You are on page 1of 9

InstalasiListrikRumah.

com
Home Artikel Daftar Isi About Contact Mengenal Peralatan Instalasi Listrik Rumah (3) Bagaimana Memastikan System Grounding di Rumah Terpasang dengan Baik

Arde atau Grounding untuk Instalasi Listrik Rumah


Published May 25, 2011 | By ILR

Simbol yang umum dipakai untuk Grounding Sesuai dengan janji kami pada artikel sebelumnya untuk mengangkat tema mengenai pentanahan atau grounding. Tema ini dihadirkan atas masukan seorang pembaca website yang mempunyai concern mengenai pentanahan ini. Terima kasih Mbah Osso atas observasinya. Semoga bermanfaat bagi masyarakat luas. Seperti yang dijelaskan pada artikel Mengenal Peralatan Listrik rumah (3), ada disana kami bahas secara singkat mengenai grounding atau pentanahan ini. Dalam bahasa sehari-hari, istilah yang lebih popular di masyarakat untuk pentanahan atau grounding adalah Arde. Untuk tulisan ini, kami memilih istilah grounding karena dirasa akan lebih sesuai dengan penamaan dari komponen-komponen instalasinya. Dalam suatu instalasi listrik rumah, grounding wajib dipasang sebagai bagian keselamatan bagi instalasi listrik rumah itu sendiri. Akan tetapi, sebagian besar masyarakat masih kurang memahami seberapa penting fungsi grounding ini. Kalaupun mengerti, mungkin saja tidak banyak yang tahu parameter apa yang harus diperhatikan sebagai justifikasi apakah system grounding yang terpasang sudah baik atau belum. Untuk itu marilah kita nikmati artikel ini lebih dalam lagi. Pengertian Grounding Dari situs Wikipedia, dijelaskan bahwa grounding adalah suatu jalur langsung dari arus listrik menuju bumi atau koneksi fisik langsung ke bumi. Dipasangnya koneksi grounding pada instalasi listrik adalah sebagai pencegahan terjadinya kontak antara makhluk hidup dengan tegangan listrik berbahaya yang terekspos akibat terjadi kegagalan isolasi. Anda bisa baca juga artikel Kesetrum (Tersengat Listrik) untuk menambah pemahaman. Dalam PUIL 2000 (PUIL : Persyaratan Umum Instalasi Listrik, saat ini edisi terakhir adalah tahun 2000), dipakai istilah pembumian, dan memiliki pengertian sebagai penghubungan suatu titik sirkit listrik atau suatu penghantar yang bukan bagian dari sirkit listrik, dengan bumi menurut cara tertentu (PUIL adalah ketentuan atau persyaratan teknis yang diterapkan di Indonesia, dengan mengacu kepada standard internasional, dan dibuat sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik) Pun, koneksi ke tanah dapat juga membatasi kenaikan dari tegangan listrik statis ketika menangani produk yang mudah terbakar atau ketika memperbaiki perangkat elektronik. Contohnya adalah saat pengisian BBM di SPBU dari truk tangki pengangkut ke tangki penyimpanan SPBU, dimana truk tangki itu harus disambungkan kabel grounding agar mencegah timbulnya listrik statis yang dapat menimbulkan percikan api sehingga mengakibatkan kebakaran. Pengertian listrik statis secara singkat adalah kumpulan muatan listrik yang terdiri dari unsur positif dan negatif, dalam keadaan diam (secara teknis elektron bergerak mengelilingi inti atom) dan dapat secara tiba-tiba bergerak atau terjadi loncatan bila didekati oleh suatu unsur penghantar listrik seperti logam atau kabel listrik. Loncatan ini kadang-kadang dapat menimbulkan percikan api bila muatannya besar. Contoh paling mudah adalah petir. (pengertian lebih detail mengenai listrik statis dan listrik dinamis akan kami bahas pada artikel-artikel mendatang) Fungsi Grounding Sebagai bagian dari proteksi instalasi listrik rumah, grounding ini mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut : Untuk tujuan keselamatan, seperti yang dijelaskan sebelumnya, grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi tegangan listrik yang timbul akibat kegagalan isolasi dari system kelistrikan atau peralatan listrik. Contohnya, bila suatu saat kita menggunakan setrika listrik dan terjadi tegangan yang bocor dari elemen pemanas di dalam setrika tersebut, maka tegangan yang bocor tersebut akan mengalir langsung ke bumi melalui penghantar grounding. Dan kita sebagai pengguna akan aman dari bahaya kesetrum. Perlu diingat, peristiwa kesetrum terjadi bila ada arus listrik yang mengalir dalam tubuh kita. Dalam instalasi penangkal petir, system grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik yang besar langsung ke bumi. Dalam prakteknya, pemasangan grounding untuk instalasi penangkal petir dan instalasi listrik rumah harus dipisahkan. Sebagai proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi sehingga dapat mencegah kerusakan akibat adanya bocor tegangan. Bila ditinjau lebih luas lagi, pengertian dan fungsi grounding akan berbeda bila diterapkan pada system transmisi tenaga listrik, tujuan pengukuran, pesawat terbang atau pesawat ruang angkasa. Untuk rangkaian system transmisi tenaga listrik yang besar, bumi itu sendiri dapat digunakan sebagai salah satu penghantar bagi jalur kembali dari rangkaian tersebut, dimana dapat menghemat biaya bila dibandingkan pemasangan satu penghantar fisik sebagai saluran kembali. Perlu diketahui, arus listrik yang mengalir ke beban akan mengalir kembali ke sumber arus listrik tersebut. Karena itu, kabel listrik di peralatan listrik rumah mempunyai minimal 2 penghantar, dimana salah satu mengalir dari sumber listrik ke beban dan satunya lagi berfungsi sebagai penghantar balik. Untuk tujuan pengukuran, bumi dapat berperan sebagai tegangan referensi yang relatif cukup konstan untuk melakukan pengukuran sumber tegangan lain. Pada pesawat terbang, saat beroperasi tentu tidak memiliki koneksi fisik yang langsung ke bumi. Karena itu pada pesawat udara, terdapat suatu konduktor besar yang berfungsi sama seperti grounding, sebagai jalur kembali dari berbagai arus listrik. Selain itu pesawat udara memiliki static discharge system yang dipasang pada ujung-ujung sayap, yang gunanya membuang kembali ke udara muatan listrik yang timbul akibat gesekan dengan angkasa saat terbang, sehingga pesawat aman dari sambaran petir.

