu-satunya penyakit yang menunjukkan asosiasi negative dengan kebiasaan merokok adalah kematian akibat penyakit Parkinson. Laporan WHO juga menyebutkan beberapa penyakit yang berhubungan dengan kebiasaan merokok yaitu, kanker paru,bronkitis kronik dan emfisema,penyakit jantung iskemik dan penyakit kardiobaskuler lain,ulkus peptikum,kanker mulut/tenggorok/kerongkongan,penyakit pembuluh darah otak dan gangguan janin dalam kandungan.

1. Penyakit Jantung Koroner ( PJK ) Kebiasaan merokok juga diketahui meningkatkan kadar koleterol dan asam lemak bebas. Nikotin memang mempengaruhi metabolism lemak dan mempermudah terjadinya penyempitan pembuluh darah di jantung. Hal yang hamper serupa dapat juga terjadi pada pembuluh darah di otak dengan akibat serangan stroke yang dapat mengaibatkan kelumpuhan. Di pihak lain, gas CO akan mengganggu kemampuan darah kita untuk berikatan dengan oksigen. Gas CO mempunyai kemampuan mengikat zat hemoglobin di dalam darah 200 kali lebih kuat dibandingkan dengan oksigen. Akibatnya, hemoglobin tidak akan mengikat oksigen dan tubuh kita pun jadi kekurangan oksigen yang merupakan suatu bahan utama bagi kehidupan manusia. Setiap batang rokok mengandung 3 % sampai 6% gas CO. Kadar CO dalam darah perokok berat sekitar 5 %. Risiko menjadi penderita PJK 60-70% lebih tinggi pada perokok pria dibandingkan dengan pria yang tidak merokok. Mati mendadak akibat penyakit jantung dijumpai 2-3 kali lebih besar pada pria berumur 35-45 tahun dibandingkan dengan yang tidak merokok. Wanita perokok

dan menggunakan oralkontraseptik sepuluh kali lebih besar berisiko PJK dibandingan dengan wanita yang tidak merokok dan tidak menggunakan oralkontraseptik. Demikian juga merokok mempercepat pembekuan darah sehingga agregasi trombosit lebih cepat terjadi, yang merupakan salah satu faktor pembentukan aterosklerosis sebagai penyebab PJK.

2. Pembentukan Kanker Perokok yang menghabiskan sebungkus rokok setiap hari mempunyai risiko menjadi penderita kanker paru-paru sepuluh kali lipat dibandingkan dengan yang tidak merokok. Kalau merokok dua bungkus sehari maka risiko menjadi penderita kanker paru-paru, 25 kali lipat dibandingkan dengan seseorang yang tidak merokok. Merokok memberikan risiko tinggi terhadap kanker mulut, kanker larink, dan kanker oesopagus. Hal ini bertambah parah lagi apalagi disertai meminum alkohol yang berlebihan sebab rokok dan alkohol bersifat saling membantu dalam faktor karsinogenik. Kanker mulut rahim merupakan kanker yang paling banyak dijumpai pada wanita terutama bagi wanita perokok.

3. Kanker Saluran Pernapasan Merokok dikaitkan dengan terjadinya influenza dan radang paru-paru yang lain. Bagi perokok lebih mudah terserang influenza dan radang paru-paru yang lain dibandingkan dengan yang nonperokok. Pada penderita asma, merokok akan memperparah gejala asma sebab asap rokok akan lebih menyempitkan saluran pernapasan.

Mengapa Berbahaya? Rokok Indonesia mempunyai kadar tar dan nikotin yang lebih tinggi daripada rokokrokok produksi luar negeri. Karena itu perlu dilakukan upaya terus menerus untuk menghasilkan rokok dengan kadar tar dan nikotin yang lebih drendah di Indonesia.

