You are on page 1of 27

KETENTUAN DAN TATA CARA PENYELENGGARAAN KEGIATAN PELATIHAN PENGEMBANGAN DASAR KEPEMIMPINAN (PPDK) The Big Of Power Intelektual

l Community Industrial Engineer

IKATAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2013


Sekretariat : Jl. Raya Meruya Selatan, Kembangan Jakarta Barat 11650 Telp. 5840816 ( Hunting ) Pes. 17 Fax 5840813 PO Box 1027/ JKB 11010 Email: imti_mercubuana@yahoo.com

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

VISI DAN MISI IKATAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

Visi
Menjadikan IMTI-FT UMB sebagai unsur perekat mahasiswa Program Studi Teknik Industri untuk membentuk seorang Industriawan yang Berkarakter, Cerdas, Berjiwa Profesional dan menjadi terdepan dalam bidang keilmuaan Teknik Industri

Misi
1. Mewujudkan mahasiswa yang berkemampuan Kompetitif dan Profesionalisme melalui kegiatan-kegiatan yang berlatar belakang keilmuaan Teknik Industri melalui IMTI-FT UMB. 2. Menjadikan IMTI-FT UMB yang Mandiri, Inklusif, Responsive dengan mengakar pada Demokrasi, semangat kekeluargaan dan kerjasama diantara mahasiswa Program Studi Teknik Industri dalam mengembangkan Intelektual mahasiswa Teknik Industri. 3. Mewujudkan kesejahteraan dikalangan mahasiswa Teknik Industri serta menegakkan Eksistensi mahasiswa Program Studi Teknik Industri untuk ikut memberikan kontribusi positif bagi Universitas Mercu Buana dan Masyarakat.

BUDAYA KERJA IKATAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA

1. Religius 2. Demokratis 3. Mandiri 4. Kekeluargaan 5. Adil 6. Akademikus dan Profesional

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

DAFTAR ISI

1. Tujuan PPDK 2. Target 3. Unsur-Unsur Training 4. Mekanisme Pelaksanaan 5. Kriteria 6. Manajemen Training 7. Lokasi dan Waktu 8. Teknik Seleksi

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

Lampiran : Surat Keputusan IMTI Universitas Mercu Buana No : CB.3/011/01-Skep/II/2013 Tanggal : 27 Februari 2013 Tentang : Ketentuan Penyelenggaraan PPDK Di Lingkungan Teknik Industri - UMB

PETUNJUK PELAKSANAAN Pelatihan Pengembangan Dasar Kepemimpinan Ikatan Mahasiswa Teknik Industri Universitas Mercu Buana 2013

1. TUJUAN Tujuaan dilaksanakannya Pelatihan Pengembangan Dasar Kepemimpinan (PPDK) adalah : Terbinanya kepribadiaan yang berkualitas akademis, sadar akan fungsi dan peranannya dalam berorganisasi, serta hak dan kewajibannya sebagai kader masyarakat dan kader bangsa

2. TARGET Target yang diharapkan pasca PPDK ini dapat dilihat dari indikator sebagai berikut : a) Memiliki kesadaran menjalankan agama dalam kehidupan sehari-hari (menjalankan ibadah secara baik, teratur dan rutin) b) Mampu meningktkan kemampuaan akademik (IPK bagus) c) Memiliki kesadaran akan tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan (berperan dalam kehidupan masyarakat : kampus, rumah, dll) d) Memiliki kesadaran berorganisasi (aktif dalam kegiatan organisasi, kepanitiaan, dll)

3. UNSUR-UNSUR TRAINING Yang dimaksud dengan unsur-unsur training adalah komponen yang terlibat dalam kegiatan pelaksanaan PPDK , adapun unsur-unsur yang dimaksud adalah : 1. Pengurus IMTI Pengurus IMTI brperan dalam mengatur regulasi pelaksanaan PPDK, dan legalisasi atas pengukuhan kelulusan peserta yang dituangkan dalam surat keputusan tentang pengukuhan dan pengesahaan anggota IMTI.

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

2. Pengurus IMTI u.p ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT-IMTI) Ketua bidang DIKLAT bertanggung jawab atas terlaksananya PPDK sebagai penyelenggara kegiatan. 3. Bidang DIKLAT Bidang DIKLAT merupakan institusi yang bertanggung jawab atas pengelolaan PPDK.