Static Discharge System pada Pesawat Terbang System grounding yang terpasang di instalasi listrik rumah Kabel grounding secara umum terkoneksi di kWh meter PLN. Pada saat pemasangan kWh meter, petugas PLN yang melakukan pemasangan instalasi grounding dan juga menyambung kabel grounding di dalam kWh meter tersebut. Dalam hal ini petugas PLN akan memastikan grounding terpasang dengan benar. Karena kWh meter adalah milik PLN dan disegel. Tetapi, sering juga perumahan yang dibangun memasang sendiri instalasi grounding, dengan menggunakan jasa kontraktor instalasi listrik, sebelum PLN memasang kWh meter-nya. Dan kemudian saat kWh meter dipasang, petugas PLN akan menyambung koneksi grounding tersebut di kWh meter. Untuk sistem koneksi grounding di kWh meter, terminal grounding akan dihubungkan dengan terminal netral. Sistem grounding di kWh meter akan disambungkan menggunakan kabel grounding dari kabel NYM masuk ke MCB Box (untuk memahami jenis-jenis kabel bisa baca artikel sebelumnya Mengenal Peralatan Instalasi Listrik Rumah (2) ).

Gambar berikut adalah contoh koneksi untuk grounding yang terpasang di MCB Box (Pengaman Listrik atau Panel Hubung Bagi) dari instalasi listrik rumah.

Warna merah adalah terminal pentanahan di MCB Box Dalam gambar tersebut, sirkuit dari instalasi listrik rumah digunakan 3 buah MCB dan kabel masuk dari kWh meter berada di bagian bawah serta kabel keluarnya berada dibagian atas. Terminal netral berada di bagian atas (kabel berwarna biru) dan terminal proteksi grounding berada di bagian bawah (kabel hijau-kuning). Bagaimana dengan instalasi grounding di bagian luar atau outdoor. Untuk tipe yang umum atau konvensional bisa dilihat pada gambar berikut :

Contoh Instalasi Grounding Rumah Dari gambar dapat dijelaskan sebagai berikut : Sistem grounding yang terpasang ada dua macam yaitu untuk instalasi listrik rumah dan instalasi penangkal petir. Dua system grounding ini memang harus dipisahkan pemasangannya dan berjarak paling tidak 10 m. Koneksi grounding untuk instalasi listrik rumah terpasang di kWh meter PLN. Komponen instalasi grounding adalah sebagai berikut : Grounding rod, yaitu batang grounding yang ditanam di dalam tanah. Terdiri dari pipa galvanis medium , kawat tembaga BC berdiamater 16 mm2, Dan dilengkapi dengan splitzen yang dikencangkan dengan baut. Panjang grounding rod ini biasanya antara 1.5 m s/d 3 m. Pipa PVC, yang digunakan sebagai selubung (konduit) dari kabel grounding yang ditanam dalam dinding / tembok atau untuk jalur kabel penangkal petir. Dari kWh meter, kawat tembaga BC yang terpasang dalam pipa PVC sebagai konduit bertemu dengan grounding rod dalam satu bak kontrol. Untuk instalasi penangkal petir, air terminal yang terpasang harus mampu meng-cover sampai radius 120 derajat. Dan di posisi air teminal, batang tembaga disambung dengan kabel BC langsung menuju grounding rod. Detail dari masing-masing instalasi adalah sebagai berikut :

Detail Komponen Grounding Rod

Detail Komponen Air Terminal dari Penangkal Petir Parameter dalam menentukan kualitas grounding Parameter yang paling penting dalam menilai kualitas grounding adalah resistans atau nilai tahanan dalam satuan Ohm, yang terukur di koneksi grounding tersebut. Semakin kecil nilai tahanannya, semakin baik grounding tersebut. Artinya arus gangguan listrik atau petir dapat lebih cepat menuju bumi tanpa hambatan berarti. Ingatlah, arus listrik secara alami cenderung mencari jalan dengan hambatan termudah (prinsipnya sama dengan manusia yah..) Nilai yang umum dipakai adalah nilai tahanan maksimal 5 Ohm untuk instalasi listrik rumah dan maksimal 2 ohm untuk instalasi petir. Hal ini juga sesuai dengan yang dinyatakan dalam PUIL 2000. Yang perlu dicatat disini adalah, nilai tahanan yang didapat tidak selalu sama dengan panjang grounding rod yang terpasang, karena sangat tergantung pada kondisi tanah dimana instalasi grounding ini dipasang. Bila kondisi tanahnya mempunyai nilai tahanan rendah, maka cukup dipasang satu atau dua batang grounding rod dan tahanan yang terukur dapat mencapai dibawah 5 Ohm. Bila tahanan terukur masih tinggi, maka panjang grounding rod harus ditambah agar lebih dalam lagi. Akan tetapi, PUIL 2000 menjelaskan, jika daerah yang mempunyai jenis tanah yang nilai tahanannya tinggi, tahanan grounding-nya boleh