Setelah mengisap rokok-rokok bertahun-tahun, si perokok mungkin menderita sakit. Makin lama ia punya kebiasaan merokok maka makin besar kemunginan mendapat penyakit. Tentu saja juga ada pengaruh buruk yang segera timbul dari asap rokok, misalkan keluhan perih di mata bila kita berada di ruangan tertutup yang penuh dengan asap rokok. Penderita asma juga seringkali mengeluh sesak napas dan batuk-batuk bila di sebelahnya ada orang yang menghembuskan asap rokoknya. Tetapi,secara umum,penyakit-penyakit kanker,penyakit jantung dan lain-lain akan diderita setelah mengisap rokok selama 10-20 tahun. Angka kematian bagi perokok 70% lebih tinggi dibandingkan dengan nonperokok terutama bagi pria umur 45-54 tahun. Kematian wanita perokok juga menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan wanita nonperokok. Perokok wanita memberikan andil besar terhadap kematian bayi prematur. Perokok juga memberikan sumbangan yang besar sekali terhadap risiko terjadinya penyakit jantung. Perokok akan mengurangi jam bekerja sejumlah 40%. Perokok berhubungan erat juga dengan angka kesakitan beberapa jenis penyakit dan angka kematian. Oleh karena itu, berhenti merokok akan menurukan jumlah angka kematian. Di Amerika Serikat diperkirakan bahwa 80-90% kanker paru pada pria dan 70% pada wanita disebabkan oleh kebiasaan merokok.Faktor lain yang mungkin dapat menambah risiko timbulnya kanker paru adalah pencemaran udara dalam industri atau pertambangan. Salah satu bahan dalam rook yang merupakan penyebab kanker paru adalah tar.Bila seseorang menghisap rokok dalam jangka lama makan di dalam parunya akan terjadi berbagai perubhana akibat asap rokok itu.Proses kanker di paru dimulai dengan apa yang disebut masa prakanker.Perubahan pertama yang terjadi pada masa ini disebut sebagai metaplasia skuamosa yang ditandai dengan perubahan bentuk sel epitel pada permukaan saluran napas dan rusaknya silia atau bulu getar yang ada pada permukaan saluran napas di paru.Bila arangsangan asap roko berlangsung terus maka metaplasia skuamosa ini dapat berubah menjadi dysplasia,karsinoma in situ, dan akhirnya menjadi kanker paru.Bila seseorang berhenti merokok pada masa prakanker yang awal maka prosesnya tidak akan berlanjut menjadi kanker, tetapi bila sudah terlambat maka parahlah akibatnya.Timbulnya kanker paru berhubungan dengan jumlah rokok yang dihisap dan bahkan berhubungan juga dengan dalam tidaknya isapan yang dilakukan.Artinya,makin banyak rokok yang diisap,makin lama punya kebiasaan meroko,makin tinggi kadar tar rokok yang diisap dan makin dalam seseorang mengisap rokoknya akan makin tinggi pula kemungkinannya ia mendapat kanker paru.

Bahan baku rokok Daun tembakau yang diiris-iris dan dikeringkan ( ada juga yang hanya dikeringkan kemudian dijadikan rokok )merupakan bahan baku utama rokok. Tanaman tembakau dikenal sejak zaman purbakala di Amerika. Pada mulanya daun tembakau dipergunakan sebagai obat perangsang, menekan rasa lapar dan rasa haus, serta sebagai obat untuk mengurangi rasa sakit, bila dipergunakan dalam dosis yang kecil. Daun tembakau sebagai bahan baku rokok pertama diketahui di Amerika ( 1535 ) Bahan baku kedua berupa pembungkus yang dibuat dari berbagai jenis bahan, seperti daun nipah muda kering, daun pisang kering, daun pembungkus jagung kering, kertas yang khusus, dan daun tembakau kering yang disebut dengan cerutu. Kadang-kadang rokok dipergunakan tanpa pembungkus dan bahan lainnya sebagai pembantu. Khusus di Indonesia, tembakau sebagai bahan pokok rokok ditambah dengan cengkih atau bahan lainnya yang dipergunakan sebagai pembuat rokok kretek. Tanaman tembakau di Indonesia yang paling popular tentu saja tembakau Virginia yang banya ditanam di Jawa, sekarang merupakan tembakau rakyat.

