You are on page 1of 34

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Teknologi informasi saat ini mengalami perkembangan yang sangat cepat dan selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan akan kemudahan dalam pencarian, penyajian dan penanganan pengolahan data. Semua instansi membutuhkan kemudahan dalam penanganan informasi yang dimiliki, tidak terkecuali pada fungsi pelayanan umum di Samsat. Samsat adalah sistem adminstrasi manunggal satu atap sebagai salah satu pelayanan umum dalam menyelenggarakan regident ranmor, pembayaran SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) / BBN-KB (Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor) dan Pembayaran Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas (SWDKLL) yang dilaksanakan secara terintegrasi dan terkoordinasi dalam kantor bersama. Dari salah satu pelayanan umum tersebut peneliti mengusulkan untuk mengembangkan pada bagian SKPD PKB / BBN-KB. Sistem pengolahan data SKPD PKB / BBN-KB di Kantor Bersama SAMSAT Palu sudah memanfaatkan teknologi namun penggunaan dan pemanfaatannya belum maksimal karena data dari hasil rekapan notice akan diolah menggunakan Microsoft Office Excel dan prosesnya masih lambat kemudian dicetak. Kemudian berkas notice SKPD PKB / BBN-KB akan disimpan dalam lemari arsip, yang menyebabkan pemborosan tempat. Dari hasil olahan itu akan menghasilkan output berupa laporan berita

acara setiap harinya. Dari laporan berita acara yang dihasilkan dari sistem informasi tersebut, laporan jumlah penggunaan notice yang terpakai dan rusak bisa diketahui setiap harinya. Oleh karena itu selama melaksanakan KKLP (Kuliah Kerja Lapangan Profesi) dan mempelajari permasalahan tersebut, maka peneliti mempelajari dengan mencoba membuat perangkat lunak yang khusus mengolah data berita acara pada bagian SKPD PKB / BBN-KB. Dengan harapan bahwa perangkat lunak yang baru ini lebih tepat dan hemat waktu dalam membantu pembuatan laporan berita acara. 1.2 Batasan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka batasan masalah dari penelitian ini adalah Sistem Informasi Berita Acara SKPD PKB / BBN-KB di Kantor Bersama SAMSAT Palu.
1.3 Rumusan Masalah

Dari latar belakang dan batasan masalah yang ada, timbul permasalahan yang muncul dalam pelaporan setiap harinya. Maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana membuat sistem informasi berita acara SKPD PKB / BBN-KB pada Kantor Bersama SAMSAT Palu ?
1.4 Tujuan Kuliah Kerja Lapangan Profesi

Tujuan kuliah kerja lapangan profesi sesuai dengan rencana kerja adalah untuk membuat sistem informasi berita acara SKPD PKB / BBN-KB menggunakan borland delphi 7.0 pada Kantor Bersama SAMSAT Palu dalam penyajian laporan yang lebih tepat dan hemat waktu dalam pelaporan.

BAB II TINJAUAN UMUM

2.1 Tinjauan Singkat SAMSAT

Samsat merupakan akronim dari Sistem Administrasi Manunggal (OneLine Operation) di bawah Satu Atap (Under One Roof Operation). Kantor Bersama Samsat lahir dari peraturan perundang-undangan dalam rangka merealisasikan kebijaksanaan deregulasi dan debirokratisasi di bidang pelayanan surat-surat kelengkapan kendaraan bermotor dan dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah. Untuk lebih jelasnya berikut dikemukakan tentang dasar hukum terbentuknya SAMSAT : 1. Surat keputusan bersama Menhankam/Pangab, Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor Pol : Kep. 13/XII/76, Nomor Kep. Tentang Peningkatan Kerjasama Antara Pemerintah Daerah Tingkat I Komando Daerah Kepolisian dan Aparat Departemen Keuangan dalam

rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat, peningkatan pendapatan daerah khususnya pajak kendaraan bermotor. 2. Intruksi bersama Panglima ABRI, Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri Nomor Ins/03/X/1988, Nomor 5/IMK/013/1989 Nomor 13 tahun1998 tanggal 1 Oktober 1988 tentang pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal di bawah Satu Atap dalam Pengeluaran Surat Tanda Nomor 3. Kendaraan Bermotor (BBN-KB) dan Sumbangan Wajib Pajak Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWKDLLJ).