Selain institusi diatas, terdapat unsur-unsur yang terlibat dalam pelaksanaan training secara teknis, yaitu: a. Organizing committee (OC) OC bertugas dan bertanggung jawab terhadap segala sesuatu hal yang berhubungan dengan teknis penyelenggaan kegiatan. Tugas-tugas OC secara garis besar sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. mengusahakan tempat, akomondasi, komsumsi dan fasilitas lainnya. mengusahakan pembiayaan dan perijinan latihan. menjamin kenyamanan suasana dan keamanan latihan. mengusahakan ruangan, peralatan dan penerangan. bekerja sama dengan unsur-unsur lainnya dalam rangka menyukseskan jalannya latihan.

b. Streering Committee (SC) SC bertugas dan bertanggung jawab atas pengarahan dan pelaksaan latihan Tugas-tugas SC secara garis besar sebagai berikut : a. b. c. d. menyiapkan perangkat lunak latihan. mengarahkan OC dalam pelaksaan latihan. menentukan pemateri/instruktur/fasilitator menentukan pemandu.

c. Pemandu (Master Of Training)


Bertugas dan bertanggung jawab untuk memimpin, mengawasi dan mengarahkan latihan. sejak dibukanya PPDK, tanggung jawab pengelolaan latihan berada sepenuhnya dalam tanggung jawab pemandu, sampai latihan dinyatakan ditutup. Tugas-tugas pemandu secara garis besar sebagai berikut : a. b. c. d. e. f. memimpin latihan, baik didalam forum ataupun diluar forum memberi materi apabila pemateri/instruktur/fasilitator tidak dapat hadir melakukan penajaman pemahaman atas materi yang telah diberikan melakukan evaluasi terhadap peserta menentukan kelulusan peserta latihan mengadakan koordinasi diantara unsur yang terlibat langsung dalam latihan.

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

d. Pemateri/Instruktur/Fasilitator Pemateri/instruktur/fasilitator bertugas untuk menyampaikan materi latihan yang dipercayakan kepadanya.

e. Peserta Peserta adalah calon-calon kader yang telah lulus seleksi, dan telah dinyatakan sebagai peserta oleh tim penyelengara latihan PPDK.

f. Tim Rekam Proses Tim rekam proses bertugas untuk mencacat dinamika forum yang hasilnya diberikan kepada pemandu sebagai penyelenggara latihan.

g. Tim Monitoring Dan Evaluasi Training Tim monitoring dan evaluasi training bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan penilaian latihan pelaksanaan training agar sesuai dengan pedoman,hasil monitoring dan evaluasi disampaikan kepada pengurus IMTI.

4. Mekanisme Pelaksanaan Untuk menyelenggarakan PPDK , langkah-langkah yang harus dtempuh adalah sebagai berikut : a) Pengurus IMTI membentuk OC dengan surat keputusan, dan membuat out line (term of reference) pelaksanaan PPDK, kemudian dikirim ke bidang DIKLAT. b) Bidang OC membentuk SC dengan surat mandat untuk mengelola latihan, selambatlambatnya 3 (tiga) hari sejak diterimanya mandat pelatihan dari pengurus IMTI. c) SC berkoordinasi dengan pengurus IMTI u.p ketua bidang DIKLAT dan OC untuk membuat proposal, selambat-lambatnya selesai 1 (satu) minggu. d) SC menentukankan,menghubungi, dan memastikan kesediaan pemandu dan materi/instruktur/fasilitator latihan. e) SC mengirim nama-nama pemandu kepada pengurus bidang DIKLAT untuk surat keputusan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu sebelum pelaksanaan. f) Bidang DIKLAT mengeluarkan surat keputusan tentang pemandu. Selambat-lambatnya 3 (tiga) hari sebelum pelaksanaan. g) Pengurus IMTI melakukan seleksi calon peserta berkoordinasi dengan SC. Selambatlambatnya dilaksanakan 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan. h) Pengurus IMTI menyerahan peserta kepada pemandu sejak dibukanya acara latihan, selanjutnya latihan merupakan tanggung jawab pemandu, sampai latihan dinyatakan ditutup. i) Pemandu menyerahkan hasil evaluasi latihan (kelulusan peserta) kepada pengurus IMTI u.p bidang DIKLAT.
7

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

j) Pengurus IMTI mengeluarkan surat keputusan tentang pengukuhan dan pengesahaan anggota IMTI. k) Pemandu, SC, dan OC memberikan laporan kegiatan selambat-lambatnya 1 (satu) minggu setelah latihan ditutup. Hal-hal yang penting yaang harus dilaporkan oleh OC, meliputi : 1. gambaran umum kegiatan 2. Pelaksanaan kegiatan administrasi kesekretariatan publikasi, dekorasi dan dokumentasi akomondasi konsumsi keuangan dan perlengkapan acara dan lain-lain. 3. Evaluasi 4. Kesimpulan dan saran 5. Lampiran-lampiran. laporan disampaikan pengurus IMTI u.p ketua bidang DIKLAT. Hal-hal penting yang harus dilaporkan pemandu dan SC meliputi : a. Gambaran umum dan pengelolaan latihan b. Pelaksanaan kegiatan jadwal acara manual dan realisasi berita acara SC, Pemandu, Pemateri, Peserta. c. Evaluasi pengelolaan latihan peserta SC dan pemandu Instruktur d. Kesimpulan laporan diserahkan pada bidang DIKLAT.