mencapai maksimal 10 Ohm. Pengukuran nilai tahanan ini menggunakan earth tester, dimana alat ukur ini sudah menjadi alat wajib bagi kontraktor yang mengerjakan instalasi grounding. Anda hanya perlu memastikan bahwa nilai tahanan yang terukur sudah sesuai dengan persyaratan instalasi grounding. Jadi bukan berapa meter grounding rod ditanam, tapi nilai resistansi yang harus jadi parameter utama. Bagaimana konkesi grounding sampai di peralatan listrik Satu hal yang tidak boleh kita abaikan adalah koneksi grounding harus dipastikan tidak terputus sampai ke peralatan listrik yang kita gunakan sehari-hari. Dari MCB Box atau kWh meter, kabel grounding yang berwarna hijau-kuning ini bersama dengan kabel phase dan netral akan melewati seluruh instalasi listrik rumah dan akhirnya terkoneksi di stop kontak. Gambar berikut adalah salah satu contoh stop kontak, dimana kotak merah memperilhatkan koneksi dari grounding tersebut.

Koneksi Grounding pada Stop Kontak Hal berikut selanjutnya adalah pada colokan listrik atau steker. Sebaiknya gunakan colokan listrik yang mempunyai fasilitas koneksi grounding terpasang. Anda dapat melihat pada gambar berikut contoh colokan listrik yang mempunyai koneksi grounding (ditandai dengan kotak merah atau lingkaran merah).

Colokan Listrik yang Mempunyai Fasilitas Grounding

Contoh Colokan Multi bentuk "T" dengan Grounding Untuk peralatan listrik dengan kapasitas cukup besar atau sering kita gunakan/sentuh sehari-hari seperti TV, Rice-cooker, setrika listrik, kabel rol, mesin air, kulkas, dll, sebaiknya menggunakan colokan listrik dengan fasilitas grounding ini. Penutup Semoga dengan pemaparan yang sederhana ini, anda sebagai pengguna peralatan listrik dalam kehidupan sehari-hari akan lebih memahami pentingnya instalasi grounding yang harus terpasang di instalasi listrik rumah anda. Bila anda mempunyai informasi lain atau pengalaman yang mungkin saja berguna sebagai pelajaran, anda bisa menghubungi kami di halaman kontak kami atau memberikan komentar tambahan, sehingga artikel ini dapat lebih bermanfaat lagi. Pembahasan praktis mengenai tema ini dapat anda temukan di artikel Bagaimana Memastikan System Grounding di Rumah Terpasang dengan Baik. Sekali lagi, keselamatan anda ditentukan oleh pengetahuan dan pemahaman yang anda miliki, kemudian aplikasi yang sudah dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari dan akhirnya ditambah pengalaman yang dialami diri sendiri ataupun orang lain yang berbagi kepada anda. Salam Keselamatan, ILR-Team
Like 147 Send Share Share Tweet 2

Posted in Instalasi&Sirkuit | Tagged arde, grounding, instalasi listrik, instalasi listrik rumah, keselamatan listrik, listrik, listrik rumah, listrik rumah tangga 150 Responses to Arde atau Grounding untuk Instalasi Listrik Rumah Newer Comments

Pieter: June 1, 2012 at 7:53 pm Terima kasih untuk penjelasannya yang berguna dan sederhana. Saya mau tanya, tapi sedikit menyimpang dengan topik tapi masih nyangkut sedikit. Saya baru beli kipas angin langit-langit dan coba pasang sendiri. Salah satu kabelnya, menurut petunjuk harus disambungkan ke kabel ground, sedangkan yang lainnya dihubungkan ke regulator, yang salah satunya ke sumber daya. Karena listrik di rumah saya hanya ada dua kabel, maka saya tidak bisa menghubungkan kabel ground dari kipas angin itu ke kabel ground dari PLN. Saya coba hubungkan kabel ground ke kabel negatif (-), ternyata kipas tidak berfungsi. Pertanyaan saya, apakah kabel ground berfungsi sebagai kabel negatif (-) untuk berfungsinya kipas angin dan regulatornya? Saya berterima kasih sebelumnya untuk jawaban yang akan diberikan. Salam, Pieter Reply

ILR: June 11, 2012 at 5:35 am Pertanyaan bapak yang sama via contact us sudah kami respon via email ya Pak Pieter. Salam,

Reply

Ridwan: June 6, 2012 at 12:36 pm Hello..mohon dijawab ya. Sy mau renovasi ruko saya dengan membangun kmr tdr utama dan kmr mandi serta dapur. Ada kemungkinan titik2x lampu/listrik yg ada skrg tdk akan terpakai lagi. Dan mgk sy akan melakukan instalasi titik2x lampu/listrik yg baru. Nah pengerjaannya ini bagaimana? Apakah berbarengan dengan ketika membangun dinding2x kmr tidur dan kamar mandi biar kabelnya bisa ditanam dlm tembok, atau belakangan stlh semua kmr mandi, tdr, dan dapur selesai dibangun? Trus instalasi titik2x listrik ini SBLM atau STLH pemasangan plafon gypsum? Terima kasih. Reply

ILR: June 12, 2012 at 11:55 am Pak Ridwan, Saat membangun dinding kamar tidur dan kamar mandi, sekalian dipasang pipa paralon PVC sebagai konduit/selubung kabel. Juga sekalian tempat stop kontak serta saklar lampu. Jadi setelah dinding selesai, kabel2nya tinggal dimasukkan dalam konduit tadi dan disambung sesuai kebutuhan. Ini sudah standard umum dalam instalasi listrik. Kalau pemasangan kabel ditanam dalam tembok, akan menyulitkan jika nanti ada masalah dan kabel harus diganti. Biasanya kabel2 sudah terpasang pada tempatnya sebelum plafon gypsum dikerjakan pemasangannya. Pemasangan terminal stop kontak dan saklar di dinding bisa dilakukan setelah itu. Semoga informasinya bisa membantu. Salam, Reply

rudi: June 13, 2012 at 12:33 pm Sangat membantu..terima kasih sebesar2nya dgn adanya blog ini Reply