4.

Petunjuk pelaksanaan bersama Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Direktur PT. (Persero) Pemerintah Asuransi Umum Kerugian dan Jasa Raharja Daerah dan

Direktur Jenderal

Otonomi

Nomor

Pol.Juklak/38/X/188, Nomor Juklak/01/JR/X/1988, Nomor 975-901, 88 Tanggal 4 Oktober 1988 tentang Tata Laksana Pengeluaran Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB) dan Sumbangan Wajib dan Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) pada kantor bersama Sistem Administrasi Manunggal di bawah satu Atap (SAMSAT). 5. Nomor Pol. 13/56/VII/98/POLWIL nomor 02/MDO/JR/1989 tanggal 25Juli 1989. Naskah kerjasama Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah, kepada Kepolisian Dareah Sulteng Wilayah Sulawesi Tengah dan Kepala PT. (Persero) AK. Jasa Raharja Cabang Manado perwakilan palu, Nomor 074/2954/DIPENDA 6. Petunjuk pelaksanan bersama antara Kepolisian Daerah Sulteng Wilayah Sulawesi Tengah, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah dan Kepala PT. (persero) Asuransi Kerugian Jasa Raharja Cabang Manado perwakilan Cabang Palu Nomor Juklak/02/JR/VI/1989 tentang Tata Laksana Pengeluaran Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNK) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) pada Kantor bersama Sistem Administrasi Manunggal di bawah Satu Atap (SAMSAT).

Keputusan-keputusan di atas, bertitik tolak pada Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang nomor 27 Tahun 1959, dimana pada pasal 13 ayat (1) mengenai larangan bagi polisi untuk mengeluarkan Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (STNKB), sebelum kendaraan bermotor menyerahkan bukti pelunasan bea balik nama. Undang-undang nomor 34 tahun 1964, peraturan Pemerintah nomor 18 tahun 1965 tentang larangan bagi polisi mengeluarkan surat tanda kendaraan bermotor menyerahkan bukti pembayaran dan kecelakaan lalulintas jalan. Sebagai tindak lanjut dari surat keputusan bersama tersebut khususnya Diktum ke empat, maka pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah, Kepolisian Daerah Sulawesi Utara Tengah dan Perusahaan Umum Jasa Raharja Cabang Manado Perwakilan Palu telah mengadakan studi kelayakan di lapangan, serta pertemuan-pertemuan ketiga instansi terkait. Dengan berpedoman pada surat edaran Menteri Dalam Negeri nomor 16 tahun 1997 tentang Pedoman/ Petunjuk Pelaksanaan Sistem Administrasi Manunggal di bawah Satu Atap dalam pengeluaran surat tanda nomor kendaraan bermotor. Dalam pasal 10 surat keputusan bersama tersebut diatas, dinyatakan antara lain bahwa pelaksanaan kantor bersama samsat sistem administrasi manunggal dibawah satu atap di propinsi daerah tingkat I SulawesiTengah dilakukan dalam dua tahap yaitu : 1. Tahap Pertama di mulai pada tanggal 2 September 1987 dilaksanakan kantor bersama sistem administrasi manunggal di bawah satu atap khusus bagi kendaran bermotor yang mempunyai kode DN yaitu meliputi Daerah Tingkat II Donggala untuk pendaftaran kendaraan

bermotor baru/lama yang di pindah tangankan dalam Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah, dan khususnya memberikan pelayanan untuk urusan surat tanda nomor kendaraan bermotor baru dengan wilayah operasional terbatas. 2. Tahap Kedua Tahap ini dimulai 1 April 1979 di buka kantor Samsat di Tingkat Komando Resort, yang bertugas melayani Penyelesaian STNK baru dan pembaruan surat tanda nomor kendaraan bermotor untuk seluruh wilayah Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah yang Berlokasi sesuai dengan kantorkantor perwakilan di empat Daerah Tingkat II Se-Sulawesi Tengah. Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka jelaslah bahwa secara Yuridis Kantor Bersama Sistem Administrasi Manunggal di bawah Satu Atap telah terbentuk sejak tanggal 2 September 1978. a. Visi Terdepan dalam pengelolaan pendapatan daerah dan dibanggakan dalam pelayanan publik. b. Misi Bidang pendapatan daerah, mengembangkan kebijakan pendapatan daerah yang dapat diterima masyarakat, partisipatif, bertanggung jawab dan berkelanjutan.