5. KRITERIA
Untuk melaksanakan PPDK yang berkualitas diperlukan kader-kader yang unggul yang dapat terlibat dalam latihan, oleh karena itu diperlukan kriteria khusus bagi kader yang terlibat dalam latihan. A. Organizing Committee (OC) Kriteria yang harus dipenuhi adalah : Anggota IMTI Telah mengikuti PPDK atau basic training dilembaga lain. Diangkat oleh pengurus IMTI dengan surat keputusan.

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

B. Steering Committee Kriteria yang harus dipenuhi adalah : Memenuhi kualifikasi umum pengelola latihan Terlibat aktif dalam pengembangan SDM IMTI Di utamakan anggota bidang DIKLAT Pernah menjadi anggota organizing committee PPDK atau kepanitiaan basic training di lembaga lain. Diangkat oleh pengurus bidang DIKLAT dengan surat mandat.

C. Pemandu Kriteria yang harus dipenuhi adalah : Memenuhi kualifikasi umum dankhusus pengelola latihan Terlibat aktif dalam pengembangan SDM IMTI Pernah menjadi pemateri/instruktur/fasilitator PPDK Menguasai dan memahami seluruh materi PPDK Dapat menjadi suri teladan yang baik Ditentukan oleh SC dan diangkat oleh pengurus bidang DIKLAT dengan surat keputusan.

D. Pemateri/Instruktur/Fasilitator Kriteria yang harus dipenuhi adalah : Memenuhi kualifikasi umum dan khusus pengelola latihan Menguasai dan memahami materi yang dipercayakan kepadanya. Dapat menjadi suri teladan yang baik Ditentukan oleh SC

E. Peserta Kriteria yang harus dipenuhi adalah : Terdaftar sebagai mahasiswa teknik industri UMB semester 2 dan sedang tidak menjalani skorsing akademik Bersedia mengikuti seluruh kegiatan training Lulus seleksi

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

F. Tim Rekam Proses Kriteria yang harus dipenuhi adalah : Memenuhi kualifiakasi umum pengelola latihan Terlibat aktif dalam pengembangan SDM IMTI Pernah menjadi steering committeee PPDK Menguasai dan memahami peroses pengelolaan forum Ditentukan oleh pemandu

G. Tim Monitoring dan Evaluasi Training Kriteria yang harus dipenuhi adalah : Memenuhi kualifikasi umum dan khusus pengelola latihan Terlibat aktif dalam pengembangan SDM IMTI Pernah menjadi pemandu PPDK Menguasai dan memahami seluruh materi PPDK Dapat menjadi suri teladan yang baik Diangkat oleh pengurus bidang DIKLAT dengan surat Tugas.

6. MANAJEMEN TRAINING

Dalam upaya menciptakan pelaksanaan training yang baik dan berkualitas diperlukan manajemen yang baik, yang dimaksud dengan manajemen training adalah seni untuk mengatur agar tercapainya tujuan training. Berdasarkan hal tersebut, maka PPDK merupakan training penanaman nilai/ideologisasi organisasi, sehingga dalam manajemen tariningnya harus mendukung pada aspek kesadaran dalam berpola pikir, sikap, dan tindak. Pembobotan dalam PPDK adalah Afektif (50%), Kognitif (30%), dan Psikomotorik (20%). Hal-hal yang dimaksud dalam manajemen training adalah :

1. Kurikulum Kurikulum yang terdapat dalam pedoman merupakan penggambaran dari metode training. Oleh sebab itu penerapan dari kurikulum adalah erat kaitanya dengan masalah yang menyangkut metode-metode yang dipergunakan dalam training. Dalam penerapan kurikulim ini agar memperhatikan aspek-aspek :

a) Penyusunan Jadwal Materi Training Jadwal training adalah sesuatu yang merupakan gambaran tentang isi dan bentuk-bentuk training. Oleh karena itu, penyusuanan jadwal harus memperhatikan urutan-urutan materi pokok dalam PPDK adalah sebagai berikut :
10

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

1. 2. 3. 4. 5.

Sejarah IMTI Konstitusi KBM UMB dan IMTI Basic Value Ormawa Sad Krida IMTI (Misi) Kepemimpinan dan Manajemen Organisasi

Dalam hal diperlukan materi penunjang/tambahan, maka harus diperhatikan korelasinya dengan materi pokok, jangan sampai memutus hubungan dengan materi pokok.

b) Metode Penyampaian Cara penyampaian materi pada PPDK pada dasarnya harus memenuhi prinsip penyegaran dan pengembangan gagasan ditingkat pengelola, serta penyegaran gagasan dan pemahaman ditingkat peserta. Dengan demikian diharapkan akan muncul gagasan-gagasan yang kreatif dan inovatif di dalam forum training. Setelah itu penyampaian materi harus mencapai target/sasaran dar tujuan materi khususnya dan tujuan PPDK umumnya, serta membangun suasana training/ forum yang tidak menjenuhkan.