ILR: June 19, 2012 at 8:29 am Sama2 Bro Rudi. Salam, Reply

Fadilah: June 13, 2012 at 7:36 pm website yang sangat berguna. sayangnya saya baru tahu setelah melakukan sendiri instalasi listrik di rumah baru saya. tetapi rumah saya belum saya pasangkan listrik yang dari PLN. dan belum saya atur pembagian MCB nya ada yang saya tanyakan tentang warna kabel, karena keliatannya saya keliru warna pada instalasi yang kadung saya pasang. saya memasang biru sebagai phase dan hitam sebagai netral, sedangkan kuning strip sebagai ground 1. untuk saklar lampu, yang sama masukkan saklar hanya phase, sedangkan netralnya saya ambilkan dari saluran yang diatas, sudah benarkah? 2. pada stop kontak, untuk lubang kiri dan kanan, adakah aturan yang kiri netral trus yang kanan phase? 3. idealnya satu MCB itu untuk berapa penggunaan ruang (satu rumah butuh berapa MCB)? misalnya kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, taman,garasi, dll mohon pencerahannya. thanks sebelumnya Reply

ILR: June 19, 2012 at 9:17 am Terima kasih Mas Fadilah, Langsung saja kita jawab : 1. Warna kabel untuk standard PUIL adalah : Biru untuk Neutral, dan hijau-strip kuning untuk Grounding. 2. Untuk Lampu, yang dikontrol oleh switch/saklar adalah phase yang akan masuk ke lampu. Jadi sudah benar. 3. Setahu kami, baik di PUIL maupun standard lain seperti NEC, tidak ada standard dan aturan tentang instalasi untuk posisi antara kabel phase dan neutral di lubang stop kontak. 4. Penggunaan MCB pada 1 ruangan tergantung dari besarnya daya dan besarnya rumah yang akan diinstall. Satu MCB sebenarnya sudah cukup, tetapi pemasangan tambahan MCB bisa dilakukan untuk memudahkan isolasi energi listrik bila ada pekerjaan pada salah satu bagian (tanpa perlu mematikan keseluruhan rumah), memudahkan dalam menemukan area yang bermasalah jika terdapat arus hubung pendek. Syarat MCB untuk tambahan atau pencabangan adalah harus lebih kecil dari MCB utama. Misal MCB utama 6A, maka MCB pencabangan dipakai 4A. Semoga bisa menjadi pencerahan untuk Mas Fadilah.. Salam, Reply

farid: June 14, 2012 at 3:48 pm salam kenal pak, saya mau tanya, kebetulan meteran saya menggunakan PRABAYAR dan mengalami gangguan muncul tulisan PERIKSA dan oleh org PLN diputuslah kabel ground pada MCB, nah saya ingin memasang kabel ground pada UPS komputer saya langsung ke tanah, apakah aman dan tidak mengganggu meter prabayar ? Terimakasih atas perhatian dan jawabannya Reply

ILR: June 19, 2012 at 10:10 am Salam kenal juga bro Farid,

Tidak masalah dan seharusnya tidak sampai menggangu meter prabayar dengan alarm PERIKSA. Jika seandainya ada sedikit arus bocor dari UPS ke tanah, dan meter prabayar tidak ada alarm PERIKSA maka kemungkinan besarnya arus bocor masih dibawah toleransi meternya. Salam, Reply

abadi: June 15, 2012 at 10:40 am Ass,,,,,,mau tanya pak. apa hubungan antara Grounding sama Netral? karena saya lihat keduanya sering digabungkan. terimakasih Reply

ILR: June 19, 2012 at 10:59 am Waalaikum salam Pak Abadi, Dalam skema pentanahan TN-C-S yang diterapkan pada instalasi listrik rumah di Indonesia, penghantar Netral dari Jaringan Tegangan Rendah (JTR) PLN atau jalur tiang listrik merupakan kombinasi antara Netral dan PE (Protective Earth > proteksi pembumian), karena itu disebut penghantar PEN. Saat masuk ke kWh-meter PLN, maka kabel Netral yang merupakan penghantar PEN ini dipisahkan menjadi menjadi penghantar Netral dan PE (atau grounding). Dan kabel ground-nya ditanahkan. Setelah titik ini, maka kabel yang masuk ke dalam rumah menjadi 3 : Phase, Netral dan PE (Grounding). Setelah pemisahan ini maka kabel Netral dan Ground tidak boleh digabungkan lagi. Mudah2an penjelasan ini bisa dimengerti dan sesuai dengan pertanyaan yang dimaksudkan. Salam, Reply