2.2 Konsep Dasar Sistem Definisi sistem dapat dilihat dari dua pendekatan, yaitu pendekatan prosedur dan pendekatan komponen/elemen.

Ada dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu (Jogiyanto, 2005:1) : 1. Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya : Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur- prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. 2. Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya : Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Pengertian Sistem menurut para ahli : 1. Murdock dan ROOS (1993) : Mendifinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. 2. Dalam kamus Websters Unbriged : Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan atau organisasi. 3. Scott (1996) : Sistem terdiri dari unsure-unsur seperti masukan (Input), pengolahan (Processing), serta keluaran (Output).

2.3 Konsep Dasar Informasi Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendatang (Davis,1995). Menurut Barry E Cushing, informasi didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data yang diorganisasikan dan berguna bagi orang atau pihak yang

menerimanya. Informasi dikatakan berguna apabila mempunyai kualitas yang baik dalam membantu seorang menejer mengambil keputusan dan dapat menentukan kebijaksanaan-kebijaksanaan guna mencapai tujuan organisasi.

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Untuk memahami pengertian sistem informasi, harus dilihat keterkaitan antara data dan informasi sebagai entitas penting pembentuk sistem informasi. Data merupakan nilai, keadaan, atau sifat yang berdiri sendiri lepas dari konteks apapun, sedangkan informasi adalah data yang dirubah menjadi bentuk yang lebih berguna dan berarti bagi pihakyang menerimanya. Menurut Robert A Leitch and K. Roscoe David (dalam buku Jogiyanto : 2005 : 11) Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, Mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.5 Konsep Basis Data Secara umum, sebuah database adalah sekumpulan records yang saling berhubungan yang menggambarkan dirinya sendiri. Untuk semua database relasional, kita bisa memodifikasi definisi ini dengan mengatakan sebuah database adalah sekumpulan tabel yang berhubungan yang menggambarkan dirinya sendiri (Kroenke, 2005:10). Menurut Chou (dalam Aji, 2005:190) basis data atau database adalah kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan kedalam tatacara yang

khusus. Menurut Fabbri dan Schwab (dalam Aji, 2005:190) menyatakan basis data adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan pengulangan data. Dalam database terdapat data yang tidak berganda dan saling berhubungan yang siap digunakan sebagai masukan program-program aplikasi pemakai untuk memelihara informasi dan membuat informasi tersedia pada saat dibutuhkan. Peranan dan pemrosesan dengan mengunakan basis data telah menjadi perangkat andalan dan sangat dinantikan dan begitu membantu bagi institusi dan perusahaan. Hal ini dikarenakan basis data dapat menghasilkan suatu informasi yang cepat untuk disajikan, dan tentu hal ini sangat menguntungkan bagi berbagai kalangan yang membutuhkan informasi. Dalam hal perkembangan basis data, banyak instansi atau perusahaan yang menerapkan teknologi basis data dalam rangka meningkatkan kualitas dalam mengelola data mereka.

2.6 Tinjauan Singkat Borland Delphi 7.0 Borland Delphi 7.0 merupakan bahasa pemrograman berbasis Windows. Delphi 7.0 dapat membantu untuk membuat berbagai macam aplikasi yang berjalan di sistem operasi Windows, mulai dari sebuah program sederhana sampai dengan program yang berbasiskan client/server atau jaringan. Delphi, termasuk aplikasi yang dapat digunakan untuk mengolah teks, grafik, angka, database dan aplikasi web. Langkah awal untuk menjalankan program Borland Delphi 7, adalah sebagai berikut :

10

a. b.

Klik tombol Start yang terletak pada bagian Taskbar. Pilih menu All Programs lalu pilih Borland Delphi 7, kemudian klik Delphi 7

Gambar 1. Menjalankan Aplikasi Borland Delphi 7 c. Akan tampil sebuah splash screen Borland Delphi 7. Tunggulah beberapa saat sampai program Borland Delphi 7 tampil memenuhi layar monitor. d. Bidang kerja Intergrated Development Environment (IDE) Delphi 7 akan tampil memenuhi layar. e. Monitor seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini. Pada bidang inilah programmer dapat menumpahkan kreativitasnya dalam membuat program.