2. Suasana Training

Suasana training merupakan komponen penting dalamm kesuksesan pelaksanaan training, karena suasana akan mempengaruhi kondisi psikologi orang oarang yang terlibat dalam pertrainingan. Suasana training harus di lihat secara komprehensif, karena training bukan hanya sebatas forum penyampaiaan materi. Tetapi lebih jauh dari pada itu, seluruh aktivitas sejak dibukanya training sampai dengan penututupan, dalam arena atau lokasi tempat training diadakan. Dengan demikiaan pemahaman tentang arena training tidak hanya terbatas pada forum saja. Implikasi dari pemahaman tersebut adalah suasana training harus dibangun pada keseluruhan arena training. Sehingga segala aturan akan mengikat pada keseluruhan kegiatan training, tidak hanya pada saat diforum. Suasana yang harus dibangun dalam kegiatan pertrainingan secara umum adalah sebagai berikut : a) Menimbulkan kegairahan (motivasi) antara sesama unsur individu dalam training. b) Tidak menimbulkan kejenuhan diantara unsur individu dalam training. c) Tercipta kondisi yang equal (setara) antara sesama unsur individu dalam training; menciptakan kondisi yang equal antar segenap unsur training berarti mensejajarkan dan menyetarakan semua unsur yang ada dalam training. Problem yang akan dihadapi adanya kenyataan kenyataan kemerdekaan individu dengan mengalami corak yang lebih demokratis. Dengan demikian pula perbedaan secara psikologi unsur-unsur yang ada akan lebih menipis disebabkan hubungan satu dengan yang lainya diwarnai dengan hubungan kekeluargaan antara senior dan yunior.

11

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

d) Terciptanya suasana intelektual; dapat dilakukan dengan cara penyediaan bahan bacaan diarena training dan menyediakan media tempat mencurahkan pemikiran.

Dengan pemahaman bahwa training adalah seluruh aktivitas yang dilakukan pada masa training, maka pada waktu tersebut seluruh dinamika dan suasana training harus dibentuk oleh seluruh komponen, khususnya senior harus mampu memberikan contoh yang baik pada yuniornya. Dengan demikiaan suasana training yang mendidik dan menyenangkan dapat terbangun, aktivitas yang tidak berkaintan dengan training omongan bocor dan sikap lain yang kontraproduktif harus dieliminir.

3. Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana yang harus dipersiapkan dalam pelaksanaan training menganut asas minimalis, maksudnya dengan kesiapan logistik yang minimal, kegiatan training dapat berlangsung dengan kualitas terbaik. Keperluaan forum yang mesti tersedia adalah alat tulis, lebih baik jika terdapat alat pendukung lainya. Demikian pula dengan akomondasi dan perlengkapan lainnya, kondisi minimalis diharapkan dapat meningkatkan militansi dan kreativitas kader.

7. LOKASI DAN WAKTU TRAINING

Dalam menentukakn lokasi yang akan dipakai untuk pelaksanaan training harus memperhatikan beberapa kriteria sebagai berikut : 1. Aksesibilitas tinggi 2. Memiliki atau dekat dengan fasilitas ibadah 3. Tertutup ; maksudnya lokasi yang memungkinkan ketika training berlangsung peserta tidak dapat berintraksi dengan orang lain 4. Memiliki sarana yang memadai untuk pelaksanaan training 5. Memiliki tingkat keamanan yang tinggi Pelaksanaan training menggunakan sistem kamp konsentrasi dengan total waktu minimal sesuai dengan jumlah waktu yang diperlukan untuk penyampaian materi (jumlah total waktu dihitung berdasarkan waktu efektif ; aktivitas rehat, shalat, makan, dan aktivitas lain diluar forum tdak dihitung kedalam waktu efektif). Sehingga seluruh peserta tidak diperkenankan untuk meninggalkan arena training dengan alasan apapun, kecuali atas keadaan tertentu dan berdasarkan keputusan pemandu. Dengan sistem ini diharapkan seluruh peserta dapat terpantau aktivitasnya. Dalam keadaan khusus dapat dilakukakn pengeculiaan, tetapi tidak dengan mengurangi waktu training.

