You are on page 1of 12

KOMUNIKASI MASSA

OLEH : IKSAN JAID SAPUTRA D0209041 KELAS A

ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

KOMUNIKASI MASSA

Definisi Komunikasi Massa Yang dimaksudkan dengan komunikasi massa adalah komunikasi dengan media massa modern dan media massa ini adlah surat kabar,film,radio dan televisi.Jadi yang dartikan komunikasi massa adalah penyebaran pesan dengan menggunakan media yang ditujukan kepada massa yang abstrak,yakni sejumlah orang yang tidak tampak oleh si penyampai pesan.Dengan demikian laka jelas bahwa komunikasi massa sifatnyasatu arah. komunikasi massa menurut ElizabethNoelle Neuman yang

membedakannya dengan komunikasi interpersonal, yaitu pertama, bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis. Kedua, bersifat satu arah (one flow communication), artinya tidak ada interaksi antarpeserta komunikasi. Ketiga, bersifat terbuka, artinya ditujukan kepada publik yang tidak terbatas dan anonim. Keempat, memiliki unsur publik yang secara geografis tersebar (Rakhmat, 1999 : 189). Georg Gerbner memberi pengertian komunikasi massa dengan sebuah definisi singkat yaitu sebagai produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang berkelanjutan serta paling luas dipunyai orang dalam masyarakat industri (Rakhmat, 1999 : 188). Liliweri berpendapat,bahwa komunikasi massa sebenarnya sama

sepertibentuk komunikasi lainya,dalam arti memiliki unsur-unsur seperti: sumber, bidang pengalaman, pesan, saluran, gangguan dan hambatan,efek,konteks,maupun umpan balik.Namun demikian secara umum komunikasi massa sebenarnya merupakan suatu proses yang melukiskan bagaimana komunikator secara professional menggunakan teknologi pembagi dalam menyebarluaskan pengalamanya yang melampaui jarak untuk mempengaruhi khalayak dalam jumlah yang banyak. Proses Komunikasi Massa Sebagai suatu proses,komunikasi massa pada dasarnya tidak berbeda

dengan proses komunikasi yang lain.Perbedaan yang khas ialah bahwa pada komunikasi massa dipergunakan media massa.Wilbur Schram menyatakan bahwa perbedaan antara proses komunikasi massa dengan yang lain,seperti komunikasi social adalah sifat-sifat yang terkandung dalam proses tersebut. Charles Wright (1595) mengidentiifikasi beberapa karakteristik

komunikasi massa sebagai berikut: 1. Komunikasi ditujukan audience yang massa itu

kepada relative

besar atau luas,bersifat heterogen dan anonim. 2. Pesan-pesan disampaikan secara umum ,sering waktunya secara tertentukan besar

untuk mencapai sebagian audience simultan atau serempak. 3. Komunikator oleh suatu organisasi menggunakan pembiayaaan sangat besar atau banyak. dikerjakan bentuk yang

Ciri-Ciri Komunikasi Massa Setidaknya terdapat lma cirri dari komunikasi massa yang dikemukakan oleh Onong Uchjana Effendy.

1. Komunikasi massa berlangsung satu arah Tidak seperti komunikasi antarpersona yang berlangsung dua arah(two-way communication), komunikasi massa berlangsung satu arah(one-way communication), ini berarti tidak terdapat arus balik kepada komunikator. 2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga, yakni suatu institusi atau organisasi.,oleh karena itu Komunikatornya melembaga ( institusionalized communicator or organized communicator).

3. Pesan komunikasi massa bersifat umum Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umm (public) karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum.jadi tidak ditujukan kepada perseorangan atau kepada sekelompok orang tertent,hal inilah yang antara lain membedakan antara media massa dengan media bukan massa (media nirmassa). 4. Media massa menimbulkan keserempakan Ciri lain media massa adalah kemampuanya untuk menimbulakan keserempakan (simultaneity) pada pihak khalayak dalam menerima pesanpesan yang disebarkan.Hlam inilah yang merupakan cirri paling hakiki dibandingkan dengan komunikasi lainya. 5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen Komunikan atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator bersifat heterogen.Keberadaan mereka terpencar-

pencar,satu sama lain tidak saling mengenai dan tidak memiliki kontak pribadi,mereka saling berbeda dalam berbagai hal.