11

Component Pallete

Form Designer

menu Speed Bar

Object TreeView

Object Inspector

Code Editor

Gambar 2. Bidang kerja IDE Jendela IDE Delphi 7 mempunyai perangkat-perangkat yang dapat dipergunakan untuk memudahkan seorang programmer dalam membuat program. Secara default, Borland telah mengatur letak perangkat-perangkat sedemikian rupa, perangkat-perangkat tersebut diantaranya : a. Menu Menu pada Delphi memiliki kegunaan seperti menu pada aplikasi Windows lainnya. Dari menu ini programmer dapat memanggil, menyimpan program,

menjalankan program, meremove komponen atau menambahkan komponen baru dan lain sebagainya. Singkatnya segala sesuatu yang berhubungan dengan IDE Delphi dapat Anda lakukan dari menu. b. Speed Bar Speed Bar atau yang sering juga disebut toolbar berisi kumpulan tombol yang tidak lain adalah pengganti beberapa item menu yang sering digunakan. Dengan kata lain, setiap tombol pada Speed Bar menggantikan salah satu item menu.

12

Sebagai contoh, tombol kiri atas adalah pengganti File New , tombol disebelah kanannya adalah pengganti menuFile Open , dan seterusnya. c. Component Palette Component Palette berisi kumpulan icon yang melambangkan komponenkomponen pada VCL ( Visual Component Library ). VCL adalah merupakan pustaka komponen yang dengannya Anda dapat membangun sebuah aplikasi. Pada Component Palette , terdapat beberapa tab, yaitu Standard , Additionals , Data Access , Data Controls dan lain sebagainya. d. Object TreeView Object TreeView berisi struktur pohon yang menampilkan semua nama komponen yang telah Anda letakkan pada form designer atau biasa juga disebut dengan hirarki seperti pada Windows Explorer . e. Object Inspector Object Inspector digunakan untuk mengubah karakteristik dari sebuah komponen. Ada dua tab pada Object Inspector , yaitu Properties dan Events . Pada tab Properties Anda dapat mengubah nilai dari beberapa komponen yang telah diletakkan pada form , sedangkan tab Eventsdigunakan untuk menyisipkan kode untuk menangani kejadian tertentu. Kejadian dapat dibangkitkan karena bebarapa hal, seperti pengklikan mouse, penekanan tombol keyboard, penutupan jendela dan lain sebagainya. f. Form Designer Form Designer merupakan tempat dimana programmer dapat merancang jendela aplikasi atau tempat untuk desain interface dari aplikasi Windows .

13

Desain form dilakukan dengan cara meletakkan komponen-komponen yang diambil dari Component Palette . g. Code Editor Code Editor adalah tempat dimana programmer menuliskan kode program yang pernyataan-pernyataannya dalam bahasa Object Pascal. Hal utama yang perlu diperhatikan dalam Code Editor adalah Anda tidak perlu menuliskan seluruh kode sumber karena Delphi telah menuliskan semacam kerangka sumber.

2.7 Microsoft Access Microsoft Access adalah salah satu dari Relasional Database Management System (DBMS ). DBMS adalah sebuah program yang memiliki fasilitas penyimpanan dan pemanggilan struktur informasi pada sistem komputer. Microsoft Access juga disebut program aplikasi pembuat database. Database adalah sebuah file yang mengandung banyak data dan informasi yang sudah terorganisir secara rapi dan sistematis dalam berbagai elemen pembentuknya yaitu 1. Tabel Tabel adalah sebuah menu di dalam database dalam bentuk baris dan kolom, yang digunakan untuk memasukan data. 2. Query Query adalah sebuah menu di dalam database yang terkait dengan perintahperintah khusus yang berfungsi untuk melakukan pencarian data.

14

3.

Form Form adalah sebuah bentuk tampilan data yang di desain sedemikian rupa

sehingga proses pemasukan, pencarian, dan pembacaan data dapat dilakukan dengan mudah. 4. Report Report adalah sebuah fasilitas yang berfungsi untuk membuat lembar-lembar laporan dari data yang kita access sehingga data tersebut dapat dicetak atau diprint.

