You are on page 1of 3

A. Latar Belakang Penjurusan atau Course yang ditawarkan di level pendidikan menengah diterapkan di Indonesia sejak jaman Belanda.

Penjurusan diperkenalkan sebagai upaya untuk lebih mengarahkan siswa berdasarkan minat dan kemampuan akademiknya. Siswasiswa yang mempunyai kemampuan sains dan ilmu eksakta yang baik, biasanya akan memilih jurusan IPA, dan yang memiliki minat pada sosial dan ekonomi akan memilih jurusan IPS. Siswa siswi kelas XI SMA Negeri 7 Yogyakarta pun sudah mempunyai jurusan menurut program masing-masing sesuai yang dinginkan. Pada setiap jurusan umumnya yang dipelajari adalah ilmu-ilmu aplikasi yang ada pada masyarakat kita. Dengan adanya kegiatan study tour ini siswa dapat lebih menambah ilmu pengetahuan dan wawasannya.

B. Tujuan
1. Untuk memenuhi persyaratan mengikuti Ujian Akhir di SMA Negeri 7

Yogyakarta tahun ajaran 2011/ 2012. 2. Siswa dapat membuat study banding antara ilmu Pengetahuan secara teoritis dengan kenyataan yang ada di lapangan. 3. Siswa diharapkan dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan dapat menarik kesimpulan sebagai bekal pengetahuan dimasa yang akan datang.

BAB II. PEMBAHASAN

A. Perjalanan Ke PT. SRI REJEKI ISMAN TEXTILE

Tempat kunjungan kami yang pertama adalah di Pabrik SRITEX Sukoharjo. Kami rombongan berangkat ke Sukoharjo pada hari Senin tanggal 22 Juni 2011. Kami berangkat ke Sukoharjo dengan kumpul terlebih dahulu di depan SMA Negeri 7 Yogyakarta, kami berangkat pada pukul 07.30 WIB, dengan menaiki bus Dasa sebanyak 3 bis. Kami rombongan sampai di Pabrik SRITEX pada pukul 10.00.

B. Sejarah Pabrik SRITEX SRITEX berdiri pada tahun 1987 di daerah Solo dan masih merupakan perusahan Tekxtil yang kecil dan dengan peralatan yang masih sederhana. Proses produksinya masih bersifat tradisional. Pada saat itu luas perusahaan masih sempit kurang lebih 3500 meter persegi dan baru memiliki satu unit mesin Finishing (mesin peyempurna kain). Pendiri perusahaan ini adalah Bapak Lukminto. Beliau adalah WNI keturunan Cina. Pada tanggal 11 Maret 1993 beliau telah memeluk agama Islam dan pada tahun 1994 beliau telah melaksanankan ibadah haji ke tanah suci Mekkah. Alasan beliau mendirikan perusahaan Textile di Solo adalah karena pada saat itu semua pabrik tenun yang ada di Solo jika hendak mengambil bahan baku maka harus mengambilnya di daerah Bandung dan tentuya akan membutuhkan waktu yang cukup lama, banyak biaya, sehingga akan memperbesar harga pokok textile itu sendiri. Pada tahun 1993 pemerintah daerah Solo tidak mengijinkan lagi pendirian perusahaan di daerah itu karena daerah tersebut penduduknya sudah semakin padat dan dikhawatirkan dapat mengganggu stabilitas perekonomian dan keadaan penduduk daerah tersebut.

Akhirnya bapak Lukminto harus memindahkan perusahaannya ke suatu daerah dekat Solo. Dia bertekad mendirikan perusaan textile yang lebih maju dan modern, dan akhirnya beliau mencari tempat untuk itu dan pada 1994 beliau memindahkan perusahaan ke Desa Sukoharjo. Pada saat itu luas perusahaannya baru kurang lebih 5.500 meter persegi dan jumlah karyawannya 2000 orang.

You might also like