You are on page 1of 3

STATISTIKA PARAMETIK SKALA PENGUKURAN INTERVAL DAN RASIO JUMLAH SAMPEL MINIMAL BIASANYA 30 CASE (SEBARAN) DATA BERDISTRIBUSI

NORMAL, SHG SEMAKIN BANYAK JUMLAH SAMPEL SEMAKIN NORMAL DISTRIBUSINYA STATISTIKA NON PARAMETIK SKALA UKUR NOMINAL DAN ORDINAL TIDAK MEMPERMASALAHKAN DATA DISTRIBUSI NORMAL ATAU TIDAK BIASANYA JUMLAH SAMPEL KURANG DARI 30 (AL HUSIN , 2003) Tahapan dalam Menetukan Uji Hipotesis Menurut Dahlan(2004) ada 6 tahapan tahapan yang harus diperhatikan dalam menentukan uji hipotesis yang tepat dalam melalukan pengolahan data penelitian. Skala pengukuran Jenis hipotesis Jumlah kelompok (satu kelompok atau lebih) Berpasangan atau tidaknya responden Tabel silang (baris X kolom) Uji parametrik atau non parametrik

Menurut WINDU PURNOMO, 2002 : SKALA PENGUKURAN DISTRIBUSI ASAL SAMPEL (DATA KUANTITATIF ATAU KUALITATIF) SAMPEL BEBAS ATAUKAH BERPASANGAN JUMLAH KELOMPOK SAMPEL (2 /bivariat ATAU LEBIH/multivariat) BESARNYA SAMPEL Jenis Hipotesis Ada 2 jenis hipotesis yaitu : a. Komparatif (perbedaaan) / asosiatif (hubungan) asosiatif dibagi menjadi 2 yaitu asosiatif simetris dan asosiatif kausal Contoh asosiatif simetris : Adakah perbedaan antara pengetahuan dan sikap perawat dalam komunikasi terapeutik ? Contoh asosiatif kausal : Adakah pengaruh mobilisasi terhadap proses penyembuhan luka? b. korelatif, contoh Berapa korelasi atau hubungan antara tingkat kepercayaan terhadap perubahan perilaku ? Skala Pengukuran Ada 4 jenis skala pengukuran yaitu nominal, ordinal (bertingkat), interval, rasio nominal dan ordinal masuk ke dalam katagorikal atau non parametrik, sedangkan interval dan rasio masuk ke dalam non katagorikal atau parametrik atau numerik

Biasanya bidang ilmu keperawatan/kesehatan banyak menggunakan skala pengukuran non parametrik atau katagorikal berupa nominal dan ordinal Menguji Normalitas Data Uji ini dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model penelitian, yg bertujuan utk mengetahui distribusi data dlm variable yg akan digunakan dlm penelitian. Data yg baik & layak digunakan dlm penelitian adlah data yg memiliki distribusi normal, normalitas dpt dilihat dgn beberapa cara, antara lain; - Nilai Skewness Mengetahui distribusi data dengan menilai kemiringan kurva, yg baik mendekati nilai 0 sehingga memiliki kemiringan yg cenderung seimbang. (Menu SPSS, Analyze >Descriptive Statistics>Descriptive>Klik Var> Option (Centang Skewness & Kurtosis)>Continue>Ok) Histogram Display Normal Curve Menentukan Normalitas data berdasar bentuk kurva, Data normal memiliki kemiringan yg cenderung seimbang. (Menu SPSS, Graph>Histogram>Klik Var >Display Normal Curve>OK)

Pengujian Hipotesis Hal yang dipertimbangkan : H0 & Ha yang diusulkan Daerah penerimaan & penolakan serta teknik arah pengujian (one tailed atau two tailed) Penentuan Nilai hitung statistik Menarik kesimpulan menerima atau menolak hipotesis yg diusulkan. H0 & Ha H0 bertujuan utk memberikan usulan dugaan kemungkinan tidak adanya perbedaan antara perkiraan penelitian dgn keadaan yg sesungguhnya yg diteliti. Ha bertujuan memberikan usulan dugaan adaanya perbedaan perkiraan dgn keadaan sesungguhnya yg diteliti. Uji T - Paired Digunakan untuk menentukan ada tidaknya perbedaan rata-rata dua sample bebas. Dua sampel yg dimaksud adalah sampel yg sama tapi mengalami perlakuan yang berbeda. Pedoman untuk menerima atau menolak hipotesis : H0 diterima jika t hitung <> level of signicant (a) Ha diterima jika t hitung > t-tabel / p-value pada kolom sig.(2tailed) <>30 , distribusi data normal = Pearson (karena memenuhi asumsi parametik) Data < normal =" Spearman"> level of signicant (a) Ha diterima jika r hitung > r-tabel / p-value pada kolom sig.(2tailed) <>level of significant

Ha diterima jika F atau t-hitung > F atau t-tabel, atau nilai p-value pada kolom sig.>level of significant

You might also like