15

BAB III BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu Dan Tempat Kegiatan KKLP dilaksanakan selama 2 bulan lebih lamanya (2 bulan 3 hari) dimulai pada tanggal 16 juli 19 september 2012. Lokasi penempatan kegiatan kuliah kerja lapangan profesi adalah tepatnya pada sub bagian pelayanan yaitu bagian notice Surat Ketetapan Pajak Daerah PKB / BBN-KB di Kantor Bersama Samsat Palu Sulawesi Tengah. 3.2 Bahan Dan Alat Dalam hal ini adalah bahan dasar atau bahan pendukung yang merupakan bagian dari sistem yang akan dibangun. Sedangkan peralatan sebagai media atau alat yang digunakan dalam membangun sistem baru. 3.2.1 Bahan Adapun bahan yang akan digunakan dalam penerapan sistem baru yaitu database. Database yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi berita acara pada Kantor Bersama SAMSAT Kartini Palu. Terdiri dari tabel-tabel sebagai berikut : Tabel 1. Struktur tabel Notice Kendaraan Baru (notice_baru.db)
No 1 2 3 4 5 Nama Item Data No No_seri_baru Notice_rusak Total_rusak Total_notice Tipe Number Text Text Number Number Lebar 30 15 Keterangan Nomor Berita Acara Nomor seri notice Nomor notice rusak Total notice rusak Total notice dipakai

15

16

Tabel 2. Struktur tabel Notice Kendaraan Lama (notice_lama.db)


No 1 2 3 4 5 Nama Item Data No No_seri_lama Notice_rusak Total_rusak Total_notice Tipe Number Text Text Number Number Lebar 30 15 Keterangan Nomor Berita Acara Nomor seri notice Nomor notice rusak Total notice rusak Total notice dipakai

Tabel 3. Struktur tabel Pegawai Penetapan (pgw_penetapan.db)


No 1 2 3 4 Nama Item Data Nm_pgw Nip Pekerjaan Alamat Tipe Text Text Text Text Lebar 50 30 50 50 Keterangan Nama Pegawai NIP Pekerjaan Alamat Pegawai

Tabel 4. Struktur tabel Pegawai Pelayanan (pgw_pelayanan.db)


No 1 2 Nama Item Data Nama Nip Tipe Text Text Lebar 50 30 Keterangan Nama Pegawai NIP

3.2.2 Alat Alat yang digunakan dalam hal ini adalah termasuk perangkat keras yang dapat mendukung dalam implementasi sistem baru adalah : 1. Software Sistem Operasi Windows 7 2. Software sistem Aplikasi Microsoft Office 2007 3. Software Bahasa Pemrograman Borland Delphi 7.0 4. Laptop Acer Aspire 4710 5. Memory 1 GB

6. Hard disk 120 GB

17

7. Keyboard & Mouse 8. Processor Intel Core Duo 9. Printer Cannon MP 250 series

3.3 Cara Praktek Kerja

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penyusunan laporan KKLP ini adalah sebagai berikut : 1. Observasi, yaitu dengan mengamati langsung pada objek yang berhubungan dengan penyusunan laporan ini guna mengetahui keadaan dan kondisi yang ada sehingga penulis mendapatkan gambaran mengenai masalah yang dibahas untuk menunjang kelengkapan laporan ini. 2. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data melalui dokumen-dokumen penting berupa hard copy yang antara lain membuat tentang struktur organisasi, jumlah pegawai, serta laporan-laporan yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti.

3.4 Metode Pengembangan Sistem Metode pengembangan sistem dalam pembuatan aplikasi ini, peneliti menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall yang meliputi beberapa proses diantaranya :

1.