Ridwan: June 21, 2012 at 11:01 am Pak, sy mau nambah daya listrik dari 450VA menjadi 4400VA. Dan sy rasa kabel2x listrik yang tertanam ini perlu dicek apa kuat utk menghantar listrik 4400VA. Sy udah tanyakan ke petugas PLN, apa bisa tlg diperiksa dulu sblm ditambah daya menjadi 4400VA. Sy mendptkan jawaban itu bukan urusan PLN. PLN hanya bertugas menambah daya. Kalo utk urusan memastikan kabel yg ada skrg kuat menghantar daya baru atau tdk, saya harus meminta tukang listrik sndr alias bukan orang PLN utk mengeceknya. Apa spt begini ya Pak prosedur kerjanya? Sy pikir walo petugas PLN yg menambah daya, seharusnya sblm menambah daya mrk jg memeriksa dulu apakah bisa dilakukan penambahan atau tidak. Masa kerjanya cuma datang, trus ganti pembatasnya saja alias Amperenya saja? Seharusnya biaya penambahan daya yg kita bayar ke PLN yg tdk murah alias diatas 3 juta itu sdh termasuk pemeriksaan kabel yang terpasang skrg. Apa yg sy harapkan yg salah ya? . Pertanyaan sy skrg, bgmn sy memastikan kabel2x yg dulu terpasang diruko sy itu bisa menampung daya baru 4400VA sblm sy meminta PLN menambah daya? Apa dan bagaimana mengeceknya? Terima kasih. Reply

agus: June 22, 2012 at 10:02 pm salam kenal ms ridwan, untuk naik daya 450va menjadi 4400va memang harus ada pengecekan dari petugas survey PLN kerumah bpk,mereka akan mengecek kabel aspan apa standar untuk daya 4400va,utk daya tersebut kabel aspan 3x6mm sudah lebih cukup.tetapi 450 kabel aspannya sebelum masuk mcb group 2.53 itu akan membuat kabel tidak akan tahan.utk pengecekan dan pengantian instalasi itu bukan petugas pln itu dilimpahkan ke biro instalateur yang ada speksifikasi yg bersertifikat(resmi). untuk biaya penambahan daya bapak bisa dilihat di link simulasi perubahan daya http://www.pln.co.id, itu pun silahkan bpk daftar sendiri dan bayar ke BPOB dan setelah bayar silahkan bpk bawa ke PLN terdekat utk menganti daya dirumah bpk. mudahan bermanfaat. Reply

Ridwan: June 23, 2012 at 9:19 am Salam kenal jg Mas Agus. Terus terang sy sdkt bingung sm reply Mas Agus. Dikalimat pertama tertulis petugas PLN yang harus datang cek kabelnya, ttp dipertengahan replynya, dibilang bhw bukan petugas PLN yang datang mengecek. Yg benar yg mana, Mas Agus? Sy sdh dtg ke Kantor PLN sblm sy post pertanyaan sy sblmnya dan menanyakan apa petugas PLN bisa dtg cek kabelnya dulu sblm penambahan daya utk melihat apa kabel yg sdh terpasang bisa dipakai utk menghantar listrik 4400VA dari 450VA. Petugas PLN bilang mrk hanya bertugas mengganti pembatasnya saja. Padahal seharusnya kan sblm ganti pembatas utk tambah daya, petugas PLN bisa cek dulu kabel terpasang. Sekiranya tdk kuat, itukan bukan berarti petugas PLNnya yg harus mengganti kabelnya kalo memang itu bukan kewajiban petugas PLN. Mrk cukup menginfo kita bhw harus diganti kabelnya sblm tambah daya. Gitu lho Mas. Ttp kalo jawabannya spt itu, kan seakan2x terkesan, petugas PLN tdk peduli soal kabel yg sdh terpasang mau kuat atau tdk utk penambahan daya. Yg penting mrk sdh tambahin daya. Itu artinya tdk memperhatikan keselamatan penghuni rumah dan sekitarnya. Nah sy kan tdk bisa memaksa petugas PLN kalo mmg itu jawabannya. Skrg pertanyaan sy adalah sy harus menyuruh siapa datang mengecek utk memastikan kabelnya kuat atau ngga sblm petugas PLN dtg tambah daya? Seandainya kabel terpasang tdk kuat, sy harus bagaimana? Krn ruko ini sdh dibangun 10thn lebih dan semua kabel sdh tertanam dlm dinding. Kalo harus ada pergantian, berarti harus tahu dimana dulu kabel tertanam dan harus dibobok lagi dinding2xnya. Apakah begitu Mas? Reply

AGUS: July 14, 2012 at 12:43 pm MOHON MAAF,AGAK LAMBAT MEMBALASNYA PAK RIDWAN, UNTUK PENGECEKAN SPEKSIFIKASI INSTALASI LAYAK APA TIDAKNYA KABEL PADA TAHANAN,ITU WEWENANG KONSUIL, ITU BPK DAPAT TANYAKAN DAN SEKALI PENGECEKAN AKAN DIKELUARKAN SLO(SERTIFIKAT LULUS OPERASI) SELAMA 10 THN OLEH KONSUIL.DAN SEBAIKNYA KABEL DARI METERAN / PENGOPER INSTALASI DIGANTI SOALNYA KEBEL UKURAN PENAMPANGNYA KECIL AKAN MEMBUAT KABEL PANAS Reply

Ady: June 28, 2012 at 11:12 am Salam kenal tuk mas Ridwan, saya akan coba bantu jawab pertanyaannya, karena saya pernah mengalaminya. Tambah daya PLN dari 450-400 memang hanya menggati MCB saja dari 4A ke 20A (kwh dan kabel dari tiang listrik PLN biasanya sudah berukuran 10mm dan kwh 5/20 A ) ukuran tersebut untuk daya range 450 s/d 400 kva, jadi tidak perlu diganti, hanya ganti MCB saja Memang benar, batas kewenangan listrik PLN hanya sampai KWH meter saja,kalaupun mau cek instalasi itu di luar dinas PLN Tetapi mas Ridwan berhak meminta untuk ditunjukan petugas instalatir resmi untuk mengecek instalasi rumah secara resmi,minta saja ke customer service PLN tempat mas Ridwan mendaftar tabah daya. Petugas instalatir ini di bawah naungan KONSUIL (Komite Nasional Untuk Keselamatan Instalasi Listrik), dan mereka stanby di kantor pelayanan PLN, dan nanti mereka yang akan merekomendasikan keadaan instalasi rumah dan bertanggungjawab secara resmi dan mengeluarkan Sertifikat Layak operasi. Semoga bermanfaat