12

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

8. SELEKSI

Untuk mendapatkan output yang baik harus berangkat dari input dan process yang baik pula. PPDK merupakan proses pembentukan output agar sesuai dengan tujuan dan targetnya, maka harus didukung oleh input yang baik, calon kader sebagai bahan baku yang akan diproses dalam PPDK tentu harus memiliki kualifikasi tertentu agar dapat menjadi kader sesuai dengan harapan dan tujuan pengkaderan. Kualifikasi umum calon peserta PPDK adalah sebagai berikut : a. Terdafar sebagai mahasiswa Teknik Industri semester 2 (dua) dan tidak sedang menjalani skorsing akademik b. Memiliki integritas c. Akademikus (cerdas; intelektual) d. Memiliki potensi kepemimpinan e. Berprestasi f. Mau aktif berorganisasi

Seleksi dilakukan dengan cara : 1. Tes Tertulis Tes tertulis berisi pertanyaan-pertanyaan tentang selayang pandang IMTI-FT UMB, dunia kemahasiswaan, dan kebangsaaan. 2. Wawancara Wawancara berfungsi untuk menguji konsistensi jawaban, dan menggali lebih dalam pengetahuaan calon peserta yang tidak dapat disampaikan dalam bentuk tulisan, serta menggali motivasi dan potensi calon peserta apabila motivasi ada distorsi maka pewawancara bertugas untuk meluruskannya. 3. Psiko Test Psiko test dilakukan untuk mengetahui potensi calon peserta. seleksi dilakukan oleh pengurus IMTI yang berkoordinasi dengan SC. Hasil seleksi diumumkan selambat-lambatnya 1 (jam) sebelum penutupan training PPDK IMTI-FT UMB.

9. TATA CARA PENILAIANPESERTA

a. Aspek - Aspek Yang Dinilai Selama berlangsungnya PPDK, aspek-aspek yang dinilai dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yaitu: kuantitatif

Bentuk penilaian yang diberikan oleh pemandu terhadap peserta PPDK dalam bentuk angkaangka. Penilaian ini didapat dari hasil test (menjawab soal), penugasan dan lain sebagainya.
13

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

Kualitatif

Bentuk penilaian pemandu terhadap peserta yang diwujudkan dalam komentar atau rekomendasi atau gambaran deskriptif terhadap peserta yang sifatnya kualitatif, misal : baik, buruk, dan lain sebagainya.

b. Ranah dan Presentase Nilai Ranah yang dinilai meliputi : 1) Ranah afektif (sikap) dengan bobot sebesar 50% dengan acuaan pada sikap peserta terhadap aturan main yang berlaku, misal taat atau meanggar atau terhadap pesan dari sebuah materi berdampak atau tidak terhadap sikap, dapat diuji dengan pertanyaan yang subyektif. 2) Ranah kognitif (pengetahuaan) dengan bobot sebesar 30% dengan melihat hasil test terhadap peserta melalui pertanyaan yang sifatnya objektif. 3) Ranah psikomotorik (tindak) dengan bobot 20% dengan acuaan pada prilaku peserta, misal apakah dia mau membantu orang lain atau tidak dan lain sebagainya.

c. Teknik Penilaian Untuk menilai peserta PPDK sehingga dapat ditentukan kelulusannya adalah berdasarkan akumulasi nilai dari semua ranah, semua penilaian menggunakan penilaian kuantitatif, standar nilai menggunakan angka 0 100.

1) Penilaian Afektif Penilaian afektif harus dikonversi dari nilai yang sifatnya kualitatif menjadi kuantitatif dengan cara memberikan nilai 100 kepada semua peserta diawal training PPDK. Penilaian tidak mungkin bertambah tetapi akan berkurang jika terjadi pelanggaran interval 5, bobotnya tergantung besarnya kesalahan yang dilakukan, misal terlambat akan berbeda bobotnya dengan nilai tidak hadir dalam satu session.

2) Penilaian Kognitif Penilaian kognitif dilakukan dengan mengakumulasikan jumlah nilai-nilai test dan tugas yang sifatnya obyektif, dan diambil nilai rata-rata.

3) Penilaian Psikomotorik Hampir sama dengan afektif, maka nilai psikomotorik harus dikonversi menjadi kuantitatif, caranya adalah memberikan nilai 50 kepada semua peserta diawal training PPDK dan mengalami penambahan dengan interval 5 jika peserta melakukan hal-hal baik secara sadar.

14

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

PENILAIAN AKHIR

Nilai akhir adalah nilai akumulasi seluruh ranah.Untuk penilaian akhir ini menggunakan rumus : NA = (N afektif x 50%) + (N rata-rata kognitif x 30%) + (N psikomotorik x 20%)

Contoh; Misalkan si ane mendapatkan nilai rata-rata test dan tugas sebesar 75, dan beberapa kali melakukan kesalahan sehingga mendapat nilai pinalti sebesar 30, namun ia juga banyak membantu orang lain dan banyak berbuat baik sehingga dia diberi tambahan nilai untuk perbuatan sebanyak 35. Akumulasi nilai untuk ane adalah : nilai afektif = (100-30) = 70 nilai rata-rata kognitif = 75 nilai psikomotorik = (50 + 35) = 85 Maka nilai akhirnya adalah : NA = (70 X 50%) + (75 X 30%) + (85 X 20%) NA = 35 + 22,5 + 17 NA = 74,5

Note : peserta dapat dinyatakan lulus apabila memiliki nilai 60

Salam Industri....... Salam Unity....... Terima kasih dan selamat berjuang. wassalamualaikum wr.wb

Rudini Mulya Daulay Ketua Umum IMTI FT UMB ......