System / Information Engineering

18

Sistem merupakan tahap terbesar dalam pengerjaan sebuah rancangan aplikasi, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan system dalam mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak. 2. Analisis Analisis merupakan tahap dimana menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam pembuatan aplikasi perangkat lunak. 3. Design Tahap ini dilakukan penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user. 4. Coding Coding yaitu tahap dimana penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah dirancang kedalam bahasa pemrograman tertentu. 5. Implementasi / Pengujian Tahap pengujian bertujuan untuk menguji aplikasi yang telanh dibangun, sehingga peneliti dan user dapat melihat kelemahan dan kelebihan dari aplikasi yang telah dibangun. 6. Meintenance Tahap akhir dimana suatu aplikasi dapat perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan-perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user atau pengguna.

BAB IV

19

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Dari penelitian yang dilakukan baik melalui pengamatan langsung, analisa data dan sampel metode analisa serta pedoman lain yang ada hubungannya dengan penelitian ini maka diperoleh hasil sebagai berikut : 4.1.1 Konteks Diagram Diagram konteks merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi sistem dengan lingkungan sistem tersebut ditempatkan dan hanya mengandung arti satu dan hanya satu proses dari seluruh sistem dan sering diberi nomor proses 0. Adapun gambar diagram konteks dapat dilihat pada gambar 3.
0 0

A. Pegawai

Input data

Komputerisasi Berita Acara SKPD Kendaraan Bermotor

Laporan

B. Kasi Pelayanan

Gambar 3. Konteks Diagram Pegawai merupakan pengguna sistem yang menjalankan sistem serta bertanggung jawab atas kinerja sistem. Sistem ini merupakan sistem satu arah dimana pegawai akan menginput data ke sistem dan sistem akan mencetak laporan berita acara untuk Kasi Pelayanan.

4.1.2

Diagram Berjenjang 19

20

Diagram Berjenjang dari sistem yang dibuat, dapat dilihat pada Gambar 4.
0

Komputerisasi Berita Acara S KPD Kendaraan Bermotor

1.0

2.0

3.0

Proses Input

Proses Pencarian Data

Proses Laporan

1.1

2.1

2.2

3.1

Input Rekap Notice

Pencarian Berdasarkan Nomor

Pencarian Berdasarkan Waktu

Laporan Berita Acara

Gambar 4. Diagram Berjenjang Komputerisasi Berita Acara SKPD 4.1.3 Diagram Alir Data Diagram Alir Data (DAD) dari sistem komputerisasi notice SKPD PKB / BBN-KB, dapat dilihat pada Gambar 5. 1. Diagram Arus Data Level 0.
1.0 Data Notice

A. Pegawai

Proses Input

2.0

Proses Pencarian Data

3.0

Proses Laporan

Gambar 5. Diagram Arus Data Level 0

21

2.

Diagram Arus Data Level 1.


1.1 2.1 2.2 3.1 Data Notice

A. Pegawai

Input Rekap Notice


Rekam Data Rekap

Pencarian Berdasarkan Nomor

Pencarian Berdasarkan Waktu

Laporan Berita Acara

notice

Gambar 6. Diagram Arus Data Level 1 4.1.4 HIPO HIPO juga dirancang, untuk menggambarkan modul-modul yang harus diselesaikan oleh pemrogram. HIPO tidak dipakai untuk menunjukkan instruksiinstruksi program yang digunakan, disamping itu HIPO menyediakan penjelasan yang lengkap terhadap input yang akan digunakan proses yang akan dilakukan serta output yang diinginkan. Untuk lebih jelasnya tentang diagram HIPO dari komputerisasi berita acara SKPD PKB/BBN-KB terlihat pada Gambar 7.

Komputerisasi Berita Acara SKPD PKB/BBN-KB


0.0

Input Data
1.0

Cari Data
2.0

Laporan
3.0

Gambar 7. HIPO Komputerisasi Berita Acara SKPD PKB/BBN-KB.

22

Input Data
1.0

Input Rekap Notice Kendaraan Baru


1.1

Input Rekap Notice Kendaraan Lama


1.2

Gambar 8. HIPO Input Data Komputerisasi Berita Acara SKPD PKB/BBN-KB.