Model-Model Komunikasi Massa Ada empat model komunikasi massa .Pertama adalah model jarum hipodermis yang adanya ini ialah anggapan bahwa pengaruh media massa itu sangat kuat,langsung,cepat dan hampir tidak ada kekuatan apapun yang dapat menghambatnya.Selain itu audience dianggap bersifat atomistis,dalam arti bahwa individu-individu terhubungkan langsung kepada media,dan tidak kepada individu-individu lainya atau kelompoknya.Audience bersifat pasif. Setelah berbagai penelitian Lazarfeld,Berelson, dan Gaudet (1948)

,merekapun memperkenalakan konsep ataumodel komunikasi dua tahap.Tahap pertama adalah pengalihan informasi dari media massa kepad apara pemuka pendapat,dan ini merupakan bentuk komunikasi massa.Akan tetapi kemudian tahap kedua,yaitu dari para pemuka pendapat kepada para pengikutnya atau anggota-anggota lain masyarakat penyebarluasan pengaruh ini bukan lagi bebentuk komunikasi massa,melainkan bentuk komunikasi antarpersona.Sehingga dengan demikian dalam komunikasi dua tahap ini selain diperkenalkanya orangorang yang dianggap kaya informasi dan disebut para pemuka pendapat, diperkenalkanya pula hubungan maupun peranan yang sangta erat antara kedua bentuk komunikasi tadi,yaitu komunikasi antarpersona dan komunikasi massa. Ketika kemudian setelah sekitar 25 tahun dipergunakan,terdapat kelemahan-kelemahan yang ada pada modelkomunikasi dua tahap ini ,kemudia timbul dua model lainya. Model ketiga adalah model komunikasi massa satu tahap.Meskipun sama satu tahapnya dengan model jarum hypodermis,namun terdapat beberapa perbedaan .Misalnya model komunikasi satu tahap mengakui bahwa tidak semua media memilik kekuatan pengaruh yang sama.Model komunikasi satu tahap

memperhitungkan

peranan selektivitas sebagai faktor yang

menentukan

penerimaan audience.Kemudian model komunikasi satu tahap mengakui kemungkinan timbulnya reaksi yang berbeda dari audience terhadap pesan komunikasi yang sama. Selain itu timbul model komunikasi banyak tahap yang mencakup semua model tahapan komunikasi terdahulu.Model ini tidak menjurus kepada tahapan-tahapan tertentu dalam penyebarluasan atau arus informasi melalui media massa.juga tidak menetapkan bahwa suatu informasi itu pasti tersebarnya melalui media massa.Model ini menunjukan bahwa dalam suatu penyebarluasan pesanpesan yang berasal dari suatu informasi kepada audience yang luas,akanterdapat banyak sekali variasi sehingga dalam menganalisi berbagai situasi komunikasi ataupun suatu kejadian dalam prose situ,kita juga akan banyak mempunyai variasi.

Fungsi-Fungsi Komunikasi Massa

Sesungguhnya banyak ahli yang mengungkapkan fungsi komunikasi massa dengan versinya masing-masing.Memang adakalanya terdapat bidangbidang bahasan yang mirip atau relative sama,akan tetapi banyak bidang-bidang yang berbeda dan jauh lebih luas.Untuk memperbanyak pengetahuan,sudah tentu sangat baik apabila dikemukakan juga pendapat seorang tokoh yang sangat terkenal di bidangnya yang bukunya telah diterjemahkan ke dalam dua belas bahasa dan tersebar di berbagai belahan dunia yaitu Joseph DeVito. Devito mengatakan,bahwa popularitas dan pengaruh yangmerasuk dari media massa hanya dapat dipertahankan apabila mereka menjalankan beragam fungsi pokok.Enam fungsi antara lain:

1. Fungsi Menghibur De vito menyebutkan bahwa media mendesain program-program mereka untuk menghibur khalayak.Mereka memberikan hiburanitu untuk mendapatkan perhatian dari khalayak sebanyak mungkin sehingga mereka dapat menjual hal ini kepada para pengiklan.

2. Fungsi Meyakinkan Fungsi yang paling penting dalam komunikasi massa adalah meyakinkan (to persuade).Persuasi dapat datang dalam benyak bentuk berupa mengukuhkan sikap,mengubah sikap,menggerakan,menawarkan etika atau system nilai tertentu.

3. Menginformasikan Menurut De Vito sebagian besar informasi kita dapatkan bukan dari sekolah melainkan dari media.Kita juga mengenal tempat-tempat lain dan masa-masa lain dari film,di samping juga dari buku sejarah.

4. Menganugrahkan Status Dafatar seratus orang paling berpengaruh di dunia bagi kita hamper boleh dipastikan berisi nama-nama orang yang banyak dimuat dalam media.Tanpa pemuatan orang-orang tersebut tentulah tidak penting setidak-tidaknya di mata masyarakat.

5. Fungsi Membius Salah satu media yang paling menarik dan paling banyak dilupakan adalah fungsi membiusnya,ini berarti bahwa apabila media menyajikan informasi tentang sesuatu,penerima percaya bahwa tindakan tertentu telah diambil.Sebagai akibatnya,pemirsa atau penerima terbius ke dalam keadaan tidak aktif seakan-akan berada dalam pengaruh narkotik.