15

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

Cacatan Organisasiku di Tengah Perjalanannya

Kekuatan dan keinginan yang kuat dari mahasiswa Teknik Industri UMB untuk melaksanakan fungsionaris organisasi Ikatan Mahasiswa Teknik Industri (IMTI), dalam menyalakan api Idealisme mengerakkkan roda organisasi ditengah himpitan dan tugas perkuliahan dan tugas yang banyak, namun Idealisme kami bukan jaminan sambung menyambungnya kegiatan mahasiswa di IMTI karena masih ada kendala yang dihadapi. Berikut evaluasi yang merupakan hasil pengamatan kami dilapangan : a. Profesionalisme merupakan masalah yang cukup berarti dikepanitiaan, kejadiaankejadian yang seharusnya tidak terjadi, juga masih terjadi dikepanitiaan. Misalnya telatnya laporan anggaran seksi-seksi, ada beberapa koordianator seksi yang tidak mengkordinator anggotanya. b. Keuangan merupakan permasalahan klasik yang selama ini terjadi, inilah yang menjadi simulasi kami untuk mencari cela dana lainya sehingga kegiatan - kegiatan IMTI dapat juga terlaksana. c. Sumber daya manusia PANPEL fungsionaris organisasi merupakan SDM yang dialokasikan pada proker-proker organisasi IMTI, jarak antara proker saling berdekatan sehingga terjadi kejenuhan berorganisasi (bekerja) yang menyebabkan terhambatnya stabilitas jalanya kepanitiaan. Diharapkan untuk tahun mendatang ada sinergisasi antar elemen angkatan dalam menjalankan proker fungsionaris organisasi IMTI ini. d. Keluangan waktu menjadi masalah baru dalam kondisi organisasi kemahasiswaan setelah keuangan dan SDM. Aktifitas kemahasiswaan lebih merupakan profesi sambilan atau prioritas tambahan akibatnya tidak ada orang-orang yang serius memikirkan agenda-agenda kepanitiaan. e. Karakter kepemimpinan yang kuat juga menjadi faktor keberhasilan suatu organisasi. kualitas pemimpin dapat menjamin proses pencapaian Visi berjalan dalam koridor yang benar. f. Minimnya komunikasi antar anggota PANPEL fungsionaris organisasi IMTI-FT UMB sendiri, dan pihak-pihak lain menyebabkan tidak terjadinya mekanisme check and balance , seolah telah pusing, dengan permasalahan individu dan tidak melakukan fungsi koordinasi yang sebenarnya dapat melakukan back up terhadap kekurangan yang dimiliki. g. Evaluasi kerja yang bersifat personal berakibat pada keseriusan anggota dalam mengekskusi dan mewacanakan agenda. Hal ini terlihat dari keikutsertaan mahasiswa yang minim dalam rapat kepanitiaan yang dapat menggangu proses pembahasan dan pengambilan keputusan. Sebenarnya pengurus IMTI yag membawahi kepanitiaan dapat membentuk suatu badan pengawas kinerja panitia, sehingga panitia dapat bekerja optimal, Selama ini pengontrolan panitia oleh pengurus IMTI kurang maksimal. h. Ketidakrapihan dokumen merupakan suatu permasalahan tersendiri, kurang berjalanya fungsi kesekretariatan IMTI menyebabkan kesulitan dalam evaluasi, sementara proses yang terjadi terdokumentasi dengan baik. Keterangan : Evaluasi ini hanya bersifat sebagai dan hanya dari sudut pandang kami selaku mahasiswa Teknik Industri dan pengurus IMTI, adalah suatu yang sangat mungkin salah.

16

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

Saran untuk ketua pelaksana Fungsionaris Organisasi IMTI yang akan datang : Disini kami tidak bisa menyarankan bagaimana menjadi pemimpin yang baik karena kami sendiri masih dalam tahap pembelajaran, tapi kami selalu berpedoman pada garisgaris dibawah ini yang kami ambil dari sebuah perpustakaan, yaitu sebagai berikut: a. Tundukkan kepentingan pribadi bagi kepentingan umum, sehingga berlaku semboyan-semboyan sebagi berikut : 1. Organisasi adalah saya, tapi saya bukanlah organisasi. 2. Hati lebih keras dari pada lapar. 3. Tak seorang, berniat pulang waktu mati nanti. b. Anda dan anggota anda adalah creator segala keindahan, maka cintailah kerja dengan slogan 3 baik: bekerja baik, belajar baik, moral baik. c. Dalam memimpin, dasarkan pada 4 jelas : jelas tujuan, jelas sandaran, jelas sekutu, jelas sasaran. d. Anda harus bersikap keras terhadap diri sendiri dan bijaksana terhadap orang lain. Hal ini dimaksudkan supaya teguh memegang prinsip dan luwes dalam penerapannya. e. Dalam menghadapi kesungkaran dan kesulitan supaya berani, pandai dan waspada dengan menjunjung tinggi semboyan : senantiasa mengharapkan yang baik, namun siap untuk yang paling sulit Lima point diatas itulah yang menuntut kalian untuk mengabdi tanpa reserve kepada organisasi. Kami berusaha keras untuk merealisasikan dalam praktek dengan suatu keyakinan bahwa dalam praktek saya pasti ada kekurangan dan kesalahan.