Cari Data
2.0

Cari Berdasarkan Nomor


2.1

Cari Berdasarkan Waktu


2.2

Gambar 9. HIPO Pencarian Komputerisasi Berita Acara SKPD PKB/BBN-KB

Laporan
3.0

Cetak Laporan Berita Acara


3.1

Gambar 10. HIPO Pencetakan Laporan Komputerisasi SKPD PKB/BBN-KB

23

4.1.5

Kamus Data Data yang mengalir pada diagram flow data perlu dijelaskan detailnya,

untuk menjelaskannya digunakanlah kamus data. Kamus data (KD) atau data dictionary (DD) atau disebut juga dengan istilah systems data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem. Pada tahap analisis, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Berikut ini adalah kamus data yang dirancang untuk membuat Sistem Komputerisasi Berita Acara SKPD Kendaraan Bermotor. Kamus data terdiri dari : Kamus data Notice_baru terdiri dari : Nama arus data Bentuk data Arus data Penjelasan Periode Struktur data : Data Notice Kendaraan Baru : Tampilan di layar monitor : DAD Level 1 Proses 1 Rekap Data Notice : Berisi mengenai Data Notice yang sudah direkap : Setiap kali data dimasukkan : No, no_seri_baru, notice_rusak, total_notice, Total_rusak Kamus data Notice_lama terdiri dari : Nama arus data Bentuk data Arus data : Data Notice Kendaraan Lama : Tampilan di layar monitor : DAD Level 1 Proses 1 Rekap Data Notice

24

Penjelasan Periode Struktur data

: Berisi mengenai Data Notice yang sudah direkap : Setiap kali data dimasukkan : No, no_seri_lama, notice_rusak, total_notice, Total_rusak

4.1.6 Desain Input Proses memasukan data (input) merupakan awal dari informasi yang akan di proses dan data yang dimasukan dapat berupa data mentah yang digunakan untuk memasukan data yang berkaitan dengan pengolahan data kendaraan, pajak dan wilayah. Output dapat berupa hasil di media kertas seperti, misalnya kertas atau hasil di media lunak berupa tampilan di layar monitor. Adapun desain inputnya adalah sebagai berikut : A. Desain Input Data SKPD Kendaraan Bermotor
DATA SKPD
Nomor Berita Acara xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx

DDDD, DD MMMM YYYY Kendaraan Baru No. Seri xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx Total Notice xxxxxx xxxxxx xxxxxx Total Notice Kendaraan Lama No. Seri xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx xxxxxx

No. Seri Batal (Rusak)

No. Seri Batal (Rusak)

xxxxxx

xxxxxx

Simpan

Keluar

Gambar 11 . Desain Input Data SKPD

DBGRID :

25

B. Desain Input Pengaturan Petugas Penetapan

Pengaturan Petugas Penetapan


Nama NIP Pekerjaan Alamat xxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxx
Simpan Keluar

Gambar 12 . Desain Input Pengaturan Petugas Penetapan C. Desain Input Pengaturan Petugas Pelayanan

Pengaturan Petugas Pelayanan


Nama NIP xxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxx
Simpan Keluar

Gambar 13 . Desain Input Pengaturan Petugas Pelayanan 4.1.7 Desain Proses Untuk menggambarkan proses dari sebuah sistem, dibutuhkan beberapa peralatan visual seperti structure chart, HIPO, dan flowchart. Peralatan-peralatan itu akan membantu menjelaskan bagaimana proses akan berlangsung. Berikut ini gambar relasi desain proses pembuatan sistem Komputerisasi Berita Acara SKPD PKB/BBN-KB pada SAMSAT Kartini Palu sebagai berikut :

26

D ta a Rk p ea N tic o e

P m e tu a e bn kn B rk sd n e a a U d ted ta pa a

P m e tu a e bn kn B rk sd n e a a U d ted ta pa a

P m e tu a e bn kn B rk sd n e a a U d ted ta pa a

Tb l ae N tic o e Kn a a e d ra n Lm a a

Tb l ae N tic o e Kn a a e d ra n B ru a

Tb l ae P tu a e gs S ma a st

Gambar 14 . Desain Proses 4.1.8 Desain Output Desain Output (keluaran) dari sistem program yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan. Output dapat berupa hasil keluaran dari laporan, yang dihasilkan adalah laporan berita acara. A. Desain Output Laporan Berita Acara Desain output ini menampilkan semua data rekap notice yang telah terpakai, dan rusak atau batal dapat dilihat pada Gambar 15.