6. Menciptakan Rasa Kebersatuan Salah satu fungsi komunikasi massa yang tidak banyak orang menyadarinya adalah kemampuanya membuat kita merasa menjadi anggota suatu kelompok bayangkanlah seorang pemirsa televisi yang sedang sendirian,duduk di kamarnya menyaksikan televise sambil menikmati makan malam.Program-program televise membuat orang yang kesepian ini merasa menjadi anggota sebuah kelompok yang lebih besar (De Vito,1997, 515-517).

Hambatan-Hambatan Dalam Komunikasi Massa

1. Hambatan psikologis Setiap bentuk kegiatan komunikasi akan menghadapi berbagai hambatan. Hambatan pada komunikasi massa relatif lebih kompleks sejalan dengan kompleksitas komponen-komponen komunikasi yang terlibat dalam proses komunikasi massa. Hambatan komunikasi massa yang berupa hambatan psikologis mencakup kepentingan, prasangka dan motivasi. Kepentingan komunikan yang berbeda-beda dapat dianggap sebagai hambatan komunikasi karena kepentingan akan memengaruhi respons komunikan terhadap pesan

komunikasi. Begitu pula dengan hambatan yang berupa motivasi karena motivasi akan memengaruhi intensitas tanggapan komunikan terhadap pesan komunikasi, sedangkan prasangka dianggap sebagai hambatan komunikasi karena telah menyebabkan komunikan menanggapi pesan komunikasi secara emosional, komunikan tidak berpikir rasional dan objektif. Subjektivitas pada prasangka sosial ini telah dipertajam oleh stereotip yang dipercayainya mengenai diri komunikator. 2. Hambatan sosiokultural Keragaman etnik dan budaya, ratusan bahasa yang hidup dan berkembang di Indonesia, serta dua ratus dua puluh juta penduduk merupakan aset bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya. Namun, di sisi lain faktor-faktor tersebut dapat menjadi penghambat dalam proses komunikasi massa. Perbedaan budaya telah memungkinkan adanya perbedaan norma sosial. Perbedaan ini perlu menjadi perhatian komunikator dalam menyampaikan pesannya, agar terhindar dari ketersinggungan komunikan sebagai akibat dari perbedaan norma sosial. Hidup dan berkembangnya bahasa daerah pada masing-masing etnik, telah menyebabkan sejumlah besar penduduk di daerah terpencil tidak bisa berbahasa Indonesia kalaupun bisa kemampuannya amat minim. Kondisi ini juga menjadi hambatan komunikasi massa karena mereka sulit menerima pesan dalam bahasa Indonesia. Keragaman bahasa, telah memungkinkan adanya perbedaan pemberian makna terhadap kata-kata yang sama. Hal ini disebut hambatan semantis. Di samping ketidakmampuan berbahasa Indonesia, masyarakat di desa-desa terpencil pun berpendidikan sangat rendah sehingga mungkin masih ada yang belum melek huruf. Ini pun menjadi hambatan komunikasi massa, sedangkan hambatan yang relatif sering terjadi dalam proses komunikasi massa adalah hambatan mekanis, yakni gangguan sebagai konsekuensi penggunaan alat-alat teknis, seperti gangguan cuaca, dan sejenisnya yang dapat menyebabkan pesan tidak dapat diterima baik oleh komunikan.

3. Hambatan interaksi verbal Hambatan interaksi verbal yang dikemukakan oleh Joseph A. Devito merupakan jenis hambatan yang pada umumnya terjadi pada komunikasi antarpersona yang tatap muka. Dari 7 hambatan yang dikemukakannya, 4 diantaranya dapat pula terjadi pada komunikasi massa, yakni polarisasi, orientasi intensional, evaluasi statis, dan indiskriminasi. Polarisasi sebagai hambatan, apabila komunikator atau komunikan mempunyai kecenderungan untuk melihat segala sesuatu dalam bentuk lawan kata dan mendeskripsikannya secara ekstrem, misalnya sangat baik atau sangat buruk, sangat kaya atau sangat miskin. Sementara kenyataan yang ada, lebih banyak manusia dan keadaan yang berada di antara kedua kutub itu.

DAFTAR PUSTAKA

Fajar,Marhaeni. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Yogyakarta:Graha Ilmu,2009.

Effendy,Onong Uchyana. Dinamika Komunikasi. Bandung:CV Remadja Karya,1986.

Pratikto,Riyono. Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi. Bandung:CV Remadja Karya,1987.

Effendy,Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2002.

11

http://www.google.com

You might also like