Reply

bambang: June 30, 2012 at 11:52 am pak saya mau tambah daya dari 450 VA ke 900 VA apakah instalasi harus diganti ? Reply

oemam: October 22, 2012 at 1:00 pm u/penambahan daya dr 450 ke 900 VA. Kabel yang terpasang minimal ukuran 1,5 mm type NYA/NYM SNI(PUIL 2000) kalo sekiranya bpk masih menggunakan kabel 1,5mm, tidak usah diganti, kao sekiranya kabel yg dit4 bpk dirasa kurang besar/perlu diganti, ganti aja. Reply

Ridwan: July 13, 2012 at 8:45 am @Mas Ady: Salam kenal balik jg. Terima kasih byk atas masukan2xnya. Reply

Iriansyah: August 9, 2012 at 11:55 am Alhamdulillah , menambah pengetahuan kelistrikan Reply

FAUZI: August 12, 2012 at 5:18 pm salam kenal pa, saya Fauzi di Batam. saya mau nanya mengenai grounding. saya baru saja membeli mesin cuci dengaan daya 330 Watt. pada saat penegetesan di toko elektronik mesin cuci menyala dg normal (tidak ada setruman). ppada saat saya bawa pulang, di tes dirumah tidak bs menyala, saya telpon org too, katanya karena listrik dirumah yang saya tempati tidak ada grounnya, (hal ini dibuktikan dengan membuka colokan hanya terdiri dua kabel hitam dann biru saja, sementara onektor groun pada colokan tidak dipasang kabel). pertanyaan saya apakah rangaian listrik dirumah saya tidak memiliki arde?? bagaimana cara memasang arde terebut agar mesin cuci saya dapat befungsi kembali. terimakasih pak atas bantuan dan informsinya Reply

Rizki: August 15, 2012 at 10:56 am Mau bertanya aja mas, gini, saya kan baru beli laptop yang casingnya aluminium semua, setiap saya charge, body aluminiumnya langsung serasa nyetrum atau ada vibrasi kalo di gesek-gesek dengan jari. Kalau sudah saya lepas chargenya langsung normal ga ada nyetrum atau vibrasi yang terasa. Setelah cari info katanya masalanya ada di grounding? Apa itu benar? Dari info yang saya peroleh saya dapet 3 solusi. 1. Cari UPS yang ada groundingnya 2. Beli Isolation Transformer 3. Beli Surge Protector 3. Pasang grounding Saya cukup awam dibidang kelistrikan jadi kurang tahu pilihan yang mana terbaik, kalo semisal pasang grounding itu biayanya berapa ya? Opsi terbaik untuk saya yang mana ya? Karena kepentingan saya untuk masalah grounding ini cuman di laptop ini aja karena saya pakai kerja terus menerus. Anyway, blog yang bagus, bookmarked. Reply

andi: September 14, 2012 at 4:59 pm Salam kenal Pak, Mohon jawaban terhadap pertanyaan saya : 1. Di PUIL chapter berapa yang menyatakan bahwa tiap-tiap rumah harus menggunakan arde/grounding sendiri ? 2. Kalau ada rumah yang tidak dipasangi arde, apakah instalatir dan/atau petugas PLN dapat dikatakan melakukan pelanggaran & merugikan konsumen ? Terima kasih Reply

Ardi: September 17, 2012 at 8:07 am Pak Mau tanya..maaf menyimpang ya.Kenapa ya listrik di rumah tidak nyala pdahal saklar meteran listrik udah posisi on dan sekring udah nancep pada tempatnyaApa sekringnya putus ya???tris atas jawabannya.. Reply

Tumpal: September 22, 2012 at 8:39 am Sebagai tambahan saja jika rekan@ tidak punya multi meter tester, utk mengetahui apakah grounding diinstalasi sudah memadai, dengan menggunakan grounding sebagai pengganti kabel negatif, jika kita menyalakan salah satu lampu dan nyalanya sudah terang (tidak redup bahkan tidka menyala sam sekali), dipastikan bahwa instalsi grounding sdh berfungsi dengan baik artinya pembuangan arus lebih ke tanah/bumi sdh bagus. demikian informasi tambahan, semoga bermanfaat Reply

Saparin:

October 2, 2012 at 10:18 pm Salam kenal mas!!! Pertayaan saya mas, saya pernah baca literatur bahwasannya untuk sistem grounding rumah bisa di manfaatkan besi yang ada pada kolom beton (balok cor), di ikatkan saja pada setiap besi (kolom beton) yang diatas flafon masing-masing sudutya, selain jg di pasang grounding yang ada di dekat APP,gimana tuh mas..? mohon pencerahannya.. maksih Reply

rusman: October 8, 2012 at 1:19 am bozzz trimakasih artikelnya sangat bagus.. saya banyak belajar disini bolehkah saya artikel agan aku copy buat menambah koleksi di web saya??? sebelumnya saya ucapkan terimakasih.. Reply