Bahan kimia di dalam rokok dan pengaruh pada tubuh Asap rokok merupakan kumpulan berbagai bahan bersifat gas yang terbentuk pada saat rokok dibakar secara tidak sempurna, terdiri dari gas dan bahan yang diendapan waktu diisap. Komposisi asapnya tergantung pada jenis tembakau, temperature pembakaran, panjang rokok uang dipergunakan, penggulung ( pembalut ), bahan tambahan lainnya, dan penggunaan filter. Dengan demikian, komponen asap rokok yang diisap oleh perokok terdiri dari bagian gas ( 85% ) dan bagian partikel. Pengaruh rokok bagi tubuh dapat dijelaskan sebagai berikut. Kalau sebatang rokok dihabiskan dalam sepuluh kali isapan asap rokok maka dalam tempo setahun bagi perokok 20 batang ( 1 bungkus ) per hari akan mengalami 70.000 kali isapan asap rokok. Beberapa zat kimia dalam rokok yang berbahaya bagi kesehatan bersifat kumulatif ( ditimbun ), suatu saat dosis racunnya akan mencapai titik toksis sehingga mulai kelihatan gejala yang ditimbulkan.

1. Nikotin Komponen ini paling banyak dijumpai di dalam rokok. Sebagai bahan kimia yang terdapat di dalam rokok, nikotin bersifat toksis terhadap syaraf dengan stimulasi atau dipresi. Nikotin yang terdapat di dalam perokok normal akan menyebabkan peningkatan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik. Denyut jantung, denyut jantung bertambah, dan aliran darah pada pembuluh koroner bertambah. Nikotin meningkatkan kadar gula darah, kadar asam lemak bebas, kolesterol LDL, mengurangi rasa ingin buang air kecil, dan meningktakan agregasi sel pembekuan darah. Nikotin memegang peranan penting dalam ketagihan terhadap rokok. Kecanduan merokok ( adiksi nikotin ) Beberapa penelitian mengatakan dengan lima batang rokok putih luar negri sudah dapat membuat ketagihan terhadap rokok. Kalau dikembalikan kepada kadar nikotin yang diisap 4-6 mgr nikotin diisap setiap hari pada orang dewasa sudah dapat membuat adisi. Jumlah nikotin yang diisap dipengaruhi oleh berbagai faktor kuantitas rokok, jumlah tembakau setiap batang rokok, dalamnya isapan, lamanya isapan, dan menggunakan filter rokok atau tidak. 2. Gas CO ( Karbon Monoksida ) Gas bersifat toksis yang bertentangan dengan oksigen dalam transport maupun penggunaannya. Dalam rokok terdapat gas CO sejumlah 2-6 % pada saat merokok, sedangkan gas CO yang diisap oleh perokok paling rendah sejumlah 400 ppm sudah dapat meningkatkan kadar karboksi hemoglobindalam darah sejumlah 2-16%. Kadar normal karboksi hemoglobin hanya 1% pada bukan perokok. Apabila keadaan terus berjalan akan terjadi polycythemia ( pertambahan kadar butir darah merah ) yang mempengaruhi fungsi syaraf pusat. 3. Tar Tar merupakan bagian partikel rokok sesudah kandungan nikotin dan uap air diasingkan, beberapa komponen zat kimianya bersifat karsinogen ( pembentuk kanker ). Kadar tar pada sebatang rokok yang diisap adalah 24-45 mg, sedangkan bagi perokok yang mempergunakan filter dapat mengalami penurunan 5-15 mg. Walaupun diberi filter, efek sebagai karsinogenik pada paru-paru tidak berguna jika waktu merokok hirupannya dalam-dalam, mengisapnya berkali-kali dan jumlah rokok yang dipergunakan bertambah banyak.

4. Timah hitam ( Pb ) Timah hitam ( Pb ) merupan partikel asap rokok. Setiap satu batang rokok yang diisap diperhitungkan sejumlah 0,5ugr. Bila seseorang mengisap satu bungkus rokok per hari, berarti menghasilkan 10 ugr, sedangkan batas bahaya adalah 20 ugr per hari.