27

Gambar 15 . Desain Output Laporan Berita Acara

28

4.2

Pembahasan Bagian ini mendeskripsikan tampilan-tampilan sistem kemudian sistem

tersebut diuji dimana pengujian meliputi proses koneksi dengan basis data dan pengujian tabel-tabel yang terdapat didalamnya. A. Form Input SKPD Kendaraan Bermotor

Gambar 16. Form Input SKPD Kendaraan Bermotor Gambar 16. Merupakan form input hasil rekap notice, dimana terdapat kolom nomor berita acara,nomor seri notice yang digunakan dan yang rusak baik untuk kendaraan lama maupun baru. Tombol simpan untuk melakukan penyimpanan data, sedangkan tombol keluar untuk keluar dari form ini.

29

B. Form Pengaturan Petugas Penetapan

Gambar 17. Form Pengaturan Petugas Penetapan Gambar 17. merupakan form untuk mengatur petugas penetapan samsat, dimana terdapat kolom nama, nip, pekerjaan, dan alamat untuk mengisi identitas pegawai. Tombol simpan untuk melakukan penyimpanan data sedangkan keluar untuk keluar dari form ini. C. Form Pengaturan Petugas Pelayanan

Gambar 18. Form Pengaturan Petugas Pelayanan

30

Form ini untuk mengatur pegawai petugas pelayanan samsat dimana terdapat kolom nama dan nip. Tombol simpan untuk melakukan penyimpanan data sedangkan tombol keluar untuk keluar dari form ini. D. Form Pencarian

Gambar 19. Form Pencarian Data Form ini untuk mencari data dengan ketentuan nomor berita acara diketahui dimana terdapat kolom nomor berita acara dan tombol cari untuk melakukan pencarian. E. Form Laporan

Gambar 20. Form Laporan

31

Gambar 20. Merupakan form laporan yang berisi semua data SKPD kendaraan bermotor baik jumlah yang terpakai dan batal (rusak) serta total penjumlahannya.

Gambar 21. Preview Laporan F. Form Login

Gambar 22. Form Login Gambar 22. merupakan form login, dimana terdapat dua kolom yaitu akun dan sandi. Tombol login untuk menggunakan aplikasi apabila kombinasi akun dan sandi sesuai dengan database.

32

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan Dari proses pengamatan yang dilakukan pada Sistem Informasi Berita Acara SKPD PKB/BBN-KB Pada Kantor Bersama SAMSAT Palu maka dapat dilihat bahwa pengolahan data menggunakan Microsoft Office Excel sangat tidak efektif dan tidak efisien untuk menghasilkan informasi laporan yang dibutuhkan. Karena dalam sistem komputerisasi mempunyai banyak keuntungan yang didapat antara lain: 1. Dapat menyajikan informasi secara cepat,akurat, dan relevan.

2. Dapat menghemat waktu untuk pencarian dan pemasukan data. 3. Dapat mengurangi pekerjaan yang berulang-ulang. 4. Meningkatkan kinerja dalam rangka melakukan pelayanan dan menyelesaikan tugas-tugas dengan baik.

5.2 Saran Dengan kesimpulan diatas, peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Untuk mengoptimalkan pekerjaan, sebaiknya sistem yang lama diperbarui dengan menerapkan Sistem Informasi Berita Acara SKPD PKB/BBN-KB. 2. Sistem Informasi Berita Acara SKPD PKB/BBN-KB berbasis komputer yang peneliti usulkan dapat diterapkan dan dapat membantu pihak bagian

33

33

pelayanan dalam melakukan pengolahan data berita acara dan menyajikan laporan yang dibutuhkan untuk membantu pengambilan keputusan. 3. Sistem berita acara yang dikembangkan hanya dapat membuat laporan yang datanya berasal dari pelayanan, sehingga perlu dikembangkan agar dapat digunakan untuk membuat laporan-laporan lain.

34

DAFTAR PUSTAKA Jogiyanto, Hartono, 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi PendekatanTerstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi Yogyakarta Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S.Kom. 2002. Perencanaandan Pembangunan Sistem Informasi, Penerbit :Andi, Yogyakarta. Sugiyono., 2003. Metode Penelitian Administrasi. Alphabeta, Bandung. Nugroho A, 2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek, Informatika, Bandung.

You might also like