Cemplo Nganjuk: October 16, 2012 at 2:57 pm Terimakasih Artikelnya mengenai grounding karena sangat bermanfaat buat kita semua . saya tunggu artikel mengenai listrik selanjutnya .. Salam Cemplo Reply

icalholic: October 20, 2012 at 6:26 pm salam mas, sy mau tanya, kebetulan beberapa bulan terkahir ini listrik rumah sy dan sebagain besar rmh tetangga listriknya sering turun tegangannya. Sebenarnya utk peralatan seperti lampu kulkas,tv tdk terlalu bermasalah apabila hal ini terjadi. Tapi untuk PC , apabila turun sedikit saja, maka akan langsung restart otomatis,, penurunan tegangan terjadi kira2 lamanya 1 detiklah tpi sering berulang-ulang, selang 10 20 menit turun lagi. Untuk instalasi rumah sudah sy periksa semua kabelnya, masih bagus semua, dan skrg ini mcb sudah dibagi jadi 3 jalur. 1 untuk rumah bagian dalam, 2 rumah bagian luar, 3 untuk warnet sy. tapi masih sering ngedrop juga tegangannya. Daya listrik rmh sy 1.300 VA. Baru2 ini sy dpt info dari pihak PLN, agar katanya sy memasang grounding, alat sudah sy beli, berupa batang tembaga kira pnjang2nya 1,5 M, beserta kabelnya, hanya sy tdk tahu mau nyambung kemana kabel yg dari batang tembaga ini. Kabel yg dari KWH hanya ada 2 yaitu phase dan netral. terminal yang tersedia dalam box MCB hanya 1 yaitu untuk kabel netral saja, kalo kabel phase kan yg dilewatkan di MCB,, benar kan mas???. apa perlu sy tambah terminal lagi di box MCB untuk grounding??? trus menurut gambar yang pertama diatas, seperti kabel GROUND tidak terhubung ke KWH yah???? nah kalo misalnya ground sudah terpasang, maka perlu menambahkan lagi 1 kabel di instalasi yg kedalam rumah, krn defaultnya kemarin (PLN yg masang) cmn ada dua kabel,,, atau bagemana agar gak repot lgi bongkar jalur dan sistem grounding berfungsi dgn baik.. makasih atas jawaban dan solusi yg akan diberikan.. Reply

je mino: November 13, 2012 at 12:15 am Numpang urun rembug : Untuk mengatasi masalah drop voltage itu bukan karena masalah pada grounding tetapi memang supplay dari PLN yang turun. Nah untuk mengatasi masalah drop voltage adalah dengan memasang stabilizer voltage(alat penstabil tegangan) karena apabila tegangan turun naik tidak stabil maka peralatan listrik akan cepat mengalami kerusakan. Dan apabila di tempat mas belum ada/tidak ada grounding systemnya memang perlu dipasang grounding pada instalasi tempat mas itu.Grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi tegangan listrik yang timbul akibat kegagalan isolasi dari system kelistrikan atau peralatan listrik,sebagai bagian dari proteksi instalasi listrik rumah. Untuk pemasangannya bisa dipasang pada box MCB (dibuat terminal tersendiri). Caranya batang tembaga tersebut ditanam dalam tanah dan dihubungkan menggunakan kabel tersebut ke terminal pada box MCB. Dari terminal pada box MCB kita tinggal menambahkan saja ke instalasi (stop kontak) jadi tidak usah membongkar instalasi yang sudah ada. Demikian mas bos semoga dapat sedikit membantu (mohon koreksinya bila salah). Thanks. Reply

Sopian: November 4, 2012 at 7:38 am sy mau tny..!! kenapa jika tangan saya menyentuh casing komputer pada saat gunakan ada sdkit kesetrum? thx.. sblm dan ssdh nya ats jawabannya.. Reply

Eki: November 14, 2012 at 9:24 pm Rumah saya sudah dibuatkan grounding khusus untuk listrik dengan menggunakan ground rod yang tertanam di halaman. Kabel grounding yang masuk ke instalasi dalam rumah tersambung dengan grounding tsb. Usia kelistrikan di rumah saya baru 2 tahun, namun kwh meter yang terpasang menggunakan kwh meter lama yg mungkin sudah berusia lebih dari 10 thn. Kemudian hari ini kwh meter di rumah saya diganti dengan kwh meter digital. Saya lihat kabel grounding yang masuk ke instalasi rumah dipotong, kemudian ditempelkan ke plat besi yang ada di belakang kwh meter baru. Pada saat saya tanya instalatur, dia bilang sengaja dipotong karena menyebabkan lampu orange di kwh meter menyala, yang artinya ada short circuit. Apakah benar grounding dapat menyebabkan short tanpa membuat MCB turun ? Apakah kualitas grounding rumah saya tetap bagus dengan system baru ini ? Mengingat yang saya tahu PLN tidak pernah men-supply grounding hingga kwh meter, sehingga konsumen harus membuat grounding sendiri. mohon penjelasannya atas problem saya terimakasih sebelumnya Reply

Suastika: November 23, 2012 at 10:37 am salam kenal pak, saya mohon bantuan dan pemahaman, jarak KWH dengan rumah saya 1Km, menggunakan kabel PLN yg warna hitam, tapi sampai rumah tidak dipasang grounding padahal dirumah saya juga pasang MCB Box, kebetulan saya pake listrik yg pake pulsa, borosnya bukan main, pulsa yg 50rb cuman bisa dipake 11 hari. dulu sebelum saya pake KWH ini saya pake KWH yg berbayar bulanan dan kabel yg saya gunakan cuman 1 dimana saya hanya menarik negatifnya sampai dirumah dibuatkan arde sebagai pengganti positifnya. kala itu perbulan paling mahal bayar cuma 15rb. pertanyaan saya, apakah borosnya listrik dapat disebabkan oleh ditariknya kabel positif dan negatif langsung kerumah? apakah bisa kabel positifnya saya gabungkan dengan grounding? apakah ada cara lain untuk mengatasi masalah saya ini? padahal pemakaian/penggunaan listrik saya selama ini sama dengan sebelumya. terimakasih sebelumnya. Reply