Saran untuk kepanitiaan Fungsionaris Organisasi IMTI berikutnya : Beberapa hal yang biasa kami sarankan untuk kepanitiaan selanjutnya maupun untuk pihak-pihak yang berkepentingan dapat kami rangkum secara garis besar sebagai berikut: a. Panitia mempersiapkan diri dengan baik, terutama dengan memanajemen waktu yang baik. b. Kandidat wakil ketua sebaiknya dipilih oleh ketua pelaksana yang selanjutnya dipilih dengan suara terbanyak sehingga ada loyalitas terhadap ketua pelaksana. c. Mamfaatkan keberadaan wakil ketua sehingga ketika ketua pelaksana berhalangan hadir agenda-agenda kegiatan masih bisa tetap dilaksanakan oleh panitia. d. Kabid seharusnya tidak masuk dalam kepanitiaan dan menjadi tim pengawas yang akan mengawasi kinerja panitia dan menyampaikan hasil pengawasanya kepada ketua IMTI. e. Kabid dapat membantu panitia dalam menarik aspirasi massa teknik idustri dan juga membantu menyebarluaskan informasi dan hasil-hasil yang didapat oleh panitia, karena hal ini akan sangat membantu kinerja panitia. f. Membentuk iklim kerja yang lebih baik dikepanitiaan semua elemen panitia ikut serta aktif mengusahakan terbentuknya iklim kerja yang lebih efektif dan efisiensi di kepanitiaan. g. Adanya administrasi dokumentasi yang baik. Rudini Mulya Daulay Ketua Umum IMTI FT UMB

17

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

REFLEKSI IMTI_FT UMB


Setiap diri kita memiliki arti dan setiap diri adalah berharga, itulah mahasiswa yang berdaya! Perbaikan harus terus dilanjutkan untuk meraih kemajuan dan melapangkan jalan panjang perjuangan yang penuh dengan duri. Seperti diri kader IMTI UMB, setiap diri kita adalah berharga karena adanya kita akan menopang atau menyebabkan adanya yang lain dalam medan perjuangan. Setiap diri dari kita akan turut menentukan apakah jalan perjuangan kemahasiswaan akan terseok-seok atau tidak! akan terus atau terhenti! Mahasiswa atau orang lain akan bangga saat melihat kita semua yang senantiasa penuh semangat menyusun rencana dan menggulirkan berbagai program untuk kemahasiswaan yang lebih baik, untuk kehidupan yang lebih baik. Setiap tetes keringat, setiap kedipan mata tuk mengusir rasa kantuk, setiap getaran tubuh tuk mengusir dinginnya malam Yakin akan tercatat sebagai upaya kita tuk menopang pilar-pilar perjuangan mahasiswa untuk IMTI UMB yang lebih baik, untuk Indonesia yang lebih baik. Kita semua adalah rantai motor perjuangan yang saling bertautan. Kelemahan atau kekuatan satu dari kita akan sangat mempengaruhi gerak dari motor perjuangan tersebut atau bahkan akan menghentikan gerak motor tersebut karena rantai yang terputus. Wahai para Pewaris Perjuangan Saluran telah dipilih, mau bangga ataupun tidak Inilah Himpunan kita tercinta. setiap diri kita memiliki arti dan setiap diri adalah berharga, itulah mahasiswa yang berdaya! Perbaikan harus terus dilanjutkan untuk meraih kemajuan dan melapangkan jalan panjang perjuangan yang penuh dengan duri. Seperti diri kader IMTI UMB,,,, Tidak akan pernah bisa untuk dipungkiri kalau kita adalah bagian darinya. Himpunan ini akan menjadi bagian dalam lembaran sejarah hidup kita. Jangan jadikan kampus sekadar tempat membuang uang Janganlah jadikan Himpunan ini sebagai alat ego kita Berikanlah yang terbaik untuk keduanya dan untuk Indonesia. Perjuangan harus terus dilanjutkan oleh... Kau... Dia... Mereka... atau Aku... .BEKERJALAH, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu'min akan melihat pekerjaanmu . Q.S At-Taubah (9):105
18

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

Program Studi Teknik Industri (SI)


Teknik Industri (Industrial Engineering) berhubungan dengan perancangan, perbaikan, dan instalasi sistem yang mengintegrasikan manusia, bahan, alat, informasi, dan energi untuk memproduksi barang atau jasa secara efisien dan efektif. Disiplin ini juga mengupayakan pencapaian hasil secara optimal dan pengelolaan faktor-faktor produksi yang didukung oleh pertimbangan kelayakan teknis dan socio - ekonomis, dengan mengutamakan peran manusia sebagai faktor produksi yang utama (Human Factor).