Pendidikan kesehatan Perubahan perilaku masyarakat tidak dapat diharapkan mudah terjadi hanya membuat peraturan-peraturan saja. Karena itu, upaya ketiga yang dianjurkan para ahli WHO dalam penanggulangan masalah merokok adalah memberikan pendidikan kesehatan pada masyarakat. Aturan-aturan yang sudah dibuat baru akan berhasil dilaksanakan bila diikuti dengan program pendidikan kesehatan yang baik. Hari kesehatan nasional dan hari kesehatan sedunia juga dapat dipakai sebagai saat yang baik untuk melaksanakan pendidikan kesehatan masyarakat tentang bahaya merokok. Sasaran pendidikan kesehatan ini tentu ditujukan pada masyarakat umum, dengan penekanan khusus pada kelompok masyarakat tertentu seperti murid sekolah, ibu hamil, pekerja industri dan lain-lain karena merokok dapat memperberat penyakit akibat kerja yang mungkin didapatnya. Penjelasan tentang bahaya rokok dan kesehatan ini perlu pula diberikan pada para pengambil keputusan, pihak lembaga swadaya masyarakat dan kalangan profesi sesuai bidangnya masing-masing. Sudah tentu para tokoh di tengah masyarakat juga perlu dilibatkan dalam upaya pendidikan kesehatan ini. Usaha mencegah bukan hanya diperlukan supaya seseorang tidak menjadi perokok, melainkan juga usaha mencegah diperlukan bagi seseorang yang telah berhenti merokok agar tidak merokok lagi. Usaha mencegah dilakukan dengan menjelaskan bahaya merokok bagi kesehatan,termasuk pengaruh perokok pasif. Usaha pendidikan kesehatan dalam masalah merokok perlu dikaitkan juga dengan penyerapan tenaga kerja, pendapatan negara dari tembakau dan rokok. Juga, dikaitkan dengan kerugian material dan psikis akibat merokok dan penggunaan tembakau yang lain. Kaitan pendidikan merokok dengan kesehatan ditujukan bagi seseorang yang berisiko tinggi akan menjadi perokok, antara lain yang berpenghasilan rendah, anak-anak, dan orang dewasa.

Penyampaian informasi tentang merokok dan kesehatan melalui sekolah, lembaga masyarakat, kelompok-kelompok masyarakat, dan media massa perlu diintensifkan dengan kombinasi cara-cara komunikasi yang lain.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

Sebagai masyarakat yang sadar akan kesehatan, maka kita harus melakukan sesuatu dalam mensosialisasikan bahaya merokok. Semua pihak, baik itu orang tua, guru, masyarakat dan juga pemerintah harusnya melakukan sosialisasi tentang bahaya merokok bagi pelajar sesuai dengan kemampuan dan kondisi masing-masing. Sosialisasi yang dilakukan harus benar-benar riil dan masuk ke alam bawah sadar para pelajar. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mencegah pelajar merokok diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Sekolah dan jajarannya harus berkomitmen membebaskan sekolah dari rokok. Guru, karyawan dan orang tua dan semua orang yang berkunjung ke sekolah tidak diperkenankan merokok seperti di rumah sakit. Hal ini merupakan suatu bentuk keteladanan. Tentu saja akan aneh dan masuk akal jika hanya siswa saja yang dilarang merokok. 2. Kegiatan yang melibatkan pemuda terutama para pelajar tidak boleh menggunakan sponsor dari perusahaan rokok atau yang berkaitan dengannya. 3. Orang tua yang merokok tidak memperlihatkan diri saat merokok di depan anak-anaknya, jika memang tidak bisa berhenti merokok. Tetapi jika orang tua bisa berhenti merokok, tentu saja itu akan lebih baik karena dapat dicontoh oleh anak-anaknya. 4. Jika anak memiliki waktu luang maka tugas orang tua adalah mendorongnya dalam kegiatan yang positif sehingga mereka tidak ada waktu untuk merokok. Kegiatan tersebut bisa seperti les, olahraga, bermusik dan lain sebagainya. Lebih baik lagi jika orang tua turut serta di dalamnya. Membudayakan hidup sehat yang bebas rokok harus dimulai dari sekarang. Lebih baik anda meninggalkan rokok saat ini dalam keadaan masih sehat dan bugar daripada nantinya anda harus meninggalkan rokok dalam keadaan sakit kritis dan diujung kematian. Demi orang-orang yang kita cintai, ada baiknya kita berhenti merokok mulai dari sekarang. Semoga artikel ini membawa manfaat bagi anda.

You might also like