Tutorial Blog: November 23, 2012 at 7:54 pm Thanks boss infonya,, akan saya terapkan di rumah saya. Reply

chandra: November 26, 2012 at 6:00 pm askum. pak mau nanyak jika grounding itu ditanam di sungai.. apakah pada saat terjadi petir air tersebut bertegangan.. Reply

vozzer: November 26, 2012 at 6:06 pm pak mau nanyak. merek-merek kwh apa saja yang groundingnya tidak boleh tersambung jadi satu.. Reply

iman: November 28, 2012 at 11:27 pm salam.. Saya mau bertanya, apabila instalasi listrik rumah tidak dipasang kebel arde / gronding ini, apakah resiko yang akan terjadi bila arde ini tidak dipasang dan bagaimana caranya untuk menghindari resiko yang akan ditimbulkan tersebut atau bagaimana maintenance selanjutnya..? apa perlu di pasang kembali arde nya. Mohon infonya.Terimakasih. Reply

diansah: December 8, 2012 at 1:36 am pak saya mau tanya pak kenapa ya ko kabel ground itu pas aku sentuh bisa nyetrum dan bila dicolokin kabel televisi pasti konslet tolong dijelaskan dan tlong berikan solusi thanks pak tlong dibalas juga di email saya pak Reply

amir: December 27, 2012 at 10:55 am sangan membantu, salam kenal mas bro, mau nanya, Gimana caranya menyambung kabel arde/grounding dari MCB Box ke instalasi atau terminal akhir atau peralatan Elektornik ? maksihhhhhhhhhhhhhhh Reply

andika rivaldi: January 10, 2013 at 8:12 pm membantu bgt mas..makasih bgt infonya Reply

Anuh: January 16, 2013 at 11:42 pm Omtambahin lg dong postingnya, semua postingannya bermanfaat dan menambah ilmu Reply

edi fanggunawan,st: January 30, 2013 at 1:34 am trima kasih mas ini sangat membatu. Reply

ion: February 2, 2013 at 5:45 pm ahirnya nemu juga yang bermanfaat, mohon skema grounding sampe kotak bagi. bagaimana cara memisahkan netral dengan grounding. maklum masih bingung Reply

Hasan: February 4, 2013 at 1:02 pm Listrik di rumah saya 1300 watt, tetapi ketika menggunakan Kommputer PC Komputernya sering merestar. Saya cek ke Stabilizer, terlihat jarum stabilizer berada di bawah 220 Volt bergerak kekiri-kanan. Karena hal tersebut diatas saya jadi mepergunakan Komputer hanya pada jam tertentu, misalnya tengah malam/pagi2 sekali. Hal ini sangat mengganggu sekali buat saya yg bekerja dirumah menggunakan Komputer. Pertanyaan saya Apakah yg harus saya lakukan? Apakah kesalahan ada pada listrik rumah saya atau dari pihak PLN? Terima kasih atas jawabannya. Reply Newer Comments

Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked * Name * Email * Website

Comment You may use these HTML tags and attributes: <a
href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>

Beritahu saya jika ada komentar terbaru lewat e-mail Notify me of new posts by email.

Artikel Populer
Arde atau Grounding untuk Instalasi Listrik Rumah 47,739 view(s) Sistem Listrik 3-Phase 37,055 view(s) Pengawatan Meter Prabayar dan Munculnya Tulisan PERIKSA 34,659 view(s) Kabel Listrik dan Kuat Hantar Arus 33,473 view(s) Home 30,956 view(s) MCB sebagai Proteksi dan Pembatas Daya Listrik (2) 26,933 view(s) Bagaimana Memastikan System Grounding di Rumah Terpasang dengan Baik 23,976 view(s) Cara Kerja Kontrol Level Tangki Air 19,944 view(s) Mengenal Peralatan Instalasi Listrik Rumah 19,567 view(s) Apa dampaknya bila mesin pompa air sering start stop dalam interval yang singkat? 19,274 view(s)

Artikel Terbaru
Banjir.Waspadai Instalasi Listrik bila Rumah Tergenang Daya Listrik PLN : 1300Watt atau 1300VA? Sistem Listrik 3-Phase Pengawatan Meter Prabayar dan Munculnya Tulisan PERIKSA Faktor Koreksi Kuat Hantar Arus dan Warna Kabel Kabel Listrik dan Kuat Hantar Arus Koneksi Kabel Rangkaian Level Switch Relay Cara Kerja Kontrol Level Tangki Air MCB sebagai Proteksi dan Pembatas Daya Listrik (2) MCB sebagai Proteksi dan Pembatas Daya Listrik Search for:

Berlangganan Artikel
Berlangganan RSS Ketik email anda untuk berlangganan:

Mengapa Berlangganan? | Apa itu RSS Feed?

Website Counter

Kategori
Artikel (18) Instalasi&Sirkuit (9) Keselamatan (2) Pengertian Dasar (4) Peralatan Listrik (3) Berita (2) Sharing (1) Tips (2)

Komentar Terbaru
agus: salam kenal pak jhonni purwanto: utk kwh meter prabayar tidak mengisi token listrik selama satu tahun itu tidak... Wawan: kalau saya boleh kasih saran sebaiknya bapak cek stop kontaknya, kemungkinan ada short circuit atau ada... agus: utk pak fahmi ,kendala bpk diminta oleh petugas pln sejumlah biaya itu bisa dilaporkan aja ke cal center 123... Erick: salam kenal pak, saya mau ikut nanya juga pak. Dirumah saya menggunakan ELCB dengan 5 MCB yang di bagi untuk... machluz: maaf Gan ikut numpang tanya ;gmana caranya memperbaiki nilai grounding yang masih tinggi walaupun sudah kita...

Link Sahabat
Stroom Prabayar Teknisi Instrument

2011 InstalasiListrikRumah.com. Designed by YudiFlasheR. Switch to our mobile site

You might also like