Gamb: Teknik Industri-UMB


Teknik Industri Universitas Mercu Buana Terdiri Dari 3 Peminatan/Konsentrasi : 1. Sistem manufaktur Sistem manufaktur adalah sebuah sistem yag memamfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas , dan efisiensi sitem integral yang terdiri dari manusia, mesin,material,energi, dan informasi melalui proses perancangan, pemeliharahaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam bidang manufaktur antara lain adalah: sistem roduksi, perencanaan dan pengendaliaan produksi, pemodelan sistem, perancangan tata letak pabrik, dan ergonomi. Prospek profesi lulusan Production Engineering/Officer/Manager, Facility Loyout And Plant Designer, Product Design And Development, PPIC Office/Manager, PPIC ; Production Planing And Inventory Control, Maintenance Office/Manager

2. Manajemen dan sistem industri Bidang keahlian manajemen industri adalah bidang keahlian yang memamfaatkan pendekatan teknik industri untuk penciftaan dan pendekatan nilai sistem usaha melalui fungsi dan proses manajemen dengan bertumpu pada keunggulan sumber daya insani dalam menghadapi lingkungan usaha yang dinamis. Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam manajemen dan sistem industri antara lain adalah : Manajeman Keuangan, Manajemen Kualitas, Manajemen Inovasi, Manajemen Sumber Daya Manusia, Manajemen Pemasaran, Manajemen Keputusan Dan Ekonomi Teknik. Prospeksi profesi lulusan Business Excellen Team, Standard And Procedure Development Officer, Marketing Manager, QA (Quality Asurance), Officer/Manager, Process Planner, Operations Staff Untils Directors.

3. Sistem dan Manajemen Energi Bidang keahlian manajemen energi adalah bidang keahlian yang memamfaatkan pendekatan Teknik Industri untuk mencapai tujuan menggunakan energi seminimun mungkin, sementara tingkat kenyamanan dan tingkat produktifitas tetap dapat terpelihara. Prospeksi Profesi Lulusan Plant Energy Manager, Building/Facility Energy Manager, Utility Energy Auditor, Utility Energy Analist, Consult Energy Engineer/Manager, DSM Auditor /Manager.(http:www.teknikindustri10mercubuana.blogspot.com.)

19

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

KALENDER KEGIATAN KEMAHASISWAAN


Semester Genap Tahun Akademik 2012/2013 Ikatan Mahasiswa Teknik Industri Fakultas Teknik

Universitas Mercu Buana

Maret 2013 Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7

April 2013 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5

Mei 2013 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 2 3

Juni 2013 Senin Selasa Rabu Kamis Jum'at Sabtu Minggu 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Juli 2013 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4

Agustus 2013 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

1 2

12 Maret 2013 ; Hari raya nyepi 29 Maret 2013 ; Wafat yesus kristus 9 Mei 2013 ; Kenaikan yesus kristus 22 April 3 Mei 2013; Ujian Tengah Semester (UTS)

25 Mei 2013 ; Hari raya waisak 6 Juni 2013 ; Isra Mi'raj 17 Agustus 2013 ; hari proklamasi 1 12 Juli 2013; Ujian Akhir Semester (UAS)

N0 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Jenis Kegiatan
Pembentukan Center Of Science dan Ruang Kreativitas IMTI Pembuatan Baju PDL Teknik Industri 2013 Pelatihan Pengembangan dan Kepemimpinan Dasar ( PPDK ) Pelatihan Akademik dan workshop PKM Festival Industri dan STUDEK Toyota Pemilu Raya ( PEMIRA ) SERTIJAB dan Apresiasi Kepengurusan

Waktu
4 14 Maret 2013 4 20 Maret 2013 22 24 Maret 2013 20 24 Mei 2013 10 16 Juni 2013 24 27 Juni 2013 28 juni 2013

Pelaksana
Amalda dan Kasroni Aron dan Bolang Wisnu dan Isma Adizty dan Dini Faisal dan Eza Azis dan Ryan Eren dan Denny

Sumber : @Rudini Mulya_Industrial Engineer 2013

20

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013


21

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013


22

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013


23

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013


24

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013


25

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013


26

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013


27

Ikatan Mahasiswa Teknik Industri _ IMTI FT UMB priode 2012-2013

You might also like